Misal :
Mayoritas negara demokrasi sudah menghapus hukuman mati. Indonesia
sudah seharusnya menghapuskan hukuman mati.
Unjustified implicit premise :
Sesuatu yg banyak dilaksanakan adalah kebenaran
Ciri khas negara demokrasi adalah penghapusan hukuman
mati
Rhetoric
Appeal to popularity
Menyerang ketakutan dikeluarkan dari suatu kelompok.
Degan begitu pernyataan diatas ini seperti satu logika. Misal hukum logika
deduksi, (bikin premis minor dan konklusinya.)
Ttp ada premis2 yang tidak justifikasi (anvalid). Karena menggunan
argumentasi.
Retorika menyerang suatu perasaan tertentu. Yaitu untuk dpat diterima
oleh audiens.
Filtunutuf filti (sesuatu yang baru setiap orang dipandang untuk suatu
barang tertentu).
Ex : dari sisi akademis --- seolah2 suatu teori paling baru itu pasti baru.
Misal teori pidana ABC paling benar. Lalu meniadakan teori yg lama.
Sebenarnya lihat substansi itu, mengapa teori itu digunakan. Jadi subtansi
nya sprti itu.
Rethoric :
Bisa saja yang diserang tentang kecantikan, ketakutan dll
Ex:
pilpres kemarin. Yang diserang adalah ketakutannya. Argmentasinya
adalah ancaman negara asing, aseng dll. Dan juga ancaman terorisme dll.
Ada juga serangan langsung (direc in tag seperti slogan). Ex – lanjutkan dll..
Ada juga yang disbut sebagai buser.
Ada yang mengandung inisiatif.
Ex :
siapa yang melanggar PSBB, maka akan ditahan selama 1th.
Beberapa napi bebas karena corona. ---- argumentasi ini lucu.
Atau ada juga tenagakerja cina banyak masuk ke NKRI.
Tki semuanya tentara. (menakut-nakuti).
KESESATAN (21/04/2020)
1. Formal falacies.
Falacies itu bisa saja karena premisnya. Scara subtatif. Bisa karena
hubungan antara konklusi.
Dalam logika ada premis mayor ada minor. Ada terma tengah.
Misal tidak ada terma tengah, maupun tdak ada terma minor maka akan
menyalahi logika. Maka disebut logika yang tidak falid.
Yang dsbut ksstan ada yng dr sisi formal, ad yang dr ssisi subtnsi.
Hubungan antara premis yng satu dg yang lain maka itu yng dsibut
premisnya.
Substnsi falasis. Sumbernya ada pada asumsi atau penarikan
ksmpulan yang tdak bener. Bisa juga trjadi pada premis yang keliru.
Tidak semua argumen/logika yang kliru itu tdak meyakinkan atau tdak
kuat. waalaupun scra substansi itu sesat maka scra .... itu bnr.
Sebliknya premis yng bnr tdak selalu yang bnr suatu argumen itu tdak
sesat. Ada kekelirua scra formal.
Ada beberapa kekeliruan scr formal (lihat slide... p1, p2, C)
Contoh.. kolonel master.. jika ada darh (konskuensi).. jika p maka q. Ketika
kita mendalilkan ada darah, kita tdak menyimpulkan bahwa dia tdak
membunuh..
Kesimpulan itu membnrkan sesutau yang menyebabkan situasi yang
kondisional.
Ex :
jika kpr naik, maka harga rumah akan turun.
Harga rumah turun.
Maka ini tdk bisa disimulkan. Jika ini disumpulkan maka ini anvalid.
Ingat !!
ada faktor dipenden dan ada faktor independen.. (faktor mempengarhui dan
faktor dipengarhui).
Misalnya mengukur faktor maka diwujudkan terwujudnya sesuatu maka
ada varibel yng cukup dan ada variabel yang perlu.
Bisa juga banyak memliki variabel.
Logika ini bisa valid kalau kita balik..
Jika kpr naik maka harga rumah akan turun.
Bunga kpr saat ini naik
Maka kita bisa menyimpulkan harga rumah akan turun
Maka ini yng dimaksud dg formal falaies..
Hubungan sbb akibat..
2. Keseatan scr formal
Dengan menyatakan bahwa menyamakan antara pernyataan positif td. Jika
p maka q. Brrti menyimpulkan jika bukan q maka p.
Nesesari and .... substations.
3. Menetukan apa yang seharusnya, dari apa yang senyatanya. Atau
menetukan keharusan drpda realitas.
Dalilnya. Ksmpuln brskap perskreptif (keharusan-keharusan) ---- kalau
penelitian mnggunkan ini sbnrnya. Analisis2 apa yg seharusnya.
Diskriptif (pergambaran scra fakta).
Ex : monarki inggris hampir seribu thn.
Banyakn yg kita jumpai tiap hari argumen yg infalid. Karena
menyampaikan konkulisi keharusan.
Bisa jadi argumen yg anvalid tp tdak meyakinkan.
Bisa jadi karena asumsi, bukan karena fakta.
Intinya sesuatu yg bersifat keahursan. Ini juga bisa jadi valid karena ada
dali yg (sudah ada sccra ribuan tahun). Jd ada hubungan antara premis
mayor minur.. bisa jadi valid. Tapiii ansod (tidak meyakinkan).karena sutu
kenyatan tdak bisa dturunkan.
4. Kuantittf (kekeliruan berdasarkan proporsi jumlah)
Kalau kekeliruan ini dlakakn maka akan over generlisasis. Maka dia tdak
bisa memotret realitas. (margin errornya). Smkin tggi maka tdak akan
memotret realitas. Artinya tdak memprediksi. Karen fungsi ilmu juga untuk
memprediksi.
Ex :
kucng, 75 % berwarna hitam dan 25 % itu hitam. Maka hampir semua
kucing itu hitam.
Itu yg dimaksud dengan overgenarlisasi.
Ksmpulan yng bersiat prematur.
Ex :
mayoritas orang negro memliki catatan kriminal.
Sedikit orang negro memiliki catatan kriminal.
Jika sofa orang negro berarti disebut sebagai kriminal.
Ini yang disebut sebagai over generalisasi.
SUBTANSI FALACIES (MINGGU DEPAN)