Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

LIMBAH CAIR

17

Nama Kelompok :
Erdinal Raja Guk Guk (1703034)
Dwi Geovendi Atmaja (1703037)
Novsan Albert T. (1703045)
Riad Nur Yadi (1703040)
Piesteo Fillimon Hengkesa (1703025)

Prodi D3 Teknik Pengolahan Migas


Sekolah Tinggi Teknologi Minyak Dan Gas Bumi
Balikpapan
2018
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr, Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat kesehatan yang

diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Mata Kuliah Kesehatan

Lingkungan yang diberikan oleh Bapak Dosen Agust Arthur Laya, SKM,M.Kes

mengenai Limbah Cair. Tak lupa juga shalawat dan salam kami haturkan kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Kami sadar bahwa makalah ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan

dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mohon saran dan kritik yang

membangun dari para pembaca agar makalah ini dapat lebih baik dari sebelumnya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi kita semua.

Billahifii sabililhaq fastabiqulkhairat

Wassalamualaikum Wr, Wb

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................ i


Daftar Isi ........................................................................ ii
BAB I. Pendahuluan ……………………………………………… 1
A. Latar Belakang ……………………………………… 1
B. Rumusan Masalah …………………………………….... 2
C. Tujuan Penelitian ……………………………………… 2

BAB II. Pembahasan ......................................................................... 3

A. Pengertian Tentang Limbah Cair ………………………. 3


B. Ekskreta Manusia ……………………………………… 3
C. Teori Air Limbah ……………………………………… 6
D. Air Limbah …………………………………………….. 8
E. Limbah Rumah Tangga  ……………………………….. 10
F. Limbah Industri ……………………………………….. 11
G. Metode  Uji Kualitas Air ……………………………… 13

BAB III. Penutup ……………………………………………... 16

A. Kesimpulan ……………………………………... 16
B. Saran ……………………………………... 17

Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.            LATAR BELAKANG
       Limba cair merupakan  salah satu jenis sampah Secara umum untuk mengetahui
jenis – jenis  limbah cair dapat  di klasifikasikan sebagai berikut  : Human
excreta (fases dan urine). Sewage (air limbah), Industrial waste ( bahan buangan dari
sisa proses idustri ) Sampah ( waste) adalah zat – zat atau benda – benda yang sudah
tidak bisa di pakai, baik  yang berasal dari rumah maupun sisa – sisa proses
industri. Perkembangan industri yang dewasa ini tidak lain karena adanya penerapan
kemajuan teknologi, oleh manusia guna mendapatkan kualitas hidup yang lebih
baik. Di banyak kota di dunia, penggunaan limbah cair , seperti di rumah tangga dan
industri kebanyakan langsung di buang ke badan-badan air utama tanpa di olah
terlebih dahulu. zat kimia berbahaya yang di gunakan di rumah tangga dan industri
terkadang dapat memasuki lingkungan akuatik sehingga mengakibatkan kerusakan
pada ekosistem dan mencemari persediaan air minum Contohnya, di Kota Bucharest
di Rumania (berpenduduk 2 juta jiwa) tidak memiliki pabrik atau perusahaan
pengolah limbah cair. Semua limbah cair yang di hasilkan di buang ke sungai
Danube. limbah kimia berbahaya di industri sering di buang ke lahan yang
penangganannya dan penyiapannya buruk yang di sertai dengan sedikit atau tidak
sama sekali tindakan pemisahan di antara limbah-limbah yang beracun. hal itu sering
mengakibatkan kontaminasi pada air minum, tanah, dan udarah. pembuangan limbah
cair seperti zat pewarna ini  juga  dapat menjadi maslah khusus di beberapa Negara.

1
B.            RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan limbah cair ?
2.      Apa yang di maksud dengan human excreta dan bagaiman cara pengolahannya ?

3.      Bagaimana cara mengetahui teori sewage (air limbah) dari parah ahli ?
4.      Apa yang dimaksud dengan sewage  (air limbah) dan bagaimana cara
pengolahannya ?
5.      Apa yang dengan air limbah rumah tangga dan bagaimana cara pegolahannya ?
6.      Apa yang dimaksud dengan industrial waster dan bagaimana cara
pengolahannya ?
7.      Bagaimana cara menguji kualitas air ?

