D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
PELAJARAN : idk
DEPARTEMEN MIKROBIOLOGI
Cara pengambilan feses:
1. Feses diambil sesuai dengan cara umum pengambilan feses.
2. Feses tidak boleh difiksasi dengan formalin.
3. Feses ditampung dalam pot steril bermulut lebar dan ditutup.
4. Dengan lidi, ambil feses yang dibutuhkan, biasanya, 2-5 g untuk feses padat dan 10-15 ml untuk feses
cair.
Cara penyimpanan feses:
1. Feses tahan < 1 jam pada suhu ruang untuk transport.
2. Bila > 1 jam gunakan media transpot yaitu media Carry and Blair, Stuart’s medium, Pepton water.
3. Penyimpanan: < 24 jam pada suhu ruang, > 24 jam pada suhu 4°C
Cara pengiriman feses:
1. Transport: < 1 jam pada suhu ruang.
2. Bila tidak memungkinkan, gunakan media transpor atau kultur pada media Tetra Thionate Broth.
DEPARTEMEN PATOLOGI KLINIK
Cara pengambilan feses:
1. Feses diambil sesuai dengan cara umum pengambilan feses.
2. Diperlukan pengawet.
Cara penyimpanan feses:
1. Feses cair 30 menit
2. Feses lunak 1 jam
3. Feses padat bisa diperiksa setiap saat dalam 24 jam
4. Bila terjadi keterlambatan, sebaiknya feses ditambahkan pengawet, berupa:
PVA
Formalin:Feses=3:1
Cara pengiriman feses:
1. Pengiriman: < 2 jam
2. Bila tidak memungkinkan, diberi pengawet.
DEPARTEMEN PARASITOLOGI
Cara pengambilan feses:
1. Feses diambil sesuai dengan cara umum pengambilan feses.
2. Diperlukan pengawet.
Cara penyimpanan feses:
1. Penyimpanan specimen mungkin disebabkan keterlambatan pemeriksaan di laboratorium,maka
pengawetan feses diperlukan.
2. Pengawetan feces adalah untuk mengawetkan morfologi protozoa dan mencegah perkembangan telur dan
larva cacing.
3. Jenis-jenis pengawet:
PVA(polivinil-alcohol)
Untuk mengawetkan protozoa tropozoit, stabil untuk masa yang
sangat lama (berbulan-bulan sampai dengan tahun).
Formalin
o 5%: untuk mengawet kista protozoa.
o 10%: untuk mengawet telur dan larva cacing.
o Rasio formalin dengan feses = 3 : 1
Merthiolat Iodine-Formalin
Merupakan pengawet berwarna yang baik untuk berbagai stadium
dari parasit yang ditemukan dalam tinja(terutama digunakan untuk
survei lapangan)
Larutan Scaudinn
o Larutan scaudinn mengandung 600 ml larutan merkuri klorida jenuh dan 300 mL etil alkohol 95%.
o Kurang sesuai karena proses pengiriman larutan yang banyak.
SAF(Sodium Acetate-acetate acid-Formalin)
o Mempunyai kelebihan karena tidak mengandungi merkuri klorida.
o Merupakan fiksatif cair.
o SAF lebih lunak berbanding dengan merkuri klorida.
o Laboratorium yang telah memutuskan untuk memakai pengawet tunggal telah memilih pengawet ini.
4. Tidak disimpan dalam refrigerator.
5. Feses hendaklah dicampur rata dengan bahan fiksatif, apabila dalam bentuk solid, feses harus
dihancurkan.
6. Disimpan dalam wadah yang kering, bersih, tidak bocor, dan bermulut lebar.
Cara pengiriman feses:
Feses dikirim dengan beberapa prosedur, diantaranya cara paket:
o Harus menggunakan penambung ganda setiap bahan parasit, kecuali sediaan mikoskop.
o Penampung:
Bagian dalam merupakan silinder aluminium dengan penutup ulir.
Bagian luar terbuat dari cardboard dengan penutup ulir juga.
o Dalam tabung/ botol spesimen harus dibungkus dengan kapas untuk menjaga kelembapan dan
mengabsorbsi bahan yang mungkin terkeluar jika berlaku kebocoran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kita sebagai mahasiswa yang belajar di sekolah tinggi ilmu kesehatan khususnya keperawatan
harus memahami prosedur pengambilan, penyimpanan dan pengiriman spesimen dengan cara
yang tepat sesuai dengan tujuan pengambilan spesimen, apakah untuk pemeriksaan dalam bidang
mikrobiologi/patologi klinik/patologi anatomi/parasitologi.
B. Saran
Agar tujuan kita tercapai sebaiknya kita belajar dengan giat dan tidak mengabaikan aturan dan
norma-norma yang berlaku agar segala yang kita harapkan dapat tercapai dengan maksimal.