OUTLET NANJUNG
Priquela Aprilya
15018087
i
DAFTAR TABEL
ii
DAFTAR GRAFIK
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia teknik sipil, air merupakan salah satu faktor yang
diperhitungkan dalam pembangunan infrastruktur, baik infrastruktur air maupun
darat. Analisis hidrologi merupakan tahap yang penting dalam pengembangan
maupun pengolahan sumber daya air tersebut, sehingga, output dari analisis
hidrologi secara umum akan menentukan arah strategi pengembangan sumber daya
air serta menentukan dimensi maupun karakteristik infrastruktur yang diperlukan.
Di lokasi Nanjung, terdapat proyek infrasrtuktur pengendalian air. Maka dari itu,
akan dilakukan proses analisis hidrologi DAS Citarum Hulu yang akan memuat
mengenai analisa Flow Duration Curve (FDC), analisa debit harian maksimum,
analisa curah hujan desain, analisa debit banjir desain, dan pemodelan hidrologi.
1
BAB II
FLOW DURATION CURVE (FDC)
Flow Duration Curve (FDC) dibuat dengan me-ranking semua data yang
ada di dalam rentang waktu tersebut dan memplotkannya dengan nilai persentase
kemunculannya dari 0% hingga 100%. FDC memiliki kegunaan untuk berbagai
keperluan, seperti studi awal dan untuk perbandingan antara sungai-sungai sesuai
dengan karakteristik aliran. FDC mereprefleksikan potensi volume air yang dimiliki
oleh sebuah DAS. Tipikal sampel data yang disyaratkan beragam untuk masing-
masing kebutuhan, contohnya, infrastruktur irigasi membutuhkan sampel data
bulanan, sementara infrastruktur PLTA membutuhkan sampel data harian.
FDC adalah grafik yang memplotkan frekuensi kumulatif debit sebagai
fungsi persentase kejadian debit yabg melebihi batas tertentu. Perhitungan
probabilitas akan dihitung dengan cara mengurutkan data debit dari nilai terbesar
sampai terkecil kemudian dicari presentasenya menggunakan rumus Weibull, yaitu:
𝑚
𝑝= × 100
𝑛+1
Keterangan
p : Probabilitas
m : Urutan data
n : Jumlah data
Sehingga, langkah/prosedur pembuatan FDC harian adalah sebagai berikut:
1. Mengelompokan dara sesuai kebutuhan, yaitu dalam kasus ini sampel harian.
2. Mengurutkan data debit dari terbesar ke terkecil.
3. Menghitung probabilitas terlampaui (exceedance probability) untuk masing-
masing data dengan rumus Weibull.
4. Membentuk kurva FDC.
5. Menentukan debit andalan sesuai dengan nilai exceedance probability
berdasarkan FDC.
Maka, dari langkah-langkah tersebut, FDC harian Nanjung DAS Citarum
Hulu adalah sebagai berikut:
2
Grafik 1 FDC Harian
3
BAB III
ANALISA DEBIT HARIAN MAKSIMUM
2. Data debit banjir sesaat hasil pengamatan didekati dengan fungsi distribusi
Normal, Log Normal, Gumbel, dan Log Pearson III. Untuk mempesingkat
laporan, langkah-langkah pendekatan yang dijabarkan serta hasil spreadsheet
yang dilampirkan hanyalah langkah pendekatan dengan galat terkecil, yaitu
distribusi Log Normal, sebagai berikut:
4
i. Urutkan data terbesar ke terkecil, dimana data tersebut telah
dilogaritmakan terlebih dahulu. Hitung juga curah hujan rata-rata data
yang telah dalam logaritma
ii. Hitung standar deviasi data curah hujan logaritmik.
iii. Hitung nilai probabilitas setiap data
𝑚
𝑝=
𝑛+1
iv. Hitung nilai w
1 0.5
𝑤 = (ln ( 2 )) , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 0 < 𝑝 ≤ 0.5
𝑝
0.5
1
𝑤 = (ln ( )) , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 0.5 < 𝑝 ≤ 1
(1 − 𝑝)2
v. Hitung nilai z
2.515517 + 0.8028532𝑤 + 0.010328𝑤 2
𝑧=𝑤−
1 + 1.432788𝑤 + 0.189269𝑤 2 + 0.001308𝑤
vi. Hitung nilai KT
𝐾𝑇 = 𝑧, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 0 < 𝑝 ≤ 0.5
𝐾𝑇 = −𝑧, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 0.5 < 𝑝 ≤ 1
vii. Hitung nilai logaritmik P teoritis
