Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh Implementasi Syariah Governance

Terhadap Loyalitas Nasabah

INTAN PURNAMASARI* & EMILE SATYA DARMA


Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta, 55183, Telp
+274 387656, Indonesia.
*Corresponding Author, E_mail address: esatyadarma@gmail.com

ABSTRACT
The research aims to examine and obtain empirical study on the effect of syariah governance implementation on customer loyalty. The object of this
research is islamic banking in Yogzyakarta. Collecting data used purposive sampling method on islamic banking customers in Yogyakarta. A total of
102 respondents used as samples in this study. The analysis tool used is multiple regression with SPSS 15.0. Testing the quality of the data used in
this research is a classic assumption test, while the hypothesis testing used the t test analysis method. The results of the research showed that
fairness and syariah compliance has a positive significant effect on customer loyalty, while transparency, accountability, responsibility, and indepen-
dency doesn’t have positive significant effect on customer loyalty.
Key Words: Syariah Governance; Customer Loyalty; Islamic Banking

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh studi empiris tentang pengaruh penerapan syariah governance terhadap loyalitas pelanggan.
Objek penelitian ini adalah perbankan syariah yang ada di Yogyakarta. Pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling pada pelanggan
perbankan syariah di Yogyakarta. Sebanyak 102 responden yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan
adalah regresi berganda dengan SPSS 15.0. Pengujian kualitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik, sedangkan
pengujian hipotesis menggunakan metode analisis uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keadilan dan kepatuhan syariah memiliki efek positif
yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan, sedangkan transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan tidak memiliki efek positif
yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan.Kata
Kunci: Syariah Governance; Loyalitas Pelanggan; Perbankan Syariah

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

PENDAHULUAN
Krisis yang melanda Indonesia pada perusahaan bangkrut, perusahaan dituntut untuk
pertengahan tahun 1997 salah satu penyebabnya menerapkan tata kelola perusahaan yang baik atau
yaitu rendahnya penerapan corporate governance good corporate governance dalam pengelolaan
(Wahananto, 2009). Hal ini terlihat dari praktek perbankan kususnya bank syariah (Wahananto,
pengelolaan perusahaan yang tidak maksimal dan 2009). Hal tersebut didukung dengan adanya
tidak sehat pada berbagai sektor. Sehingga, hal ini Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/ 2006
diperlukan pembenahan berupa pengelolaan pasal 2 ayat (1) PBI dan pasal 34 ayat 1 Undang-
perusahaan yang baik agar tujuan dari perusahaan Undang No. 21 Tahun 2008 ten-tang Perbankan
dapat tercapai dengan maksimal. Syariah. Peraturan tersebut ditegaskan bahwa
Memasuki abad ke-21 dan ditambah dengan perbankan wajib melaksa-nakan prinsip-prinsip
adanya krisis global yang semakin memperburuk corporate governance yang terdiri dari transparansi,
keadaan ekonomi dan mem-buat banyak akuntabilitas, pertanggungjawaban, keman-dirian,
VOL. 16 NO.1 JANUARI 2015 13

dan kewajaran di setiap kegiatan usahanya. nasabah memiliki peran yang penting bagi pihak
Perbedaan filosofi pada perbankan syariah perbankan karena dengan mempertahankan
dengan konvensional menjadi sebab utama adanya mereka dapat meningkatkan kinerja keuangan serta
perbedaan dalam konsep corporate governance. mempertahankan kelangsungan hidup perbankan
Perbedaan implemen-tasi corporate governance pada dalam jangka panjang.
perbankan syariah dan konvensional terdapat pada Penelitian yang mengaitkan hubungan antara
syariah compliance yaitu kepatuhan pada syariah. syariah governance dan loyalitas nasabah khususnya
Menurut Idat (2003) dan Junusi (2012) dalam di perbankan syariah masih jarang dilakukan. Oleh
beberapa masa telah terjadi penurunan kepatuhan karenanya, penting untuk dilakukan penelitian
Bank Syariah terhadap prinsip syariah. Berdasarkan untuk menjawab rumusan masalah apakah trans-
riset dan penelitian tentang preferensi masyarakat paransi, akuntabilitas, responsibilitas, keman-
yang dilakukan oleh Bank Indonesia berkerjasama dirian, keadilan, dan syariah com-pliance
dengan lembaga penelitian perguruan tinggi berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas
ditemukan bahwa adanya keraguan masyarakat nasabah perbankan syariah. Hasil penelitan ini
terhadap kepatuhan syariah oleh bank syariah. diharapkan dapat memberikan implikasi dalam
Penerapan syariah compliance di perbankan syariah ranah praktik, dan kontribusi khususnya dalam
bertujuan untuk mengurangi praktik riba, gharar, pengembangan konsep syariah governance.
dan semua transaksi yang tidak sesuai dengan
prinsip syariah. Selain itu, dengan adanya TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN
penerapan syariah compliance akan menuntut HIPOTESIS
perbankan utuk menjalankan bisnis yang berbasis Teori Persepsi
pada keuntungan yang halal serta menjalankan Menurut kamus besar bahasa indonesia,
amanah yang dipercayakan oleh nasabah dijalankan persepsi diartikan sebagai tanggapan, penerimaan
dengan baik seperti dalam hal pengelolaan zakat, langsung dari suatu serapan, atau merupakan
infaq, dan shodaqoh. proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui
Di sisi lain, perkembangan bank syariah di panca inderanya. Persepsi menurut manusia yang
Indonesia yang semakin meningkat memunculkan satu belum tentu sama dengan persepsi manusia
kompetensi yang ketat. Hal tersebut mengharuskan yang lainnya. Perbedaan tersebut bisa dipengaruhi
perbankan untuk memberikan pelayanan yang oleh banyak faktor, diantaranya adalah pengalaman,
maksimal kepada stakeholders terkhusus kepada pengetahuan, serta sudut pan-dang yang berbeda.
nasabah bank, tujuannya adalah untuk menjaga Persepsi juga mempunyai hubungan tentang pola
loyalitas nasabah perbankan itu sendiri. Pada pikir seseorang terhadap suatu objek tertentu
konteks perbankan syariah khususnya, loyalitas dengan cara yang berbeda-beda dengan
nasabah dapat dijadikan indikator keberhasilan menggunakan alat indera yang dimiliki, kemudian
perkembangan bank syariah karena dengan adanya ditafsirkan. Dari penjelasan di atas dapat ditarik
loyalitas akan membuat nasabah enggan untuk kesimpulan bahwa persepsi merupakan suatu
meng-gunakan jasa keuangan yang lain. Hal ini proses seseorang untuk mengetahui beberapa hal
akan memberikan dampak yang positif terhadap melalui panca inderanya yang kemudian
keberlangsungan kegiatan perbankan syariah yang diinterpresikan untuk membentuk sesuatu yang
diharapkan akan terus berkem-bang. Loyalitas berarti.
14 JURNAL AKUNTANSI & INVESTASI

