Anda di halaman 1dari 18

AKUNTANSI INTERNASIONAL

“PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI”

NAMA- NAMA KELOMPOK A :

1. CHRISTIA F. MAGA
2. ANGELIKA MANTIRI
3. CLAUDIA TAMARA
4. PATRICIA SIMBAR
5. NOVITA KAWOLENG
6. NINGSIH TINIHADA
7. ESTER TYAS
8. RAHAYU WALIANGA

STIE PETRA BITUNG

AKUNTANSI SEMESTER V SORE

SEPTEMBER 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun  isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam penulisan
selanjutnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa mempermudah segala usaha kita. Amin.

                                                                                             Bitung, 3 September 2020

                                                                                                        Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR ...............................................................................................................

DAFTAR ISI .......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Lalar Belakang ........................................................................................................4


B. Rumusan masalah ..................................................................................................4
C. Tujuan ...................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Perkembangan dan Klasifikasi...................................................................................5


B. Perkembangan........................................................................................................6
- Faktor yang mepengaruhi perkembangan akuntansi.............................................6
- empat dimensi nilai akuntansi yang memengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu
negara...............................................................................................................10
C. Klasifikasi ...............................................................................................................12
- Empat Pendekatan Terhadap Perkembangan Akuntansi .......................................12
- Sistem Hukum : Akuntansi Hukum Umum Versus Kodifikasi Hukum ......................13
- Sistem Praktik : Akuntansi Penyajian Wajar Versus Kepatuhan Hukum .................14

BAB III KESIMPULAN


A. Kesimpulan ............................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar  Belakang

Fungsi akuntansi yang demikian penting dalam kehidupan bisnis dan keuangan,
menunjukkan bahwa akuntansi dalam masyarakat bisnis atau internasional melakukan fungsi
jasa. Akuntansi harus tanggap terhadap kebutuhan masyarakat yang terus berubah dan harus
mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial dan politik dari masyarakat tempat dia
beroperasi. Dengan demikian akuntansi harus berada tetap dalam kedudukannya yang berguna
secara teknis dan sosial.
Akuntansi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan
prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam
bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang
agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di
perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan akuntansi internasional?


2. Apa 4 pendekatan terhadap perkembangan akuntansi?
3. Bagaimana klasifikasi akuntansi? Dan perbandingannya?

C. Tujuan

Dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami materi
tentang perkembangan dan klasifikasi akuntansi ini. Dan dapat menjadi acuan untuk penulisan
makalah-makalah yang sejenis selanjutnya.

BAB II

4
PEMBAHASAN

A. PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI

Akuntansi harus memberikan respons terhadap kebutuhan masyarakat akaninformasi


yang terus berubah dan mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, akuntansi dan para akuntan
memperlihatkan perubahan secara terus-menerus. Pada awalnya, akuntansi tidak lebih dari
sistem pencatatan untuk jasa perbankan tertentu dan skema pemungutan pajak. Sistem
pencatatan berpasangan kemudian dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan sejumlah
perusahaan dagang. Industrialisasi dan pembagian kerja memerlukan adanya analisis biaya dan
akuntansi manajemen. Timbulnya perusahaan modern mendorong pelaporan keuangan dan
auditing secara periodik. Agar dapat mengikuti perhatian masyarakat terhadap lingkungan yang
makin meningkat dan perhatian terhadap integritas perusahaan, akuntan telah menemukan
cara untuk mengukur dan melaporkan kewajiban pemulihan kondisi lingkungan dan
mengungkapkan praktik pencucian uang dan hal-hal sejenis yang berkaitan dengan kejahatan
kerah putih. Akuntansi memberikan informasi pengambilan keputusan kepada pasar surat
berharga umum domestik dan internasional yang sangat besar. Akuntansi telah memperluas
lingkupnya terhadap konsultasi manajemen dan menggabungkan teknologi informasi yang
makin berkembang ke dalam sistem dan prosedurnya.

Mengapa kita harus mengetahui bagaimana dan mengapa akuntansi berkembang?


