the benefits of downward comparasion

Social komperation tidak hanya digunakan untuk menilai perilaku dalam diri seseorang,
akan tetapi dengan perbandingan yang dilakukan, seseorang akan mampu menilai apa
keunggulan yang dimiliki dalam dirinya. downward social comparison merupakan cara yang
juga dapat membuat seseorang menggunakan perbandingan sosial dengan tujuan agar dapat
membuat seseorang dapat memperbaiki diri dan merasa jauh lebih baik (Helgeson & Mickelson,
1995). Downward social comparison merupakan cara seseorang membandingkan diri mereka
dengan orang lain yang dirasa kurang baik dari diri mereka sendiri dengan membandingkan sifat
atau perilaku tertentu (seperti orang lain yang kurang sukses, kurang bahagia, kurang beruntung,
dll) sebagai cara untuk membuat diri seseorang tersebut merasa lebih baik.

Pada penelitian Bill Klein (1997) menunjukkan bahwa salah satu siswa merasa jauh lebih
baik ketika mengetahui bahwa ia memiliki ketahanan tubuh yang menyebabkan siswa tersebut
memiliki kecenderungan yang lebih rendah tertular penyakit daripada teman-teman-teman di
sekitarnya, walaupun saat itu kemungkinan tertular penyakit relatif tinggi. Di kasus ini,
seseorang akan merasa dirinya lebih baik ketika orang tersebut mempelajari sesuatu dan melihat
bahwa dirinya jauh lebih baik daripada yang lain. Akan tetapi seseorang juga dapat
membandingkan dirinya dan melihat bahwa dirinya jauh lebih buruk daripada orang
disekitarnya. Seseorang juga dapat menerapkan downward social comparison ketika orang
tersebut merasa buruk tentang dirinya sendiri. Salah satu contohnya, ketika seorang perempuan
memiliki penyakit kanker payudara stadium awal, perempuan tersebut akan lebih sering
membandingkan dirinya dengan pasien kanker payudara yang lebih buruk. Akan tetapi, ketika
perempuan tersebut menerapkan downward social comparison dengan benar dalam dirinya, ia
akan membandingkan dirinya dengan orang yang lebih sehat sehingga perempuan tersebut
merasa jauh lebih baik (Bogart & Hegelson, 2000; Taylor, 1989).