Mini Project - Afifah Nur Fahira - G011181313
Mini Project - Afifah Nur Fahira - G011181313
OLEH
Abstract
Untuk jenis ikan laut yang dihasilkan, maka sebagian besar ikan laut diperairan
Kabupaten Bulukumba berpotensi ekspor, seperti: cakalang, tuna, tongkol, layang,
kembung, tambang, lamuru, kerapu dan beberapa ikan laut lainnya.
Selain perikanan laut, perikanan budidaya seperti tambak, laut, kolam, mina padi
juga merupakan potensi yang dapat dikembangkan. Komoditas budidaya tambak
mayoritas yakni Ikan Bandeng, Udang Windu, Udang Api-api dan mulai tahun 2006
telah dikembangkan budidaya rumput laut ditambak. Komoditas budidaya kolam
mayoritas yakni ikan mas dan ikan mujair. Komoditas budidaya sawah (mina padi)
mayoritas yakni ikan mas, mujair dan lele.
3.1.4 Potensi Ternak
Selain potensi unggulan di atas, Kabupaten Bulukumba juga mempunyai potensi
lain yang dapat dikembangkan dalam meningkatkan produktifitas masyarakat. Potensi
peternakan yang dimiliki meliputi: ternak besar seperti sapi, kerbau dan kuda; ternak
kecil seperti kambing dan domba; ternak unggas seperti ayam dan itik.
3.1.5 Potensi Kehutanan
Luas kawasan hutan di kabupaten Bulukumba mencapai 9.294,78 Ha yang tersebar
di 6 (enam) kecamatan, dengan klasifikasi hutan lindung dan hutan produksi (terabatas
dan tetap) serta suaka alam.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Berdasarkan peta tersebut maka pengembangan kawasan tanaman perkebunan
terbagi menjadi beberapa komoditi. Bagian timur wilayah Kabupaten Bulukumba
didominasi oleh tanaman kelapa dan kakao. Tanaman kelapa tumbuh dengan baik dan
berproduksi tinggi di wilayah pesisir karena pada wilayah tersebut memiliki sinar
matahari yang cukup dan air tanah yang bergerak sehingga Kecamatan Ujung Bulu,
Ujung Loe, Bonto Bahari, Bonto Tiro, Herlang dan Kajang sebagai wilayah pesisir
memiliki kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa. Data BPS Kabupaten Bulukumba
(2011) menunjukkan bahwa kelapa merupakan tanaman perkebunan yang memiliki luas
tanam tertinggi di antara semua tanaman perkebunan seluas 12.125 Ha. Tanaman kakao
merupakan tanaman perkebunan di lahan kering sehingga sangat sesuai dikembangkan
pada Kecamatan Bonto Bahari, Bonto Tiro, Herlang dan Kajang.
Tanaman karet tumbuh optimal pada daerah dengan curah hujan antara 2.500 mm
hingga 4.000 mm per tahun, dengan hari hujan berkisar antara 100 hingga 150 HH per-
tahun. Tanaman karet dapat tumbuh dengan baik yaitu pada ketinggian antara 1-600m
dari permukaan laut (dpl). Sehingga tanaman karet sangat cocok ditanam di daerah
bulukumpa dengan curah hujan diatas 2.000 mm/tahun dan ketinggian
Cengkeh dan kopi merupakan dua tanaman perkebunan yang memiliki
persyaratan lingkungan tumbuh yang sama. yaitu tumbuh baik pada dataran tinggi.
Tanaman cengkeh menyebar di wilayah dataran tinggi yaitu Kecamatan Gantarang,
Bulukumpa, Rilau Ale dan Kindang sedangkan tanaman kopi banyak dibudidayakan di
Kecamatan Gantarang, Bulukumpa dan Kindang. Semakin tinggi dataran maka
komoditi kopi akan tumbuh lebih ideal dan memberikan cita rasa tertentu. Kecamatan
Kindang sangat sesuai untuk membudidayakan komoditi ini karena topografinya mulai
100 sampai di atas 1000 m dpl. Kecamatan lainnya seperti Gantarang dan Bulukumpa
memiliki potensi pengembangan kopi dilihat dari produksi yang tingi dibandingkan
komoditas perkebunan lainnya dalam kecamatan tersebut dan produksi tertinggi di
komoditi kopi. . Tanaman lada menyebar di wilayah Ujung Loe, Bonto Tiro, Herlang,
Kajang, Rilau Ale.
Berdasarkan data tersebut, kesembilan kecamatan kecuali Kecamatan Ujung
Bulu dijadikan sebagai kawasan pengembangan komoditi kelapa, kakao dan lada.
Komoditi cengkeh, pengembangannya meliputi Kecamatan Kajang, Gantarang,
Kindang, Rilau Ale dan Bulukumpa, sedangkan komoditi kopi Kecamatan Kajang,
Gantarang, Ujung Loe, Kindang, Rilau Ale dan Bulukumpa
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tanaman kelapa tumbuh dengan baik dan berproduksi tinggi di wilayah pesisir
karena pada wilayah tersebut memiliki sinar matahari yang cukup dan air tanah
yang bergerak memiliki kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa. Tanaman cengkeh
menyebar di wilayah dataran tinggi yaitu Kecamatan Gantarang, Bulukumpa,
Rilau Ale dan Kindang sedangkan tanaman kopi banyak dibudidayakan di
Kecamatan Gantarang, Bulukumpa dan Kindang.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam pembuatan Rancangan Desain dan Tata Ruang Pertanian
lebih memperhatikan aspek kondisi geografis dan iklim serta kesesuain lahan dan
sarana dan prasarana yang ikut menunjang pengembangan pertanian.
LAMPIRAN
Badan Pusat Statistik. 2012. Makassar Dalam Angka Tahun 2012. Makassar.Badan
Pusat Statistik Kota Makassar.
Badan Pusat Statistik. 2018. Makassar Dalam Angka Tahun 2018. Makassar.Badan
Pusat Statistik Kota Makassar.
Badan Pusat Statistik. 2020. Makassar Dalam Angka Tahun 2020. Makassar.Badan
Pusat Statistik Kota Makassar.