Anda di halaman 1dari 65

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara ( ASN ) merupakan perpanjangan tangan
pemerintah dan sebagai garda terdepan pemberi pelayanan kepada masyarakat.
Selain itu, ASN memiliki peran dalam mengelola kekayaan alam dan potensi
sumber daya alam. Berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014, peran
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah sebagai; (1) Pelaksana Kebijakan Publik; (2)
Pelayan Publik; dan (3) Perekat dan Pemersatu Bangsa. Untuk melakukan peran
tersebut diperlukan sosok ASN yang memiliki nilai dasar ASN, yaitu
Akuntabilitas, Nasionalis, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi
(ANEKA ).
Pelatihan pembentukan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dilakukan
melalui Pelatihan Dasar CPNS. Hal ini sesuai dengan Pasal 63 ayat (3) dan ayat
(4) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, PNS
wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses diklat
terintegrasi untuk membangun moral, kejujuran, semangat nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Tujuan pelatihan dasar
adalah untuk membangun moral, kejujuran, semangat nasionalisme dan
kebangsaan, karakter pribadi yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Dalam sistem
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS memadukan pembelajaran klasikal dan
non-klasikal yang nantinya dapat diterapkan untuk memecahkan isu yang ada di
unit kerja.
Isu yang menjadi prioritas di unit kerja kami adalah belum optimalnya
tatalaksana pasien trauma mata di RSUP dr Kariadi. Laporan dalam bulan
Agustus 2018 terdapat 27 pasien trauma mata di RSUP dr Kariadi. Beberapa
pasien tatalaksana terlambat sehingga pasien menjadi lebih lama di IGD. Banyak

1
faktor yang menjadi penyebab kurang optimalnya penatalaksanaan ini. Bila hal ini
tidak diselesaikan akan terjadi penatalaksanaan pasien terlambat, prognosis tajam
penglihatan menjadi lebih buruk, respone time IGD menjadi lama, Length of Stay
menjadi lebih lama, edukasi pasien tidak optimal, penurunan kepuasan pasien
terhadap pelayanan rumah sakit. Tentunya akan merugikan pasien dan
menurunkan kualitas rumah sakit. Oleh karena itu penulis merancang beberapa
kegiatan untuk menyelesaikan isu dengan pendekatan nilai dasar PNS yang
didapat selama pelatihan dasar.

1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Peserta Diklat Pelatihan Dasar CPNS Golongan III mampu menyusun
rancangan aktualisasi dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA) serta peran dan kedudukan PNS yaitu Manajemen ASN, Whole of
Government dan Pelayanan Publik yang didapatkan selama pembelajaran
sehingga dapat menjadi suatu kebiasaan dalam kegiatan sehari-hari.

1.2.2 Tujuan Khusus


Peserta Diklat Pelatihan Dasar CPNS Golongan III mampu:
1. Mengidentifikasi isu yang ada di unit kerja.
2. Menganalisis dampak isu atau permasalahan yang ada jika tidak
diselesaikan.
3. Menganalisis penyebab-penyebab isu yang ada di unit kerja.
4. Menemukan gagasan kegiatan yang disertai output dalam penyelesaian isu
tersebut.
5. Menganalisis keterkaitan gagasan penyelesaian isu dengan nilai-nilai dasar
PNS (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi) dalam pelaksanaan kegiatan pemecahan isu.
6. Menetapkan kontribusi terhadap visi misi organisasi.
7. Menetapkan penguatan nilai organisasi.

2
8. Menganalisis dampak dampak jika nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) tidak
diterapkan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil RSUP dr. Kariadi Semarang


2.1.1 Sejarah
RSUP Dr. Kariadi Semarang merupakan Rumah Sakit vertikal rujukan
wilayah Jawa Tengah, selain itu merupakan Rumah Sakit Pendidikan. Dalam
fungsinya sebagai Rumah sakit Pendidikan bagi dokter, dokter spesialis, dan
subspesialis dari FK UNDIP, dan Institusi Pendidikan lain serta tenaga kesehatan
lainnya. Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementrian Kesehatan RI sejak
tahun 2005 telah melaksanakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (PPK BLU).
Pengguna jasa RSUP Dr. Kariadi adalah masyarakat Jawa Tengah dan
sekitarnya yang berjumlah lebih dari 40 juta penduduk. Kebutuhan dan keinginan
masyarakat jauh lebih banyak dan beragam daripada sebelumnya. RSUP dr
Kariadi terus mengembangkan diri agar memberi pelayanan prima bagi
masyarakat.
Sejarah singkat berdirinya RSUP Dr. Kariadi sampai dengan ditetapkan
menjadi Rumah Sakit BLU adalah sebagai berikut:
a. Didirikan pada jaman penjajahan Belanda tanggal 9 September 1925
dikenal dengan nama Centrale Buzgerlijke Ziekewsichting (CBZ), kemudian
pada jaman penjajahan Jepang menjadi “Purusara” (Pusat Rumah Sakit
Rakyat).
b. Menjadi rumah sakit vertikal milik Departemen Kesehatan dengan nama
RSUP Dr. Kariadi berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI No.
21215/Kab/1965.

3
c. Berdasarkan SK Menkes RI No.1130/Menkes/SK/XII/1003, tanggal 10
Desember 1993 ditetapkan menjadi RS Unit Swadana dengan struktur
organisasi berdasarkan SK Menkes No. 546/Menkes/VI/1994 tanggal 13
Juni 1994 Tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUP Dr. Kariadi.
d. Pada tahun 1997 sebagai Instansi Pemerintah Pengguna Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) berdasarkan UU No. 20 tahun 1997;
e. Berdasarkan PP No. 120 Tahun 2000 tentang Pendirian Perusahaan Jawatan
RSUP Dr. Kariadi, status rumah sakit berubah menjadi Perusahaan Jawatan
yang operasional mulai tahun 2002.
f. Terakhir pada tahun 2005 diubah statusnya menjadi Instansi Pemerintah
yang menerapkan PPK-BLU berdasarkan PP No. 23 tahun 2005 dan
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1243/MENKES/SK/VII/2005 tanggal
11 Agustus 2005.

2.1.2 Tugas Pokok Rumah Sakit


Tugas pokok RSUP Dr. Kariadi adalah menyelenggarakan upaya
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dan
berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan serta
melaksankan upaya rujukan dan upaya lain sesuai dengan kebutuhan. RSUP Dr.
Kariadi sebagai Rumah Sakit vertikal tipe A Pendidikan, juga menyelenggarakan
fungsi :
a. Pelayanan Medik (Spesialistik dan Sub Spesialistik)
b. Pelayanan penunjang medik dan non medik
c. Pelayanan dan asuhan keperawatan
d. Pengelolaan SDM rumah sakit
e. Pelayanan rujukan
f. Diklat di bidang kesehatan
g. Penelitian dan pengembangan
h. Administrasi umum dan Keuangan

2.1.3 Visi dan Misi RSUP dr. Kariadi

4
Visi RSUP dr. Kariadi adalah : “”Menjadi rumah sakit pendidikan dan
rujukan nasional yang unggul”, dengan misi sebagai berikut:
a. Menyediakan pelayanan kesehatan dan rujukan yang paripurna, bermutu
tinggi, menjamin keselamatan pasien dan menjangkau seluruh masyarakat.
b. Menyediakan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas sesuai kebutuhan
pelayanan kesehatan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang tetap berorientasi pada keselamatan pasien.
c. Melaksanakan dan memfasilitasi penelitian yang berkualitas sesuai
kebutuhan pelayanan kesehatan dan perkembangan ilmu pengetahuan serta
teknologi yang menjamin keselamatan pasien.

2.1.4 Filosofi RSUP Dr. Kariadi


Dengan landasan kemanusiaan, motivasi, jujur, integritas yang tinggi akan
mampu meningkatkan mutu pelayanan.  

2.1.5 Moto RSUP Dr. Kariadi


Moto RSUP dr. Kariadi adalah “ Sahabat Menuju Sehat” 

2.1.6 Nilai RSUP Dr. Kariadi


Nilai organisasi yang ada di RSUP dr. Kariadi adalah : Kepercayaan
(trust), Integritas (integrity), Peduli (care), Profesional, Efisien dan Kebersamaan

2.2 Nilai Dasar ANEKA


Nilai dasar yang dikedepankan selama proses pembinaan calon pegawai
negeri sipil (CPNS) ialah: (1) Akuntabilitas; (2) Nasionalisme; (3) Etika Publik;
(4) Komitmen Mutu; (5) Anti Korupsi. Lima nilai dasar ini dikenal dengan
ANEKA.
Adapun indikator dari nilai-nilai dasar tersebut sebagai berikut:

2.2.1 Indikator Akuntabilitas

5
a. Menginternalisasi nilai-nilai dasar akuntabilitas dan kepentingan publik
dalam kehidupan bangsa dan penyelenggaraan pemerintahan
b. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dan kepentingan sektor, kelompok
dan pribadi.
c. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan ASN dalam politik praktis.
d. Memperlakukan masyarakat secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik
e. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandal sebagai
penyelenggara pemerintah.

2.2.2 Indikator Nasionalisme


a. Dapat memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai yang terdapat pada
Pancasila bagi ASN dalam menjalankan tugasnya
b. Memahami fungsi dan peran ASN sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan
publik.
c. Memahami peran ASN sebagai pelayan publik.
d. Memahami fungsi ASN sebagai pemersatu bangsa.

2.2.3 Indikator Etika Publik


a. Memahami kode etik dan perilaku pejabat publik.
b. Memahami bentuk-bentuk kode etik dan implikasinya.
c. Menganalisis dan menilai ilustrasi aktualisasi nilai dasar etika public

2.2.4 Indikator Komitmen Mutu


a. Memahami tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi, dan
kinerja berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik

6
b. Menunjukkan sikap perilaku kerja yang kreatif dan inovatif yang
berorientasi pada mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
public

2.2.5 Indikator Anti korupsi


a. Menyadari dampak perilaku dan tindak pidana korupsi bagi kehidupan
pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa.
b. Menjelaskan cara –cara menghindari perilaku dan tindak pidana korupsi.
c. Menjelaskan pembangunan sistem integritas untuk mencegah terjadinya
korupsi di lingkungannya , dan
d. Mengaktualisasikan nilai dasar anti korupsi bagi kehidupan diri pribadi,
keluarga, masyarakat dan bangsa.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan para pakar telah
melakukan identifikasi 9 nilai anti korupsi, sebagai berikut : Jujur, Peduli,
Mandiri, Disiplin, Tanggung jawab, Kerja keras, Sederhana, Berani dan Adil.
Sembilan nilai dasar anti korupsi ini menjadi acuan ASN dalam menjalankan
tugasnya.

2.3 Kedudukan dan Peranan ASN dalam NKRI


Pegawai ASN terbagi menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai Negeri Sipil (PNS)
merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat
sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebajikan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari
pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi
sebagai berikut: 1) Pelaksana kebijakan publik; 2) Pelayan publik; dan 3) Perekat
dan pemersatu bangsa. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi

7
setiap warganegara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan
tujuan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk professional
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. ASN berfungsi, bertugas dan
berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945,
Negara dan Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta
senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri,
seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam
penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas
persatuan dan kesatuan. ASN harus senantiasa mengutamakan dan mementingkan
persatuan dan kesatuan bangsa (Kepentingan bangsa dan Negara di atas
segalanya).
ASN dalam menjalankan perannya menggunakan pendekatan Whole of
Government (WoG). WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu
pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-
urusan yang relevan.

