Anda di halaman 1dari 12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Motivasi

1. Pengertian dan Hakikat Motivasi

Istilah motivasi dalam bahasa inggris berasal dari perkataan motion

yang bersumber pada perkataan latin movere yang berarti bergerak.

Menurut arti katanya, motivasi atau motivator berarti pemberian motif,

penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan

yang menimbulkan dorongan-dorongan. Motivasi dapat juga diartikan

konsep yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada pada diri

karyawan yang memulai dan mengarahkan perilaku-perilaku.

Di dalam perusahaan yang berorientasi pada keuntungan, motivasi

merupakan hal yang terpenting bagi manajer, manajer berusaha

memahami perilaku karyawan agar dapat mempengaruhi karyawan

sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Maka salah satu tugas

manajer adalah memberikan motivasi (dorongan) kepada para

bawahannya supaya bisa bekerja sesuai dengan pengarahan yang

diberikan sehingga para karyawan dapat saling bekerjasama dan mampu

mencapai hasil maksimal.

Motivasi bukanlah satu-satunya yang mempengaruhi tingkat

prestasi seseorang. Ada dua faktor yang terlihat, kemampuan

13
14

perseorangan dan pemahamannya tentang perilaku apa yang diperlukan

untuk mencapai prestasi kerja yang tinggi.

2. Berbagai Teori Motivasi

Dalam bukunya Drs. M Manullang dikemukakan empat pendapat

yang mempengaruhi jalan pikiran para ahli dalam hal teori motivasi,

keempat pendapat itu adalah:

a. Teori A.H. Maslow seperti yang dikutip Manullang (2001),

mengatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan manusia dimasukkan

dalam lima kategori yang di susun menurut prioritas, antara:

1. Kebutuhan badaniyah (psychological needs)

Kebutuhan yang meliputi sandang, pangan, dan lain-lain.

2. Kebutuhan akan keamanan (safety needs)

Kebutuhan ini meliputi baik kebutuhan akan keamanan jiwa

atau harta.

3. Kebutuhan sosial (social needs)

Kebutuhan sosial meliputi kebutuhan akan perasaan diterima

oleh orang lain, kebutuhan akan perasaan dihormati.

4. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)

Kebutuhan akan penghargaan berupa kebutuhan akan harga

diri dan pandangan baik dari orang lain terhadap kita

5. Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization needs)


15

kebutuhan akan kepuasan diri yaitu kebutuhan untuk

mewujudkan diri.

b. Teori Frederich Herzberg yang dijelaskan oleh Manullang, (2001)

berpendapat faktor-faktor yang berperan sebagai motivator

terhadap pegawai, yakni yang mampu memuaskan dan

mendorong orang untuk bekerja baik terdiri dari:

- Keberhasilan pelaksanaan

- Pengakuan

- Pekerjaan itu sendiri

- Tanggung jawab

- Pengembangan

c. Teori Douglas Mc Gregor, menurut Manullang (2001)

mengemukakan dua pandangan yang saling bertentangan tentang

kodrat manusia, yang dia sebutkan sebagai teori X dan teori Y.

1. Asumsi Teori X

- pada umumnya manusia tidak senang bekerja

- pada umumnya manusia tidak berambisi, tidak ingin

tanggung jawab

- pada umumnya manusia harus diawasi dengan ketat dan

sering harus dipaksa untuk memperoleh tujuan organisasi.

2. Asumsi Teori Y

- Bekerja adalah kodrat manusia, jika kondisi

menyenangkan.
16

- Pengawasan diri sendiri tidak terpisahkan untuk mencapai

tujuan organisasi.

- Manusia dapat mengawasi diri sendiri dan memberi prestasi

pada pekerjaan yang diberi motivasi dengan baik.

d. Teori David Mc Clelland di dalam buku karya Manullang (2001)

menyebutkan bahwa orang yang mempunyai kebutuhan atas

keberhasilan yakni mempunyai keinginan kuat untuk mencapai

sesuatu, ciri-cirinya:

1. mereka menentukan tujuan tidak terlalu tinggi dan juga tidak

terlalu rendah, tetapi tujuan itu cukup menantang untuk

dikerjakan dengan baik.

2. mereka menentukan tujuan seperti itu, karena mereka secara

pribadi dapat mengetahui bahwa hasilnya dapat dikuasai bila

mereka kerjakan sendiri.

3. mereka senang kepada pekerjaanya itu dan merasa sangat

berkepentingan dengan keberhasilannya sendiri.

4. mereka lebih suka bekerja di dalam pekerjaan yang dapat

memberikan gambaran bagaimana keadaan pekerjaannya.

3. Unsur-unsur Penggerak Motivasi

Motivasi tenaga kerja akan ditentukan oleh motivatornya.

Motivator yang dimaksudkan adalah merupakan mesin penggerak


17

motivasi tenaga kerja sehingga menimbulkan pengaruh perilaku individu

tenaga kerja yang bersangkutan.

