Anda di halaman 1dari 8

UPAYA MENGATASI KELEMAHAN MAHASISWA DALAM

PERENCANAAN SISTEM LISTRIK INDUSTRI MELALUI


PEMANFAATAN CAD (COMPUTER AIDED DESIGN)
Sri Sukamta
Jurusan Teknik Elektro FT, Unnes
E-mail: Sukamtote-unnes@yahoo.com

Abstract
The study has fur objectives. First, to know the effectiveness of the teaching by
CAD method. Second, to assess the students’ ability in understanding the subject.
Third, to know whether or not this new technique improves the students’ ability in
understanding the topic being taught. Fourth, to know whether or not students enjoy
this new technique. This research use two cycles. Each cycle consists of planning,
action, observation, reflection, and evaluation. The data were collected with action
tests, in the form test of comprehension and analysis, questionnaire, interview, and
observation. Data analysis was done qualitatively and quantitatively. Quantitative data
was analyzed in percentage. The study concludes that: First; student spirit consisting
the indicators of motivation, time efficiency, material development, seriousness,
responsibility, achievement spirit, team work, initiative, and participation tend to be
better. Second, learning quality concerning learning management and class
management tends to be better. Third, students’ achievement including subject
understanding and analysis ability tends to be better. Fourth, the use of computer in
the subject of industrial electricity system planning is an effective learning variation to
improve students’ achievement.

Kata kunci : upaya, kelemahan, perencanaan, CAD

PENDAHULUAN Industri di Program Studi Pendidikan


Sampai saat ini mahasiswa Teknik Elektro, Fakultas Teknik
mengalami kesulitan dalam Perencanaan Universitas Negeri Semarang.
Sistem Listrik Industri yang sederhana Kelemahan mahasiswa sebagaimana
hingga komprehensif. Kebanyakan diuraikan di atas seharusnya tidak
mahasiswa hanya bisa merancang “wiring dibebankan sepenuhnya pada mahasiswa
sistem" instalasi yang sederhana. Padahal dan tidak pula dipersalahkan kepada dosen
sebagian besar materi perencanaaan Sistem dalam menyampaikan pengajaran, namun
Listrik Industri mengandung penerapan upaya yang diperlukan adalah menemukan
pengetahuan, peraturan yang berlaku, titik-titik simpul yang menjadi hambatan
perhitungan, gambar, spesifikasi teknis dan mahasiswa tersebut. Salah Satu alternatif
harga, produk, dan syarat teknis pekerjaan. yang dapat diajukan untuk mengatasi
Di samping itu sebagian besar dunia hambatan mahasiswa dalam meningkatkan
lapangan/ industri dalam melaksanakan kemampuan merancang suatu perencanaan
pekerjaan berpedoman dari hasil sistem listrik industri yang komplek adalah
perencanaan yang meliputi gambar desain, dengan memanfaatkan komputer (Computer
detail, spesifikasi barang/ material, Aided Design) sebagai alat bantu yang
syarat-syarat pekerjaan, dan harga yang sangat cocok digunakan untuk menyimpan
reliabel. Maka kelemahan mahasiswa data, olah data, akses. informasi,
tersebut menjadi keprihatinan para pengajar gambar-gambar teknik dan simulasi belajar
mata kuliah Perencaan Sistem Listrik yang mudah dipahami.