SYARIAH GOVERNANCE informasi layanan yang akurat, kelengkapan


Istilah syariah governance dalam penelitian ini informasi layanan, serta kebijakan yang diambil
merupakan pengembangan dari konsep corporate sesuai ketentuan yang berlaku dan diharapkan hal
governance dan syariah compliance. Menurut Umam ini memeberikan manfaat lebih untuk stakeholders.
(2011) corpo-rate governance adalah sebuah peraturan Pertanggungjawaban merupakan kese-suaian
dan sistem yang digunakan untuk menetapkan dan dalam melakukan pengelolaan suatu perusahaan
mengatur hubungan antara berbagai pihak yang terhadap peraturan perundang-undangan yang
berkepentingan dalam perusahaan. Menurut Junusi berlaku (Arbaina, 2012). Artinya adalah segala
(2012) shariah compliance adalah ketaatan bank bentuk kebijakan yang sudah diambil dapat
syariah terhadap prinsip-prinsip syariah. Sehingga dipertanggungjawabkan kepada stakeholders.
syariah governance adalah suatu sistem, peraturan, Perbankan yang menjalankan usahanya sesuai
dan proses yang digunakan untuk mewujudkan dengan prosedur yang ditetapkan serta tidak
budaya kepatuhan dalam mengelola resiko memiliki pelanggaran akan membuat nasabah
perbankan islam serta memonitoring, mengatur, merasa aman dan percaya dalam melakukan
dan mendorong kinerjanya secara efisien agar berbagai macam bentuk transaksi.
menghasilkan nilai tambah yang Pertanggungjawaban juga merupakan bentuk
berkesinambungan bagi stakeholders dalam jangka kepedulian perbankan kepada masyarakat dan
panjang yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. lingkungan. Dengan kepeduliaan yang diberikan
Dalam penelitian ini syariah governance adalah kepada masyarakat dan lingkungan akan membuat
pengembangan dari konsep corporate governance penilaian positif dari nasabah terhadap bank.
yang terdiri dari transparansi, akuntabilitas, respon- Kemandirian yaitu keadaan dimana suatu
sibilitas, kemandirian, keadilan, dan syariah compli- perusahaan dikelola dengan independen dan
ance. professional tanpa adanya pengaruh dan tekanan
Transparansi merupakan suatu keterbukaan dari pihak manapun. Artinya disini bahwa
dalam melakukan suatu proses kegiatan di dalam perbankan harus melindungi semua kepentingan
perusahaan. Menurut Umam (2011) dengan stakeholder agar dapat terpenuhi dengan semestinya.
diterapkannya transparansi perbankan diwajibkan Selain itu perlunya sikap objektif yang harus
mengung-kapkan informasi secara relevan, akurat, diterapkan oleh perbankan dalam setiap
dapat dibandingkan serta mudah diakses oleh pengambilan keputusan, terutama terkait dengan
stakeholders dan tentunya harus diiringi kebenaran kualitas pelayanan yang baik kepada para nasabah
atas informasi tersebut. Adanya transparansi dapat dan diharap-kan akan meningkatkan loyalitas
mendorong pengungkapan informasi serta keadaan nasabah kepada bank.
yang sebenarnya terjadi, sehingga stakeholders dapat Keadilan atau sering yang disebut dengan fairness
mengu-kur dan mengantisipasi segala sesuatu yang merupakan suatu keadilan dan kesestaraan dalam
menyangkut kegiatan bank. Sedangkan memenuhi hak-hak stake-holders yang timbul atas
akuntabilitas merupakan kewajiban bank untuk dasar perjanjian serta perundangan yang berlaku.
memberikan jawaban atau keterangan mengenai Fairness merujuk pada perlakuan yang setara kepada
kinerja serta tindakan pimpinan organisasi kepada stakeholder sesuai dengan kriteria dan proporsisi
stakeholders. Penerapan prinsip akuntabilitas ini yang seharusnya (Wahananto, 2010).
menuntut perbankan untuk menyampaikan
VOL. 16 NO.1 JANUARI 2015 15