𝑃𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = 𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 + (𝐾𝑇 × 𝑆)
viii. Hitung galat data
(𝑃𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 − 𝑃𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙)2
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = √
𝑛−1
Curah hujan teoritis dengan distribusi log normal yang dihasilkan adalah sebagai
berikut:
5
Tabel 2 Distribusi Log Normal Debit Harian Maksimum
Distribusi Log Normal
Rata-rata log R 2.524
Simpangan baku 0.117
N 18
(logQ- R Maks
Rank Tahun Q Maks log Q P w w^2 w^3 z Kt log Rt Galat
logQrata)^2 (Teoritis)
1 2007 554.30 2.74 0.05 0.05 2.43 5.89 14.29 1.62 1.62 2.71 517.50 8.92
2 2008 486.60 2.69 0.03 0.11 2.12 4.50 9.55 1.25 1.25 2.67 468.47 4.40
3 2005 478.60 2.68 0.02 0.16 1.92 3.69 7.09 1.00 1.00 2.64 437.94 9.86
4 1998 426.80 2.63 0.01 0.21 1.77 3.12 5.50 0.80 0.80 2.62 415.01 2.86
5 2002 383.20 2.58 0.00 0.26 1.63 2.67 4.36 0.63 0.63 2.60 396.24 3.16
6 1991 365.00 2.56 0.00 0.32 1.52 2.31 3.50 0.48 0.48 2.58 380.05 3.65
7 2001 355.30 2.55 0.00 0.37 1.41 2.00 2.82 0.34 0.34 2.56 365.58 2.49
8 2006 348.00 2.54 0.00 0.42 1.32 1.73 2.28 0.20 0.20 2.55 352.30 1.04
9 1996 333.00 2.52 0.00 0.47 1.22 1.49 1.83 0.07 0.07 2.53 339.85 1.66
10 1994 331.00 2.52 0.00 0.53 1.22 1.49 1.83 0.07 -0.07 2.52 327.95 0.74
11 2003 322.10 2.51 0.00 0.58 1.32 1.73 2.28 0.20 -0.20 2.50 316.36 1.39
12 1999 309.90 2.49 0.00 0.63 1.41 2.00 2.82 0.34 -0.34 2.48 304.87 1.22
13 1992 299.00 2.48 0.00 0.68 1.52 2.31 3.50 0.48 -0.48 2.47 293.26 1.39
14 1993 289.00 2.46 0.00 0.74 1.63 2.67 4.36 0.63 -0.63 2.45 281.28 1.87
15 2000 266.00 2.42 0.01 0.79 1.77 3.12 5.50 0.80 -0.80 2.43 268.56 0.62
16 1995 260.00 2.41 0.01 0.84 1.92 3.69 7.09 1.00 -1.00 2.41 254.50 1.33
17 2004 209.70 2.32 0.04 0.89 2.12 4.50 9.55 1.25 -1.25 2.38 237.91 6.84
18 1997 202.00 2.31 0.05 0.95 2.43 5.89 14.29 1.62 -1.62 2.33 215.37 3.24
Galat Total 56.7
Log Pearson
Q Obs Normal Log Normal Gumbel
III
554.3 497.69 517.50 516.17 516.90
486.6 463.13 468.47 468.04 464.08
478.6 439.73 437.94 437.92 432.22
426.8 421.07 415.01 415.24 408.87
383.2 405.00 396.24 396.61 390.12
365 390.52 380.05 380.51 374.21
355.3 377.04 365.58 366.09 360.20
348 364.20 352.30 352.83 347.50
333 351.71 339.85 340.38 335.73
331 339.34 327.95 328.47 324.60
322.1 326.86 316.36 316.85 313.88
309.9 314.01 304.87 305.30 303.37
299 300.54 293.26 293.62 292.86
289 286.05 281.28 281.55 282.11
266 269.98 268.56 268.71 270.79
260 251.32 254.50 254.50 258.38
209.7 227.92 237.91 237.70 243.84
202 193.37 215.37 214.82 224.19
GALAT 70.3 56.7 57.0 59.5
3. Hasil pendekatan dengan galat terkecil, yaitu pendekaran dengan distribusi Log
Normal akan diuji kecocokan fungsi distribusi menggunakan Metode Chi-
6
Square dan Metode Kolmogorov-Smirnov dengan tingkat kepercayaan 5%.
Langkah dari Metode Chi-Square adalah sebagai berikut:
i. Hitung jumlah kelas
𝐾 = 1 + 3.3𝑙𝑜𝑔𝑁
ii. Hitung panjang kelas
1
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = × 100%
𝐾
iii. Hitung derajat kebebasan
𝐷𝐹 = 𝐾 − 1
iv. Hitung curah hujan teoritis menggunakan distribusi Log Normal
berdasarkan kelas yang telah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4 Uji Chi-Square
v. Buat kelima kelas dan bandingkan jumlah data observasi (Oi) dan
jumlah data expected (Ei), kemudian hitung errornya (X2). Kelas
distribusi diambil dari nilau curah hujan maksimum teoritis.
7
5% adalah 11.071. Karena total error kurang dari nilai error kritis,
disimpulkan bahwa berdasarkan uji Chi-Square, distribusi log normal
cocok untuk memodelkan debit.
