Anda di halaman 1dari 15

UCEJ, Vol. 4 No. 2, Desember 2019, Hal.

154-168 Untirta Civic Education Journal


ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391

PERAN MATA KUIAH PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENUMBUHKAN


KARAKTER JAWARA MAHASISWA

(Diterima 10 September 2019 ; direvisi 21 September 2019 ; disetujui 30 November 2019)

Wika Hardika Legiani1


Ria Yuni Lestari2
Reza Mauldy Raharja3
Qotrun Nida4
1,2,3,4
Jurusan PPKn FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

email : wika_hardika@untirta.ac.id
Abstrak

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa merupakan lembaga pendidikan Tinggi di Provinsi Banten yang
pastinya memiliki tujuan seperti yang diamatkan oleh Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tersebut
salah satunya yakni membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Terbukti dalam
motto Untirta yakni maju, bermutu dan berkarakter dalam nilai karakter mengandung arti tercapainya
tenaga pendidik dan kependidikan serta lulusan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang mengusai
Iptek dengan menjunjung tinggi Kejujuran, Amanah, Beribawa, Adil, Religius, dan Akuntabel
(JAWARA). Pada Jurusan Pendidikan Pancaila dan Kewarganegaraan ada Mata Kuliah pendidikan
karakter yaitu mata kuliah yang bertujuan dalam pembentukan capacity building pada mahasiswa
melalui pendidikan. Mata kuliah penddikan karakter di selenggarakan di Jurusan PPKn Untirta
dengan tujuan sebagai jurusan yang menjadi leader pembentukan norma mata kuliah ini sangat
diperlukan, dngan adanya mata kuliah ini diharapkan pemahaman konsep tentang karakter bisa lebih
di dalami mahasiswa sekaligus sebagai pemantapan tingkah laku mahasisiwa agar lebih baik. Tujuan
penulisan dalam penelitian ini adalah (1). Untuk mengetahui bagaimana peran mata kuliah pendidikan
karakter dalam membentuk karakter JAWARA mahasisiwa jurusan PPKn Untirta. (2) Untuk
mengetahui kegiatan apa saja yang dilaksanakan dalam mata kuliah pendidikan karakter untuk
membentuk karakter JAWARA mahasiswa Jurusan PPKn Untirta. (3) Untuk mengetahui Model
Pendidikan Karakter Berbasis JAWARA. Hasil penelitian adalah Pelaksanaan pendidikan karakter
JAWARA di dalam matakuliah pendidikan karakter yang pertama yaitu pengintregasian nilai-nilai
karakter kedalam metode pembelajaran yang digunakan oleh dosen pengampu mata kuliah dengan
cara pembiasaan. Yang dimaksud dengan pendidikan karakter secara terintegrasi di dalam proses
pembelajaran adalah pengenalan nilai-nilai JAWARA itu sendiri dan fasilitasi diperolehnya
kesadaran akan pentingnya nilai-nilai JAWARA, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah
laku peserta didik sehari-hari.

Kata Kunci : Mata Kuliah Pendidikan Karakter, Karakter Jawara

154
UCEJ, Vol. 4 No. 2, Desember 2019, Hal. 154-168 Untirta Civic Education Journal
ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391

Abstract

Sultan Ageng Tirtayasa is University educational institution in Banten Province which certainly has
a purpose as kept by Law Number 12 of 2012 which is one that forms the dignified character and
civilization of the nation. Proven in Untirta's motto that is advanced, quality and character in character
values means the achievement of educators and educators as well as graduates of Sultan Ageng
Tirtayasa University that masters Science and Technology by upholding Jujur, Adil, Wibawa,
Amanah, Relijius, Akuntanbel (JAWARA. At the Civic Education Department there are Character
education courses which are courses aimed at building character building for students through
education. Character education courses are held in the Untirta PPKn Department with the aim of
being the department that becomes the leader in the formation of norms of this course is needed, with
the existence of this course it is expected that understanding of the concept of character can be more
deeply studied by students as well as strengthening student behavior to be better. The purpose of
writing in this study is (1). To find out how the role of character education courses in shaping the
character of JAWARA students majoring in PPKn Untirta. (2) To find out what activities are carried
out in character education courses to form the JAWARA character of the students of the PPKn Untirta
Department. (3) To find out the JAWARA-Based Character Education Models. The results of the
study are the implementation of JAWARA character education in the first character education course,
which is the integration of character values into the learning methods used by lecturers who support
courses by way of habituation. What is meant by integrated character education in the learning process
is the introduction of JAWARA values themselves and the facilitation of gaining an awareness of the
importance of JAWARA values, and the internalization of values into the behavior of daily students.

Key Words: Character education courses, Character JAWARA

155
156

LATAR BELAKANG
Perguruan tinggi merupakan satuan Ageng Tirtayasa yang mengusai Iptek dengan
penyelenggara pendidikan tinggi yang menjunjung tinggi Kejujuran, Amanah,
mempunyai tugas bukan hanya mengajarkan Beribawa, Adil, Religius, dan Akuntabel
atau mentransformasi ilmu pengetahuan saja, (JAWARA). Pada Jurusan Pendidikan
tetapi watak atau karakter bagi mahasiswa. Pancaila dan Kewarganegaraan ada Mata
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Kuliah pendidikan karakter yaitu mata kuliah
Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi pada yang bertujuan dalam pembentukan capacity
pasal 4 ayat a menyatakan bahwa tujuan dari building pada mahasiswa melalui pendidikan.
Pendiidkan tinggi adalah : Mata kuliah penddikan karakter di
“ mengembangkan kemampuan dan selenggarakan di Jurusan PPKn Untirta dengan
membentuk watak serta peradaban
tujuan sebagai jurusan yang menjadi leader
bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa” pembentukan norma mata kuliah ini sangat
diperlukan, dngan adanya mata kuliah ini
Hal tersebut berarti bahwa pendidikan
diharapkan pemahaman konsep tentang
tinggi atau biasa yang disebut perguruan tinggi
karakter bisa lebih di dalami mahasiswa
bukan saja mengajarkan atau menransformasi
sekaligus sebagai pemantapan tingkah laku
ilmu pengetahuan saja, tetapi watak atau
mahasisiwa agar lebih baik.
karakter juga perlu diajarkan, sehingga
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
mahasiswa memiliki sikap-sikap atau watak
dan jurusan Pendidikan Pancasila dan
yang bagus yang bisa mencerminkan jati
Kewarganegaraan mempunyai tujuan yang
dirinya sebagai seorang individu yang ada di
sama yakni membentuk karakter mahasisiwa
dalam masyarakat.
sehingga mahasisiwa memiliki sikap-sikap
Universitas Sultan geng Tirtayasa
yang baik yang berguna untuk capacity
merupakan lembaga pendidikan Tinggi di
building dalam memproses peningkatan
Provinsi Banten yang pastinya memiliki tujuan
kemampuan pengetahuan dan keterampilan
seperti yang diamatkan oleh undang-Undang
serta sikap dan perilaku.
Nomor 12 tahun 2012 tersebut salah satunya
yakni membentuk watak serta peradaban
METODE PENELITIAN
bangsa yang bermartabat. Terbukti dalam
Metode yang dipergunakan dalam
motto Untirta yakni maju, bermutu dan
penelitian ini adalah metode kualitatif. Pada
berkarakter dalam nilai karakter mengandung
prinsipnya pendekatan kualitatif adalah suatu
arti tercapainya tenaga pendidik dan
prosedur untuk mendapatkan sejumlah
kependidikan serta lulusan Universitas Sultan
deskripsi tentang apa yang akan ditulis dan
UCEJ, Vol. 4 No. 2, Desember 2019, Hal. 154-168 Legiani, dkk
ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
157

diucapkan oleh orang yang akan menjadi Teknik yang dilakukan untuk
sasaran penelitian serta deskripsi mengenai mengumpulkan data dalam penelitian ini
perilaku yag akan diamati (Masriah, 2008: 36). adalah teknik observasi, wawancara, dan
Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan dokumentasi
Taylor (dalam Moleong, 2007: 4), adalah Dalam penelitian ini, digunakan cara
prosedur penelitian yang menghasilkan data pengumpulan data sebagaimana tersebut
deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang- berikut:
orang dan perilaku yang diamati. Dalam buku Penelitian lapangan (Field Research),
adalah cara memperoleh data dengan
dasar-dasar penelitian kualitatif yang ditulis
mengadakan wawancara atau tanya
oleh Anselm Strauss dan Juliet Corbin jawab dengan berbagai pihak yang
berkaitan dengan penelitian ini.
(2009:4) penelitian kualitatif diartian jenis
Wawancara adalah cara untuk
penelitian yang temuan-temuannya tidak memperoleh informasi dengan
bertanya langsung kepada orang-orang
dipeoleh melalui prosedur statistik atau bentuk
yang diwawancarai (Strauss dan
hitungan lainnya. Corbin, 2009: 152).
Penelitian ini menggunakan metode
HASIL DAN PEMBAHASAN
kualitatif yang menitik beratkan Peran Mata
A. Hasil Penelitian
Kuliah Pendidikan Karakter Untuk
1. Pelaksanaan Pembentukan Karakter
menumbuhkan Karakter JAWARA (Jujur, JAWARA pada mata kuliah
Pendidikan karakter Mahasiswa PPKn
adil, wibawa amanah, relijius, akuntabel)
FKIP UNTIRTA
mahasisiwa PPKN. Pendekatan ini didasarkan Berdasarkan hasil penelitian, dalam
pada batasan masalah yang telah diterapkan Pembentukan pendidikan karakter
dan ruang lingkup objek yang telah ditetapkan JAWARA di mahasiswa PPKn FKIP
dalam pola rancangan penelitian ini. UNTIRTA sudah mulai dilaksanakan
Dalam penelitian yang menjadi fokus sesuai dengan hasil analisis konteks dan
adalah mahasiswa PPKn melalui mata kuliah sudah menggunakan nilai-nilai
Pendidikan Karakter yang meliputi sebagai pembentukan karakter yang menjadi
berikut. prioritas.
Pelaksanaan pendidikan karakter
dalam membentuk karakter JAWARA
1. Pelaksanaan mata kuliah Pendidikan yaitu melalui pembiasaan dan
Karakter pengembangan kemampuan dasar, atau
2. Pembentukan Karakter JAWARA melalui penerapan pendidikan karakter. Setelah
mata kuliah Pendidikan Karakter adanya kegiatan pendidikan karakter,
kegiatan-kegiatan pembentukan
UCEJ, Vol. 4 No. 2, Desember 2019, Hal. 154-168 Legiani, dkk
ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
158

