Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Komunikasi Pembangunan

ISSN 1693-3699 Juli 2014 Vol.12, No.2


PENGARUH TRANSFORMASI SISTEM E-LEARNING TERHADAP
MINAT BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
WIKRAMA DI KOTA BOGOR
Effect of Transformation System of E-LearningInterests of Vocational High
School Student Learning(SMK) Wikrama In Bogor
Iskandar, Abubakar1, Gina1,Wibowo, Cahyono T2
1
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Djuanda Bogor
2
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat,
Fakultas Ekologi Manusia, IPB
Email: abu1958@yahoo.com

Abstrak
E-learning adalah proses pembelajaran elektronik jarak jauh dan dapat dilakukan interaksi informal tanpa
tatap muka dengan sederhana, misalnya dengan cara milis, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan
perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu dalam masyarakat.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sistem pengajaran e-learning sebagai perkembangan teknologi komunikasi,
mengetahui minat belajar siswa SMK Wikrama Bogor terhadap sistem e-learning, dan mengetahui pengaruh
transformasi sistem e-learning terhadap minat belajar siswa SMK Wikrama Bogor. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif dengan sampel 60 siswa. Data dikumpulkan melalui kuesioner. Analisis data menggunakan
product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pembelajaran e-learning dianggap kurang efektif,
komunikasi tatap muka masih digunakan untuk memberikan pengayaan dan uji materi. Pengaruh transformasi sistem
e-learning yang relatif baru, sehingga masih lemah walaupun menunjukkan korelasi nyata,dan siswa itu sendiri
belum memahami secara mendalam. Minat siswa untuk mempelajari sistem e-learning masih rendah karena e-
learning masih dalam tahap pengenalan. Pengaruh transformasi sistem e-learning pada minat siswa sangat lemah
karena masih menggunakan sistem ketergantungan belajar tatap muka dengan guru.
Kata Kunci: E-Learning, Komunikasi, Pelajar

Abstract
E-learningisalearning processselectronicallyandremotelycan be donewithoutface to
faceinteractionsinformallywitha simpler, for exampleby means ofmailing lists, e-newsletters
orpersonalwebsites, organizationsandcompanies thatwant tosocializeservices, programs,
knowledgeorparticularskillsinsocieties. This studywas to determine thee-learningteaching system,
determine the effect ofthe transformation ofe-learning systemtostudents, and students interest in
learningto knowthee-learning system. This researchusingquantitative methodswith asample of60students.
Data collected throughquestionnaires. Analysis ofthe data using product moment. The results showedthat
thelearninge-learningconsidered lesseffectiveasface-to-face communicationis
stillusedonlyusedtoprovideenrichmentandtestmaterials. Effect ofthe transformation ofthe systemof e-
learningrelatively new, so it is stillweak, althought showing significant correlation,andthe studentsthemselves
have notunderstoodin depth. Student interesttostudy e-learningsystemsis stilllow becauseof e-learning is
still in theintroductionstage. Effect ofthe transformation of e-learning systemonstudent interestis
veryweakbecause itis stillusing thesystemdependencelearnface to facewiththe teacher.
Keywords: E-learning, Communication, Student

