PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang masalah, tujuan
penulisan, lingkup masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
1
terus meningkat dari 3-4% pada 15 tahun yang lalu dan meningkat sampai
10-15% pada tahun sekarang ini. Pembedahan bukan saja menjadi lebih
aman bagi ibu, tetapi juga pada bayi ataupun keduanya juga menjadi lebih
aman (Oxorn, 2010). Sedangkan menurut Reeder (2011) sectio caesarea
merupakan tindakan yang beresiko, dampak yang ditimbulkan antara lain,
berupa perdarahan, infeksi¸ dan trauma jalan lahir. Ibu yang menjalani
persalinan dengan metode sectio caesarea biasanya merasakan berbagai
ketidaknyaman, seperti rasa nyeri dari insisi abdominal.
Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang
terkait dengan masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Menurut World
Health Organization (WHO), 81% Angka Kematian Ibu (AKI) akibat
3
komplikasi selama hamil dan bersalin, dan 25% selama masa post partum.
Kematian ibu pada persalinan adalah karena komplikasi dan perawatan
pasca persalinan yang kurang baik. Oleh karena itu pelayanan perawatan
dan pemenuhan kebutuhan dasar pada ibu post partum sangat diperlukan
dan perlu mendapatkan perhatian yang utama untuk menurunkan angka
kematian ibu post partum akibat komplikasi.
Pada masa post partum, ibu mengalami perubahan fisik dan psikososial.
Perubahan fisik meliputi perubahan sistem tubuh yaitu: sistem reproduksi,
kardiovaskuler, pernafasan, perkemihan, muskuloskeletal, integumen,
gastrointestinal, dan endokrin sedangkan perubahan psikososial dibagi
menjadi tiga fase yaitu: taking in, taking hold, dan letting go (Pilliteri,
2008).
Proses adaptasi ini tidak selalu berjalan dengan baik atau seperti yang
diharapkan tetapi dapat muncul penyimpangan yang akan menjadi masalah
dan selanjutnya timbul komplikasi masa post partum. Masalah
keperawatan kebutuhan dasar yang dapat terjadi pada ibu post sectio
caesarea adalah gangguan rasa nyaman nyeri pada luka bekas operasi,
gangguan eliminasi urin, gangguan pemenuhan nutrisi dan cairan,
gangguan aktivitas, gangguan personal hygiene, gangguan pola istirahat
dan tidur serta masalah dalam produksi dan pemberian air susu ibu pada
bayinya. Oleh karena itu, perawatan pasca persalinan dan pemenuhan
kebutuhan dasar sangatlah penting untuk meningkatkan status kesehatan
ibu.
4
Dari aspek promotif peran perawat yaitu memberikan penyuluhan pada ibu
saat mengenai gizi ibu hamil, perawatan ibu melahirkan. Dari aspek
preventif peran perawat yaitu mencegah terjadinya perdarahan pada ibu
sectio caesarea dengan cara mobilisasi dini, menganjurkan klien untuk
sesering mungkin menyusui bayinya dan mencegah terjadinya infeksi
dengan melakukan perawatan luka dengan anti septik dan menganjurkan
ibu untuk menjaga kesehatan diri. Dari aspek kuratif (kolaborasi dengan
dokter) peran perawat yaitu memberikan terapi sesuai intruksi dokter. Dari
aspek rehabilitatif peran perawat yaitu menganjurkan ibu untuk
menggunakan alat kontrasepsi yang tepat agar tidak terjadi kehamilan
sebelum kondisi fisik dan psikologis membaik.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis sebagai salah satu tenaga
kesehatan yang akan menerapkan asuhan keperawatan pada pasien, maka
penulis mengambil judul “Asuhan Keperawatan Dalam Pemenuhan
Kebutuhan Dasar Pada Ny. D Dengan Post Sectio Caesarea Indikasi
Chepalo Pelvik Disproportion (CPD) Di Paviliun Shafa An-Nisa RSIJ
Cempaka Putih Tanggal 12-14 Maret 2019”.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian dalam pemenuhan dasar ibu post
sectio caesarea dengan indikasi CPD.
b. Mampu menentukan masalah keperawatan sesuai kebutuhan dasar
yang terganggu pada ibu post sectio caesarea dengan indikasi
CPD.
c. Mampu merencanakan tindakan keperawatan untuk memenuhi
kebutuhan dasar pada ibu post sectio caesarea dengan indikasi
CPD.
5
C. Lingkup Masalah
Sehubungan dengan banyaknya kasus sectio caesarea dengan berbagai
indikasi, dan keterbatasan waktu yang diberikan. Maka karya tulis ilmiah
ini hanya terbatas pada Asuhan Keperawatan pada Ny. D dengan post
sectio caesarea dengan indikasi Chepalo Pelvik Disproportion (CPD) di
Paviliun Shafa An-Nissa Rumah Sakit Islam Cempaka Putih selama 3 hari
yang dimulai pada tanggal 12 sampai dengan 14 Maret 2019.
D. Metode Penulisan
Metode dalam penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi
kepustakaan dan deskriptif. Dalam metode deskriptif pendekatan yang
digunakan adalah studi kasus, dimana penulis mengelola satu kasus dan
memberikan gambaran nyata dari hasil pengalaman dengan cara
mempelajari, mengamati dan membandingkan dengan studi kasus
kepustakaan yang ada.
Teknik pengumpulan data diperoleh dengan cara:
1. Studi kepustakaan yaitu mempelajari teori-teori, buku-buku
keperawatan, serta catatan ilmiah yang berkaitan dengan kasus.
2. Wawancara langsung dengan pasien, keluarga pasien serta perawat
untuk memperoleh data yang akurat dan jelas mengenai masalah
pasien.
3. Observasi, dimana penulis terlibat langsung pada pasien yang
bersangkutan mengenai perkembangan, pengobatan, dan perawatan
serta hasil tindakan yang telah diberikan.
6
E. Sistematika Penulisan
Penulisan karya ilmiah ini terdiri dari V BAB disusun secara sistematis
dengan urutan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini meliputi latar belakang tujuan penulis yang terdiri dari tujuan
umum dan tujuan kasus, lingkup masalah, metode penulisan, dan
sistematika penulisan.
BAB IV PEMBAHASAN
Membandingkan antara teori dan praktek, analisa dari faktor-faktor
pendukung dan penghambat serta alternatif pemecahan masalah dalam
memberikan asuhan keperawatan ditiap-tiap tahapan.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan dibuat berdasarkan pembahasan yang tertulis mulai dari
pengkajian sampai evaluasi.
B. Saran ditujukan kepada pengembangan pelayanan keperawatan,
pendidikan dan masyarakat yang bersifat operasional.
7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS