Anda di halaman 1dari 21

III - 1

BAB III
OBYEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

3.1.1 Sejarah serta Maksud dan Tujuan Perusahaan

Perseroan ini bernama CV. JABAR KARYA UTAMA yang berdiri pada tanggal 11

Desember 1990 yang berkedudukan di Bandung, untuk pertama kalinya berkantor di Jalan

Cilaki III nomor 3 paviliun, dengan cabang-cabang dan/atau perwakilan-perwakilan

ditempat-tempat lain yang dianggap perlu oleh persero pengurus.

Adapun maksud dan tujuan perusahaan ini adalah :

 Melakukan perdagangan umum, termasuk lokal, antar pulau, ekspor dan impor

dalam segala macam barang yang dapat diperdagangkan, juga bertindak sebagai

leveransier, grosier, distributor dan agen, baik untuk tanggungan sendiri maupun

untuk tanggungan pihak lain atas dasar perhitungan-perhitungan komisi

 Membuka dan menjalankan perusahaan perindustrian

 Membuka dan menjalankan perusahaan – perusahaan pengangkutan

 Membuka dan menjalankan perusahaan percetakan

 Membuka dan menjalankan perusahaan jasa kecuali jasa hukum

 Membuka dan menjalankan perusahaan biro bangunan, termasuk perencanaan,

pelaksana dan pemborong, baik bangunan – bangunan gedung, jalan, jembatan

dan irigasi, maupun pekerjaan – pekerjaan teknik sipil lainnya basah dan kering.
III - 2

CV.Jabar Karya Utama telah merumuskan visi perusahaan guna menghadapi

perkembangan di masa yang akan datang. Visi tersebut yaitu : “ Terwujudnya jasa

konstruksi dan perdagangan umum dengan fokus ketepatan dan kualitas baik serta selalu

dalam Rihdla ALLAH SWT”

Adapun misi adalah sebagai berikut: “Membantu dan melancarkan proses jasa konstruksi

dan perdagangan umum dengan hasil yang maksimal, baik dari kualitas pekerjaan(bahan,

tenaga kerja, dan administrasi) dan koordinasi yang baik dengan Dinas terkait, konsultan

perencana, dan konsultan pengawas, sehingga keberhasilan ini dapat menunjang

kreadibilitas perusahaan khususnya di kota Bandung” .

3.1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan alat yang memegang peranan penting dalam

pendelegasian pekerjaan untuk pekerja. Struktur organsasi diperlukan oleh setiap

perusahaan, agar setiap personil yang ada dapat menjalankan tugas sebagaimana

mestinya. Struktur organisasi menggambarkan fungsi dan bagian-bagian atau posisi dalam

organisasi.

Dalam perseroan ini satu – satunya pesero pengurus dengan jabatan sebagai

Direktur yang bertanggung jawab sepenuhnya dalam segala hal yang mengenai

perseroan, dan melakukan segala tindakan, baik yang mengenai pengurusan maupun

yang mengenai pemilikan, demikian dengan pembatas – pembatasan, bahaya untuk :

a. Membeli atau menjual barang – barang tetap untuk atau kepunyaan perseroan

b. Meminjam atau meminjamkan uang atau nama perseroan

c. Mengikat perseroan sebagai penjamin


III - 3

d. Membuat serta mendatangani kontrak – kontrak pemborongan atau

kontrak – kontrak lainnya

Maka direktur harus mendapat perpuasan terlebih dahulu dari persero komanditer.

Sedangkan persero komanditor, setiap waktu pada saat kantor perseroan dibuka, berhak

untuk memeriksa sendiri atau oleh yang dikuasakannya keadaan buku – buku perseroan,

uang dan perusahaan perseroaan pada umumnya. Sedangkan persero pengurus

berkewajiban untuk memberikan segala keterangan yang diminta untuk pemeriksaan

tersebut. Persero pengurus mendapat gaji serta tunjangan – tunjangan lainnya yang

besarnya akan ditetapkan oleh para persero atas dasar keputusan bersama.

