Anda di halaman 1dari 4

Sifat Sibernetik dan Stabilitas Ekosistem

 Selain adanya aliran energi dan sikus materi, ekosistem juga


kaya akan arus komunikasi fisik dan kimia yang
menghubungkan semua bagian-bagian serta mengendalikan
dan mengatur sistem sebagai satu kesatuan.
 Ekosistem memiliki sifat sibernetik (pengemudi atau penguasa)
tetapi fungsi pengendalian ini bersifat internal dan menyebar,
bukan bersifat eksternal dan spesifik seperti pada peralatan
sibermetik buatan manusia.
 Proses dekomposisi yang dilakukan oleh
kelampok organisme heterotrofik diperkirakan seimbang
dengan proses metabolisne yang dilakukan oleh kelompok
autotrofik.
Tipe-tipe dekomposisi:
a. Respirasi aerobik, merupakan proses kebalikan dari
fotosintesis oleh tumbuhan. Bahan organik dirombak
kembali menjadi CO2 dan H2O dengan pembebasan energi.
b. Respirasi anaerobik, adalah respiras dalam
kondisi tanpa O2, umumnya dilakuka oleh
kelompok saprofag (bakteri, Protozoa dll.)
Fermentasi, juga bersifat anaerobik, hisalnya
oleh ragi.

Siklus pentosa fostat (C3) Siklus asam dikarbokolat (C4)

Kloropiat berukuran besar


Butuh 400-1000 g air untuk Penggunaan air efisien <400 g untuk
setiap 1 g bahan kering memproduksi 1 bahan
kering
Terhambat oleh kadar oksigen yg Tidak terhambat
tinggi
Tahan serangan hama serangga
Tomat, gandum, padi, sayur Seperti rumput, jagung, gandum
Dominan di gurun, padang rumput
daerah iklim sedang
 Hipotesis Gaia menyarankan pentingnya
menemukan dan mempertahankan suatu sistem pengendalian
yang memungkinkan biosfer dapat menyesuaikan diri terhadap
tingkat pencemaran (CO2, panas, belerang, oksida nitrogen)
yang disebabkan oleh aktivitas manusia akibat kemajuan
teknologi.
 Penghutanan kembali dengan menggunakan pemupukan
sebagian dapat berhas. Keadaan ini memberikan gambaran
bahwa kerusakan ekosistem dapat diperbaiki, tetapi dengan
usaha dan biaya yang tinggi.
PENGENDALIAN BIOLOGIS: HIPOTESIS GAIA
 Selain dapat beradaptasi dengan lingkungan fisiknya, setiap
organisme juga melakukan aktivitas terhadap ekosistem
sehingga dapat menyesuaikan lingkungan geokimia terhadap
kebutuhan-kebutuhan biologisnya.
 Komunitas organisme dengan lingkungan berkembang
bersama sebagai ekosistem.
STUDI TENTANG EKOSISTEM
Ada dua macam pendekatan untuk mempelajari
ekosistem,yaitu:
1. Secara hologis yaitu masukan-masukan dan keluaran-keluaran
dari suatu ekosistem diukur, dan bagian-bagian komponen
diteliti sesuai dengan tujuan studi
2. Secara merologis bagian-bagian utama dari ekosistem
dipelajari terlebih dahulu, kemudian digabungkan ke dalam
system secara keseluruhan.
Antara satu ekosistem dan ekosistem lainnya dapat berbeda
disebabkanoleh:
 Jumlah jenis organisme produsen.
 Jumlah jenis organisme konsumen
 Jumlah biodiversitas mikroorgahisme
 Jumlah dan macam komponen abiotic
 Kompleksitas interaksi antarkonponen
 Berbagai proses yang berlangsung di dalam ekosistem
Ekosistem Darat Ekosistem Akuatik
Rumput Autotroph Fitoplankton
Serangga dan mamalia Herbivore Zooplankton
Avertebrata tanah detrivora Makrozoobenthos
Burung dan hewan lain Karnivora Ikan
Bakteri dan jamur saprovora Bakteri, flagellata
pengurai

Berdasarkan struktur kehidupan, ekosistem memiliki dua


komponen,yaitu:
1. Komponen abiotik, yang meliputi:
a. senyawa organic
b. senyawa anorganik
c. lingkungan (fisika kimiaw)
2. Komponen biotik, yang meliputi
a. Produser
b. makrokonsumer (phagotroph)
c. mikrokonsumer (saprotroph)
Wiegert dan Owen (1971) membedakan komponen heterotrofik
atas dua kelompok:
a. Kelompok biophage organsme yang memangsa atau
memperolen makanannya dengan memakan organisme
lainnya
b. Kelompok saprophage = organisme yang memperoleh
makanannya dan bahan- bahan organik yang telah mati
Berdasarkan aspek biologis, komponen-komponen
ekosistem terdiri atas:
a. Senyawa-senyawa atau bahan-bahan anorganik yang
menghubungkan bagian biotik dan abiotik dari ekosistem (CN,
H,O, CO2, dll)
b. Senyawa-senyawa organik yang menghubungkan bagian biotik
dan abiotik dari ekosistem (protein, karbohidrat, lipid, baan
humus, dll)
c. Iklim (udara, air, dan lingkungan substrat, termasuk keadaan
iklim dan faktor-faktor fisik lainnya)
d. Produser, yaitu semua organisme autotrofik yang sebagian
besar terdiri atas tumbuhan berhijau daun. Kelompok ini dapat
membuat bahan-bahan makanan dari zat-at anorganik yang
sederhana.
e. Makrokonsumer (fagotrof), yaitu organisme heterotrofik yang
sebagian besar adalah hewan yang memangsa organisme lain
dan bahan-bahan organik yang hancur
f. Mikrokonsumer (saprotrof, dekomposer, atau
osmotrof), yaitu organisme heterctrofik yang
sebagian besar berupa mikroorganisme
(jazad renik).
Bentuk-bentuk Ekosistem
 Ekosistem alami = komponen-komponennya
lengkap, dapat memelihara dan memenuhi
kebutuhannya sendiri, selalu dalam
keseimbangan, lebih mantap, tidak udah
terganggu, tidak mudah tercemar.
 Ekosistem buatan = komponen-komponennya
kurang lengkap, memerlukan subsidi dari luar,
memertukan pemetiharaan dan perawatan,
mudah terganggu, mudah tercemar, dan tidak
mantap, dan lebih rentan terhadap perubahan.

Anda mungkin juga menyukai