Tipus 1 Putri Pendekatan Terkini Operasi Kelopak Dan Alis Mata
Tipus 1 Putri Pendekatan Terkini Operasi Kelopak Dan Alis Mata
Pembimbing:
dr. Riani Erna, SpM (K)
Halaman Judul................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................ ii
Daftar Gambar................................................................................... iii
Daftar Table....................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................. 1
1.2 Tujuan............................................................................... 5
BAB II ANATOMI DAN FISIOLOGI................................................... 6
2.1 Anatomi Alis Mata............................................................. 6
2.2 Anatomi Kelopak Mata..................................................... 7
2.2.1 Struktur Kelopak Mata............................................. 12
2.2.2 Vaskularisasi Kelopak Mata.................................... 24
2.2.3 Saluran Limfatik....................................................... 25
2.2.4 Persarafan............................................................... 26
2.3 Fisiologi Kelopak Mata...................................................... 27
BAB III OPERASI ALIS DAN KELOPAK MATA................................ 32
3.1 Prinsip Dasar Operasi....................................................... 32
3.2 Proses Penuan Pada Alis dan Kelopak Mata................... 38
3.3 Aspek Penilian Estetika.................................................... 41
3.4 Operasi Alis Mata............................................................. 42
3.5 Operasi Kelopak Mata...................................................... 46
3.6 Laser Resurfacing............................................................. 53
BAB IV KESIMPULAN....................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 63
DAFTAR GAMBAR
(1550nm)........................................................................ 60
DAFTAR TABEL
resurfasing............................................................................ 57
PENDAHULUAN
mengurangi lemak pada kelopak mata. Operasi ini menjadi salah satu
penampilan muda pada wajah. Tujuan dilakukan tindakan ini selain untuk
Larry Katzen menemukan bahwa reseksi pertama pada kulit kelopak mata
atas dilakukan lebih dari 2000 tahun yang lalu. Pada abad ke-10, Ali Ibn
Isa menggunakan dua batang kayu untuk menjepit kulit kelopak mata atas
pada abad pertama, adalah orang pertama yang membahas eksisi kulit
pada tahun 1478. Pada tahun 1818, von Graefe menggunakan istilah
mata yang telah ia lakukan pada tahun 1809. Beers menulis dan
menggambarkan ilustrasi pertama tentang kelainan kelopak mata yang
disebabkan oleh herniasi lemak dan ptosis akibat kelebihan kulit kelopak
mata pada tahun 1817. Sichel, dalam ulasannya tahun 1844, menjelaskan
bahwa tindakan eksisi bedah pada waktu itu dilakukan hanya sebatas
teknik operasi untuk tujuan estetika. Pada tahun 1911, Frederick Kolle
adalah orang pertama yang menyadari pentingnya marker pada kulit yang
pada perawatan jaringan yang baik, aposisi yang tepat dari tepi luka,
jahitan tepat waktu, untuk meminimalkan jaringan parut pasca operasi. Ini
menjadi konsep yang penting dan perlu diperhatikan hingga saat ini. 3
teknik insisi suprasiliaris pada alis untuk mengoreksi ptosis alis. Teknik ini
dokumentasi foto sebelum operasi dan pasca operasi. Sejak saat itu
dan dahi untuk menaikkan alis. Pada tahun 1980, Orkan Stasior,
karbon dioksida (CO2) pada tahun 1984. Teknik ini melibatkan eksisi kulit
satu-satunya mode daya yang tersedia pada saat itu. David adalah yang
kosmetik pada awal 1990-an. Pada tahun 1994 yang lain juga melaporkan
wajah hiperkinetik.3
energi laser, dan selama sepuluh tahun ke depan tetap menjadi fokus
lebih cepat dan lebih nyaman yang meminimalkan jaringan parut dan
pasien.3
1.2 Tujuan
mempelajari lebih jelas tentang anatomi, fisiologi alis mata dan kelopak
mata serta pendekatan terkini pada operasi alis mata dan kelopak mata.
