Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

SAKURA (SISTEM KONSULTASI TUNA WICARA) UPAYA


MEMPERBAIKI PELAYANAN KESEHATAN PADA DISABILITAS

BIDANG KEGIATAN
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh:
Annisa Putri Fatmasari; 6411417161; 2017
Daryati; 6411417058; 2017
Aldi Nugroho Setyopambudi; 4611416037; 2016

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2018
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 RumusanMasalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan ......................................................................................... 2
1.4 Luaran yang Diharapkan .............................................................. 2
1.5 Manfaat ....................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 4
2.1 Kondisi Umum Disabilitas di Indonesia ....................................... 4
2.2 Aksesibilitas Penyandang Disabilitas terhadap Fasilitas Publik .... 4
2.3 Pelayanan Kesehatan Terhadap Disabilitas di Indonesia .............. 5
2.3 NodeMCU ESP8266 ................................................................... 5
BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN ................................................................ 6
3.1 Waktu dan Tempat ...................................................................... 6
3.2 Alat dan Bahan ............................................................................ 6
3.3 Metode Pelaksanaan .................................................................... 6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................... 9
4.1 Anggaran Biaya ........................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan .......................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 11
Lampiran1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ......................... 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ..................................................... 17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas .............. 19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan ................................................ 20
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkan ........................... 21

iii
1

BAB 1.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Angka disabilitas di Indonesia masih tergolong tinggi dan merupakan salah
satu masalah utama kesehatan. Angka Disabilitas mencapai 1,033,698 jiwa
dengan penyandang tertinggi yaitu Tuna Netra 207,087 jiwa, Tuna Rungu
145,961 jiwa, dan Tuna Wicara 81,554 jiwa, dan sisanya mengalami kecacatan
anggota tubuh (BPS,PPLS 2008). Sekitar 35-50% orang dengan disabilitas di
negara maju dan 76-85% di negara berkembang, tidak menerima pengobatan
(WHO, 2015). Penyandang disabilitas hingga saat ini masih mengalami
diskriminasi dalam berbagai bidang, sehingga hak-haknya belum terpenuhi.
Termasuk pelayanan kesehatan di Indonesia, untuk memberikan pelayanan
terhadap penyandang disabilitas masih sulit. Terutama pada Tuna Wicara yang
masih sulit terhubung dengan pelayanan kesehatan secara langsung seperti
puskesmas, klinik, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya, karena faktor
komunikasi. Dalam hal ini, menunjukkan ketidakmampuan penyandang
disabilitas terutama tuna wicara dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, dan
ketidakmampuan pelayanan kesehatan dalam memberikan informasi dan
komunikasi atas pelayanan yang dibutuhkan oleh tuna wicara.
Komunikasi pasien tuna wicara biasanya menggunakan bahasa isyarat, untuk
