1. Orang kaya, orang Yang berkecukupan atau mempunyai harta yang mencapai satu
hisab.
2. Orang yang kuat yang mampu berusaha Untuk mencukupi kebutuhannya dan jika
hasilnya tidak mencukupi, baru boleh mengambil zakat.
3. Orang kafir di bawah perlindungan Negara Islam kecuali jika diharapkan untuk
masuk Islam.
4. Bapak Ibu atau kakek nenek ke atas atau anak-anak hingga ke bawah atau istri
dari orang yang menyalurkan zakat,Karena nafkah mereka di bawah tanggung
jawabnya. Namun diperbolehkan menyalurkan zakat kepada selain mereka seperti
saudara laki-laki, saudara perempuan paman dan bibi Dengan syarat mereka dalam
keadaan membutuhkan.
Hikmah Zakat
1. Mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada dengan mereka yang
miskin.
2. Pilar amal jama’i antara mereka yang berada dengan para mujahid dan da’i yang
berjuang dan berda’wah dalam rangka meninggikan kalimat Allah SWT.
3. Membersihkan dan mengikis akhlak yang buru.
4. Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat.
5. Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan
6. Untuk pengembangan potensi ummat
7. Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam
8. Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi ummat
Perlakuan akuntansi dalam pembahasan ini mengacu pada PSAK No. 109, rung lingkupnya
hanya untuk amil yang menerima dan menyalurkan zakat dan infak/sedekah.
1. Fatwa MUI No. 8/2011 tentang Amil Zakat, menjelaskan tentang kriteria, tugas amil
zakat serta pembebanan biaya perasional kegiatan amil zakat yang dapat diambil dari
bagian amil, atau dari bagian fi sabilillah dalam batas kewajaran, proporsional serta
sesuai dengan kaidah islam.
2. Fatwa MUI No.13/2011 tentang Hukum Zakat atas Harta Haram, dimana zakat harus
ditunaikan dari harta yang halal baik jenis maupun perolehannya.
3. Fatwa MUI No.14/2011 tentang penyaluran Harta Zakat dalam bentuk Aset Kelolaan.
Yang dimaksud aset kelolaan adalah sarana atau prasarana yang diadakan dari harta
zakat dan secara fisik berada didalam pengelolaan pengelola sebagai wakil mustahik
zakat, sementara manfaatnya diperuntukkan bagi mustahik zakat.
4. Fatwa MUI No. 15/2011 tentang Penarikan, Pemeliharaan dan Penyaluran Harta
Zakat. Tugas Amil Zakat adalah melakukan penghimpunan, pemeliharaa dan
penyaluran. Jika amil menyalurkan zakat tidak langsug kepada mustahik zakat, maka
tugas amil dianggap selesai pada saat mustahik zakat menerima dana zakat.
Kebijakan Akuntansi :