PENDAHULUAN dalam rangkae-learning,dimana inti


pemikirannya adalah pengembangan
Latar Belakang dan pemanfaatan kearah konsep E-
Undang-undang Nomor 36 learningdengan maksud untuk
Tahun 1999 Tentang memberikan pelayanan kepada siswa
Telekomunikasimerupakan landasan dengan mudah, lebih cepat dan lebih
hukum pengembangantelekomunikasi baik. Untuk itu, perlu ada kesiapan
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Juli 2014 Vol.12, No.2
(readiness) melalui pemenuhan tiga intranet atau media jaringan
aspek sebagai berikut: komputer/electronik lain).
a. Pemanfaatanjaringan ITC (Internet,
Telephone dan Computer) harus Sistem Aplikasi e-learning
tersedia secara luas danmudah terkait dengan pelayanan informasi
diakses siswa. pelajaran kepada siswa.Sistem belajar e-
b. Dengan adanya ITC, dapat learningmulai banyak dianut oleh
menggunakan program LINUX atau berbagai sarana pendidikan seiring
WINDOWS. dengan perkembangan teknologi
c. Human Capital: sumberdaya khususnya di bidang komunikasi
manusia sudah harus mampu dimanae-learning merupakan proses
mengaplikasikan E-learning. belajar mengajar secara elektronik dan
jarak jauh tanpa bertatap muka. E-
Undang-Undang Nomor 36 learning sebagai sarana pengajaran dan
Tahun 1999 tentang pembelajaran yang menggunakan
Telekomunikasitersebut diperkuat rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau
denganUniversal Service Obligation internet) untuk menyampaikan isi
(USO) yang dituangkan di dalam pembelajaran, interaksi, atau bimbingan
Peraturan Menteri Komunikasi dan oleh siswa atau antara siswa dengan
Informatika Nomor guru.Dalam arti luas e-learning bisa
32/PER/M.KOMINFO/10/2008 tentang mencakup pembelajaran yang dilakukan
Penyediaan Kewajiban Pelayanan di media elektronik (internet) baik
Universal Telekomunikasi dalam secara formal maupun informal. e-
bentuk antara lain: fasilitas yang telah learning secara formal seperti
dan akan terus dibangun menuju pembelajaran dengan kurikulum,
terwujudnya akses dan layanan telepon silabus, mata pelajaran dan tes yang
secara nasional di 31.824 desa pada telah diatur dan disusun berdasarkan
tahun 2009, internet di 4.218 kecamatan jadwal yang telah disepakati pihak-
pada tahun 2010, dan akses internet di pihak terkait (pengelola e-learning dan
31.824 desa pada tahun 2013. pembelajar sendiri). Pembelajaran
seperti ini biasanya tingkat interaksinya
E-learningini dapat tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan
diimplementasikan dalam berbagai cara, pada karyawannya atau pembelajaran
misalnya penyediaan sumber informasi, jarak jauh yang dikelola oleh universitas
khususnya informasi yang sering dicari dan perusahaan-perusahaan (biasanya
oleh siswa melalui kios info (info perusahaan konsultan) yang
kiosk). E-learning didefinisikan sebagai memang bergerak dibidang penyediaan
suatu bentuk teknologi informasi yang jasa e-learning untuk umum.
diterapkan pada siswa dalam bentuk
sekolah maya, dan merupakan suatu E-learning bisa juga
jenis proses pembelajaran yang dilakukan secara informal dengan
memungkinkan penyampaian bahan interaksi yang lebih sederhana,
pembelajaran secara cepat dengan misalnya melalui sarana mailing list, e-
menggunakan media internet, intranet newsletter atau website pribadi,
atau media electronik lain. E–learning organisasi dan perusahaan yang ingin
dalam proses ini melibatkan berbagai mensosialisasikan jasa, program,
keuntungan dari media–media teknologi pengetahuan atau keterampilan tertentu
terutama teknologi digital (internet,
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Juli 2014 Vol.12, No.2
pada masyarakat luas (biasanya Dua sisi itu yang menjadi
tanpa memungut biaya). masalah utama disini sebagai
pembanding antara sistem belajar e-
E-learning telah mempersingkat learningdengan sistem belajar biasa