meminta informasi ataupun memberitahukan keluhan sakit yang dirasakan, tidak
semua pelayanan kesehatan mampu menerjemahkan gerak tubuh dan mimik
wajah pasien tuna wicara, butuh waktu cukup lama untuk memahami maksud dari
pasien tuna wicara. Karena itu, dibutuhkan komunikasi pelayanan kesehatan yang
efektif dan efisien bagi tuna wicara, fasilitas khusus seperti aplikasi atau alat
penunjang untuk mempermudah akses pelayanan kesehatan antara tuna wicara
dengan pemberi layanan kesehatan. Untuk mengupayakan perbaikan sistem
pelayanan kesehatan terhadap disabilitas khususnya tuna wicara. Penulis
bermaksud untuk memberikan gagasan berupa SAKURA (Sistem Konsultasi
Tuna Wicara) Upaya Memperbaiki Pelayanan Kesehatan Pada Disabilitas berbasis
online pada fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun tingkat lanjut dengan
metode yang tepat. Yaitu alat berbentuk remote dengan efek visual menyediakan
beberapa pertanyaan mengenai gejala atau keluhan penyakit kepada tuna wicara,
yang kemudian akan dijawab oleh tuna wicara dengan menekan tombol pada
remote. Hasil jawaban tersebut, langsung terhubung dengan website pemberi
layanan kesehatan untuk diberi tindakan lebih lanjut dan agar informasi yang
disampaikan oleh tuna wicara mampu dipahami oleh pemberi layanan kesehatan
begitu pula sebaliknya. Alat dan sistem yang ditawarkan berguna untuk layanan
sistematis dan profesional, serta monitoring evaluasi yang dilaksanakan setiap
hari. Pelayanan medis yang ditawarkan di aplikasi mencakup konsultasi
kesehatan, pengelolaan obat, dan diagnosa sementara.
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka permasalahan
yang akan dibahas adalah:
1. Bagaimana menciptakan SAKURA (Sistem Konsultasi Tuna Wicara)
Upaya Memperbaiki Pelayanan Kesehatan Pada Disabilitas?
2. Bagaimana cara kerja SAKURA (Sistem Konsultasi Tuna Wicara) Upaya
Memperbaiki Pelayanan Kesehatan Pada Disabilitas?
3. Bagaimana penerapan dari SAKURA (Sistem Konsultasi Tuna Wicara)
Upaya Memperbaiki Pelayanan Kesehatan Pada Disabilitas?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan Program Kreatifitas Mahasiswa ini antara lain:
1. Perancangan dan pembuatan SAKURA (Sistem Konsultasi Tuna Wicara)
untuk memperoleh informasi dan komunikasi yang mudah diakses dalam
pelayanan kesehatan
2. Mengetahui cara kerja dari SAKURA (Sistem Konsultasi Tuna Wicara)
guna mempermudah diagnosa penyakit
3. Menerapkan SAKURA (Sistem Konsultasi Tuna Wicara) sebagai media
bantu tuna wicara kepada masyarakat luas
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari Program Kreatifitas Mahasiswa ini adalah:
1. Terciptanya SAKURA (Sistem Konsultasi Tuna Wicara), mempermudah
dalam mendapatkan akses informasi dan komunikasi pelayanan kesehatan
2. Meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam bereksperimen dan
menemukan hasil karya inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat
3. Menghasilkan Laporan kemajuan, laporan akhir, dan publikasi alat di
media dan artikel ilmiah
4. Mendapatkan Hak paten untuk SAKURA (Sistem Konsultasi Tuna
Wicara) Upaya Memperbaiki Pelayanan Kesehatan Pada Disabilitas
1.5 Manfaat
Kegunaan dari Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta
(PKM-KC) ini adalah:
1. Kegunaan ditinjau dari segi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi:
a. Sebagai sarana upaya untuk memperoleh kesempatan dan kesamaan
hak pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.
Khususnya penyandang disabilitas yaitu tuna wicara
b. Memperbaiki Pemberian Pelayanan Kesehatan untuk Tuna Wicara