LOYALITAS Nasabah yang menda-patkan kemudahan dalam


Menurut Suyuthi (2012) loyalitas nasabah adalah mengakses kepentingannya akan merasa senang
wujud perilaku dari unit-unit pengambilan karena kebutuhan yang diharapkan sudah
keputusan untuk melakukan pembelian secara terpenuhi. Adanya keterbukaan informasi serta
terus-menerus terhadap barang atau jasa suatu pengung-kapannya secara relevan, akurat, mudah
perusahaan yang dipilih. Menurut Ratnasari (2012) diakses serta penyampaian dalam bahasa yang
loyalitas nasabah adalah kesetiaan nasabah terhadap mudah dipahami ini akan membuat nasabah
produk-produk perbankan yang ditandai dengan merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan,
dilakukannya pemaikaian suatu produk perbankan hal ini membuat nasabah tetap loyal terhadap
secara berulang tanpa terpengaruh situasi serta perbankan serta enggan untuk berpindah
berbagai startegi pemasaran untuk berpindah ke menggunakan jasa keuangan yang lain.
produk atau jasa perbankan lain karena sudah Hal ini juga didukung dalam penelitian Jumaizi
memiliki keyakinan dan sikap positif secara (2011) yang menyatakan bahwa transparansi
subjektif maupun objektif atas produk atau jasa berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah.
perbankan tersebut. Sehingga loyalitas adalah Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik suatu
kesetiaan nasabah terhadap perbankan yang telah hipotesis:
menyediakan barang dan jasa yang ditandai dengan H1: Transparansi berpengaruh positif signifikan
dilakukannya pemakaian secara berulang yang terhadap loyalitas nasa-bah.
timbul karena keinginan diri sendiri dan tanpa
adanya paksaan untuk berlangganan dalam jangka HUBUNGAN ANTARA AKUNTABILITAS DENGAN
waktu yang lama. LOYALITAS NASABAH
Akuntabilitas menurut Nurohmah (2012) adalah
HUBUNGAN ANTARA TRANSPARANSI DENGAN kewajiban untuk menjawab atau menerangkan
LOYALITAS NASABAH kinerja dan tindakan pimpinan organisasi kepada
Kurniati (2008) menjelaskan bahwa transparansi pihak yang memiliki hak dan atau kewenangan
merupakan pengungkapan informasi penting bagi meminta keterangan. Perbankan harus menetapkan
semua pihak berkepentingan agar mengetahui tanggungjawab yang jelas dari masing-masing
dengan pasti apa yang akan terjadi dan telah terjadi. bidang organisasi yang selaras dengan visi, misi,
Loyalitas pelanggan menurut Afifatuzzulfa (2013) sasaran usaha, dan strategi perusahaan. Nasabah
didefinisikan sebagai respon yang berkaitan erat adalah costumer yang memerlukan pelayanan yang
dengan ikrar atau janji untuk memegang teguh jelas dari perbankan sehingga apabila pelayanan
komitmen yang mendasari kontinuitas relasi, dan suatu perbankan mampu memberikan informasi
biasanya tercermin dalam pembelian berkelanjutan dan pelayanan produk serta jasa yang dibutuhkan
dari penyedia jasa yang sama atas dasar dedikasi nasabah serta perbankan syariah mampu
maupun kendala pragmatis. melaksanakan tanggungjawab atas kewe-nangan
Nasabah membutuhkan transparansi dalam hal yang diberikan oleh nasabah maka akan membuat
informasi sehingga bank harus mengungkapkan nasabah loyal terhadap perbankan tersebut. Hal ini
informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, didukung dalam penelitian Jumaizi (2011) yang
akurat, dan dapat diban-dingkan serta mudah menyatakan bahwa akuntabilitas berpengaruh
diakses oleh nasabah sesuai dengan haknya. signifikan terhadap loyalitas nasabah. Berdasarkan
16 JURNAL AKUNTANSI & INVESTASI

teori diatas maka diturunkan hipotesis: bebas dari segala tekanan dari pihak manapun,
H2: Akuntabilitas berpengaruh positif signifikan serta melindungi kepentingan nasabah akan
terhadap loyalitas nasabah. membuat nasabah merasa aman dan terlindungi.
Apabila perbankan bersikap melindungi
HUBUNGAN ANTARA RESPONSIBILITAS DENGAN kepentingan nasabah dan bersikap objektif maka
LOYALITAS NASABAH nasabah akan merasa terlindungi dan akan bersikap
Menurut Juliansyah (2014) dalam menjaga lebih loyal. Umam (2011) menemukan bahwa good
kelangsungan usahanya perbankan harus berpegang corporate governance berpengaruh signifikan
pada prinsip kehati-hatian dan menjamin terhadap loyalitas nasabah. Hal ini sesuai dengan
dilaksanakannya ketentuan yang berlaku. Selain itu salah satu prinsip good corporate governance yaitu
bank juga harus bertindak sebagai perusahaan yang kemandirian. Berdasarkan teori diatas maka
peduli terhadap lingkungan. Apabila perbankan diturunkan hipotesis:
taat pada peraturan yang telah ditetapkan dan H4: Kemandirian berpengaruh positif signifikan
memiliki kekuatan hukum serta peduli terhadap terhadap loyalitas nasabah
lingkungan dan masyarakat maka akan
meningkatkan kepercayaan nasabah, sehingga HUBUNGAN ANTARA KEADILAN DENGAN
berdampak kepada loyalitas nasabah terhadap bank. LOYALITAS NASABAH
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Umam Menurut Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(2011) menyatakan bahwa good corporate governance (lihat: Kurniati, 2008) kewajaran berkaitan dengan
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. keadilan bagi semua kepentingan shareholders dan
semua transakasi yang berhubungan dengan pihak
Salah satu prinsip dari good corporate governance yang
dimaksud dari penelitian tersebut adalah yang berkepentingan. Kepuasan nasabah akan
pertanggungjawaban. Berdasarkan teori diatas maka terjadi apabila harapan mereka sesuai dengan apa
diturunkan hipotesis: yang dialami dan dirasakan bahkan melebihi apa
H3: Responsibilitas berpengaruh positif signifikan
yang diharapkan. Apabila perbankan mampu
terhadap loyalitas nasabah. meneliti kriteria spesifik masing-masing produk dan
jasa yang akan diberikan kepada nasabah serta
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN mem-perlakukan nasabah secara adil dan sama
LOYALITAS NASABAH dalam memenuhi hak-hak nasabah maka hal ini
Menurut Wahananto (2010) kemandirian akan meningkatkan loyalitas nasabah terhadap
adalah keadaan dimana pengelolaan suatu bank. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
perusahaan dilakukan secara professional tanpa Umam (2011) menjelaskan bahwa good corporate
benturan kepentingan serta pengaruh dari pihak governance berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
manajemen yang tidak sesuai dengan peraturan dan nasabah. Keadilan merupakan salah satu prinsip
perundangan-unda-ngan yang berlaku serta dari penerapan good corporate governance di
menjalankan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. perbankan. Berdasarkan teori diatas maka
Bank syariah yang dikelola secara profesional akan diturunkan hipotesis:
menjadi nilai tambah bagi bank syariah di mata H5: Keadilan berpengaruh positif signi-fikan
nasabah. Bank syariah yang mampu melaku-kan terhadap loyalitas nasabah.
melakukan aktivitas usahanya dengan profesional,
VOL. 16 NO.1 JANUARI 2015 17

