Bahasa Indonesia
“Kalimat Majemuk dalam Bahasa Indonesia”
Oleh :
Jesica Clara Runtunuwu – 17061163
Virginia Livana Ering – 17061094
Gloria E. T. Mamonto – 17061075
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa Indonesia juga, merupakan salah satu mata kuliah yang kita pelajari. Kita sangat
mudah mengucapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi, masih banyak orang yang
belum memahami kaidah-kaidah dari Bahasa Indonesia itu sendiri.
Kalimat majemuk merupakan salah satu materi yang dibahas dalam Bahasa Indonesia.
Kalimat ini, bisa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan kita sudah mahir dalam
penggunaannya. Tetapi, ketika ditanya mengenai kalimat majemuk tersebut mereka tidak
mengetahuinya.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
3. Agar dapat membedakan dan memberikan contoh dari masing-masing jenis kalimat
majemuk tersebut.
1.4 Manfaat Penelitian
3. Dapat membedakan dan memberikan contoh dari masing-masing jenis kalimat majemuk
tersebut.
BAB II PEMBAHASAN
Kalimat mejemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola atau lebih. Kalimat
Majemuk terdiri dari 4 macam, yaitu kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat,
kalimat majemuk rapatan, dan kalimat majemuk campuran.
Kalimat Majemuk Setara adalah kalimat majemuk yang terdidri atas beberapa kalimat
yang setara atau sederajat kedudukannya, yang masing-masing dapat berdiri sendri. Kalimat
Majemuk Setara dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
Kalimat majemuk setara sejalan ialah kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa
kalimat tunggal yang bersamaan situasinya.
Contoh : Juminten pergi ke pasar, Parno berangkat ke bengkel, sedangkan Ganes pergi ke
kebun binatang.
Catatan:
a. Kata-kata yang penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara sejalan ialah:
dan, dan lagi, lagi pula, sedang, sedangkan, lalu, kemudian.
b. Dalam meguraikan menurut jabatannya, hendaknya selalu dibiasakan menempuh cara-cara
sebagai berikut:
Kalimat majemuk setara berlawanan ialah kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa
kalimat tunggal yang isinya menyatakan situasi berlawanan.
Catatan:
Kata-kata penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara berlawanan antara
lain ialah: sedangkan, tetapi, melainkan, padahal, hanyalah, walaupun, meskipun, biarpun,
kendatipun, jangankan, namun.
Kalimat Majemuk Setara yang menyatakan sebab akibat ialah kalimat majemuk setara yang
terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang isi bagian yang satu menyatakan sebab akibat dari
bagian yang lain.
Contoh :
Roy Marten ditahan, karena ia telah membawa sabu-sabu.
Anak itu luka parah, sehingga ia harus dibawa ke rumah sakit.
Penjelasan Contoh Kalimat Majemuk Setara yang menyatakan sebab akibat diatas:
Roy Martien ditahan, karena ia telah membawa sabu-sabu.
Kalimat tersebut adalah kalimat majemuk setara yang menyatakan sebab akibat.
Kalimat 1 : Roy Martien ditahan
Roy Martien = subjek
ditahan = predikat
Kalimat 2 : ia telah membawa sabu-sabu.
Ia = subjek
telah membawa = predikat
sabu-sabu = objek
Catatan :
Kata-kata penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara yang menyatakan
sebab akibat antara lain ialah: sebab, karena, oleh karena itu, sehingga, maka.
Kalimat Majemuk bertingkat ialah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal
yang kedudukanya tidak setara/ sederajat, yakni yang satu menjadi bagian yang lain.
Kalimat majemuk bertingkat sesungguhnya berasal dari sebuah kalimat tunggal. Bagian
dari kalimat tunggal tersebut kemudian diganti atau diubah sehingga menjadi sebuah kalimat
baru yang dapat berdiri sendiri.
Bagian kalimat majemuk bertingkat yang berasal dari bagian kalimat tunggal yang
tidak mengalami pergantian/ perubahan dinamakan induk kalimat, sedang bagian kalimat
majemuk yang berasal dari bagian kalimat tunggal yang sudah mengalami penggantian/
perubahan dinamakan anak kalimat.