8
Tabel 6 Uji Kolmogorov-Smirnov
Uji KS
Rata2 2.52
Statdev 0.103798
N 18
Q Maks (Log Q-
Rank Log Q P Z p(z) f(z) D
(Teoritis) LogQt)^
1 517.50 2.71 0.04 0.05 1.83 0.97 0.03 0.02
2 468.47 2.67 0.02 0.11 1.42 0.92 0.08 0.03
3 437.94 2.64 0.01 0.16 1.14 0.87 0.13 0.03
4 415.01 2.62 0.01 0.21 0.91 0.82 0.18 0.03
5 396.24 2.60 0.01 0.26 0.72 0.76 0.24 0.03
6 380.05 2.58 0.00 0.32 0.54 0.71 0.29 0.02
7 365.58 2.56 0.00 0.37 0.38 0.65 0.35 0.02
8 352.30 2.55 0.00 0.42 0.23 0.59 0.41 0.01
9 339.85 2.53 0.00 0.47 0.07 0.53 0.47 0.00
10 327.95 2.52 0.00 0.53 -0.07 0.47 0.53 0.00
11 316.36 2.50 0.00 0.58 -0.23 0.41 0.59 0.01
12 304.87 2.48 0.00 0.63 -0.38 0.35 0.65 0.02
13 293.26 2.47 0.00 0.68 -0.54 0.29 0.71 0.02
14 281.28 2.45 0.01 0.74 -0.72 0.24 0.76 0.03
15 268.56 2.43 0.01 0.79 -0.91 0.18 0.82 0.03
16 254.50 2.41 0.01 0.84 -1.14 0.13 0.87 0.03
17 237.91 2.38 0.02 0.89 -1.42 0.08 0.92 0.03
18 215.37 2.33 0.04 0.95 -1.83 0.03 0.97 0.02
9
BAB IV
ANALISA CURAH HUJAN DESAIN
2. Data debit banjir sesaat hasil pengamatan didekati dengan fungsi distribusi
Normal, Log Normal, Log Pearson III, dan Gumbel. Untuk mempersingkat
laporan, langkah-langkah pendekatan yang dijabarkan dan spreadsheet yang
dilampirkan hanyalah langkah pendekatan terbaik, yaitu distribusi Normal,
sebagai berikut:
10
i. Hitung rata-rata data curah hujan maksimum
ii. Hitung simpangan baku
iii. Hitung nilai probabilitas
𝑚
𝑝=
𝑛+1
iv. Hitung nilai w
1 0.5
𝑤 = (ln ( 2 )) , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 0 < 𝑝 ≤ 0.5
𝑝
0.5
1
𝑤 = (ln ( )) , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 0.5 < 𝑝 ≤ 1
(1 − 𝑝)2
v. Hitung nilai z
2.515517 + 0.8028532𝑤 + 0.010328𝑤 2
𝑧=𝑤−
1 + 1.432788𝑤 + 0.189269𝑤 2 + 0.001308𝑤
vi. Hitung nilai KT
𝐾𝑇 = 𝑧, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 0 < 𝑝 ≤ 0.5
𝐾𝑇 = −𝑧, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 0.5 < 𝑝 ≤ 1
vii. Hitung nilai R teoritis
𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 𝑅𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 + (𝐾𝑇 × 𝑆)
viii. Hitung galat teoritis dibanding data
(𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 − 𝑅𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙)2
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = √
𝑛−1
11
Tabel 9 Distribusi Normal Curah Hujan Rencana
Distribusi Normal
Rrata 32.178
Simpangan baku 5.836
N 18
R Maks
Rank Tahun R Maks (R-Rrata)^2 P w w^2 w^3 z Kt Galat
(Teoritis)
1 2005 43.43 126.65 0.05 2.43 5.89 14.29 1.62 1.62 41.63 0.44
2 2006 39.06 47.34 0.11 2.12 4.50 9.55 1.25 1.25 39.49 0.10
3 2007 38.17 35.90 0.16 1.92 3.69 7.09 1.00 1.00 38.03 0.03
4 1993 37.98 33.67 0.21 1.77 3.12 5.50 0.80 0.80 36.87 0.27
5 1991 36.68 20.30 0.26 1.63 2.67 4.36 0.63 0.63 35.87 0.20
6 1992 36.15 15.79 0.32 1.52 2.31 3.50 0.48 0.48 34.97 0.29
7 1998 35.99 14.53 0.37 1.41 2.00 2.82 0.34 0.34 34.14 0.45
8 2008 34.27 4.37 0.42 1.32 1.73 2.28 0.20 0.20 33.34 0.23
9 2002 33.40 1.50 0.47 1.22 1.49 1.83 0.07 0.07 32.56 0.20
10 1994 31.47 0.50 0.53 1.22 1.49 1.83 0.07 -0.07 31.79 0.08
11 1997 29.04 9.85 0.58 1.32 1.73 2.28 0.20 -0.20 31.02 0.48
12 1999 28.04 17.13 0.63 1.41 2.00 2.82 0.34 -0.34 30.22 0.53
13 1996 27.82 18.99 0.68 1.52 2.31 3.50 0.48 -0.48 29.38 0.38
14 2001 27.19 24.83 0.74 1.63 2.67 4.36 0.63 -0.63 28.48 0.31
15 1995 26.92 27.61 0.79 1.77 3.12 5.50 0.80 -0.80 27.48 0.14
16 2003 25.91 39.35 0.84 1.92 3.69 7.09 1.00 -1.00 26.32 0.10
17 2000 24.72 55.61 0.89 2.12 4.50 9.55 1.25 -1.25 24.87 0.04
18 2004 22.95 85.11 0.95 2.43 5.89 14.29 1.62 -1.62 22.72 0.06
Galat Total 4.31027364
Log
Rt Obs Normal Log Normal Gumbel
Pearson III
43.43 41.63 42.619 42.43 42.83
39.06 39.49 39.842 39.78 39.55
38.17 38.03 38.065 38.06 37.57
37.98 36.87 36.704 36.74 36.11
36.68 35.87 35.572 35.63 34.95
36.15 34.97 34.581 34.65 33.96
35.99 34.14 33.684 33.76 33.09
34.27 33.34 32.851 32.93 32.30
33.40 32.56 32.060 32.14 31.57
31.47 31.79 31.296 31.38 30.88
29.04 31.02 30.543 30.62 30.21
28.04 30.22 29.788 29.86 29.56
27.82 29.38 29.015 29.08 28.90
27.19 28.48 28.207 28.25 28.24
26.92 27.48 27.337 27.36 27.53
25.91 26.32 26.360 26.36 26.76
24.72 24.87 25.184 25.15 25.86
22.95 22.72 23.543 23.44 24.64
GALAT 4.31 4.43 4.38 5.79
3. Hasil pendekatan dengan galat terkecil, yaitu pendekaran dengan distribusi Log
Normal akan diuji kecocokan fungsi distribusi menggunakan Metode Chi-
Square dan Metode Kolmogorov-Smirnov dengan tingkat kepercayaan 5%.
