Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi dalam
sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output,
dimana rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan
keseluruhan pada operasional amplifier (Op-Amp). Aplikasi op-amp yang paling sering dipakai antara lain
adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan differensiator. Pada pokok bahasan kali ini akan
dipaparkan beberapa aplikasi op-amp yang paling dasar, dimana rangkaian feedback (umpan balik)
negatif memegang peranan penting. Pada dasarnya operasional amplifier (Op-Amp) merupakan suatu
penguat diferensial yang memiliki 2 input dan 1 output.
Pada Op-Amp memiliki 2 rangkaian feedback (umpan balik) yaitu feedback negatif dan feedback positif
dimana Feedback negatif pada op-amp memegang peranan penting. Secara umum, umpanbalik positif
akan menghasilkan osilasi sedangkan umpanbalik negatif menghasilkan penguatan yang dapat terukur.
Op-amp ini digunakan untuk membentuk fungsi-fungsi linier yang bermacam-mcam atau dapat juga
digunakan untuk operasi-operasi tak linier, dan seringkali disebut sebagai rangkaian terpadu linier dasar.
Penguat operasional (Op-Amp) merupakan komponen elektronika analog yang berfungsi sebagai
amplifier multiguna dalam bentuk IC dan memiliki simbol sebagai berikut :
Prinsip kerja sebuah operasional Amplifier (Op-Amp) adalah membandingkan nilai kedua input (input
inverting dan input non-inverting), apabila kedua input bernilai sama maka output Op-amp tidak ada
(nol) dan apabila terdapat perbedaan nilai input keduanya maka output Op-amp akan memberikan
tegangan output. Operasional amplifier (Op-Amp) dibuat dari penguat diferensial dengan 2 input.
Sebagai penguat operasional ideal, operasional amplifier (Op-Amp) memiliki karakteristik sebagai
berikut :
Kondisi ideal tersebut hanya merupakan kondisi teoritis tidak mungkin dapat dicapai dalam kondisi
praktis. Tetapi para pembuat Op Amp berusaha untuk membuat Op Amp yang memiliki karakteristik
mendekati kondisi-kondisi di atas. Karena itu sebuah Op Amp yang baik harus memiliki karakteristik yang
mendekati kondisi ideal. Berikut ini akan dijelaskan satu persatu tentang kondisi-kondisi ideal dari Op
Amp.
Op-amp pada dasarnya adalah sebuah differential amplifier (penguat diferensial) yang memiliki dua
masukan. Input (masukan) op-amp seperti yang telah dimaklumi ada yang dinamakan input inverting
dan non-inverting. Op-amp ideal memiliki open loop gain (penguatan loop terbuka) yang tak terhingga
besarnya. Seperti misalnya op-amp LM741 yang sering digunakan oleh banyak praktisi elektronika,
memiliki karakteristik tipikal open loop gain sebesar 104 ~ 105. Penguatan yang sebesar ini membuat
op-amp menjadi tidak stabil, dan penguatannya menjadi tidak terukur (infinite). Disinilah peran
rangkaian negative feedback (umpanbalik negatif) diperlukan, sehingga op-amp dapat dirangkai menjadi
aplikasi dengan nilai penguatan yang terukur (finite). Impedasi input op-amp ideal mestinya adalah tak
terhingga, sehingga mestinya arus input pada tiap masukannya adalah 0. Sebagai perbandingan praktis,
op-amp LM741 memiliki impedansi input Zin = 106 Ohm. Nilai impedansi ini masih relatif sangat besar
sehingga arus input op-amp LM741 mestinya sangat kecil.
Ada dua aturan penting dalam melakukan analisa rangkaian op-amp berdasarkan karakteristik op-amp
ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur dinamakan golden rule, yaitu :
Aturan 1 : Perbedaan tegangan antara input v+ dan v- adalah nol (v+ - v- = 0 atau v+ = v- )
Inilah dua aturan penting op-amp ideal yang digunakan untuk menganalisa rangkaian op-amp.
Op-amp di dalamnya terdiri dari beberapa bagian, yang pertama adalah penguat diferensial, lalu ada
tahap penguatan (gain), selanjutnya ada rangkaian penggeser level (level shifter) dan kemudian penguat
akhir yang biasanya dibuat dengan penguat push-pull kelas B. Gambar berikut menunjukkan diagram
dari op-amp yang terdiri dari beberapa bagian tersebut.
Umumnya op-amp bekerja dengan dual supply (+Vcc dan –Vee) namun banyak juga op-amp dibuat
dengan single supply (Vcc – ground). Simbol rangkaian di dalam op-amp pada gambar 2 (b) adalah
parameter umum dari sebuah op-amp. Rin adalah resitansi input yang nilai idealnya infinit (tak
terhingga). Rout adalah resistansi output dan besar resistansi idealnya 0 (nol). Sedangkan AOL adalah
nilai penguatan open loop dan nilai idealnya tak terhingga.