C.        TUJUAN PENELITIAN
1.      Untuk menetahui tentang limbah cair
2.      Memahami tentang human excreta dan cara pengolahannya
3.      Mengetahui tentang teori sewage (air limbah)
4.      Mengetahui tentang sewage (air limbah) dan cara pengolahannya
5.      Mengetahui air limbah rumah tangga cara pegolahannya
6.      Mengetahui tentang industrial waster dan  cara pengolahannya
7.      Mengetahui cara menguji kualitas air.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TENTANG LIMBAH CAIR


         Limba cair merupakan  salah satu jenis sampah. Sampah ( waste) adalah zat
– zat atau beda – benda yang sudah tidak bisa di pakai, baik  yang berasal dari rumah
maupun sisa – sisa proses industri.
Gambar limbah cair

B. EKSKRETA MANUSIA
         Ekskreta manusia (human excreta yang terdiri atas feses dan urine)
merupakan hasil akhir dari proses yang berlangsung dalam tubuh manusia yang
menyebabkan pemisahan dan pebuangan zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.
Zat – zat yang tidak dibutuhkan tersebut berbentuk tinja dan air seni (urine). Di tinjau
dari sudut kesahan lingkungan, kedua jenis kotoran manusia ini dapat menjadi
masalah yang sangat penting. Pembuangan tinja secara layak merupakan kebutuhan
kesehatan yang paling di utamakan. Pembuangan tinja yang tidak baik dan
sembarangan dapat mengakibatkan  kontaminasi pada air, tanah, atau menjadi sumber
infeksi, dan akan mendatangkan bahaya bagi kesehatan, penyakit yang tergolong
waterborne disease akan mudah berjangkit. Ekskreate manusia merupakan sumber
infeksi dan juga merupakan penyebab terjadinya pencemaran lingkungan. Bahaya
terhadap kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat pembuangan kotoran secara tidak
baik adalah pencemaran tanah, pencemaran air, kontaminasi makanan, dan
perkembangbiakan lalat, adapun penyakit-penyakit yang dapat terjadi antara lain,

3
tifoid, paratifoid, disentri, diare, kolera, penykit cacing, hepatitis viral dan beberapa
penyakit infeksi gastrointestinal, serta infestasi parasit. Namun pembuangan kotoran
manusia yang baik merupakan hal yang mendasar bagi keserasian lingkungan.
Kotoran manusia yang sakiy atau sebagai carrier kotoran tersebut mengandung
agens  penyakit yang dapat d tularkan pada penjamu baru dengan perantara lalat.
a.       Komposisi tinja  terdiri atas : zat padat, zat cair , zat anorganik
b.      Kuantitas tinja di pengaruhi oleh beberapa faktor : keadaan setempat, faktor
fisiologi, kebudayaan, kepercayaan.
Dalam sehari, orang asia rata –rata mengeluarkan 200-400gram tinja, orang Eropa
mengeluarkan 100–150 gram tinja. Menurut Mc Donald, didaerah tropis pengeluaran
tinja berkisar antara 280-530 gram/orang/hari dan urine berkisar 600-1,130
gram/orang/hari. Untuk mengurangi pencemaran karena tinja diperlukan suatu cara
pembuangan tinja yang memenuhi persyaratan sanitasi dan akan memberikan manfaat
secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat langsung adalah penurunan
insidensi penyakit tifoid abdominalis, kolera, disentri basiler. Ada pun manfaat tidak
langsung adalah peningkatan kondisi kebersihan lingkungan yang akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sehingga terjadi penurunan insiden penyakit yang
ditularkan melalui air tercemar atau penyakit yang penyebab memiliki hubungan
tidak langsung dengan air tercemar. Faktor –faktor yang mempengaruhi transmisi
penyakit dari tinja, anatar lain: agens penyebab penyakit, reservoir, cara menghindar
dari reservoir, cara transmisi dari reservoir ke penjamu potensial, cara, penularan ke
penjamu baru, penjamu yang rentan (sensitf.). Berikut ini bebrapa faktor yang
mempengaruhi ukuran jarak yang amanan antara pembuangan kotoran manusia
secara umum antara lain dibedakan menjadi dua yaitu :