Langkah pengerjaan untuk metode ini telah dijabarkan pada BAB III Analisa
12
Debit Harian Maksimum, sehingga tidak akan dijabarkan lagi. Hasil uji Chi-
Square yang didapat adalah sebagai berikut:
Tabel 11 Uji Chi Square Curah Hujan Rencana
Distribusi Normal
Rata-rata log R 32.18
Simpangan baku 5.836243472
N 18
P w w^2 w^3 z Kt R Maks (Teoritis)
17% 1.89 3.58 6.78 0.97 0.97 37.82
33% 1.48 2.20 3.26 0.43 0.43 34.69
50% 1.18 1.39 1.63 0.00 0.00 32.18
67% 1.48 2.20 3.26 0.43 -0.43 29.67
83% 1.89 3.58 6.78 0.97 -0.97 26.53
Karena total error kurang dari nilai error kritis (11.071), disimpulkan bahwa
berdasarkan uji Chi-Square, distribusi log normal cocok untuk memodelkan
debit. Kemudian, hasil uji KS yang didapat adalah sebagai berikut:
Tabel 12 Uji KS Curah Hujan Rencana
Distribusi Normal
Rata2 32.18
Statdev 5.155856488
N 18
Rank R Maks (Teoritis) P Z p(z) f(z) D
1 41.6 0.0526 1.8340 0.9667 0.0333 0.0193
2 39.5 0.1053 1.4175 0.9218 0.0782 0.0271
3 38.0 0.1579 1.1355 0.8719 0.1281 0.0298
4 36.9 0.2105 0.9106 0.8187 0.1813 0.0293
5 35.9 0.2632 0.7169 0.7633 0.2367 0.0264
6 35.0 0.3158 0.5423 0.7062 0.2938 0.0220
7 34.1 0.3684 0.3799 0.6480 0.3520 0.0164
8 33.3 0.4211 0.2251 0.5890 0.4110 0.0101
9 32.6 0.4737 0.0745 0.5297 0.4703 0.0034
10 31.8 0.5263 -0.0745 0.4703 0.5297 0.0034
11 31.0 0.5789 -0.2251 0.4110 0.5890 0.0101
12 30.2 0.6316 -0.3799 0.3520 0.6480 0.0164
13 29.4 0.6842 -0.5423 0.2938 0.7062 0.0220
14 28.5 0.7368 -0.7169 0.2367 0.7633 0.0264
15 27.5 0.7895 -0.9106 0.1813 0.8187 0.0293
16 26.3 0.8421 -1.1355 0.1281 0.8719 0.0298
17 24.9 0.8947 -1.4175 0.0782 0.9218 0.0271
18 22.7 0.9474 -1.8340 0.0333 0.9667 0.0193
Nilai error yang didapatkan tidak ada yang lebih besar dari nilai keyakinan
Kolmogorv-Smirnov dengan α sebesar 0.05 dan banyak data 18, yaitu 0.309.
13
Sehingga, disimpulkan bahwa distribusi normal cocok untuk memodelkan
curah hujan.
4. Menentukan curah hujan rencana berdasarkan pendekatan yang telah melewati
uji Chi-Square dan uji Kolmogorov-Smirnov, yaitu distribusi Normal, sebagai
berikut:
Tabel 13 Perhitungan Curah Hujan Rencana Tiap Periode Ulang
Distribusi Normal
Rata-rata 32.18
Simpangan baku 5.836243472 R Maks
P w w^2 w^3 z Kt
N 18 (Teoritis)
Tr = 2 0.50 1.18 1.39 1.63 0.00 0.00 32.18
Tr =10 0.10 2.15 4.61 9.88 1.28 1.28 39.66
Tr = 100 0.01 3.03 9.21 27.95 2.33 2.33 45.76
14
Tabel 15 Distribsu Hujan Jam-Jaman Tr =
10
Kemudian. curah hujan yang kita dapatkan dalam perhitungan merupakan curah
hujan terbesar dalam suatu periode ulang. Namun, saat melakukan analisis untuk
membuat hidrograf dan menentukan debit banjir rencana, perlu diperhatikan bahwa
terjadi infiltrasi, yaitu pergerakan menyerapnya air melalui permukaan tanah.
