Anda di halaman 1dari 16

BAB III

GAMBARAN UMUM PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan LKIS Yogyakarta didirikan oleh Bapak Ashari pada

tahun 1963 dengan ijin usaha No. 394/012/d/321114/II/1963. Perusahaan

ini berawal dengan nama Perusahaan Tenun Cindelaras dan dalam

bentuk perusahaan perorangan. Dan kemudian dalam perkembanganya

berganti nama menjadi LKIS dengan badan usaha Perseroan Terbatas.

Perusahaan berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 2000 m2 dan terletak

di kawasan Yogyakarta bagian selatan atau tepatnya di Jalan

Tirtodipuran No. 8 ogyakarta.

Pada masa awal berdirinya perusahaan ini beroperasi dengan alat

tenun yang masih sangat sederhana. Terbuat dari kayu dan disebut

sebagai alat tenun bukan mesin. Jumlahnya masih sedikit sekali sehingga

hasilnyapun masih sedikit. Kemudian dari tahun ke tahun perkembangan

perusahaan ini mulai membaik sehingga pada tahun 1975, perusahaan

mampu mendatangkan 15 unit alat tenun dengan penggerak mesin (alat

tenun mesin).

Setelah perusahaan memiliki alat tenun mesin, produksinya

mengalami peningkatan dan mampu memenuhi permintaan konsumen.

Untuk memenuhi permintaan pasar, selang satu tahun kemudian


ditambah 25 unit. Sehingga jumlah keseluruhannya menjadi 40 unit alat

tenun mesin. Dengan didukung alat tersebut, hasil produksi perusahaan

mengalami peningkatan. Keadaan ini dapat dipertahankan oleh

perusahaan sampai tahun 1982.

Akibat dari perekonomian yang lesu, perusahaan mengalami

kesulitan serta tidak didukungnya kemampuan pimpinan dalam

mengelola perusahaan maka perusahaan mengalami kemunduran.

Kemacetan demi kemacetan terus melanda perusahaan ini. Sehingga pada

tahun 1983, perusahaan mengalami kemacetan total dan perusahaan

dijual kepada pemilik baru bernama Bapak Muwardi.

Oleh pemilik baru tersebut, nama perusahaan diganti menjadi

perusahaan “LKIS” Yogyakarta. Di tangan pemilik baru inilah,

perusahaan mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan

tersebut diraih karena adanya penambahan alat tenun mesin sebanyak 40

orang dan tenaga kerja sebanyak 70 orang.

Setelah melaksanakan kegiatan produksi selama 1 tahun,

perusahaan mengalami peningkatan produksi yang sangat cepat.

Permintaan barang semakin bertambah sehingga perusahaan mengambil

langkah positif dengan menambah jumlah alat tenun mesin menjadi 60

unit. Sampai saat ini perusahaan memiliki 72 unit alat tenun mesin dan

jumlah tenaga kerja sebanyak 135 orang.

2. Lokasi Perusahaan
PT. LKIS Yogyakarta terletak di Jalan Tirtodipuran No. 8,

Kelurahan Mangkuyudan, Kecamatan Mantrijeron, Kodya Yogyakarta,

Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat kedudukan PT. LKIS Yogyakarta

tersebut dipandang sangat baik dan menguntungkan. Pemilihan lokasi

tersebut didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut:

a. Dekat dengan bahan baku dan bahan pembantu

Bahan baku yang diperlukan oleh perusahaan mudah diperoleh

dengan tersedianya bahan baku tersebut. Sehingga proses

produksinyapun dapat berjalan dengan lancar dan baik.

b. Pemasaran

Letak perusahaan memudahkan konsumen untuk mengetahui atau

menghubungi perusahaan. Sehingga penjualan hasil produksi tersebut

dapat berjalan dengan lancar dan mudah untuk dilaksanakan.

Konsumen dari perusahaan ini adalah pengusaha pakaian jadi atau

perusahaan batik.

c. Tenaga kerja

Dengan perkampungan yang padat di sekitar perusahaan, akan dapat

memperoleh tenaga kerja yang banyak dengan biaya yang relatif

murah. Tapi yang terpenting adalah tenaga kerja di perusahaan ini

adalah tenaga kerja yang produktif.

d. Transportasi

PT. LKIS Yogyakarta ini terletak di tepi jalan raya yang sangat

ramai dan cukup strategis. Sehingga memudahkan dalam hal


transportasinya. Yaitu menghubungkan antara pabrik dengan pasar,

bahan baku dan tenaga kerja baik di dalam maupun di luar kota.

e. Sarana Air dan Listrik

Fasilitas air dan listrik yang memadai akan sangat membantu

kelancaran proses produksi perusahaan.