2.4 Unit Kerja


Kelompok Staf Medis (KSM) Ilmu Kesehatan Mata adalah salah satu dari
22 unit KSM di RSUP dr. Kariadi Semarang. Selain menjalankan fungsi
pelayanan, KSM tersebut juga menjalankan fungsi pendidikan. Pendidikan yang
berlangsung di KSM Ilmu Kesehatan Mata terdiri dari beberapa level kompetensi.
Level kompetensi yang pertama adalah pendidikan profesi dokter, kemudian level
yang lebih tinggi adalah pendidikan dokter spesialis dan yang tertinggi adalah
pendidikan dokter subspesialis. KSM Ilmu Kesehatan Mata memiliki delapan sub
divisi yang terdiri dari Refraksi, Neuro-optalmologi, Vitreoretina, Infeksi dan

8
imunologi, Katarak dan bedah refraktif, Glaukoma, Trauma- Rekonstruksi
okulopasti dan onkologi, Pediatrik dan Strabismus

BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Isu


3.1.1 Isu yang diangkat
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan bertugas di KSM ilmu
kesehatan mata RSUP dr Kariadi selama 7 bulan ditemukan beberapa
isu yang menjadi perhatian penulis. Prioritas pemecahan isu tersebut
dipilih melalui analisis USG ( Urgency, Seriousness, Growth) untuk
memilih satu isu yang akan diselelesaikan

Tabel 1. Pemilihan Isu Melalui Kriteria USG


No Identifikasi Isu Prioritas U S G total
1 Belum optimalnya tatalaksana pasien trauma mata 5 5 5 15
di RSUP dr Kariadi
2 Belum optimalnya tata laksana bersama antar 4 4 3 11
disiplin limu pada penanganan kasus mata
kompleks
3 Belum optimalnya dokumentasi pasien tumor dan 3 3 3 9
rekonstruksi di RSUP dr Kariadi

Keterangan :

9
Skala Likert 1-5 (5= sangat besar, 4 = besar, 3= sedang, 2= kecil, 1=
sangat kecil)
A. Urgency (urgensi) : semendesak apa isu tersebut harus dibahas dikaitkan
dengan waktu yang tersedia.
B. Seriousness (keseriusan) : seserius apa isu tersebut perlu dibahas dikaitkan
dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah.
C. Growth (perkembangan Isu) : sebesar apa kemungkinan isu tersebut
menjadi berkembang dikaitkan dengan kemungkinan masalah akan lebih
buruk jika dibiarkan.
Dari ketiga isu yang diangkat, telah didapatkan prioritas isu dengan
menggunakan metode USG yaitu “ belum optimalnya tatalaksana pasien
trauma mata di RSUP dr. Kariadi”
Trauma mata merupakan salah satu isu kesehatan masyarakat yang banyak
terjadi. Penelitian menunjukkan trauma mata menyebabkan kebutaan
sebanyak 1,6 juta pasien, 2,3 juta pasien mempunyai tajam penglihatan
rendah.Trauma mata bisa terjadi di dalam lingkungan kerja, rumah, aktivitas
olahraga, kecelakaan lalu lintas, dan lainnya. Kasus dengan trauma mata
sering diterima di Instalasi Gawat Darurat. Diagnosis dan tata laksana yang
tepat dan cepat pada kasus trauma diperlukan untuk prognosis penglihatan
yang baik atau pencegahan komplikasi lebih lanjut.

Kelompok Staf Medik (KSM) Ilmu Kesehatan Mata memiliki delapan


divisi subspesialistik salah satunya adalah divisi Trauma yang menjadi bagian
Trauma, Tumor, Rekonstruksi, dan Okuloplasti. Setiap harinya terdapat satu
orang Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) jaga dan dua residen Ilmu
Kesehatan Mata yang bertugas diluar jam kerja. Pasien Trauma mata akan
diterima oleh dokter umum di Instalasi Gawat Darurat triase untuk
selanjutnya dilaporkan kepada residen jaga Ilmu Kesehatan Mata. Selanjutnya
residen jaga akan melaporkan pasien kepada DPJP jaga. Pada kasus yang
sederhana, pasien dapat ditangani oleh DPJP jaga harian. Tetapi pada kasus
yang kompleks, pasien harus dikonsulkan kepada divisi trauma. Kendala

10
muncul konsultasi kadang terhambat dikarenakan belum ada alur konsultasi
yang jelas.

Komunikasi IGD dan residen jaga juga menjadi faktor pernyebab belum
optimalnya tatalaksana pasien trauma. Residen jaga stand by di bangsal.
Dokter atau perawat IGD akan menghubungi residen jaga melalui telepon
bangsal. Tetapi informasi kadang tidak langsung tersampaikan bila residen
jaga tidak berada ditempat dikarenakan menjawab konsultasi di ruangan atau
bangsal lainnya. Residen jaga terkadang meninggalkan nomer pribadi di
bangsal, tetapi hal ini tidak terlalu efektif, karena nomer telepon yang berbeda
– beda setiap harinya membuat dokter / perawat IGD bingung.

Pasien trauma mata perlu dilakukan pengkajian masalah sehingga dapat


diperkirakan tajam penglihatan setelah trauma dan komplikasi yang akan
timbul. Pengkajian yang baik dapat membantu dalam mengedukasi pasien dan
keluarga akan penyakitnya dan kemungkinan yang akan timbul secara
objektif. Ocular Trauma Score (OTS) merupakan instrument objektif yang
dapat digunakan untuk menilai tajam penglihatan setelah trauma dan
komplikasi yang terjadi, serta evaluasi perkembangan penyakit saat pasien
kontrol. Tetapi penghitungan OTS ini tidak dilakukan dan tidak dicantumkan
dalam rekam medik.

Selama ini trauma digabungkan dengan tumor dan rekonstruksi sesuai


kesepakatan internal yang berlaku. Tidak adanya subdivisi khusus trauma
sehingga menyebabkan transfer of knowledge mengenai update tatalaksana
kasus trauma mata kurang optimal. Kegiatan intervensi berkaitan update ilmu
dan penambahan kompetensi kepada DPJP dan residen mata perlu dilakukan.

Penanganan trauma yang tidak optimal dapat menyebabkan penanganan


pasien terlambat, prognosis tajam penglihatan menjadi lebih buruk, respone
time IGD menjadi lama, komplikasi penyakit akan semakin tinggi dan
memanjangnya length of stay, edukasi pasien tidak optimal, penurunan

11
kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit. Pemecahan isu yang baik
diperlukan untuk menangani masalah yang ada.

Pemelihan prioritas masalah utama yang akan diangkat menggunakan


metode analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth). Hasil USG terlampir
tabel 1.

3.1.2 Dampak bila Isu Tidak Ditangani

Tabel 2. Keterkaitan isu dengan dampak


Isu Dampak apabila isu tidak ditangani
Belum optimalnya a. Penatalaksanaan pasien trauma terlambat
penatalaksanaan pasien b. Respone time IGD menjadi lama
trauma mata di RSUP dr c. Prognosis tajam penglihatan menjadi memburuk
Kariadi Semarang d. Komplikasi penyakit akan semakin tinggi
e. Length of Stay menjadi lebih lama
f. Edukasi pasien tidak optimal
g. Penurunan kepuasan pasien terhadap pelayanan
rumah sakit
h. Tuntutan ke pihak rumah sakit tinggi

12
3.1.3 Analisis Isu
Untuk menyelesaikan masalah yang ada, maka dilakukan analisis
penyebab yang memunculkan masalah belum optimalnya belum optimalnya
penatalaksanaan pasien trauma mata di RSUP dr Kariadi Semarang. Penyebab
tersebut diinventarisasi dan dianalisis menggunakan metode diagram fishbone.

Belum adanya standar


MAN waktu sejak pasien MATERIAL
trauma datang sampai
tertangani di RSUP dr
mengenai tatalaksana trauma Kariadi
Kurang meratanya update ilmu

Belum adanya alur


tatalaksana dan
belum terampilnya residen dalam konsultasi pasien trauma
pemeriksaan dan tatalaksana kasus mata
trauma mata
Tidak adanya form
Ocular Trauma Score Belum
Terpisahmnya ruang jaga optimalnya
residen Ilmu Kesehatan penanganan
Mata dari IGD di RSUP kasus trauma
dr. Kariadi Belum adanya buku Kurang optimalnya waktu mata di RSUP
saku khusus konsultasi Residen kepada
tatalaksana pasien dr. Kariadi
DPJP
trauma mata
Belum optimalnya
diskusi jaga pasien Belum adanya jumlah Kurang optimalnya komunikasi
baru di bagian Ilmu kamar operasi yang antara DPJP dan divisi trauma
Kesehatan mata memadai

Environment Belum baiknya METHOD


MACHINE komunikasi internal
dokter / perawat IGD
dan residen jaga

13
Gambar 1. Diagram Fishbone

Tabel 3. Analisis Isu


1. Man - kurang meratanya update ilmu DPJP ilmu kesehatan
mata RSUP dr Kariadi dan residen mengenai
tatalaksana khusus trauma mata
- belum terampilnya residen di RSUP dr Kariadi dalam
pemeriksaan dan tatalaksana kasus trauma mata
2. Method - kurang optimalnya konsultasi residen kepada DPJP
ilmu kesehatan mata terkait pelaporan pasien trauma
mata
- belum baiknya komunikasi internal dokter/ perawat
IGD dan residen jaga terkait info pasien label kuning di
IGD
- kurang optimalnya komunikasi antara DPJP Ilmu
Kesehatan Mata dan divisi trauma di RSUP dr Kariadi
mengenai konsultasi maupun alihkelola pasien trauma
mata
3. Material - tidak adanya form Ocular Trauma Score yang
merupakan alat objektif untuk memprediksi prognosis

14
tajam penglihatan
- belum adanya standar waktu sejak pasien trauma
datang sampai tertangani di RSUP dr Kariadi
- belum adanya alur tatalaksana dan konsultasi pasien
trauma mata di RSUP dr Kariadi
4. Machine - belum adanya buku saku khusus tatalaksana trauma
mata untuk residen ilmu kesehatan mata
- belum adanya jumlah kamar operasi yang memadai
6. Environment - belum optimalnya diskusi jaga pasien baru di bagian
Ilmu Kesehatan mata
- terpisahmnya ruang jaga residen Ilmu Kesehatan Mata
dari IGD di RSUP dr. Kariadi

3.2 Gagasan Pemecahan Isu


Penulis mengusulkan gagasan pemecahan isu yang tertuang dalam
beberapa kegiatan yang tertulis dalam Tabel 3 sebagai berikut.