138
Sri Sukamta, Upaya Mengatasi Kelemahan Mahasiswa 139

Rumusan masalah yang diajukan dilakukan di kelas, sedangkan pembelajaran


dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) praktek dilaksanakan di studio gambar.
Bagaimanakah pola pembelajaran Materi yang diajarkan dalam pembelajaran
perencanaan sistem listrik industri yang teori merupakan materi yang berhubungan/
cocok untuk mengatasi kelemahan mendukung kegiatan pembelajaran praktek.
mahasiswa dalam merencanakan sistem Tujuan pembelajaran teori adalah
listrik industri? 2)Apakah pola. memahami konsep, perhitungan, dan
pembelajaran yang memanfaatkan peraturan teknis yang berlaku untuk
Computer Aided Design (CAD) pada mata mempersiapkan mahasiswa memahami
kuliah Perencanaan Sistem Listrik Industri konsep praktis, perencanaan gambar (sistem
dapat meningkatkan prestasi belajar dan detail pemasangan), rencana kerja dan
mahasiswa ? syarat-syarat perlengkapan dan
Tujuan yang akan dicapai dalam pemasangan, rencana anggaran biaya,
penelitian ini: 1) Mengatasi kelemahan sehingga mahasiswa mempunyai
mahasiswa dalam menyelesaikan kemampuan yang komprehensif pada
tugas-tugas perencanaan pada mata kuliah perencanaan instalasi listrik.
Perencanaan Instalasi Listrik melalui Sampai saat ini mahasiswa
pemanfaatan komputer,; 2) Meningkatkan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
kemampuan mahasiswa dalam tugas merancang instalasi listrik industri
menggunakan komputer untuk perencanaan yang standar mengacu standar kompetensi,
sistem listrik industri; 3) Meningkatkan terutama perencanaan penghitungan dan
prestasi belajar mahasiswa dalam mata analisis, pemilihan bahan material dan
kuliah Perencanaan Sistem Listrik Industri. equipment, gambar sistem, gambar kerja,
Mata kuliah perencanaan sistem gambar detail, pembagian kelompok /
listrik industri program studi Pendidikan beban daya, menyusun rencana kerja dan
Teknik Elektro, Fakultas Teknik syarat-syarat, menyusun rencana anggaran
Universitas Negeri Semarang termasuk biaya, dan prosedur tes standar dan tes
kelompok mata kuliah keahlian pada kerja. Pembelajaran yang memanfaatkan
konsentrasi Energi listrik Prasyarat komputer sering disebut dengan computer
matakuliah ini adalah matakuliah assisted instruction (CAI). Komputer secara
dasar-dasar instalasi, instalasi penerangan, langsung digunakan dalam proses
dan instalasi tenaga. (Kurikulum : 2005 ). pembelajaran, sebagai pengganti:
Tujuan mata kuliah Perencanaan a. peralatan hitung/tulis, untuk
Sistem Listrik Industri adalah untuk menghitung penerapan rumus-rumus
membekali mahasiswa memiliki perencanaan instalasi listrik
kemampuan perencanaan bidang instalasi b. peralatan gambar, sebagai peralatan
listrik industri, meliputi: perancanaan bantu dalam gambar perencanaan,
instalasi listrik penerangan, tenaga, panel program apliksi yang dipakia biasanya,
listrik, penangkal petir, sistem tata Autocad, yang biasanya dipakai oleh
udara/AC, sistem telekomunikasi, sistem devisi lain dari perencana suatu
alarm pemadam kebakaran, sistem alarm bangunan (arsitek dan sipil).
keamanan gedung dan kawasan industri, c. informasi, informasi produk yg
syarat-syarat teknis, analisis kerja, biaya berhubungan dengan perlengkapan,
dan rencana anggaran biaya, penjelasan spesifikasi teknis, peraturan yang
teknis penerapannya. Proses pembelajaran berlaku, contoh-contoh perencanaan,
matakuliah perencanaan listrik industri dan lain lain.
terdiri dari pembelajaran toeri dan d. perhitungan khusus, seperti program
pembelajaran praktek. Pembelajaran teori aplikasi khusus perencanaan
140 LEMBARAN ILMU KEPENDIDIKAN JILID 36, NO. 2, DESEMBER 2007