Disamping pertimbangan strategis di atas, masih ada pertimbangan

lain, yaitu factor social, diantaranya:

a. Mengurangi jumlah pengangguran dengan cara memberikan

lapangan pekerjaan.

b. Membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat terutama di masalah

industri khusus masalah sandang seperti kain.

c. Mempertahankan kebudayaan tradisional berupa kain batik


Jl. Brigjen Katamso

Berikut peta lokasi letak PT. LKIS


Gading

Jl. Mayjen Sutoyo


Jl. D.I. Panjaitan

Jl. Parangtritis

Jl. Ngadinegaran

Gambar 3.1
Letak Lokasi
PT. “LKIS” Yogyakarta

Jl. Suryodiningratan Jl. Tirtodipuran

Lokasi Perusahaan
Jl. Mangkuyudan
3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam PT. LKIS Yogyakarta ini berbentuk

garis. Kekuasaan dan tanggung jawab tertinggi dipegang oleh satu

pimpinan. Jadi perintah dari pimpinan langsung kepada bawahan.


Pimpinan
Gambar 3.2
Struktur Organisasi
PT. “LKIS” Yogyakarta
Bagian Bagian Produksi dan Bagian
Keuangan Pemasaran Administrasi

Pengawas I Pengawas I Pengawas I Montir

Operator Operator Operator Operator Operator Pengawas


Warping Palet Cucuk Tenun Lipat Montir
Dalam bagan seperti terlihat di atas, dapat diuraikan bagian kerja

atas struktur organisasinya sebagai berikut:

a. Pimpinan

Pimpinan bertugas merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan dan

mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan demi kelancaran jalanya

kinerja dalam perusahaan.

b. Bagian keuangan

Bagian ini bertugas mencatat semua penerimaan dan pengeluaran

dari keseluruhan data keuangan. Serta membuat laporan data dari

segala kejadian transaksi keuangan

c. Bagian personalia

Bagian ini memperkirakan jumlah karyawan yang dibutuhkan oleh

perusahaan saat ini dan menyeleksi proses penerimaan karyawan,

serta mengatur penempatan para karyawan yang disesuaikan dengan

tingkat pendidikan dan tingkat keterampilannya.

d. Bagian produksi
Baian produksi bertugas merencanakan, melaksanakan dan

mengawasi jalannya produksi yang mencakup jumlah yang

dihasilkan dan kualitas hasil produksi tersebut.

e. Bagian Pemasaran

Bagian ini tugasnya adalah mencari daerah-daerah pemasaran baru

untuk memasarkan hasil produksi perusahaan dan

mendistribusikannya kepada para konsumen.

f. Bagian Administrasi

Bagian administrasi yaitu suatu bagian yang bertugas melakukan

kegiatan surat-menyurat baik ke dalam perusahaan serta

mendokumentasikan kegiatan perusahaan.

g. Bagian pengawasan

Bagian ini bertugas menangani segala proses produksi dan

mengawasi setiap operator mesin yang menjalankan proses produksi.

h. Montir

Montir bertugas dan bertanggung jawab terhadap kelancaran jalannya

mesinpsi serta merawat dan memperbaiki mesin-mesin yang

mengalami kerusakan

i. Asisten Montir

Sebagai asisten montir, tugasnya adalah membantu pekerjaan montir

dan bisa pula berperan sebagai montir cadangan bila suatu saat

montir berhalangan.

j. Operator Warping
Operator ini bertugas mengawasi kerja mesin warping dalam

menggulung benang ke dalam kelos.

k. Operator Palet

Operator ini bertugas menggulung benang yang masih dalam ikatan

cone ke dalam palet-palet.

l. Operator Cucuk

Operator ini bertugas memisahkan utas-utas benang pada boom tenun

atau boom warping dengan menggunakan alat cucuk.

m. Operator Tenun

Operator ini bertugas mengawasi kerja mesin tenun dan mengganti

palet-palet kecil yang dipasang melintang pada mesin tenun. Apabila

palet-palet kecil tersebut habis benangnya.

n. Operator Lipat

Operator ini bertugas melipat kain yang telah selesai dari pemrosesan

dan memasukkanya ke dalam gudang.