4
1.      metode unsewered area merupakan suatu cara pembauangan tinja  yang tidak
menggunakan saluran air dan tempat pengolahan air kotor. Didalam metode ini
terdapat beberapa pilihan cara antara:
-          Service type (conservansy system) : metode pengumpulan tinja dari ember –
ember khusus oleh manusia disebut service type dan kasusnya disebut service
latrines.
-           Non-service type of latrines (Sanitary latrines) : di dalam sistem ini terdapat
beberapa teknik : bore hole latrine, dug well latarine, water seal type of latrine,
septic tank, aqua privy (cubluk berair), chemical closet.
-          Latrines suitable for camps and temporary us : kakus ini di pakai untuk
kebutuhan sementara (perkemahan dan tempat pengungsian). Ada beberapa jenis
kakus di antaranya.: shallow  trench latrine, deep trench latrine.
2.      Sewere area  pada sistem limbah cair yang menerapkan water carriage system atau
sewerage system, pengumpulan dan pengangkutan eksreta dan air limbah dari rumah,
kawasan industri, dan perdagangan di lakukan melalui jaringan pipa dibawah tanah
yang disebut sewes ketempat pembuangan akhir yang biasanya dibangun di ujung
kota.  Terdapat dua tipe sistem sewered areas antara lain : sistem akombinasi dan
sistem terpisah. Cara pembuangan tinja mempergunakan sistem saluran air (water
carriage) dan pengolahan limbah (sewage treatment) merupakan perwujudan sanitasi
yang harus di penuhi dalam pembuangan tinja, persayaratan sanitasi antara lain: tinja
tidak mengotori permukaan tanah, tinja tidak mencemari air tanah, tinja  tidak
mengotori air permukaan, kotoran tidak boleh terbuka agar tidak dapat di capai lalat
atau binatang, Tinja tidak menyebarkan bau busuk dan menggu estetika. Penerapan
teknologi tepat guna : penggunaan mudah, konstuksi murah, pemeliharaan mudah.
Water carriage system :

5
-          Sistem pipa banguna ( household sanitary fittings) : water closet, urinal, wash
basin
-          Saluran pipa pembangunan dari  rumah (house sewers)
-          Pipa pembuangan di jalan (street sewer)
-          Peralatan saluran (sewers appurtenance)

C. TEORI AIR LIMBAH


a.   Menurut Azwar (1989), air limbah adalah air yang tidak bersih dan mengandung
berbagai zat yang membahayakan kehidupan manusia atau hewan serta tumbuhan,
merupakan kegiatan manusia seperti, limbah industri dan limbah rumah tangga.

b.  Menurut Notoatmodjo (2003), air limbah atau air buangan adalah sisa air yang
dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempattempat umum
lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat
membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup.

c.    Pengertian lain menyebutkan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan dan
sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan
industri, bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang
mungkin ada.

d.   Menurut Sugiharto (2005), air limbah (wastewater) adalah kotoran dari manusia
dan rumah tangga serta berasal dari industri, atau air permukaan serta buangan
lainnya. Dengan demikian air buangan ini merupakan hal yang bersifat kotoran
umum.

e.    Berdasarkan sumber penghasilnya, air limbah berasal dari berbagai jenis kegiatan
seperti perumahan, industri, pertanian dan perkebunan. Jenis polutan yang

6
dihasilkan oleh industri tergantung pada jenis industrinya sendiri, bahan baku,
proses industri, bahan bakar, sistem pengelolaan limbah cair yang digunakan
(Mukono, 2006).

f.     Sebagai patokan dapat dipergunakan acuan bahwa 85-95% dari jumlah air yang
dipergunakan menjadi air limbah apabila industri tersebut tidak menggunakan
kembali air limbah tersebut (Sugiharto, 2005).

g.    Sedangkan pada kegiatan industri, jenis dan sumber limbah yang dihasilkan oleh
industri sebagai berikut (Setiadi, 2003):

-          Industri makanan, diantaranya industri pengalengan, permen, bir, susu dan keju,
pemrosesan produk pertanian, pemrosesan daging. Limbahnya merupakan
senyawa organik dalam bentuk suspensi, koloid dan larutan.