waktu pembelajaran dan membuat biaya dengan kehadiran guru dan berinteraksi
studi lebih ekonomis. E-learning aktif.Motivasi siswa terhadap
mempermudah interaksi antara peserta kemunculan e-learning adalah obyek
didik dengan bahan/materi, peserta masalah yang diteliti, dilihat secara sisi
didik dengan guru maupun sesama komunikasi antar guru dan siswa dalam
peserta didik. Peserta didik dapat saling bentuk sistem e-learning. SMK
berbagi informasi dan dapat mengakses Wikrama sendiri mulai memasukan
bahan-bahan belajar setiap saat dan sistem e-learning pada tahun 2008 dan
berulang-ulang, dengan kondisi yang mendapat “E-LearningAward” oleh
demikian itu peserta didik dapat lebih Menteri Pendidikan. Sebagai pionir e-
memantapkan penguasaannya terhadap learning di Bogor, hanya terdapat
materi pembelajaran. beberapa pelajaran yang menggunakan
e-learningdi SMK Wikrama, sedangkan
Dalam e-learning, faktor pelajaran yang membutuhkan
kehadiran guru atau pengajar menjadi komunikasi aktif dua arah secara
berkurang atau bahkan tidak ada. Hal langsung tetap didampingi oleh guru.
ini disebabkan karena yang mengambil Sistem e-learning di SMK Wikrama
peran guru ialah komputer dan berupa pemberian materi di website
panduan-panduan elektronik yang yang disediakan oleh pihak sekolah
dirancang oleh “contents yangdapat dimasuki dengan user dan
writer,”desainere-learning passwordyang menjadi privasi masing-
dan pemrogram komputer. Dengan masing siswa.Tugas sekolah terdapat di
adanya e-learning para website dan pengumpulan tugas cukup
guru/dosen/instruktur akan lebih dikirim melalui e-mail. Penggunaan e-
mudah: (1) melakukan pemutakhiran learning membentuk siswa menjadi
bahan-bahan belajar yang menjadi mandiri untuk mencari informasi dan
tanggung jawabnya sesuai dengan menghemat pembiayaan karena tidak
tuntutan perkembangan keilmuan yang banyak menggunakan buku tulis
mutakhir; (2) mengembangkan diri atau maupun buku pelajaran, siswa
melakukan penelitian guna dengan leluasa mencari informasi
meningkatkan wawasannya; dan (3) melalui internet.
mengontrol kegiatan belajar peserta
didik.Kehadiran guru sebagai makhluk Tujuan Penelitian
hidup yang dapat berinteraksi secara Adapun yang menjadi tujuan
langsung dengan para murid telah dalam penelitian ini adalah sebagai
menghilang dari ruang-ruang elektronik berikut :
e-learning ini. Inilah yang menjadi ciri 1. Mengetahui sistem pengajaran e-
khas dari kekurangan e-learning yang learning sebagai perkembangan
tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari teknologi komunikasi.
e-learning yang terdiri dari e- 2. Mengetahui minat belajar siswa
(elektronik) dan learning (belajar), SMK Wikrama Bogor terhadap
maka sistem ini mempunyai kelebihan sistem e-learning.
dan kekurangan.
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Juli 2014 Vol.12, No.2
3. Mengetahui hubungan transformasi 70 siswa dengan sampel sebanyak 60
sistem e-learning dengan minat siswa. Jurusan Multimedia menjadi
belajar siswa SMK Wikrama Bogor. objek populasi karena jurusan itu lebih
mengerti dalam sistem pengoperasian e-
METODOLOGI learning sehingga akan lebih efektif
apabila menarik populasi dari siswa
Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian jurusan tersebut. Lalu kelas XI menjadi
Penelitian ini menggunakan metode acuan karena kelas X adalah siswa baru
cross section, sedangkan lokasi yang belum terbiasa memakai sistem e-
penelitian adalah SMK Wikrama Bogor. learning dan bukan kelas XII karena
Penelitian dilakukan pada bulan Juni mengingat kelas XII akan menjalani
2014. Ujian Nasional maka peneliti berfokus
pada kelas XI.Untuk menentukan
Populasi dan Sampel besarnya sampel (ukuran sampel)
Populasi dalam penelitian ini digunakan rumus menurut Yamane
adalah siswa SMK Wikrama Bogor sebagai berikut :
Jurusan Multimedia kelas XI sebanyak

