Anda di halaman 1dari 5

Surat al-Maidah

24-45

ِ َ‫ك َف َقاتِاَل إِنَّا هاهنَا ق‬ ِ ِ


)24( ‫اع ُدو َن‬ َُ َ ْ‫ب أَن‬
َ ُّ‫ت َو َرب‬ ْ ‫وسى إنَّا لَ ْن نَ ْد ُخلَ َها أَبَ ًدا َما َد ُاموا ف َيها فَا ْذ َه‬
َ ‫قَالُوا يَا ُم‬

Artinya: 24. Mereka berkata: "Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasukinya
selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama
Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti
disini saja."

Tafsiran:

Abu Bakar bin Marduwiyah Berkata diceritakan dari Anas bahwasanya Rasulullah
SAW ketika hendak melakukan perang badar, beliau hendak memberi nasehat pada
kaum Muslim, maka sahabat Umar memberi petunjuk terlebih dahulu, maka
kemudian Rasulullah SAW memberi nasehat pada kaum muslim. Maka ketika itu
juga kaum Anshar berkata “wahai golongan Anshar bahwa rasulullah ingin mengajak
kita”. Para golongan Anshar menjawab “ jika demikian kami tidak akan
mengucapkan sebagai mana yang yang dikatakan Bani Israil kepada Nabi Musa
(yaitu ayat diatas) yang mempunyai penjelan engkau diutus dengan kebenaran jika
engaku memukul mereka karena hanya untuk mengalahkan mereka maka kita tidak
akan ikut dirimu.

Selain itu Ibnu marduwiyah berkata yang di kabarkan oleh Abdullah bin Ja’far,
bahwa rasulullah bersabda pada para sahabatnya " َ‫ "أَاَل تُقَاتِلُون‬maka para sahabat
menjawab "‫ "نَ َع ْم‬dan kami tidak akan berkata sebagaimana yang diucapkan oleh Bani
Israil pada Nabi Musa. Akan tetapi kita berangkat bersamamu dan tuhanmu dalam
berperang dan jika terjadi pembunuhan maka saya dan semua ini membunuh juga.
Dan ada salah satu seorang sahabat yang bernama maqdad bin Amru pada saat itu
berucap pada rasulullah, dia berkata “wahai rasulullah sesungguhnya saya tidak
berucap sebagaimana yang telah diucapkan bani israil pada nabi musa. Akan tetapi

1
saya berangkat bersamamu dan tuhanmu agar nantinya jika kita membunuh maka kita
semua melakukan pembunuhan. Hal yang seperti ini juga sama yang telah di
riwayatkan oleh Ahmad bahwasanya Abdullah bin Mas’ud bersaksi atas mati
syahidnya sahabat miqdad. Maka ketika itu rasulullah memanggil orang-orang
musyrik dan mereka semua mengucapkan “demi tuhan kami tidak berucap
sebagaimana yang telah diucapkan oleh bani israil pada nabi musa, akan tetapi kami
membunuh orang-orang yang ada dikanan-kirimu serta belakang depanmu. Maka
saya (Abdullah bin Mas’ud) melihat wajah beliau tanpak marah dan gembira.

Imam bukhari juga meriwayatka yang diceritakan dari Abdullah, bahwa sanya
maqdah ketika dihari perang Badr di berkata “wahai rasulullah SAW, kami tidak
mengucapkan sesuatu seperti apa yang telah di ucapkan bani israil pada nabinya.
Akan tetapi jika saya memberatkan atau merepotkan terhadapmu maka saya akan
mundur dari hadapanmu.” Atau bisa dikatakan sahabat miqdah akan tidak ikut perang
jika keberadaannya merepotkan.

Ibnu Jarir juga menceritakan sahabat maqdah yang didapat dari basyar bahwa
rasulullah berkata pada sahabatnya dihari perang hudaibiyah pada saat kaum musyrik
dilarang untuk perang itu karena merupakan tahanan, maka atas kecerdasan dan
kecerdikannya rasulullah mengajak tahanan itu. Beliau bersabda:

ِ ‫فناحره ِعْن َد الْبي‬


"‫ت‬ ِ
َْ ُ ‫"إين ذاهبباهلَْدي‬

Maka sahabat miqdah berkata pada rasulullah SAW. “bahwa diantara kami tidak ada
golongan yang seperti bani israil.” Akan tetapi saya akan berangkat bersamamu dan
tuhanmu maka seandainya membunuh kita semua menjadi pembunuh. Ketika para
sahabat yang lain mendengar itu. Maka semuanya sepakat dan mengikuti apa yang di
ucapkan oleh maqdah.

2
ِِ ِ ِ ِ ِ
َ ‫ك إِال َن ْفسي َوأَخي فَا ْف ُر ْق َبْيَننَا َو َبنْي َ الْ َق ْوم الْ َفاسق‬
)25(‫ني‬ ُ ‫ب إِيِّن اَل أ َْمل‬
ِّ ‫قَ َال َر‬

Artinya: “25. Berkata Musa: "Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku
sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang
fasik itu."