Manajer Proyek

Site Engineering
Site Manager
(Staf Ahli)

Mandor Logistik

Pelaksana

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan


III - 4

3.1.3 Uraian Jabatan

Adapun uraian jabatan dari struktur organisasi adalah sebagai berikut :

A. Manajer Proyek (MP)

Selaku pimpinan dalam melaksanakan tugas MP melakukan koordinasi dengan

segala pihak, baik pihak Dinas sebagai owner, pihak perencana, pihak pengawas dan

team sendiri. MP mengatur dan memonitoring segala proses dilapangan dan di

administrasi guna memastikan rencana dalam schedule tercapai dengan kualitas baik

B. Site Manajer (SM)

Setelah melakukan koordinasi dengan MP dan team sendiri SM segera

merealisasikan dalam segala hal baik rencana bahan, rencana tenaga kerja dan

lahan kerja. Proses ini merupakan tahap awal yang harus baik guna kelancaran

ketahap berikutnya. Dalam proyek ini SM pertama-tama memastikan kepada MP

bahwa rencana dalam gambar kerja tidak ada perubahan, sehingga untuk

pemesanan bahan tidak ada kekurangan dilapangan. Sesuai tahapan dalam lingkup

kerja SM membuat schedule lapangan tahapan kerja, agar alur pekerjaan dilapangan

mudah mengeceknya

C. Site Enggenering atau Staf Ahli (SE)

Dalam proyek ini, SE melakukan pengecekan gambar dan RAB (Rencana Anggaran

Biaya) terhadap lingkup kerja. Setelah memastikan dalam hal struktur dan estetika

dengan pihak perencana dan owner, maka SE, SM dan MP melakukan koordinasi

guna menyusun rencana untuk proses selanjutnya.


III - 5

D. Mandor (MD)

Bersama dengan tukang-tukang yang dibutuhkan dalam proyek ini MD melaksanakan

pekerjaan dengan instruksi dari PL. MD harus menggunakan tukang sesuai dengan

ahlinya sehingga kebutuhan kerja terpenuhi. Dalam hal ini penggunaan bahan dan hal

penggunaan bahan dan waktu kerja yang terbuang. MD harus selalu mengawasi

ukuran-ukuran dilapangan untuk tidak terjadi ukuran yang keluar dari gambar. MD

harus selalu menjaga hubungan baik antara tukang dengan pihak setempat.

E. Logistik

Kualitas bahan yang dibutuhkan dalam proyek harus seuai dengan spec dari

Perencana dan Owner seperti bahan kusen, bahan yang dibutuhkan, bahan kamper

medan, maka logistik memastikan bahan kamper medan yang dipesan dan digunakan.

Tempat penyimpanan bahan harus aman dari cuaca yang membuat rusak bahan.

F. Pelaksana (PL)

Setelah mendapatkan perintah dari SM untuk melaksanakan proses pekerjaan PL

melakukan koordinasi dengan mandor untuk mempersiapkan tenaga dan alat-alat

kerja yang dibutuhkan. PL melihat schedule lapangan yang telah dibuat SM untuk

tahapan kerja, sehingga mudah untuk melihat kebutuhan kerja baik tukang atau

bahan. PL melakukan pengecekan awal terhadap lahan kerja, untuk memastikan

ukuran-ukuran yang ada dalam gambar sehingga bila ada perubahan ukuran bisa

segera langsung diajukan terhadap SM. PL melakukan koordinasi dengan pihak yang

telah ditunjuk oleh Dinas untuk masalah penyimpanan bahan, pembuatan direksi

keet, dan keamanan selama proyek berjalan. PL memastikan terhadap kualitas bahan
III - 6

yang akan digunakan dalam proyek sesuai dengan rencana dalam gambar dan RAB

(Rencana Anggaran Biaya) yang telah disepakati.