HUBUNGAN ANTARA SYARIAH COMPLIANCE Umum Syariah (BUS) di Yogyakarta yang pada saat
DENGAN LOYALITAS NASABAH penelitian ini dilakukan masih menjadi nasabah
Menurut Junusi (2013) syariah compliance bank syariah.
merupakan ketaatan bank syariah terhadap prinsip-
prinsip syariah yang artinya bank dalam operasinya MODEL PENELITIAN
mengikuti ketentuan syariah islam, khususnya Model penelitian penelitian ini disajikan pada
menyangkut tata cara bermuamalat secara islam. Gambar 1.
Umumnya nasabah yang menabung di perbankan
syariah ingin menjalankan bisnis ataupun transaksi DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
dengan cara yang halal karena selama ini praktik Definisi operasional adalah penjabaran dari
perbankan syariah kurang memperhatikan prinsip- masing-masing variabel terhadap indikator-
prinsip syariah. Semakin baik pelaksanaan syariah indikator yang membentuknya. Indicator-indikator
compliance dalam praktik perbankan, maka akan variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
membuat nasabah semakin yakin dan mantap
bahwa transaksi yang dilakukan sesuai dengan LOYALITAS NASABAH
syariat islam. Adanya syariah compliance akan Loyalitas adalah kesetiaan nasabah terhadap
membuat loyalitas nasabah terhadap perbankan bank dalam bentuk keputusan untuk berlangganan
meningkat. Wardayati (2011) melakukan penelitian dalam jangka waktu yang lama. Adapun indikator
dengan hasil bahwa syariah compliance merupakan yang digunakan untuk mengukur loyalitas nasabah
indikator berpengaruh dalam implementasi syariah adalah repeat, retention, dan referral dengan skala
governance. Berdasarkan teori diatas maka likert 5 poin (Umam, 2011).
diturunkan hipotesis:
H6: Syariah compliance berpengaruh positif TRANSPARANSI
signifikan terhadap loyalitas nasabah. Transparansi adalah pengungkapan informasi
untuk semua pihak yang berkepentingan untuk
METODE PENELITIAN mengetahui dengan pasti apa yang telah dan akan
JENIS PENELITIAN, JENIS DAN SUMBER DATA, terjadi dalam proses pengambilan keputusan yang
OBJEK PENELITIAN berkaitan dengan keterbukaan informasi baik yang
Penelitian ini merupakan jenis penelitian materiil dan non materiil. Adapun indikator yang
lapangan dengan menggunakan pendekatan digunakan untuk mengukur transparansi adalah
kuantitatif. Data primer dalam penelitian ini keterbukaan dan informasi yang relevan dengan
adalah data yang didapatkan secara langsung dari skala likert 5 poin (Wardayati, 2011).
penyebaran kuesioner kepada nasabah sebagai
objek penelitian yang terpilih. Adapun objek AKUNTABILITAS
penelitian yang digunakan adalah perbankan Akuntabilitas adalah kewajiban individu atau
syariah di Yogyakarta, dengan menggunakan sampel penguasa untuk mempertanggungjawabkan
nasabah perbankan syariah di Yogyakarta. pengelolaan tugas dan kewenangan untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. Adapun
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL indikator yang digunakan untuk mengukur
Sampel pada penelitian ini adalah nasabah Bank akuntabilitas adalah kejelasan fungsi dan penilaian
18 JURNAL AKUNTANSI & INVESTASI

dalam kinerja dan pengambilan keputusan dengan undangan yang berlaku. Adapun indikator yang
skala likert 5 poin (Wardayati, 2011). digunakan untuk mengukur keadilan adalah
keadilan dan kesetaraan dengan skala likert 5 poin
(Junusi, 2012).

SYARIAH COMPLIANCE
Syariah compliance adalah ketaatan bank syariah
terhadap prinsip-prinsip syariah. Syariah compliance
bertujuan untuk menj-amin teraplikasinya prinsip-
prinsip syariah di lembaga perbankan dan
GAMBAR 1. MODEL PENELITIAN
keuangan syariah. Adapun indikator yang
RESPONSIBILITAS digunakan untuk mengukur syariah compliance
Responsibilitas adalah keadaan dimana adalah bebas riba dan gharar, bisnis yang halal,
perusahaan harus patuh pada hukum yang berlaku pengelolaan usaha yang amanah dengan skala likert
dalam melaksanakan semua kegiatan perusahaan 5 poin (Junusi, 2012).
serta bertanggungjawab kepada semua pihak yang
berkepentingan. Menurut Wardayati (2011) adapun METODE PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
indikator yang digunakan untuk mengukur Pembahasan hasil penelitian ini terdari dari
responsibilitas adalah taat pada peraturan dan pengujian asumsi klasik (normalitas,
menurut Umam (2011) indikator yang digunakan multikolinearitas, autokorelasi dan heteros-
peduli dengan lingkungan serta masyarakat sekitar kesdatisitas), uji regresi linier berganda dan uji
dengan skala likert 5 poin. hipotesis. Uji regresi linier berganda dilakukan
dalam rangka menguji apakah hipotesis diterima
KEMANDIRIAN atau tidak. Hipotesis diterima apabila nilai
Umam (2011) menyatakan bahwa kemandirian signifikansi < nilai probabilitas yaitu 0,05 (Prawesti
adalah perbankan harus bersifat objektif serta bebas dan Indrasari, 2014).
dari segala bentuk tekanan dalam setiap
pengambilan keputusan ataupun tindakan agar hak HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL UJI KUALITAS INSTRUMEN
dari setiap bagian yang ada didalam bank dapat
Hasil Uji Validitas
terpenuhi semua sesuai dengan semestinya.
Hasil uji validitas instrumen ditemukan bahwa
Adapun indikator yang digunakan untuk
masing-masing item pertanyaan memiliki r hitung >
mengukur kemandirian adalah pengelolaan yang
dari r tabel (0,195) dan bernilai positif. Dengan
professional dan tanggung jawab serta independen
demikian butir pertanyaan tersebut dinyatakan
tanpa campur tangan siapapun dengan skala likert
valid. Sehingga semua item pertanyaan memenuhi
5 poin (Junusi, 2012).
syarat atau dapat digunakan untuk penelitian
selanjutnya dan mampu mewakili variabel yang
KEADILAN
Keadilan merupakan perlakuan yang adil dan diteliti.
Uji reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach
setara untuk memenuhi hak-hak stakeholders yang
timbul karena perjanjian dan peraturan perundang- alpha dan membandingkan koefisiensi alpha
VOL. 16 NO.1 JANUARI 2015 19