Unsur-unsur penggerak motivasi adalah (Siswanto, 1987):

a. Prestasi

b. Penghargaan

c. Tantangan

d. Tanggung jawab

e. Pengembangan

f. Keterlibatan

g. Kesempatan

Pada umumnya bentuk motivasi yang sering dianut oleh

perusahaan meliputi empat unsur, yaitu (Siswanto ,1987):

1. Kompensasi dalam bentuk uang

Kompensasi yang diberikan kepada tenaga kerja biasanya berwujud

uang. Kompensasi sebagai kekuatan untuk memberi motivasi selalu

mempunyai reputasi nama yang baik dan memang sudah

selayaknya demikian.

2. Pengarahan dan pengendalian

Pengarahan yang dimaksud menentukan bagi tenaga kerja tentang

apa yang seharusnya mereka kerjakan dan apa yang harus tidak

mereka lakukan. Sedangkan pengendalian dimaksudkan untuk

menentukan bahwa tenaga kerja harus mengerjakan hal-hal yang

diinstruksikan
18

3. Penetapan pola kerja yang efektif

Pada umumnya, reaksi terhadap kebosanan kerja menimbulkan

penghambat yang berarti bagi output produktivitas kerja

4. Kebajikan

Kebajikan dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang diambil

dengan sengaja oleh manajemen untuk mempengaruhi sikap atau

perasaan para tenaga kerja. Dengan kata lain kebajikan adalah

usaha untuk membuat tenaga kerja bahagia.

4. Jenis-jenis Motivasi

Ada dua jenis motivasi yang secara proses berbeda dalam

mempengaruhi seseorang, yaitu:

a. Motivasi Positif

Proses untuk mempengaruhi seseorang menjalankan sesuatu

dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapatkan

“hadiah” yang dapat berwujud uang tambahan, penghargaan dan

lain sebagainya.

Motivasi positif dapat dilakukan sebagai berikut:

- penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan

- informasi yang jelas tentang sesuatu hal

- pemberian perhatian yang tulus kepada karyawan sebagai

individu

- persaingan yang sehat


19

- partisipasi dalam manajemen yang demokratis

- kebanggaan dalam pekerjaan

- uang

b. Motivasi Negatif

Proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melaksanakan

sesuatu yang diinginkan. Tetapi teknik dasar yang digunakan lewat

kekuatan yang dimiliki untuk memaksa. Misalnya bila seseorang

tidak melakukan suatu yang diinginkan, maka ia akan kehilangan

sesuatu, biasanya berupa uang atau mungkin jabatan.

5. Berbagai Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Motivasi

a. Lyman Porter dan Raymond Mices

Ada tiga faktor utama yang berpengaruh pada motivasi

- ciri-ciri pribadi seseorang (personal characteristic)

- tingkat dan jenis pekerjaan (job characteristic)

- lingkungan kerja (work situation dan characteristic)

b. Sumber lain mengungkapkan

Motivasi merupakan suatu rangkaian interaksi antara banyak faktor

yang dimaksud meliputi:

- individu dengan segala unsur

- situasi dimana individu bekerja

- perilaku atas perbuatan yang ditampilkan oleh individu


20

- timbulnya persepsi dan bangkitnya kebutuhan baru, cita-cita dan

tujuan

- proses penyesuaian yang harus dilakukan masing-masing individu

terhadap pelaksanaan pekerjaan

- pengaruh yang datang dari berbagai pihak.

B. Pengalaman Kerja

Dalam menempatkan tenaga kerja, manager harus mempertimbangkan

beberapa faktor yang dimiliki oleh seorang pekerja. Faktor-faktor tersebut

mungkin sangat berpengaruh terhadap kontinuitas suatu perusahaan. Slah

satu faktor tersebut ialah pengalaman kerja. Kenyataan menunjukkan bahwa

adanya kecenderungan makin lama banyak pengalaman kerja yang dimiliki

oleh tenaga kerja tersebut dan memberikan kecenderungan bahwa yang

bersangkutan memiliki keahlian dan keterampilan kerja yang relatif tinggi.

Sebaliknya terbatasnya pengalaman kerja akan makin rendah keahlian dan

keterampilan kerja yang bersangkutan.

Pengalaman kerja adalah modal utama seseorang untuk terjun ke dalam

suatu bidang pekerjaan. Pengalaman kerja seseorang harus kadang lebih

dihargai daripada pendidikan yang tinggi (Siswanto, 1987). Dengan

pengalaman yang dimiliki oleh seseorang akan dapat bekerja dengan lebih

efisien sehingga akan menguntungkan perusahaan.

Pengalaman kerja adalah faktor yang cukup penting dalam pengadaan

tenaga kerja. Untuk melaksanakan pengadaan tenaga kerja perku


21

diperhitungkan dan ditentukan dahulu kualitas ataupun mutu tenaga kerja

yang dibutuhkan. Salah satu persyaratan kerja adalah pengalaman kerja.