N
n=
Nd2 + 1
Dimana :
n : Ukuran Sampel
N : Populasi
d : Presisi (0.1)

Berdasarkan rumus Yamane,


maka diperoleh besar sampel sebagai
berikut:

N
n=
Nd2 + 1

n= 70

70 (0,05) 2 + 1

n= 70

1,175

n = 59,5= 60

Dari hasil hitungan tersebut, maka digunakan dalam penelitian ini adalah
jumlah sampel representatif yang sebanyak 60 orang, dengan ukuran
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Juli 2014 Vol.12, No.2
sampel dari masing-masing unsur berikut:
dengan menggunakan rumus sebagai

Ni
ni = xn
∑ Ni

Dimana :
ni : Ukuran Sampel Strata ke 1
Ni : Ukuran Populasi
∑ Ni : Ukuran Populasi Keseluruhan
N : Ukuran Sampel Keseluruhan

Berdasarkan rumus di atas maka dapat dihitung besarnya sampel dari masing-
masing unsur sebagai berikut:
35
Kelas 11.A : 70 x 60 = 30 siswa
35
Kelas 11.B : 70 x 60 = 30 siswa

Dengan demikian jumlah seluruh Pentingnya dalil ini terutama untuk


sampel yang digunakan dalam membuat kesimpulan mengenai
penelitian ini sebanyak 60 orang dari estimator dari sampel yang menurut
jumlah populasi sebanyak 70 orang. dalil pusat (central limit theorem)
Teknik pengambilan sampel dalam mengikuti atau mendekati fungsi
penelitian ini normal, apabila sample cukup besar
menggunakandisproportionalestratified yaitu kalau n menuju tak terhingga.
random rampling, yaitu teknik Dalil ini dalam prakteknya sudah
pengambilan sampel yang memberikan berlaku jikan>30, sebab dalam keadaan
peluang yang sama bagi setiap unsur seperti ini nilai dari Tabel t untuk
(anggota) populasi untuk terpilih alpha tertentu akan mendekati nilai dari
menjadi anggota sampel (Sugiyono, tabel normal (Supranto, 2000).
2009).
Teknik pengumpulan data
Berdasarkan teori penarikan Teknik pengumpulan data yang
contoh, bila semua kemungkinan contoh digunakan dalam penelitian ini adalah
acak berukuran n diambil tanpa sebagai berikut :
pemulihan dari suatu populasi terhingga 1. Observasi terstruktur yaitu
berukuran N yang mempunyai nilai pengamatan yang telah dirancang
tengah (median) dan standar deviasi secara sistematis, tentang apa yang
maka sebaran penarikan contoh bagi akan diamati, kapan dan dimana
nilai tengah contoh rata-rata (mean) tempatnya.
akan menghampiri sebaran normal 2. Wawancara dengan berpedoman
dengan nilai tengah dan standar deviasi pada kuesioner terstruktur yaitu
(Walpole, 1995). Dalil ini dapat teknik pengumpulan data yang
mendekati kebenaran kalau hasil dilakukan dengan cara memberi
pengukuran yang ditunjukkan oleh seperangkat pertanyaan baik
variabel independent mendekati normal. pertanyaan tertutup maupun
42
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Juli 2014 Vol.12, No.2
pertanyaan terbuka secara tertulis terhadap sistem e-learning,
kepada responden untuk digunakan skala likert dengan
dijawab.Menyangkut pertanyaan jawaban mulai dari nilai 1-5.
tentang sistem pengajaran e- Kriteria penilaian untuk angket
learning sebagai perkembangan pada skala Likert adalah:
teknologi komunikasi dan minat
belajar siswa SMK Wikrama Bogor

Skor terbesar – Skor terkecil


5–1 = 4 = 0,8
Jumlah Skor

Tabel 1 Penilaian untuk Angket


Nila Kriteria Penilaian Keterangan
i
4,3 Sangat Baik A
–5
3,5 Baik B
– 4,2
2,7 Cukup Baik C
– 3,4
1,9 Tidak Baik D
– 2,6
1– Sangat tidak baik E
1,8

Selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis Weight Mein Score (WMS), dengan
rumus sebagai berikut :

M 
 f ( x)
n

Dimana :
M = Perolehan angka penafsiran (Media/Angka)
f = Frekuensi jawaban
x = Pembobotan
∑ = Penjumlahan
n = Jumlah responden

