ABSTRAK
DEKOMPOSISI LIMBAH PLASTIK POLYPROPYLENE DENGAN METODE PIROLISIS.
Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengurangi limbah plastik. Salah satu usaha tersebut adalah mengkonversi
limbah plastik menjadi sumber energi. Proses konversi limbah plastik melibatkan beberapa tahapan proses,
salah satunya adalah pirolisis (thermal cracking). Pirolisis merupakan proses dekomposisi dengan menggunakan
sampah plastik sekaligus penyulingan bahan tanpa O2 dengan suhu tinggi (500 oC hingga 1000 oC). Hasil proses
pirolisis berupa padatan dan cairan. Dengan suhu reaktor pada suhu 500 oC, alat pirolisis yang telah dibuat
dapat menghasilkan crude oil dengan yield sebesar 40%. Crude oil yang dihasilkan dianalisis menggunakan Gas
Chromatography-Mass Spectrometry dengan kandungan senyawa Benzene, Toluene, Octane, Naphthalene,
Xylene,Cyclohexane dan Cyclopentane.
ABSTRACT
DECOMPOSITION POLYPROPYLENE PLASTIC WASTE WITH PYROLYSIS METHODE.
Various attempts have been made to reduce plastic waste. One of the attempts is to convert plastic waste into
energy sources. The process of converting waste plastics involves several stages of the process, one of which
is the pyrolysis (thermal cracking). Pyrolysis is the decomposition process of plastic waste and distillation
process without O2 at high temperatures (500-1000 °C). Results of pyrolysis process is solids and liquids
forms. With the reactor temperature at 500 oC, pyrolysis equipment that has been made to produce crude oil
with 40% yield. Crude oil from this research was tested by using Gas Chromatography-Mass Spectrometry
which is contains Benzene, Toluene, Octane, Naphthalene, Xylene, Cyclohexane and Cyclopentane Compounds.
PENDAHULUAN
Seiring bertambahnya jumlah penduduk dunia, dan Linier Low Density PolyEthylene (LLDPE). Dalam
konsumsi akan barang-barang berbahan plastik semakin pemakaiannya HDPE banyak digunakan sebagai botol
meningkat. Menurut data statistik, kebutuhan plastik di minuman, sedangkan LDPE digunakan sebagai kantong
Eropa Barat 100 kg per orang per tahun [1], sedangkan plastik. LLDPE memiliki kekuatan tensil yanglebih tinggi
di Jepang, jumlah limbah plastik mencapai lebih dari dari LDPE dan memiliki ketahanan yang lebih tinggi
10 juta ton per tahun [2]. Plastik yang beredar, secara terhadap tekanan. Di pasaran terdapat juga plastik jenis
komersial dikelompokkan berdasarkan bahan Crosliking Polyethylene (XPE).
penyusunnya. Jenis-jenis plastik tersebut adalah Plastik dari bahan petrokimia mempunyai
Polyethylene (PE), PolyVinyl Chloride (PVC), Poly kecepatan biodegradasi yang sangat lambat, dan
Propylene (PP), PolyMethyl Methacrylate (PMMA), membutuhkan waktu yang lama untuk terdegradasi
Acrylonitrite Butadiene Styrene (ABS), Polyamide (PA), sempurna. Limbah plastik yang ada pada saat ini pada
Polyester dan PolyEthylene Terephthalate (PET). umumnya hanya dibuang (disposal), landfill, dibakar
Distribusi plastik yang terdapat di masyarakat atau didaur ulang (recycle). Limbah plastik jika diolah
banyak berasal dari bahan Polyethylene. Polyethylene dengan cara yang tepat, karena plastik dapat
sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu High Density Poly menghasilkan hidrokarbon yang merupakan bahan dasar
Ethylene (HDPE), Low Density PolyEthylene (LDPE) energi dan bahan kimia. Polyethylene sebagai bahan
226
Dekomposisi Limbah Plastik Polypropylene dengan Metode Pirolisis (Siti Naimah)
dasar pembutan kantong plastik merupakan polimer memungkinkan selektivitas suatu produk tertentu yang
termoplastik sehingga dapat terdegradasi dengan akan dicapai [5]. Katalis yang digunakan pada umumnya
perlakuan termal. Metode perlakuan termal yang biasa adalah zeolite, polysilicate component, pseudoboehmite
digunakan salah satunya adalah pirolisis. Pirolisis component dan clay component [6].
