Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 1

Materi 3.11 Memahami Sistem Pelumasan Enggine


Disusun untuk memenuhi tugas
Kelas XII
Jurusan:Teknik Alat Berat
Mata pelajaran : Enggine
SMKN 5 BANJARMASIN

Disusun oleh:
1.Ahmad Maulana

Materi 3.11 Memahami Sistem Pelumasan Enggine


Manfaat Pelumas Secara Umum.
Mengapa diperlukan pelumasan pada mesin?
Jika anda memperhatikan komponen mesin saat ini yang diproduksi dengan presisi oleh pabrik
dengan teknologi tinggi, mesin-mesin tersebut tampak sangat halus dan tanpa cacat.
Tetapi jika kita lihat dengan mikroskop, permukaan yang paling mulus ternyata mempunyai
bagian-bagian bergerigi dan ujung-ujung yang mempunyai bentuk tidak beraturan. Jika dua
bagian bergerak, yang memiliki permukaan-permukaan tidak rata tersebut, saling bertemu satu
sama lain, maka akan menjadi panas dan memuai. Saat pergerakan berlanjut bagian yang panas
menggores logam dan saling menggerus. Kadang-kadang bagian tersebut menjadi tersangkut dan
tidak bisa bergerak. Mesin menjadi macet. Gaya yang menyebabkan bagian bergerak bertemu
satu sama lain dan menjadi panas, memuai serta aus disebut dengan gesekan.

Minyak pelumas

Kegunaan utama minyak pelumas atau oli pada mesin adalah untuk pelumasan bagian-bagian
yang bergerak untuk mengurangi gesekan. Oli juga mempunyai kegunaan yang lain. Pertama
untuk membantu pendinginan komponen. Alirannya yang teratur pada system pelumasan
membuatnya menyentuh berbagai bagian yang bergerak. Masing-masing bagian tersebut
mengalami gesekan yang menjadikannya panas. Oli menyerap panas pada komponenkomponen
tersebut. Selain mendinginkan oli juga berperan sebagai bahan penyekat.

Kekentalan minyak pelumas


Agar dapat menjalankan fungsinya, yaitu memisahkan komponen komponen mesin, mengurangi
panas dan menjadi penyekat, makaminyak pelumas harus mempunyai viskositas/sifat kekentalan
yang memadai.
Viskositas adalah perlawanan cairan terhadap aliran. Atau dengan kata lain merupakan
kekentalan minyak pelumas. Viskositas diukur dengan viscosimeter. Minyak pelumas
dipanaskan dan dialirkan melalui lubang berukuran tertentu. Tingkat aliran yang terjadi
menunjukkan tingkat kekentalan. Semakin cepat aliran yang terjadi semakin kecil nilai
viskositasnya. Jika minyak pelumas terlalu encer maka tidak dihasilkan pelumasan komponen-
komponen yang memadai dan lapisan yang diperlukan untuk mencegah kontak antar komponen
menjadi rusak sehingga mengakibatkan keausan. Karena minyak pelumas akan makin encer jika
panas dan mengental jika dingin, maka viskositas minyak pelumas mesin menjadi sangat
penting. Minyak pelumas harus cukup encer agar mesin dapat dinyalakan dengan cepat dan
lancar serta cukup kental untuk menahan temperatur yang tinggi.
Society of Automotive Engineers (SAE) telah menyusun persyaratan minyak pelumas dalam
temperatur tinggi dan rendah. Minyak Perawatan Engine dan Unit Alat Berat Direktorat
Pembinaan SMK 2013 56 pelumas yang memenuhi persyaratan temperatur rendah ditandai
dengan huruf “W” sesudah tingkat viskositasnya (SAE 5W). Jika suatu minyak pelumas
memenuhi persyaratan temperatur tinggi tidak diberi tambahan huruf, hanya tingkat SAE saja
(SAE 30). Ada beberapa minyak pelumas yang multi-viskositas, yaitu memenuhi baik
persyaratan SAE untuk temperatur tinggi maupun temperature rendah. Misalnya SAE 5W-30,
10W-30, dan sebagainya. Minyak pelumas demikian sering disebut dengan minyak pelumas
segala cuaca.

Komponen - komponen sistem pelumasan


Sistem pelumasan adalah suatu rangkaian komponenkomponen yang bekerja untuk
mengusahakan suplai oli ke bagianbagian engine yang memerlukan. Oli yang disuplai tetap
stabil dalam
jumlah, temperatur, dan tekanan. Perawatan Engine dan Unit Alat Berat Pelumasan yang
diperlukan sangat penting baik itu kualitas maupun kuantitas.
Supali oli pelumas dalam suatu sistem pada engine, terdapat suatu wadah, pemompa, pengontrol,
saringan dan instrumen lainnya yang semua bertujuan agar pelumasan yang terjadi pada engine
dan komponen lainnya yang memerlukan dapat dipastikan berjalan dengan benar sesuai
spesifikasi pabrik.