4. Personalia

PT. LKIS adalah perusahaan perseorangan, maka dalam penarikan

tenaga kerja menetapkan persyaratan umum adalah kejujuran,

kedisiplinan dan mau bekerja keras. Dengan persyaratan yang ada pada

perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam usaha mencari tenaga kerja

karena di daerah tersebut banyak tersedia tenaga kerja. Adapun

pengelompokan bagian personalia adalah sebagai berikut:


a. Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah karyawan yang ada pada perusahaan ini sebanyak 135 orang,

yang terdiri dari:

- Bagian Administrasi, Bapak Mudjiono

- Bagian Keuangan dan Personalia, Bapak Nuryatin

- Bagian Produksi dan Pemasaran, Bapak Yeyen Prawira

- Bagian Warping, jumlahnya 12 orang

- Bagian Palet, jumlahnya 17 orang

- Bagian Cucuk, jumlahnya 9 orang

- Bagian Tenun, jumlahnya 64 orang

- Bagian Lipat, jumlahnya 6 orang

- Bagian Montir, jumlahnya 9 orang

- Bagian Asisten Montir, jumlahnya 3 orang

- Bagian Pengawas, jumlahnya 3 orang

- Bagian Cleaning Service, jumlahnya 9 orang

b. Jam Kerja

Demi kelancaran jalanya proses produksi perusahaan menetapkan

hari kerja tiap tahunnya sebanyak 300 hari kerja, hari kerja yaitu

mulai dari hari Senin sampai Sabtu, dan setiap hari kerjanya dibagi

menjadi 3 shift, seperti disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.1

Jam Kerja PT. LKIS Yogyakarta

Jenis Jam Kerja


Pekerjaan Masuk Istirahat
Shift A 07.00 – 15.00 BBWI 12.00 – 13.00 BBWI
Shift B 15.00 – 23.00 BBWI 20.00 – 21.00 BBWI
Shift C 23.00 – 07.00 BBWI 04.00 – 05.00 BBWI
Sumber : PT. LKIS Yogyakarta

c. Pengupahan

Sistem pengupahan harian dan borongan diberikan kepada bagian

operator produksi (operator tenun), pertukangan, pembersihan. Upah

bulanan diberikan kepada karyawan tetap. Seandainya karyawan

bagian produksi dapat bekerja melampaui standar yang ditentukan,

maka akan memperoleh premi. Demikian juga diberikan tunjangan

karir bagi mereka yang tidak pernah absen. Dalam masalah

pengupahan untuk para karyawan, perusahaan menerapkan:

- karyawan borongan

bagi karyawan borongan yang akan menerima upah berdasarkan

per meter kain (1 m) kain yang dihasilkan dh standar Rp. 35,- per

meter. Jika semakin giat dan semakin banyak dihasilkan

seseorang karyawan maka upah yang diterima akan semakin

besar pula.

- karyawan bulanan

bagi karyawan bulanan yaitu pegawai tetap akan menerima upah

antara Rp. 150.000,- sampai Rp. 600.000,- per bulan. Dan upah

tersebut akan diberikan pada tanggal 1 setiap bulannya.

- Karyawan harian
Karyawan harian adalah mereka yang menerima upah

berdasarkan hari kerja pabrik, dimana karyawan menerima upah

berdasarkan keaktifanya bekerja, dengan upah minimum Rp.

5.500,- per hari

d. Jamian Sosial

Jaminan sosial disini dimaksudkan adalah kesejahteraan, kesehatan

dan keselamatan karyaan-karyawan perusahaan. Kesejahteraan para

karyawan tersebut meliputi:

- pakaian, semua karyawan memperoleh pakaian kerja setiap tahun

- jaminan makan, mendapat jatah makan setiap harinya Rp. 750,-,

sedangkan minum disediakan setiap harinya selama jam kerja.

- bekerja setiap harinya selama 7 jam, dengan masa istirahat selama

1 jam untuk makan untuk setiap shift

- setiap tahunya diadakan rekreasi sekali dengan biaya ditanggung

sepenuhnya oleh perusahaan.

- tunjangan hari raya, seperti lebaran, mendapat paket lebaran dan

libur hari lebaran kurang lebih 1 minggu lamanya.

- tahun baru, semua karyawan mendapat bonus dari perusahaan.

- karyawan yang rumahnya jauh dari perusahaan disediakan asrama

di belakang perusahaan.

- pengobatan bagi karyawan yang sakit di perusahaan akibat kerja,

pengobatan ditanggung perusahaan.

- keselamatan kerja
Dalam memproduksi kain blacu (grey), perusahaan juga

memperhatikan keselamatan karyaawan, dalam hal ini sebagai

berikut:

a. pelindung kerja

 menyediakan penutup kepala

 menyediakan penutup hidung

 menyediakan sarung tangan

b. keterampilan kerja

Pada dasarnya PT. LKIS tidak mengadakan apa yang

dinamakan peningkatan keterampilan kerja, karena sifat

pekerjaanya yang relatif mudah untuk dipahami oleh setiap

pekerja.

c. tunjangan keselamatan kerja

Bagi karyawan atau pegawai perusahaan ini, yang

mengalami musibah dan sudah masuk asuransi akan

mendapat santunan dari asuransi sedangkan yang belum

masuk asuransi akan ditanggung perusahaan.