Jawabannya adalah sama seperti mengapa mempelajari perkembangan dalam bidang yang lain.
Kita akan dapat memahami dengan lebih baik sistem akuntansi suatu negara dengan
mengetahui faktor-faktor dasar yang memengaruhi perkembangannva. Tentu saja akuntansi
berbeda dari satu tempat ke tempat lain di seluruh dunia dan pengetahuan mengenai faktor
perkembangan membantu untuk memahami mengapa hal itu terjadi. Dengan kata lain,
perbedaan-perbedaan yang terlihat serta persamaan- persamaan dapat dijelaskan melalui
faktor-faktor tersebut. Oleh karena akuntansi bereaksi terhadap lingkungannya, lingkungan
budaya, ekonomi, hukum, dan politik yang berbeda-beda menghasilkan sistem yang serupa
pula.

Hal ini membawa kita untuk melakukan klasifikasi. Mengapa kita harus melakukan
klasifikasi (perbandingan) sistem akuntansi keuangan nasional atau regional? Klasifikasi
merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem

5
akuntansi nasional berbeda-beda. Kita juga dapat menganalisis apakah sistem-sistem tersebut
cenderung menyatu atau berbeda. Tujuan klasifikasi adalah untuk mengelompokkan sistem
akuntansi keuangan menurut karakteristik khususnya. Klasifikasi mengungkapkan struktur dasar
di mana anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan dan apa yang membedakan kelompok-
kelompok yang beraneka ragam satu sama lain. Dengan mengenali kesamaan dan perbedaan,
pemahaman kita mengenai sistem akuntansi akan lebih baik. Klasifikasi merupakan cara untuk
melihat dunia.kelompok memiliki kesamaan dan apa yang membedakan kelompok-kelompok
yang beraneka ragam satu sama lain. Dengan mengenali kesamaan dan perbedaan,
pemahaman kita mengenai sistem akuntansi akan lebih baik. Klasifikasi merupakan cara untuk
melihat dunia.

B. PERKEMBANGAN

Standar dan praktik akuntansi di setiap negara merupakan hasil dan interaksi yang
kompleks di antara faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan, dan budaya. Dapat di duga akan
terjadinya perbedaan antarnegara. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi
nasional juga membantu menjelaskan perbedaan akuntansi antar-bangsa.

Kami menyakini bahwa delapan faktor berikut ini memiliki pengaruh yang signifikan
dalam perkembangan akuntansi. Tujuh faktor pertama berupa ekonomi, sejarah sosial, dan
atau kelembagaan dan merupakan faktor yang sering disebutkan oleh para penulis akuntansi.
Akhir-akhir ini, hubungan antar budaya ( faktor kedelapan berikut ini ) dan perkembangan
akuntansi mulai digalih lebih lanjut.

1. Sumber Pendanaan.
Di negara-negara pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat dan Inggris,
akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan
(profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan
risiko terkait. Pengungkapan dilakukan sangat lengkap untuk memenuhi kebetuhan
kepememilikan publik yang luas. Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit di mana bank
merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki fokus pada perlindungan kreditor
melalui pengukuran akuntansi yang konservatif dalam memininumkan pembayaran dividen dan
menjaga pendanaan yang mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para peminjam. Oleh

6
karena lembaga keuangan memiliki akses langsung terhadap informasi apa saja yang
diinginkan, pengungkapan publik yang luas dianggap tidak perlu. Contohnya adalah Jepang
dan Swiss.

2. Sistem Hukum.
Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat
memiliki dua orientasi dasar : kodifikasi hukum (sipil) dan hukum umum (kasus). Kodifikasi
hukum utamanya diambil dari hukum Romawi dan kode Napoleon. Dalam negara-negara yang
menganut sistem kodifikasi hukum Latin-Romawi, hukum merupakan satu kelompok lengkap
yang mencakup ketentuan dan prosedur. Kodifikasi standar dan prosedur akuntansi merupakan
hal yang wajar dan sesuai di sana. Dengan demikian, di negara-negara yang menganut
kodifikasi hukum, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat
lengkap dan mencakupi banyak prosedur. Sebaliknya, hukum berkembang atas dasar kasus
perkasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap. Tentu saja,
terdapat hukum dasar tetapi cenderung tidak terlalu detailndan lebih fleksibel bila dibandingkan
dengan sistem kodifikasi hukum. Hal ini mendorong usaha coba-coba dan memungkinkan
penerapan pertimbangan. Hukum umum diambil dari kasus hukum Inggris. Pada kebanyakan
negara hukum, atursn akuntansi ditetapkan oleh organisasi profesional sektor swasta. Hal ini
memungkinkan aturan akuntansi menjadi lebih adaptif dan inovatif. Kecuali untuk ketentuan
dasar yang luas, kebanyakan aturan akuntasi tidak digabungkan secara langsung ke dalam
hukum dasar, kodifikasi hukum ( kode hukum ) akuntasi cenderung terpaku pada muatan ( isi )
ekonominya. Sebagai contoh, sewa guna di bawah hukum umum biasanya tidak dikapitalisasi.
Sebaliknya, sewa guna di bawah hukum pada dasarnya dapat dikapitalisasi jika ia menjadi
bagian dari pembelian properti.