-          Industri logam dan pertambangan. Volume limbahnya besar dan mengandung


banyak padatan tersuspensi.

-          Industri pemrosesan bahan bakar, seperti oil refinery, gas reforming. Limbahnya
bersifat toksik.

-          Industri kimia, seperti industri pupuk, logam berat, pestisida dan farmasi.
Limbahnya bersifat toksik

-          Industri elektroplating dan engineering works. Limbahnya bersifat toksik.

-          Industri tekstil, penyamakan kulit dan kertas. Limbahnya berupa zat organik.

-          Pengolahan air limbah industri bertujuan untuk mengurangi dampak negatif


terhadap lingkungan dilakukan dengan mengurangi jumlah dan kekuatan air

7
limbah industri sebelum dibuang ke perairan penerima.Tingkat pengurangan
yang diperlukan dapat diperkirakan berdasarkan data karakteristik air limbah dan
persyaratan baku mutu lingkungan yang berlaku.

h.      Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No : 82 tahun 2001, baku mutu air limbah


adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya
dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke dalam sumber air dari suatu
usaha atau kegiatan

D. AIR LIMBAH
         Menurut Ehless dan Steel, air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari
rumah tangga, industri, dan tempat-tempat umum dan biasanya mengandung bahan-
bahan atau zat yang dapat membahayakan kehidupan manusia serta mengganggu
kelestarian lingkungan.

a.      Sumber air limbah berasal dari berbagai sumber antara lain :


-          Rumah tangga : bekas cucian, bakas mandi, bekas memasak
-          Perkotaan : air limbah perkantoran, perdagangan, selokan, dan tempat-tempat
ibadah.
-          Industri : air limbah dari pabrik baja, tinta, cat, dan pabrik karet
b.      Karakteristik air limbah:
-          Karakteristik fisik : air limbah terdiri dari 99,9% air, kandungan bahan padatnya
mencapai 0,1%, dalam bentuk suspense padat ( suspended solid) yang
volumenya bervariasi antara 100-500 mg/l.
-          Karakteristik kimia: air limbah bercampur dengan zat kimia anorganik yang
berasal dari air bersih dan zat oraganik dari limbah itu sendiri.

8
-          Karakteristik bakteriologis : bakteri patogen yang terdapat dalam air limbah
biasanya termasuk golongan E.coli
c.      Parameter air limbah :
-          Kandungan zat padat ( total solid, suspending solid, dissolved solid,)
-          Kandungan zat organik
-          Kandungan zat anorganik ( P,Pb,Cd, Mg)
-          Kandungan gas ( o2, N, CO2)
-          Kandungan bakteri ( E.coli)
-          Kandungan Ph
-          Suhu.
d.      Dampak pembuangan air limbah yang tidak menjalani pengolahan yang benar
tentunya dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan  antara lain:
-          Kontaminasi dan pencemaran pada air permukaan dan badan-badan air yang
digunakan oleh menusia
-          Menganggu kehidupan dalam air; mematikan hewan dan tumbuhan air
-          Menimbulkan bau ( sebagai hasil dekomposisi zat anaerobic dan zat anorganik )
-          Menghasilkan lumpur yang dapat mengakibatkan pendangkalan air sehingga
terjadi penyumbatan yang dapat menimbulkan banjir.
e.      Pengelolaan air limbah sebelum dilepas ke pembuangan air harus menjalani
pengolahan terlebih dahulu. Tujuan dari pengelolaan air limbah antara lain :
-          Mencegah pencemaran pada sumber air rumah tangga
-          Melindungi hewan dan tanaman yang hidup di dalam air
-          Menghindari
-          Menghilangkan tempat berkembang biaknya bibit dan vektor penyakit.