dilakukan melalui pendidikan karakter terlaksana dan akhirnya menjadi suatu


JAWARA. kebudayaan.
Pelaksanaan pendidikan karakter Ada tiga bentuk pembiasaan
JAWARA melalui mata kuliah karakter JAWARA yang diterapkan dalam
Pendidikan Karakter di Jurusan PPKn mata kuliah Pendidikan Karakter pada
FKIP UNTIRTA yaitu nilai Jujur, Adil, mahasiswa PPKn FKIP UNIRTA yaitu
Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel. pembiasaan rutin, pembiasaan spontan dan
Pelaksanaan pendidikan karakter pembiasaan keteladanan.
JAWARA dalam mata kuliah Pendidikan Berdasarkan hasil observasi,
Karakter di Jurusan PPKn FKIP peneliti melihat banyak sekali bentuk
UNTIRTA antara lain: pembiasaan-pembiasan yang merupakan
penerapan dari pendidikan karakter
1) Pengintregasian ke dalam mata kuliah JAWARA diantaranya yaitu:
Pendidikan Karakter 1) Karakter Jujur yaitu Pembiasaan
Materi tentang pendidikan karakter Spontan seperti jujur dalam berprilaku,
JAWARA diintregasikan ke dalam jujur dalam mengerjakan tugas,jujur
matakuliah Pendidikan Karakter. Materi dalam berkata. Jujur adalah suatu
pendidikan karakter ini merupakan acuan bentuk sikap dimana seseorang selalu
atau pedoman untuk bertingkah laku baik berkata kata apa adanya, tidak
agar bisa menjadi mahasiswa yang berbohong, sifat yang selalu
berkarakter. menyatakn kebenaran dan sikap yang
Dalam proses Pembentukan selalu berkata yang sebernanya. Tujuan
Karakter JAWARA, dalam menerapkan seseorang mempunyai sikap jujur
pendidikan karakter. Pelaksanaan adalah untuk mendapat kepercayaan
pendidikan karakter melalui kegiatan dari orang lain dalam berkata,
pembiasaan. Pembiasaan adalah kegiatan bertindak dan bertingkah-laku. Dalam
yang sering dilakukan sehingga menjadi kehidupan, karakter jujur sangat perlu
kebiasaan. Pembiasaan diarahkan pada ditanamkan dalam diri. Dengan
upaya pembudayaan pada aktivitas tertentu memiliki karakter jujur dalam dirinya
sehingga menjadi aktivitas yang terpola maka mahasiswa dapat dipercaya baik
atau tersistem. Inti dari pembiasaan ini oleh temannya ataupun oleh
adalah pengulangan dari suatu aktivitas. masyarakat. Penerapan nilai kejujuran
Tujuan dari adanya pengulangan aktivitas ditekankan pada aspek, yaitu
agar aktivitas itu lama-kelamaan akan pendidikan agama dan ahlak, budi
UCEJ, Vol. 4 No. 2, Desember 2019, Hal. 154-168 Legiani, dkk
ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
159

