MAKALAH
Dikdik Permana
Nandi Sunandar Sunarya
Siti Nurlaila
Yani Suryani
JAWA BARAT
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T
yang telah mengaruniakan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
hambatan baik langsung maupun tidak langsung, akan tetapi berkat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, tugas ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu dalam
terhormat :
2. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah bersangkutan.
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat
membangun akan penulis terima dengan senang hati untuk perbaikan kedepannya.
Akhirnya, Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................ 4
A. Latar Belakang............................................................................................. 4
B. Batasan masalah........................................................................................... 4
C. Rumusan masalah ....................................................................................... 4
D. Tujuan.......................................................................................................... 5
BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................... 6
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
5. Bagaimana Indikasi Pelayanan Paliatif?
6. Apasaja Langkah-Langkah Dalam Pelayana Paliaif?
7. Bagaimana Asuhan Keperawatan Paliatif care pada pasien kanker?
1. 3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang, batasan masalah, dan rumusan masalah, maka
tujuan dalam pembuatan makalah sebagai berikut.
a) Menjelaskan tentang Asuhan Keperawatan Paliatif care pada pasien kanker
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.2 Tahapan Program Pencegahan Timbulnya Kanker
1. Pendidikan masyarakat
2. Pencegahan penyakit stadium lanjut melalui program deteksi dini
3. Penurunan angka kematian dengan terapi kanker
4. Pencegahan penderita dengan perawatan paliaif
2.3 Masalah pasien kanker
1. Fisik
Gejala fisik juga dapat muncul karena pengobatan yang dilakukan. Kemoterapi
atau radiasi dibagian tertentu dapat memberikan efek samping mual, muntah,
tidak nafsu makan, cepat lelah, dsb.nyeri atau gangguan fungsi bagian tubuh
yang dioperasi dapat terjadi akibat operasi. Kondisi tirah barinng dalm waktu
lama dapat menimbulkan pasien merasa asemakin lelah, gangguan buang air
besar, luka bagian tubuh yang tertindih dsb. Kondisi lain yang menyertai yang
telah ada sebelumnya juga dapat menabah gejala yang muncul.
2. Psikologis
Gangguan psikologis dapat juga muncul akibat gejala fisik, progresifitas
penyakit, kecacatan yang timbul, perubahan bentuk tubuh, keterganungan fisik,
kelelahan fisik, kegagalan pengobatan, biaya yang harus dibayarkan, komunikasi
yang buruk dengan petugas kesehatan.
3. Spiritual dan Agama
Masalah spiritual dan agama seperti menganggap penyakit akibat hukuman,
menyalahkan diri sendiri, hidup tidak beruguna dapat menjadi sumber
penderitaan.
2.4 Prinsip Pelayanan Paliatif Pasien Kanker
Pada pelayanan paliatif, pasien memiliki peran yang penting dalam
membuat keputusan yang kana diambil. Tujuan pelayanan paliatif bagi setiap
pasien berbeda dan dibuat dengan memperhatikan hal yang ingin dicapai oleh
pasien bila memungkinkan, hal ini biasanya disampaikan dalam bentuk fungsi
tubuh misalnya aku ingin bisa melakukan.. atau kejadian penting misalnya aku
ingin melihat anakku menikah. Secara umum peayanan paliatif bertujuan untuk
menghilangkan nyeri dan geja lain, meningkatkan kualitas hidup, memberikan
dukungan psikososial dan spiritual serta memberikan dukungan kepada keluarga
7
selama pasien sakit dan selama masa duka cita. Prinsip-prinsip pada pelayanan
paliatif pasien kanker yaitu:
1. Menghilangkan nyeri dan gejala fisik lain
2. Menghargai kehidupan dan menggap kematian sebagai proses normal
3. Tidak bertujuan mempercepat atau menghambat kematian
4. Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial dan spiritual
5. Memberikan dukungan agar pasien dapat hidup seaktif mungkin
6. Memberikan dukungan kepada keluarga sampai masa dukacita
7. Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien dan
keluarganya
8. Menghindari tindakan sia-sia
2.5 Indikasi Pelayanan Paliatif
Pelayana paliatif dimulai sejak diagnosis kanker ditegakkan bila didapatkan
satu atau lebih kondisi dibawah ini:
1. Nyeri atau keluahan fisik lainnya yang tidak dapat diatasi
2. Stress berat sehubungan dengan diagnosis atau terapi kanker
3.penyekit penyerta yang berat dan kondisi sosial yang diakibatkannya
4. Permasalahan dalam pengambilan keputusan tentang terapi yang akan atau
sedang dilakukan
5. Pasien/keluarga meminta untuk dirujuk keperawatan paliatif
6. Angka harapan hidup <12 bulan (ecog >3 atau kanofsky<50%, metastasis
otak, dan laptomeningeal, metastasi di cairan intertisial, vena superior sindrom,
kaheksia, sertakondisi berikut bila tidak dikalukan tinakanatau tidak respon
terhadap tindakan yaitu: kompresi tulang belakang, bilirubun ≥2.5 mg/dl,
kreatinin ≥3mg/dl) *tidak berlaku pada pasien kanker anak.
