PENDAHULUAN
Beberapa bahan pengencer yang biasa atau umum digunakan adalah tris, kuning telur, susu skim atau
air kelapa disamping itu perlu juga ditambahkan gliserol atau etilen glikol atau dhimethylsulfuroxide
(DMSO).
Gliserol berfungsi sebagai agen pelindung (Protective Agent). Penambahan gliserol pada
pengencer tris dan kuning telur (Yolk) sitrat sebagai bahan pengencer dapat menghalangi retaknya sel
pada saat sel-sel sperma tersebut didinginkan. Penambahan gliserol dalam pengencer dapat
melindungi sperma terhadap efek-efek mematikan (efek-efek lethal) selama proses pembekuan.
Selain itu, gliserol juga dapat berdifusi ke dalam sel-sel sperma dan dapat dimetabolisir dalam
proses-proses yang menghasilkan energi dan membentuk fruktosa. Gliserol dapat memodifikasi
kristal-kristal es yang terbentuk Beberapa bahan pengencer yang biasa atau umum digunakan adalah
tris, kuning telur, susu skim atau air kelapa disamping itu perlu juga ditambahkan gliserol atau etilen
glikol atau dhimethylsulfuroxide (DMSO).
Gliserol berfungsi sebagai agen pelindung (Protective Agent). Penambahan gliserol pada
pengencer tris dan kuning telur (Yolk) sitrat sebagai bahan pengencer dapat menghalangi retaknya sel
pada saat sel-sel sperma tersebut didinginkan. Penambahan gliserol dalam pengencer dapat
melindungi sperma terhadap efek-efek mematikan (efek-efek lethal) selama proses pembekuan.
Selain itu, gliserol juga dapat berdifusi ke dalam sel-sel sperma dan dapat dimetabolisir dalam
proses-proses yang menghasilkan energi dan membentuk fruktosa. Gliserol dapat memodifikasi
kristal-kristal es yang terbentuk
Rizal, M., M.R. Toelihere, T.L. Yusuf, B. Purwantara dan P. Situmorang, 2000. Kualitas Semen Beku
Domba Garut Dalam Berbagai Konsentrasi Gliserol. JITV Volume 7: Nomor 3, Hal : 194 – 199.
Rusdin, 1997. Pengaruh Macam Pengencer dan Lama Pembekuan Terhadap Kualitas Sperma Domba.
Tesis. Program Pasca Sarjana, Universitas Padjajaran, Bandung.
Susilawati, T., 2000. Teknologi Preservasi dan Kriopreservasi Spermatozoa dan Ova. Tesis. Program
Pasca Sarjana Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang.
Salisbury, G.W. and N.L. Vandemark., 1985. Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan Pada Sapi.
Terjemahan. Judul Asli : (Physiology of Reproduction and Artificial Insemination of Cattle), Penerjemah :
Djanuar, R.,(Ed), Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Tambing, S.N., Toelihere M.R., Yusuf, T.L., dan I.K. Sutama, 1999. Kualitas Semen Beku Kambing Peranakan
Etawah Setelah Ekuilibrasi. J. Hayati, 8 : 70 – 75.