Anda di halaman 1dari 24

Oleh:

Estu Miyarso
Definisi Pelatihan

 Sebagai kegiatan peningkatan


pengetahuan dan ketrampilan seorang
pekerja untuk melaksanakan suatu
pekerjaan tertentu (Flippo)
 Sebagai penambahan secara
sistematis ketrampilan, aturan,
konsep, atau sikap yang
mengakibatkan peningkatan kinerja di
dalam lingkungan yang lain
Lanjutan
 Pendidikan: usaha secara sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan
bagi peranannya di masa yang akan datang.
 Pelatihan: usaha sadar untuk memperbaiki
kinerja pekerja pada pekerjaan yang
menjadi tanggungjawabnya.
 Pengembangan: suatu cara yang digunakan
untuk memberikan atau meningkatkan
ketrampilan yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pekerjaan sekarang.
TUJUAN UTAMA LATIHAN
 Memperoleh dan meningkatkan ketrampilan
dalam pekerjaan tertentu, sehingga pekerjaan
yang dibebankan dapat dikerjakan dengan lebih
tepat dan cepat.
 Memperoleh dan meningkatkan pengetahuan
yang berhubungan dengan pekerjaan, sehingga
kreatif dan kritis dalam mengembangkan metode
kerja sehingga pekerjaan dapat dikerjakan secara
sistematis
 Memperoleh dan mengembangkan sikap kerja
yang positif, sehingga menimbulkan kemuan
kerjasama, meningkatkan moral kerja, dan
bertanggungjawab.
MENGAPA PERLU DIKLAT
 Pegawai baru, sehingga kemampuan
awal yang dimiliki belum sesuai dengan
standar kerja yang ditetapkan
 Ada perubahan mekanisme kerja baru
atau alat kerja baru
 Ada promosi jabatan
 Terdapat perubahan misi organisasi
Manfaat Pelatihan
 Mengurangi kesalahan produksi
 Meningkatkan produktivitas
 Meningkatkan/memperbaiki kualitas
 Mengurangi tingkat turnover
 Biaya staf yang lebih rendah
 Mengurangi kecelakaan
 Meminimisasi biaya asuransi
 Meningkatkan fleksibilitas karyawan
 Respon yang lebih baik terhadap perubahan
 Meningkatkan komunikasi
 Kerja sama tim yang lebih baik
 Hubungan karyawan yang lebih harmonis
 Mengubah budaya perusahaan (menunjukkan komitmen menajemen
terhadap kualitas.
Keuntungan Bagi Lembaga
1. Memacu peningkatan keuntungan finansial
organisasi
2. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
kerja pada semua tingkatan organisasi
3. Meningkatkan moral dan usaha kerja
4. Membantu pegawai dalam memahami tujuan
organisasi
5. Meningkatkan kreativitas kerjasama
6. Meningkatkan iklim kejujuran dan keterbukaan
7. Membantu pencegahan terjadinya konflik antar
pegawai dan menurunkan stress.
Keuntungan Bagi Individu
1. Meningkatkan motivasi, tanggungjawab, dan
prestasi kerja
2. Membantu pengembangan dan kepercayaan diri
pegawai
3. Meningkatkan pemahaman dan kepuasan kerja
4. Membantu pegawai dlm pencapaian tujuan
pribadi
5. Mengurangi kesulitan pegawai bila menerima
tugas baru
Keuntungan dalam meningkatkan
hubungan antar pegawai
1. Meningkatkan kelancaran komunikasi antar sesama
pegawai
2. Membantu meningkatkan pemahaman pegawai baru
dengan lembaga
3. Mendapatkan informasi tentang kesamaan dalam
memperoleh kesempatan
4. Memberikan informasi bebagai peraturan pemerintah
dan kebijakannya
5. Meningkatkan ketrampilan hubungan pribadi antar
pegawai
6. Menciptakan suasana yang baik bagi pegawai untuk
belajar dan berkembang.
Diklat juga dikenal
sebagai Penataran
 Penataran ialah usaha yang dilakukan
secara sadar dan berencana dalam
meningkatkan mutu para petatar di
bidang pengetahuan, kemampuan,
ketrampilan, sikap, dan kepribadian
agar lebih mampu dan mantap dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan
jabatannya.
(Kep Mendikbud No.061/U/1980).
Komponen Pelatihan

 Jobs;
 People
 Performance
 Learning
 Future
(Franco)
Komponen Pelatihan

 Jobs; merupakan kumpulan tugas yang


dikerjakan oleh individu – individu. jumlah
tugas, kompleksitas, kesulitan, dan
hubungan antar individu bervariasi setiap
tugas.
 People; merupakan orang – orang dewasa
atau para profesional yang menjadi subjek
pelatihan. Sehingga untuk mengubah
kinerja dalam tugas mereka diperlukan adult
education.
Komponen Pelatihan

 Performance; merupakan kinerja dari para


individu yang melakukan pekerjaan.
Organisasi dapat melakukan pelatihan untuk
mengubah kinerja menjadi lebih berhasil
guna.
 learning; merupakan pembelajaran untuk
mengubah kinerja para individu yang akan
melakukan pekerjaan dalam organisasi.
Komponen Pelatihan

 Future; (masa yang akan datang) yang


berarti bahwa pekerjaan yang dilakukan
bukan masa lalu atau sekarang, namun
untuk waktu yang akan datang.
MACAM-MACAM DIKLAT 1
Diklat Adum (Adminiatrasi
Prajabatan Umum)