Suatu perusahaan akan lebih cenderung memilih pelamar yang sudah

berpengalaman daripada yang tidak berpengalalaman karena dipandang lebih

mampu dlam melaksanakan tugas nantinya (Martoyo, 1987).

Karena melalui pengalaman kerja, pengetahuan teknis dan

keterampilan dapat ditingkatkan, demikian juga kualitas dan kemampuan

kerja seseorang dapat bertambah dan berkembang sehingga dengan demikian

sfisiensi dan efektivitas kerjapun meningkat.

C. Produktivitas

1. Pengertian

Produktifitas mengandung pengertian filosofis, definisi kerja dan

teknis operasional, secara filosofis, produktifitas mengandung pandangan

hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu

kehidupan. Keadaan hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan mutu

kehidupan besok harus lebih baik dari hari ini. Pandangan hidup dan

sikap mental yang demikian akan mendorong manusia untuk tidak cepat

merasa puas dan akan terus meningkatkan kemampuan kerjanya

Untuk definisi kerja, produktifitas merupakan perbandingan antara

hasil yang dicapai (keluaran) dengan keseluruhan sumber daya

(masukan) yang dipergunakan per satuan waktu, definisi kerja ini


22

mengandung cara atau metode pengukuran, walaupun secara teori dapat

dilakukan secara tetapi secara praktek sukar dilaksanakan, terutama

karena sumber daya masukan yang dipergunakan umumnya terdiri dari

banyak macam dan di proporsi yang berbeda.

2. Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas

Menurut Moekijat (1999) produktifitas karyawan perusahaan

dipengaruhi oleh tiga faktor : (hal 30)

a. Kualitas dan kemampuan fisikal karyawan

Kualitas dan kemampuan karyawan dipengaruhi oleh tingkat

pendidikan, latihan, motivasi kerja, etos, mental dan kemampuan

fisik karyawan.

b. Sarana pendukung

Sarana pendukung atau peningkatan produktifitas kerja karyawan

dapat dikelompokkan pada dua golongan, yaitu :

- menyangkut lingkungan kerja, termasuk teknologi dan cara

produksi sarana, dan peralatan produksi, tingkat keselamatan dan

kesehatan serta suasana di lingkungan kerja itu sendiri.

- menyangkut kesejahteraan karyawan yang tercermin di sistem

pengupahan dan jaminan kelangsungan kerja.

c. Supra sarana

Aktifitas perusahaan tidak terjadi di isolasi. Apa yang terjadi di

dalam perusahaan dipengaruhi oleh apa yang terjadi diluarnya,


23

seperti sumber faktor produksi yang akan digunakan, prospek

pemasaran, perpajakan perijinan, dll.

Sedangkan menurut Ravianto dibukunya produktifitas dan

pengukuran, faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas karyawan

itu antara lain (Ravianto, 1986):

- Pendidikan - Lingkungan dan iklim kerja

- Ketrampilan - Huungan industrial

- Sikap dan etika kerja - Teknologi

- Motivasi - Gizi dan kesehatan

- Sarana produksi - Tingkat penghasilan

- Manajemen - Jaminan sosial

- Kesempatan berprestasi

3. Usaha-usaha Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja

Guna mencapai efisiensi, produktivitas karyawan sangat

diperlukan. Peningkatan produktivitas dapat dilakukan melalui beberapa

cara antara lain (Ravianto, 1986):

a. Peningkatan pendidikan

Pendidikan dan latihan menambah pengetahuan dan ketrampilan

kerja. Latihan dapat dilakukan di dalam maupun di luar pekerjaan.

Latihan yang dilakukan umumnya bersifat formal.

b. Perbaikan penghasilan dan pengupahan

Perbaikan pengupahan pada akhirnya akan dapat menjamin

perbaikan gizi dan kesehatan. Kekurangan gizi masyarakat bukan


24

saja menghambat pertumbuhan anak-anak tetapi juga secara

langsung mempengaruhi produktivitas karyawan. Rendahnya tingkat

pendapatan menyebabkan seseorang tidak dpat memenuhi kebutuhan

pokok seperti makanan, pakaian, perumahan dan kesehatan yang

memadai, yang lebih lanjut menyebabkan produktivitas yang rendah.

c. Pemilihan teknologi sarana pelengkap untuk berproduksi

Seseorang yang menggunakan peralatan yang lengkap dan sempurna

lebih tinggi produktivitasnya dibanding dengan orang yang

menggunakan peralatan yang lebih sederhana.

d. Peningkatan kemampuan pimpinan

Kemampuan dan tingkat produktivitas kerja yang tinggi dari

karyawan tidak ada begitu saja jika tidak didukung oleh pimpinan

yang kreatif dan partisipatif. Untuk itulah pihak manajemen sangat

diperlukan partisipasinya.

Anda mungkin juga menyukai