3.2 Metodologi Penelitian

3.2.1 Metode penelitian

Penelitian merupakan suatu rangkaian proses yang terkait secara sistematis. Oleh

karena tiap tahapan merupakan bagian yang menentukan bagi tahapan selanjutnya, maka

tiap tahap harus dilalui dengan cermat. Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. cara ilmiah berarti

kegiatan penelitian itu didasarkan pada cirri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan

sistematis.(Prof.Dr.Sugiyono 1999;1-5)

Dari suatu penelitian diharapkan suatu out put jelas dan dapat dimengerti bagi

orang-orang yang terkait dengan penelitian tersebut. Maka dalam melakukan pembahasan

masalah diperlukan suatu tahapan penelitian yang cermat agar diperoleh cara pemecahan

masalah yang terarah guna mendapatkan hasil yang optimal. Penyusunan laporan

penelitian ini akan lebih mudah dengan mengikuti langkah-langkah yang ditentukan

terlebih dahulu.

Berikut ini akan diperlihatkan langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan

untuk menentukan masalah pada gambar 3.2.


III - 7

START

TUJUAN PENELITIAN

STUDI LITERATUR

IDENTIFIKASI VARIABEL
YANG BERPENGARUH

PEMBUATAN KUISIONER PEMBUATAN


BERDASARKAN GAYA KUISIONER KEPUASAN
KEPEMIMPINAN KERJA

PENYEBARAN KUISIONER
PreTest

UJI VALIDITAS DAN


RELIABILITAS

T
VALID &
RELIABEL

PENYEBARAN KUISIONER
PENELITIAN

PENGUMPULAN DATA

PENGOLAHAN DATA
REGRESI LINIER

ANALISA HASIL
PENGOLAHAN DATA

KESIMPULAN DAN SARAN

STOP

Gambar 3.2 Kerangka Pemecahan Masalah


III - 8

3.2.2 Uraian Kerangka Pemecahan Masalah

3.2.2.1 Tujuan Penelitian

Agar lebih memberikan makna, adapun tujuan penelitian tugas sarjana ini adalah

untuk mengetahui hubungan antara motivasi dan kepuasan kerja karyawan dan faktor-

faktor yang mempengaruhi motivasi dan kepuasan kerja serta menganalisis sampai sejauh

mana pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan karyawan dan gaya kepemimpinan

yang telah diterapkan oleh CV. Jabar Karya Utama.

Penelitian ini dirancang berdasarkan pendekatan deduktif, yaitu pendekatan yang

diawali dari penarikan asumsi – asumsi berdasarkan kerangka teori tertentu, untuk

kemudian dirumuskan suatu hipotesa penelitian. Metoda yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metoda korelasional yang dipilih karena penelitian ini bertujuan untuk melihat

atau mengamati sejauh mana perubahan nilai suatu variabel berkaitan dengan perubahan

nilai pada variabel lainnya dan perubahan yang terjadi bukan disebabkan oleh perlakuan

dari peneliti (Kerlinger, 1990). Hasil dari penggunaan metode ini adalah gambaran

hubungan antar variabel–variabel penelitian yang dinyatakan dalam bentuk koefisien

korelasi.

Penelitian ini bersifat ex post facto yang berarti data dikumpulkan setelah semua

kejadian yang diteliti selesai terjadi.

3.2.2.2 Studi Literatur

Pada tahap ini, penelitian diarahkan untuk mendapatkan dan mengumpulkan teori-

teori dari hasil penelitian yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dipecahkan.

Tahap ini dimaksudkan untuk mendapatkan landasan untuk melakukan tahapan penelitian
III - 9

berikutnya. Ruang lingkup kepustakaan atau teori-teori yang dipelajari adalah masalah

mengenai motivasi, teori kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan, juga dipelajari metoda

pengolahan data dengan uji statistik yang diperlukan yaitu analisis factor.

3.2.2.3 Identifikasi Variabel Penelitian

Pada tahap ini ditentukan variabel-variabel yang dianggap sebagai faktor-faktor

dominan dan mencerminkan motivasi, kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan.Variabel

dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (motivasi dan kepuasan kerja), dan satu

variabel terikat yaitu gaya kepemimpinan. Variabel-variabel ini digunakan untuk menyusun

model penelitian, dan untuk memperjelas hubungan diantara variabel-variabel penelitian

tersebut untuk beberapa hipotesa penelitian.