Tafsiran:

Mushannif disini berpendapat bahwa ketika Bani Israil diberi bencana yang berupa
peperangan Nabi Musa AS. Marah kepada mereka semua, dan seketika itu Nabi Musa
ِ ‫ك إِال َن ْف ِسي وأ‬ ِ
mendakwai mereka (‫َخي‬ َ ُ ‫ب إِيِّن اَل أ َْمل‬
ِّ ‫)ر‬
َ maksudnya,sebagian dari kalian tidak ada
satu orang-pun yang patut padaku. Seperti patut pada perintah Allah dan wajib
memenuhi tuntutan itu kecuali saya dan saudaraku Harun (‫ني‬ ِِ ِ
َ ‫‘ )فَا ْفُر ْق َبْيَننَا َو َبنْي َ الْ َق ْوم الْ َفاسق‬ufi
berkata dari Ibnu Abbas bahwasanya Nabi Musa mengharapkan kesusaha diantara
saya. Pendapat ini sama dengan pendapat Imam Dhohak akan tetapi Imam dhohak
memberi tambahan yaitu (‫)اِْفتَ ْح َبْيَننَا َو َبْيَن ُه ْم‬

ِِ ِ ِ ‫ني َسنَةً يَتِ ُيهو َن يِف اأْل َْر‬ِ


(26( ‫ني‬ َ ْ‫ض فَاَل تَأ‬
َ ‫س َعلَى الْ َق ْوم الْ َفاسق‬ َ ‫قَ َال فَِإن ََّها حُمََّر َمةٌ َعلَْي ِه ْم أ َْربَع‬

Artinya: 26. Allah berfirman: "(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu
diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan
berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu
bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu."

Tafsiran:

Pada saat nabi musa melarang kaum bani Israil untuk mengikuti Jihad, dan Allah pun
menghukumi mereka dengan tersesat selama 40 tahun. Mereka berjalan tapi tidak ada
petunjuk untuk keluar dari ke tersesatan tersebut, dan pada saat itu juga ada suatu
keajaiban tau bisa dikatakan mu’jizat salah satunya diberikannya teduhan oleh Allah
dengan dihadirkanya awan dan diberikannya madu serta burung puyu untuk mereka.

3
Dan keluarnya Air dari tanah yang gersang, dan serta dihadirkannya hewan-hewan
ternak. Maka ketika Nabi Musa memukulkan tongkatnya ke bebatuan terbelah-lah
batu tersebut dalam 12 bagian dann setiap bagian tersebut menjadi sumber Air. Bukan
hanya itu mu’jizat yang diturunkan Allah pada Nabi Musa AS. Pada saat itu juga
ditirunkannya kitab Taurot padanya sekaligus adanya syari’at hukum bagi bani israil.
Dan kejadian itu terkenal dengan nama “kubah masa” atau “kubah zaman”. Cerita
tersebut sama dengan cerita yang dicerittakan oleh Ibnu Abbas dari firmannya Allah
(sama seperti ayat yang diatas) ibnu Abbas berpendapat bahwa ketika itu bani israil
mereka tersesat selama 40 tahun setiap paginya mereka berjalan karena tidak ada
tempat tinggal bagi mereka. Kemudian diberikannya teduhan oleh Allah berupa awan dalam
kesesatan, kemudian Allh menurunkan madu dan burung puyu untuk mereka.

Kemudian setelah tiga tahun setelah wafatnya Nabi Harun AS, Nabi Musa AS wafat.
Dan diangkatlah yusya’ bin Nun AS untuk menjadi pemimpin menggantikan Nabi
Musa AS.dan pada tahun itu juga bani israil banyak yang meninggal. Dikatakan
bahwa pada masa itu tidak ada yang bertahan hidup selian yusya’ dan seekor anjing.

Sebagian Mufassir berpendapat terkait ayat ini. (‫ )قَ َال فَِإن ََّها حُمََّر َمةٌ َعلَْي ِه ْم‬potongan ayat ini

menurut sebagian penafsir adalah waqa tam (pemberhentian yang sempurna) dan
ِ ِ ‫ )يَتِ ُيهو َن يِف اأْل َْر‬maka ketika
َ ‫ )أ َْربَع‬diberikan kesesatan dibumi (‫ض‬
potongan ayat lain (ً‫ني َسنَة‬

itulah wakt yang sangat memberatkan bagi mereka bani Israil.

Yusya’ beserta orang-orang yang tetap bersamanya dan orang-rang bani israil
generasi kedua ingin bertujuan ke baitul maqdis, akan tetapi saat itu baitul maqdis
tidak dibuka dan akan dibuka pada hari jum’at setelah ‘Ashar. Akan teapi jika
matahari mulai terbenam mereka semua takut karena memasuki hari sabtu. Maka
yusya’ memberi tahu pada kaumnya bahwa sesusungguhnya saya diperintah dan
kalian juga diperintah, dan yusya’ berdo’a pada Allah untuk menghalangi atau
mlindungi dirinya, maka Allah melindunginya sampai baitul maqdis dibuka, dan

4
Allah memerintah yusya’ bin nun untuk menyuruh bani israil ketika masuk kedalam
baitul maqdis dengan merangkak………..

Ibnu Abi Hatim berucap yang di ceritakan oleh ibnu Abbas bahwa orang-orang bani
israil yang tersesat itu selama 40 tahun lamanya dan ketiak dalam itulah musa dan
harus meninggal, dan orang-orang yang masih hidup sangat sedih atas itu, mereka
juga menentang yusya’ sebagai khlaifah setelelah Nabi Musa AS. Adapun yusya’
adalah seseorang yang telah membukankan baitul maqdis pada mereka. Maka ketika
itu yusya’ berbicara padanya hari ini adalah hari jum’at kalian semua tahu atas
pembukaan baitul maqdis ini. Dan ketika matahari sudah ingin ternggelam maka
kalian takut jika masuk pada malam sabtu. Maka ketika itu yusya’ berteriak pada
matahar. “sesungguhnya aku diperintah, dan sesungguhnya kalian diperintah.” Maka
setelah itu baitul maqdis terbuka yang mana didalamnya terdapat harta yang tidak
pernah dia lihat,............

Anda mungkin juga menyukai