dengan koefisien R yaitu 0,6 (Chamal, 2008). Hasil Pengujian Hipotesis


Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa semua Ringkasan dari hasil uji t untuk mengetahui
variabel yang digunakan memiliki nilai cronbach pengaruh syariah governance terhadap loyalitas
alpha > 0,6 sehingga dapat dikatakan bahwa setiap nasabah ditunjukka pada Tabel 3.
variabel yang digunakan dalam penelitian ini
reliabel. Uji Hipotesis 1
Bank syariah sangat menjunjung tinggi
Hasil Uji Asumsi Klasik transparasi kepada nasabah maupun dengan pihak-
Pengujian normalitas menggunakan uji pihak terkait dengan bank syariah. Transparansi
kolmogorov-smirnov sebesar 0,207 > 0,05. Hasil ini merupakan salah satu bentuk kebijaksanaan dari
menunjukan bahwa data berdistribusi normal. Uji bank syariah untuk memberikan kemudahan dalam
multikolinieritas dengan melihat VIF dan Tolerance. mengakses semua kepentingan nasabah yang
Diketahui nilai tolerance semua variabel independen berhubungan dengan bank syariah seperti
dalam penelitian ini lebih besar dari 0,10 dan nilai memberikan keterbukaan informasi keuangan dan
VIF untuk semua variabel independen kurang dari non keuangan, penyampaian informasi yang jelas,
10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi relevan, dan tepat waktu.
multikolonieritas dalam penelitian ini.
Pengujian heteroskedastisitas meng-gunakan TABEL 1. HASIL UJI REABILITAS

grafik scatterplot yang menunjukkan bahwa tidak


terdapat pola yang jelas serta titik yang menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi. Uji
autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji
Durbin-Watson (d-w). Berdasarkan uji tersebut
diketahui nilai d-w berada diantara interval -2 dan
2. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada
autokorelasi.
Adanya kemudahan akses yang diberikan oleh
Hasil Uji Koefisien Determinasi bank syariah akan membuat nasabah merasa
(Adjusted R Square) nyaman karena apa yang mereka butuhkan dapat
Berdasarkan analisis data dengan regresi terpenuhi. Kenyamanan yang didapatkan nasabah
berganda ditemukan koefisien determinasi (Adjusted tersebut dapat mening-katkan loyalitas nasabah
R Square) adalah 0,175 atau 17,5% yang berarti kepada bank syariah. Hal ini didukung oleh
variabel independen dalam penelitian ini mampu penelitian Jumaizi (2011) yang menyatakan bahwa
menjelaskan variasi variabel dependen sebesar transparansi berpengaruh signifikan terhadap
17,5%, sedangkan sisanya sebesar 82,5% (100%- loyalitas nasabah, namun penelitian ini menyatakan
17,5%) dijelaskan oleh variabel bebas lainnya yang bahwa transparansi tidak berpengaruh positif
tidak diamati dalam penelitian ini. signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Hasil pengujian hipotesis (H1) telah memberikan
20 JURNAL AKUNTANSI & INVESTASI

TABEL 2. STATSTIK DESKRIPTIF DATA DARI RESPONDEN

TABEL 3.HASIL UJI HIPOTESIS

bukti bahwa tidak terdapat pengaruh positif good corporate governance berpenga-ruh terhadap
signifikan antara transparansi terhadap loyalitas loyalitas nasabah. Hal ini juga bertentangan dengan
nasabah. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah penelitian Jumaizi (2011) yang menyatakan bahwa
diperoleh melalui uji t memiliki nilai sebesar 0,028 transparansi berpengaruh signifikan terhadap
denan koefisien regresi sebesar 0,004 dan taraf loyalitas nasabah
signifikansi sebesar 0,977 lebih besar dari 0,05
dengan demikian hipotesis ditolak. UJI HIPOTESIS 2
Pengujian ini secara statistik membuk-tikan Bank syariah merupakan salah satu lembaga
variabel transparansi tidak berpengaruh positif keuangan yang dalam melakukan aktivitas usahanya
signifikan terhadap loyalitas nasabah perbankkan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
syariah. Diduga hal ini terjadi karena adanya Bank Syariah harus menetapkan tanggung jawab
kepercayaan nasabah kepada bank syariah dalam yang jelas dari masing-masing unit kerja yang selaras
melakukan semua aktifitas usahanya telah diatur dengan visi, misi, sasaran usaha, dan strategi bank
berdasarkan kebijakan yang sudah ditetapkan. syariah. Bank syariah yang mampu memberikan
Keper-cayaan inilah yang membuat nasabah sudah pelayanan yang dibutuhkan nasabah dengan jelas,
mengamanahkan semua bentuk kegiatan usahanya benar, dan bertanggung jawab jika ada kesalahan
dengan bank syariah tanpa memperhatikan hal-hal serta mampu melaksanakan tanggung jawab atas
yang lainnya seperti transparansi. Selain itu diduga kewe-nangan yang diberikan maka akan membuat
adanya ketidaktahuan nasabah terkait transparansi nasabah loyal terhadap perbankan tersebut. Hal ini
yang diberikan bank syariah kepada nasabah didukung penelitian Jumaizi (2011) yang
menjadi salah satu faktor hipotesis satu ditolak menyatakan bahwa akuntabilitas berpengaruh
Hasil penelitian ini bertentangan dengan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Akan tetapi
penelitian Umam (2011) yang menyatakan bahwa dalam penelitian ini menyatakan bahwa
VOL. 16 NO.1 JANUARI 2015 21

