Anda di halaman 1dari 8

MATA KULIAH

PENALARAN HUKUM (SEMESTER 2)


Oleh : Bpk Ali syafaat

Retorika dan kesalahan (kesesatan) (Rethorical ploys and fallacies)


1. Untuk memperkuat penulis bisa jadi menggunakan retorik/logika yg
cacat bisa digunakan semua komunikasi. Jd tidak hanya digunakan dalam
pengambil keputusan.
2. Para politisi dalam menyampaikan kampanye. Yaitu dalam proses
menyampaikan kebijakan sangat mungkin meggunakan retorika.
3. Bisa jadi hakim dalam mengambil keputusan.

Tidak berarti kecacatan logika itu selalu menimbulkan negatif. Kecuali


dalam hal akademis itu dapat menimbulkan hal yang sangat fatal. Beda
dengan politisi. Semakin banyak menggunakan logika yang cacat seringkali
dapat menyebabkan masyarakat tidak kritis. Dapat menyebabkan
sentimen/issue2 tertentu.
Karena itu dalam prakteknya semakin banyak dalam media sosial atau
media nyata semakin banyak orang itu memiliki pikat dalam masyarakat
dan juga semakin kita mencurgai. Karena hal itu dapat menyebabkan
pemakaian retorika yang sangat banyak. Kalau dalam dunia maya disebut
“influencer”.
 Retorika itu tidak berpijak pada kebenaran. Apalagi yang fallacy.
 Retorika itu bukan merupakan listening (argumentasi)
...Lihat di slide...

 Seringkali menolak atau menerima suatu peryataan karena tidak


punya dasar sebaliknya.
 Sering pembicara atau penulis berupaya menyampaikan argument
yang baik, tetapi sesungguhnya tidak ----- Sham Reasoning.
 Sham Reasoning :
 Rethorical Ploys ----- non argumentative ----- persuasive
capacity ....
....................

Misal :
Mayoritas negara demokrasi sudah menghapus hukuman mati. Indonesia
sudah seharusnya menghapuskan hukuman mati.
 Unjustified implicit premise :
 Sesuatu yg banyak dilaksanakan adalah kebenaran
 Ciri khas negara demokrasi adalah penghapusan hukuman
mati
 Rhetoric
 Appeal to popularity
 Menyerang ketakutan dikeluarkan dari suatu kelompok.
Degan begitu pernyataan diatas ini seperti satu logika. Misal hukum logika
deduksi, (bikin premis minor dan konklusinya.)
Ttp ada premis2 yang tidak justifikasi (anvalid). Karena menggunan
argumentasi.
Retorika menyerang suatu perasaan tertentu. Yaitu untuk dpat diterima
oleh audiens.
Filtunutuf filti (sesuatu yang baru setiap orang dipandang untuk suatu
barang tertentu).
Ex : dari sisi akademis --- seolah2 suatu teori paling baru itu pasti baru.
Misal teori pidana ABC paling benar. Lalu meniadakan teori yg lama.
Sebenarnya lihat substansi itu, mengapa teori itu digunakan. Jadi subtansi
nya sprti itu.

Rethoric :
Bisa saja yang diserang tentang kecantikan, ketakutan dll
Ex:
pilpres kemarin. Yang diserang adalah ketakutannya. Argmentasinya
adalah ancaman negara asing, aseng dll. Dan juga ancaman terorisme dll.
Ada juga serangan langsung (direc in tag seperti slogan). Ex – lanjutkan dll..
Ada juga yang disbut sebagai buser.
Ada yang mengandung inisiatif.
Ex :
siapa yang melanggar PSBB, maka akan ditahan selama 1th.
Beberapa napi bebas karena corona. ---- argumentasi ini lucu.
Atau ada juga tenagakerja cina banyak masuk ke NKRI.
Tki semuanya tentara. (menakut-nakuti).

 Trading on equivocation ---- ambiguity, vagueness


Ex : menyandingkan penyataan yang berbeda untuk meragukan
suatu penyataan. (Ex : meme menteri kesehatan).
Yang diserang bukan hanya keraguraguan. Tapi ketakutan.
 Trading on implicature
Ex : Biarkan pembaca atau audiens menyimpulkan sendiri.
 Smokescreen (ngeless, dengan cara mengubah topik pembicaraan)
Ex : debat presiden. Misal tidak bisa menjawab persolan, maka
Meskipun topiknya tetap sama, namun ngeles. Pointnya tidak pernah
dijawab. Bisa saja itu strategi smokescreen atau bisa saja grogi.
Jadi kita bisa membedakan mana itu retorika, mana itu argumentasi.