9
f.      Sistem pengelolaan air limbah yang diterapkan harus memenuhi persyaratan :
-          Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber –sumber air minum
-          Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan
-          Tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang hidup di air di dalam
penggunaanya sehari-hari
-          Tidak dihinggapo oleh vektor atau serangga yang menyebabkan penyakit
-          Tidak terbuka dan harus tertutup
-          Tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap
g.      Adapun metode yang digunakan untuk mengelolah air limbah anataranya:
-          Pengenceran ( disposal by dilution )
-          Cesspool
-          Sumur resapan ( seepage pit )
-          Septic tank
-          Sistem riool ( Sewage )
h.      cara lain pengolahan air limbah :
-          Dilution ( pengenceran
-          Irrigation
-          Self purification (kolam oksidasi)
-          Pengolahan air limbah secara primer dan sekunder
-           Purifikasi air limbah

 
E. AIR LIMBAH RUMAH TANGGA  
       Air limbah rumah tangga (sullage) adalah air limbah yang tidak mengandung
ekskreta manusia dan dapat berasal dari buangan kamar mandi, dapur, air cuci,
pakaian, dan lain – lain yang mengandung mikroorganisme patogen.

10
         5 cara pembuangan air limbah air rumah tangga yaitu :
-          Pembungan umum , melalui tempat penampungan air limbah yang terletak
dihalaman
-          Digunakan untuk menyiram tanaman dikebun
-          Dibuang kelapangan peresapan
-          Dialirkan kesaluran terbuka
-          Dialirkan kesaluran tertutup atau selokan

F. LIMBAH INDUSTRI
       Limbah industry ( industrial waste ) yang berbentuk cair dapat berasal dari pabrik
yang biasanya banyak menggunakan air pada proses produksinya, limbah cair juga
dapat berasal dari bahan baku yang mengandung air sehingga didalam proses
pengolahanny, air harus dibuang.
Gambar limbah cair industri

1.      Sifat-sifat limbah cair


a.       Karakteristik fisik :  
-          Padat  berasal dari bahan organik maupun anorganik baik yang larut, mengendap
maupun yang berbentuk suspensi.
-          Kekeruhan menunjukan sifat optis air yang menyebabkan pembiasan cahaya
kedalam air.
-          Bau timbul karena adanya kegiatan mikroorganisme yang menguraikan zat
organic untuk menghasilkan gas tertentu. Bau timbul karena reaksi kimia yang
menimbulkan gas.
-          Temperatur air akan memengaruhi badan penerima apabila terdapat perbedaan
suhu yang cukup besar. Temperature juga dapat memengaruhi kecepatan reaksi
kimia serta tata kehidupan dalam air.

11
-          Daya hantar gas listrik merupakan kemampuan air untuk mengalirkan arus
listrik, yang tercermin dari kadar padatan total dalam air dan suhu pada
pengukuran
-          Warna timbul akibat  terdapatnya suatu bahan terlarut atau tersuspensi dalam air,
selain bahan pewarna tertentu yang mengandung logam berat Karakteristik
kimia.
b.       Bahan kimia organik
-          Karbohidrat dan protein, minyak dan lemak , pestisida, fenol ,zat warna dan
surfakan
-          Bahan kimia anorganik : Klorida, fosfor, logam berat dan bercun, nitrogen, dan
sulful
-          Karakteristik biologi : Virus
2.      Pengeloaan Limbah Cair  Industri
       Pengeloaan limbah cair industri dapat dibagi menjadi dua, pengeloaan menurut
tingkat perlakuan dan pengolahan menurut karakteristiknya.
a.       Pengeloaan Berdasarkan Tingkat Perlakuan
        Pengeloaan limbah dapat di golongkan menjadi 5 tingkatan, namun tidak berarti
semua tingkatan harus dilalui karena pilihan tingkatan proses tetap bergantung pada
kondisi limbah yang diketahui dari hasil pemeriksaan laboratorium. Dengan
mengetahui jenis – jenis parameter dalam limbah , dapat di tetapkan jenis peralatan
yang dibutuhkan. Berikut beberapa tahapan pengelolaan air limbah :
-          Prapengolahan ( pretreatment )  : Pada tahap ini, saringan kasar yang tidak
mudah berkarat dan berukuran kurang lebih 30 X 30 cm untuk debit air 100m
persegi/ jam sudah cukup baik. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik,
saringan dapat dipasang secara seri dua atau tiga saringan.