Menggunakan nilai Curve Number (CN) komposit, kita dapat menentukan besarnya
excess rainfall (Reff) dan juga nilai infiltrasi. Nilai Reff dan infiltrasi ditentukan
dengan rumus sebagai berikut:
15
2
𝑃
𝑅 [𝐶𝑁 (𝑅 + 2) − 200]
𝑅𝑒𝑓𝑓 = 𝐼𝑛𝑓𝑖𝑙𝑡𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 = 𝑅 − 𝑅𝑒𝑓𝑓
𝑃
𝐶𝑁[𝐶𝑁 (𝑅 − 8) + 800]
Excess Rainfall
Periode Ulang CN Curah Hujan (mm) Infiltration (mm)
(mm)
2 32.18 16.7178169 15.46
10 92 39.66 17.99482024 21.66
100 45.76 18.81310324 26.94
16
BAB V
DEBIT BANJIR DESAIN
1. Menentukan data-data parameter DAS, yaitu luas DAS, panjang stream (L), dan
panjang ke centroid (Lc).
Parameter DAS
A 1700 km^2
L 62 km
Lc 29 km
2. Menentukan parameter Ct & Cp
Kedua parameter ini merupakan parameter bebas agar dapat menghasilkan time
to peak antara Snyder-Alexeyev dan Nakayasu yang mirip. Melalui proses
kalibrasi, didapatkan nilai
𝐶𝑡 = 0.7
𝐶𝑝 = 0.626
3. Menentukan nilai time lag (tl), unit hydrograph duration (tr), dan time peak (tp)
𝑡𝑙 = 𝐶𝑡(𝐿 × 𝐿𝑐)0.
2
𝑡𝑟 = 𝑡𝑙
11
12
𝑡𝑝 = 𝑡𝑙𝑟
11
Diasumsikan bahwa 𝑡𝑅 = 𝑡𝑟, 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑡𝑙𝑟 = 𝑡𝑙
4. Menentukan nilai Qpeak (Qp), λ, dan α
2.78𝐶𝑝 × 𝐴
𝑄𝑝 =
𝑡𝑙
𝑄𝑝 × 𝑡𝑝
𝜆=
𝑃0 × 𝐴
𝛼 = 1.32𝜆2 + 0.15𝜆 + 0.045
5. Membuat unit hidrograf
17
6. Melakukan prinsip linearity untuk menentukan debit pada periode ulang 2
tahun, 10 tahun, dan 100 tahun
Berikut adalah beberapa hasil perhitungan untuk hidrograf Snyder-Alexeyev. Sisa
perhitungan tidak dilampirkan agar tidak memenuhi laporan.
Tr 2 10 100
Rt 32.18 39.66 45.76
Reff 1.55 2.17 2.69
Qp 693.2211 971.3816 1208.1752
t Xi Yi Quh Q (Tr = 2) Q (Tr = 10) Q (Tr = 100)
0 0 0 0.000 0.000 0.000 0.000
1 0.139 0.000 0.037 0.058 0.081 0.101
2 0.278 0.037 16.535 25.563 35.821 44.553
3 0.417 0.238 106.919 165.297 231.624 288.086
4 0.556 0.536 240.549 371.890 521.114 648.146
5 0.695 0.790 354.776 548.487 768.572 955.927
6 0.834 0.944 423.650 654.966 917.777 1141.503
7 0.973 0.999 448.394 693.221 971.382 1208.175
8 1.112 0.980 440.112 680.417 953.439 1185.859
9 1.251 0.915 410.803 635.104 889.945 1106.887
10 1.390 0.825 370.186 572.311 801.955 997.448
18
3. Menentukan nilai time lag (tg)
4. Menentukan nilai tr
Nilai tr beragaman dari 0.5tg sampai dengan tg. Maka dari itu, nilai tr juga salah
satu parameter bebas.
5. Menghitung nilai 𝑇0.
𝑇0. = 𝛼 × 𝑇𝑔
6. Menghitung nilai Qp. Nilai Qp ini akan berbeda pada seluruh periode ulang,
karena variabel 𝑅𝑜 merupakan excess rainfall (R effektif)
𝐶 × 𝐴 × 𝑅𝑜
𝑄𝑝 =
3.6(0.3𝑇𝑝 + 𝑇0. )
7. Menentukan batas-batas Q(t)
a) Pada saat kurva naik, 0 ≤ t ≤ Tp, maka:
2.4
𝑡
𝑄𝑡 = 𝑄𝑝 ( )
𝑇𝑝
(𝑡−𝑇𝑝 )
𝑄𝑡 = 𝑄𝑝 × 0.3 𝑇0.3
(𝑡−𝑇𝑝 +0.5T0. )
𝑄𝑡 = 𝑄𝑝 × 0.3 1.5𝑇0.3
(𝑡−𝑇𝑝 +1.5T0. )
𝑄𝑡 = 𝑄𝑝 × 0.3 2𝑇0.3
19
Tabel 19 Contoh Perhitungan Hidrograf Nakayasu
Q (m^3/s)
t (jam)
Tr = 2 Tr = 10 Tr = 100
0 0.000 0.000 0.000
0.1 0.024 0.033 0.042
0.2 0.126 0.177 0.220
0.3 0.334 0.467 0.581
0.4 0.665 0.932 1.159
0.5 1.137 1.593 1.981
0.6 1.760 2.467 3.068
0.7 2.549 3.571 4.442
0.8 3.511 4.920 6.120
0.9 4.659 6.528 8.119
1 5.999 8.406 10.455
ANALISA
20
Snyder merupakan konstanta regional yang merefleksikan gradien dan catchment
storage sungai. Range Ct pada umunya sebesar 1.35-1.65. Namun, Subramnya
(2013:273) dalam buku Engineering Hydrology menyatakan bahwa berdasarkan
studi dan penelitian, telah banyak ditemukan nilai Ct yang beragam berdasarkan
lokasi, mulai dari 0.3-6. Maka, agar didapatkan nilai time to peak antara hidrograf
Nakayasu dan hidrograf Snyder yang lebih mirip dan presisi, nilai Ct yang
digunakan (berdasarkan kalibrasi) adalah sebesar 0.7. Selain itu, terdapat juga
parameter bebas Cp yang perlu ditentukan. Berdasarkan kalibrasi, didapatkan nilai
Cp sebesar 0.636.