Contoh :
Ia datang kemarin. Kalimat tunggal tersebut ialah kalimat tunggal yang mempunyai
keterangan waktu: kemarin. Jika kata kemarin diganti/ diubah menjadi kalimat yang dapat
berdiri sendiri, yakni diubah/ diganti dengan kalimat: ketika orang sedang makan, maka
berubahlah kalimat tunggal tersebut menjadi kalimat majemuk bertingkat sebagai berikut: Ia
datang, ketika orang sedang makan.
Perkataan: ia datang (yang tidak pernah mengalami perubahan/ pergantian) dinamai induk
kalimat, sedang perkataan: ketika orang sedang makan (yang mengubah/ mengganti kata
kemarin) dinamai anak kalimat.
Ada bermacam-macam anak kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat. Hal itu
bergantung kepada bagian kalimat tunggal mana yang diubah/ digantinya. Karena itu macam
anak kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat dapat diperinci sebagai berikut:
Contoh:
Siapa bersalah, akan dihukum.
Yang mencuri sepeda saya, telah ditangkap polisi.
Contoh uraian kalimat:
Yang mencuri sepeda saya, telah ditangkap polisi. Kalimat
tersebut ialah kalimat majemuk bertingkat
A. Telah ditangkap polisi = induk kalimat
Ditangkap = predikat
Polisi = obyek/ pelengkap pelaku
Telah = keterangan waktu/ keterangan modalitas.
B. Yang mencuri sepeda saya = anak kalimat pengganti subyek
Yang = subyek
Mencuri = predikat
Sepeda saya = obyek/ pelengkap penderita
Catatan:
Tiap kali hendak menguraikan kalimat majemuk bertingkat, hendaknya lebih dulu diusahakan
mencari/ menyelidiki kalimat tunggal mana yang menjadi asal kalimat majemuk bertingkat
itu. Dengan cara itu kita akan mudah mencari induk kalimat dan anak kalimat dari kalimat
majemuk bertingkat yang hendak kita uraikan.
Rumah itu bahannya terbuat dari benda keras. (kalimat majemuk bertingkat)
Contoh:
Basir mencintai Nova. (kalimat tunggal)
Basir mencintai yang sangat dikasihinya. (kalimat majemuk bertingkat)
Contoh:
Ali ditikam oleh penjahat. (kalimat tunggal)
Ali ditikam oleh orang yang menggedor pintu rumahnya semalam. (kalimat majemuk
bertingkat)
Contoh:
Norief memberikan uang kepada anaknya. (kalimat tunggal)
Norief memberikan uang kepada yang menumpang di Surabaya. (kalimat majemuk
bertingkat)
Contoh:
Ia rindu kepada ibunya. (kalimat tunggal)
Ia rindu kepada yang memeliharanya sejak kecil. (kalimat majemuk bertingkat)
Contoh:
Kami telah berunding dengan Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono. (kalimat tunggal)
Kami telah berunding dengan yang memimpin negara Indonesia. (kalimat majemuk
bertingkat)
Contoh:
Henny pergi ke pasar. (kalimat tunggal)
Henny pergi ke yang dikunjungi orang tiap hari. (kalimat majemuk bertingkat)
Contoh:
Anis datang kemarin. (kalimat tunggal)
Anis datang ketika orang sedang sholat. (kalimat majemuk bertingkat)
Contoh:
Basir tidak berkuliah karena sakit. (kalimat tunggal)
Basir tidak berkuliah karena jiwanya terganggu. (kalimat majemuk bertingkat)
Contoh:
Saya tidak pergi karena hujan. (kalimat tunggal)
Saya tidak pergi karena suasana yang tidak mengizinkan. (kalimat majemuk bertingkat)
Contoh:
Basir dianiaya sehingga sakit. (kalimat tunggal)
Basir dianaya sehingga badannya terbaring. (kalimat majemuk bertingkat)
Contoh:
Ia menikam dengan pisau. (kalimat tunggal)
Ia menikam dengan yang dibelinya kemarin. (kalimat majemuk bertingkat)
Contoh:
Kalau begitu, saya tidak mau mengajak . (kalimat tunggal)
Kalau kamu nakal, saya tidak mau mengajak. (kalimat majemuk bertingkat)