Salah satu faktor yang diperhatikan dari sumber daya manusia diantaranya adalah

motivasi dan kepuasan kerja. Motivasi kerja menjadi penting karena merupakan salah satu

faktor pendorong bagi anggota organisasi untuk bekerja lebih baik. Dapat dikatakan bahwa

motivasi yang tinggi akan menyebabkan pekerja akan bekerja dengan sepenuh hati dan

sungguh-sungguh sehingga dapat mempengaruhi produktivitas yang tinggi.

3.2.2.4 Pembuatan Kuisioner

Pembuatan kuisioner ini bertujuan untuk mengukur motivasi dan kepuasan kerja

karyawan terhadap gaya kepemimpinan seorang atasan. informasi yang berhubungan

dengan variabel-variabel penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner

sebagai suatu daftar yang terstruktur. Kuesioner disebar secara acak kepada responden
III - 10

dalam hal ini karyawan yang melaksanakan pekerjaan optimalisasi mesjid di Dinas tata

Ruang dan Permukiman Propinsi Jawa Barat.

Dalam penyebaran kuisioner, responden yang mengisi kuisioner untuk motivasi,

kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan adalah karyawan CV. Jabar Karya Utama yang

melaksanakan pekerjaan optimalisasi mesjid di Dinas tata Ruang dan Permukiman

Propinsi Jawa Barat. Dalam pembuatan kuisioner, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

haruslah sederhana dan dimengerti oleh responden, jelas dan memiliki satu pengertian.

Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini bersifat tertutup, yaitu terdapat

beberapa alternatif jawaban pertanyaan dan responden tidak diberi kesempatan untuk

memberikan jawaban lain.

Kuisioner ini menggunakan skala Likert. Beberapa keuntungan yang diperoleh

dengan menggunakan skala ini adalah tidak usah melakukan transpormasi data, karena

jawaban responden sudah pada suatu angka, sehingga hasilnya lebih akurat.

Adapun indikator pertanyaan variabel kepuasan kerja adalah sebagai berikut :

 Untuk Kepuasan Pekerja

X1 : Tingkat Tantangan Pekerjaan(keragaman, kesulitan, jumlah pekerjaan, tanggung

jawab, kreativitas,dll)

X2 : Gaji yang diberikan dirasakan adil dan sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan

X3 : Kesempatan Pengembangan Karir (promosi) yang diberikan perusahaan

X4 :Cara Manajer Berkomunikasi (memberi perintah, menegur, memotivasi pekerja) dan

kesempatan yang diberikan dalam Pengambilan Keputusan

X5 :Rekan-rekan kerja yang menunjang dan kerja sama antar pekerja dalam

melaksanakan pekerjaan

X6 : Kondisi Lingkungan Kerja (keramaian,cuaca,dll)


III - 11

Adapun indikator pertanyaan variabel gaya kepemimpinan adalah sebagai berikut:

V1 :Pandai meyakinkan orang dan percaya diri

V2 : Memiliki perhatian dan Kepedulian kepada bawahan

V3 :Mempunyai visi jauh ke depan

V4 :Hubungan komunikasi yang baik dan mengembangkan sifat bersahabat dengan

bawahan

V5 :Mempunyai keterampilan managerial, konseptual dan sosial

V6 :Memiliki tanggung jawab dan disiplin tinggi

V7 :Motif yang kuat untuk mencapai tujuan

V8: Memiliki sifat kreatif dan inovatif

V9 : Berani mengambil resiko dan suka bekerja keras

V10: Memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri dan mengemukakan pendapat

untuk bawahan

3.2.2.5 Validitas Dan Reliabilitas

Validitas menunjukkan apakah alat ukur tersebut memiliki taraf kesesuaian atau

ketepatan dalam melakukan pengukuran atau dengan kata lain apakah alat ukur tersebut

dapat benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Jenis uji validitas yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Validitas Konstruk, yaitu uji validitas untuk melihat konsistensi

antara komponen konstruk yang satu dengan yang lainnya, jika semua komponen

tersebut konsisten antara yang satu dengan yang lainnya maka komponen tersebut valid.

Uji Validitas Konstruk dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing

pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi “ product

moment”,
III - 12

Penggunaan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data,

diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan

reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan

reliabel.