Keterangan gambar:
1. Oil pan atau sump
2. Oil pick-up tube dan suction bell
3. Oil pump
4. Oil pressure relief valve
5. Oil cooler dengan bypass valve
6. Oil filter dengan bypass valve
7. Oil gallerie (penyuplai oli ke engine)
8. Piston cooling jet
9. Crankcase breather, line dan pipe
1. Oil pan

Oil pan adalah suatu wadah penampungan untuk oli engine. Oil pan berada pada bagian
bawah engine.

2. Suction bell dan inlet screen

Dari oil pan, oli masuk melalui inlet screen menuju suction bell. Inlet screen mencegah
masuknya kotoran-kotoran besar pada sistem. Dari sini oli terhisap menuju ke oil pump.
3. Oil pump

Aliran sistem pelumasan dimulai dari pompa yang membuat oli mengalir dari oil pan atau
sump. Oil pump terletak di Perawatan Engine dan Unit Alat Berat bagian depan engine
yang ditutup dengan oil pan.

4. Bypass and Relief Valve

Sistem pelumasan menggunakan beberapa bypass dan relief valve untuk melindungi
engine. Pressure relief valve membatasi tekanan dan bypass valve memungkinkan oli
mengalir ke komponen sekitar, ketika filter sersumbat.

a) Penjelasan oil pump


Oil pump merupakan pompa positive displacement gear type pump yang digerakkan
oleh crankshaft gear.Gear pump umumnya dapat ditemukan pada engine
Caterpillar.Pompa ini memiliki dua buah gear yang saling bertautan. Satu gear
sebagai gear penggerak sementara gear lainnya sebagai idler. Kedua gear berputar
berlawanan dan menampung oli engine pada bagian luar gigi-giginya dan
meneruskannya ke luar pompa dan seterusnya menuju komponen-komponen sistem
pelumasan.
Beberapa diesel engine menggunakan rotor type pump. Pompa ini memiliki inner
gear dan outer gear yang terpasang satu dengan lainnya.
Engine menggerakkan inner gear. Pusat dari outer gear adalah offset dari inner gear
dan bebas untuk memutar. Ketika inner gear diputar menyebabkan outer gear ikut
berputar. Oli dialirkan dari dalam Perawatan Engine dan Unit Alat Berat Direktorat
Pembinaan pompa melalui pintu masuk dan dibawa ke ruang antara kedua bagian
yang berputar dan kemudian disaluran menuju saluran keluar. Pada sisi saluran inner
gear dan outer gear terhubung satu sama lainnya dan mendorong oli keluar menuju
saluran keluar dari pompa.

b) Oil scavenge pump


Banyak diesel engine dirancang untuk bekerja pada aplikasi yang membutuhkan
engine mampu beroperasi di tempat yang curam. Track type tractor contohnya, jenis
ini digunakan pada aplikasi yang memerlukan engine yang mampu berada pada
tempat yang curam sampai horisontal. Dalam memastikan bahwa semua oli engine
tidak mengumpul pada ujung bawah dari oil pan atau menjauh dari suction bell.
Banyak engine juga mempunyai scavange oil pump. ScavangeOil pump memastikan
bahwa oli selalu ada pada main sump. Ini memelihara sistem pelumasan engine dari
kekurangan oli.

c) Oil pump relief valve


Oil pump memiliki relief valve yang tidak terpisahkan dari pompa yang akan
mengatur tekanan kerja maksimum pada sistem. Dengan membatasi tekanan maka
akan dapat membantu mengurangi kebocoran sehingga seal dapat tahan lama.Valve
akan tetap pada posisi menutup sampai tekanan oli dari pompa naik melebihi tekanan
spring pada valve.
Saat tekanan pada sistem mencapai tekanan maksimum, oli akan mendorong valve
dan membuka aliran oli kembali ke oil pan sehingga tekanan oli tidak terus
meningkat. Bila tekanan oli masih terus naik,plunger akan bergerak lebih jauh
sehingga aliran oli menuju oil pan lebih banyak.