Tabel 4. Gagasan kegiatan


No Kegiatan Sumber
1. Telaah masalah dan tatalaksana pasien trauma mata dengan divisi
Inovasi
Trauma KSM Ilmu Kesehatan Mata
2. Pemberian update ilmu mengenai tatalaksana pasien trauma mata
Inovasi
kepada DPJP oleh divisi Trauma KSM Ilmu Kesehatan Mata
Pembekalan pengetahuan mengenai tatalaksana kasus trauma mata
3. Inovasi
pada residen oleh divisi trauma KSM Ilmu Kesehatan Mata
Trauma case based discussion secara berkala oleh subdivisi
4. Inovasi
trauma yang diberikan kepada residen Ilmu Kesehatan Mata
5. Bedside teaching khusus pasien trauma mata di RSUP dr Kariadi Inovasi
Wetlab ( Skill lab ) khusus tindakan operatif trauma mata oleh
6. Inovasi
divisi trauma kepada residen Ilmu Kesehatan Mata
7. Pembuatan alur tata laksana dan alih kelola pasien trauma Ilmu
Inovasi
Kesehatan Mata
Pengadaan alat komunikasi beserta seperangkat kelengkapannya
8. untuk digunakan oleh residen jaga mata yang dapat digunakan saat Inovasi
bertugas

15
9. Pengadaan buku administrasi khusus pasien trauma mata di IGD Inovasi
10. Pembuatan buku saku khusus tatalaksana kasus trauma mata Inovasi
11. Pengadaan form Ocular Trauma Score dalam bentuk cap yang
Inovasi
dapat digunakan pada setiap kasus trauma mata
12. Sosialisasi alur tata laksana dan alih kelola pasien trauma mata
Inovasi
kepada DPJP dan residen Ilmu Kesehatan Mata
13. Sosialisasi pengisian form Ocular Trauma Score dalam bentuk cap
Inovasi
kepada DPJP dan residen Ilmu Kesehatan Mata
14. Monitoring dan Evaluasi kegiatan alur Pembuatan alur tata
Inovasi
laksana dan alih kelola pasien Trauma KSM Ilmu Kesehatan Mata
15. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pengisian cap form
Inovasi
Ocular Trauma Score

16
3.3 Matriks Gagasan Kegiatan Pemecahan Isu dikaitkan dengan Nilai-nilai Dasar PNS, Visi, Misi dan Penguatan Nilai Organisasi

Tahapan Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai


No Kegiatan Keluaran
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1. Telaah masalah Menghadap - Pimpinan  Kepemimpinan,  Mendukung visi  Integritas
dan tata laksana Kepala KSM menyetujui transparansi,integritas, RSUP dr Kariadi (integrity)
pasien trauma Ilmu gagasan kejelasan (Akuntabilitas) yaitu menjadi  Profesional
mata dengan Kesehatan  Diskusi dan musyawarah rumah sakit  Peduli (care)
divisi Trauma mata - memo /
(Nasionalisme) pendidikan dan  Efisien
Ilmu Kesehatan notulensi
 Kebersamaan, orientasi rujukan nasional  Kebersamaan
Mata organisasi, respek, kearifan yang unggul
(Etika Publik)
 Mendukung misi
 Inovasi (Komitmen mutu)
Menyediakan
 Kerjasama, berani pelayanan
(Anti korupsi) kesehatan dan
Membuat Undangan  Transparansi, kejelasan rujukan yang
undangan rapat rapat (Akuntabilitas) paripurna, bermutu
 Diskusi dan musyawarah tinggi, menjamin
(Nasionalisme) keselamatan pasien
 Kebersamaan, kearifan dan menjangkau
(Etika Publik) seluruh masyarakat.
 Inovasi (Komitmen mutu ) 
 Kerjasama, berani, adil
(Anti korupsi )
Distribusi bukti  Transparansi, kejelasan
undangan rapat penerimaan (Akuntabilitas)
undangan oleh  Diskusi dan musyawarah
anggota divisi (Nasionalisme)
trauma  Kebersamaan, kearifan
(Etika Publik)

17
 Inovasi (Komitmen mutu)
Kerjasama, berani, adil
(Anti korupsi)
Rapat telaah - absensi  Kepemimpinan,Transparansi,
masalah Integritas, kejelasan,
penanganan - notulensi
Profesionalisme
pasien trauma hasil rapat
(Akuntabilitas)
mata  Diskusi dan musyawarah
(Nasionalisme)
 Kebersamaan, kepedulian,
kedewasaan, orientasi
organisasi, respek, kearifan
(Etika Publik)
 Orientasi mutu, efektif
efisiensi, adaptatif, inovasi
(Komitmen mutu)
 Peduli, kerjasama, Adil
(Anti korupsi)
Memaparkan - Pemahaman  Kepemimpinan,Transparansi,
hasil telaah aturan Integritas, kejelasan,
masalah Profesionalisme
penanganan (Akuntabilitas)
trauma mata  Diskusi dan musyawarah
(Nasionalisme)
 Kebersamaan, kepedulian,
kedewasaan, orientasi
organisasi, respek, kearifan
(Etika Publik)
 Orientasi mutu, efektif
efisiensi, adaptatif, inovasi
(Komitmen mutu)

18
Peduli, kerjasama, Adil
(Anti korupsi)
2. Pemberian update Meminta - kepala KSM  Kepemimpinan,  Mendukung visi  Integritas
ilmu mengenai persetujuan menyetujui transparansi,integritas, RSUP dr Kariadi (integrity)
tatalaksana pasien Kepala KSM kegiatan kejelasan (Akuntabilitas) yaitu menjadi  Peduli (care)
trauma mata pada Ilmu kesehatan  Diskusi dan musyawarah rumah sakit  Profesional
DPJP oleh divisi Mata (Nasionalisme) pendidikan dan  Efisien
trauma KSM Ilmu terkainupdate  Kebersamaan, orientasi rujukan nasional  kebersamaan
Kesehatan mata ilmu mengenai organisasi, respek, kearifan yang unggul
tatalaksana (Etika Publik) Menyediakan
pasien trauma  Inovasi (Komitmen mutu ) pelayanan
mata pada  Kerjasama, berani kesehatan rujukan
DPJP oleh (Anti Korupsi) yang paripurna,
divisi trauma bermutu tinggi,
KSM Ilmu menjamin
Kesehatan keselamatan pasien
mata dan menjangkau
seluruh masyarakat

 Mendukung misi
Menyediakan
pelayanan
kesehatan dan
rujukan yang
paripurna, bermutu
tinggi, menjamin
keselamatan pasien
dan menjangkau
seluruh masyarakat
dan Menyediakan
pendidikan dan

19
pelatihan yang
berkualitas sesuai
kebutuhan
pelayanan
kesehatan dan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi yang tetap
berorientasi pada
keselamatan pasien.

. Mencari bahan - jurnal terbaru  Integritas, tanggung jawab,


tata laksana tatalaksana konsisten (Akuntabilitas)
trauma terbaru kasus trauma  Bekerja keras- sila ke V
mata (Nasionalisme )
- text book  Peduli, dewasa, Orientasi
tatalaksana organisasi, integritas, inovasi,
kasus trauma keunggulan (Etika Publik)
mata  Orientasi mutu, sepenuh hati,
inovasi (Komitmen Mutu)
- video  Peduli, mandiri, disiplin,
pemeriksaan tanggung jawab
trauma mata (Anti Korupsi)
- video
tatalaksana
trauma mata
Konsultasi - revisi materi  Kepemimpinan,
materi ajar ke transparansi,integritas,
divisi trauma - notulensu
kejelasan ( Akuntabilitas )
KSM Ilmu  Diskusi dan musyawarah

20
Kesehatan (Nasionalisme)
Mata  Kebersamaan, orientasi
organisasi, respek, kearifan
(Etika Publik )
 Inovasi (Komitmen mutu )
 Kerjasama, berani
(Anti korupsi )
Menyusun Jadwal  Integritas, tanggung jawab,
jadwal pelaksanaan konsisten (Akuntabilitas)
pelaksanaan pemberian  Bekerja keras- sila ke V
pemberian materi update (Nasionalisme )
update ilmu ilmu mengenai  Orientasi organisasi, integritas,
mengenai tatalaksana inovasi, keunggulan (Etika
tatalaksana pasien trauma Publik)
pasien trauma mata  Orientasi mutu, sepenuh hati,
mata adaptatif, inovasi (Komitmen
Mutu)
 Pedulu, mandiri, disiplin,
tanggung jawab (Anti Korupsi)

Pelaksanaan Powerpoint  Kepemimpinan,Transparansi,


pemberian kuliah Integritas, kejelasan,
update ilmu Profesionalisme
mengenai Absensi
(Akuntabilitas )
tatalaksana peserta
 Diskusi dan musyawarah
pasien trauma (Nasionalisme )
mata  Kebersamaan, kepedulian,
kedewasaan, orientasi
organisasi, respek, integritas,
unggul ( Etika Publik )
 Orientasi mutu, sepenuh hati,

21
efektif efisiensi, adaptatif,
inovasi (Komitmen mutu )
 Peduli, kerjasama, berani,
Adil ( Anti korupsi )
Evaluasi Hasil Post test  Transparansi, integritas,
pengetahuan kejelasan ( Akuntabilitas)
DPJP  Kedewasaan, orientasi
organisasi, unggul (Etika
Publik)
 Orientasi mutu, sepenuh hati,
adaptatif, inovasi, perbaikan
berkelanjutan (Komitmen
Mutu)
 mandiri, disiplin, tanggung
jawab, berani (Anti Korupsi)

3. Pembekalan Menghadap - kepala KSM  Kepemimpinan,  Mendukung visi  Integritas


pengetahuan Kepala KSM dan Ketua transparansi,integritas, RSUP dr Kariadi (integrity)
mengenai dan Ketua Program Studi kejelasan ( Akuntabilitas ) yaitu menjadi  Peduli (care)
tatalaksana kasus Program Studi PPDS 1  Diskusi dan musyawarah rumah sakit  Profesional
trauma mata pada PPDS 1 Ilmu menyetujui (Nasionalisme ) pendidikan dan  Efisien
residen oleh divisi Kesehatan kegiatan  Kebersamaan, orientasi rujukan nasional  kebersamaan
trauma KSM Ilmu Mata organisasi, respek, kearifan yang unggul
Kesehatan Mata (Etika Publik) Menyediakan
 Inovasi (Komitmen mutu ) pelayanan
 Kerjasama, berani kesehatan rujukan
(Antikorupsi) yang paripurna,
bermutu tinggi,
menjamin
keselamatan pasien
dan menjangkau

22
seluruh masyarakat
Mendukung misi
Menyediakan
pelayanan
kesehatan dan
rujukan yang
paripurna, bermutu
tinggi, menjamin
keselamatan pasien
dan menjangkau
seluruh masyarakat
dan Menyediakan
pendidikan dan
pelatihan yang
berkualitas sesuai
kebutuhan
pelayanan
kesehatan dan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi yang tetap
berorientasi pada
keselamatan pasien.
. Mencari - jurnal  Integritas, tanggung jawab,
tatalaksana tatalaksana konsisten (Akuntabilitas)
terbaru kasus trauma  Bekerja keras- sila ke V
mengenai mata (Nasionalisme )
trauma mata - text book  Peduli, dewasa, Orientasi
tatalaksana organisasi, integritas, inovasi,
kasus trauma keunggulan (Etika Publik)
mata  Orientasi mutu, sepenuh hati,