3. Perpajakan.
Di kebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi
karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengklaimnya dalam keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak keuangan dan pajak akuntansi
adalah sama. Dalam kasus ini, sebagai contoh adalah kasus yang terjadi di Jerman dan
Swedia. Di negara lain seperti Belanda, akuntansi keuangan dan pajak berbeda : laba kena
pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan dengan perbedaan-
perbedaan dengan hukum pajak. Tentu saja, ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah,
kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu. Penilaian

7
persediaan menurut Masuk Terakhir Keluar Pertama ( last- in ,first-out) LIFO di Amerika Serikat
merupakan satu contoh.

4. ikatan politik dan ekonomi.


Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melalui penaklukan, perdagangan, dan kekuatan
sejenis. System pencatatan berpasangan (double-entry) yang berasal dari Italia pada tahun
1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan
pembaruan (ramaissance) lainnya. Kolonialisme Inggris. Pendudukan Jerman selama perang
dunia II menyebabkan Prancis menerapkan Plan Comptable. Amerika Serikat memaksa rezim
pengatur akuntansi bergaya AS di Jepang setelah berakhirnya Perang Dunia II. Banyak negara-
negara berkembang menggunakan system akuntansi yang dikembakan ditempat lain, entah
karena dipaksakan kepada negara-negara tersebut (seperti India) atau karena pilihan mereka
sendiri (seperti negara-negara eropa Timur sekarang meniru system akuntansi menurut aturan
Uni Eropa {UI}). Seperti dijelaskan secara lebih umum pada bab 8, integrase ekonomi melalui
pertumbuhan perdagangan dan arus modal internasional merupakan pendorong kuat akan
konvergensi standar akuntansi.

5. Inflasi.
Inflasi mengaburkan biaya historis akuntasni melalui penurunan berlebihan terhadap
nilai-nilai asset dan beban-beban terkait, sementara disisi lain melakukan peningkatan
berlebihan terhadap pendapatan. Negara-negara dengan inflasi tinggi sering kali menuntut
perusahaan-perusahaan melakukan berbagai perubahan harga ke dalam perhitungan keuangan
mereka. Meksiko dan beberapa negara Amerika Selatan menggunakan akuntansi tingkat umum
karena pengalaman mereka dengan hiperinflasi. Pada akhir tahun 1970-an, sehubunan dengan
tingkat inflasi yang tidak biasanya tinggi, AS dan Inggris melakukan eksperimen dengan
pelaporan pengaruh perubahan harga. Akuntansi yang terkait dengan inflasi pada bab 7.

6. Tingkat perkembangan ekonomi.


Factor ini memengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
perkenomian dan menentukan manakah yang paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi
menentukan masalah akuntansi yang dihadapi. Sebagai contoh, kompensasi eksekutif
perusahaan berbasis saham atau sekuritisasi asset merupakan sesuatu yang jarang terjadi
dalam perekonomian industry berubaha menjadi perekonomian jasa. Masalah akuntansi seperti
penilaian asset tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sector manufaktur

8
menjadi semakin kurang penting. Tantangan-tantangan akuntansi yang baru, seperti penilaian
asset tidak berwujud dan sumber daya manusia, semakin berkembang.

7. Tingkat pendidikan.
Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika
disalahartikan dan disalahgunakan. Sebagai contoh pelaporan teknis yang kompleks mengenai
varian perilaku biaya tidak akan berarti apa-apa, kecuali para pembaca memahami akuntansi
biaya. Pengungkapan mengenai risiko efek derivative tidak akan informative kecuali jika dibaca
oleh pihak yang berkompetrn. Pendidikan akuntansi yang professional sulit dicapai jika taraf
pendidikan disuatu negara secara umum juga rendah. Mesiko adalah salah satu contoh negara
dimana permasalahan ini telah berhasil ditanggulangi. Pada situasi lainnya, sebuah negara
harus mengimpor tenaga pelatihan atau mengirim warganya ke negara lain untuk memperoleh
kualifikasi yang layak. Hal terakhir inilah yang saat ini sedang dierapkan oleh Cinta.