12
-          Pengolahan primer (primary treatmen) : Pada tahap ini dilakukan penyaringan
terhadap padatan halus atau zat warna terlarut maupun tersuspensi yang tidak
terjaring pada penyaringan terdahulu. Pengolahan secara kimia dilakukan dengan
cara mengendapkan bahan padat melalui penambahan zat kimia. Pengolaan
secara fisika dilakukan melalui pengendapan maupun pengapungan yang
ditunjukan untuk bahan kasar yang terkandung dalam air limbah.
-          Pengolahan ekunder  ( secondary treatment ):Tahap ini melibatkan proses biologi
yang bertujuan untuk menghilangkan bahan bahan organik melalui proses
oksidasi biokimia.
-          Pengolahan tersier ( tertiary treatment ): Merupakan tahap pengolahan tingkat
lanjut yang ditujukan terutama untuk menghilangkan senyawa organic maupun
anorganik.
b.      Pengolahan berdasarkan karakteristik
-         Proses fisik: penghancuran, peratanan air, penggumpalan,sedimentasi
pengapungan ,filtrasi
-          Proses kimia : pengendapan dengan bahan kimia, pengolahan dengan lagoon atau
kolam, netralisasi, penggumpalan atau koagulasi, sedimantasi, oksidasi dan
reduksi, klorinasi, penghilangan klor, pembuangan fenol , pembuangan sulfur
-       Proses biologis : kolam oksidasi, lumpur aktif, trickling  filter, fakultatif
-       Proses fisika kimia biologi
-       Pengolaham tingkat lanjut

G.  METODE  UJI KUALITAS AIR


       Kualitas air mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan air yang dipelihara.
Karena itu, kualitas air didalam sebuah wadah. Sebagai faktor internal bila air telah
berada disebuah wadah kualitas air dapat di kendalikan. Agar pengendalian

13
perubahan kualitas air yang segera dilakukan tidak meleset ( tepat ), maka parameter
yang berubah harus diketahui. Berikut ini dikemukakan beberapa metode uji kualitas
air yang umum dilakukan :
1.      Oksigen
       Ada dua metode yang digunakan untuk menetukan oksigen terlarut yang dapat di
andalkan, yaitu metode winkler atau metode titrasi atau disebut juga metode
iodometri dan metode elektrometris (DO meter). Metode winkler berdasarkan sifat
oksidasi oleh oksigen yang terlarut dan elektrometris berdasarkan jumlah okesigen
yang berdifusi melewati membrane.

2.      Derajat keasaman
       Pengukuran pH umumnya dilakukan degan kertas pH atau ph water tester. Alat
lain yang dapat digunakan adalah Aquamates atau pH meter. Untuk penggunaan
aquamates, maka prosedurnya seperti pada pengukuran oksigen. Sedangkan untuk
pengkalibrasian dimulai dengan membuka tutup pH elektroda (karet banh hitam)
pada ujung elektroda dan geserlah karet ban putih (transparan) yang menutupi lubang
pada bagian badan elektroda hingga lubang kecil tersebut terlihat.  Sementara bila
pengukuran pH dilakukan dilapangan  dengan menggunakan pH meter, maka langka-
langkahnya sebagai berikut : ambil air sampel pada lapisan bagian bawah. Ukurlah
suhu air tersebut, lalu atur pula pengaturan suhu yang terdapat pada bodi sesuai
dengan suhu air sampel tersebut. Kemudian celupan elektroda kedalam air sampel
dan jarum akan bergerak menunjukan nilai pH air yang sedang diukur.
3.      Kecerahan
Kemampuan cahaya matahari untuk menembus sampai kedasar perairan dipengaruhi
oleh kekeruhan (turbidity) air. Kekeruhan disebabkan zat –zat yang tersuspensi,

14
lumpur, senyawa oreganik dan anorganik serta plankton dan organism mikroskopik
lainnya.
4.      Suhu
Pengukuruan suhu umumnya dilakukan dengan termometer. Cara lain dengan
menggunakan DO meter, SCT-meter atau aqumete test. Untuk mengukur suhu
dengan aqumete test, prosedurnya tidak berbeda dengan pengukuan oksigen, pH dan
kecerahan.
5.      Warna air diamati karena ada hubungannya dengan kualitas air. Bila air coklat
kehitaman  biasanya sudah tercemar oleh pakan yang membusuk kevdan dipastikan
kandungan ammonianya tinnggi. Ada empat metode yang sering digunakan untuk
menetukan warna air,  yaitu cara perbandingan visual, spetrofotometri, tristimulus
filter dan ADMI ( American Dye Manfacturers Institute