Alat mengukur disebut valid apabila ia berfungsi dengan baik, maupun mengukur

dengan tepat dan mengena gejala-gejala sosial yang diteliti. Selain itu alat pengukur

disebut valid bila mampu memberikan reading (nilai, skor) yang akurat, yaitu mampu

secara cermat memberikan ukuran besar kecilnya dan gradasi suatu gejala.

Sedangkan untuk menguji keandalan alat ukur, digunakan metode cronbach. Uji

keandalan alat ukur ini dilakukan untuk mendapatkan petunjuk mengenai mutu penelitian.

Keandalan suatu alat ukur menunjukkan tingkat ketepatan, kemantapan dan homogenitas

suatu alat ukur.

3.2.2.6 Pengumpulan Data

Data yang terkumpul dari kuisioner yang telah dikembalikan merupakan data

mentah. Data yang dianggap memenuhi syarat adalah data yang memilih hanya satu

jawaban dari setiap pertanyaan, dari semua pertanyaan yang diberikan dijawab secara

lengkap. Data yang memenuhi syarat dikumpulkan untuk diolah dengan metode statistik.

3.2.2.7 Pengolahan Data

Untuk mengolah data yang diperoleh dalam penelitian ini, digunakan metode

statistik Parametris yaitu, Regresi Linier Sederhana.


III - 13

3.2.2.8 Regresi Linier

Perhitungan analisis Regresi Linier Sederhana dilakukan bila hubungan dua

variabel berupa hubungan kausal atau fungsional. Untuk menetapkan dua variabel

mempunyai hubungan kausal atau tidak, maka harus didasarkan pada teori atau konsep-

konsep tentang dua variabel tersebut.

3.2.2.9 Analisa Hasil Pengolahan Data

Pada tahap analisa ini, dilakukan penganalisaan dari semua pengolahan data

yang ada. Tahap selanjutnya adalah analisis terkait antara variabel dependen dan

independen.

3.2.2.10Kesimpulan Dan Saran

Setelah semua langkah penelitian diatas dilakukan maka langkah terakhir yang harus

dilakukan yaitu menyimpulkan seluruh hasil pengumpulan dan pengolahan data yang telah

dilakukan. Kemudian membuat saran yang berisikan masukkan-masukkan dari peneliti ke

pihak perusahaan yang terkait.

3.2.3 Data Kuisioner Penelitian

Pekerja yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah pekerja CV.Jabar Karya

Utama untuk pekerjaan Optimalisasi Mesjid di Dinas Tata Ruang dan Permukiman
III - 14

Propinsi Jawa Barat. Adapun data yang terkumpul merupakan hasil penetapan populasi,

karena menurut Arikunto (1993) apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil

seluruhnya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Populasi penelitian ini

berjumlah 30 orang. Dari seluruh pekerja tersebut dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Adapun rekapitulasi data sebagai hasil penyebaran dan pengumpulan data secara lengkap

penulis tunjukkan dalam tabel 3.1.

Tabel 3.1 Rekapitulasi Data Hasil Penyebaran Kuisioner

Jumlah Kuisioner
Jenis Kuisioner
Disebar Kembali Sah
Kepuasan Kerja 35 32 30
Gaya Kepemimpinan 35 31 30
Total 70 63 60

Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini bersifat tertutup yaitu terdapat

beberapa alternatif jawaban pertanyaan dan responden tidak diberi kesempatan untuk

memberikan jawaban lain dan yang mengisi kuisioner ini adalah pekerja langsung.

Sebelum dilakukan pengolahan data untuk data hasil penyebaran kuisioner yang

sebenarnya, sebelumnya dilakukan pengolahan data untuk uji validitas dan uji reliabilitas

kuisioner. Hal ini dilakukan karena dalam suatu penelitian diperlukan suatu alat ukur,

dalam hal ini kuisioner yang valid dan andal. Untuk keperluan uji validitas dan reliabilitas ini

penulis menyebarkan kuisioner pendahuluan ( pretest) sebanyak 70 kuisioner. Dengan

jumlah ini maka distribusi skor (nilai) akan mendekati kurva normal.