Beberapa dari tujuh variable pertama ini sangat berhubungan. Sebagai contoh, system
hokum umum berawal di Inggris dan kemudian diekspor ke negara-negara seperti Australia,
Kanada, dan Amerika Serikat. Keempat negara ini seluruhnya memiliki pasar modal yang sangat
maju, yang mendominasi orienrasi pelaporan keuangan dinegara-negara tersebut. Akuntansi
keuangan dan pajak bersifat terpisah. Sebaiknya kebanyakan negara-negara Eropa Kontimental
dan Jepang memiliki system kodifikasi hokum dan bergantng pada perbankan atau pemerintah
untuk memperoleh kebanyakan pendanaan. Aturan akuntansi disana pada umumnya sesuai
dengan hokum pajak.Sangatlah sulit untuk menemukan mana yang penyebab dan mana yang
akibat. Jenis sistem hukum umum terlebih dahulu mempengaruhi sistem keuangan di suatu
negara. Sistem hukum umum menekankan hak pemegang saham dan menawarkan
perlindungan investor yang lebih baik dibandingkan kondifikasi hukum. Hasilnya adalah pasar
ekuitas yang kuat berkembang di negara-negara hukum umum dan pasar ekuitas yang lemah
berkembang di negara-negara yang menganut kondifikasi hukum. Perpajakan merupakan
fungsi akuntansi yang penting di setiap negara yang mengenakan pajak penghasilan
perusahaan. Apakah pajak mendominasi orientasi akuntansi bergantung pada apakah akuntansi
memiliki tujuan kompetisi, yaitu memberikan informasi kepada pemegang saham luar.
(Akuntansi pajak tidak cocok untuk tujuan ini). Dengan demikian, jika hukum umum
menghasilkan pasar ekuitas yang kuat, perpajakan tidak akan mendominasi. Akan terdapat dua
jenis aturan akuntansi: yang satu untuk perpajakan dan yang lain untuk pelaporan keuangan.
Aturan pajak kan mendominasi di negara-negara yang menganut kodifikasi hukum atau yang

9
berbasis kredit, di mana akuntansi untuk perpajakan dan pelaporan keuangan akan sama. Dua
orientasi akuntasi yang berkembang ditimbukan oleh keadaan-keadaan ini. Hal yang satu
berorientasi pada penyajian wajar posisi keuangan dan hasil operasi, sedangkan yang satu lagi
dirancang untuk memenuhi ketentuan hukum dan hukum pajak. Perbedaan antara penyajian
wajar versus kepatuhan hukum akan dibahas lebih lanjut pada bab ini.

8. Budaya.
Di sini budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variabel
budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu negara (seperti sistem hukum). Hofstede
mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai sosial); (1)individualisme,(2)jarak kekuasaan,
(3)penghindaran ketidakpastian,dan (4)maskulinitas. Analisi yang dlakukannya didasarkan pada
data yang berasal dari para karyawan sebuah perusahaan multinasional besar dari AS yang
beoperasi di 40 negara yang berbeda.
Secara singkat, individualisme (versus kolektivisme) merupakan kecenderungan
terhadap suatu tatanan sosial yang tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang
tersusun ketat dan saling tergantung (saya versus kita). Jarak kekuasaan adalah sejauh mana
hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat
diterima. Penghindaran ketidakpastian adalah sejauh mana masyarakat tidak merasa nyaman
dengan ambiguitas dan suatu masa depan yang tidak pasti. Maskulinitas (versus feminitas)
adalah sejauh mana peran gender dibedakan serta kinerja dan pencapaian yang dapat dilihat
(nilai-nilai maskilin yang tradisiona) ditekankan daripada hubungan dan perhatian (nilai-nilai
feminim tradisional). Beberapa ahli sekarang menyebutnya orientasi pencapaian.