pekerti. Dari hasil pengamatan diatas - Rasa memiliki dan tanggung jawab
dapat disimpulkan bahwa bentuk yang tinggi,
pendidikan karakter dalam penerapan - Memiliki kemampuan
nilai jujur antara lain dengan adanya mengembangkan potensi secara
pendidikan agama dan penanaman optimal,
ahlak dengan memberikan contoh - Memiliki kemampuan mengamankan
kepada mahasiswa. dan menjaga kelangsungan hidup, dan
2) Karakter Adil yaitu Pembiasaan memiliki kemampuan membangun
keteladanan seperti tidak membeda- kemitraan dan jaringan.
bedakan berteman dengan siapapun, 5) Karakter Religius yaitu Pembiasaan
berprilaku adil dengan teman sekelas Rutin (Terprogram) seperti ikrar doa
saat diskusi kelompok. (pertama kita menyiapakan surat-surat
3) Karakter Wibawa yaitu Sikap-sikap pendek yang dengan membaca
yang menunjukan jatidiri mahasiswa bersama-sama seperti surat Al-kausar),
sebagai generasi muda. Sikap tersebut sharing (manfaat yang diperoleh yakni
terbentuk bukan karena aturan yang keberanian mengaktualisasi diri
ada melainkan dari pembiasaan- dengan bahasa ekspresif dan
pembiasan yang diciptakan oleh membangun jati diri mahasiswa), Pada
lingkungan sekitarnya. pembiasaan prinsipnya religius merupakan sikap
yang tumbuh dan pada akhirnya akan dan perilaku yang patuh dalam
berubah menjadi kebudayaan dalam melaksanakan ajaran agama yang
diri. Karakter wibawa yaitu dianutnya, toleran terhadap
mempunyai wibawa sehingga disegani pelaksanaan ibadah agama lain, dan
dan dipatuhi sehingga disegani dan hidup rukun dengan pemeluk agama
dipatuhi, sikap dimana jiwa yang lain.
memiliki kepribadian yang menjadi Lembaga pendidikan merupakan
contoh bagi orang lain. tempat yang didalamnya terdiri dari
4) Karakter Amanah yaitu sebuah begitu banyak perbedaan di segala
kepercayaan yang harus diemban aspek, salah satunya adalah aspek
dalam mewujudkan sesuatu yang agama. Atas dasar itulah maka perlu
dilakukan dengan penah komitmen, dikembangkan nilai religus dalam diri
kompeten, kerja keras, dan konsisten. mahasiswa.
Pengertian amanah ini dapat dijabarkan Mata kuliah pendidikan karakter
ke dalam butir-butir sebagai berikut: merupakan mata kuliah yang menjadi
UCEJ, Vol. 4 No. 2, Desember 2019, Hal. 154-168 Legiani, dkk
ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
160

pondasi utama, penanaman nilai-nilai dengan dosen, adanya kegiatan sholat


karakter terintegrasi dalam proses berjamaah, adanya fasilitas keagamaan
perkuliahan melalui pembentukan dan mengetuk pintu dan memberikan
karakter. Perkuliahan yang bersifat salam ketika memasuki ruangan orang
pembiasaan dan aplikatif lebih lain. Dari keterangan diatas dapat
dijadikan acuan dari pada disimpulkan bahwa kegiatan-kegiatan
pembelajaran teoritis yang bersifat tersebut memang tidak diatur dalam
penumpukan pengetahuan (kognitif) tata tertib.
belaka, semua proses perkuliahan 6) Karakter Akuntabel
mengarah kepada pengembangan Penilaian akuntabel menyangkut
pontesi mahasiswa sesuai dengan berbagai hal yang terkait dengan
kemampuan dasarnya serta pekerjaan yang berhubungan dengan
mengembangkan akhlaq karimah. kepentingan publik, baik itu yang
Nilai karakter JAWARA ini perlu bersifat skala kecil maupun yang
ditumbuhkan agar mahasiswa bisa berskala besar. Di mana di dalam
lebih meningkatkan perilaku pelaksanaan dan proses operasionalnya
karakternya, lebih bertingkah laku akan membutuhkan kerjasama diantara
yang mencerminkan manusia yang beberapa divisi / bagian-bagian tertentu
lebih toleran kepada orang lain. yang akan saling berhubungan satu
Dari hasil pengamatan, bentuk dengan yang lainnya dan dalam
penerapan nilai religius yang utama pelaksanaan inilah sebuah prosedur
ialah dengan adanya pendidikan yang akuntabel akan sangat dibutuhkan
karakter agama . sebagai wujud tanggung jawab kepada
Disamping diintregasikan pada mata pihak-pihak yang membutuhkan
kuliah pendidikan karakter, nilai berbagai informasi administrasi.
religius ini juga diintregasikan kedalam Upaya-upaya yang dilakukan dalam
kegiataan sehari-hari. Berdasarkan mata kuliah pendidikan karakter
pengamatan dari peneliti, kegiatan ini dengan membentuk karakter
menggunakan metode pembiasaan. JAWARA ini menerapkan nilai-nilai
Kegiatan-kegiatan itu antara lain karakter untuk keberhasilan
berdoa sebelum dan sesudah pendidikan karakter JAWARA antara
perkuliahan, memberikan salam pada lain:
saat dosen masuk dan keluar kelas,
memberikan salam ketika bertemu
UCEJ, Vol. 4 No. 2, Desember 2019, Hal. 154-168 Legiani, dkk
ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
161