BAB II
membentang di atas tepi orbital superior dan terdiri dari empat lapisan: kulit, otot,
lemak, dan galea. Kulit alis jauh lebih tebal daripada kulit kelopak mata. Lipatan
kulit tersebut ditunjang oleh serat-serat otot dibawahnya. Glabella adalah bagian
Alis mata melindungi mata dari keringat dan sinar matahari. Ada 5
otot ekspresi wajah yang dimasukkan ke dalam kulit alis dan mengontrol
glabella
di kelopak mata antara otot orbicularis dan septum orbital serta melekat
erat ke tulang frontal pada tepi orbital superior. Lapisan lemak ini meluas
dimana bagian silia dari palpebra superior terbentuk lebih dulu. Silia
tarsal. Sulkus yang terdapat di palpebra superior ini terbentuk oleh insersi
Pada orang tua sering terlihat adanya dua buah sulkus dibawah
margin orbital inferior yang disebut sulkus lateral atau malar dan sulkus
medial atau nasojugal. Kedua sulkus ini terjadi karena perletakan kulit ke
periosteum di bawahnya.1,9
kebawah sesuai dengan perubahan jalur aksis visual dan posisi dari
palpebra.1,9
Palpebra superior lebih besar dan lebih mudah bergerak
inferior bertemu di sudut medial dan lateral (atau disebut juga kantus).
ketebalan sekitar 2 mm. Panjang fisura pada orang dewasa normal adalah
kornea. Pada saat mata terbuka dan melihat ke depan, palpebra superior
menutup batas atas dari kornea. Palpebra inferior menutupi batas bawah
dari kornea ketika mata terbuka dan hanya sedikit menutupi kornea bawah
medial bola mata. Di sudut medial kedua palpebra dipisahkan oleh suatu
ruangan yang berbentuk segitiga yang disebut sakus lakrimalis. Pada
bagian tengah dari ruang ini terdapat karunkula lakrimalis dan suatu
lipatan yang berbentuk bulan sabit, yang terletak sebelah lateral dari
Pada margin palpebra, 5/6 bagian dari lateral disebut bagian silaris,
Bulu mata yang terdapat pada margin, mulai dari sudut lateral
sampai papilla lakrimalis, berbentuk kurva dan pendek. Bulu mata pada
palpebra superior lebih panjang dan lebih banyak dibandingkan yang di
palpebra dan dapat dilihat sebagai garis yang berwarna kekuningan pada
sepanjang batas antara bagian anterior dari palpebra yang dibentuk oleh
kulit dan otot orbikularis okuli dan bagian posterior yang dibentuk oleh
2. Otot-otot Profraktor
3. Septum Orbita
4. Lemak Orbital
6. Tarsus
7. Konjungtiva
margin, lapisan dermis lebih tebal dan papilla lebih tinggi. Kulit di
palpebra inferior dan melengkung ke arah luar, pendek dan tebal. Bulu
serta elastis dan mengandung sedikit lemak. Darah dan cairan akan
palpebral. 1,9
Gambar 2.6 Histologi Kulit Palpebra
Di kutip dari American Academy of Opthalmology, Fundamentals and Principles
of Opthalmology in Basic and Clinical Science Course.2018-2019
palpebra dari otot ini (pretarsal dan preseptal) lebih banyak terlibat
bagian anterior tendon kantus medialis. Ujung bagian dalam dari otot
kearah hidung. Otot ini ikut berperan dalam membentuk alur vertikal
satu lapisan jaringan pengikat yang berisi pembuluh darah dan saraf
untuk palpebra.1,2
melalui sisi lateral. Anatomi dari kantus medial amatlah rumit karena
yang sempit. Otot Horner’s berlokasi pada bagian ½ atas sakus lakrimal
kearah lateral karena traksi dari otot Horners. Pada saat relaksasi,
kearah medial.1,2,10
Orbikularis okuli preseptal atas dan orbital menempel ke forniks
orbikularis.1,2
oleh otot Horner’s, tetapi tertutup oleh otot orbikularis preseptal dan
3. Septum Orbita
membran yang disebut septum orbital yang meluas pada bagian margin
Pada sisi lateral orbita, septum orbita terletak di sebelah posterior dari
ruang orbita.1,2
Pada palpebra superior, septum orbita bersatu dengan aponeurosis
4. Lemak Orbita
kelopak mata atas, ada 2 buah kantong lemak: nasal dan central
superior. Insersi dari tendon otot ini merupakan suatu aponeurosis yang
anterior dari lempeng tarsal superior. Beberapa serat dari otot levator
palpebra superior ada yang masuk di antara otot orbikularis okuli yang
yang muncul dari periorbital tepat di atas anulus zinn. Panjang otot ini
lapisan otot halus yang tipis yang disebut otot tarsal superior yang
inferior dari aponeurosis terdapat suatu lapisan fasia yang berjalan naik
orbita.1,5
palpebra superior sekitar 2 mm. Otot Muller ini melekat erat pada
otot halus (otot tarsal superior) dipersarafi oleh serabut saraf simpatik
lebih baik lagi. Paralisis dari saraf simpatik ini menyebabkan otot tidak
1,5
dapat bergerak naik (ptosis).