Dengan parameter bebas 𝛼, Tr, Ct, Cp, dan C, didapatkan time peak dan Q
peak sebagai berikut:
Tabel 20 Perbandingan Debit Banjir Rencana Snyder-Alexeyev dan Nakayasu
21
Dengan perbandingan antara hidrograf debit rencana Snyder-Alexeyev dan
Nakayasu sebagai berikut:
Selain nilai Tp dan Qp yang mirip, perlu dipastikan bahwa volume limpasan
yang dihasilkan hidrograf sama dengan volume hujan efektif. Perhitungan volume
limpasan ini dapat dilakukan dengan metode numerik, seperti metode Simpson.
Berikut adalah contoh perhitungan numerik hidrograf Snyder menggunakan metode
Simpson pada periode ulang 2 tahun (sampai dengan jam ke-9. Sisa perhitungan
tidak dilampirkan untuk mempersingkat laporan.)
Tabel 21 Contoh Perhitungan Metode Simpson
Tr = 2 Tahun h 3600
Metode Simpson
N Xn Y Cn h.CN.(fXn)/3
0 0 0.00 1 0.00
1 1 0.06 4 278.12
2 2 25.56 2 61352.15
3 3 165.30 4 793424.93
4 4 371.89 2 892536.35
5 5 548.49 4 2632737.64
6 6 654.97 2 1571918.64
7 7 693.22 4 3327461.16
8 8 680.42 2 1633000.14
9 9 635.10 4 3048500.71
22
Menggunakan metode Simpson, dilakukan perhitungan untuk volume limpasan
hidrograf Snyder-Alexeyev dan hidrograf Nakayasu seluruh periode ulang.
Perhitungan itu akan dibandingkan dengan volume hujan efektif, yaitu Reffektif ×
luas DAS. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 22 Perbandingan Volume Limpasan dan Volume Hujan Efektif
Karena galat antara volume hujan efektif dengan volume limpasan cukup kecil,
hidrograf Snyder-Alexeyev dan Nakayasu cukup baik merpressentasikan
karakteristik DAS.
Jika dibandingkan dengan debit harian maksimum pada nomor 2, debit
banjir desain (berdasarkan hidrograf Snyder-Alexeyev dan Nakayasu memiliki nilai
yang lebih besar. Sebuah kejadian hidrograf akan overflow jika Qc < Qp. Qc
merupakan kapasitas desain, dalam kata lain pada kasus ini adalah debit banjir
desain berdasarkan hidrograf Snyder-Alexeyev dan Nakayasu. Sementara, Qp
adalah debit banjir harian maksimum berdasarkan perhitungan pada No. 2. Karena
debit desain lebih besar dari debit banjir harian maksimum, jika infrastruktur yang
dibangung di Nanjung DAS Citarum Hulu sesuai dengan debit desain yang telah
diperhitungkan, tidak akan terjadi outflow pada infrastruktur air.
23
BAB VI
PEMODELAN HIDROLOGI
Data
Air Hujan Tahunan 1802.31396
Nominal 460.462791
A DAS (m^2) 1700000000
2. Mengasumsikan data nilai tampungan kelengasan (Wo), koefisien
evapotranspirasi (Cr), PSUB, tampungan air tanah awal (TA), dan GWF. Nilai-
nilai ini nantinya akan dikalibrasi untuk mendapatkan hasil terbaik. Hasil
kalibrasi adalah:
Tabel 24 Parameter DAS Hasil Kalibrasi
24
𝑁𝐴 = 𝑅 − 𝐴𝐸𝑇
25
Tabel 25 Perhitungan Metode NRECA
Curah Evapotra Evapotra Rasio Kelebiha Perubaha
Rasio Rasio Neraca
Tahun Bulan Hari Hujan/R nspirasi Wo Wi nspirasi Kelebihan n n
R/PET AET/PET Air (NA)
(mm) Bulanan Aktual Kelengasan Kelengas Tampung
Januari 31 186.7191 108.50 1112.18 2.42 1.72 1.00 76.81 109.91 1.25 137.43 -27.52
Februari 28 238.778 98.00 1084.66 2.36 2.44 1.00 69.37 169.40 1.17 197.77 -28.36
Maret 31 227.967 108.50 1056.30 2.29 2.10 1.00 76.81 151.16 1.11 167.07 -15.91
April 30 172.5157 75.00 1040.38 2.26 2.30 1.00 53.09 119.42 1.08 128.85 -9.43
Mei 31 61.47303 77.50 1030.95 2.24 0.79 1.00 54.86 6.61 1.07 7.05 -0.44