merupakan proses peruraian bahan organik secara termal Pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar
tanpa adanya oksigen dengan produk berupa cairan, gas cair dapat memberikan suatu solusi permasalahan limbah
dan padatan. Pirolisis tidak melepaskan polutan berupa plastik yang selama ini menjadi masalah yang serius
partikel dan CO2 ke atmosfer sehingga praktis tidak terhadap lingkungan. Untuk itu dalam penelitian ini
mengganggu lingkungan. dikembangkan alat pengolah limbah plastik sederhana
Proses pengolahan limbah plastik menjadi produk berbasis teknologi pirolisis skala laboratorium.
yang bernilai ekonomi melalui beberapa tahapan proses Selanjutnya dilakukan pengujian alat pada bahan baku
utama. Tahapan proses penting dalam konversi limbah limbah plastik yang mudah dijumpai dan dilanjutkan
plastik adalah proses pyrolisis [3]. Pirolisis merupakan dengan analisis hasil proses tersebut.
teknik pembakaran sampah sekaligus penyulingan bahan
tanpa O2 dengan suhu tinggi (800 oC hingga 1000 oC), METODE PERCOBAAN
dan gas yang dihasilkan berguna dan aman bagi
lingkungan, karena produk akhir yang dihasilkan berupa Bahan
CO2 dan H2O. Selain gas, senyawa hidrokarbon cair mulai
dari C1 hingga C4, dan senyawa rantai panjang seperti Bahan plastik Polyethylene (PE), dengan titik
parafin dan olefin [4]. Hasil produk akhir dan properti leleh 155 oC
tergantung pada komposisi sampah plastik [5].
Kehadiran PE meningkatkan kandungan alkena. Alat
Adapun keuntungan dari metode pirolisis untuk
pembakaran limbah plastik yaitu konsumsi energi yang Crusher, reaktor pirolisis, Gas Chromatography
rendah, dapat mengatasi limbah plastik yang tidak dapat Mass Spectrometry (GC-MS), X-Ray Flouresence (XRF)
didaur ulang, beroperasi tanpa membutuhkan udara atau dan alat distilasi.
campuran hidrogen dan tidak memerlukan tekanan tinggi.
HCl yang terbentuk sebagai sebuah produk dapat Cara Kerja
diperoleh kembali sebagai bahan baku, reduksi energi
Pertama-tama dirangkai alat pirolisis skala lab
yang digunakan sampai 20 kali, polutan-polutan dan
dengan bahan yang sudah ada untuk mencari kondisi
pengotor menjadi terkonsentrasi sebagai residu padatan.
optimum proses pirolisis meliputi suhu dan tekanan. Gambar
Proses pirolisis berlangsung pada suatu reaktor
diagram alir proses penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
terfluidisasi (Fluidized Bed Reactor). Fluidized Bed
Sampel sampah plastik jenis Poly Propylene (PP)
Reactor adalah jenis reaktor kimia yang digunakan untuk
dari kantong plastik yang berwarna putih dikumpulkan
mereaksikan bahan kimia dalam keadaan banyak fasa.
dan dihancurkan hingga menjadi potongan kecil-kecil.
Reaktor ini menggunakan fluida (cairan atau gas) yang
Reaktor dialiri dengan gas nitrogen (100 mL/menit)
dialirkan masuk ke dalam reaktor sehingga menyebabkan
terlebih dahulu, kemudian potongan plastik dimasukkan
kontak langsung dengan bahan baku.
ke reaktor terbuat dari stainless steel. Pirolisis dilakukan
Proses pirolisis pada Fluidized Bed Reactor
pada suhu mulai dari 400 °C hingga 800 °C. Dua puluh
merupakan proses thermal decomposition yaitu
gram plastik PE dimasukkan dalam reaktor.
merupakan proses perengkahan (cracking) ikatan kimia
pada suatu senyawa dengan melibatkan panas. Pada
umumnya reaksi ini bersifat endotermis. Saat proses Pembuatan Disain Alat
pirolisis pada limbah plastik berlangsung, terjadi Hasil percobaan skala laboratorium selanjutnya
pemutusan ikatan kimia pada polimer plastik menjadi dituangkan dalam bentuk disain gambar, dimana disain
monomer hidrokarbon yang akan dimanfaatkan sebagai gambar tersebut sebagai pedoman dalam pembuatan alat.
sumber energi. Proses pirolisis merupakan proses Disain alat dituangkan dalam bentuk gambar teknis yang
konversi limbah plastik menjadi sumber energi, ada dirangkaikan dengan alat penunjang yang lain dengan
beberapa faktor yang menjadi kunci keberhasilan proses skala yang telah ditentukan.
tersebut diantaranya suhu dan kecepatan alir, katalis juga
memegang peranan yang penting.