2) Pembentukan Karakter JAWARA dalam dosen di kelas. Para mahasiswa juga


mata kuliah Pendidikan Karakter tidak merasa terpaksa ketika menjalani
Lingkungan dapat dikatakan pembiasaan-pembiaaan yang ada
merupakan proses pembudayaan, dalam pembentukan karakter
dipengaruhi oleh kondisi yang setiap saat JAWARA. Bahkan pembiasaan-
dihadapi dan dialami oleh mahasiswa. pembiasan itu sudah menjadi budaya
Demikian halnya, menciptakan suasana dalam diri. Dengan adanya
yang kondusif di kelas merupakan upaya pembiasaan-pembiaaan membuat
membangun kultur budaya yang mahasiswa lebih teratur dalam
memungkinkan untuk membangun melakukan kegiatan di kelas dan
karakter, terutama berkaitan dengan bertingkah laku dalam kehidupan
budaya kerja dan belajar di kampus. sehari-harinya dengan baik.
Begitu juga yang terjadi pada 2) Motivasi dan Dukungan dari berbagai
proses pembentukan pendidikan karakter civitas
JAWARA, pembiasaan-pembiasaan yang Dengan mendukung adanya
diciptakan diharapkan dapat menciptakan pendidikan karakter di kampus. Hal ini
lingkungan yang berkarakter. Berdasarkan dapat dilihat dari adanya bentuk-
pengamatan penelitian lingkungan yang bentuk penerapan pendidikan karakter
berkarakter dengan baik harus di dukung JAWARA di lembaga perkuliahan.
oleh beberapa aspek, mulai dari kegiatan Motivasi dalam melakukan penerapan
perkuliahan ( kegiatan inti) dengan pendidikan karakter JAWARA adalah
sendirinya berdoa. Mereka sudah terbiasa menjadikan mahasiswa yang
mengetuk pintu dan memberi salam ketika berkarakter baik, kuat iman, mulia
akan memasuki ruang kelas. akhlak dan prima prestasi. Disamping
Berdasarkan dari hasil wawancara motivasi dan dukungan civitas, faktor
dengan para responden, dapat disimpulkan yang mempengaruhi lainnya adalah
ada beberapa faktor-faktor yang keteladan dosen itu sendiri yang harus
mempengaruhi dalam pelaksanaan konsekuen terhadap apa yang telah
pendidikan karakter JAWARA yaitu: diajarkan pada mahasiswa. Karena itu
1) Motivasi Mahasiswa dosen harus sesuai bersikap baik dan
Dari hasil wawancara dan pengamatan memberikan contoh yang baik kepada
dapat diketahui bahwa mereka sangat mahasiswa.
senang dan bersemangat terhadap
perkuliahan yang diterapkan oleh
UCEJ, Vol. 4 No. 2, Desember 2019, Hal. 154-168 Legiani, dkk
ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
162

2. Kendala-kendala yang dihadapi dalam diajarkan kepada mahasisiwa.


Pembentukan Karakter JAWARA Sehingga dosen menjabarkan
dalam mata kuliah pendidikan sendiri apa itu karakter JAWARA
karakter yang disesuaikan denga misi
Dalam menerapkan pendidikan karakter, universitas sehingga ada
ditemui banyak kendala-kendala sehingga sinkronisasi antaraoutput
mengganggu kelancaran proses pendidikan yangdiinginkan universitas dengan
karakter itu. Kendala-kendala itu bisa ouput dan hasil dari pencapaian
datang dari dalam atau kendala intern dan mata kuliah.
kendala-kendala yang datang dari luar atau 2) Kendala Ekstern
kendala ekstern. Kendala ekstern merupakan kendala
1) Kendala intern yang timbul dari luar lingkungan
Kendala intern merupakan kendala kampus . kendala ekternalnya adalah
yang timbul dari dalam lingkungan arus globalisasi yang begitu luas.
sekolah itu sendiri. Kendala itu bisa globalisasi ini menjadi kendala dalam
datang dari diri mahasiswa itu sendiri, proses pendidikan karakter. Salah satu
dari lingkungan atau bahkan dari diri dampak globalisasi adalah internet.
sendiri. Kendala intern yang dihadapi Dengan adanya internet semua hal
dalam pendidikan karakter yaitu: dapat diakses, akan tetapi mahasisiwa
a) Keterbatasan waktu kurang bisa memanfaatkan
Keterbatasan waktu menjadi secarapositif.
kendala utama dikarenakan untuk
megetahui perubahan perilaku B. Pembahasan
mahasiwa yang berhubungan 1. Pembentukan Karakter JAWARA pada
dengan karakter JAWARA. Jam mata kuliah Pendidikan Karakter
mata kuliah hanya 2 sks sehingga Dari hasi penelitian, dapat
terbatas untuk melakukan disimpulkan bahwa pembentukan karakter
pengamatan kemahasisiwa JAWARA pada mata kuliah pendidikan
b) Modul pembelajaran karakter pada mahasisa PPKn FKIP
Modul pembelajaran karakter UNTIRTA adalah pendidikan karakter
JAWARA masih sangat terbatas, yang berupa pengintregasian kedalam
sehingga pengampu mata kuliah metode perkuliahan dan pengembangan
kurangmendapatkan referensi arti diri mahasiswa.
JAWARA yang sebenarnya untuk
UCEJ, Vol. 4 No. 2, Desember 2019, Hal. 154-168 Legiani, dkk
ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
163