akuntabilitas tidak berpengaruh positif signifikan salah satu indikator untuk meningkatkan loyalitas
terhadap loyalitas nasaba. nasabah adalah dengan meningkatkan prinsip
Hasil pengujian hipotesis (H2) telah memberikan responsibilitas pada perbankkan syariah. Akan
bukti bahwa tidak terdapat pengaruh positif tetapi dalam penelitian ini menyatakan bahwa
signifikan antara akunta-bilitas terhadap loyalitas responsibilitas tidak berpengaruh positif signifikan
nasabah. Berdasar-kan hasil perhitungan yang telah terhadap loyalitas nasabah.
diperoleh melalui uji t memiliki nilai sebesar 1,412 Hasil pengujian hipotesis (H3) telah memberikan
dengan koefisien regresi sebesar 0,246 dan taraf bukti bahwa tidak terdapat pengaruh positif
signifikansi sebesar 0,161 lebih besar dari 0,05 signifikan antara responsibilitas terhadap loyalitas
dengan demikian hipotesis ditolak. Menurut hasil nasabah. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah
analisa pengujian ini menya-takan bahwa diperoleh melalui uji t memiliki nilai sebesar -2,183
akuntabilitas tidak berpengaruh positif signifikan dengan koefisien regresi sebesar -0,427 dan taraf
terhadap loyalitas nasabah kepada perbankkan signifikansi sebesar 0,031 kurang dari 0,05 dengan
syariah. Hal ini diduga karena nasabah hanya demikian hipotesis ditolak karena arah
memperhatikan bagaimana pelayanan yang koefisiennyanya yang negatif. Pengujian ini secara
diberikan oleh setiap unit kerja bank syariah. Selain statistik membuktikan variabel responsibilitas tidak
itu diduga rendahnya pengetahuan nasabah berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas
mengenai pentingnya informasi terkait kebijakan nasabah perbankkan syariah.
yang diambil oleh bank syariah menjadi salah satu Diduga responsibilitas tidak berpengaruh
penyebab mengapa akuntabilitas tidak berpengaruh terhadap loyalitas nasabah karena kurangnya
terhadap loyalitas nasabah. pengetahuan nasabah mengenai peraturan
Hasil penelitian ini bertentangan dengan perundang-undangan tentang bank syariah. Selain
penelitian Umam (2011) yang menyatakan bahwa itu diduga minimnya sosialisasi bank syariah kepada
good corporate governance berpengaruh terhadap nasabah terkait dengan bentuk kepedulian bank
loyalitas nasabah. Penelitian ini juga bertentangan syariah kepada masyarakat serta lingkungan
dengan penelitian Jumaizi (2011) yang menyatakan membuat hal ini menjadi faktor mengapa
bahwa akuntabilitas ber-pengaruh signifikan responsibilitas tidak berpengaruh terhadap loyalitas
terhadap loyalitas nasabah. nasabah. Tidak banyak nasabah yang mengetahui
tentang bentuk kepedulian bank syariah kepada
UJI HIPOTESIS 3 masyarakat dan lingkungan sekitar. Hasil penelitian
Perbankkan syariah dalam kelangsungan ini bertentangan dengan penelitian Umam (2011)
usahanya harus berpegang pada prinsip kehati- yang menyatakan bahwa good corporate governance
hatian dan menjamin dilaksanakannya peraturan berpenga-ruh terhadap loyalitas nasabah.
yang ada. Bank syariah yang taat pada peraturan
yang berlaku, bertanggung jawab pada layanan yang UJI HIPOTESIS 4
diberikan, tidak melakukan tindakan yang Pengelolaan bank syariah secara profesional akan
merugikan nasabah, serta peduli pada lingkungan menjadi nilai tambah bagi bank syariah di mata
menjadi salah satu pertimbangan nasabah untuk nasabah. Bank syariah yang mampu melakukan
tetap loyal kepada bank syariah. Hal ini didukung aktivitas usahanya dengan profesional, bebas dari
penelitian Umam (2011) yang menyatakan bahwa segala tekanan dari pihak manapun, serta
22 JURNAL AKUNTANSI & INVESTASI

