Prosedur Kerja Injeksi Parasetamol
Prosedur Kerja Injeksi Parasetamol
Keudian dimasukkan kedalam gelas beaker. Kaca arloji dibilas 2 kali dengan WFI.
Larutkan paracetamol dengan sejumlah WFI. Lalu larutkan juga HCl sistein dengan
perbandingan 1:8, larutkan NaCl dengan perbandingan 1:3 WFI, larutkan Na sitrat H 2O
dengan wfi. Setelah zat aktif dan semua zat tambahan terlarut, larutan tersebut dituang
kedalam gelas ukur sehingga voleme tertentu dibawah volum akhir.
2. Gunakan kertas saring yang telah dibashi WFI untuk menyaring campuran zat yang
ditampung pada erlenmeyer yang telah steril. IPC dilakukan dengan mengukur pH
sediaan. Lalu tambahkan WFI secara perlahan untuk membilas gelas beaker lalu dituang
ke gelas ukur. Dan air bilasannya disaring kembali dalam erlenmeyer yang berisi filtrat
larutan hingga voleme total genap 150 ml.
3. Larutan yang telah disaring dituang kedalam kolom reservoir melalui membran filter
bakteri yang telah diletakkan diatas gelas filter G5 (ukuran pori-pori 0,45 µm). Kemudian
larutan dituang kedalam buret steril dan ujung buret ditutu dengan aluminium foil
setelahnya. Sebelum diisikan kedalam wadah, jarum buret dibersihkan dengan kapas
yang telah dibasai alkohol 70%. Untuk wadah vial diisi dengan larutan sebanyak 15 ml.
Vial yang telah berisi larutan bila perlu dialiri dengan gas nitrogen.
4. Lalu wadah vial ditutup dengan karet lalu di segel degan aluminium cap. Kemudian di
sterilisasikan menggunakan autoklaf dalam gelas beaker yang dialasi kapas (121 oC
selama 15 menit). Setelah sterilisasi berakhir lakukan evvaulasi sediaan.
5. Untuk metode pembuatan sediaan ampul sama, tetapi hanya tidak memakai pengawe
benzalkonium klorida serta pengisian wadah ampul sampai 3 ml.
Alat-alat di bersihkan dan di sterilisasikan terlebih dahulu
Disiapkan
Paracetamol digerus dan ditimbang sesuai perhitungan menggunakan kaca arloji. Zat
Dimasukkan
Pada kolon reservvoir melalui membran filter yang ada diatas gelas filter G5
Dituang
Pada buret dan ujung atas buret ditutup aluminium foil setelah penuangan
Dilanjutkan
Jarum buret
Dibersihkan
Wadah vial dengan karet penutup atau rubber stopper dan tutup ampul pakai metode tutup ujung
Dilakukan
Pada autoklad suhu 121 oC 15 menit, langkah dilakukan dengan cepat, tidak perlu menghindari
kontak udara untuk menjaga larutan pada suhu yang diperlukan
A. LANGKAH PERTAMA
pH yang seharusnya 5-6, dilakukan didalam bejana menggunakan elektroda khusus untuk ukur
pH 80-100 oC
Ditambahkan
B. LANGKAH KEDUA
Suhu akan turun sampai 38 oC, penurunan lebih baik jika tidak ada pendinginan
C. LANGKAH KETIGA
Bejana dibuka
Ditambahkan
Sistein hidroklorida monohidrat, dan udara dalam bejana diganti dengan nitrogen, dan bejana
Ditutup, dilanjutkan
Pengadukan mekanis pada suhu yang sama ketika langkah kedua, suhu terbaik dibawah 38 oC
Diatur
Filtrasi larutan tidak perlu diatur suhu, filter dengan saluran masuk dan keluar flensa
sanitasi+ventilasi integral+katup pembuangan
Dipasangkan
Pada bejana filtrasi disertifikasi untuk tekanan dan dilengkapi dengan 0,22 µιη filter ventilasi dan
0,22 µιη filter nitrogen
Diganti
Tekanan nitrogen pada larutan bejana perasikan untuk mendorong larutan ke seluruh saringan
dan membuka katup saringan ventilasi dari bejana filtrasi
Ditunggu
Pencapaian filtrasi dan hentikan bila sekitar 1 liter larutan masih tersisa dibejana peracikan
Disimpan
Larutan dalam wadah filtrasi hingga suhunya 25-27 oC atau dalam suhu ruang, dan bejana
Disimpan
Sampai keesokan hari
Didinginkan
Larutan nya dan lanjut langkah pembersihan supaya meminimalkan oksigenasi campuran
D. PENGISIAN LARUTAN
Larutan diisi dengan menggunakan teknik mengganti udara dalam botol dengan nitrogen sampai
nitrogen keluar dari jarum mesin penggorok
Diisi
Proses sterilisasi vial yang telah diisi larutan pada suhu 121 oC dengan lama waktu 15 menit
Pada autoklad suhu 121 oC 15 menit, langkah dilakukan dengan cepat, tidak perlu menghindari
kontak udara untuk menjaga larutan pada suhu yang diperlukan
A. LANGKAH PERTAMA
pH yang seharusnya 5-6, dilakukan didalam bejana menggunakan elektroda khusus untuk ukur
pH 80-100 oC
Ditambahkan
B. LANGKAH KEDUA
Suhu akan turun sampai 38 oC, penurunan lebih baik jika tidak ada pendinginan
C. LANGKAH KETIGA
Bejana dibuka
Ditambahkan
Sistein hidroklorida monohidrat, dan udara dalam bejana diganti dengan nitrogen, dan bejana
Ditutup, dilanjutkan
Pengadukan mekanis pada suhu yang sama ketika langkah kedua, suhu terbaik dibawah 38 oC
Diatur
Filtrasi larutan tidak perlu diatur suhu, filter dengan saluran masuk dan keluar flensa
sanitasi+ventilasi integral+katup pembuangan
Dipasangkan
Pada bejana filtrasi disertifikasi untuk tekanan dan dilengkapi dengan 0,22 µιη filter ventilasi dan
0,22 µιη filter nitrogen
Diganti
Tekanan nitrogen pada larutan bejana perasikan untuk mendorong larutan ke seluruh saringan
dan membuka katup saringan ventilasi dari bejana filtrasi
Ditunggu
Pencapaian filtrasi dan hentikan bila sekitar 1 liter larutan masih tersisa dibejana peracikan
Disimpan
Larutan dalam wadah filtrasi hingga suhunya 25-27 oC atau dalam suhu ruang, dan bejana
Disimpan
Sampai keesokan hari
Didinginkan
Larutan nya dan lanjut langkah pembersihan supaya meminimalkan oksigenasi campuran
D. PENGISIAN LARUTAN
Larutan diisi dengan menggunakan teknik mengganti udara dalam botol dengan nitrogen sampai
nitrogen keluar dari jarum mesin penggorok
Diisi
Proses sterilisasi vial yang telah diisi larutan pada suhu 121 oC dengan lama waktu 15 menit