23
- video inovasi (Komitmen Mutu)
pemeriksaan  Peduli, mandiri, disiplin,
trauma mata tanggung jawab (Anti
Korupsi)
- video
tatalaksana
trauma mata
Konsultasi - revisi materi  Kepemimpinan,
materi ajar ke transparansi,integritas,
divisi trauma - notulensu
kejelasan (Akuntabilitas)
KSM Ilmu  Diskusi dan musyawarah
Kesehatan (Nasionalisme)
Mata  Kebersamaan, orientasi
organisasi, respek,
kearifan (Etika Publik)
 Inovasi (Komitmen mutu)
 Kerjasama, berani (Anti
korupsi)
Menyusun Jadwal  Integritas, tanggung jawab,
jadwal pelaksanaan konsisten (Akuntabilitas)
pelaksanaan Pembekalan  Bekerja keras- sila ke V
Pembekalan pengetahuan (Nasionalisme )
pengetahuan mengenai  Orientasi organisasi, integritas,
mengenai tatalaksana inovasi, keunggulan (Etika
tatalaksana kasus trauma Publik)
kasus trauma mata pada  Orientasi mutu, sepenuh hati,
mata pada residen oleh adaptatif, inovasi (Komitmen
residen oleh divisi trauma Mutu)
divisi trauma KSM Ilmu  Pedulu, mandiri, disiplin,
KSM Ilmu Kesehatan tanggung jawab (Anti Korupsi)
Kesehatan Mata

24
Mata
Pelaksanaan Powerpoint  Kepemimpinan,Transparansi,
Pembekalan kuliah Integritas, kejelasan,
pengetahuan Profesionalisme
Absensi
mengenai (Akuntabilitas )
peserta
tatalaksana  Diskusi dan musyawarah
kasus trauma (Nasionalisme )
mata pada  Kebersamaan, kepedulian,
residen oleh kedewasaan, orientasi
divisi trauma organisasi, respek, integritas,
KSM Ilmu unggul ( Etika Publik )
Kesehatan  Orientasi mutu, sepenuh hati,
Mata efektif efisiensi, adaptatif,
inovasi (Komitmen mutu )
 Peduli, kerjasama, berani,
Adil ( Anti korupsi )
Evaluasi Hasil Post test  Transparansi, integritas,
pengetahuan kejelasan (Akuntabilitas)
residen  Kedewasaan, orientasi
mengenai organisasi, unggul (Etika
tatalaksana Publik)
kasus trauma  Orientasi mutu, sepenuh hati,
mata adaptatif, inovasi, perbaikan
berkelanjutan (Komitmen
Mutu)
 mandiri, disiplin, tanggung
jawab, berani (Anti Korupsi)

4. Trauma case Menyampaika - kepala KSM  Kepemimpinan,  Mendukung visi  Integritas


based discussion n gagasan dan Ketua transparansi,integritas, RSUP dr Kariadi (integrity)
secara berkala Trauma case menyetujui kejelasan (Akuntabilitas) yaitu menjadi

25
oleh subdivisi based kegiatan  Diskusi dan musyawarah rumah sakit  Peduli (care)
trauma kepada discussion (Nasionalisme) pendidikan dan  Profesional
residen Ilmu secara berkala  Kebersamaan, orientasi rujukan nasional  Efisien
Kesehatan Mata kepada Kepala organisasi, respek, kearifan yang unggul  kebersamaan
KSM Ilmu (Etika Publik) Menyediakan
Kesehatan  Inovasi (Komitmen mutu) pelayanan
Mata dan  Kerjasama, berani kesehatan rujukan
(Anti korupsi) yang paripurna,
Ketua Program
bermutu tinggi,
Studi PPDS 1
menjamin
Ilmu keselamatan pasien
KEsehatan dan menjangkau
mata seluruh masyarakat
 Mendukung misi
Menyediakan
pelayanan
kesehatan dan
rujukan yang
paripurna, bermutu
tinggi, menjamin
keselamatan pasien
dan menjangkau
seluruh masyarakat
dan Menyediakan
pendidikan dan
pelatihan yang
berkualitas sesuai
kebutuhan
pelayanan
kesehatan dan
perkembangan ilmu

26
pengetahuan dan
teknologi yang tetap
berorientasi pada
keselamatan pasien.
Menentukan Kasus pasien  Transparansi, kepercayaan,
kasus trauma trauma terpilih profesional ( Akuntabilitas)
mata yang  Diskusi dan kerjasama
akan ditelaah (Nasionalisme )
lebih dalam  Kebersamaan, kedewasaan,
dalam diskusi kebajikan, kearifan (Etika
Publik)
 Orientasi mutu, sepenuh hati,
adaptatif (Komitmen Mutu)
 Jujur, tanggung jawab,
sederhana, berani, adil (Anti
Korupsi)

Membuat Laporan kasus  Integritas, transparansi,


laporan kasus trauma mata tanggung jawab, konsisten,
trauma mata yang akan professional ( Akuntabilitas)
yang akan ditelaah  Orientasi organisasi, integritas,
ditelaah inovasi, keunggulan (Etika
Publik)
 Orientasi mutu, sepenuh hati,
efektif efisiensi, inovasi
(Komitmen Mutu)
 Jujur, mandiri, tanggung jawab
kerja keras, berani, adil (Anti
Korupsi)

27
Menentukan - jadwal  Integritas, tanggung jawab,
jadwal dan trauma case konsisten ( Akuntabilitas)
tempat based  Bekerja keras- sila ke V
trauma case discussion (Nasionalisme )
based  Orientasi organisasi,
discussion integritas, inovasi, keunggulan
dengan divisi (Etika Publik)
trauma KSM  Orientasi mutu, sepenuh hati,
ilmu adaptatif, inovasi (Komitmen
Kesehatan Mutu)
Mata RSUP dr.  Pedulu, mandiri, disiplin,
Kariadi tanggung jawab (Anti
Korupsi)

Implementasi - powerpoint  Kepemimpinan,Transparansi,


trauma case kasus Integritas, kejelasan,
based Profesionalisme
discussion - notulensi
(Akuntabilitas )
diskusi
 Diskusi dan musyawarah
(Nasionalisme )
 Kebersamaan, kepedulian,
kedewasaan, orientasi
organisasi, respek, integritas,
unggul ( Etika Publik )
 Orientasi mutu, sepenuh hati,
efektif efisiensi, adaptatif,
inovasi (Komitmen mutu )
 Peduli, berani, Adil ( Anti
korupsi )
Pemaparan - notulensi  transparansi,integritas,
hasil diskusi hasil diskusi kejelasan ( Akuntabilitas )

28
 Diskusi dan musyawarah
(Nasionalisme )
 Kebersamaan, orientasi
organisasi, keluwesan
kearifan ( Etika Publik )
 Sepenuh hati, efektif dan
efisien, perbaikan
berkelanjutan (Komitmen
mutu )
 Jujur, disiplin (Anti
korupsi )
5 Bedside teaching Menghadap - Kepala KSM  Kepemimpinan,  Mendukung visi  Integritas
. khusus pasien kepala KSM dan Ketua transparansi,integritas, RSUP dr Kariadi (integrity)
trauma mata di dan Ketua Program Studi kejelasan (Akuntabilitas) yaitu menjadi  Peduli (care)
RSUP dr Kariadi Program Studi PPDS 1 Ilmu  Diskusi dan musyawarah rumah sakit  Profesional
untuk residen PPDS 1 Ilmu kesehatan mata (Nasionalisme ) pendidikan dan  Efisien
yang diberikan Kesehatan menyetujui  Kebersamaan, orientasi rujukan nasional  kebersamaan
oleh divisi trauma Mata gagasan organisasi, respek, kearifan yang unggul
mengenai kegiatan (Etika Publik ) Menyediakan
KSM Ilmu
Bedside  Inovasi (Komitmen mutu ) pelayanan
Kesehatan Mata
teaching  Kerjasama, berani (Anti kesehatan rujukan
khusus pasien korupsi) yang paripurna,
trauma mata bermutu tinggi,
di RSUP dr menjamin
Kariadi keselamatan pasien
dan menjangkau
seluruh masyarakat
 Mendukung misi
Menyediakan
pelayanan
kesehatan dan
rujukan yang

29
paripurna, bermutu
tinggi, menjamin
keselamatan pasien
dan menjangkau
seluruh masyarakat
dan Menyediakan
pendidikan dan
pelatihan yang
berkualitas sesuai
kebutuhan
pelayanan
kesehatan dan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi yang tetap
berorientasi pada
keselamatan pasien.
Berdiskusi - Mekanisme  Transparansi, kepercayaan,
dengan divis kegiatan profesional (Akuntabilitas)
Trauma Ilmu bedside  Diskusi dan kerjasama
Kesehatan teaching (Nasionalisme )
Mata untuk  Kebersamaan, kedewasaan,
menentukan - jadwal
pendamping kebajikan, kearifan (Etika
mekanisme Publik)
dari divisi
Bedside  Orientasi mutu, sepenuh hati,
trauma Ilmu
teaching adaptatif (Komitmen Mutu)
Kesehatan
khusus pasien Mata  Jujur, tanggung jawab,
trauma mata sederhana, berani, adil (Anti
di RSUP dr Korupsi)
Kariadi untuk
residen yang

30
diberikan oleh
divisi trauma
KSM Ilmu
Kesehatan
Mata
Implementasi t - notulensi  Kepemimpinan,Transparansi,
Bedside kasus Bedside Integritas, kejelasan,
teaching teaching Profesionalisme
khusus pasien khusus pasien (Akuntabilitas )
trauma mata trauma mata  Diskusi dan musyawarah
di RSUP dr di RSUP dr (Nasionalisme )
Kariadi untuk Kariadi untuk  Kebersamaan, kepedulian,
residen yang residen yang kedewasaan, orientasi
diberikan oleh diberikan oleh organisasi, respek, integritas,
divisi trauma divisi trauma unggul ( Etika Publik )
KSM Ilmu KSM Ilmu  Orientasi mutu, sepenuh hati,
Kesehatan Kesehatan efektif efisiensi, adaptatif,
inovasi (Komitmen mutu )
Mata Mata
 Peduli, berani, Adil ( Anti
korupsi )
Pemaparan - notulensi  transparansi,integritas,
hasil Bedside diskusi kejelasan ( Akuntabilitas )
teaching Bedside  Diskusi dan musyawarah
khusus pasien teaching (Nasionalisme)
trauma mata khusus pasien  Kebersamaan, orientasi
di RSUP dr trauma mata organisasi, keluwesan
Kariadi untuk di RSUP dr kearifan (Etika Publik )
residen yang Kariadi untuk  Sepenuh hati, efektif dan
diberikan oleh residen yang efisien, perbaikan
divisi trauma diberikan oleh berkelanjutan (Komitmen