2. Kegunaan ditinjau dari segi masyarakat:


a. Memberikan kemudahan bagi penyandang disabilitas untuk
memperoleh pelayanan kesehatan
b. Mempermudah komunikasi bagi penyandang disabilitas khususnya
Tuna Wicara.
3

c. Memperoleh Alat Bantu Kesehatan berdasarkan kebutuhannya


d. Terjamin ketersediaan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh
Penyandang Disabilitas sesuai dengan kebutuhan dan ragam
disabilitasnya.
3. Bagi Pemberi Layanan Kesehatan :
a. Mempermudah kerja pelayanan kesehatan
b. Efisien waktu dalam memberikan pelayanan kesehatan
c. Mempercepat penanganan keluhan kesehatan pada penyandang
disabilitas
d. Meningkatkan kualitas dan mutu bagi layanan kesehatan
4. Sebagai wahana untuk mengaplikasikan keilmuan yang diperoleh
dibangku perkuliahan
4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kondisi Umum Disabilitas di Indonesia


Penyandang disabilitas adalah seseorang yang mempunyai kelainan fisik
atau mental, yang dapat menghambat seseorang untuk melakukan aktivitas secara
selayaknya, yang terdiri dari penyandang cacat mental, cacat fisik, serta cacat fisik
dan mental (Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2013 Pasal 1). Pada
tahun 2009, Badan Pusat Statistik menerbitkan statistik disabilitas dalam
SUSENAS 2009. Daftar SUSENAS 2009 berdasarkan kategorisasi kecacatan
seperti dalam UU No.4 Tahun 1997. Data yang didapat adalah penyandang
disabilitas di pedesaan (1.198.185 jiwa), di perkotaan (928.600 jiwa), serta total
(2.126.785 jiwa). Berikut data penyandang disabilitas di Indonesia berdasarkan
jenis kecacatan.
Tabel 1. Tabel persentase penyandang disabilitas berdasar jenis kecacatan
Jenis Kecacatan Jumlah (%)
Mata/netral 15.93
Rungu/tuli 10.52
Wicara/bisu 7.12
Bisu/tuli 3.46
Tubuh 33.75
Mental/grahita 13.68
Fisik dan mental/ganda 7.03
Jiwa 8.52
Total 100.0
Sumber : BPS, SUSENAS 2009

Menurut hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang


dilaksanakan Badan Pusat Statistika (BPS) tahun 2012 menerbitkan lagi jumlah
penyandang disabilitas di Indonesia sebanyak 6.008.661 orang. Dari jumlah
tersebut sekitar 1.780.200 orang adalah penyandang disabilitas netra, 472.885
orang penyandang disabilitas rungu wicara, 402.817 orang penyandang disabilitas
intelektual/grahita, 616.387 orang penyandang disabilitas tubuh, 170.120 orang
penyandang disabilitas yang sulit mengurus diri sendiri, dan sekitar 2.401.592
orang mengalami disabilitas ganda.
2.2 Aksesibilitas Penyandang Disabilitas terhadap Fasilitas Publik
Aksesibilitas adalah kemudahan yang disediakan bagi penyandang
disabilitas guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek
kehidupan dan penghidupan. Pasal 18 ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun
2016 tentang penyandang disabilitas menyatakan bahwa hak aksesibilitas bagi
disabilitas meliputi mendapatkan akses untuk mendapatkan fasilitas publik.
Pelayanan publik dapat diartikan sebagai aktivitas pelayanan yang dilakukan oleh
aktor-aktor pemerintah kepada masyarakat yang bertujuan untuk menyediakan
5

pelayanan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai ketentuan yang


berlaku. Penyelenggara pelayanan wajib mengupayakan tersedianya sarana
prasarana yang diperlukan serta memberikan akses khusus berupa kemudahan
pelayanan bagi penyandang disabilitas/cacat, lanjut usia, wanita hamil dan balita
(UU No.5 Tahun 2009).
2.3 Pelayanan Kesehatan Terhadap Disabilitas di Indonesia
Di dalam Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas Pasal 25 disebutkan
bahwa pemberi sarana kesehatan wajib menyediakan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan oleh orang-orang penyandang disabilitas, termasuk identifikasi di
tahap awal intervensi yang diperlukan, serta pelayanan yang dirancang untuk
meminimalisir dan mencegah disabilitas lebih lanjut. Istilah disabilitas
diperkenalkan sebagai pengganti istilah kecacatan atau ketidaksempurnaan yang
secara mengacu pada diskriminasi. Meskipun sudah ada upaya untuk
menghilangkan kemungkinan diskriminasi, namun diskriminasi pada disabilitas
kerap kali terjadi. Semisal masih sulitnya disabilitas memperoleh layanan publik
yang mereka butuhkan. Tidak banyak fasilitas layanan kesehatan yang ramah
difabel, baik dari sisi fasilitas fisik maupun layanan. Begitu pula dalam hal akses
terhadap informasi kesehatan, mereka dianggap tidak memerlukan informasi
karena keterbatasan yang dimiliki atau sering dilupakan. Hal ini dipertegas dalam
sebuah kajian yang menjelaskan bahwa kelompok difabel diabaikan dalam
program kesehatan maupun pendidikan karena dianggap mereka tidak
memerlukan informasi tersebut, atau tidak memiliki kemampuan untuk
memperoleh informasi tersebut (Hanass-Hancock et al,, 2009a; Hanass-
Hancock,2009b).
2.4 NodeMCU ESP8266
Node MCU merupakan open source platform IoT, yang di dalamnya sudah
terdapat firmware dengan modul wifi ESP 8266 Wi-Fi SoC dari Espressif System,
dengan mikrokontroller ESP-12. Fungsi dari NodeMCU ini adalah sebagai
perangkat tambahan seperti Arduino agar dapat terhubung langsung dengan wifi
dan membuat koneksi TCP/IP. Komponen ini merupakan pendukung alat, karena
merupakan penghubung antara alat yang digunakan tuna wicara dengan sistem
website yang ditampilkan oleh pemberi layanan kesehatan.