Ada pernyataan itu yang bersifat retorika.


Jadi retorika itu bisa jadi negatif, bisa jadi positif.
Tapi dalam akademis, retorika itu tidak boleh tanpa didahului oleh
argementasi yang valid.
Kalau mau jadi pakar selibritas, maka banyak-banyak menggunakan
retorika. Maka pasti akan disukai.
Hoax itu = kebohongan
Kalau retorika = seragnnya terhadap perasaan tertentu. (bisa saja yg
digunakan hoax, bisa saja ......)
Ini dua hal yang berbeda.

KESESATAN (21/04/2020)
1. Formal falacies.
Falacies itu bisa saja karena premisnya. Scara subtatif. Bisa karena
hubungan antara konklusi.
Dalam logika ada premis mayor ada minor. Ada terma tengah.
Misal tidak ada terma tengah, maupun tdak ada terma minor maka akan
menyalahi logika. Maka disebut logika yang tidak falid.

 Yang dsbut ksstan ada yng dr sisi formal, ad yang dr ssisi subtnsi.
Hubungan antara premis yng satu dg yang lain maka itu yng dsibut
premisnya.
 Substnsi falasis. Sumbernya ada pada asumsi atau penarikan
ksmpulan yang tdak bener. Bisa juga trjadi pada premis yang keliru.
Tidak semua argumen/logika yang kliru itu tdak meyakinkan atau tdak
kuat. waalaupun scra substansi itu sesat maka scra .... itu bnr.
Sebliknya premis yng bnr tdak selalu yang bnr suatu argumen itu tdak
sesat. Ada kekelirua scra formal.
Ada beberapa kekeliruan scr formal (lihat slide... p1, p2, C)
Contoh.. kolonel master.. jika ada darh (konskuensi).. jika p maka q. Ketika
kita mendalilkan ada darah, kita tdak menyimpulkan bahwa dia tdak
membunuh..
Kesimpulan itu membnrkan sesutau yang menyebabkan situasi yang
kondisional.
Ex :
jika kpr naik, maka harga rumah akan turun.
Harga rumah turun.
Maka ini tdk bisa disimulkan. Jika ini disumpulkan maka ini anvalid.
Ingat !!
ada faktor dipenden dan ada faktor independen.. (faktor mempengarhui dan
faktor dipengarhui).
Misalnya mengukur faktor maka diwujudkan terwujudnya sesuatu maka
ada varibel yng cukup dan ada variabel yang perlu.
Bisa juga banyak memliki variabel.
Logika ini bisa valid kalau kita balik..
Jika kpr naik maka harga rumah akan turun.
Bunga kpr saat ini naik
Maka kita bisa menyimpulkan harga rumah akan turun
Maka ini yng dimaksud dg formal falaies..
Hubungan sbb akibat..
2. Keseatan scr formal
Dengan menyatakan bahwa menyamakan antara pernyataan positif td. Jika
p maka q. Brrti menyimpulkan jika bukan q maka p.
Nesesari and .... substations.
3. Menetukan apa yang seharusnya, dari apa yang senyatanya. Atau
menetukan keharusan drpda realitas.
Dalilnya. Ksmpuln brskap perskreptif (keharusan-keharusan) ---- kalau
penelitian mnggunkan ini sbnrnya. Analisis2 apa yg seharusnya.
Diskriptif (pergambaran scra fakta).
Ex : monarki inggris hampir seribu thn.
Banyakn yg kita jumpai tiap hari argumen yg infalid. Karena
menyampaikan konkulisi keharusan.
Bisa jadi argumen yg anvalid tp tdak meyakinkan.
Bisa jadi karena asumsi, bukan karena fakta.
Intinya sesuatu yg bersifat keahursan. Ini juga bisa jadi valid karena ada
dali yg (sudah ada sccra ribuan tahun). Jd ada hubungan antara premis
mayor minur.. bisa jadi valid. Tapiii ansod (tidak meyakinkan).karena sutu
kenyatan tdak bisa dturunkan.
4. Kuantittf (kekeliruan berdasarkan proporsi jumlah)
Kalau kekeliruan ini dlakakn maka akan over generlisasis. Maka dia tdak
bisa memotret realitas. (margin errornya). Smkin tggi maka tdak akan
memotret realitas. Artinya tdak memprediksi. Karen fungsi ilmu juga untuk
memprediksi.
Ex :
kucng, 75 % berwarna hitam dan 25 % itu hitam. Maka hampir semua
kucing itu hitam.
Itu yg dimaksud dengan overgenarlisasi.
Ksmpulan yng bersiat prematur.
Ex :
mayoritas orang negro memliki catatan kriminal.
Sedikit orang negro memiliki catatan kriminal.
Jika sofa orang negro berarti disebut sebagai kriminal.
Ini yang disebut sebagai over generalisasi.
SUBTANSI FALACIES (MINGGU DEPAN)

Tugasnya nanti t1. Memberikan tulisan dan nnti kalian analisis. Yg


dddlamnya ada arguent yg falid ada juga argument yg tdak falid. Dan
kalian analisis apakah mengandung ksstan, retorika, atau logika yg
anvalid.