penerangan, beban pendingin dan masalah desain, pemecahan konsep dan


tenaga listrik, d1l. gagasan, kompromi terhadap penyelesain,
Pembelajaran perencanaan sistem pembuatan model atau prototipe,
listrik industri yang memanfaatkan pembuatan gambar produksi dan /atau
komputer secara umum meliputi kegiatan: gambar kerja.
a. latihan dan praktek, pengajar Berbagai gagasan konseptual untuk
menyediakan materi latihan dan tugas menyelesaikan masalah desain dipilih
praktek. Pelajar menguji pengetahuan setelah melakukan pertimbangan yang
dan mempraktekan pengetahuan secara cermat. Pada kajian awal ini mulai
mandiri dan kreatif. diperlukan gambar desain yang dibuat
b. penjelasan, komputer digunakan untuk dengan CAD. Gambar tersebut harus cukup
menyampaikan materi yang baru teliti, menunjukkan ukuran sebenamya yang
maupun penjelasan ulang. diinginkan, dapat divisualisasikan, dan jika
c. simulasi, penggunaan program aplikasi perlu dapat disimulasikan dengan teknik
khusus perencanaan penerangan listrik, animasi. Pada tahapan ini diikuti pula
perencanaan beban pendinginan, dan dengan pengkajian mengenai pemilihan
lain-lain. equipment, merancang instalasi (wiring),
serta RAB yang akan digunakan.
Pembelajaran yang memanfaatkan Dalam proses desain, seorang ahli
komputer bertujuan untuk menyampaikan teknik elektro sangat mengandalkan gambar
informasi, pesan, latihan, praktek dalam atau grafik sebagai suatu sarana untuk
bentuk yang menyenangkan, menarik, mencipta, mencatat, menganalisis, dan
mudah dimengerti, dan jelas karena berkomunikasi dengan orang lain tentang
beberapa indra terutama mata, telingga, konsep atau gagasan yang dibuat.
digunakan untuk menyerap informasi,
pesan pelajaran. Sehingga pembelajaran METODE PENELITIAN
tersebut dapat meningkatkan motivasi Penelitian ini merupakan penelitian
belajar. Di samping itu keahlian merancang tindakan kelas yang mengacu pada model
instalasi listrik industri berbantuan proses (Kemmis and Mc Taggart, 1992 ).
komputer merupakan tuntutan pasar kerja Penelitian ini dikembangkan dalam bentuk
yang profesional.Banyak karya rancang dua siklus penelitian yang meliputi
bangun di berbagai bidang yang digunakan perencanaan, tindakan, obervasi dan
manusia dalam kehidupannya merupakan refleksi. Desain penelitian dapat
hasil rekayasa desain para ahli teknik digambarkan sebagai berikut.
elektro. Pada dasamya kegiatan desain
inilah yang membedakan keteknikan atau
rekayasa (engineering) dengan sains dan
penelitian. Seorang ahli teknik adalah
seorang pendesain, pencipta, atau
“pembangun”. Proses desain adalah
kemampuan untuk menggabungkan
gagasan, prinsip-prinsip ilmiah, sumber
daya, dan sering produk yang telah ada ke
dalam penyelesaian suatu masalah.
Meskipun banyak kelompok industri dapat
mengidentifikasi proses desain dengan cara
mereka sendiri, tapi secara umum tahapan
dari proses desain terdiri dari identifikasi
Sri Sukamta, Upaya Mengatasi Kelemahan Mahasiswa 141

Gambar 1. Proses Penelitian Tindakan sebagai evaluasi awal. Selanjutnya,


Model Kemmis & Taggart observasi awal dilakukan untuk mengetahui
Keterangan: tindakan yang tepat untuk meminimalkan
0 : Perenungan; kelemahan-kelemahan tersebut. Kedua
1. Perencanaan; tindakan ini, evaluasi dan observasi awal,
2. Tindakan dan Observasi I ; digunakan sebagai refleksi menetapkan
3. Refleksi I; 4. Rencana,terevisi I; tindakan untuk meminimalkan kelemahan
5. Tindakan dan observasi II; mahasiswa dan meningkatkan kemampuan
6. Refleksi II mahasiswa dalam memanfaatkan komputer
sebagai media untuk perancangan sistem
Subjek penelitian ini adalah Tim listrik industri.
Peneliti terdiri atas seorang dosen Evaluasi pertama dilakukan terhadap
pengampu mata kuliah Perencanaan Sistem proses dan hasil tindakan I yaitu evaluasi
Listrik Industri dan dosen lain sebagai terhadap pembelajaran perencanaan
anggota peneliti yang bekerjasama dalam instalasi listrik secara manual, evaluasi ini
displin ilmu lain, yaitu dosen pengajar dipakai sebagai pembanding untuk
komputer dan multimedia. mengetahui efektifitas pembelajaran yang
Objek penelitian ini adalah memanfaatkan komputer pada siklus II.
perkuliahan Perencanaan Sistem Listrik Hasil evaluasi I digunakan untuk
Industri dengan mahasiswa Program Studi melakukan refleksi pertama terhadap
Pendidikan Teknik Elektro S-1. Perkuliahan kelemahan-kelemahan program
ini diselenggarakan pada semester genap pembelajaran secara manual. Selanjutnya
dengan dua SKS. hasil refleksi pertama digunakan sebagai
Kegiatan penelitian tindakan kelas ini dasar berpijak untuk tindakan pada siklus II
terdiri dari dua siklus (Suwarsih 1994:25). guna mencapai hasil yang lebih baik. Pada
Pada tiap siklus dilakukan perubahan sesuai refleksi II digunakan untuk menemukan
dengan maksud penelitian yang ingin format terbaik pada pembelajaran yang
dicapai. Untuk dapat melihat kelemahan memanfaatkan komputer pada matakuliah
mahasiswa dalam merancang suatu perencanaan sistem listrik industri. Format
rangkaian instalasi listrik yang komplek yang terbaik dimaksud adalah format yang
dilakukan tes diagnosis yang berfungsi mampu menjadikan mahasiswa termotivasi
142 LEMBARAN ILMU KEPENDIDIKAN JILID 36, NO. 2, DESEMBER 2007