Berdasarkan hasil analisis Hofstede, Gray mengusulkan suatu kerangka kerja yang
menghubungkan budaya dan akuntansi. Ia mengusulkan empat dimensi nilai akuntansi yang
memengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara, yaitu:

1. Profefesionalisme versus ketetapan wajib pengendalian: preferensi terhadap pertimbangan


profesional individu dan regulasi sendiri kalangan profesional dibandingkan terhadap
kepatuhan dengan ketentuan hukum yang telah ditentukan.
Preferensi terhadap pertimbangan profesional yang independen merupakan hal yang
konsisten dengan preferensi atas kerangka sosial yang terkait secara onggar dimana
lebih banyak penekanan terhadap kebebasan, kepercayaan dalam bermain secara adil,
dan aturan sedikit mungkin di mana pertimbangan profesional yang berbeda-beda

10
cenderung lebih mudah untuk ditoleransi…..[P]rofesional lebih mungkin diterima
disuatu masyarakat dengan jarak kekuasaan yang lebih kecil di mana terdapat
perhatian atas hak yang sama, di mana orang pada berbagai tingkat kekuasaan
merasa tidak teralu terancam dan lebih siap untuk mempercayai orang, di mana
terdapat kepercayaan akan adanya kebutuhan untuk membenarkan penegakan hukum
dan aturan.
2. Keseragaman versus fleksibilitas: preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi
dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu.
Preferensi terhadap keseragaman bersifat konsisten dengan preferensi terhadap
penghindaran ketidakpastian kuat yang menimbukan perhatian terhadap hukum dan
aturan dan kode etik yang kaku, kebutuhan terhadap aturan dan regulasi tertulis,
penghormatan terhadap kesesuaian dan pencarian kebenaran dan nilai yang absolut
dan utama. [Kesragaman] Juga konsisten dengan preverensi terhadap kolektivisme
dengan kerangka sosial yang terkait dengan ketat, kepercayaan pada organisasi dan
tatanan,dan penghormatan terhadap norma norma kelompok. Keseragaman juga
lebih mudah dan fasilitasi oleh suatu masyarakat oleh jarak kekuasaan yang besar
dimana penerapan hukum dan kode karakter yang seragam lebih muda untuk diterima
3. Konservatisme optimisme : suatu preverensi dalam milih pendekatan yang lebih bijak untuk
mengukur dan mengatasi segala ketidakpastian dimasa depan, Dari pada memilih
pendekatan yang sekedar optimis namun beresiko.
Preferensi terhadap ukuran ukuran laba yang lebih konservatif merupakan hal yang
konsisten dengan penghindaran ketidakpastian yang kuat,berasal dari perhatian
terhadap keamanan dan kebutuhan yang di persepsikan untuk mengadopsi
pendekatan yang hati hati untuk menangani ketidakpastian peristiwa masa depan
penekanan terhadap pencapayan dan kinerja individu dapat mendorong pendekatan
atas pengukuran yang relatif kurang konservatif
4. Kerahasiaan versus transfaransi : Preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan informasi
usaha menurut sadar kebutuhan untuk tau dibandingkan dengan kesediaan untuk
mengungkapkan informasi pada publik
Preferensi terhadap kerahasiaan merupakan hal yang konsisten dengan penghindaran
ketidakpastian yang kuat dan timbul dari kebutuhan untuk membatasi pengungkapan
informasi dengan maksut untuk menghindari terjadinya konflik dan kompetisi dan

11
untuk mempertahankan keamanan masyarakat dengan karakter kekuasaan yang
tertinggi akan sangat mungkin berkarakter membatasi informasi untuk
mempertahankan ketidaksetaraan dalam kekuasaan. Kerahasiaan juga konsisten
dengan preferensi atas kolektivisme dengan perhatian nya terhadap hal hal yang
sangat terkait dengan perusahaan dibandingkan dengan pihak luar Masyarakat yang
lebih menekan pada kualitas hidup, masyarakat,dan lingkungan, akan cenderung
untuk lebih terbuka khususnya informasi yang berkaitan dengan sosial.

C. KLASIFIKASI
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua kategori : dengan
pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada
pengetahuan, intuisi,dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistik
untuk mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntansi seluru dunia.

Empat Pendekatan Terhadap Perkembangan Akuntansi

Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller pertengahan tahun
1960-AN. Inga mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di
negara negara barat dengan sistem ekonomi berorientasi pasar.