Dari hasil penyebaran diperoleh 60 kuisioner yang sah masing-masing 30

kuesioner untuk kepuasan kerja dan 30 kuisioner untuk gaya kepemimpinan. Selanjutnya

berdasarkan kuisioner pretest ini dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Rekapitulasi

matrik data mentah hasil penyebaran pretest dapat dilihat pada lampiran B.
III - 15

3.2.4 Penentuan Populasi

Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada

populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil

dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).

Adapun data yang terkumpul merupakan hasil penetapan populasi, karena

menurut Arikunto (1993) apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil

seluruhnya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Suatu metode pengambilan sampel yang ideal mempunyai sifat-sifat seperti dibawah

ini :

1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang

diteliti.

2. Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan

simpangan baku (standar) dari taksiran yang diperoleh.

3. Sederhana dan mudah dilaksanakan.

4. Dapat memberikan keterangan banyak dengan biaya yang rendah.

Ada 4 faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besarnya sampel

dalam suatu penelitian :

1. Derajat keseragaman dari populasi

Makin seragam populasi itu, makin kecil sampel yang dapat diambil

2. Presisi yang dikehendaki dari penelitian


III - 16

Makin tinggi tingkat presisi yang dikehendaki, maka makin besar sampel yang

diambil

3. Rencana analisis

4. Tenaga, biaya dan waktu

3.2.5 Metode Analisis Data

Langkah terakhir dari metode penelitian adalah analisis data. Dimana kegiatan

analisis data yang dilakukan penulis dalam hal ini merupakan kegiatan setelah data dari

seluruh responden terkumpul. data yang digunakan penulis adalah dat kualitatif yang

diperoleh dari kuesioner kemudian dirubah menjadi data kuantitatif, diangkakan berupa

scoring untuk masing-masing pernyataan dengan menggunakan skala Likert.

Tabel 3.2 Skor dalam skala Likert

No Jawaban Skor Jawaban


1 sangat puas/selalu/sangat positif 5
2 puas/sering/positif 4
3 ragu-ragu/kadang/kadang/netral 3
4 tidak puas/hampir tidak pernah/negatif 2
5 sangat tidak puas/tidak pernah/sangat negatif 1

3.2.6 Uji Kecukupan Data

Ada dua untuk mengukur kecukupan data, yaitu validitas dan reliabilitas. Artinya,

suatu penelitian akan menghasilkan kesimpulan yang bias jika datanya kurang valid dan

reliable. Instrumen yang reliable belum tentu valid. Reliabilitas instrument merupakan
III - 17

syarat untuk pengujian validitas instrument. oleh karena itu walaupun instrument yang valid

umumnya pasti reliable, tetapi pengujian reliabilitas instrument perlu dilakukan.

3.2.6.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan apakah alat ukur tersebut memiliki taraf kesesuaian atau

ketepatan dalam melakukan pengukuran atau dengan kata lain apakah alat ukur tersebut

dapat benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Jenis uji validitas yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Validitas Konstruk, yaitu uji validitas untuk melihat konsistensi

antara komponen konstruk yang satu dengan yang lainnya, jika semua komponen tersebut

konsisten antara yang satu dengan yang lainnya maka komponen tersebut valid.

Uji Validitas Konstruk dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-

masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi

“product moment”, seperti pada persamaan 3.1 yaitu :

N ( XY )  ( X Y )
r
[N X 2
 ( X ) 2
] [ N  Y  ( Y )
2 2
]

Keterangan :

r = Korelasi product moment XY = Skor pernyataan dikalikan skor total

X = Skor pernyataan N = Jumlah responden pretest

Y = Skor total seluruh pernyataan

Secara statistik angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritis

table korelasi r. Jika nilai r hitung > r tabel data tersebut signifikan (valid) dan layak digunakan
III - 18

dalam pengujian hipotesis penelitian. Jika nilai r hitung <r tabel berarti data tersebut tidak

signifikan (tidak valid) dan tidak akan diikut sertakan dalam pengujian hipotesis penelitian.