Pelaksanaan pembentukan karakter maka diharapkan mampu membentuk


JAWARA pada matakuliah pendidikan karakter yang baik dan menguatkan
karakter mempunyai tujuan membentuk karakter yang sudah tumbuh dalam diri
mahasiswa yang beriman, berkhlak mulia seseorang khususnya pada peserta didik,
dan berprestasi. sebab pembentukkan karakter sangatlah
Dalam penerapan pelaksanaan penting karena dengan menciptakan
pendidikan karakter JAWARA Terdapat kualitas Sumber Daya Manusia yang baik
18 nilai karakter yang bersumber dari dapat menentukkan kemajuan suatu
agama, Pancasila, budaya, dan tujuan bangsa. Seperti yang diatur dalam
pendidikan nasional, yaitu: (1) Religius, (2) Peraturan Menteri Pendidikan dan
Jujur, (3) Toleransi, (4) Disiplin, (5) Kerja Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
keras, (6) Kreatif, (7) Mandiri, Tahun 2017 tentang Hari Sekolah pasal 5
(8)Demokratis, (9) Rasa Ingin Tahu, (10) ayat (4) dijelaskan bahwa, Kegiatan
Semangat Kebangsaan, (11) Cinta Tanah kokurikuler sebagaimana dimaksud pada
Air, (12) Menghargai Prestasi, (13) ayat (3) meliputi kegiatan pengayaan mata
Bersahabat/Komunikatif, (14) Cinta pelajaran, kegiatan ilmiah, pembimbingan
Damai, (15) Gemar Membaca,(16) Peduli seni dan budaya, dan/atau bentuk kegiatan
Lingkungan, (17) Peduli Sosial, & (18) lain untuk penguatan karakter peserta
Tanggung Jawab (Pusat didik.
Kurikulum.Pengembangan dan Pendidikan Pelaksanaan pendidikan karakter
Budaya & Karakter Bangsa: Pedoman JAWARA di dalam matakuliah pendidikan
Sekolah. 2009:9-10). Dari 18 nilai diatas, karakter yang pertama yaitu
tetapi didalammata kuliah pendidikan pengintregasian nilai-nilai karakter
karakterhanya berfokus terhadap karakter kedalam metode pembelajaran yang
JAWARA yang muncul yang terbentuk di digunakan oleh dosen pengampu mata
dalam sikap-sikap mahasisiwa. kuliah dan dengan cara pembiasaan. Yang
Pelaksanaan pendidikan karakter dimaksud dengan pendidikan karakter
JAWARA melalui mata kuliah Pendidikan secara terintegrasi di dalam proses
Karakter di Jurusan PPKn FKIP UNTIRTA pembelajaran adalah pengenalan nilai-nilai
yaitu nilai Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, JAWARA itu sendiri dan fasilitasi
Religius, Akuntabel. diperolehnya kesadaran akan pentingnya
Hal itu sejalan dengan yang nilai-nilai JAWARA, dan
diamanatkan oleh Adanya tujuan dari penginternalisasian nilai-nilai ke dalam
pendidikan karakter yang telah dijelaskan, tingkah laku peserta didik sehari-hari
UCEJ, Vol. 4 No. 2, Desember 2019, Hal. 154-168 Legiani, dkk
ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
164

melalui proses pembelajaran baik yang Kewarganegaraan yang dijelaskan oleh


berlangsung di dalam maupun di luar kelas Zubaedi (2012:165), yaitu sebagai berikut.
pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya a. Harus terlibat dalam proses
kegiatan pembelajaran, selain untuk pembelajaran, yaitu melakukan
menjadikan peserta didik menguasai interaksi dengan siswa dalam
kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga mendiskusikan materi pembelajaran;
dirancang dan dilakukan untuk menjadikan b. Harus menjadi contoh bagi teladan
peserta didik mengenal, menyadari/peduli, kepada siswanya dalam berperilaku
dan menginternalisasi nilai-nilai dan dan bercakap;
menjadikannya perilaku. Sedangkan yang c. Harus mampu mendorong siswa aktif
dimaksud dengan pembiasaan, mahasiswa dalam pembelajaran melalui
mulai dibiasakan mengenal mana perilaku penggunaan metode pembelajaran
atau tindakan yang baik dilakukan mana yang variatif;
yang tidak dilakukan sehingga diharapkan d. Harus mampu mendorong dan
menjadi sebuah kebiasaan yang baik. membuat perubahan sehingga
Pembiasaan yang dilakukan oleh dosen dan kepribadiaan, kemampuan, dan
lingkungan kampus bersama-sama sebagai keinginan guru dapat menciptakan
sebuah komunitas untuk membuat hubungan yang saling menghormati
komitmen bersama dengan membiasakan dan bersahabat dengan siswanya;
budaya positif di lingkungan kampus. e. Harus mampu membantu dan
Mengajar bukan hanya sekedar mengembangkan emosi dan kepekaan
memberikan materi kepada peserta didik, sosial siswa agar siswa menjadi lebih
namun pemberian materi tersebut harus bertakwa, menghargai ciptaan lain,
disertai dengan contoh agar peserta didik mengembangkan keindahan dan
menjadi paham mengenai materi yang akan belajar soft skill yang berguna bagi
didapatnya di dalam kelas. Seperti kehidupan siswa selanjutnya;
penelitian yang telah peneliti lakukan di f. Harus menunjukkan rasa kecintaan
dalam kelas, dimana I2 melakukan interaksi kepada siswa sehingga guru dalam
sebelum memulai pembelajaran, yaitu membimbing siswa yang sulit tidak
bertanya mengenai kabar peserta didik dan mudah putus asa”.
kehadiran peserta didik di dalam kelas. Dalam pelaksanaan pendidikan
Kegiatan ini sesuai dengan teori tentang karakter hendaknya menyatu dalam nilai-
pengertian guru Pendidikan nilai kehidupan yang dijalani waktu ke
Kewarganegaraan peran guru Pendidikan waktu sehingga mudah terintranilisasi.
UCEJ, Vol. 4 No. 2, Desember 2019, Hal. 154-168 Legiani, dkk
ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
165