31
KSM Ilmu divisi trauma mutu )
Kesehatan KSM Ilmu  Jujur, disiplin (Anti
Mata Kesehatan korupsi )
Mata
6. Wetlab ( Skill lab ) Berdiskusi dan - kepala KSM  Kepemimpinan,  Mendukung visi  Integritas
khusus tindakan meminta dan Ketua transparansi,integritas, RSUP dr Kariadi (integrity)
operatif trauma persetujuan Program Studi kejelasan ( Akuntabilitas ) yaitu menjadi  Peduli (care)
mata oleh divisi kepala KSM PPDS 1  Diskusi dan musyawarah rumah sakit  Profesional
trauma kepada dan Ketua menyetujui (Nasionalisme ) pendidikan dan  Efisien
residen Ilmu Program Studi kegiatan  Kebersamaan, orientasi rujukan nasional  kebersamaan
Kesehatan Mata PPDS 1 Ilmu organisasi, respek, kearifan yang unggul
Kesehatan (Etika Publik ) Menyediakan
Mata  Inovasi (Komitmen mutu ) pelayanan
mengenai  Kerjasama, berani ( Anti kesehatan rujukan
pelaksanaan yang paripurna,
Wetlab ( Skill bermutu tinggi,
lab ) khusus menjamin
tindakan keselamatan pasien
operatif dan menjangkau
trauma mata seluruh masyarakat
oleh divisi Mendukung misi
trauma kepada Menyediakan
residen Ilmu pelayanan
kesehatan dan
Kesehatan
rujukan yang
Mata
paripurna, bermutu
tinggi, menjamin
keselamatan pasien
dan menjangkau
seluruh masyarakat
dan Menyediakan

32
pendidikan dan
pelatihan yang
berkualitas sesuai
kebutuhan
pelayanan
kesehatan dan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi yang tetap
berorientasi pada
keselamatan pasien
Berdiskusi - pelaksanaan  Transparansi, kepercayaan,
dengan divis Wetlab ( Skill profesional ( Akuntabilitas)
Trauma Ilmu lab ) khusus  Diskusi dan kerjasama
Kesehatan tindakan (Nasionalisme )
Mata operatif  Kebersamaan, kedewasaan,
mengenai trauma mata kebajikan, kearifan (Etika
pelaksanaan oleh divisi Publik)
Wetlab ( Skill trauma kepada  Orientasi mutu, sepenuh hati,
lab ) khusus residen Ilmu adaptatif (Komitmen Mutu)
tindakan Kesehatan  Jujur, tanggung jawab,
operatif Mata bedside sederhana, berani, adil (Anti
trauma mata teaching Korupsi)
oleh divisi
trauma kepada - jadwal
residen Ilmu pendamping
Kesehatan dari divisi
Mata trauma Ilmu
Kesehatan
Mata

33
Menentukan - jadwal dan  Integritas, tanggung jawab,
jadwal dan tempat Wetlab konsisten (Akuntabilitas)
tempat ( Skill lab )  Bekerja keras- sila ke V
Wetlab ( Skill khusus (Nasionalisme )
lab ) khusus tindakan  Orientasi organisasi,
tindakan operatif integritas, inovasi, keunggulan
operatif trauma mata (Etika Publik)
trauma mata oleh divisi  Orientasi mutu, sepenuh hati,
oleh divisi trauma kepada adaptatif, inovasi (Komitmen
trauma kepada residen Ilmu Mutu)
residen Ilmu Kesehatan  Pedulu, mandiri, disiplin,
Kesehatan Mata tanggung jawab (Anti
Mata Korupsi)

Implementasi - foto pre dan  Kepemimpinan,Transparansi,


Wetlab ( Skill post tindakan Integritas, kejelasan,
lab ) khusus wetlab pada Profesionalisme
tindakan bahan peraga (Akuntabilitas )
operatif ( mata babi )  Diskusi dan musyawarah
trauma mata (Nasionalisme )
oleh divisi  Kebersamaan, kepedulian,
trauma kepada kedewasaan, orientasi
residen Ilmu organisasi, respek, integritas,
Kesehatan unggul (Etika Publik)
Mata  Orientasi mutu, sepenuh hati,
efektif efisiensi, adaptatif,
inovasi (Komitmen mutu )
 Peduli, berani, Adil ( Anti
korupsi )
Evaluasi - notulensi  transparansi,integritas,
kegiatan hasil evaluasi kejelasan (Akuntabilitas)

34
Wetlab ( Skill  Diskusi dan musyawarah
lab ) khusus (Nasionalisme )
tindakan  Kebersamaan, orientasi
operatif organisasi, keluwesan
trauma mata kearifan (Etika Publik)
kepada  Sepenuh hati, efektif dan
peserta efisien, perbaikan
berkelanjutan (Komitmen
mutu )
 Jujur, disiplin (Anti
korupsi )
 Kepemimpinan,Transparansi,
Integritas, kejelasan,
Profesionalisme
(Akuntabilitas )
 Diskusi dan musyawarah
(Nasionalisme )
 Kebersamaan, kepedulian,
kedewasaan, orientasi
organisasi, respek, kearifan
(Etika Publik )
 Orientasi mutu, efektif
efisiensi, adaptatif, inovasi
(Komitmen mutu )
Peduli, kerjasama, Adil (Anti
korupsi )
7. Pembuatan alur Mencari - jurnal alur  Kepemimpinan,  Mendukung visi  Integritas
tata laksana dan referensi alur tatalaksana dan transparansi,integritas, RSUP dr Kariadi (integrity)
alih kelola pasien tatalaksana dan alih kelola kejelasan ( Akuntabilitas ) yaitu menjadi  Peduli (care)
trauma mata alih kelola pasien trauma  Diskusi dan musyawarah rumah sakit  Profesional
pasien trauma mata (Nasionalisme ) pendidikan dan  Efisien
mata
35
- mencari  Kebersamaan, orientasi rujukan nasional  kebersamaan
referensi alur organisasi, respek, kearifan yang unggul
penatalaksaan (Etika Publik ) Menyediakan
pasien trauma  Inovasi (Komitmen mutu ) pelayanan
dari disiplin  Kerjasama, berani ( Anti kesehatan rujukan
ilmu lainnya yang paripurna,
bermutu tinggi,
menjamin
keselamatan pasien
dan menjangkau
seluruh masyarakat
 Mendukung misi
Menyediakan
pelayanan
kesehatan dan
rujukan yang
paripurna, bermutu
tinggi, menjamin
keselamatan pasien
dan menjangkau
seluruh masyarakat
dan Menyediakan
pendidikan dan
pelatihan yang
berkualitas sesuai
kebutuhan
pelayanan
kesehatan dan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi yang tetap
berorientasi pada

36
keselamatan pasien
membuat draft Draft alur tata  Integritas, tanggung jawab,
alur tata laksana dan konsisten ( Akuntabilitas)
laksana dan alih kelola  Bekerja keras- sila ke V
alih kelola pasien trauma (Nasionalisme )
pasien trauma mata  Orientasi organisasi, integritas,
mata inovasi, keunggulan, kearifan
(Etika Publik)
 Orientasi mutu, sepenuh hati,
adaptatif, inovasi (Komitmen
Mutu)
 Pedulu, mandiri, disiplin,
tanggung jawab, berani (Anti
Korupsi)

Diskusi peer Notulensi  Kepemimpinan,


grup sub diskusi peer transparansi,integritas,
trauma untuk groupmengena kejelasan ( Akuntabilitas )
meminta i alur tata  Diskusi dan musyawarah
laksana dan (Nasionalisme )
masukan
alih kelola  Kebersamaan, orientasi
pasien trauma organisasi, respek, kearifan
mata (Etika Publik )
 Inovasi (Komitmen mutu )
 Kerjasama, berani ( Anti
korupsi )
Membuat Revisi alur  Integritas, tanggung jawab,
revisi alur tatalaksana dan konsisten ( Akuntabilitas)
tatalaksana dan alih kelola  Bekerja keras- sila ke V
alih kelola pasien trauma (Nasionalisme )
pasien trauma mata  Orientasi organisasi,

37
mata integritas, inovasi,
keunggulan, kearifan (Etika
Publik)
 Orientasi mutu, sepenuh hati,
adaptatif, inovasi, perbaikan
berkelanjutan (Komitmen
Mutu)
 Peduli, mandiri, disiplin,
tanggung jawab, berani (Anti
Korupsi)

Pengesahan Alur  Kepemimpinan, Integritas,


alur tatalaksana dan tanggung jawab, kepercayaan,
tatalaksana alih kelola konsisten ( Akuntabilitas)
pasien trauma pasien trauma  Diskui dan musyawarah
mata oleh mata yang (Nasionalisme )
kepala KSM telah ditanda  Orientasi organisasi, respek,
Ilmu tangani kepala integritas, inovasi,
Kesehatan KSM Ilmu keunggulan, kearifan (Etika
Mata Kesehatan Publik)
Mata  Orientasi mutu, inovasi,
perbaikan
berkelanjutan(Komitmen
Mutu)
 Peduli, mandiri, disiplin,
tanggung jawab, kerjasama,
berani (Anti Korupsi)

Penggandaan Alur  Kepemimpinan, Integritas,


alur tatalaksana dan tanggung jawab, kepercayaan,
tatalaksana alih kelola konsisten (Akuntabilitas)
pasien trauma pasien trauma

38
mata oleh mata  Bekerja keras- sila ke V
kepala KSM tergandakan (Nasionalisme )
Ilmu dengan jumlah  Orientasi organisasi, respek,
Kesehatan cukup integritas, inovasi,
Mata keunggulan, kearifan (Etika
Publik)
 Orientasi mutu, inovasi,
perbaikan
berkelanjutan(Komitmen
Mutu)
 Peduli, mandiri, disiplin,
tanggung jawab, kerjasama,
berani (Anti Korupsi)

Peletakan alur Alur  Transparansi, Integritas,


tatalaksana tatalaksana dan tanggung jawab, kejelasan,
pasien trauma alih kelola konsisten ( Akuntabilitas)
mata di IGD mata  Komitmen untuk
dan bangsal diletakkan di melaksanakan hasil
IGD dan musyawarah ( Nasionalisme )
bangsal  Kebersamaan, orientasi
organisasi, integritas ( Etika
public )
 Orientasi mutu, efektif efisien,
adaptatif, inovasi )
 Peduli, mandiri, disiplin,
tanggung jawab, kerjasama
(Anti Korupsi)

Simulasi  Lembar  Integritas, konsistensi,


pelaksanaan professional ( akuntabilitas )

