SMF JANTUNG
HIPERTENSI REFRAKTER
A. Pengertian (Definisi) Adalah sejumlah kondisi kelainan klinis dengan atau tanpa
kelainan kardiovaskular yang disebabkan oleh hipertensi arterial,
walaupun sudah mendapatkan terapi 3 (tiga) obat anti hipertensi
B. Anamnesis - Pusing, kepala berat
- Cepat lelah
- Berdebar-debar
- Tanpa keluhan
- Sudah dalam terapi minimal 3 jenis anti hipertensi
- Minum obat dengan teratur
C. Pemeriksaan Fisik - TD sistolik >140- 159 mmHg atau TD diastolic > 90-99
mmHg
D. Kriteria Diagnosis 1. Pemeriksaan fisik: sesuai criteria JNCVII
2. Fototoraks : Kardiomegali
3. ECG : LVH
4. Ekokardiografi :LVH, disfungsi diastolik
5. ABPM, HBPM
E. Diagnosis Penyakit jantung hipertensi
F. Diagnosis Banding 1. Cephalgia
2. Anxietas
3. CKD
G. Pemeriksaan Penunjang 1. EKG
2. Foto Rontgen dada
3. Lab. : Hb,Ht, Leuko, Creatinin, Ureum, GDS, Na + , K + ,
urinalisa, OGTT
4. Doppler perifer
5. USG abdomen: ginjal
6. Skrining hipertensi endokrin
7. Echocardiografi
8. CT- scan kepala
H. Tindakan -
I. Terapi 1. ACE inhibitor/ARB
2. Diuretik: Tiazid
3. Beta – blocker
4. Calcium channel blocker
5. Alpha – blocker
6. Central blocker
7. MRA
8. Vasodilator direk
J. Edukasi 1. Edukasi jenis penyakit dan perjalanannya
2. Edukasi pengobatan
3. Edukasi nutrisi/pola hidup
J. Prognosis Ad Vitam : malam
Ad Sanationam: malam
Ad Functionam: malam
K. Tingkat Evidens IV
L. Tingkat Rekomendasi I
M. Penelaah Kritis dr. Indah Fitria Ramdhani, Sp. JP
N. Indikator Medis 80% pasien telah mendapat > 2 obat kombinasi antihipertensi
O. Kepustakaan Panduan Praktik Klinis (PPK) Dan Clinical Pathway (CP) Penyakit
Jantung Dan Pembuluh Darah. Edisi Pertama. 2016.