Dokumentasi berbentuk gambar (foto, gambar hidup,


Dokumentasi adalah catatan sketsa).
yang sudah berlalu, bisa berbentuk
tulisan, (catatan harian, cerita, Jenis dan Sumber Data
peraturan, kebijakan), dokumen 1. Data Primer yaitu data yang
diperoleh dari responden melalui
43
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Juli 2014 Vol.12, No.2
daftar pertanyaan yang ditujukan Jika dalam penelitian terdapat peluang
pada siswa yang terpilih. kesalahan sebesar 5%, maka taraf
2. Data sekunder yaitu data yang kepercayaan adalah sebesar 95%, yang
diperoleh dari sumber lain yang disebut dengan taraf signifikansi. Untuk
relevan dengan penelitian ini mengetahui berapa besar pengaruh
misalnya dari guru kelas, kepala transformasi sistem e-learning terhadap
sekolah, dan lain-lain.. minat belajar siswa sekolah menengah
kejuruan, digunakan analisa hubungan
Pengolahan dan Analisis Data yang bersifat assosiatif,sehinggauntuk
Setelah data terkumpul, menguji hipotesis hubungan atau
pengolahannya dilakukan melalui pengaruh antara variabel independen
tahapan-tahapan sebagai berikut : dengan variabel dependen serta untuk
1. Editing, yaitu meneliti jawaban- menghitung koefisien korelasi
jawaban yang telah diberikan oleh menggunakan bantuan komputer
para responden untuk mengetahui program SPSS versi 12.0 (Pratisto,
apakah jawaban yang diberikan 2004). Adapun metode analisa data
telah sesuai dengan petunjuk mengunakan analisa Chi Square.
pengisian atau tidak terhadap satu Menurut Sugiyono (2002)Chi Square
persatu jawaban. moment digunakan untuk mencari
2. Tabulasi, yaitu memberikan skor hubungan hipotesis asosiatif bila
terhadap jawaban responden masing-masing variabel yang
berdasarkan skala pengukuran yang dihubungkan berbentuk ordinal, dan
telah ditentukan. sumber data antar variabel tidak harus
3. Memasukan datake program Exel,dan sama.
dinarasikan melalui MW 2010.
4. Pembersihan data (cleaning data), Selain analisis kuantitatif,
dengan cara mengecek distribusi digunakan juga analisis kualitatif.
frekuensi setiap variabel, jika ada Analisis kualitatif ditempuh dengan
kesalahan memasukkan data ke menerapkan teknik analisis isi (content
dalam komputer, dilakukan analysis) melalui langkah: reduksi data,
pengecekan ulang ke kuesioner. display data, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi secara bersamaan
Teknik analisis data dalam (Miles dan Huberman, 1992). Reduksi
penelitian ini menggunakan statistik data diartikan sebagai proses pemilihan,
inferensial (statistik probabilitas) pemusatan perhatian pada
adalah teknik statistik yang digunakan penyederhanaan, pengabstrakan, dan
untuk menganalisis data sampel dan transformasi data “kasar” yang muncul
hasilnya diberlakukan untuk populasi dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
(Sugiyono, 2009). Disebut statistik Selanjutnya penyajian data sebagai
probabilitas karena kesimpulan yang sekumpulan informasi tentang data yang
diberlakukan untuk populasi telah direduksi untuk memberi
berdasarkan data sampel tersebut. Suatu kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan dari data sampel yang akan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
diberlakukan untuk populasi tersebut Penyajian data yang digunakan adalah
mempunyai peluang kesalahan dan dalam bentuk teks naratif yang di
kebenaran (kepercayaan) yang dukung dengan penyajian-penyajian
dinyatakan dalam bentuk presentase.