Kesesatan yang bersifat substansial.


Tidak gny kdr premis dan ksmpulan, maupun dlam logika induktiv dll.
Bisanya :
1. pengambiln keputusan yang tdak dpt dipertnggjwabkan. Karena ksmpln
itu tdak dr premis2 yg disampiakan. Tp mengndung asumsi2 yg tdak
ddkung oleh kbnrn.
Premis itu bersift asumtif.
 Lgi
1. kpryaan yg brsfat mayoritas. Shgg vaiditas itu trgntung dari mayortias.
Pdahal ukun kbnrn tdak seallu dari mayorits
Ex : koruuptorhrs dihukum mati.
Mayortis hkmn mti akan mengurangi ....
The fallacy.... slide .....
Dia memnuhi hkm logika, kalau misal menggunkan logika induksi
misalkan..
Premisnya hanya berdasarkan mayoritas.
Ex ke dua ... lihat slide .....
Sprtinya ddlmnya trdpt.. seolah keucurangan itu sudah erbukti.
Karena mayrits masyarakat itu suda percaya maka itu isut kebnrnan.
Jadi hal ini berantung pada kebnrn mayortitas. Seharusya kalau trkit dg
kcurngan tu harus dibuktikan.
Lgik itu tdak kuat (ansor)
Common practice .... slide ....
Ada asumsi dibaliknya yng tdak disebutkan. Itu adalah tndakan yng tdak
dapat diterima.
Dari sisis konstruksinya tdak kuat / kebalik. Ini sbtulnya sangat mngkin
bisa saling bertempuran ataundigunkan tdak hanya ksstan yang bersfat
substanstive taapi dalam bentuk retrika untuk menarik anda mau mnajdi
kemolopok ini atau kelompok itu.
Jd statetemnt itu dalam bntuk reortika untuk menyerang ...... atau bisa
saja mnyran dengan logika yang salah..
Ad hominem .... slide ....
Klaim dari pernyataan tsb...
Sbtulnya kita dpt menyusn argument yang...
Ukuran yang diukur oleh orang-orang yng ...
Dengan kontruksi yng smcm itu falid,, saing thubung atara premis,
Argumentasi ini bis digunkna tp menyesatkan...
Ad hominem circumstantial.... slide
aDa argumentasi yag menolak sesuatu..
ada penolkan karena untuk mengutungkan mereka.. semua pihak
mengupayakan unutk mengambil manfat atau keuntungan sebsar2nya.
Karena itu ini tdak dapat digunakan sbggi ukuran untuk mngambil
keuntungan. Karena ddlmnya trdapat .... yang bnayak.
To quorquo... slide
Ada dua pernataan yang bertentangan. Kemudian kita mengambil ksmulan
dr perilaku yang dalkukan. Jadi itu yng dmksd hipokrite.
Misal..
Pesiden jokowi melarang mudik...... slide.
Appeal (tantngn au chlenge) to .... side
Suatu argmentasi hrs dtiolak. Karena sumber yng gunkan .. tdak memliki
hbungn yang otororitatif.
Ex ... slide.
Kita dpt menyusun kssstannya...
Padahal tdak memeliki hubungn otoritatif.
The ... slide,
Rgumentasi yang slalu menggunkan menghrapakn.
Conflating.. slide ....
Mencampurakan antara moraitas dan legalitas.
Tdak smeua yng menggar k itu dpt menggr moral. Dan begtupun sblknya.
Analogi yang emah. Weak analogy ... slide...
Cusual fallacies ... slide ...
Ksstan dalam mnialia.
Pointuny tdak trjd yg sudah yang lain, blm tentu hubungannya sbab akibat.
Blmnya tntu juga da hubungan.
Mistaking correlation.. side..
Mungkin saja ada hubungannya. Tpi belm tnetu huungannya karena sebab
akibat.
Itu hrus diuktikan secara statisk.
Epistimek falacy. Slide ...
Pernyataan yang blm terbuti itu dianggap salah. Atau prmemis yng blm
trbkti dianggp bnr.
Ex : lhat slide
Tugas..
Filenya nama dan nim.

Anda mungkin juga menyukai