15
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
        Limba cair merupakan  salah satu jenis sampah  di klasifikasikan  limba cair
antara lain: Human excreta ( fases dan urine ) ,Sewage (air limbah), Industrial
waste ( bahan buangan dari sisa proses idustri ). Ekskreta manusia (human excreta
yang terdiri atas feses dan urine) merupakan hasil akhir dari proses yang berlangsung
dalam tubuh manusia yang menyebabkan pemisahan dan pebuangan zat-zat yang
tidak dibutuhkan oleh tubuh. Zat – zat yang tidak dibutuhkan tersebut berbentuk tinja
dan air seni (urine). Komposisi tinja  terdiri atas : zat padat, zat cair , zat
anorganik  dan Kuantitas tinja di pengaruhi oleh beberapa faktor : keadaan setempat,
faktor fisiologi, kebudayaan, kepercayaan. pembuangan kotoran manusia secara
umum dibedakan  menjadi unsewered area , Sewere area , Water carriage system.
Adapun menurut Azwar (1989), air limbah adalah air yang tidak bersih dan
mengandung berbagai zat yang membahayakan kehidupan manusia atau hewan serta
tumbuhan, merupakan kegiatan manusia seperti, limbah industri dan limbah rumah
tangga. Sumber – sumber air limbah antara lain di rumah tangga dan
perkotaan.Sistem pengelolaan air limbah yang diterapkan harus memenuhi
persyaratan : Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber –sumber air minum,
Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaanTidak menimbulkan pencemaran
pada flora dan fauna yang hidup di air di dalam penggunaanya sehari-hari, Tidak
dihinggapo oleh vektor atau serangga yang menyebabkan penyakit, Tidak terbuka dan

16
harus tertutup, Tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap. Air limbah rumah
tangga (sullage) adalah air limbah yang tidak mengandung ekskreta manusia dan
dapat berasal dari buangan kamar mandi, dapur, air cuci, pakaian, dan lain – lain yang
mengandung mikroorganisme patogen. Lima cara pembuangan air limbah air rumah
tangga yaitu : Pembungan umum , melalui tempat penampungan air limbah yang
terletak dihalaman, digunakan untuk menyiram tanaman dikebun, dibuang
kelapangan peresapan, dialirkan kesaluran terbuka, dialirkan kesaluran tertutup atau
selokan. Limbah industry ( industrial waste ) yang berbentuk cair dapat berasal dari
pabrik yang biasanya banyak menggunakan air pada proses produksinya, limbah cair
juga dapat berasal dari bahan baku yang mengandung air sehingga didalam proses
pengolahanny, air harus dibuang. Pengeloaan limbah cair industri di bagi menjadi
dua, pengoloaan menurut tingkat perlakuan dan pengolahan menurut karakteristiknya.
Dan cada beberapa metod untuk menguji kualitas air diantaranya : Oksigen, derajat
keasaman, keasaman, suhu, dan warna air.

B. SARAN
       Sebaiknya sisa-sisa kotoran dari rumah atau dari proses industri jangan di buang
sembarangan agar tidak mencemari lingkungan dan tidak menyebabkan kontaminasi
pada air, tanah dan udarah. Karena degan kita tau mengolah limbah cair kita dapat
menjaga lingkungan dengan kita menjaga kelestaraian lingkungan dengan
begitu   kita juga menjaga  diri kita sendiri.

17
DAFTAR PUSTAKA

Chandra, budiman, pengantar kesehatn lingkungan , Jakarta : penerbit  buku


kedokteran, 2012
K Kordi, H,Ghufran.M, Tancung, Baso Andi, Pengelolaan Kualitas Air
dalam budidaya perairan, Jakarta : penerbit PT Rineka Cipta, 2007

Bahaya bahan kimia pada kesehatan manusia dan lingkungan, Jakarta : buku
kedokteran, 2006

Anda mungkin juga menyukai