Katalis digunakan untuk menurunkan energi yang Pembuatan Alat Pirolisis
terjadi pada proses pembakaran, katalis juga berperan Pembuatan alat pirolisis dilakukan di Bengkel
untuk menurunkan konsentrasi Cl yang ada pada cairan Balai Besar Kimia dan Kemasan berdasarkan disain
yang terbentuk sebagai hasil produk pembakaran. gambar yang telah dibuat. Pembuatan alat dimonitor
Penambahan katalis tidak bisa hanya meningkatkan oleh tim peneliti dan perekayasa BBKK, program Ristek
kualitas produk yang diperoleh, tetapi juga bisa tahun 2011.
227
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol. 13, No. 3, Juni 2012, hal : 226 - 229
Indonesian Journal of Materials Science ISSN : 1411-1098
dengan bahan baku 40 gram plastik PolyEthylene (PE)
menghasilkan produk cair sebesar 15 mL (yield ≈ 40%).
Pengukuran dengan gas sampler selama proses pirolisis
berlangsung terdeteksi tidak mengandung gas NO, NO2
dan SO2.
Produk cair yang terbentuk dianalisis
menggunakan Gas Chromatography Mass
Spectrometry (GC-MS), sebelumnya dilakukan analisis
standar C8-C24 (Gambar 3). Hasil analisis produk cair
dapat dilihat pada Gambar 4. Fasa cair yang terbentuk
mempunyai densitas sebesar 0,73 g/m3.
Gambar 5 memperlihatkan bahwa kedua gambar
memperlihatkan pola peak yang hampir sama, hal ini
Gambar 1. Disain rangkaian alat pirolisis menunjukkan bahwa sampel hasil pembakaran plastik
mengandung hidokarbon C5-C24. Selanjutnya masing-
masing puncak memperlihatkan tipikal hidrokarbon yang
ditandai dengan ekstrak ion 73 dan ion 147.
Analisis Produk
Produk yang didapatkan kemudian dianalisa.
Produk cair dianalisa dengan GC-MS, sedangkan untuk
mengetahui adanya NOX dan SOX yang terbentuk dalam
reaktor diukur dengan gas sampler.
Peralatan GC-MS yang digunakan adalah Agilent Gambar 3. Standar C8-C24
GC 6890/Agilent MSD 5973, menggunakan kolom
phenyl polyarylene (DB-5MS). Suhu injektor 250 oC.
Program suhu yang digunakan yaitu 40 oC (1,0 menit),
10 oC/menit, 280 oC (10,0 menit). Dimensi kolom yang
digunakan pada GC-MS yaitu 25 m (panjang) x 0,25 mm
(diameter dalam) x 0,25 µm (ketebalan film).
228
Dekomposisi Limbah Plastik Polypropylene dengan Metode Pirolisis (Siti Naimah)
Abundance
70000 11.25
TIC: QC TEST 2.D
Abundance
65000
60000
55000
Standard
900
800
Ekstrak inon dan gas yang dihasilkan kurang dari 10% [7,8].
50000
45000
40000 14.86
24.93
700
600
73
147
281
355
Perbedaan yield produk cair yang dihasilkan pada
penelitian ini lebih kecil, hal ini disebabkan banyak gas
25.70
35000 24.22 500
12.93 16.66
30000 26.67
400
25000 23.46 429
Time-->
Abundanc e
5000
150000
Scan 3126 (20.945 min): RS180511B.D
355 tinggi sehingga reaksi pirolisis tidak berjalan secara
Sampel
2800000
221
140000
2600000
2400000
130000
120000
73
147
281
429
sempurna.
2200000
110000
20.94
2000000 19.99 21.83 100000
1600000 80000
23.47
KESIMPULAN
11.13
1400000
12.76 17.89 70000
11.09
14.20 16.76
15.54
24.23 60000
1200000 10.07
50000
1000000
24.95
40000 503
800000 12.71
30000
600000
12.46 14.16
25.72 401
14.38 20000
400000
200000
27.95
28.00
10000
0
51
50
95 117
100 150
169
191
200
249
250 300
327
350
377
400
461
450 500
535
550
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka
diperoleh beberapa kesimpulan, sebagai berikut :
Time- -> m/z-->
229