5. Produksi

a. Hasil Produksi

PT. LKIS Yogyakarta sejak tahun 1963 sampai saat ini

memproduksi satu jenis kain blacu (grey) yang terdiri dari dua jenis
kain grey biru dan prima. Kain blacu memiliki karakteristik sebagai

berikut:

- lebar kain 115 cm.

- dibuat dari bahan baku benang tenun dengan perbandingan 30

benang pakan, 30 benang lusi untuk jenis kain grey biru, dan 40

benang pakan dan 30 benang lusi untuk jenis kain prima.

- mengenai barang yang digunakan semakin besar nomor benang

akan semakin lembut pula seratnya, berarti semakin halus kain

yang dihasilkan.

b. Peralatan yang digunakan

Alat-alat yang digunakan oleh perusahaan rata-rata masih berasal dari

luar negeri dan pembelianya dengan cara kredit. Alat-alat produksi

antara lain:

- 72 buah mesin tenun Suko Mato

- 6 buah mesin cucuk otomatis merk Todo

- 1 buah mesin ghani merk Kanomaru

- 1 buah mesin kanji merk Kanomaru

- 1 buah mesin kelos Marotu

- 12 buah mesin palet Marotu

- 1 buah mesin diesel merk Krump

- 1 buah mesin ketel uap merk Asherbach

Kegunaan dari masing-masing alat tersebut adalah:

- Mesin tenun
Adalah mesin-mesin yang digunakan untuk membuat benang dan

merupakan langkah awal untuk persiapan memproses benag lusi

dan benang pakan untuk dijadikan kain grey atau kain blacu.

- Mesin cucuk

Gunanya untuk mencucuk benang dalam boom dan nantinya hasil

cucukan itu dimasukkan ke dalam alat yang namanya gun secara

satu per satu melalui lubang drooper yang ada pada mesin tenun

dan setelah itu benang dimasukkan ke alat semacam sisir dua

helai

- Mesin ghani

Kerjanya untuk menating benang dari mesin kelos dan

digulungnya melalui alat boom sebelum benang itu siap untuk

dikanji.

- Mesin kanji

Untuk memperkuat benang lusi agar nantinya memasuki suatu

proses pertenunan tidak mudah putus. Disamping itu juga masih

mempunyai fungsi menaikkan atau pengkanjian dari boom hanya

mengadakan pengeringan yang telah dikanji dan menggulung

benang.

Gambar 3.3
Skema Proses Produksi
PT. “LKIS” Yogyakarta

Bahan Baku Mesin Warping Mesin Kanji

Mesin Palet Mesin Cucuk

Mesin Tenun

Gudang Barang Jadi Mesin Lipat

Sumber : Data Perusahaan Tekstil LKIS


B. Pemasaran

a. Daerah pemasaran dan saluran distribusi

Dalam usaha memasarkan produknya perusahaan menggunakan saluran

distribusi pendek, yaitu dari produsen ke konsumen.

Adapun daerah pemasaran meliputi:

- PT. Griya Rayon Eka Sandang

Jl. Mlati Raya No. 1 Kadokan, Grogol, Jakarta

- PT. Indomulti Prima Sarana

Jl. Danau Sunter Slt, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta

- PT. Cipta Multi Kreasindo Manunggal

Jl. Danau Sunter Slt, Blok B, No.26, Sunter Jaya, Tanjung Priok,

Jakarta

- PT, Ratex Indo

Jl,. Ciliwung No. 26 A, Wonokromo, Surabaya 60241

- PT. Primatama Busindo

Jl. Sinar Matahari I/64, RT 001/004, Cimanggis, Bogor


Dalam rangka memasarkan hasil produksinya, PT. LKIS Yogyakarta

selalu menghasilkan produk dengan memperhatikan kualitas ditingkatkan

sehingga akan tetap disukai pasar atau konsumen.

Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa konsumen pada PT. LKIS

bukan merupakan konsumen akhir yang dapat secara langsung

menikmati hasil olahan tersebut. Akan tetapipsh memasarkan produknya

kepada para pengusaha atau pengrajin batik, dimana produk akhir yang

berupa batik.

b. Sistem penjualan

Penjualan batik PT. ini dilakukan dengan menggunakan sistem

pembayaran:

- persekot/kredit

Sistem persekot ini digunakan untuk melayani pembelian atau

pemesan dengan memberikan uang muka atas produk yang dipesan

dan kekuranganya akan dibayar saat barang telah tiba

- setelah barang jadi/tunai

dalam penjualan dengan sistem ini perusahaan akan menerima

pembayaran atas produknya setelah selesai proses produksinya atau

setelah produk diterima oleh konsumen pemesan.

Anda mungkin juga menyukai