Tabel 1. Semangat Belajar Mahasiswa Siklus I


Nilai
No. Aspek yang diteliti K S B SB
1 Motivasi belajar V
2 Efesiensi waktu/tenaga v
3 Pengembangan materi v
4 Kesungguhan v
5 Tanggung Jawab v
6 Semangat berprestasi v
7 Kerja sama v
8 Kreativitas/prakarsa v
9 Kegiatan dalam v
pembelajaran
Keterangan : K = Kurang ;S = Sedang ; B = Baik ; SB = Sangat Baik

Tabel 2. Kualitas Pembelajaran Siklus I


Nilai
No. Aspek yang diteliti K S B SB
1. Pengelolaan pembelajaran:
a. sikap terhadap rancangan pembelajaran v
b. pola penyusunan rancangan yang v
kolaboratif v
c. materi pembelajaran v
d. proses pembelajaran
2. Pengelolaan kelas:
a. pengaturan tempat duduk v
b. variasi tempat duduk v
Keterangan : K = Kurang ;S = Sedang ; B = Baik ; SB = Sangat Baik

belajar dengan kemampuan standar Tabel 1. menunjukkan bahwa


profesional, dan meningkatkan prestasi semangat mahasiswa dalam Teknik
belajar. Pembelajaran dengan model pemanfaatan
Indikator keberhasilan penelitian CAD empat aspek atau 44,44% berkategori
tindakan ini adalah apabila mahasiswa pada kurang (K), 3 aspek atau 33,33% aspek
mata kuliah Perencanaan Sistem Listrik berkategori sedang (S), dan 2 atau 22,23%,
Industri yang memperoleh Skor di atas 65 yaitu kerja sama dan kegiatan dalam
dapat meningkat rata-rata di atas 75 % pembelajaran berkategori baik (B)
Tabel 2 menunjukkan bahwa kualitas
HASIL DAN PEMBAHASAN pembelajaran dengan model pemanfaatan
Hasil penelitian siklus I berkaitan CAD berada pada kategori mayoritas
dengan (1) semangat belajar mahasiswa, (2) sedang. Dari 6 aspek kualitas pembelajaran,
kualitas belajar mahasiswa, dan (3) 1 aspek atau 17% ysitu sikap terhadap
peningkatan Prestasi mahasiswa Semangat rancangan pembelajaran kurang, 4 atau
belajar mahasiswa dalam pembelajaran 75% berkategori sedang, dan 1 aspek atau
dengan pemanfaatan CAD diperlihatkan 17%, yaitu aspek pengaturan tempat duduk
Tabel 1. Dan Tabel 2 memperlihatkan hasil berkategori baik (B).
penelitian yang berkaitan dengan kualitas Sedangkan prestasi mahasiswa
pembelajaran cenderung cukup. selama penelitian pada tindakan siklus I
Sri Sukamta, Upaya Mengatasi Kelemahan Mahasiswa 143