Gambar 1. NodeMCU
Sumber : https://encrypted-tbn0.gstatic.com/image
6

BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN


3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Program ini dilaksanakan dalam waktu 5 bulan. Pembuatan SAKURA
(Sistem dan Alat Konsultasi Tuna Wicara) Upaya Memperbaiki Pelayanan
Kesehatan Terhadap Disabilitas ini dilaksanakan di UKM RIPTEK, Gedung
UKM lantai 2, Universitas Negeri Semarang. Secara rinci, metode pelaksanaan
dalam pembuatan alat ini sebagai berikut :

Gambar 2. Diagram Metode Waterfall dalam Metode Pelaksanaan

Penjelasan dari diagram metode waterfall sebagai berikut :

a) Studi Literatur
Perencanaan sistem dimana pada tahap ini kami melakukan studi literatur dan
observasi untuk mencari data yang relevan dan dapat dipercaya sehingga
dapat memperkuat dalam penulisan PKM ini. Data tersebut mengenai sistem
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penyandang disabilitas khusus
nya tuna wicara berasal dari artikel, dan beberapa jurnal ilmiah dari Google
Scholar. Mencari informasi mengenai alat dan bahan yang akan digunakan
untuk merancang SAKURA.
b) Perancangan Sistem dan Model
Perancangan sistem yang akan dijalankan dan pembuatan sketsa, dimulai dari
pembuatan flowchart cara kerja alat, desain website, dan desain alat. Gambar
3 merupakan flowchart cara kerja alat.
7

Gambar 3. Flowchart cara kerja alat

Alat ini akan dirancang seperti gambar 4.

Gambar 4. DesainAlat
Alat ini dapat menampilkan pertanyaan melalui LCD 16x4 kemudian
disediakan 4 tombol, tombol Yes dan No untuk menjawab pertanyaan dan tombol
Back dan Next untuk melihat pertanyaan selanjutnya atau sebelumnya. Hasil
analisa kondisi kesehatan akan ditampilakan pada website dengan desain website
seperti gambar 5.

Gambar 5. Desain website


8

c) Pengumpulan Alat dan Bahan


Pencarian alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat alat.
Pengumpulan ini berdasarkan jumlah dan kualitas yang ada dipasaran. Alat
dan bahan yang diperlukan antara lain:
Alat Bahan
1. Tang 1. NodeMCU
2. Obeng 2. Push Button
3. Gunting 3. Modul Mp3
4. Solder 4. SD Card
5. Kabel Jumper
6. LCD 16x4

d) Pembuatan Alat
Pembuatan Alat dimana pada tahap ini kami membuat program dari alat
kami menggunakan “NodeMCU IDE”. Untuk website kami menggunakan
bahasa php dan framework laravel sesuai desain yang telah dibuat. Web yang
telah dibuatakan dihubungkan dengan alat melalui wifi. Dalam pembuatan
hardware kami menggunakan alat dan bahan yang ditentukan sesuai dengan
desain yang telah dibuat.
e) Pengujian Alat dan Evaluasi
Pengujian alat, kami melakukan trial and eror pada alat yang telah dibuat,
serta melakukan uji coba kepada beberapa pasien untuk memastikan alat
tersebut layak dan dapat digunakan tanpa terjadi kerusakan. Pasien akan
mengisi identitas diri, kemudian pasien akan diminta untuk menjawab
beberapa pertanyaan dengan menekan tombol pada alat, setelah semua
pertanyaan terjawab maka hasil analisa tentang kondisi kesehatan pasien
tersebut akan keluar. Setelah diuji coba maka selanjutnya kami akan
mengevaluasi hasil dari uji coba apakah hasilnya sudah akurat atau belum dan
melakukan perbaikan serta pengembangan alat agar hasilnya lebih akurat dari
sebelumnya.
f) Penyusunan Laporan Akhir
Setelah selesai melakukan uji coba dan mengevaluasi secara keseluruhan,
kami melanjutkan ketahap penyusunanan laporan akhir tentang kegiatan
Program Kreatifitas Mahasiswa.
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Rekapitulasi anggaran biaya