Spama (Sekolah
Diklat Pimpinan Administrasi
Macam Struktural Tingkat Pertama)
Diklat

Diklat dalam Diklat


Jabatan Teknis
Spati (Sekolah
Pimpinan Administrasi
Tingkat Tinggi)
Diklat
Fungsional
MACAM-MACAM DIKLAT 2
1. Preservice ialah diklat yang dilakukan sebelum
seseorang menduduki suatu pekerjaan biasanya
diselenggarakan oleh institusi lain.
2. Inservice ialah diklat yang dilakukan saat
seseorang sedang menduduki pekerjaan dan
diselenggarakan sendiri oleh org kerja
3. Off the job ialah diklat yang dilakukan untuk
menyiapkan seseorang menduduki jabatan/
pekerjaan baru. Pekerjaan baru ini mungkin
karena dimutasi, dipromosi, atau ditambah
karena perkembangan organisasi.
4. On the job ialah diklat yang dilakukan sesuai
dengan jabatan pekerjaan yang diduduki
seseorang
MACAM-MACAM DIKLAT 2
 Training by school merupakan pelatihan melalui
konsep dari, oleh dan untuk guru di BLK ( Balai
Latihan Kerja ), tetapi harus tersedia sumber daya
yang memadai, kredibilitas dan akuntabilitas
pengelolaan pelatihan.
 Vestubule training merupakan model pelatihan
yang diselenggarakan oleh pihak lain melalui
kontrak kerja sama. Struktur program dan materi
dikembangkan oleh lembaga pnyelenggara
pelatihan.
METODE DIKLAT
1. On the job training (latihan sambil bekerja) yang
meliputi semua upaya melatih karyawan untuk
mempelajari suatu pekerjaan sambil
mengerjakannya ditempat kerja yang
sesungguhnya. On the training meliputi program
magang, rotasi pekerjaan, dan understudy atau
coaching.
2. Off the job training merupakan pelatihan dan
pengembangan yang dilaksanakan dilokasi
terpisah dengan tempat kerja. Program ini
membekali individu dengan keahlian dan
pengetahuan yang mereka butuhkan untuk
melaksanakan pekerjaan pada waktu terpisah
dari waktu kerja reguler meliputi: seminar,
permainan peran, simulasi, dls.
MANAJEMEN DIKLAT (1)
 Proses yang dilakukan oleh satu atau lebih
individu untuk mengkoordinasi berbagai aktivitas
lain guna mencapai hasil-hasil yang tidak bisa di
capai apabila satu individu bertindak sendiri.
(Gibson, 1990)
 Adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-
sumber daya lainnya. (Terry, 1977)
RUANG LINGKUP
MANAJEMEN DIKLAT (1)
Sumber Daya Fungsi Pengelolaan

Plan Organi Actuati Contr


zing ng olling
Tujuan
Man 1 7 13 19 diklat
tercapai
Money 2 8 14 20 secara
efektif
Materials 3 9 15 21
dan
Methods 4 10 16 22 efisien

Machines 5 11 17 23

Market 6 12 18 24
MANAJEMEN DIKLAT (2)
 Manajemen diklat sebagai proses pengelolaan
sumber daya untuk mencapai tujuan diklat
dengan efektif dan efisien. Efektif menunjukkan
derajad pencapaian tujuan, efisien menunjukkan
derajad optimasi penggunaan sumber-sumber
daya yang tersedia untuk mencapai tujuan
tersebut. (Sugiyono, 2002)
 Manajemen diklat adalah suatu proses yang
sistematis, terkoordinasi, kooperatif, dan
terintegrasi dalam memanfaatkan dan mengelola
sumber daya melalui penggunaan fungsi-fungsin
manajemen untuk mencapai tujuan diklat.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN DIKLAT
(2)
Pelaksanaan PBM

Masyarakat Seleksi calon Peserta Diklat Kurikulum


pemakai peserta diklat
Lemdiklat
Sarana &
Prasarana Trainner

Evaluasi hasil Belajar


Lulusan Diklat

Evaluasi Kinerja
Lulusan di tempat kerja

Evaluasi Dampak
Gambar 2. Proses Diklat terhadap lembaga
yang mengirim
PROSES PELATIHAN
Participant Training Improved
Improved
Participant
Behaviour Training

Feedback

Organization Institution Greater


Organizational
Improved
Effectiveness Organization

Gambar 1 : Elaborated Model Of Training Process


Pengembangan Program Pelatihan
(Model Kirkpatrick, 1998)

1. Menentukan kebutuhan ( Determining need ), TNA


2. Menentukan Tujuan ( Setting objectives ) Tujuan
3. Menentukan materi pelatihan (Determining subject content )
4. Menyeleksi peserta ( Selecting Participant )
5. Menentukan jadwal yang baik ( Determining the best schedule )
6. Menyeleksi fasilitas yang tepat ( Selecting apporpriate facilities )
7. Menyeleksi pelatih atau instruktur ( Selecting Appropriate
instructure)
8. Mempersiapkan bantuan audio visual (Selecting and preparing
audio visual )
9. Mengkoordinasikan program ( Coordinating the program )
10. Evaluasi program ( Evaluating program )

Anda mungkin juga menyukai