39
alur penilaian  Komitmen melaksanakan
tatalaksana  Checklist keputusan bersama
pasien trauma alur (nasionalisme )
mata di IGD  Peduli, dewasa, integritas,
dan bangsal luwes, arief ( etika publik)
 Orientasi mutu, efektif efisien,
adaptatif, inovatif ( komitmen
mutu )
 Mandiri, disiplin, tanggung
jawab, kerjasama ( anti
korupsi )
8. Pengadaan alat Pengusulan - Persetujuan  Integritas, tanggung jawab,  Mendukung visi  Integritas
komunikasi pengadaan alat kepala KSM konsisten (Akuntabilitas) RSUP dr Kariadi (integrity)
beserta komunikasi Ilmu  Bekerja keras- sila ke V yaitu menjadi  Profesional
seperangkat beserta Kesehatan (Nasionalisme ) rumah sakit  Efisien
kelengkapannya seperangkat mata  Orientasi organisasi, integritas, pendidikan dan  Kebersamaan
untuk digunakan kelengkapanny inovasi, keunggulan, kearifan rujukan nasional
oleh residen jaga a - memo
(Etika Publik) yang unggul
mata yang dapat persetujuan
 Orientasi mutu, sepenuh hati,  Menyediakan
digunakan saat Kepada kepala pengadaan alat
adaptatif, inovasi (Komitmen pelayanan
bertugas KSM Ilmu
Mutu) kesehatan rujukan
Kesehatan
 Peduli, mandiri, disiplin, yang paripurna,
Mata
tanggung jawab, berani (Anti bermutu tinggi,
Korupsi) menjamin
keselamatan pasien
Menghadap Mendapat  Kepemimpinan, dan menjangkau
kepala KSM masukan dan transparansi,integritas, seluruh masyarakat
Ilmu arahan kejelasan (Akuntabilitas )
Kesehatan mengenai  Diskusi dan musyawarah
Mata penggandaan (Nasionalisme )
HP jaga  Kebersamaan, orientasi

40
residen Ilmu organisasi, respek, kearifan
Kesehatan (Etika Publik )
Mata  Inovasi (Komitmen mutu )
 Kerjasama, berani (Anti
korupsi )
Pengadaan akat  Integritas, tanggung jawab,
akat komunikasi konsistensi, professional
komunikasi beserta (akuntabilitas )
beserta seperangkat  Tanggung jawab
seperangkat kelengkapanny melaksanakan hasil keputusan
kelengkapanny a (handphone musyawarah ( nasionalisme )
a dan sim card)  Empati, peduli, orientasi
organisasi, kebajikan,
integritas, inovasi, unggul
(etika publik )
 Orientasi mutu, efektif efisien,
adaptatif, inovasi, perbaikan
berkelanjutan ( komitmen
mutu )
 Mandiri, disiplin, tanggung
jawab ( anti korupsi )
Sosialisasi Residen,  transparansi, Integritas,
penggunaan DPJP, IGD, kejelasan, Profesionalisme
handphone dan bangsal (Akuntabilitas )
jaga kepada mengetahui  kebersamaan ( Nasionalisme )
residen, DPJP, HP dan nomer  Kebersamaan, kepedulian,
IGD, dan tlp jaga residen kedewasaan, orientasi
bangsal mata organisasi, kearifan ( Etika
Publik )
 Orientasi mutu, efektif
efisiensi, inovasi (Komitmen

41
mutu )
 Peduli, kerjasama ( Anti
korupsi )
9. Pengadaan buku Mengajukan - Pimpinan  Kepemimpinan,  Mendukung visi  Integritas
administrasi gagasan menyetujui transparansi,integritas, RSUP dr Kariadi (integrity)
pasien trauma pengadaan gagasan kejelasan ( Akuntabilitas ) yaitu menjadi  Peduli (care)
mata di IGD buku  Diskusi dan musyawarah rumah sakit  Profesional
administrasi (Nasionalisme ) pendidikan dan  Efisien
konsultasi  Kebersamaan, orientasi rujukan nasional  kebersamaan
pasien mata di organisasi, respek, kearifan yang unggul
IGD kepada (Etika Publik ) Menyediakan
kepala KSM  Inovasi (Komitmen mutu ) pelayanan
Ilmu  Kerjasama, berani (Anti kesehatan rujukan
Kesehatan korupsi ) yang paripurna,
Mata bermutu tinggi,
menjamin
Pengadaan Buku  Integritas, tanggung jawab, keselamatan pasien
buku administrasi konsistensi, professional dan menjangkau
administrasi pasien trauma (akuntabilitas ) seluruh masyarakat
konsultasi mata di IGD  Tanggung jawab  Mendukung misi
pasien mata di onsultasi melaksanakan hasil keputusan Menyediakan
IGD pasien mata di musyawarah ( nasionalisme ) pelayanan kesehatan
IGD  Empati, peduli, orientasi dan rujukan yang
organisasi, kebajikan, paripurna, bermutu
integritas, inovasi, unggul tinggi, menjamin
(etika publik ) keselamatan pasien
 Orientasi mutu, efektif efisien, dan menjangkau
adaptatif, inovasi, perbaikan seluruh masyarakat
berkelanjutan ( komitmen dan Menyediakan
mutu ) pendidikan dan
 Mandiri, disiplin, tanggung

42
jawab ( anti korupsi ) pelatihan yang
berkualitas sesuai
Implementasi Buku  Integritas, konsistensi, kebutuhan
penggunaan adminstrasi professional ( akuntabilitas ) pelayanan kesehatan
pasien trauma  Komitmen melaksanakan dan perkembangan
mata di IGD keputusan bersama ilmu pengetahuan
terisi (nasionalisme ) dan teknologi yang
 Peduli, dewasa, integritas, tetap berorientasi
luwes, arief ( etika publik) pada keselamatan
 Orientasi mutu, efektif efisien, pasien
adaptatif, inovatif ( komitmen
mutu )
 Mandiri, disiplin, tanggung
jawab, kerjasama (anti
korupsi)
10. Pengadaan buku Mengumpulka Referensi  Integritas, tanggung jawab,  Mendukung visi  Integritas
saku khusus n bahan ilmiah ( jurnal, konsisten ( Akuntabilitas) RSUP dr Kariadi (integrity)
tatalaksana kasus diagnosis dan text book, e –  Bekerja keras- sila ke V yaitu menjadi  Peduli (care)
trauma mata tatalaksana book ) (Nasionalisme ) rumah sakit  Profesional
kasus trauma  Orientasi organisasi, pendidikan dan  Efisien
mata integritas, inovasi, rujukan nasional kebersamaan
keunggulan, kearifan (Etika yang unggul
Publik) Menyediakan
 Orientasi mutu, sepenuh hati, pelayanan
adaptatif, inovasi (Komitmen kesehatan rujukan
Mutu) yang paripurna,
 Pedulu, mandiri, disiplin, bermutu tinggi,
tanggung jawab, berani (Anti menjamin
Korupsi) keselamatan pasien
dan menjangkau
seluruh masyarakat

43
 Mendukung misi
Menyediakan
pelayanan
kesehatan dan
rujukan yang
paripurna, bermutu
tinggi, menjamin
keselamatan pasien
dan menjangkau
seluruh masyarakat
dan Menyediakan
pendidikan dan
pelatihan yang
berkualitas sesuai
kebutuhan
pelayanan
kesehatan dan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi yang tetap
berorientasi pada
keselamatan pasien
Menyusun Draft buku  Integritas, tanggung jawab,
buku saku diagnosis dan konsisten ( Akuntabilitas)
khusus tatalaksana  Bekerja keras- sila ke V
tatalaksana kasus trauma (Nasionalisme )
kasus trauma mata  Orientasi organisasi, integritas,
mata inovasi, keunggulan, kearifan
(Etika Publik)
 Orientasi mutu, sepenuh hati,
adaptatif, inovasi (Komitmen

44
Mutu)
 Pedulu, mandiri, disiplin,
tanggung jawab, berani (Anti
Korupsi)

Melakukan  Notulensi  Kepemimpinan,Transparansi,


diskusi dan revisi Integritas, kejelasan,
meminta Profesionalisme
arahan dengan (Akuntabilitas )
divisi trauma  Diskusi dan musyawarah
mengenai (Nasionalisme )
konten buku  Kebersamaan, kepedulian,
saku khusus kedewasaan, orientasi
tatalaksana organisasi, respek, kearifan
kasus trauma (Etika Publik )
mata  Orientasi mutu, efektif
efisiensi, adaptatif, inovasi
(Komitmen mutu )
 Peduli, kerjasama, Adil ( Anti
korupsi )
Menyusun Buku saku  Integritas, tanggung jawab,
revisi buku diagnosis dan konsisten ( Akuntabilitas)
saku khusus tata laksana  Bekerja keras- sila ke V
tatalaksana kasus trauma (Nasionalisme )
kasus trauma mata  Orientasi organisasi,
mata integritas, inovasi,
keunggulan, kearifan (Etika
Publik)
 Orientasi mutu, sepenuh hati,
adaptatif, inovasi, perbaikan
berkelanjutan(Komitmen

45
Mutu)
 Peduli, mandiri, disiplin,
tanggung jawab, berani (Anti
Korupsi)

Menghubungi Surat  Kepemimpinan,Transparansi,


bagian humas permohonan Integritas, kejelasan,
untuk penggandaan Profesionalisme
penggandaan buku saku (Akuntabilitas )
buku saku khusus  Diskusi dan musyawarah
khusus tatalaksana (Nasionalisme )
tatalaksana trauma mata  Kebersamaan, kepedulian,
trauma mata kedewasaan, orientasi
organisasi, respek, kearifan
(Etika Publik )
 Orientasi mutu, efektif
efisiensi, adaptatif, inovasi
(Komitmen mutu )
 Peduli, kerjasama, Adil ( Anti
korupsi )
 Whole of Government
Menggandakan buku saku  Integritas, tanggung jawab,
buku saku khusus konsisten ( Akuntabilitas)
khusus tatalaksana  Bekerja keras- sila ke V
tatalaksana trauma mata (Nasionalisme )
trauma mata tersedia dalam  Orientasi organisasi,
jumlah cukup integritas, inovasi,
keunggulan, kearifan (Etika
Publik)
 Orientasi mutu, sepenuh hati,
adaptatif, inovasi, perbaikan

46
berkelanjutan(Komitmen
Mutu)
 Peduli, mandiri, disiplin,
tanggung jawab, berani (Anti
Korupsi)

buku saku Bukti serah  Transparansi, kejelasan


khusus terima (Akuntabilitas )
tatalaksana penerimaan  Diskusi dan musyawarah
trauma mata buku (Nasionalisme )
kepada residen  Kebersamaan, kearifan ( Etika
DPJP Publik )
 Inovasi (Komitmen mutu )
 Kerjasama, berani, adil (Anti
korupsi )
Sosialisasi Residen,  transparansi, Integritas,
buku saku DPJP, IGD, kejelasan, Profesionalisme
khusus dan bangsal (Akuntabilitas )
tatalaksana mengetahui  kebersamaan ( Nasionalisme )
trauma mata penggunaan  Kebersamaan, kepedulian,
kepada residen buku saku kedewasaan, orientasi
dan DPJP organisasi ( Etika Publik )
 Orientasi mutu, efektif
efisiensi, inovasi (Komitmen
mutu )
 Peduli, kerjasama ( Anti
korupsi )
11. Pengadaan form Menghadap - Pimpinan  Kepemimpinan,  Mendukung visi  Integritas
Ocular Trauma kepala KSM menyetujui transparansi,integritas, RSUP dr Kariadi (integrity)
Score dalam Ilmu gagasan kejelasan ( Akuntabilitas ) yaitu menjadi  Peduli (care)
 Diskusi dan musyawarah rumah sakit