Dari sinilah bentuk prilaku yang bersifat Untuk membangun kepribadian/


“tacit” menjadi “eksplisit”. Tacit artinya karakter diperlukan kerjasama dari semua
nilai-nilai tersebut masih ada dalam diri pihak, baik keluarga, lembaga pendidikan,
anak belum tampak. Eksplisit artinya nilai- maupun masyarakat dan lingkungan.
nilai tersebut telah tampak dalam bentuk Pelaksanaan pembentukan karakter
tindakan anak yang dapat diamati dan JAWARA pada mahasiswa pengembangan
diketahui perkembangannya. diri melalui kegiatan pembiasaan
Singkatnya membangun karakter berdasarkan nilai karakter yang diterapkan
memerlukan sebuah proses yang simultan yaitu:
dan berkesinambungan melibatkaan a. Jujur
seluruh aspek yaitu tahu arti kebaikan, mau Kejujuran adalah salah satu karakter
berbuat baik, dan nyata berprilaku baik. bangsa Indonesia yang tercermin
Karakter harus dibangun sejak dini, otak dalam pancasila yang termasuk dalam
anak seperti “ The absorbent mind”. nilai-nilai Kemanusian yang Adil dan
Bahkan bayi yang berusia 2-3 minggu Beradab yang tercantum dalam
sudaah mampu meniru mimik muka orang Pancasila. Kejujuran termasuk ke
tua disekitarnya. Masa-masa dimana anak dalam nilai moral. Prilaku jujur adalah
cepat sekali meniru, maka memberikan dasar dari segala prilaku terpuji
pendidikan karakter sedini mungkin lainnya. Karakter jujur ini penting dan
penting dilakukan. Ibaratnya, otak anak harus dimiliki semua generasi muda
adalah sponge. Sponge yang kering kalau Indonesia agar kedepan tercipta
dimasukan dalam air akan cepat sekali generasi-generasi dengan kualias
menyerap air. Seandainya sponge itu terbaik yang memiliki sikap jujur agar
diletakkan di air jernih, yang di serap juga kelak pemerintahan pun dipegang
air jernih . Jika diletakkan di air selokan, orang-orang jujur.
yang diserap juga air selokan. Inilah Berdasarkan Mustari (2011: 13-15)
sebabnya, begitu efektifnya kita mendefinisikan jujur adalah suatu
mengajarkan anak-anak usia dini tentang perilaku yang didasarkan pada upaya
hal-hal yang baik. Pada masa emas ini kita menjadikan dirinya sebagai orang yang
coba sebanyak mungkin air jernih selalu dapat dipercaya dalam
(kebaikan) kepada anak agar dampaknya perkataan, tindakan, dan pekerjaan,
dalam otak anak adalah kejernihan (yang baik terhadap dirinya ataupun pihak
baik-baik saja) . lain.
b. Adil
UCEJ, Vol. 4 No. 2, Desember 2019, Hal. 154-168 Legiani, dkk
ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
166

Keadilan sebagai bagian dari nilai mengikuti perintah dan larangannya.


