Anda di halaman 1dari 2

OBYEK CAGAR BUDAYA

SEBAGAI BASIS MEMBANGUN DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN

Objek Cagar budaya dapat menjadi salah satu ombrio baru dalam membangun suatu destinasi
wisata berkelanjutan. Objek cagar budaya sendiri merupakan objek yang memiliki heritage value
pada aspek budaya yang keberadaannya perlu dilestarikan.

Kriteria Objek cagar budaya menurut UU No. 5 Th 1992 :

 Telah berusia 50 tahun atau lebih


 Aspek ESTETIKA :
 Bangunan/kawasan kota yg dilestarikan krn mewakili prestasi khusus dlm suatu gaya sejarah
tertentu. Tolok ukur estetika dikaitkan dg nilai estetika dan arsitektural yg tinggi pd bentuk,
struktut, tata ruang, ornamen.
 Aspek KEJAMAKAN :
 Bangunan/kawasan kota yg dilestarikan krn mewakili satu klas khusus bangunan yg sangat
berperan. Tolok ukur kejamakan ditentukan pd seberapa jauh karya arsitektur tsb mewakili
ragam khusus yg spesifik.
 Aspek KELANGKAAN :
 Bangunan yg hanya tinggal satu atau satu-satunya dr kelompoknya yg mrp contoh terakhir.
Tolok ukur adalah sangat langka atau satu-satunya.
 Aspek KEISTIMEWAAN :
 Bangunan/kawasan kota yg mewakili keistimewaan atau superioritas dlm satu aspek. Tolok
ukur : terpanjang, tertinggi, tertua.
 Aspek PERAN SEJARAH :
 Bangunan/kawasan kota yg mrp lokasi bg peristiwa sejarah/bersejarah penting unt
dilestarikan sbg ikatan simbolis antara peristiwa masa lalu dg sekarang dan mendatang.
 7. Aspek MEMPERKUAT KAWASAN SEKITARNYA :
 Bangunan/kawasan kota yg keberadaannya mempengaruhi scr visual dan emosional
kawasan sekitarnya, atau keberadaannya sangat bermakna unt meningkatkan kualitas dan
citra llingkungan sekitarnya.

Objek cagar budaya dapat berupa benda, bangunan, struktur, situs maupun
kawasan. Contoh objek cagar budaya yang sering dijumpai di Indonesia adalah Candi, dalam
hal ini kawasan candi merupakan susatu susunan binaan yang didalamnya memiliki haritage
value berkaitan dengan identitas atau eksistensi suatu etnis/suku.
Dalam kaitannya dengan destinasi wisata, objek cagar budaya ini dapat mejadi suatu
embrio baru dalam membentuk suatu destinasi wisata berkelanjutan. Selain karena suatu
objek tersebut memiliki heritage value yang tinggi berkenaan dengan kebudayaan dan
peradaban manusia, suatu objek cagar budaya dapat menjadi bagian penting/ciri khas dari
suatu daerah. Selain itu juga, suatu objek cagar budaya menjadi pertimbangan dalam
membentuk destinasi wisata berkelanjutan adalah karena suatu objek cagar budaya
memiliki kekuatan konservasi yang diatur dalam undang-undang sehingga dapat menjamin
ketahanan dan keberlangsungan dimasa sekarang maupun mendatang.
Oleh karena itu dalam membentuk suatu destinasi wisata yang berkenaan dengan
cagar budaya ini diperlukan suatu langkah yang tepat sehingga dapat menjadi daya tarik
tersendiri bagi wisatawan. Misalnya, merencanakan wahana akomodasi yang disesuaikan
dengan upaya konservasi sehingga membentuk suatu kesinergisan pada kawasan cagar
budaya. Selain itu dalam konsteks rancang bangun perlu diperhatikan aspek internal
maupun eksternal suatu cagar budaya sebagai stimulan dalam membentuk suatu destinasi
wisata berkelanjutan

Anda mungkin juga menyukai