44
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Juli 2014 Vol.12, No.2
dalam bentuk: tabel, matriks, grafik, dan dan sekarang ini sedang semarak
bagan. dengan berbagai huruf yang dimulai
dengan awalan e- seperti e-commerce,e-
Cara analisis ini pada dasarnya government, e-education, e-library, e-
dilakukan sejak peneliti berada di journal, e-medicine, e-laboratory, e-
lapangan dan mengadakan klasifikasi biodiversitiy, dan yang lain-lain yang
atas kecenderungan data dari catatan berbasis elektronika.
lapangan tersebut.Bila didapatkan dari Indonesia merupakan salah satu
kajian teori tertentu berhubungan negara berkembang. Saat ini, Indonesia
dengan temuan tematik tertentu, maka bahkan telahmenjadi salah satu negara
peneliti membuat kemungkinan yang memiliki pengaruh cukup besar di
elaborasi konseptual atas dunia. Jika ingin menjadi salah satu
kecenderungan data yang ada. Kasus- negara maju, maka perkembangan
kasus temuan tematik digabungkan satu teknologi komunikasi di Indonesia
dengan yang lain, kemudian dibuat harus bisa lebih ditingkatkan lagi dari
dalam bentuk ringkasan data, yaitu sebelumnya.Sejarah perkembangan
usaha membuat sintesis atas apa yang teknologi komunikasi di
diketahui dari data sebagai cara menarik Indonesia dimulai sejak adanya
kesimpulan yang di teliti secara Teknologi Siaran PELITA I, teknologi
kualitatif. berupa siaran radio dan televisi.
Memang sarana dan prasarana pada
HASIL DAN PEMBAHASAN waktu itu belum memadai, tetapi
dengan perkembangan teknologi siaran,
Penerapan Transformasi Sistem E- seperti siaran langsung, satelit dan
Learning terhadap Minat pemancar ulang berdaya rendah, telah
Belajar Siswa memungkinkan untuk mencapai seluruh
pelosok tanah air. Teknologi ini terus
Teknologi informasi adalah berkembang sampai dengan PELITA
suatu teknomogi yang digunakan untuk berikutnya, yang kemudian berkembang
mengolah data termasuk memproses, dengan munculnya televisi swasta dan
mendapatkan, menyusun, menyimpan, jaringan televisi nasional. Sejak tahun
memanipulasi data dalam berbagai cara 1976 ketika satelit komunikasi telah
untuk mendapatkan informasi yang beroperasi, Indonesia telah memasuki
berkualitas, yaitu informasi yang era informasi modern dengan
relevan, akurat dan tepat waktu yang mengudaranya SKSD PALAPA I.
digunakan untuk keperluan pribadi, Sistem satelit komunikasi ini
pendidikan, bisnis, dan pemerintahan, merupakan kebutuhan yang unik bagi
serta merupakan informasi yang Indonesia, karena keadaan dan letak
strategis untuk mengambil geografisnya.
keputusan.Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi memacu
suatu cara baru dalam kehidupan, dari
kehidupan dimulai sampai dengan
berakhir. Kehidupan seperti ini dikenal
dengan e-life yang berarti bahwa
kehidupan sudah dipengaruhi oleh
berbagai kebutuhan secara elektronik