Saat ini banyak terdapat tipe-tipe op-amp dengan karakterisktik yang spesifik. Op-amp standard type
741 dalam kemasan IC DIP 8 pin. Untuk tipe yang sama, tiap pabrikan mengeluarkan seri IC dengan insial
atau nama yang berbeda. Misalnya dikenal MC1741 dari motorola, LM741 buatan National
Semiconductor, SN741 dari Texas Instrument dan lain sebagainya. Tergantung dari teknologi pembuatan
dan desain IC-nya, karakteristik satu op-amp dapat berbeda dengan op-amp lain.
Pada penguat diferensial diatas terdapat dua sinyal masukan (input) yaitu V1 dan V2. Dalam kondisi
ideal, apabila kedua masukan identik (Vid = 0), maka keluaran Vod = 0. Hal ini disebabkan karena IB1 =
IB2 sehingga IC1 = IC2 dan IE1 = IE2. Karena itu tegangan keluaran (VC1 dan VC2) harganya sama
sehingga Vod = 0.
Apabila terdapat perbedaan antara sinyal V1 dan V2, maka Vid = V1 – V2. Hal ini akan menyebabkan
terjadinya perbedaan antara IB1 dan IB2. Dengan begitu harga IC1 berbeda dengan IC2, sehingga harga
Vod meningkat sesuai sesuai dengan besar penguatan Transistor.
Untuk memperbesar penguatan dapat digunakan dua tingkat penguat diferensial (cascade). Keluaran
penguat diferensial dihubungkan dengan masukan penguat diferensial tingkatan berikutnya. Dengan
begitu besar penguatan total (Ad) adalah hasil kali antara penguatan penguat diferensial pertama (Vd1)
dan penguatan penguat diferensial kedua (Vd2).
Mode operasi dari sebuah operasional amplifier (Op-Amp) dapat diset dalam beberapa mode penguatan
sebagai berikut :
Pada mode loop tertutup besarnya penguatan tegangan (Av) adalah besar tetapi tidak mecapai nilai
maksimalnya dan dapat dituliskan sebagai berikut.
Mode Penguatan TerkendaliPada mode operasi penguatan terkendali besarnya penguatan dari
operasional amplifier (Op-Amp) dapat ditentukan dari nilai resistansi feedback dan input. Sehingga nilai
penguatan tegangan (Av) pada mode operasi ini dapat dituliskan sebgai berikut.
Mode operasi penguatan 1 pada operasional amplifier (Op-Amp) sering disebut dengan istilah buffer
(penyangga). Hal ini karena pada mode ini tidak terjadi penguatan tegangan (Av) bernilai 1. Konfigurasi
ini berfungsi untuk memperkuat arus sinyal sehingga tidak drop pada saat diberikan beban terhadap
sinyal input. Besarnya tegangan output (Vout) sama dengan tegangan input (Vin) karena penguatan
tegangan (Av) operasional amplifier (Op-Amp) bernilai 1.
Terdapat banyak sekali penggunaan dari penguat operasional dalam berbagai jenis sirkuit listrik. Di
bawah ini ada beberapa penggunaan umum dari penguat operasional dalam contoh sirkuit :
Inverting amplifier ini, input dengan outputnya berlawanan polaritas. Jadi ada tanda minus pada rumus
penguatannya. Penguatan inverting amplifier adalah bisa lebih kecil nilai besaran dari 1, misalnya -0.2 ,
-0.5 , -0.7 , dst dan selalu negatif. Rumus nya :
Penguat Non Inverting amplifier merupakan kebalikan dari penguat inverting,dimana Input dimasukkan
pada input non inverting sehingga polaritas output akan sama dengan polaritas input tapi memiliki
penguatan yang tergantung dari besarnya Rfeedback dan Rinput.
sehingga persamaan menjadi :
Hasil tegangan output noninverting ini akan lebih dari satu dan selalu positif.
Merupakan salah satu aplikasi yang memanfaatkanpenguatan terbuka (open-loop gain) penguat
operasional yang sangat besar. Ada jenis penguat operasional khusus yang memang difungsikan semata-
mata untuk penggunaan ini dan agak berbeda dari penguat operasional lainnya dan umum disebut juga
dengan komparator .
Komparator membandingkan dua tegangan listrik dan mengubah keluarannya untuk menunjukkan
tegangan mana yang lebih tinggi. di mana Vs adalah tegangan catu daya dan penguat operasional
beroperasi di antara + Vs dan −Vs.)
Berikut gambar rangkaian dari Komparator :