Anda di halaman 1dari 5

Nama : Intan Merdika Wijayanti

NIM : 071001800122

1. Ringkasan teks kepemimpinan

Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan


memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan
meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku
pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan
budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain
untuk mau melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. teori mengenai kepemimpinan
terbagi menjadi 2 yaitu : teori sifat (The Traits Theory of Leadership dan teori sensasional
(The Situasional Theory of Leadership).

Tipe – tipe gaya kepemimpinan dalam mempengaruhi para bawahannya dapat


berbeda-beda hal ini dapat dibagi menjadi : gaya kepemimpinan otoriter yaitu dimana
kekusaan tertinggi berada pada pemimpin, gaya kepemimpinan partisipatif yaitu dimana
pemimpin melibatkan anggota tim atau bawahannya dalam pembuatan keputusan dan
gaya kepemimpinan delegatif yaitu gaya kepemimpinan dimana pemimpin jarang
memberikan intruksi kepada bawahannya dikarenakan kemampuan dari bawahannya
yang sudah termotivasi.

Adapun wewenang yang dipimiliki pemimpin yaitu wewenang resmi ( Formal


Authority ) Wewenang resmi dan wewenang kewibawaan ( Personality Authority ).
Wewenang resmi adalah wewenang yang sah dan legal yang dimiliki seorang pemimpin
dimana dengan wewenang resmi pemimpin dapat memerintah. Memotivasi dan
mempengaruhi tingkah laku bawahannya. Sedangakan wewenang Kewibawaan
( Personality Authority ) adalah wewenang yang didapat karena wibawa yang dimiliki
seorang pemimpin. Bisa karena kecakapannya, pendidikan, kepribadian, kharisma,
sehingga ia bisa mempengaruhi bawahannya. 
Komunikasi adalah proses penyampaian dan pertukaran informasi sekurang-
kurangnya antara 2 pihak yang berperan sebagai pengirim (sender) dan penerima
(receiver) dengan menggunakkan berbagai media yang ada. Komunikasi memiliki
beberapa elemen penting, yaitu : Komunikasi yang melibatkan orang-orang, komunikasi
yang melibatkan adaanya penyampaian ide juga pertukaran informasi, dan komunikasi
dan bentuk simbolis contohnya dengan bahasa tubuh.

Tipe kepemimpinan dalam mempengaruhi para anggotanya dapat berbeda-beda.


Hal ini disebabkan latar belakang pemimpin,budaya, organisasi, pengikut dan
lingkungan. Maka sebab itu bentuk komunikasi yang dilakukan pemimpin antar individu
yang memiliki perbedaan budaya akan menimbulkan perbedaan karakter, sehingga
membutuhkan penyesuaian agar kegiatan komunikasi dapat berjalan secara efektif.
Faktor yang memengaruhi pola komunikasi dalam organisasi karena adanya komunikasi
vertikal yaitu berdasar struktur jabatan dan komunikasi harisontal yaitu antar anggota
dalam organisasi. 

2. Mengapa harus ada pemimpin


Apapun organisasinya, formal atau informal, pasti mempunyai tujuan atau cita-
cita yang ingin dicapai terlepas baik atau buruknya organisasi itu. Untuk mencapai tujuan
tersebut maka organisasi membutuhkan seseorang yang memiliki kecerdasan dan
kemampuan untuk mengelola dan menggerakan sumber daya organisasi yang serba
terbatas. Dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi leadership merupakan suatu hal
yang penting.  Sebab dari leadership lah kesuksesan tim akan tercapai dengan baik.
Segala keputusan, pergerakan, maupun langkah pengembangan membutuhkan leadership.

Leadership merupakan cara memimpin seorang untuk membawa kelompoknya.


Jadi itulah alasannya mengapa pemimpin harus ada disuatu organisasi. Jika tidak ada
pemimpin maka sudah dapat dipastikan akan sangat sulit mencapai visi atau tujuan
organisasi sesuai tenggat waktu yang ditetapkan. Alasan yang kedua sangat berhubungan
erat dengan point pertama. Pasalnya sebuah tim terdiri dari beberapa anggota dengan
karakter yang berbeda-beda. Karakter setiap orang dapat menjadi pelengkap satu sama
lain dengan adanya seorang pemimpin. Oleh karena itu, leadership dari orang tersebut
sangat berpengaruh dalam mengatasi perbedaan karater yang ada.