melindungi kepentingan nasabah akan membuat memperlakukan nasabah secara sama dan adil
nasabah merasa aman dan terlindungi. Adanya dalam memenuhi hak-hak nasabah membuat
keamanan dan perlindungan dari bank syariah atas loyalitas nasabah kepada bank syariah semakin
aktivitas yang dilakukan dengan nasabah membuat tinggi. Tidak hanya itu adanya kesempatan yang
nasabah loyal kepada bank syariah sehingga dapat diberikan bank syariah kepada nasabah untuk
dikatakan bahwa kemandirian berpengaruh memberikan masukan ataupun kritikan serta
terhadap loyalitas nasabah. Hal ini didukung dalam menindak-lanjuti keluhan nasabah membuat
penelitian Umam (2011) yang menyatakan bahwa loyalitas nasabah semakin meningkat. Semakin baik
salah satu indikator untuk meningkatkan loyalitas penerapan keadilan di perbankkan syariah maka
nasabah adalah dengan meningkatkan prinsip semakin meningkat loyalitas nasabah kepada bank
kemandirian atau independensi pada perbankkan syariah. Hal ini didukung penelitian Umam (2011)
syariah. Akan tetapi dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa salah satu indikator untuk
menyatakan bahwa kemandirian tidak berpengaruh meningkatkan loyalitas nasabah adalah dengan
positif signifikan terhadap loyalitas nasabah. meningkatkan prinsip keadilan pada perbankkan
Hasil pengujian hipotesis (H4) telah memberikan syariah.
bukti bahwa tidak terdapat pengaruh positif Hasil pengujian hipotesis (H5) telah memberikan
signifikan antara kemandirian terhadap loyalitas bukti bahwa terdapat pengaruh positif signifikan
nasabah. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah antara keadilan terhadap loyalitas nasabah.
diperoleh melalui uji t memiliki nilai sebesar 0,466 Berdasarkan hasil perhitungan yang telah diperoleh
dengan koefisien regresi sebesar 0,099 dan taraf melalui uji t memiliki nilai sebesar 2,458 dengan
signifikansi sebesar 0,642 lebih besar dari 0,05 koefisien regresi sebesar 0,379 dan taraf signifikansi
dengan demikian hipotesis ditolak. Pengujian ini sebesar 0,016 kurang dari 0,05 dengan demikian
secara statistik membuktikan variabel kemandirian hipotesis diterima. Pengujian ini secara statistik
tidak berpengaruh positif signifikan terhadap membuktikan variabel keadilan berpengaruh positif
loyalitas nasabah perbankkan syariah. signifikan terha-dap loyalitas nasabah perbankkan
Hal ini diduga karena adanya tingkat syariah.
kepercayaan yang lebih dari nasabah terhadap Hasil ini berlawanan dengan pengujian Junaedi
kinerja bank syariah yang sudah mempunyai (2012) yang menyatakan bahwa keadilan tidak
otoritas yang mengatur dan mengawasinya. berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Namun,
Nasabah beranggapan bahwa setiap aktivitas usaha penelitian ini konsisten dengan penelitian yang
yang dilakukan oleh bank syariah sudah sesuai dilakukan oleh Umam (2011) yang menyatakan
dengan standar yang ditetapkan sehingga diduga bahwa good corporate governance berpengaruh
nasabah tidak peduli terhadap kemandirian bank terhadap loyalitas nasabah.
syariah. Hasil ini berlawanan dengan pengujian
yang dilakukan oleh Umam (2011) yang UJI HIPOTESIS 6
menyatakan bahwa good corporate governance Adanya kesadaran masyarakat tentang
berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. pentingnya penerapan prinsip syariah dalam
melakukan transaksi keuangan dan non keuangan
UJI HIPOTESIS 5 membuat perbankkan harus menerapkan syariah
Perlakuan bank syariah kepada nasabah dengan compliance dalam setiap unit usahanya. Faktor
VOL. 16 NO.1 JANUARI 2015 23

utama nasabah tetap loyal pada bank syariah adalah keadilan berpengaruh positif signifikan terhadap
ketaatan mereka terhadap prinsip-prinsip syariah. loyalitas nasabah kepada perbankan syariah.
Nasabah memutuskan untuk tetap Keenam, syariah compliance berpengaruh positif
mempertahankan bank syariah berkaitan dengan signifikan terhadap loyalitas nasabah kepada
masalah keimanan dan keyakinan terhadap peng- perbankan syariah. Adapun adjusted R square
haraman riba bagi umat Islam. Hal ini terbukti sebesar 0,175 yang berarti variabel independen
dengan meningkatkan syariah compliance maka yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
loyalitas nasabah kepada bank syariah akan kemandirian, keadilan, dan syariah compliance dapat
meningkat. Hal ini didukung penelitian Wardayati menjelaskan17,5% sedangkan sisanya 82,5%
(2011) yang menyatakan bahwa syariah compliance dijelaskan oleh variabel diluar penelitian ini.
merupakan salah satu indikator untuk Penelitian ini terdapat keterbatasan
meningkatkan loyalitas nasabah penelitian yakni penelitian ini hanya terbatas pada
Hasil pengujian hipotesis (H6) telah memberikan Bank Umum Syariah di Yogyakarta. Selain itu,
bukti bahwa terdapat pengaruh positif signifikan penelitian hanya menggunakan 6 variabel
antara syariah compliance terhadap loyalitas nasabah. independen yang hanya menghasilkan koefisien
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah diperoleh adjusted R square sebesar 0,175 atau 17,5%
melalui uji t memiliki nilai sebesar 2,333 dengan sedangkan sisanya 82,5% dijelaskan oleh variabel
koefisien regresi sebesar 0,301 dan taraf signifikansi diluar penelitian ini. Oleh karenanya penelitian
sebesar 0,022 kurang dari 0,05 dengan demikian selanjutnya dapat memperluas objek penelitian
hipotesis diterima. Pengujian ini secara statistik dengan memasukkan semua sektor perbankan
membuktikan variabel syariah compliance syariah yaitu bank umum syariah dan unit usaha
berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas syariah agar mendapatkan hasil yang komprehensif.
nasabah perbankkan syariah. Hasil ini konsisten Selain itu penelitian selanjutnya agar menambah
dengan penelitian Wardayati (2011) dan Junusi variabel penelitian dan memperluas sample
(2013) yang menyatakan bahwa syariah compliance penelitian agar lebih dapat di generalisasikan.
berfungsi untuk meningkatkan kepercayaan dan
loyalitas nasabah DAFTAR PUSTAKA
Afifatuzzulfa, O. 2013. Pengaruh Brand Image dan Persepsi Syariah
Terhadap Loyalitas Nasabah Di Bank Syariah Hasil Konversi Dari
SIMPULAN Bank Konvensional (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri
Berdasarkan pengujian statistik regresi berganda, Semarang). Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Walisongo.
Arbaina, E. S. 2012. Penerapan Good Corporate Governance pada
ditemukan hasil bahwa: pertama, transparansi tidak Perbankan di Indonesia. Jurnal Akuntansi UNESA, 1 (1), 15-30.
berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas Asrori. 2011. Pengungkapan Syariah Compliance Dan Kepatuhan Bank
Syariah Terhadap Prinsip Syariah. Jurnal Dinamika Akuntansi, 3 (1),
nasabah kepada perbankan syariah. Kedua, 45-61.
akuntabilitas tidak berpengaruh positif signifikan Chamal Imron, A. 2008. Kinerja Citra, Sikap Merek, Ekuitas Merek,
Kepuasan, dan Loyalitas Nasabah PT Bank Rakyat Indonesia
terhadap loyalitas nasabah kepada perbankan
(persero) Tbk. Kantor Cabang Cik Ditiro Yogyakarta. Skripsi,
syariah. Ketiga, responsibilitas tidak berpengaruh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
positif signifikan terhadap loyalitas nasabah kepada Darmawati, D. dan Khomsiyah. 2005. Hubungan Corporate Gover-
nance dan Kinerja Perusahaan. Skripsi Universitas Trisakti.
perbankan syariah. Keempat, kemandirian tidak Ghozali, Imam 2011, Aplikasi Analisis Multivariante dengan program
berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas SPSS, Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.
Idat, D. G.. 2002. Trend Bank Syariah: Penurunan Terhadap Kepatuhan
nasabah kepada perbankan syariah. Kelima, Prinsip Syariah. Media Akuntansi, 33, 30-31
24 JURNAL AKUNTANSI & INVESTASI