45
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Juli 2014 Vol.12, No.2

Salah satu aspek yang Hasil penelitian menunjukkan


berkembang pesat adalah penggunaan bahwa sebanyak 100% responden
media internet oleh masyarakat. Dahulu, mengatakan bahwa sistem e-
hanya segelintir orang yang mengetahui learningberpengaruhterhadap minat
internet, tetapi sekarang orang di desa belajar. Selanjutnya hasil penelitian
bahkantelah mengenal internet. juga menunjukkan bahwa sebanyak
Peristiwa ini merupakan salah satu 56% mengatakan kelengkapan mata
perkembangan teknologi komunikasi pelajaran yang menggunakane-learning,
yang sangat baik. Namun, beberapa dari sedangkan sebanyak 88% mengatakan
pengguna internet tidak mengetahui rata-rata pertemuan menggunakane-
dengan pasti kegunaan internet yang learning. Sementara itu, sebanyak 97%
sebenarnya. Rata-rata masyarakat mengatakan bahwa semua mata
Indonesia menggunakani internet hanya pelajaran menggunakan e-learning.
Secara lengkap dapat dilihat pada
untuk eksis atau dapat dikatakan ikut- Tabel2 berikut.
ikutan. Ini terjadi karena maraknya situs
jejaring sosial yang tersebar di internet.
Tabel 2 Penerapan transformasi informasie-learning
Variabel Jawaban Responden Jumla Persentas
h e
(orang (%)
)
Penerapan e-learning dalam Sudah 60 100.0
proses belajar Belum 0 0.0
Mata pelajaran yang Terjawab 58 97.0
menggunakan e-learning Tidak terjawab 2 3.0
Kelengkapan mata pelajaran Word, PPT, PDF, tugas dan ujian 34 56.0
yang menggunakan e-learning Word, PPT, PDF, video audio 13 22.0
Word, PPT, PDF 13 22.0
Rata-rata pertemuan 1 kali 5 10.0
penggunaane-learning 2 kali 2 2.0
2-4 kali 53 88.0
E-learning membantu Sangat setuju 57 95.0
kemudahan sistem belajar Sangat tidak setuju 3 50.0
E-learning sebagai media Setuju 50 83.0
penunjang pembelajaran Tidak setuju 10 17.0

Minat Belajar Siswa 2. Sharingresource antar lembaga


Dalam dunia pendidikan, pendidikan/latihan dalam sebuah
internet dapat digunakan sebagai wadah jaringan
yang baik untuk belajar, bukan hanya 3. Penggunaan perangkat teknologi
untuk sekedar bermain dalam jejaring informasi interaktif, seperti CD-
sosial. Kecenderungan perkembangan ROM Multimedia, dalam
dan implikasi dunia pendidikan di pendidikan secara bertahap
Indonesia di masa mendatang adalah: menggantikan TV dan Video.
1. Berkembangnya pendidikan
terbuka dengan modus jarak jauh Dari ketiga unsur tersebut, dapat
(distance learning) dilihat bahwa pengaruh e-learning
sebagai sistem belajar masa kini yang
digunakan di SMK Wikrama Bogor erat
46
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Juli 2014 Vol.12, No.2
kaitannya dengan komunikasi Selanjutnya hasil penelitian juga
fungsional sebagai dasar dari fungsi menunjukkan sekitar 93% mengatakan
teknologi e-learning dan dapat dilihat bahwa dalam penerapan sistem e-
efektivitas pengajarannya, lalu motivasi learningtelah terdapat fasilitas
siswa terhadap sistem e-learning dan penunjang dalam pembelajaran,
minat belajar siswa apakah menjadi sedangkan sebanyak 88% mengatakan
semakin giat atau malas dengan adanya e-learningmemudahkan
sistem e-learning, dan terakhir pemahamanterhadap minat belajar.
transformasi informasi bagaimana Sementara itu, sebanyak 95%
pengembangan dari e-learning di masa mengatakan bahwa metode e-
kini apakah akan terus seperti itu atau learningmenciptakan kenyamanan
berkembang sesuai perubahan zaman itu dalam menerima pelajaran, sedangkan
terkandung dari teori perkembangan sebanyak 17% mengatakan bahwa
teknologi komunikasi. metode e-learning membosankan.
Secara lengkap dapat dilihat pada Tabel
3 berikut.
Tabel 3 Minat belajar siswa terhadap adanya e-learning
Variabel Jawaban Responden Jumla Persentas
h e
(orang (%)
)
Fasilitas penunjang Sudah 56 93.0
pembelajaran Belum 4 7.0
E-learning memudahkan Iya 53 88.0
pemahaman Tidak 7 12.0
Metode e-learning Iya 10 17.0
membosankan Tidak 50 83.0
Metode e-learningmenciptakan Setuju 57 95.0
kenyamanan dlm pembelajaran Tidak setuju 3 5.0
E-learning cepat dalam Isi 1 2.0
menyelesaikan Tidak mengisi 59 98.0
pembelajaran
Alasan membosankan atau Terjawab 56 93.0
tidak untuk penggunaan
internet
Alasan tidak setuju dalam Tidak setuju 2 8.0
ketidak nyamanan
Metode pembelajaran yang Isi 0 0.0
disukai Tidak mengisi 0 0.0
Dapat berdiskusi di grup Sangat setuju 41 68.0
chating Setuju 4 7.0
Cukup setuju 13 22.0
Tidak setuju 2 3.0