yang sama dengan otot levator palpebra superior. Fasia ini berasal dari
dari palpebra inferior dan berhubungan dengan bagian fasia dari otot
palpebra inferior.1,2,810
6. Lempeng Tarsal
atas yang tidak tegas tetapi batas bawahnya tegas dan tebal. Ligamen
pada setiap palpebra. Kelenjar ini tersusun dalam satu baris dan
cukup panjang yang dikelilingi oleh sekitar 10-15 asini. Lubang dari
duktus tarsalis dibatasi oleh epitel skuamosa dan sel-sel asini yang
7. Konjungtiva
epital skuamosa non keratin berubah menjadi lapisan epital sel keratin
benda asing yang masuk ke mata. Sulkus subtarsal ini terletak sekitar 2
1. Arteri
yaitu :1,2,7
2. Vena
mengalir ke vena di orbital, cabang dalam dari vena fasialis anterior dan
2.2.4 Persarafan
simpatis.1,2,7
Otot orbikularis okuli mendapat persarafan dari cabang temporal
dan zigmatikus saraf fasial. Otot halus dari palpebra (otot tarsal superior
dan inferior) mendapat persarafan dari saraf simpatik servikal superior. 1,2,7
trauma dan sinar yang berlebihan dengan jalan menutup mata atau
a. Sensasi silia
supersilia. Silia atau bulu mata tersusun dalam dua baris di margin
oleh kelenjar sebasea (glandula Zeis) dan oleh suatu jaringan saraf
rata-rata silia sekitar 3-5 bulan yang kemudian akan rontok untuk
kemudian diganti dengan silia baru. Jika satu silia dicabut maka akan
bulan. Jika silia digunting maka pertumbuhannya akan lebih cepat dan
untuk mencegah agar cairan mata tidak keluar dari bola mata melalui
margin palpebra.1,7,9
c. Pergerakan Palpebra
1. Elevasi
juga dibantu oleh serta otot-otot halus seperti otot Muller, yang
2. Pergerakan Menutup
3. Pompa Lakrimal
4. Air mata dipompa setiap kali mata berkedip. Air mata ini
sebagai berikut :
kedipan.
BAB III
yang minimal. Terlepas dari teknik mana yang digunakan, hasil akhir
Anestesi lokal yang paling umum digunakan adalah obat tetes mata
efek ini terjadi setelah injeksi. Untuk meminimalkan rasa sakit yang terkait
ditempatkan dalam garis lipatan kulit, seperti dalam lipatan kelopak mata.
oleh kontraksi otot yang mendasari dan tegak lurus terhadap sumbu otot-
dan lateral kantus harus lebih miring dan sejajar dengan lipatan nasojugal
tergantung pada kedalaman dan lebar luka. Terdapat 2 jenis benang jahit,
yang dapat diserap dan tidak dapat diserap. Benang jahit yang dapat
diserap termasuk catgut (chromic dan plain), dan asam poliglikolat seperti
vicryl, dexon, maxon, PDS, dan monocryl. Benang jahit yang tidak dapat
monofilamen sintetik seperti nilon dan prolene. Sutra adalah jenis benang
tidak dapat diserap yang memiliki sifat mengikat terbaik dan paling lentur.