sosial memiliki makna yang amat Penanaman nilai-nilai religius
luas, bahkan pada suatu titik bisa dilaksanakan di sekolah melalui
bertentangan dengan hukum sebagai berbagai kegiatan yang dapat
salah satu tata nilai sosial. mendekatkan diri dengan Tuhannya,
c. Wibawa sehingga akan menambah tingkat
Pembiasaan keteladanan seperti tidak keimanan kepada anak. Nilai religius
membeda-bedakan berteman dengan adalah sikap dan perilaku yang patuh
siapapun, berprilaku adil dengan teman dalam melaksanakan ajaran agama
sekelas saat diskusi kelompok yang dianutnya, toleran terhadap
d. Amanah pelaksanaan ibadah agama lain, dan
1) Rasa memiliki dan tanggung jawab hidup rukun dengan pemeluk agama
yang tinggi, lain. Nilai religius erat kaitannya
2) Memiliki kemampuan mengem- dengan keimanan manusia dengan
bangkan potensi secara optimal, Tuhannya. Beriman dapat diartikan
3) Memiliki kemampuan mengaman- sebagai sikap dan perilaku yang
kan dan menjaga kelangsungan menunjukkan keyakinan akan adanya
hidup, dan memiliki kemampuan kekuatan dari Sang Pencipta atau
membangun kemitraan dan tuhan. Keyakinan ini disertai
jaringan. kepatuhan dan ketaatan dalam
e. Relijius mengikuti perintah dan larangannya.
Nilai religius adalah sikap dan perilaku Penanaman nilai-nilai religius
yang patuh dalam melaksanakan ajaran dilaksanakan di sekolah melalui
agama yang dianutnya, toleran berbagai kegiatan yang dapat
terhadap pelaksanaan ibadah agama mendekatkan diri dengan Tuhannya,
lain, dan hidup rukun dengan pemeluk sehingga akan menambah tingkat
agama lain. Nilai religius erat keimanan kepada anak.
kaitannya dengan keimanan manusia f. Akuntabel
dengan Tuhannya. Beriman dapat Penilaian akuntabel menyangkut
diartikan sebagai sikap dan perilaku berbagai hal yang terkait dengan
yang menunjukkan keyakinan akan pekerjaan yang berhubungan dengan
adanya kekuatan dari Sang Pencipta kepentingan publik, baik itu yang
atau tuhan. Keyakinan ini disertai bersifat skala kecil maupun yang
kepatuhan dan ketaatan dalam berskala besar. Di mana di dalam
UCEJ, Vol. 4 No. 2, Desember 2019, Hal. 154-168 Legiani, dkk
ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
167

pelaksanaan dan proses operasionalnya dirancang dan dilakukan untuk menjadikan


akan membutuhkan kerjasama diantara peserta didik mengenal, menyadari/peduli,
beberapa divisi / bagian-bagian tertentu dan menginternalisasi nilai-nilai dan
yang akan saling berhubungan satu menjadikannya perilaku. Sedangkan yang
dengan yang lainnya dan dalam dimaksud dengan pembiasaan, mahasiswa
pelaksanaan inilah sebuah prosedur mulai dibiasakan mengenal mana perilaku
yang akuntabel akan sangat dibutuhkan atau tindakan yang baik dilakukan mana
sebagai wujud tanggung jawab kepada yang tidak dilakukan sehingga diharapkan
pihak-pihak yang membutuhkan menjadi sebuah kebiasaan yang baik.
berbagai informasi administrasi Pembiasaan yang dilakukan oleh dosen
dan lingkungan kampus bersama-sama
KESIMPULAN DAN SARAN sebagai sebuah komunitas untuk membuat
A. Kesimpulan komitmen bersama dengan membiasakan
Pelaksanaan pendidikan karakter budaya positif di lingkungan kampus.
JAWARA di dalam matakuliah pendidikan
karakter yang pertama yaitu B. Saran
pengintregasian nilai-nilai karakter Mengajar bukan hanya sekedar
kedalam metode pembelajaran yang memberikan materi kepada peserta didik,
digunakan oleh dosen pengampu mata namun pemberian materi tersebut harus
kuliah dengan cara pembiasaan. Yang disertai dengan contoh agar peserta didik
dimaksud dengan pendidikan karakter menjadi paham mengenai materi yang
secara terintegrasi di dalam proses akan didapatnya di dalam kelas.
pembelajaran adalah pengenalan nilai-
nilai JAWARA itu sendiri dan fasilitasi
diperolehnya kesadaran akan pentingnya
nilai-nilai JAWARA, dan
penginternalisasian nilai-nilai ke dalam
tingkah laku peserta didik sehari-hari
melalui proses pembelajaran baik yang
berlangsung di dalam maupun di luar kelas
pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya
kegiatan pembelajaran, selain untuk
menjadikan peserta didik menguasai
kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga
UCEJ, Vol. 4 No. 2, Desember 2019, Hal. 154-168 Legiani, dkk
ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
168

DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah. 2000. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.


Megawangi, Ratna. 2004. Pendidikan Karakter. Jakarta: BP. Migas.
Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2011. Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Hidayatullah, Furqon. 2010. Pendidikan Karakter Membangun Peradapan Bangsa. Surakarta:
Yuma Pustaka
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai pustaka
Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter; Strategi Membangun Karakter Bangsa
Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Muhammad Amin Maswardi, 2011. Pendidikan Karakter Anak Bangsa. Jakarta: Baduose
Media.
Koesoema, Doni. 2007. Pendidikan Karakter. Jakarta: Grasindo
Moleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Strauss, Anselm dan Juliet Corbin. 2009. Dasar-Dasar penelitian Kualitatif. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Margono, S. 2002. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, suharsimi. 2006b. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Rachman, Maman. 1999. Strategi Dan Langka –Langkah Penelitian. Semarang: IKIP
Semarang Pres

UCEJ, Vol. 4 No. 2, Desember 2019, Hal. 154-168 Legiani, dkk


ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391

Anda mungkin juga menyukai