Tabel 1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya PKM-KC

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Perlengkapan yang Diperlukan Rp 2.280.000,00
2 Bahan habis pakai Rp 2.880.000,00
3 Perjalanan Rp 320.000,00
4 Lain-lain Rp 2.470.000,00
Jumlah Rp 7.950.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan


Kegiatan dalam membuat SAKURA (Sistem dan Alat Konsultasi Tuna
Wicara) Upaya Memperbaiki Pelayanan Kesehatan Terhadap Disabilitas
selama 5 bulan. Berikut susunannya:

Tabel 2. Jadwal Kegiatan


Bulan
No Jenis Kegiatan 1 2 3 4 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Study literature
Perancangan
2 sistem dan
model
Pengumpulan
3
alat dan bahan
4 Pembuatan alat

5 Pengujian alat
Pembuatan
6
laporan akhir
10

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Nurul H., Mahardeka Tri A., dan Ratih Kartika Dewi. 2018.
Pengembangan Alat Bantu Pemanggil Penyandang Tunawicara
Menggunakan Library Pocketsphinx Berbasis Android (Studi Kasus PSLD
Universitas Brawijaya). Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan
Ilmu Komputer 2(8): 2488-2496.
Anonim.2016.Undang-Undang Disabilitas di
http://pugpupr.pu.go.id/_uploads/PP/UU.%20No.%208%20Th.%202016.p
df (Diakses 01 November 2018)
Anonim.2015.Hak Penyandang Disabilitas di
http://mediadisabilitas.org/uraian/ind/hak-kesehatan (Diakses 31 Oktober
2018)
Anonim.2011.Penyandang Disabilitas di
https://gilib.unila.ac.id/5849/14/BAB%2011.pdf (Diakses 23 Desember
2018)
Daroni,Salim,dkk.IMPACT OF PARENT'S DIVORCE ON CHILDREN'S
EDUCATION FOR DISABILITY KIDS.Indonesian Jurnal of Disability
Study.5(1)
Diono,Agus dkk.2014.Situasi Penyandang Disabilitas.Jakarta:Jendela Datinkes
Hanass-Hancock, Jill, and Stephanie A.Nixon. “The Fields of HIV and disability:
past, present, and future.” Journal of the International AIDS Society 12.1
(2009):1
Harsidi.2017.Pelayanan Kesehatan bagi Penyandang Disabilitas di
http://harsidisilvester.blogspot.com/2017/09/pelayanan-kesehatan-bagi-
penyandang.html?m=1 (Diakses 01 November)
Irwanto,dkk.2010.Analisis Situasi Penyandang Disabilitas di Indonesia : Sebuah
Desk-Review.Jurnal Pusat Kajian Disabilitas UI.(Diakses 23 Desember
2018)
Nunik, Silfia, Endah.2016.Keterbatasan Akses Pelayanan Kesehatan bagi Kaum
Disabilitas.Jurnal.Universitas Sebelas Maret (Diakses 30 Oktober 2018)
Nurhidayati, Lilis.2016. Gambaran Pelayanan Kesehatan Bagi Penyandang
Disabilitas Intelektual di Wilayah Kerja Puskesmas Jambon Kabupaten
Ponorogo.Skripsi.Universitas Negeri Semarang
Tim Indepth Right.2016.Hak-Hak Penyandang Disabilitas.Malang:CBM.
11
12
13
14
15
16
17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