(1) berdasarkan pendekatan makro ekonomi, praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang
untuk meningkatkan tujuan makro ekonomi nasional. Tujuan perusahaan mengikuti dan
bukan memimpin kebijakan nasional karena perusahaan bisnis mengoordinasikan kegiatan
mereka dengan kebijakan nasional karena nya, sebagai contoh, suatu kebijakan nasional
berupaya lapangan kerja yang stabil dengan menghindari perubahan besar dalam siklus
bisnis akan menghasilkan praktik akuntansin yang meratakan laba. Atau, untuk mendorong
perkembangan industri tertentu, suatu negara dapat mengisinkan penghapusan
pengeluaran modal. Secara cepat pada beberapa industry tersebut. Akuntansi di Swedia
berkembang dari pendekatan makroekonomi
(2) Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip
mikroekonomi, fokusnya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan
bertahan hidup. Untuk mencapai tujuan ini perusahaan harus mempertahankan modal fisik
yang dimiliki. Juga sama pentingnya bahwa perusahaan memisahkan secara jelas modal
dari laba untuk mengevaluasi dan mengendalikan aktivitas usaha. Pengukuran akuntansi

12
yang didasarkan pada biaya penggantian sangat didukung karena paling sesuai dengan
pendekatan ini. Akuntansi di Belanda berkembang dari mikroekonomi
(3) Berdasarkan pendekatan disiplin independen, akuntansi berasal dari praktik bisnis dan
berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba
dan kesalahan. Akuntansi dianggap sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil
dari proses bisnis yang dijalankan, dan bukan dari cabang keilmuan seperti ekonomi. Bisnis
menghadapi kerumitan dunia nyata dan ketidakpastian yang senantiasa terjadi melalui
pengalaman, praktik, dan intuisi. Akuntansi berkembang dengan cara sama. Sebagai
contoh, laba secara sederhana merupakan hal yang paling bermanfaat dalam praktik dan
pengungkapan secara oragmatis dalam menjawab kebutuhan para pengguna, akuntansi
berkembang secara independen di Inggris dan Amerika Serikat.
(4) Berdasarkan pendekatan yang seragam, akuntansi distandarisasi dan digunakan sebagai
alat untuk mengendalikan administrative oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam
pengukuranm pengungkapan dan penyajian akan memudahkan informasi akuntansi dalam
mengendalikan seluruh jenis bisnis. Secara umum pendekatan seragam digunakan di
negara-negara dalam keterlibatan pemerintah yang besar dalam perencanaan ekonomi
dimana akuntansi digunakan antara lain untuk mengukur kinerja mengalokasikan sumber
daya, mengumpulkan pajak, dan mengendalikan harga. Prancis, dengan bagan akuntansi
nasional yang seragam, merupakan pendukung utama pendekatan akuntansi secara
seragam.

Sistem Hukum : Akuntansi Hukum Umum Versus Kodifikasi Hukum


Akuntansi juga dapat diklasifikasi sesuai dengan system hokum suatu nagara.
Pandangan ini telah mendominasi pemikiran akuntansi selama kurang lebih 25 tahun terakhir.
(1) akuntansi dalam negara-negara hokum memiliki karakter berorientasi terhadap “penyajian
wajar”, transparansi dan pengungkapan penuh dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan
pajak. Pasar saham mendominasi sumber-sumber keuangan dan pelaporan keuangan ditujukan
untuk kebutuhan informasi investor luat. Penentuan standar akuntansi cenderung merupakan
aktivitas sektor swasta dengan peranan penting yang dimainkan oleh profesi akuntansi.
Akuntan hukum umum sering disebut "Anglo Saxon". "Inggris-Amerika", atau "berdasarkan
mikro: Akuntansi hukum umum berawal dari Inggris dan kemudian diekspor ke negara-negara
seperti Australia, Kanada, Hong Kong, India, Malaysia, Pakistan, dan Amerika Serikat.(2)