Juni 30 25.07509 75.00 1030.52 2.24 0.33 1.00 53.09 0.00 0.00 0.00 0.00
2003
Juli 31 15.59417 77.50 1030.52 2.24 0.20 1.00 54.86 0.00 0.00 0.00 0.00
Agustus 31 20.43824 77.50 1030.52 2.24 0.26 1.00 54.86 0.00 0.00 0.00 0.00
September 30 62.95901 75.00 1030.52 2.24 0.84 1.00 53.09 9.87 1.07 10.51 -0.64
Oktober 31 206.2677 108.50 1029.87 2.24 1.90 1.00 76.81 129.46 1.06 137.81 -8.35
November 30 175.6645 105.00 1021.53 2.22 1.67 1.00 74.33 101.33 1.05 106.85 -5.51
Desember 31 205.5399 108.50 1016.01 2.21 1.89 1.00 76.81 128.73 1.05 134.97 -6.23
Januari 31 267.5714 108.50 1112.18 2.42 2.47 1.00 76.81 190.76 1.25 238.53 -47.76
Februari 29 211.436 101.50 1064.42 2.31 2.08 1.00 71.85 139.58 1.12 156.46 -16.88
Maret 31 261.876 108.50 1047.54 2.27 2.41 1.00 76.81 185.07 1.09 201.75 -16.68
April 30 225.6522 75.00 1030.86 2.24 3.01 1.00 53.09 172.56 1.07 183.90 -11.34
Mei 31 238.7975 77.50 1019.52 2.21 3.08 1.00 54.86 183.93 1.05 193.53 -9.60
Juni 30 56.46775 75.00 1009.92 2.19 0.75 1.00 53.09 3.37 1.04 3.52 -0.14
2004
Juli 31 47.94281 77.50 1009.78 2.19 0.62 1.00 54.86 0.00 0.00 0.00 0.00
Agustus 31 15.663 77.50 1009.78 2.19 0.20 1.00 54.86 0.00 0.00 0.00 0.00
September 30 71.376 75.00 1009.78 2.19 0.95 1.00 53.09 18.28 1.04 19.06 -0.77
Oktober 31 48.94876 108.50 1009.00 2.19 0.45 1.00 76.81 0.00 0.00 0.00 0.00
November 30 179.8601 105.00 1009.00 2.19 1.71 1.00 74.33 105.53 1.04 109.91 -4.38
Desember 31 220.19 108.50 1004.62 2.18 2.03 1.00 76.81 143.38 1.04 148.77 -5.39
Januari 31 240.1209 108.50 1112.18 2.42 2.21 1.00 76.81 163.31 1.25 204.20 -40.89
Februari 28 317.0142 98.00 1071.29 2.33 3.23 1.00 69.37 247.64 1.14 281.19 -33.55
Maret 31 308.7719 108.50 1037.74 2.25 2.85 1.00 76.81 231.96 1.08 249.39 -17.43
April 30 186.025 75.00 1020.31 2.22 2.48 1.00 53.09 132.93 1.05 139.98 -7.05
Mei 31 83.87594 77.50 1013.26 2.20 1.08 1.00 54.86 29.01 1.05 30.34 -1.32
Juni 30 106.028 75.00 1011.94 2.20 1.41 1.00 53.09 52.94 1.04 55.28 -2.35
2005
Juli 31 69.7911 77.50 1009.59 2.19 0.90 1.00 54.86 14.93 1.04 15.56 -0.63
Agustus 31 37.87095 77.50 1008.96 2.19 0.49 1.00 54.86 0.00 0.00 0.00 0.00
September 30 72.53414 75.00 1008.96 2.19 0.97 1.00 53.09 19.44 1.04 20.25 -0.81
Oktober 31 126.6897 108.50 1008.16 2.19 1.17 1.00 76.81 49.88 1.04 51.91 -2.03
November 30 153.7111 105.00 1006.13 2.19 1.46 1.00 74.33 79.38 1.04 82.47 -3.09
Desember 31 259.7361 108.50 1003.04 2.18 2.39 1.00 76.81 182.93 1.04 189.55 -6.62
26
Recharg Tampungan Air Tampungan Air Aliran Aliran Aliran Q
Qsintesis
e to Tanah Awal Tanah Akhir Air Langsun Total observas Korelasi Korelasi
(m^3/s)
Ground (mm) (mm) Tanah g (mm) (mm) i
109.94 10.20 120.15 68.76 27.49 96.25 61.09 48.30
158.21 51.39 209.60 119.96 39.55 159.51 112.09 162.48
133.66 89.64 223.30 127.80 33.41 161.21 102.32 90.88
103.08 95.50 198.59 113.65 25.77 139.42 91.44 59.19
5.64 84.93 90.57 51.83 1.41 53.24 33.79 38.85
0.00 38.74 38.74 22.17 0.00 22.17 14.54 11.15
0.9040447
0.00 16.57 16.57 9.48 0.00 9.48 6.02 6.51
0.00 7.09 7.09 4.06 0.00 4.06 2.57 8.72
8.41 3.03 11.44 6.55 2.10 8.65 5.67 13.63
110.25 4.89 115.14 65.89 27.56 93.46 59.32 60.33
85.48 49.24 134.72 77.10 21.37 98.47 64.58 62.78
107.97 57.62 165.59 94.77 26.99 121.76 77.28 92.36
190.82 10.20 201.03 115.05 47.71 162.75 103.30 87.07
125.17 85.98 211.15 120.84 31.29 152.14 103.22 101.97