d) Oil cooler
Dari oil pump, oli mengalir menuju oil cooler, yang berguna menyerap dan
memindahkan panas dari oli. Di dalam housing oilcooler terdapat tube-tube untuk
mengalirkan cairan pendingin engine(coolant). Proses ini disebut penukaran panas
oli engine dengan coolant. Panas dari oli engine masuk melalui elemen pendingin
yangmemindahkan panas ke coolant engine. Pendinginan ini bertujuan
untuk mempertahankan kualitas oli pelumas tetap stabil pada saat beban engine
besar.

e) Oil cooler bypass valve


Perawatan Engine dan Unit Alat Berat Pada saat engine dihidupkan dalam kondisi
dingin, oli yang dingin akan sulit mengalir melalui oil cooler. Untuk mencegah
hambatan ini,yang nantinya akan menyebabkan sistem kekurangan oli, pada
system dipasang oil cooler bypass valve yang terdapat pada oil cooler.

f) Oil filter
Oli mengalir dari cooler menuju ke oil filter. Oil filter dapat dipasangsatu atau
lebih tergantung pada rancangan engine. Pada Oil filter base paling sedikit
terdapat satu elemen filter. Kebanyakan engine diesel menggunakan filter oli tipe
spin-on style yang menyaring aliransecara menyeluruh untuk membuang material
asing dari oli engine.Umumnya filter membutuhkan penggantian setiap 250 jam
operasi.

g) Oil filter by pass valve


Oil filter bypass valve merupakan directional valve. Oli engine mengalir menuju
bagian luar filter, melalui filter dan kemudian keluar melalui lubang dibagian
tengah filter dalam kondisi kerja normal. Akan tetapi,elemen filter menghambat
aliran oli terutama pada saat oli dingin atau filter dalam keadaan kotor. Untuk
mencegah kerusakan pada elemen dan kemungkinan kekurangan oli menuju
sistem, pada filter base dipasang filter bypass valve

h) Oil passage atau galleri


Oli mengalir dari oil filter menuju main oil galleri yang teletak pada
engine block.

i) Pelumasan untuk gear train depan


Pelumasan pada gear train bagian depan
meliputi :
 Oli supply untuk shaft idler gear
 Oli supply untuk accessori drive.
Idler gear pada gear train depan dan accessory drive menerima aliran
oli dari saluran oli di bagian dalam yang terhubung dengan saluran oli
cam-shaft depan.
5. Pelumasan turbocharger

Saluran suplai oli untuk turbocharger dihubungkan dengan saluran setelah filter. Suplai
oli yang cukup, dingin, dan bersih merupakan hal yang penting untuk usia turbocharger.
Karenanya, turbocharger menerima oli sebelum oli komponen-komponen engine
lainya.Oli mendinginkan dan melumasi bearing-bearing pada turbocharger.Dari
turbocharger, oli mengalir kembali menuju oil pan.

6. Piston cooling jet

Oli yang bersih dan dingin diteruskan dari filter menuju oil manifold
pada engine block. Piston cooling jet dihubungkan dengan oil manifold dan
menyemprotkan oli ke bagian bawah piston Perawatan Engine dan Unit Alat Berat
63untuk mendinginkan piston. Ini membantu piston dingin dengan temperatur yang
seragam dan menyediakan usia pakai piston akanlebih panjang disamping juga
membantu melumasi dinding Cylinder.

7. Pelumasan dinding silinder

Oli mencapai dinding cylinder ketika oli terpercik keluar dari


connecting rod dan juga menyembur menuju bagian bawah piston. Dinding cylinder juga
dilumasi oleh semburan dari piston cooling jet.Supply oil menuju main dan camshaft
bearing Masing-masing pasangan dari main dan camshaft bearing dihubungkan dengan
saluran oli yang dibor di block. Saluran yang dibor menerima oli melalui pertemuan
saluran yang dihubungkan ke oil manifold.
Supply oil menuju connecting rod bearing
Alur di sekitar bagian dalam pada main bearing yang atas menyediakan aliran oli untuk
masuk ke saluran oli yang ada di dalam crankshaft. Saluran oli yang ada di dalam crankshaft
menyuplai oli ke connecting rod bearing.

Pelumasan valve lifter


Alur di sekitar bagian luar dari camshaft bearing depan dan belakang menyediakan aliran
oli ke depan dan belakang passage valve. Masing-Masing lifter body, rooller dan lower push rod
socket menerima pelumasan dari saluran -saluran tersebut.

Pelumasan rocker shaft


Rocker shaft belakang menerima aliran oli dari saluran oli valve lifter belakang. Rocker
shaft depan menerima aliran oli dari saluran yang terhubung dengan saluran suplai camshaft
depan.

Anda mungkin juga menyukai