13
Akuntansi dalam negara negara yang menganut kodifikasi hukum memiliki karakteristik
berorientasi legalistik, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian
antara akuntansi keuangan dan pajak. Bank atau pemerintah (orang dalam") mendominasi
sumber keuangan dan pelaporan keuangan ditujukan untuk perlindungan kreditor. Penentuan
standar akuntansi cenderung merupakan aktivitas sektor publik, dengan relatif sedikit pengaruh
dari profesi akuntansi Akuntansi kodifikasi hukum sering disebut "kontinental", "legalistik". atau
"seragam secara makro". Ini ditemukan di kebanyakan negara-negara Eropa kontinental dan
bekas koloni mereka di Afrika, Asia, dan Amerika. Pemberian karakter akuntansi memaralelkan
hal yang disebut sebagai model "pemegang saham" dan "pihak berkepentingan" tata kelola
perusahaan dalam negara hukum umum dan kodifikasi hukum. Seperti yang disebutkan
terdahulu dalam bab ini, sistem hukum suatu negara dan sistem keuangannya dapat dikaitkan
dalam hubungan sebab-akibat." Suatu sistem legal dalam hukum umum menekankan hak
pemegang saham dan menawarkan perlindungan yang lebih kuat kepada investor daripada
sistem kodifikasi hukum. Hukum melindungi investor luar dan secara hukum sangat ditegakkan.
Hasilnya adalah pasar modal yang kuat berkembang di negara-negara hukum umum dan pasar
modal yang lemah berkembang di negara-negara kodifikasi hukum. Perusahaan-perusahaan di
negara hukum umum memperoleh modal dalam jumlah yang besar melalui penawaran publik
saham kepada sejumlah investor, dibandingkan dengan perusahaan perusahaan di negara yang
menganut kodifikasi hukum. Oleh karena investor memiliki posisi wajar terhadap perusahaan
terhadap permintaan akan informasi akuntansi yang mencerminkan kinerja operasi dan posisi
keuangan dengan akurat. Pengungkapan publik menyelesaikan masalah informasi yang tidak
seimbang (asimetris) antara perusahaan dan investor Sebaliknya, kepemilikan perusahaan
dalam negara yang menganut kodifikasi hukum cenderung terkonsentrasi di tangan para
keluarga, perusahaan lain dan bank komersial yang besar Perusahaan memperoleh sebagian
besar kebutuhan modalnya dari pemerintah atau melalui pinjaman bank. Utang sebagai sumber
pendanaan relatif lebih penting di negara negara yang menganut kodifikasi hukum bila
dibandingkan negara-negara hukum umum. Pengukuran akuntansi yang konservatif
memberikan perlindungan kepada para kreditor bila terjadi gagal bayar Kreditor utama dan
investor ekuitas yang paling penting dapat memperoleh kuris dalam dewan direktur, bersama
dengan pihak berkepentingan lainnya, seperti buruh dan pemasok dan pelanggan yang penting.

Sistem Praktik : Akuntansi Penyajian Wajar Versus Kepatuhan Hukum 

14
Banyak perbedaan akuntansi pada tingkat nasional menjadi semakin hilang. terdapat
beberapa alasan untuk hal ini. (1) Pentingnya pasar saham sebagai sumber keuangan terasa
semakin berkembang di seluruh dunia.modal Sifatnya makin menjadi makin Gobal , sehingga
menurut adanya standar laporan keuangan perusahaan yang juga diakui secara mendunia.bagi
Banyak perusahaan, penyamaan standar laporan keuangan dalam tingkat global akan
mengurangi juga biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk melakukan penyesuaian
terhadap aturan keuangan yang berbeda-beda , sehingga modal yang dibutuhkan untuk
pengeluaran juga dapat berkurang.penyatuan pasar modal dunia dapat juga dikatakan sebagai
alasan terpenting yang menjadikan dewan standar akuntansi internasional memainkan peran
utama dalam menetapkan standar keuangan dinegara-negara seperti Australia, Jepang, Eropa,
Singapura, Afrika Selatan, Amerika serikat,dan negara-negara lainnya.perkembangan  pasar
saham merupakan prioritas utama dibeberapa negara, khususnya negara-negara yang
berkembang dari perekonomian yang direncanakan secara terpusat menjadi yang berorientasi
pasar.dua negara itu antara lain republik Ceko dan Cina. (2) Pelaporan keuangan ganda kini
menjadi hal yang umum.satu laporan sesuai dengan  ketentuan keuangan domestik lokal,
sedangkan yang 1 lagi menggunakan prinsip akuntansi berisi pengungkapan yang ditunjukan
kepada investor internasional.dimulai pada 2005, seluruh perusahaan Eropa yang terdaftar
diwajibkan untuk pengadopsi standar pelaporan keuangan internasional dalam setiap laporan
keuangan mereka yang telah terkonselidasi ."Bagaimanapun, beberapa kode hukum negara-
negara anggota uni Eropa seperti Prancis dan Jerman, tidak mengizinkan adanya laporan ganda
bagi perusahaan tertentu yang menerapkan laporan keuangan dengan standar hukum nasional,
namun pada saat yang bersamaan juga menerapkan laporan keuangan dengan standar IFRS
(internasional financial reporting standar). dengan kata lain , adalah niscaya untuk
membedakan antara praktik akuntansi ditingkatkan nasional dengan praktik ditingkatkan
transnasional. (3) Beberapa negara yang menganut kondifikasi hukum, secara khusus Jerman
dan jepang.mengalihkan tangung jawab pembentukan standar akuntansi dari pemerintah
kepada kelompok sektor swasta yang profesional independen.Perubahan ini membuat proses
penetapan      standar menjadi mirip dengan proses dinegara-negara hukum umum seperti
Australia,Kanada, Inggris ,dan Amerika serikat,dan hal dilihat sebagai suatu cara untuk secara
lebih aktif memengaruhi agenda-agenda IASB.poin ini menunjukkan bahwa kerangka kerja
yang lain selain sistem hukum diperlukan untuk mengklasifikasikan akuntansi diseluruh dunia.