Contoh:
Tora Sudiro belajar keras agar lulus. (kalimat tunggal)
Tora Sudiro belajar keras agar cita-citanya tercapai. (kalimat majemuk bertingkat)
Contoh:
Rani tersenyum manis. (kalimat tunggal)
Rani tersenyum seperti yang kita lihat. (kalimat majemuk bertingkat)
Contoh:
Dengan tertawa ia menjawab pertanyaan itu. (kalimat tunggal)
Dengan mulut tertawa lebar ia menjawab pertanyaan itu. (kalimat majemuk bertingkat)
Contoh:
Meskipun mendung, ia berangkat juga. (kalimat tunggal)
Meskipun cuaca buruk, ia berangkat juga. (kalimat majemuk bertingkat)
Contoh:
Mereka berjalan seratus kilometer. (kalimat tunggal)
Mereka berjalan jauh sekali jaraknya. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.22. Anak kalimat pengganti keterangan derajat
Contoh:
Udara itu dingin sekali. (kalimat tunggal)
Udara itu tak terperikan rasanya. (kalimat majemuk bertingkat)
Contoh:
Mungkin ia meninggal di sana. (kalimat tunggal)
Desas-desus tersiar ia meninggal di sana. (kalimat majemuk bertingkat)
Contoh:
Tina lebih rajin dari pada Risa. (kalimat tunggal)
Tina lebih rajin dari pada orang yang mirip dengannya itu. (kalimat majemuk bertingkat)
Contoh:
Semua tahanan dibebaskan, kecuali Basir. (kalimat tunggal)
Semua tahanan dibebaskan, kecuali yang berseragam merah jambu itu. (kalimat majemuk
bertingkat)
Dalam kalimat majemuk bertingkat kadang-kadang terdapat cucu kalimat, yaitu anak
dari anak kalimat. Cucu kalimat tersebut terjadi jika bagian kalimat dari anak kalimat diubah/
diganti menjadi sebuah kalimat yang dapat berdiri sendiri.
Contoh:
Norief menyepak bola. (kalimat tunggal)
Ia menyepak yang disenangi oleh adiknya. (kalimat majemuk bertingkat yang mempunyai
anak kalimat pengganti obyek/ pelengkap penderita)
Ia menyepak yang disenangi oleh yang memakai baju baru itu. (kalimat majemuk bertingkat
yang mempunyai cucu kalimat pengganti obyek/ pelengkap pelaku pada anak kalimat)
Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek,
predikat atau objeknya sama,maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali.
Contoh:
Pekerjaannya hanya merokok. (kalimat tunggal 3)Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan
merokok. (kalimat majemuk rapatan)
Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat
majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat.
Contoh:
Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)Toni
bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya.
(kalimat majemuk campuran)
3.1 Kesimpulan
Kalimat Majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola atau lebih. Kalimat
Majemuk terdiri dari 4 macam, yaitu:
Kalimat Majemuk Setara adalah kalimat majemuk yang terdidri atas beberapa kalimat yang
setara atau sederajat kedudukannya, yang masing-masing dapat berdiri sendri.
Kalimat Majemuk bertingkat ialah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang
kedudukanya tidak setara/ sederajat, yakni yang satu menjadi bagian yang lain.
Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek,
predikat atau objeknya sama,maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali.
Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat
majemuk bertingkat.
3.2 Saran
Kalimat majemuk yang sering muncul dalam soal dan agak susah untuk dibedakan yaitu
Kalimat Majemuk Setara dan Kalimat Majemuk Bertingkat. Jadi, lebih telit dan berhati-
hatilah dalam membedakan kedua jenis kalimat majemuk ini.