47
bentuk cap yang Kesehatan - (Nasionalisme ) pendidikan dan  Profesional
dapat digunakan Mata untuk  Kebersamaan, orientasi rujukan nasional  Efisien
pada setiap kasus meminta organisasi, respek, kearifan yang unggul kebersamaan
trauma mata persetujuan (Etika Publik ) Menyediakan
kegiatan  Inovasi (Komitmen mutu) pelayanan
 Kerjasama, berani ( Anti kesehatan rujukan
korupsi ) yang paripurna,
bermutu tinggi,
menjamin
keselamatan pasien
dan menjangkau
seluruh masyarakat
 Mendukung misi
Menyediakan
pelayanan
kesehatan dan
rujukan yang
paripurna, bermutu
tinggi, menjamin
keselamatan pasien
dan menjangkau
seluruh masyarakat
dan Menyediakan
pendidikan dan
pelatihan yang
berkualitas sesuai
kebutuhan
pelayanan
kesehatan dan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi yang tetap

48
berorientasi pada
keselamatan pasien
Membuat form Cap form  Integritas, tanggung jawab,
Ocular Trauma Ocular konsisten ( Akuntabilitas)
Score dalam Trauma Score  Bekerja keras- sila ke V
bentuk cap (Nasionalisme )
 Orientasi organisasi, integritas,
inovasi, keunggulan, kearifan
(Etika Publik)
 Orientasi mutu, sepenuh hati,
adaptatif, inovasi (Komitmen
Mutu)
 Pedulu, mandiri, disiplin,
tanggung jawab, berani (Anti
Korupsi)

Impelementasi Bukti  Integritas, konsistensi,


form Ocular penggunaan professional ( akuntabilitas )
Trauma Score cap di rekam  Komitmen melaksanakan
dalam bentuk medis keputusan bersama
cap (nasionalisme )
 Peduli, dewasa, integritas,
luwes, arief ( etika publik)
 Orientasi mutu, efektif efisien,
adaptatif, inovatif ( komitmen
mutu )
 Mandiri, disiplin, tanggung
jawab, kerjasama ( anti
korupsi )
12. Sosialisasi alur Meminta - Pimpinan  Kepemimpinan,  Mendukung visi  Integritas
tata laksana dan persetujuan menyetujui transparansi,integritas, RSUP dr Kariadi (integrity)

49
alih kelola pasien Kepala KSM gagasan kejelasan ( Akuntabilitas ) yaitu menjadi  Peduli (care)
trauma mata Ilmu  Diskusi dan musyawarah rumah sakit  Profesional
kepada DPJP dan Kesehatan (Nasionalisme ) pendidikan dan  Efisien
residen Ilmu Mata  Kebersamaan, orientasi rujukan nasional  kebersamaan
Kesehatan Mata mengenai organisasi, respek, kearifan yang unggul
kegiatan (Etika Publik ) Menyediakan
 Inovasi (Komitmen mutu ) pelayanan
sosialisasi
 Kerjasama, berani ( Anti kesehatan rujukan
korupsi ) yang paripurna,
bermutu tinggi,
menjamin
keselamatan pasien
dan menjangkau
seluruh masyarakat
 Mendukung misi
Menyediakan
pelayanan
kesehatan dan
rujukan yang
paripurna, bermutu
tinggi, menjamin
keselamatan pasien
dan menjangkau
seluruh masyarakat
dan Menyediakan
pendidikan dan
pelatihan yang
berkualitas sesuai
kebutuhan
pelayanan
kesehatan dan
perkembangan ilmu

50
pengetahuan dan
teknologi yang tetap
berorientasi pada
keselamatan pasien

Membuat Undangan  Transparansi, kejelasan


undangan sosialisasi (Akuntabilitas )
sosialisasi  Diskusi dan musyawarah
(Nasionalisme )
 Kebersamaan, kearifan ( Etika
Publik )
 Inovasi (Komitmen mutu )
 Kerjasama, berani, adil (Anti
korupsi )
Distribusi bukti  Transparansi, kejelasan
undangan rapat penerimaan (Akuntabilitas )
undangan  Diskusi dan musyawarah
(Nasionalisme )
 Kebersamaan, kearifan ( Etika
Publik )
 Inovasi (Komitmen mutu )
 Kerjasama, berani, adil ( Anti
korupsi )
Pelaksanaan - absensi  Kepemimpinan,Transparansi,
sosialisasi alur Integritas, kejelasan,
tata laksana Profesionalisme
dan alih kelola (Akuntabilitas )
pasien kepada  Diskusi dan musyawarah
(Nasionalisme )
DPJP Ilmu
 Kebersamaan, kepedulian,

51
Kesehatan kedewasaan, orientasi
Mata organisasi, respek, kearifan
(Etika Publik )
 Orientasi mutu, efektif
efisiensi, adaptatif, inovasi
(Komitmen mutu )
 Peduli, kerjasama, Adil (Anti
korupsi )
13. Sosialisasi Menghadap - Pimpinan  Kepemimpinan,  Mendukung visi  Integritas
pengisian form Kepala KSM menyetujui transparansi,integritas, RSUP dr Kariadi (integrity)
Ocular Trauma Ilmu gagasan kejelasan (Akuntabilitas ) yaitu menjadi  Peduli (care)
Score kepada Kesehatan  Diskusi dan musyawarah rumah sakit  Profesional
DPJP dan residen mata (Nasionalisme ) pendidikan dan  Efisien
Ilmu Kesehatan mengenai  Kebersamaan, orientasi rujukan nasional  kebersamaan
Mata kegiatan organisasi, respek, kearifan yang unggul
(Etika Publik ) Menyediakan
sosialisasi
 Inovasi (Komitmen mutu ) pelayanan
pengisian form kesehatan rujukan
 Kerjasama, berani ( Anti
Ocular Trauma yang paripurna,
korupsi )
Score kepada bermutu tinggi,
DPJP dan menjamin
residen Ilmu keselamatan pasien
Kesehatan dan menjangkau
seluruh masyarakat
Mata
 Mendukung misi
Menyediakan
pelayanan
kesehatan dan
rujukan yang
paripurna, bermutu
tinggi, menjamin
keselamatan pasien

52
dan menjangkau
seluruh masyarakat
dan Menyediakan
pendidikan dan
pelatihan yang
berkualitas sesuai
kebutuhan
pelayanan
kesehatan dan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi yang tetap
berorientasi pada
keselamatan pasien
Membuat Undangan  Transparansi, kejelasan
undangan sosialisasi (Akuntabilitas )
sosialisasi  Diskusi dan musyawarah
pengisian form (Nasionalisme )
Ocular Trauma  Kebersamaan, kearifan ( Etika
Score kepada Publik )
 Inovasi (Komitmen mutu )
DPJP dan
 Kerjasama, berani, adil ( Anti
residen Ilmu
korupsi )
Kesehatan
Mata
Distribusi bukti  Transparansi, kejelasan
undangan r penerimaan (Akuntabilitas )
pengisian form undangan  Diskusi dan musyawarah
Ocular Trauma (Nasionalisme )
Score kepada  Kebersamaan, kearifan ( Etika
Publik )
53
DPJP dan  Inovasi (Komitmen mutu )
residen Ilmu  Kerjasama, berani, adil ( Anti
Kesehatan korupsi )
Mata
Pelaksanaan - absensi  Kepemimpinan,Transparansi,
sosialisasi Integritas, kejelasan,
pengisian form Profesionalisme
Ocular Trauma (Akuntabilitas )
Score kepada  Diskusi dan musyawarah
(Nasionalisme )
DPJP dan
 Kebersamaan, kepedulian,
residen Ilmu kedewasaan, orientasi
Kesehatan organisasi, respek, kearifan
Mata (Etika Publik )
 Orientasi mutu, efektif
efisiensi, adaptatif, inovasi
(Komitmen mutu )
 Peduli, kerjasama, Adil ( Anti
korupsi )
14. Evaluasi dan Menghadap - Pimpinan  Kepemimpinan,  Mendukung visi  Integritas
monitoring alur Kepala KSM menyetujui transparansi,integritas, RSUP dr Kariadi (integrity)
tata laksana dan Ilmu kegiatan kejelasan ( Akuntabilitas ) yaitu menjadi  Peduli (care)
alih kelola pasien Kesehatan  Diskusi dan musyawarah rumah sakit  Profesional
trauma mata mata ( Nasionalisme ) pendidikan dan  Efisien
kepada DPJP dan  Kebersamaan, orientasi rujukan nasional  kebersamaan
residen Ilmu organisasi, respek, kearifan yang unggul
Kesehatan Mata ( Etika Publik ) Menyediakan
 Inovasi (Komitmen mutu ) pelayanan
 Kerjasama, berani ( Anti kesehatan rujukan
korupsi ) yang paripurna,
bermutu tinggi,

54
menjamin
keselamatan pasien
dan menjangkau
seluruh masyarakat
 Mendukung misi
Menyediakan
pelayanan
kesehatan dan
rujukan yang
paripurna, bermutu
tinggi, menjamin
keselamatan pasien
dan menjangkau
seluruh masyarakat
dan Menyediakan
pendidikan dan
pelatihan yang
berkualitas sesuai
kebutuhan
pelayanan
kesehatan dan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi yang tetap
berorientasi pada
keselamatan pasien
Inspeksi - checklist alur  Transparansi, integritas,
lapangan tanggung jawab, konsistensi,
kepatuhan kejelasan, profesionalisme
pelaksanaa (Akuntabilitas )
alur tata  Komitmen menjalankan

55
laksana dan peraturan ( Nasionalisme )
alih kelola  Peduli, dewasa, orientasi
pasien trauma organisasi, respek ( Etika
mata kepada Publik )
DPJP dan  Orientasi mutu, sepenuh hati,
residen Ilmu inovasi, perbaikan
Kesehatan berkelanjutan (Komitmen
Mata mutu )
 Jujur, peduli, mandiri, disiplin,
tanggung jawab, Kerjasama
( Anti korupsi )
Pelaporan hasil Laporan  Kepemimpinan, transparansi,
inspeksi kegiatan integritas, tanggung jawab,
kepatuhan jelas, konstinesi, professional
terhadap alur (Akuntabilitas )
tata laksana  Taat akan peraturan
dan alih kelola (Nasionalisme )
pasien trauma  Dewasa, orientasi organisasi,
mata kepada respekm integritas (Etika
DPJP dan Publik )
residen Ilmu  Orientasi mutu, perbaikan
Kesehatan berkelanjutanKomitmen mutu)
Mata  Jujur, berani, adil ( Anti
korupsi )
15. Evaluasi dan Menghadap - Pimpinan  Kepemimpinan,  Mendukung visi  Integritas
monitoring Kepala KSM menyetujui transparansi,integritas, RSUP dr Kariadi (integrity)
pengisian Ilmu kegiatan kejelasan ( Akuntabilitas ) yaitu menjadi  Peduli (care)
pengisian form Kesehatan  Diskusi dan musyawarah rumah sakit  Profesional
Ocular Trauma mata mengenai (Nasionalisme ) pendidikan dan  Efisien
Score berupa cap rencana  Kebersamaan, orientasi rujukan nasional  kebersamaan
pelaksanaan organisasi, respek, kearifan