15
Perbedaan antara penyajia wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh yang
besar terhadap banyak permasalahan akuntansi , seperti :1 depresia, dimana beban ditentukan
berdasarkan penurunan kegunaan suatu aset selama masa manfaat ekonomi penyajian wajar
atau jumlah yang ditentukan untuk tujuan pajak (kepatuhan hukum .2 sewa guna usaha yang
memiliki suptansi pembelian aset tetap (properti) diperlakukan seperti sewa operasi yang biasa
(kepatuhan hukum) 3.pensiun dengan biaya yang diakui pada saat dihasilkan oleh kariawan
(penyajian wajar ).lagu pula masalah pajak penghasilan tagihan tidak pernah timbul jika
akuntansi pajak dan keuangan merupakan hal yang sama.
Masalah lain adalah penggunaan cadangan secara bijak untuk meratakan laba dari satu
periode yang lain. umumnya , cadangan tersebut digunakan sebagai berikut.pada tahun-tahun
yang baik, beban tambahan dicatat, dengan kredit terhadap akun cadangan dalam ekuitas
pemegang saham,pada tahun-tahun yang kurang baik, cadangan dihapuskan untuk
meningkatan laba, oleh karena praktik ini bertantangan dengan penyajian wajar , praktik ini
lebih jarang dilakukan dinegara-negara dengan penyajian wajar dibandingkan dengan negara-
negara yang menganut kepatuhan hukum.tentu saja ,jika manipulasi semacam ini diungkapkan,
investor dengan mengubah pengaruh terhadap laba .hal ini mungkin tidak dapat terjadi,
cadangan sering kali merupakan suatu rahasia.

16
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bebarapa poin penting diantaranya sebagai
berikut:

1. Terdapat delapan faktor yang mempengaruhi akuntansi internasional terdiri dari: sistem
pendanaan, sistem hukum, perpajakan, ikatan politik dan ekonomi, inflasi, tingkat
perkembangan, tingkat pendidikan, dan budaya.
2. Perkembangan akuntansi yang diamati di negara-negara Barat yang memiliki sistem
ekonomi yang berorientasi pasar berkembang menurut struktur berikut ini: Pola
Makroekonomis, Pola Mikroekonomis, Pendeketan Displin IndependeN, Pendekatan
Akuntansi Seragam
3. Negara yang dominan dalam perkembangan praktek akuntansi adalah Prancis, Jepang,
dan Amerika Serikat.
4. Pengetahuan dasar klasifikasi akuntansi ada dua yaitu: klasifikasi subjektif, klasifikasi
yang teruji secara empiris
5. Perbedaan antara penyajian wajar terletak pada IFRS versus GAAP dan kepatuhan
terhadap hukum dan negara mana yang dominan penerapannya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Choi, Frederick dan Gery Meek. 2010. Akuntansi Internasional Buku 1 Edisi 6 Penerjemah

Edward Tanujaya Jakarta ; Salemba Empat

http://bamaibadurrahman.blogspot.com/2015/06/perkembangan-dan-klasifikasi-
akuntansi.html?m=1

18

Anda mungkin juga menyukai