Anda di halaman 1dari 3

Patofisiologi demensia saat ini masih belum diketahui secara pasti.

Pada
demensia, secara umum terjadi beberapa proses molekular yang menyebabkan
hilangnya hubungan sinaps, kematian dan disfungsi sel otak, gliosis, serta inflamasi. 1
Demensia terjadi disebabkan oleh kematian sel saraf dan hilangnya komunikasi
antara sel-sel dalam otak. Susunan sel saraf didalam otak manusia sangat kompleks.
Banyak faktor yang dapat mengganggu fungsinya kerja dari sel saraf didalam otak.
Pada penelitian yang telah dilakukan tidak dapat ditemukan adanya hubungan
antara faktor pengganggu fungsi kerja sel saraf dalam otak terhadap terjadinya
demensia.1,2,3

Beberapa proses molekular yang menjadi penyebab demensia terjadi ialah


proteinopati, gangguan neurotransmitter, stress oksidatif, dan gangguan
homeostasis kalsium. Pada proses proteinopati, terbentuk protein abnormal di otak
seperti amiloid-β dan protein tau. Pada proteinopati atau teori “tau and tangle”
didapatkan korelasi yang kuat antara keparahan dan frekuensi banyaknya
kekusutan di saraf. Protein tau adalah fosfoprotein yang berfungsi untuk elongasi
akson dan perbaikan akson. Kerja protein tau terganggu oleh proses fosforilasi.
Proses fosforilasi yang terjadi terus menerus ini dikaitkan dengan enzim glikogen
kinase-3. Hal ini akan menyebabkan kemampuan protein tau untuk memperbaiki
akson sangat berkurang, sehingga terjadi kerusakan pada sel saraf.

Pada proses gangguan neurotransmitter, pada suatu hipotesis penelitian


ditemukan bahwa ada penurunan asetilkolin dan hiperaktivasi reseptor N-methyl-D-
aspartate (NMDA), yaitu reseptor glutamat. Terjadi gangguan sistem kolinergik dan
glutaminergik terjadi di korteks entorhinal, hipokampus, amigdala, korteks frontal
dan parietal. Hal ini mengakibatkan terjadinya gangguan fungsi belajar dan memori,
hingga terjadi penumpukan reactive oxygen species (ROS) yang akan mengakibatkan
stress oksidatif dan apoptosis sel neuron. Penumpukan ROS dapat disebabkan oleh
adanya protein abnormal seperti amiloid-β, hiperaktivasi reseptor N-methyl-D-
aspartate (NMDA) dan metabolisme mitokondria yang abnormal. Pada proses
molekular lainnya, terjadi gangguan homeostasis kalsium yang menggangu proses
fisiologis sel neuron, sehingga menyebabkan disfungsi dan apoptosis sel neuron. 1,4

Tedapat beberapa jenis demensia yang paling sering terjadi, seperti


alzheimer dan demensia vaskular. Pada penyakit Alzheimer ditemukan karakteristik
neuropatologikal seperti hilangnya neuronal selektif dan sinaps, adanya plak
neuritis yang mengandung peptida Aβ dan neurofibrillary tangles (NFTs) yang
membentuk hiperfosforilasi dari protein tau. Akumulasi Aβ (khususnya Aβ42
peptida) pada otak merupakan inisiasi terjadinya disfungsi neuron,
neurodegenerasi, dan dementia. Peningkatan Aβ42 lebih sering mengalami agregasi
dan membentuk fibril. Semakin banyak fibrilisasi yang terjadi maka Aβ yang bersifat
soluble semakin berkurang, akibatnya terbentuk plak. Plak yang terjadi ini
mengganggu homeostatis Ca2+ di sel saraf dan bersifat neurotoksik. Neurotoksik
yang dihasilkan oleh agregasi Aβ menghasilkan beberapa mekanisme, seperti
adanya akumulasi radikal bebas, disregulasi dari homeostatis kalsium, respon
inflamasi, dan adanya aktivasi dari beberapa signaling pathway. Mekanisme ini
mengakibatkan hilangnya sinaps dan kerusakan pada neuron sehingga penurunan
kognitif.5

Pada demensia vaskular, penyakit vaskular menghasilkan efek fokal atau


difus pada otak dan menyebabkan penurunan kognitif. Penyakit serebrovaskular
fokal terjadi sekunder dari oklusi vaskular emboli, infark, perdarahan, dan cedera
otak iskemik global hipoksia. Pada rea otak yang berhubungan dengan penurunan
kognitif adalah substansia alba dari hemisfer serebral dan nuklei abu-abu dalam,
terutama striatum dan thalamus. Pada demensia vaskular ada 2 hal yang menjadi
faktor risiko kuat terjadinya yaitu demensia dan keparahannya, yaitu hipertensi dan
penuaan.2

Penuaan dan hipertensi dikaitkan dengan hilangnya elastisitas di 6 dinding


arteri dan pengerasan pembuluh darah, tetapi bagaimana faktor-faktor ini dapat
berkontribusi terhadap disfungsi otak dan kerusakan masih harus diteliti lebih
lanjut. Disfungsi dan kerusakan endotel merupakan factor risiko demensia yang
utama yang dapat menyebabkan disfungsi neurovaskular, peningkatan
permeabilitas Blood Bare Barrier (BBB), dan trombosis mikrovaskular.12 Blood Bare
Barrier membatasi masuknya komponen plasma yang berpotensi neurotoksik,
seperti fibrinogen, dan sel darah ke otak. Hipoperfusi kronis berpotensi
menyebabkan kebocoran BBB, dan permeabilitas BBB dapat meningkat pada
manusia dengan SVD dan demensia vaskular, serta demensia Alzheimer. 2,6
Perjalanan penyakit yang klasik pada demensia adalah awitan (onset) yang
dimulai pada usia 50 dan atau 60-an dengan perburukan yang bertahap dalam 5
atau 10 tahun, yang akhirnya dapat menyebabkan kematian. Perjalanan demensia
yang paling sering dimulai dengan sejumlah tanda yang tidak dapat diketahui secara
jelas. Gejala fase awal hanya samar-samar, gejala semakin jelas saat demensia
berkembang.7

DAPUS

1. F.M. Elahi, B.L. Miller, A clinicopathological approach to the diagnosis of


dementia, Neurol, 2017, 13.
2. Roh, JH., Jae HL. Recent Updates on Subcortical Ischemic Vascular Dementia.
Journal of Stroke.2014:16(1):ppt.18-26.
3. Iemolo F, Givanni D, Caludia R, Laura C, Vladimir H, Calogero C. Review
Pathophysiology of Vascular Dementia. Biomed Central. Canada. 2009.Vol.6.
No.13.ppt:1-9.
4. A.S. Castro, I.A. Echeverria, C.M. Bonilla, Molecular pathogenesis of
Alzheimer’s disease: an update, Ann Neurosci, 2017, 24(1) 46-54.
5. Pattni KAM. Beta-amyloid sebagai patogenesis pada penyakit Alzheimer.
EJournal Medika Udayana. 2013;2(8):1-11.
6. Iadecola C, Duering M, Hachinski V, Joutel A, Pendlebury S, Schneider J et al.
Vascular Cognitive Impairment and Dementia. Journal of the American
College of Cardiology. 2019;73(25):3326-3344.
7. Kaplan H.I., Sadock B.J. 2010. Sinopsis Psikiatri: Ilmu Pengetahuan Perilaku
Psikiatri Klinis. Jilid Satu. Editor: Dr. I. Made Wiguna S. Jakarta : Bina Rupa
Aksara; 2010,p. 529-547.

Anda mungkin juga menyukai