DISUSUN OLEH :
NIM : PO.71.20.3.18.026
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberi
rahmat,karunia,serta kasih sayang terbesar-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “KONSEP NUTRISI ENTERAL DAN PARENTERAL”.
Makalah ini di susun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Kritis. Selain
itu sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan memotivasi mahasiswa dalam menyusun
karya tulis.
Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan dalam
penyusunan makalah iini. Oleh karena itu,kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sekalian
demi memperbaiki makalah ini dalam penulisan lain di kemudian hari.
Dan semoga makalah ini dapat mendatangkan manfaat bagi kita semua.sekian dan terimakasih.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................10
3.2 Saran..........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
albumin serum. Level albumin yang rendah merefleksikan status nutrisi penderita yang dihubungkan
dengan proses penyakit dan atau proses pemulihan (Wiryana, 2007).
Malnutrisi adalah keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun
absolut satu atau lebih zat gizi (Supariasa, 2001). Tunjangan nutrisi sangat penting pada pengelolaan
anak sakit kritis dan dapat diberikan secara enteral, parenteral atau bersama-sama enteral dan
parenteral. Apabila usus berfungsi baik, gunakanlah untuk nutrisi enteral dengan memakai konsep
nutrisi enteral dini. Pada keadaan dimana usus tidak berfungsi, segera diberikan nutrisi parenteral atau
nutrisi enteral dan parenteral bersama-sama sehingga kebutuhan akan kalori, cairan, mineral, trase
elemen dapat dipenuhi (Setiati, 2000). Malnutrisi sering dikaitkan dengan peningkatan morbiditas,
mortalitas akibat perburukan pertahanan tubuh, ketergantungan dengan ventilator, tingginya angka
infeksi dan penyembuhan luka yang lama, sehingga menyebabkan lama rawat pasien memanjang dan
peningkatan biaya perawatan.
Pasien gawat atau kritis merupakan pasien yang secara fisiologis tidak stabil artinya sedikit saja
terjadi perubahan salah satu organnya akan membawa dampak perubahan yang menyeluruh (sistemik)
dan memungkinkan terjadi gagal organ multipel. Pada hampir semua pasien sedikit kritis juga
mengalami anoreksia atau tidak mampu makan karena penurunan kesadaran, pemberian sedasi atau
terintubasi melalui saluran nafas bagian atas. Jika diberikan secara tepat, bantuan nutrisi memberikan
energi, protein dan nutrisi-nutrisi yang diperlukan untuk mengoptimalkan sistem imun, meningkatkan
penyembuhan luka, mencegah pemecahan masa lemak tubuh (Soenarjo, 2000).
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Formula spesial tersedia untuk pasien dengan defisiensi gizi yang berhubungan dengan penyakit
ginjal, tapi jarang diindikasikan.
7
yang diberikan melalui vena perifer dapat diterima ketika pasien membutuhkan kurang dari 2000
kalori setiap harinya dan perkiraan kebutuhan bantuan nutrisi hanya dalam waktu singkat. Vena
perifer tidak mentoleransi infus cairan dengan osmolaritas yang melebihi 750 mOsm/L (setara dengan
12,5% glukosa) sehingga membatasi jumlah kalori yang dapat diberikan. Ketika kebutuhan gizi lebih
dari 2000 kalori per hari atau diperlukan bantuan nutrisi untuk jangka panjang, kateter dipasang pada
sistem vena sentral untuk memungkinkan infus cairan nutrisi hipertonik (1900 mOsm/L).
Tabel 36-2
Komplikasi Metabolik Nutrisi Parenteral
Asidosis hiperkloremia
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nutrisi enteral didefinisikan sebagai pemberian makanan yang langsung diberikan ke traktus
gastrointestinal pasien (pipa nasogastrik, pipa nasointestinal, pipa gastrostomi, pipa jejunostomi).
Nutrisi enteral/ Enteral Nutrition (EN) adalah nutrisi yang diberikan pada pasien yang tidak dapat
memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui rute oral, formula nutrisi diberikan melalui tube ke dalam
lambung (gastric tube), nasogastrik tube (NGT), atau jejunum dapat secara manual maupun dengan
bantuan pompa mesin (gastrostomy dan jejunum percutaneous) (Yuliana, 2009).
Nutrisi parenteral didefinisikan sebagai pemberian nutrisi yang langsung masuk ke sirkulasi
vena (vena perifer atau vena sentral)
3.2 Saran
Kritik serta saran yang membangun dari para pembaca kami harapkan untuk perbaikan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat serta dapat menambah wawasan serta pengetahuan lebih
banyak bagi para pembaca.
10
DAFTAR PUSTAKA
Anna, Anastasia, dkk. 2014. “PERBANDINGAN ENTERAL DAN PARENTERAL NUTRISI PADA
PASIEN KRITIS : A LITERATURE REVIEW”
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/1230 diakses pada tanggal 04
September 2020 pukul 10.56 WIB.
P Dwijayanti, A.A.Sagung. I Gusti Lanang Sidiartha, I Nyoman Budi Hartawan, Dyah Kanya Wati,
Ida Bagus Gede Suparyatha.2018.“Nutrisi enteral dini dan kematian pada anak sakit kritis di
Ruang Rawat Intensif Anak RSUP Sanglah” . Directory of open access journals. Volume 49,
Number 3: 407-41 diakses pada tanggal 04 september 2020 pukul 11.25 WIB
11