Junusi, R. 2012. Implementasi Syariah Governance Serta Implikasinya Terhadap Loyalitas Nasabah Pada PT Bank Sulselbar Di Makasar.
Terhadap Reputasi Dan Kepercayaan Bank Syariah. Paper di Skripsi, Universitas Hsanuddin.
presentasikan di AICIS Surabaya. Umam, M. 2011. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance
Juliansyah. 2014. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi pada BPRS Artha Mas Abadi
Terhadap Kinerja Sektor Perbankan (Studi Pada Perusahaan Sektor Pati). Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Walisongo.
Perbankkan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2007-2011). Skripsi Wahananto, Edi. 2009. Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Governance (GCG) di Bank Syariah (Studi Di PT Bank Syariah
Jumaizi. 2011. Good Governance Badan Amil Zakat, Infak, dan Mandiri Cabang Malang). Skripsi, Universitas Brawijaya.
Sedekah Dan Dampaknya Terhadap Keputusan dan Loyalitas Wardayati, S. M. 2011. Implikasi Shariah Governance Terhadap
Muzaki. Makalah Ilmiah Informatika, 2 (3), 38-49. Reputasi dan Kepercayaan Bank Syariah. Skripsi, Universitas
Junaedi, A. T. 2012. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Keadilan, Jember.
dan Kepuasan Nasabah terhadap Loyalitas Nasabah Bank Syariah
(Studi pada Nasabah Bank Syariah di Provinsi Riau). Jurnal
Aplikasi Manejemen, 10 (1), 22-35.
KNKCG, Pedoman Good Corporate Governance Perbankan Indonesia.
Jakarta: Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance.
Kurniati, Y. 2008. Analisis Pengaruh Pelaksanaan Good Corporate
Governance Terhadap Kualitas Pelayanan Pemberian Kredit (Studi
Kasus: PT. Bank Lampung, Lampung). Skripsi, Institut Pertanian
Bogor.
Labesi, Thereza Michiko. 2013. Analisis Penerapan Prinsip-Prinsip
Good Corporate Governance di PT Bank Sulut Kantor Pusat
Manado. Jurnal EMBA, 1 (4), 1274-1283.
Lutfinanda, A. 2013. Analisis Pengaruh Pengungkapan Syariah
Compliance Terhadap Kepatuhan Perbankan Syariah Pada Prinsip
Syariah (Studi Kasus Pada BPR Syariah Di Kota Semarang). Skripsi,
Universitas Muhammadiyah Semarang.
Marniati. 2010. Analisis Penerapan Prinsip Good Corporate Governance
(GCG) Terhadap Kinerja Karyawan Di Bagian Administrasi Umum
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Tesis,
Universitas Sumatera Utara.
Muhammad. 2011. Manajemen Bank Syari’ah. Yogyakarta: Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Nurohmah, A. 2012. Analisis Pengaruh Prinsip-Prinsip Good Corporate
Governance (GCG) Terhadap Kepercayaan Nasabah Pada Bank
Muamalat Kendal. Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Walisongo.
Prawesti, L. dan A. Indrasari. 2014. Informasi Akuntansi dan Non-
Akuntansi terhadap Initial Return Saham. Jurnal Akuntansi dan
Investasi, 15 (1), 19-32.
Ratnasari, Y. 2011. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Luas
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Didalam
Sustainability Report. Skripsi, Universitas Diponegoro.
Santoso, S. 2012. Analisis SPSS pada Statistik Parametrik. Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo.
Sanusi, A. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat.
Seravina, M. 2008. Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibil-
ity (CSR) Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Britama (Studi
Kasus Pada Nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Cabang Bogor. Skripsi, Institut Pertanian Bogor.
Sugiono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.
Sukardi, Budi. 2012. Kepatuhan Syariah (Syariah Compliance) Dan
Inovasi Produk Bank Syariah di Indonesia. Skripsi, Institut Agama
Islam Negeri Surakarta.
Susana, 2013. Persepsi Nasabah Terhadap Kinerja Karyawan Bank
Mandiri Syariah di Yogyakarta. Skripsi, Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
Suyuthi, Masyita. 2012. Analisis Pengaruh Customer Relationship

Anda mungkin juga menyukai