161.40 90.31 251.70 144.05 40.35 184.40 117.04 124.81
147.12 107.65 254.77 145.81 36.78 182.59 119.75 83.20
154.82 108.96 263.79 150.97 38.71 189.68 120.39 91.02
2.81 112.82 115.64 66.18 0.70 66.88 43.87 27.58
0.93913 90.7%
0.00 49.46 49.46 28.30 0.00 28.30 17.96 25.18
0.00 21.15 21.15 12.11 0.00 12.11 7.68 7.74
15.24 9.05 24.29 13.90 3.81 17.71 11.62 28.85
0.00 10.39 10.39 5.95 0.00 5.95 3.77 7.74
87.93 4.44 92.37 52.87 21.98 74.85 49.09 35.45
119.01 39.51 158.52 90.72 29.75 120.48 76.47 86.44
163.36 10.20 173.57 99.33 40.84 140.18 88.97 82.73
224.95 74.23 299.19 171.23 56.24 227.46 159.84 184.86
199.51 127.96 327.47 187.41 49.88 237.29 150.61 240.46
111.99 140.06 252.04 144.25 28.00 172.24 112.97 140.95
24.27 107.80 132.07 75.58 6.07 81.65 51.82 75.44
44.22 56.48 100.71 57.64 11.06 68.69 45.05 55.24
0.9435769
12.45 43.07 55.52 31.77 3.11 34.88 22.14 34.32
0.00 23.74 23.74 13.59 0.00 13.59 8.63 14.41
16.20 10.16 26.35 15.08 4.05 19.13 12.55 20.18
41.53 11.27 52.80 30.22 10.38 40.60 25.77 51.64
65.97 22.58 88.56 50.68 16.49 67.18 44.06 39.37
151.64 37.88 189.52 108.46 37.91 146.37 92.90 80.61
Perbandingan antara grafik debit aktual (observasi) dengan debit sintetis periode
2003-2005 adalah sebagai berikut:
27
Grafik 9 Debit Model vs Aktual 2004
Dilakukan juga perbandingan FDC dan perhitungan RMSE antara debit aktual
dengan debit sintetis sebagai berikut:
Tabel 26 Perbandingan FDC dan Perhitungan RMSE
FDC
Rank Obs Sintetis P Galat
1 240.46 159.84 0.03 6498.95
2 184.86 150.61 0.05 1173.28
3 162.48 120.39 0.08 1771.29
4 140.95 119.75 0.11 449.12
5 124.81 117.04 0.14 60.31
6 101.97 112.97 0.16 121.00
7 92.36 112.09 0.19 389.32
8 91.02 103.30 0.22 150.93
9 90.88 103.22 0.24 152.36
10 87.07 102.32 0.27 232.52
11 86.44 92.90 0.30 41.79
12 83.20 91.44 0.32 68.01
13 82.73 88.97 0.35 38.91
14 80.61 77.28 0.38 11.08
15 75.44 76.47 0.41 1.05
16 62.78 64.58 0.43 3.27
17 60.33 61.09 0.46 0.58
18 59.19 59.32 0.49 0.02
28
19 55.24 51.82 0.51 11.67
20 51.64 49.09 0.54 6.51
21 48.30 45.05 0.57 10.54
22 39.37 44.06 0.59 22.01
23 38.85 43.87 0.62 25.17
24 35.45 33.79 0.65 2.74
25 34.32 25.77 0.68 73.03
26 28.85 22.14 0.70 44.97
27 27.58 17.96 0.73 92.52
28 25.18 14.54 0.76 113.29
29 20.18 12.55 0.78 58.31
30 14.41 11.62 0.81 7.83
31 13.63 8.63 0.84 25.07
32 11.15 7.68 0.86 12.05
33 8.72 6.02 0.89 7.33
34 7.74 5.67 0.92 4.29
35 7.74 3.77 0.95 15.70
36 6.51 2.57 0.97 15.53
RMSE 18.04
ANALISA
Menggunakan metode NRECA, dilakukan pemodelan hidrologi untuk Nanjung
DAS Citarum Hulu. Hasil dari pemodelan NRECA antara debit sintetis dan debit
observasi perbulan memiliki nilai korelasi yang cukup tinggi, yaitu 90% pada
tahun 2003, 93% pada tahun 2004, dan 94% pada tahun 2005. Pada perbandingan
FDC bulanan debit observasi vs sintetis, didapatkan korelasi sebesar 95% dengan
jumlah root mean square error (RMSE) sebesar 18,04.
29
30
BAB VII
RESUME
31
• Untuk periode ulang 10 tahun = 957.504 𝑚 /𝑠
• Untuk periode ulang 100 tahun = 1190.9 𝑚 /𝑠
Dan nilai debit banjir desain hidrograf Nakayasu adalah sebagai berikut:
• Untuk periode ulang 2 tahun = 693.221 𝑚 /𝑠
• Untuk periode ulang 10 tahun = 971.382 𝑚 /𝑠
• Untuk periode ulang 100 tahun = 1208.175 𝑚 /𝑠
Terkahir, dilakukan pemodelan hujan menggunakan metode NRECA yang
terdapat pada
32