Tabel 3. Prestasi Belajar Mahasiswa Siklus I


Uraian Kategori Nilai
A B C D E
Pra penelitian (pretes)
Analisis teori - - 1 13 2
Beban daya listrik - - - 12 4
Gambar - - 5 11 -
RKS/RAB - - - 10 6
TOTAL - - - 15 1
Evaluasi siklus I
Analisis teori 1 7 6 1 1
Beban daya listrik 1 7 6 2 -
Gambar - 7 9 - -
RKS/RAB - 6 10 - -
TOTAL - 7 8 1 -

Tabel 4. Semangat Belajar Mahasiswa Siklus II


Nilai
No. Aspek yang diteliti K S B SB
1 Motivasi belajar v
2 Efesiensi waktu/tenaga v
3 Pengembangan materi v
4 Kesungguhan v
5 Tanggung Jawab v
6 Semangat berprestasi v
7 Kerja sama v
8 Kreativitas/prakarsa v
9 Kegiatan dalam pembelajaran v
Keterangan : K = Kurang ;S = Sedang ; B = Baik ; SB = Sangat Baik

diperoleh hasil seperti tabel 3. Tabel 4 aspek tanggung jawab dan kegiatan dalam
adalah siklus kedua hasil penelitian yang pembelajaran.
berkaitan dengan semangat belajar Hasil penelitian yang berkaitan
mahasiswa. dengan kualitas pembelajaran cenderung
Tabel 4 menunjukkan bahwa sangat baik. Tabel 5 menunjukkan bahwa
semangat belajar mahasiswa dalam mata kualitas pembelajaran mata kuliah
kuliah Perencanaan Sistem Listrik Industri Perencanaan Sistem Listrik Industri dengan
dengan menggunakan metode pemanfaatan pemanfaatan CAD pada kategori mayoritas
CAD mayoritas kategori baik. Dari baik. Dari 6 aspek kualitas pembelajaran, 4
semi\bilan aspek etos belajar, 1 atau atau 75 % berkategori baik (B), sedangkan
11,11% aspek berkategori sedang (S), yaitu 2 aspek atau 25 %, yaitu aspek pola
aspek efesien waktu dan kerja sama; 6 penyusunan rancangan pembelajaran dan
aspek atau 66,67% berkategori baik (B), pengaturan tempat duduk berkategori baik
yaitu aspek motivasi, pengembangan (SB).
materi, kesungguhan, semangat berprestasi, Berdasarkan pengamatan terhadap
kerjasama, dan prakarsa; sedangkan 2 atau prestasi mahasiswa pada tindakan siklus II
22,22 % berkategori sangat baik (SB), yaitu diperoleh hasil seperti terlihat pada tabel 6.
144 LEMBARAN ILMU KEPENDIDIKAN JILID 36, NO. 2, DESEMBER 2007

Tabel 5. Kualitas Pembelajaran Siklus II


Nilai
No. Aspek yang diteliti K S B SB
1. Pengelolaan pembelajaran:
a. sikap terhadap rancangan pembelajaran v
b. pola penyusunan rancangan yang kolaboratif
c. materi pembelajaran v
d. proses pembelajaran v
Pengelolaan kelas: v
2. a. pengaturan tempat duduk v
b. variasi tempat duduk v
Keterangan : K = Kurang ;S = Sedang ; B = Baik ; SB = Sangat Baik
Tabel 6. Prestasi Belajar Mahasiswa Siklus II
Uraian Kategori Nilai
A B C D E
Pra penelitian (pretes)
Analisis teori - - - 15 1
Beban daya listrik - - 4 12 -
Gambar - - 7 9 -
RKS/RAB - - - 10 6
TOTAL - - - 15 1
Evaluasi siklus I
Analisis teori 4 7 4 1 1
Beban daya listrik 3 9 3 1 -
Gambar - 6 7 3 -
RKS/RAB 4 7 5 - -
TOTAL 3 7 6 - -