Hubungan Transformasi Sistem E- Squareseperti terlihat pada Tabel


learning dengan Minat Belajar 4berikut.
Data dalam penelitian ini
dianalisis menggunakan metodeChi
Dari Tabel 3 menunjukkan bahwa
Square. Analisa Square mencoba
terdapat data valid sebanyak 58 dengan
menganalisis ada atau tidaknya
persentase 85,0% serta data hilang
hubungan antara e-learning system
(missing) dengan persentase 0%. Hasil
dengan minat belajar siswa
analisis data menunjukkan nilai
sekolahkejuruan. Adapun analisis Chi
47
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Juli 2014 Vol.12, No.2
probabilitas (asymp sig) 0.000<0.05, square sebesar 44.89. Hal tersebut
maka hipotesis Penelitian diterima, mengisyaratkan ada kecenderungan
dengan nilai koefisien korelasi chi-

Tabel 4 Hasil uji Chi-Square korelasi antara transformasi sistem e-learning dengan
minat belajar
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 44.882a 12 .000
Likelihood Ratio 23.451 12 .024
Linear-by-Linear Association 8.890 1 .003
n of Valid Cases 58
a.17 cells (85,0%) have expected count less than 5.The minimum expected count is ,10

bahwa terdapat hubungan nyata meningkat transformasi sistem e-


(p<0.01) antara transformasi sistem e- learning, cenderung meningkatkan
learningdengan minat belajar siswa minat belajar siswa sekolah menengah
sekolah menengah kejuruan, atau dapat kejuruan(SMK) Wikrama Bogor.
diartikan juga bahwa semakin baik dan
learning masih rendah karena sistem
SIMPULAN DAN SARAN e-learning di SMK Wikrama masih
dalam tahap pengenalan.
Simpulan 3. Ada kecenderungan korelasi nyata
Simpulan penelitian ini adalah positif antara transformasi sistem e-
sebagai berikut: learning dengan minat belajar siswa
1. Sistem belajar e-learning di SMK SMK Wikrama Bogor.
Wikrama Bogor dari sisi komunikasi Saran
dinilai kurang efektif karena secara Perlumerubah perilaku belajar,
komunikasi akan lebih efektif dari kondisi ketergantungan siswa yang
menggunakan komunikasi tatap masih menggunakan sistem belajar tatap
muka. Di SMK Wikrama Bogor muka dengan guru, secara bertahap
sendiri e-learning hanya digunakan sistem belajar e-learning, atau
untuk memberikan pengayaan dan mengkombinasikan kedua sistem
bahan-bahan ujian. belajar tersebut
2. Minat belajar siswa SMK Wikrama
Bogor terhadap sistem belajare-
.

DAFTAR PUSTAKA Peraturan Menteri Komunikasi dan


Informatika Nomor
Huberman. A.M and Miles H.B.(1992).
32/PER/M.KOMINFO/10/2008
Analisa Data Kualitatif. Penerbit
tentang Penyediaan Kewajiban
Universitas Indonesia: Jakarta.
Pelayanan Universal.
Pratisto, A.(2004). Cara Mudah
Supranto, J. (2000). Teknik Sampling
Mengatasi Masalah Statistik dan
untuk Survei dan Eksperimen.
Rancangan Percobaan dengan
Rineka Cipta:Jakarta.
SPSS 12.

1
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Juli 2014 Vol.12, No.2
Sugiyono. (2009).Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan
Research and Development,
Alfabeta: Bandung.
Sugiyono, (2002), Metode Penelitian
Bisnis, Alfabeta, Bandung.
Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999
tentang Telekomunikasi.
Walpole, R.E. (1995). Pengantar
Statistik. Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta: Bumi Aksara.

1
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Juli 2014 Vol.12, No.2

Anda mungkin juga menyukai