3.2.6.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas menunjukkan ketepatan, kemantapan, dan homogenitas alat ukur

yang dipakai. Reliabilitas instrument merupakan syarat untuk pengujian validitas

instrument. oleh karena itu walaupun instrument yang valid umumnya reliabel, tetapi

pengujian reliabilitas instrument perlu dilakukan. untuk mengukur reliabilitas instrument

digunakan metode belah dua (Split half). Pada teknik belah dua ini dari seluruh rangkaian

item yang valid, dibelah menjadi dua, yaitu item ganjil masuk dalam belahan pertama dan

item genap masuk pada belahan kedua. selanjutnya skor total belahan pertama

dikorelasikan dengan skor belahan kedua dengan menggunanakan korelasi product

moment. (Menurut Sugiyono, 2001;109-111) seperti pada persamaan 3.2, yaitu :

ri 
 XY
( X )( Y
2 2
)

Dimana :

rb : Koefisien korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

3.2.7 Alat Analisis Data

Antara korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat.

Setiap regresi pasti ada korelasinya, tetapi korelasibelum tentu dilanjutkan dengan regresi.
III - 19

Korelasi yang tidak dilanjutkan dengan regresi, adalah korelasi antara dua variabel yang

tidak mempunyai hubungan kausal/sebab akibat, atau hubungan fungsional. Analisis

regresi linier dilakukan bila hubungan dua variabel berupa hubungan kausal atau

fungsional. Untuk menetapkan dua variabel mempunyai hubungan kausal atau tidak, maka

harus didasarkan pada teori atau konsep-konsep tentang dua variabel tersebut.

3.2.7.1 Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi kita gunagakan untuk mengetahui bagaimana variabel

dependen/kriteria dapat diprediksikan melalui variabel independen atau prediktor, secara

individual. Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan

apakah naik atau menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikkan dan

menurunkan keadaan variabel independen, atau untuk meningkatkan keadaan variabel

dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen/dan sebaliknya.

Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal

satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linier

sederhana adalah :

Y’= a + bX

Dimana :

Y’ = subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan.

a = harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = angka arah atau koefisien reggresi, yang menunjukkan angka peningkatan

ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel

independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.
III - 20

X = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Secara teknis harga b merupakan tangen dari (perbandungan) antara p[anjang garis

variabel dependen, setelah persamaan regresi ditemukan. Maka terjadi persamaan :

Harga b = r

Harga a = Y- bX

Dimana :

r = koefisien korelasi product moment anatara variabel X dengan variabel Y

Sy = simpangan baku variabel Y

Sx = simpangan baku variabel X

Jadi harga b merupkaan fungsi dari koefisien korelasi. Bila koefisien korelasi

tinggi, maka harga b juga besar, sebaliknya bila koefisien korelasi rendah maka harga b

juga rendah (kecil). Selain itu bila koefisien korelasi negatif maka harga juga negatif, dan

sebaliknya bila koefisien korelasi positif maka harga b juga positif.

Selain itu harga a dan b dapat dicari dengan rumus berikut :

a =

b ==

3.2.8 Pengujian Hipotesis Penelitian


III - 21

Untuk mengetahui keberartian dari analisis faktor, maka dilakukan pengujian

hipotesis untuk melihat hubungan dari setiap variabel yang ada. untuk menguji hipotesis

asosiatif (hubungan) digunakan teknik korelasi. Teknik korelasi yang digunakan yaitu

korelasi Product Moment (r). Dalam penelitian ini terdapt 4 hipotesis assosiatif, dua

hubungan sederhana, 1 hubungan ganda dan 1 hubungan parsial. Hipotesisnya adalah

sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan yang positif antara variabel Kepuasan (X) dengan Gaya

Kepemimpinan (Y)

Rumusan korelasi Product moment persamaan 3.4 antara lain :

rxy 
 xy
( x )( y
2 2
)

Kemudian dilakukan uji signifikasi korelasi Product moment ditunjukkan pada rumus 3.5 :
r n2
t
1 r2

Harga t hitung tersebut selanjtnya dibandingkan dengan harga t tabel. untuk kesalahan

5%. Keterangan sebagai berikut :

Ho = μ = 0 (tidak ada hubungan)

Ha = μ ≠ 0 (ada hubungan)

Anda mungkin juga menyukai