Tabel 7. Hasil Evaluasi Prestasi Mahasiswa berdasarkan Pola pembelajaran


Pola Pembelajaran
Nilai Konvensional/Klasikal Berbantuan Komputer
Absulut Relatif (%) Absulut Relatif (%)
A 0 3 18,75
B 7 43,75 7 43,75
C 8 50 6 37,5
D 1 6,25 0
E 0 0
Jumlah 16 100 16 100
Dari pelaksanaan kedua siklus instalasi tenaga. Selain itu kompetensi yang
memang masih adanya beberapa sangat lemah adalah perencanaan gambar
kelemahan, ini dikarenakan mahasiswa dan memakainya. Hal ini dapat diatasi
belum mendapatkan bekal yang cukup baik dengan cara pola pembelajaran yang
dari mata kuliah sebelumnya sebagai ditekankan pada gambar misalnya
prasyarat matakuliah ini yaitu Dasar-dasar diperbanyak frekuensi tugas pada gambar
instalasi listrik, Instalasi penerangan, dan dan memaknai, dilakukan evaluasi secara
Sri Sukamta, Upaya Mengatasi Kelemahan Mahasiswa 145

cermat sesuai dengan standar kompetensi a. Semangat belajar mahasiswa yang


pasar, dan ada program remedial bagi yang meliputi : indikator motivasi, efesiensi
susah mengikuti akselerasi tersebut. waktu, pengembangan materi/bahan,
Di samping itu pemberian contoh dan kesungguhan, tanggung jawab,
penjelasan terhadap gambar-gambar hasil semangat berprestasi, kerjasama,
desain konsultan perencana Mekanikal- prakarsa, dan partisipasi cenderung
Elektrikal suatu bangunan merupakan cara lebih baik.
efektif memberikan gambaran standar b. Kualitas pembelajaran yang
kompetensi pasar profesional. Hal ini akan menyangkut manajemen pembelajaran
menuntut dosen pengajar harus lebih dan manajemen kelas cenderung sangat
banyak tahu perkembangan dunia baik.
profesional khususnya dalam hal ini c. Prestasi belajar mahasiswa mencakup
perencanaan instalasi listrik. pemahaman isi materi, kecepatan
Hasil keseluruhan siklus dapat menyelesaikan tugas cenderung lebih
digambarkan sebagai berikut : baik.
1. Secara umum hasil penelitian yang d. Pola Pembelajaran pemanfaatan
berkaitan dengan semangat belajar komputer pada matakuliah Perencanaan
mahasiswa dalam pembelajaran dengan Sistem Listrik Industri merupakan
metode rangkaian simulasi untuk variasi pembelajaran yang efektif untuk
analisis tegangan sentuh cenderung meningkatkan prestasi belajar
lebih baik. mahasiswa
2. Secara umum hasil penelitian yang
berkaitan dengan kualitas pembelajaran Saran
cenderung lebih baik. Saran penelitian ini sebagai berikut:
3. Hasil penelitian yang berkaitan dengan a. Perlu adanya diseminasi hasil penelitian
prestasi pembelajaran cencerung kepada teman dosen di jurusan
meningkat. Pendidikan Teknik Elektro UNNES
Tabel 7. menunjukkan bahwa tentang kekuatan dan kelemahan
pembelajaran mata kuliah Perencanaan pembelajaran dengan metode
Sistem Listrik Industri dengan pemanfaatan pemanfaatan CAD.
komputer dapat mengatasi kelemahan b. Penyiapan dan penyusunan rancangan
mahasiswa dalam perencanaan sistem listrik pembelajaran yang informatif,
industri. Hal ini berarti pola pembelajaran komunikatif, dan berdaya guna harus
dengan memanfaatkan komputer dapat manjadi pegangan dosen pengampu
mengefektifkan pembelajaran pada mata matakuliah Perencanaan Sistem Listrik
kuliah Perencanaan Sistem Listrik Industri. Industri.
Pemanfaatan komputer dalam pola
pembelajaran matakuliah ini akan DAFTAR PUSTAKA
meningkat motivasi dan prestasi ---,. 2005. Kurikulum Pendidikan Teknik
mahasiswa. Elektro,Semarang: UNNES.
Kemmis,S, MC.Taggart R, 1992. The
SIMPULAN DAN SARAN Action Research Planner. Victoria:
Simpulan Deaken University
Simpulan dalam penelitian ini adalah Suwarsih. 1994. Penelitian Tindakan Kelas.
ssebagai berikut. Bandung: Bina Cipta

Anda mungkin juga menyukai