Sewa kamera 1 buah×4 150.000 600.000
hari
Sewa modem dan kuota 1 buah×4 250.000 1.000.000
internet bulan
buku Mikrokontroller 2 buah 175.000 350.000
buku kesehatan 2 buah 165.000 330.000
- SUB TOTAL (Rp) 2.280.000
2. Bahan Habis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
NodeMCULolin V 1.0 2buah 150.000 300.000
Develompent Board 2buah 100.000 200.000
NodeMCU
Server Website 1 Tahun 600.000 600.000
Push Button 4buah 50.000 200.000
Modul Mp3 2buah 150.000 300.000
SD Card 4gb 2 buah 75.000 150.000
Kabel jumper 3 pack 35.000 105.000
(20 buah)
Baterailipo3S 2200 1 buah 300.000 300.000
mAh
Charge baterailipo 1 buah 250.000 250.000
Solder 1 buah 75.000 75.000
Tenol 1 roll 80.000 80.000
PCB 2 buah 45.000 90.000
Acrylic 3mm 100 cm x 200.000 200.000
100 cm
Double foam 2 buah 15.000 30.000
- SUB TOTAL (Rp) 2.880.000
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Perjalanan unnes 2 40.000 80.000
ketempat
puskesmas/RumahSakit
Perjalanan unnes ke 2 40.000 80.000
toko buku
Gramedia
Perjalanan unnes ke 2 40.000 80.000
tempa komponen
Perjalanan dari unnes 2 40.000 80.000
18

ke tempat cutting
acrylic
- SUB TOTAL (Rp) 320.000
4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Print Proposal 5 buah 15.000 75.000
Cetak X-banner 1 buah 70.000 70.000
Biaya pengiriman 5 buah 25.000 125.000
barang
Konsumsi 4 bulan 250.000 1.000.000
Pemakalah Seminar 1 buah 450.000 450.000
Nasional
Daftar HKI 1 buah 750.000 750.000
SUB TOTAL (Rp) 2.470.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 7.950.000
Tujuh Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah
19

Lampiran 3. Susunan Organisasi TIM Kegiatan dan Pembagian Tugas

Bidang Ilmu Alokasi


Program
No Nama/NIM Waktu(jam/min Uraian Tugas
Studi
ggu)
Survei
Annisa Putri material,
Kesehatan 14 Jam/
1 Fatmasari/641 IKM pembuatan
Masyarakat Minggu
1417161 proposal,
perancangan
Survei
Sasaran,
Daryati/6411 Kesehatan 14 Jam/
2 IKM Perancangan,
417058 Masyarakat Minggu
dan Desain
Alat
Membuat
Aldi Nugroho Teknik
Teknik 14 Jam/ sketch, Desain
3 Setyopambud Informati
Informatika Minggu Alat,
i/4611416037 ka
Perancangan
20
21

Lampiran 5. Gambaran teknologi yang hendak diterapkan

Gambar 6. Gambaran Alat

Pada Gambar 8. merupakan gambaran alat yang akan dibuat nanti. Perangkat
utama akan mendata gejala pasien tuna wicara. Hasil dari analisis akan
dihubungkan dengan Wifi dan ditampilkan secara realtime melalui website
pada pemberi pelayanan kesehatan. Selain dapat menampilkan hasil, alat ini
juga dapat mendiagnosa penyakit serta desain nya menggunakan sistem audio.
Pada aplikasi ini juga akan memberikan kemudahan karena hanya di berikan 4
tombol yaitu atas untuk keatas atau menu sebelumnya, bawah untuk menuju
pertanyaan selanjutnya, kiri adalah ya, dan kanan adalah tidak.
Cara kerja dari alat ini adalah NodeMCU memperoleh hasil analisis
gejala penyakit dari pasien tuna wicara, data hasil pengukuran akan dikirim
melalui Wifi dari NodeMCU menuju website melalui alat yang telah dibuat.
Pada alat ini, pertama masukkan nama penguna dan pilih bagian “Check Now”,
data dari NodeMCU akan diolah dan akan menampilkan hasil pengukuran serta
juga dapat mendiagnosa penyakit. Sehimgga memudahkan pihak pemberi
pelayanan kesehatan dalam berkomunikasi dengan pasien tuna wicara.
22

Gambar 7. Mockup Versi Mobile

Gambar 8. Mockup Versi Desktop

Pada Gambar.7 dan Gambar.8 merupakan rekaman medis hasil dari alat yang
telah digunakan. Muncul gambaran di website SAKURA.id mengenai keterangan
23

biodata dan rekap data (tanggal berobat, keluhan, dan diagnosa) kemudian website
ini menyipulkan hasil diagnosa penyakit yang sedang dialami oleh penyandang
tuna wicara tersebut, sehingga memudahkan pelayanan kesehatan untuk
memberikan layanan nya kepada penyandang tuna wicara.

Anda mungkin juga menyukai