Makalah Badan Usaha Milik Swasta
Makalah Badan Usaha Milik Swasta
Disusun Oleh :
Nama :
Raffy Putra Gustia 5502190011
Linda Ayu Sutrisno 5502190013
KELAS A
JURUSAN D3 MARKETING
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, telah melimpahkan rahmat serta hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Badan Usaha Milik Swasta”.
Penulis dalam penyusunan makalah ini sudah berusaha menyusunnya secara maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada IBU Farah Putri Wenang L, S.Pd .,M.Sc seluruh pihak yang terkait dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari hal tersebut, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dari makalah
ini baik dari susunan kalimat maupun penulisannya.Oleh karena itu kami menerima dengan
ikhlas segala kritik maupun saran dari pembaca sehingga kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.Apabila ada kesalahan
kami mohon maaf sebesar-besarnya dan apabila ada kelebihan itu semata-mata datanya dari
Allah SWT.Sekian dan terima kasih.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………….. 1
DAFTAR ISI………………………………………………………..... 2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………..... 3
A. LATAR BELAKANG……………………………………….... 3
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………... 3
C. TUJUAN ……………………………………………………... 3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………….. 4
1. PENGERTIAN BUMS……………………………………….. 4
2. FUNGSI DAN PERANAN BUMS…………………………... 4
3. CIRI-CIRI ATAU KARAKTERISTIK BUMS……………..... 5
4. BENTUK-BENTUK BUMS………………………………….. 6
5. JENIS-JENIS BUMS………………………………………..... 9
6. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUMS………………. 10
7. CONTOH BUMS…………………………………………….. 11
BAB III PENUTUP………………………………………………….. 12
A. KESIMPULAN………………………………………………. 12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………... 13
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Badan Usaha di definisikan sebagai organisasi yang terstruktur dalam mengelola
faktor-faktor produksi untuk mendapatkan keuntungan. Pengertian lain Badan usaha dalam
buku Kompeten Ekonomi adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor
produksi untuk meghasilkan barang dan jasa dengan tujuan mencari keuntungan. Sedangkan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi
untuk menyedikan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan
upaya-upaya lain untuk memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
Ada beberapa bentuk badan usaha antara lain, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan
Usaha Milik Swasta (BUMS), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan badan usaha
campuran.
Mengenai pembahasan pada makalah ini, penyusun hanya membahas tentang Badan
Usaha Milik Swasta beserta fungsi, peranan dan lain – lain yang membentuk Badan Usaha itu
sendiri.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian BUMS
2. Fungsi dan Peranan BUMS
3. Ciri – ciri atau Karakteristik BUMS
4. Bentuk – bentuk BUMS
5. Jenis – Jenis BUMS
6. Kelebihan dan Kekurangan BUMS
7. Contoh BUMS di Indonesia
C. TUJUAN
Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang peran Badan Usaha Milik Swasta
dalam kegiatan perekonomian di Indonesia dan mengetahui ciri-ciri serta jenis-jenis
dari BUMS.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN BUMS
Secara umum, pengertian Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha
yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta yang dimiliki seseorang atau beberapa orang.
BUMS bertujuan untuk mencari keuntungan seoptimal mungkin, untuk mengembangkan
usaha dan modalnya serta membuka lapangan pekerjaan. Selain berperan dalam menyediakan
barang, jasa, badan usaha swasta juga membantu pemerintah dalam usaha mengurangi
pengangguran serta memberi kontribusi dalam pemasukkan dana berupa pajak. Berdasarkan
Pasal 33 UUD 1945 pada badan usaha milik swasta yang berbunyi bahwa bidang-bidang
usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang
bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak. Badan
Usaha Swasta (BUMS) dibedakan dua jenis yaitu badan usaha swasta dalam negeri dan
badan usaha swasta asing. Arti dari badan usaha swasta dalam negeri adalah badan usaha
yang modalnya dimiliki oleh pihak masyarakat dalam negeri. Sedangkan arti dari badan
usaha swasta asing adalah badan usaha yang modalnya miliki oleh pihak masyarakat asing.
A. Fungsi BUMS
1. Sebagai rekan kerja pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
B. Peranan BUMS
1. Sebagai Mitra BUMN
5. Membantu pemerintah dalam pengelolaan dan mengusahakan kegiatan ekonomi yang tidak
ditangani oleh pemerintah.
3
3. CIRI – CIRI ATAU KARAKTERISTIK BUMS
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) memiliki ciri – ciri atau karakteristik. Ciri – ciri
tersebut secara umum adalah sebagai berikut, yaitu:
2. Pengawasan yang dijalankan secara hirarki dan fungsional oleh pemegang perusahaan
4. Dalam pembagian laba berdasarkan pada memilik saham atau modal terbanyak
9. Modalnya dapat diperoleh dari lembaga keuangan, baik itu bank walaupun non bank.
Ciri – ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) berdasarkan Kepemilikan, yaitu:
d. Seluruh tanggung jawab kewajiban dan resiko adalah pemilik secara perseorangan
d. Segala kegiatan badan usaha dijalankan dan diarahkan untuk mencapai keuntungan bersama
4
Ciri – ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) berdasarkan Fungsinya, yaitu:
1. Badan usaha yang memiliki tujuan dalam memperoleh keuntungan dan membagikan
keuntungan tersebut
2. Sebagai lembaga ekonomi yang berperan dalam pemenuhan barang dan jasa yang merupakan
pelayanan kepada masyarakat
Ciri – ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) berdasarkan Permodalannya, yaitu:
2. Pinjaman diperoleh dari lembaga keuangan baik bank maupun non bank
1. Perusahaan Perseorangan
Suatu bentuk badan usaha yang seluruh modal dan tanggung jawabnya dimiliki oleh
seseorang secara pribadi. Jadi, semua resiko dan kegiatan usaha menjadi tanggung jawab
penuh pengusaha. Contoh: Penginapan, penggilingan padi, toserba, restoran. Untuk
mendirikan perusahaan perseorangan tidak ada undang – undang yang mengatur secara
khusus. Namun untuk beberapa jenis usaha, perusahaan perseorangan baru boleh melakukan
aktivitasnya setelah mendapatkan izin dari pemerintah daerah setempat.
5
2. Firma
Suatu persekutuan antara 2 (dua) orang atau lebih yang menjalankan usaha dengan
1 (satu) nama dan bertujuan untuk membagi hasil yang diperoleh dari persekutuan itu.
Biasanya orang – orang yang mendirikan Firma adalah orang – orang yang memiliki
hubungan keluarga. Pendiriannya dilakukan di hadapan notaris dengan membuat akta
pendirian sebagai bukti tertulis. Firma lebih baik daripada perusahaan perseorangan sebab
memiliki modal lebih besar dan dikelola lebih dari 1 (satu) orang. Contoh : konsultan hukum
dan pengacara.
Kerugian akibat perbuatan salah seorang pemilik ditanggung juga oleh pemilik lain
karena semua risiko firma ditanggung bersama. Kalau ada perbedaan pandangan di antara
pemilik, ada kemungkinan timbul perselisihan dalam keadaan seperti itu. Firma sulit
mengambil keputusan karena tidak adanya kesepakatan di antara para
pemiliknya. Kelangsungan firma lebih terjamin karena tidak tergantung pada seseorang saja
Dapat dilakukan pembagian kerja dalam kepemimpinan, sesuai dengan kecakapan para
pemilik. Dapat menumpulkan modal yang lebih besar. Risiko firma tidak hanya ditanggung
seorang diri, melainkan ditanggung bersama oleh para pemilik.
Orang yang terlibat dalam CV ini disebut sekutu. Ada 2 (dua) jenis sekutu dalam CV
yaitu:
1) Sekutu aktif / komplementer yaitu sekutu yang menjalankan / memimpin suatu perusahaan.
2) Sekutu pasif / komanditer Sekutu yang memercayakan modalnya kepada sekutu aktif dan
tidak bertanggung jawab menjalankan usahanya.
6
4. Persekutuan Terbatas (PT)
1. PT Tertutup
Saham dalam PT ini sifatnya terbatas, jumlahnya tidak banyak & pemegang saham biasanya
saling mengenal. Biasanya hal ini ditujukan agar kekayaan badan usaha tidak jatuh ke tangan
orang lain.
2. PT Terbuka
Dalam PT ini, sahamnya terdaftar di bursa efek. Saham dapat dimiliki oleh masyarakat umum
& pemegang saham tidak harus mengenal. PT biasanya menuliskan singkatan Tbk (terbuka)
di belakang nama perseronya.
7
5. JENIS – JENIS BUMS
Sebuah perusahaan yang modal usahanya berasal dari pihak masyarakat lokal dari dalam
negeri misalnya swasta nasional contoh perusahaan swasta nasional adalah PT. Djarum, PT.
Indofoot Sukses Makmur, PT. Agung Podomoro Group.
Sebuah perusahaan yang modal usahanya yang modal usahanya berasal dari pihak
masyarakat luar negeri misalnya dari Jepang menanamkan modal serta implementasi
perusahaannya di Indonesia contoh perusahaan swasta asing adalah PT. CHEVRON, PT.
MITSUBHISI, PT. ASTRA, dll.
Sebuah bentuk koorporasi perusahaan yang modal usahanya didapatkan dari kerjasama antar
pengusaha nasional ( dalam negeri ) dan pengusaha dari luar negeri. Contoh perusahaan
campuran multinasional adalah PT. AL AXIATA Group.
8
6. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUMS
2. Cepat dalam pengambilan keputusan karena pemilik modal juga kadang kala menjadi
pengelola
6. Cepat dalam mendapatkan modal karena dalam pengelola umumnya juga pemilik
3. Sering terjadinya silang pendapat antara manajemen perusahaan dengan para serikat buruh
9
7. CONTOH BUMS DI INDONESIA
Di Indonesia sendiri ada banyak badan usaha yang dimiliki oleh swasta yang
menjalankan fungsi dan peranannya di indonesia baik itu badan usaha dalam negeri maupun
badan usaha luar asing. Contoh Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) yang ada di
Indonesia adalah sebagai berikut, yaitu:
3. PT Djarum
4. PT Holcim
10
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
https://www.academia.edu/9262190/BULLET_Badan_Usaha_Milik_Swasta_BUMS
http://badanusaha.com/swasta
https://husnil91.wordpress.com/2011/03/20/macam-macam-bums-badan-usaha-milik-swasta/
http://nurbaityyuliani.blogspot.com/2012/11/badan-usaha-milik-swasta.html
12