Apabila tidak adanya pemimpin dalam suatu organisasi, perusahaan dan lain
sebagaimana, maka organisasi kesulitan memiliki strategi yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan. Jika tidak ada pemimpinnya maka masing-masing pihak yang
ada didalam organisasi akan berjalan sendiri-sendiri sesuai kemauannya dan gayanya
masing-masing sehingga mudah sekali memicu konflik kepentingan yang tidak ada
akhirnya. Jadi sangat sulit siapa yang akan bertanggungjawab tentang hasil dari
organisasi, masing-masing pihak akan saling mengakui hasil kerjanya jika baik hasilnya,
tetapi akan saling menuding dan menyalahkan jika hasilnya buruk. Pemimpin harus
berani bertanggungjawab atas segala aktivitas yang dilakukannya untuk mencapai tujuan
organisasi

Jika tidak ada pemimpin, problem-problem organisasi sangat sulit dipecahkan


karena tidak ada yang mau bertanggungjawab, akibatnya organisasi akan mengalami
kesulitan mencapai tujuannya.

Pendapat mengenai kepemimpinan yang tepat untuk Indonesia

Di negara kita Indonesia peran seorang pemimpin dengan gaya kepemimpinannya


dinilai belum menemukan kecocokan atau keselarasan dengan kondisi negara dan
masyarakatnya hal ini dapat dilihat dengan seringnya masyarakat Indonesia memberikan
respon yang pro dan kontra kepada kepemimpinan pemerintah.

Adapun pendapat saya mengenai tipe gaya kepemimpinan apa yang cocok di terapkan di
Indonesia, yaitu :

Kepemimpinan demokratis dimana pemimpin yang sebelum membuat keputusan


memperhitungkan masukan-masukan yang diterima dari orang yang dipimpinnya.Masa
yang dipimpin dapat menyuarakan pendapat mereka secara bebas. Dengan masukan yang
diberikan pemimpin dapat melihat masalah dari sisi yang berbeda, sehingga dapat
mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan masalah yang sebenarnya. Selain itu,
dengan mendengarkan masukan-masukan dari orang yang dipimpinnya, pemecahan
masalah dirasa sebagai usaha bersama sehingga memperkuat kerja sama tim antara
pemimpin dan orang yang dipimpinnya.

3. “Leader In Me:

Menjadi seorang Leader atau Pemimpin mungkin menjadi dambaan semua orang,
tetapi tidak semua orang bisa menjadi seorang pemimpin. Dalam pembelajaran mata
kuliah ini saya dapat memahami bagaimana menjadi seorang pemimpin dan bagaimana
menjadi seorang pemimpin yang baik.

Didalam diri saya sendiri, saya memiliki daya saing saya cukup tinggi baik dengan teman
atau memang rival dalam hidup, resiko apa pun saya akan terima demi mencapai tujuan
saya. Menurut teman-teman saya mungkin saya orang yang terkadang cukup menghibur
dan bisa berubah total ketika saya sedang serius bahkan bisa sampe marah - marah ketika
saya melihat sesuatu yang cukup buruk dimata saya dan tidak sesuai yang saya harapkan,
insting saya untuk mengambil alih sangat besar.

Sikap terburu - buru dan to the point menjadi sangat jelas di dalam diri saya, karena saya
ga suka dengan hal yang terlalu bertele - tele atau bisa dibilang ribet. Pemikiran yang
suka memaksa orang untuk mengikuti tujuannya memang melekat pada diri saya apa lagi
jika berhubungan dengan orang yang dengan tipe pengikut, semakin mudah saya untuk
melakukan hal demikian.

Saya aktif di organisasi sinematografi dan design sewaktu sma dulu dimana dari situ
membentuk karakter perfeksionis dan totalitas pada diri saya dalam bekerja dan mengatur
tim, sewaktu sma saya diberikan kesempatan 2 kali menjadi pemimpin. Awalnya saya
tidak mau berurusan atau aktif di organisasi tersebut, tetapi akhirnya saya mencoba dan
terbukti saya malah bisa lebih mengenal diri saya bahkan dapat merubah diri saya. Di
organisasi tersebut saya terkenal dengan orang yang kreatif, bertanggung jawab, ontime,
dan perfeksionis. Sisi egois saya saya akui cukup besar dan tidak berfikiran dampak
kedepannya yang mengakibatkan saya cukup di benci oleh beberapa anggota saya di
organisasi tersebut mungkin adalah dimana saya terkadang kurang setuju akan pendapat
dari orang lain. Namun dari situ saya dapat mengetahui soifat apa yang sepatutnya harus
dimiliki seorang pemimpin agar dapat kompak dan selaras dengan tim. Sekarang saya
sudah cukup mengenal diri saya, mungkin masih ada beberapa kekurangan pada diri saya
selama menjadi seorang leader namun dari situ saya dapat mengenal diri saya sendiri dan
menjadi mengetahui perubahan apa pada diri saya dimana saya mencoba menjadi lebih
bersabar dalam mengambil tindakan atau berkerja dengan orang lain, mencoba
mendengarkan opini orang lain walaupun terkadang hal ini cukup sulit, mencoba
memperisiapkan segala sesuatu dengan terstruktur dan tidak terburu - buru dan yang
terakhir percaya dengan rekan kerja atau anggota.

Anda mungkin juga menyukai