Secara umum, jahitan 4-0 dan 5-0 digunakan untuk lapisan dalam, dan
jahitan 6-0 dan 7-0 digunakan untuk penutupan kulit. Plain catgut
hingga 7 hari. Chromic catgut dibuat dengan larutan garam krom untuk
dan vicryl lebih kuat dari catgut dan kehilangan kekuatan tarik pada 30
hingga 180 hari. Karena PDS dan monocryl adalah jenis monofilamen dan
senyawa ester-eter.5,8
digunakan untuk jahitan dalam dan fiksasi periosteal, jarum taper atau
jahit ukuran 4-0 hingga 7-0. Pemegang jarum Webster dapat digunakan
secara efektif untuk jarum yang lebih besar. Forsep jaringan dengan gigi
jaringan Adson harus digunakan untuk flap yang tebal, dan forsep Bishop-
tipe fine-teeth atau extra-fine teeth. Fine skin hooks, Blair retractors, dan
paling umum digunakan adalah gunting iris untuk flap otot-kulit, dan
meminimalkan bekas luka yang dihasilkan. Jika tepi luka rusak atau kasar,
tepi yang tidak beraturan harus dipotong. Semua kotoran dan benda asing
harus dikeluarkan dari luka, diikuti dengan irigasi dengan larutan antibiotik.
Semua dead space harus dihilangkan, sehingga tepi kulit berada dalam
posisi tanpa ketegangan atau tepi yang tumpang tindih. Tehnik jahitan
tidak harus ditempel dengan kencang, karena balutan yang ketat dapat
dan jenis benang jahitan. Jika jahitan dibiarkan terlalu lama, bekas jahitan
dilepas dalam 4 hingga 5 hari, dan Benang jahit nilon atau Prolene dilepas
yaitu:5,8,9
1. Fase inflamasi
2. Fase fibroblastik
laten. Saat terjadi luka jaringan dibuat baik secara pembedahan atau
bahan asing pada di luka, akan terjadi peradangan kronis yang dapat
Karena bentuk akhir dari bekas luka tidak dapat ditentukan sampai satu
tahun setelah operasi, perbaikan pada bekas luka umumnya tidak boleh
sepanjang tepi orbital inferior. Ketika jaringan lunak turun, jaringan akan
wajah bagian atas dan bawah. Banyak dari perubahan penuaan ini dapat
diperbaiki.8-10
lipatan kelopak atas, serta ruang pretarsal atau ruang "eyeshadow" pada
wanita.8-10
Hilangnya elastisitas dan penurunan alis menciptakan
hilangnya elastisitas pada kulit itu sendiri, kelemahan dan penurunan alis.
kelompok etnis dan perubahan yang terkait dengan penuaan dalam setiap
kelompok memungkinkan terjadinya konvergensi anatomi. Banyak
struktur.12
memperindah dahi, alis mata dan temporal kepala. Jarak ideal dari alis
mata ke lubang orbital, alis mata ke lipatan supratarsal, dan alis mata ke
mid pupil seharusnya adalah 1 cm, 1.6 cm, dan 2.5 cm. Kemiringan rata-
rata pada wanita adalah 4.1 mm dan pada pria adalah 2.1 mm. Kulit
bagian inferior.12
1.Pada wanita, alis mata dimulai di bagian tengah pada garis vertikal
yang sama.
limbus lateral.
Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh Passot pada tahun 1930.
digunakan untuk kasus brow ptosis ringan dan sedang pada pasien yang
memililki alis tebal. Dilakukan paling banyak pada pria. Teknik ini di
indikasikan untuk usia lanjut yang memiliki dominasi brow ptosis kearah
lateral. Kelemahannya dapat timbul scar yang sangat jelas terutama pada
pasien yang memiliki alis yang terang dan berambut merah dan sering
terjadi kehilangan bulu mata, yang menyebabkan abnormalitas bentuk dari
Tanda dibuat di atas alis atau pada lipatan kulit di atasnya. Jumlah
alis ptosis ditentukan dengan mengangkat bagian alis yang ptosis. Jumlah
Secara umum, diambil lebih dari 10 mm dan kurang dari 15 mm, kecuali
insisi dengan pisau no. 15, kulit dan lemak subkutan direseksi. Luka
Gambar 3.6 Pasien sebelum (a) dan setelah (b) direct browplasty dan blefaroplasti
kelopak mata atas
Dikutip dari Surgical Management of Ptosis and Brow Ptosis. 2017
pada kerutan dahi. Pada tahun 1980-1990, teknik ini merupakan kriteria
timbulnya scar yang nyata, teknik ini juga memiliki kelemahan yaitu
pertengahan dahi dan dianjurkan pada pasien yang memiliki kerutan dahi
jaringan otot, lemak dan kulit yang berlebih. Teknik dilakukan melalui insisi
letak luka operasi tepat pada skin crease. Kerugiannya dapat mengenai
bagian lateral alis setelah tindakan, namun ini bersifat sementara dan
yang memiliki jarak 5 cm antara alis mata ke garis rambut, dan tidak
memiliki kerutan di dahi dan memiliki rambut kepala yang penuh. 8,13
yang terdapat kelemahan kulit yang berat pada bagian lateral alis,
lanjut oleh Isse pada tahun 1994 dan Steinsapir et al. Merupakan
dahi terutama pada kondisi brow ptosis yang mengenai dua pertiga nasal
Bekas insisi ditutup dengan staples dapat dibuka 10-14 hari setelah
operasi. Rambut tidak dicukur dan tidak ada jaringan yang dibuang.
lama.10,15-19
Gambar 3.7. Lokasi insisi untuk coronal forehead (A). Pretrichal forehead
(B) endoscopic assisted (C) midforehead lifts (D) and direct (E) brow-lift.
Dikutip dari Evaluation of the Midforehead Brow-lift Operation. American Medical
Association. 2011
tahun. Saat ini, konsep operasi lebih cenderung ke arah eksisi kulit saja
pasien yang lebih muda atau pada pasien dengan mata kering). Banyak
pasca operasi dini dapat berpotensi kebutaan; ini paling umum pada
mata atau lipatan asimetri, bekas luka, mata kering, dan infeksi. Salah
adalah depresi alis. Jika kulit dihilangkan di bawah alis, alis akan turun.
Penurunan ini mungkin sangat kecil, tetapi sangat bermakna. Karena itu
sebelum infltrasi anestesi lokal. Tentukan jumlah kulit berlebih yang akan
kelopak mata (atau tempat lipatan kelopak mata yang diusulkan) dan
Lakukan insisi di sepanjang garis yang ditandai pada kelopak mata atas. Kulit
dan otot orbicularis oculi yang mendasarinya dapat dieksisi secara bertahap.
diperlukan.8,11,14,16
Gambar 3.8 Blefaroplasti A, Penentuan lipatan kelopak mata.
Batas ini berfungsi sebagai bawah dari sayatan blefaroplasti.
Lebar atau luas eksisi kulit ditentukan dengan mencubit kulit
penutup di antara forsep. Titik superior ini akan menentukan
lokasi untuk batas superior dari sayatan kulit (kiri). B,
Penentuan tingkat ptosis alis bagian lateral. Tingkat hooding
lateral akan menentukan titik ekstensi lateral yang diperlukan.
Semakin besar hooding, tingkat sayatan tingkat sayatan akan
semakin ke arah lateral.