7. Pada pasien kanker stadium lanjut yang tidak respon dengan terapi yang
diberikan
2.6 Langkah-Langkah Dalam Pelayana Paliaif
1. Menentukan tujuan perawatan dan harapan pasien
2. Membantu pasien dalam membuat advanced care planing (warisan atau
keinginan terakhir)
3. Pengobatan penyakit penyerta dan aspek sosial yang muncul
8
4. Tata laksana gejala
5. Informasi dan edukasi perawatan pasien
6. Dukungan psikologis,kulltural dan social
7. Respon pada fase terminal: memberikan tindakan sesuai wasiat atau keputusan
keluarga bila wasiat belum dibuat, mislanya perhentian atau tidak memberikan
pengobatan yang memperpanjang proses menuju kematian (resusitasi, ventilator,
ciran, dll)
8. Pelayana terhadap pasien dengan fase terminal
Langkah-langkah tersebut dievalusi, apakah:
1. Nyeri dan gejala lain teratasi dengan baik
2. Stress pasien dan keluarga berkurang
3. Mersa memiliki kemampuan untuk mengontrol kondisi yang ada
4. Beban keluarga berkurang
5. Hungungan dengan orang lain lebih baik
6. Kualitas hidup meningkat
7. Pasien merasakan arti hidup dan bertumbuh secara spiriual
Jika pasien meninggal:
1. Perawatan jenazah
2. Kelengkapan surat dan keperluan pemakaman
3. Dukungan masa duka (berkabung)
9
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF PADA PASIEN KANKER
1. Pengajian
1. Identitas
Meliputi nama pasien, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan,
pendidikan, alamat, tanggal MRS dan diagnosa medis. ( Wantiyah,2010:hal
17)
2. Keluhan utama
Adanya benjolan yang menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah
dan mengeras, bengkak,nyeri
3. Riwayat keseharan masa lalu
Apakah pasien mengalami penyakit yang sama sebelumnya. Apakah ada
keluarga yang menderita penyakit yang sama
4. Pengkajian fisik meliputi keadaan umum, tingkah laku, BB, TB, pengkajian
head to toe
5. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah hemoglobin biasanya menurun, leukosit meningkat,
trombosit meningkat jika ada penyebaran ureum dan kreatinin.pemeriksaan urin,
diperiksa apakah ureum dan kreatinin meningkat.
6. Tes diagnostik yang biasa dilakukan pada penderita carsinoma mammae adalah
sinar X, ultrasonografi, xerora diagrafi, diaphanografi dan pemeriksaan reseptor
hormon
7. Pengkajian pola kebiasaan hidup sehari-hari meliputi nutrisi, eliminasi, istirahat
dan tidur, personal hygiene, identifikasi masalah psikoogis, sosial dan spiritual
2. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi
3. Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh
4. Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah
5. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi
6. Kurangnyapengetahuan tentang kondisi, prognosis dan serta pengobatan penyakit
10
berhubungan dengan kurangnya informasi
7. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake tidak adekuat
3. Perencanaan
1. kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh
Tujuan: Kecemasan dapa berkurang
Kriteria hasil:
- Klien tampak tenang
- Mau berpartisipasi dalam program terapi
Intervensi:
1. Dorong klien untuk mengekspresikan perasaannya
2. Diskusikan tanda dan gejala depresi
3. Diskusikan kemungkinan untuk bedah rekontruksi atau pemakaian prostetik
2. Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah
Tujuan: Klien dapat menerima keadaan dirinya
Kriteria hasil:
- Klien tidak malu dengan keadaan dirinya
- Klien dapat menerima efek pembedahan
Intervensi:
1. Diskusikan dengan klien atauorang terdekat respon klien terhadap
penyakitnya
2. Tinjau ulang efek pembedahan
3. Berikan dukungan emosi klien
4. Anjurkan keluarga klien untuk selalu mendampingi klien
3. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan penyakit
berhubungan dengan kurangnya informasi
Tujuan: Klien mengerti tentang penyakitnya
Kriteria hasil:
- Klien tidak menanyakan tentang penyakitnya
- Klien dapat memahami tenang proses penyakitnya dan pengobatannya
Intervensi:
1. Jelaskan tentang proses penyakit, prosedur pembedahan dan harpan yang akan
datang
11
2. Diskusikan perlunya keseimbangan kesehatan nutrisi, makanan, dan
pemasukan cairan yang adekuat
3. Anjurkan untuk banyak beristirahat dan membatasi aktifitas yang berat
4. Anjurkan untuk pijatan lembut pada insisi/luka yang sembuh dengan minyak
5. Dorong pemeriksaan diri secara teratur
12
Daftra Pustaka
13