56
kepada DPJP dan kegiatan (Etika Publik ) yang unggul
residen Ilmu Evaluasi dan  Inovasi (Komitmen mutu ) Menyediakan
Kesehatan Mata monitoring  Kerjasama, berani ( Anti pelayanan
pengisian korupsi ) kesehatan rujukan
pengisian form yang paripurna,
Ocular Trauma bermutu tinggi,
Scoreberupa menjamin
cap kepada keselamatan pasien
dan menjangkau
DPJP dan
seluruh masyarakat
residen Ilmu
 Mendukung misi
Kesehatan
Menyediakan
Mata pelayanan
kesehatan dan
rujukan yang
paripurna, bermutu
tinggi, menjamin
keselamatan pasien
dan menjangkau
seluruh masyarakat
dan Menyediakan
pendidikan dan
pelatihan yang
berkualitas sesuai
kebutuhan
pelayanan
kesehatan dan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi yang tetap
berorientasi pada

57
keselamatan pasien
Inspeksi - checklist alur  Transparansi, integritas,
lapangan tanggung jawab, konsistensi,
kepatuhan kejelasan,
pengisian form profesionalisme( Akuntabilitas
Ocular Trauma )
Score berupa  Komitmen menjalankan
cap kepada peraturan ( Nasionalisme )
DPJP dan  Peduli, dewasa, orientasi
residen Ilmu organisasi, respek ( Etika
Kesehatan Publik )
Mata  Orientasi mutu, sepenuh hati,
inovasi, perbaikan
berkelanjutan (Komitmen
mutu )
 Jujur, peduli, mandiri, disiplin,
tanggung jawab, Kerjasama
( Anti korupsi )
Pelaporan hasil Laporan  Kepemimpinan, transparansi,
inspeksi kegiatan integritas, tanggung jawab,
kepatuhan jelas, konstinesi, professional
pengisian form (Akuntabilitas )
Ocular Trauma  Taat akan peraturan
Score berupa (Nasionalisme )
cap  Dewasa, orientasi organisasi,
respekm integritas ( Etika
Publik )
 Orientasi mutu, perbaikan
berkelanjutan (Komitmen
mutu )
 Jujur, berani, adil ( Anti

58
korupsi )

59
3.4 Dampak bila Nilai-nilai Dasar PNS tidak diterapkan dalam Kegiatan
Pemecahan Isu
Nilai-nilai dasar PNS sebaiknya selalu diterapkan dalam pemecahan isu,
karena jika tidak diimplementasikan maka pemecahan isu hanya berbasis
kecepatan penanganan tatalaksana saja. Penerapan nilai ANEKA pada
penyelesaian isu akan menambah nilai ketepatan tata laksana dengan
mengikutsertakan kepuasan pasien. Penerapan nilai aneka akan menambah
kualitas pelayanan RS dr Kariadi khususnya KSM Ilmu Kesehatan Mata

3.5 Jadwal Pelaksanaan


September Oktober November Des
No Kegiatan I V III IV V I II
I I III I II III IV I II
1. Telaah masalah dan
tatalaksana dengan divisi
trauma KSM Ilmu
Kesehatan Mata
2. Pemberian update ilmu
mengenai tatalaksana
pasien trauma mata kepada
DPJP oleh divisi trauma
KSM Ilmu Kesehatan
Mata
3. Pembekalan pengetahuan
mengenai tatalaksana
kasus trauma mata pada
residen oleh divisi trauma
KSM Ilmu Kesehatan
Mata
4. Trauma cased discussion
secara berkala oleh
subdivisi trauma yang
diberikan kepada residen
Ilmu Kesehatan Mata
5. Bedside teaching khusus
pasien trauma mata di
RSUP dr Kariadi
6. Wetlab(Skill lab) khusus
tindakan operatif trauma
mata oleh divisi trauma
KSM Ilmu Kesehatan
Mata
7. Pembuatan alur tatalaksana
dan alih kelola pasien

60
trauma Ilmu Kesehatan
Mata
8. Pengadaan alat komunikasi
beserta seperangkat
kelengkapannya untuk
digunakan oleh residen
jagamata yang dapat
digunakan saat bertugas
9. Pengadaan buku
administrasi khusus pasien
trauma mata di IGD
10. Pembuatan buku saku
khusus tatalaksana kasus
trauma mata
11. Pengadaan form Ocular
Trauma Score dalam
bentuk cap yang dapat
digunakan pada setiap
kasus trauma mata
12. Sosialisasi alur tata laksana
dan alih kelola pasien
trauma mata kepada DPJP
dan residen Ilmu
Kesehatan Mata
13. Sosialisasi pengisian form
Ocular Trauma Score
dalam bentuk cap kepada
DPJP dan residen Ilmu
Kesehatan Mata
14. Monitoring dan Evaluasi
kegiatan alur Pembuatan
alur tata laksana dan alih
kelola pasien Trauma
KSM Ilmu Kesehatan
Mata
15. Monitoring dan evaluasi
pelaksanaan dan pengisian
cap form Ocular Trauma
Score

61
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan :
1. Isu yang menjadi prioritas adalah “Belum optimalnya penanganan
kasus trauma mata di RSUP dr. Kariadi”
2. Dampak bila isutidak ditangani adalah penatalaksanaan pasien
terlambat, prognosis tajam penglihatan menjadi lebih buruk, respone time
IGD menjadi lama, Length of Stay menjadi lebih lama, edukasi pasien tidak
optimal, penurunan kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit.
3. Penyebab isu tersebut disebabkan karena aspek man, machine, method,
material, dan environment.
4. Gagasan pemecahan isu berupa kegiatan Telaah masalah dan
tatalaksana pasien trauma mata dengan divisi Trauma KSM Ilmu Kesehatan
Mata, Pemberian update ilmu mengenai tatalaksana pasien trauma mata
kepada DPJP oleh divisi Trauma KSM Ilmu Kesehatan Mata, Pembekalan
pengetahuan mengenai tatalaksana kasus trauma mata pada residen oleh
divisi trauma KSM Ilmu Kesehatan Mata, Trauma case based discussion
secara berkala oleh subdivisi trauma yang diberikan kepada residen Ilmu
Kesehatan Mata, Bedside teaching khusus pasien trauma mata di RSUP dr
Kariadi, Wetlab ( Skill lab) khusus tindakan operatif trauma mata oleh
divisi trauma kepada residen Ilmu Kesehatan Mata, Pembuatan alur tata
laksana dan alih kelola pasien trauma Ilmu Kesehatan Mata, Pengadaan alat
komunikasi beserta seperangkat kelengkapannya untuk digunakan oleh
residen jaga mata yang dapat digunakan saat bertugas, Pengadaan buku
administrasi khusus pasien trauma mata di IGD, Pembuatan buku saku
khusus tatalaksana kasus trauma mata, Pengadaan form Ocular Trauma
Score dalam bentuk cap yang dapat digunakan pada setiap kasus trauma
mata , Sosialisasi alur tata laksana dan alih kelola pasien trauma mata
kepada DPJP dan residen Ilmu Kesehatan Mata, Sosialisasi pengisian form

62
Ocular Trauma Score dalam bentuk cap kepada DPJP dan residen Ilmu
Kesehatan Mata, Monitoring dan Evaluasi kegiatan alur Pembuatan alur
tata laksana dan alih kelola pasien Trauma KSM Ilmu Kesehatan Mata,
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pengisian cap form Ocular
Trauma Score
5. Nilai dasar PNS berupa akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, anti korupsi digunakan dalam analisis gagasan kegiatan.
6. Nilai-nilai ANEKA serta peran dan kedudukan PNS dalam NKRI
diimplementasikan dalam setiap kegiatan gagasan penerapan nilai dasar
PNS
7. Sebagai implementasi mewujudkan misi rumah sakit langkah yang
dilakukan diantaranya menyediakan pendidikan dan pelatihan yang
berkualitas sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tetap berorientasi pada keselamatan pasien
dan menyediakan pelayanan kesehatan dan rujukan yang paripurna, bermutu
tinggi, menjamin keselamatan pasien dan menjangkau seluruh masyarakat.
8. Penguatan nilai-nilai organisasi berupa kepercayaan, integritas, peduli,
professional, efisien dan kebersamaan diaplikasikan pada seluruh kegiatan
yang dilakukan.
9. Nilai-nilai dasar PNS sebaiknya selalu diterapkan dalam pemecahan
isu, karena jika tidak diimplementasikan maka pemecahan isu hanya
berbasis kecepatan penanganan tatalaksana saja. Penerapan nilai ANEKA
pada penyelesaian isu akan menambah nilai ketepatan tata laksana dengan
mengikutsertakan kepuasan pasien. Penerapan nilai aneka akan menambah
kualitas pelayanan RS dr Kariadi khususnya KSM Ilmu Kesehatan Mata
10. Dampak yang didapatkan apabila tidak melakukan nilai-nilai dasar PNS
adalah penatalaksanaan pasien trauma terlambat, respone time IGD menjadi
lama, prognosis tajam penglihatan menjadi memburuk, komplikasi penyakit
akan semakin tinggi, Length of Stay menjadi lebih lama, edukasi pasien
tidak optimal, penurunan kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit,
tuntutan ke pihak rumah sakit tinggi.

63
4.2 Saran
Rancangan aktualisasi yang akan dilakukan, untuk mendapat hasil yang
optimal maka diperlukan :
1. Perlu adanya persetujuan dan dukungan baik dari pimpinan yaitu kepala
KSM Ilmu Kesehatan Mata RSUP dr. Kariadi dan pihak yang terkait dalam
optimalisasi tatalaksana pasien trauma mata di RSUP dr Kariadi
2. Koordinasi dan kerjasama yang baik antar dokter spesialis mata, residen
Ilmu Kesehatan Mata, perawat, dan dokter IGD di RSUP dr. Kariadi demi
tercapainya tatalaksana pasien trauma mata di RSUP dr Kariadi, sehingga
meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan rumah sakit.

64
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan


pelatihan Prajabatan Golongan I, II dan III
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan
pelatihan Prajabatan Golongan I, II dan III
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Etika Publik. Modul Pendidikan dan
pelatihan Prajabatan Golongan I, II dan III
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Komitmen Mutu. Modul Pendidikan dan
pelatihan Prajabatan Golongan I, II dan III
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Nasionalisme. Modul Pendidikan dan
pelatihan Prajabatan Golongan I, II dan III
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Habituasi. Modul Pendidikan dan pelatihan
Prajabatan Golongan I, II dan III
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen PNS. Modul Pendidikan dan
pelatihan Prajabatan Golongan I, II dan III
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik. Modul Pendidikan dan
pelatihan Prajabatan Golongan I, II dan III
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Government. Modul Pendidikan
dan pelatihan Prajabatan Golongan I, II dan III
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Anonim. 2018. Visi, Misi, Nilai , Filosofi, Motto dan Logo Rumah Sakit Umum
Pusat Dr. Kariadi. http://rskariadi.co.id/profil/view/visi-misi. Diakses
pada 26 Mei 2018
Gugus Pengendali Mutu Program Studi Pendidikan Dokter. 2016. Laporan
Evaluasi Pembelajaran Tahap Profesi Dokter Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

65

Anda mungkin juga menyukai