Dikutip dari Atlas of Aesthetic Eyelid and Periocular Surgery.2004
Gambar 3.9 Blefaroplasti A. Insisi kulit B. Kulit diangkat dengan otot
orbicularis dalam satu manuver menggunakan instrumen C. Insisi orbital
septum
Dikutip dari Atlas of Aesthetic Eyelid and Periocular Surgery.2004
transposisi lemak.11,12,17
Dokter bedah dapat meminta pasien untuk membuka mata dan mulut
lipatan.4
Pada orang Asia yang tidak memiliki lipatan ini, titik perlekatan
preaponeurotik untuk hadir pada titik yang lebih rendah pada kelopak
'kelopak mata tunggal' yang tampak lebih tebal tanpa lipatan. 4,8
berfungsi sebagai titik pusat untuk garis insisi bawah, dengan garis
tepi luka.3,12
3.5.2 Komplikasi
siliaris yang memperdarahi saraf optik. Mekanisme cedera lain juga dapat
terjadi akibat cedera pada pembuluh darah orbital yang lebih dalam atau
serius lain dari blepharoplasti. Diplopia dapat terjadi akibat cedera pada otot oblik
inferior, otot rektus inferior, atau otot oblik superior. Otot oblik inferior
memisahkan kantong lemak central dan nasal pada kelopak mata bawah, dengan
demikian, otot oblik inferior dapat terluka selama pengangkatan jaringan lemak
warna kulit. Prosedur ini juga digunakan untuk pengurangan bekas luka
lainnya. Laser dari prosedur ini dapat membuat kolagen baru dengan
memberikan panas hanya pada bagian dalam kulit yang terkena laser.
Prosedur ini dapat dicapai dengan laser ablatif atau non-ablatif. 3,21
3.6.1 Laser Ablatif
dan laser karbon dioksida (CO2) memancarkan pada 10600 nm. Sinar dari
laser CO2 dapat berupa sinar kontinu atau berdenyut. Laser erbium hanya
dua tabung laser erbium dalam unit pengiriman yang sama, sinar dapat
supaya sel kulit mati dapat mengelupas secara aman. Laser ini juga
mampu merangsang produksi kolagen secara alami. Laser ini digunakan
kulit.3,21
a. Preoperasi
mata khusus. Tirai bedah harus tahan api atau dibasahi, dan
mengandung uap air dan partikel yang dikeluarkan. "Debu jaringan" ini
debu.3,21
setiap kali lewat. Alis, kelopak periorbital, midface, dan zona perioral /
blok saraf selain obat penenang ringan dan pereda nyeri seperti
b. Postoperasi
samping setelah laser resurfacing Erb serupa tetapi tidak terlalu parah
resurfacing CO2.3,12
Tabel 3.1 Efek samping dan komplikasi pada ablative laser skin resurfacing
Efek Komplikasi
Samping Ringan Sedang Berat
Transient Prolonged Perubahan Hypertropic
Erythema erythema warna scar
Edema Milia pigmen Ectropion
lokal Acne Infeksi
Pruritus Dermatitis (bakteri,
kontak jamur, virus)
lebih ringan, waktu penyembuhan yang lebih cepat dan tidak ada risiko
Pasien yang cocok untuk tindakan ini adalah orang dengan kulit
modalitas perawatan ini. Pasien yang tidak cocok untuk tindakan ini
adalah orang dengan warna kulit yang lebih gelap, bekas luka yang
KESIMPULAN
mata. Bedah kelopak mata kosmetik saat ini merupakan hasil dari
pengembangan dan penyempurnaan teknik dan instrumen bedah yang
kelopak mata yang berlebihan, dengan atau tanpa eksisi lemak orbital,
abad ke-20 sampai saat ini, indikasi kosmetik menjadi alasan paling
mengikuti perkembangan teknik operasi yang lebih baik, hasil bedah yang
Saat ini terapi laser menjadi salah satu pilihan utama dalam
dianggap sebagai salah satu prosedur kosmetik medis yang efektif tanpa
wajah.
akhirnya akan meningkatkan sumber daya ahli bedah untuk hasil operasi
DAFTAR PUSTAKA