Anda di halaman 1dari 2

7 SIFAT GENERASI MILLENIAL

1. Gaya hidup konsumtif


Generasi millennial pada umumnya lebih melek teknologi dan cenderung
memiliki pendidikan yang lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Millennial
juga erat kaitannya dengan personal branding, cara untuk membentuk image
sedemikian rupa dengan tujuan meningkatkan status sosial yang begitu
penting bagi mereka. Hal ini yang membuatnya melakukan berbagai cara agar
berhasil menaikkan level mereka secara sosial, salah satu yang bisa dilakukan
dan merupakan karakteristik yang paling kentara adalah gaya hidup yang
lebih konsumtif.
Sebenarnya gak ada yang salah ketika apa yang dibeli, termasuk
berbagai produk dari online shop serta gadget terbaru adalah murni pakai
uang sendiri. Tapi jika masih meminta orangtua, sepertinya generasi millennial
sekarang harus lebih peka. Meski orangtua gak pernah mengeluh saat
dimintai uang jajan, dalam hati mereka sebenarnya banyak kebutuhan yang
masih harus dipenuhi. Kamu yang termasuk generasi millennial juga perlu
tahu hal ini.

2. Maunya serba yang praktis dan langsung jadi


Adanya pemanfaatan teknologi digital yang semakin pesat membuat
para millennial lebih memilih sesuatu yang serba instan. Millennial pada
hakikatnya tidak mau ambil pusing berbagai hal yang mungkin perlu
dipertimbangkan. Pemikirannya serba cepat dan kadang mengabaikan
pendapat yang diberikan orangtua. Seperti contoh kecilnya ketika ingin
membuka usaha dan memulai karier sebagai seorang digital entrepeneur
muda.
Banyak aspek yang perlu dipertimbangkan dan dalam hal ini orangtua
yang berperan sebagai penanam modal juga akan memberikan masukan. Para
millennial perlu belajar bahwa membuka usaha itu tidak semudah yang
terlihat di berbagai produk iklan di social media yang tampak menggiurkan
buat dilakoni. Kadang restu orangtua lah yang paling dibutuhkan dalam hal
ini.

3. Hobi travelling, tapi pake duit orangtua


Ini nih salah satu hal yang paling meresahkan orangtua di rumah. Buat
memenuhi feed instagramnya, para millennial rela merogoh kocek yang gak
sedikit untuk berkeliling negeri bahkan luar negeri dengan alasan liburan atau
melepas penat. Sah-sah saja sih kalau memakai duit sendiri dari hasil kerja,
tapi kalau masih minta orangtua sepertinya hal tersebut kurang etis buat
dilakukan.
Millennial identik dengan attention seeker yang dalam hal ini akan melakukan
berbagai cara supaya dapat perhatian secara sosial, termasuk dengan cara
travelling. Sepertinya para millennial perlu memahami kerja keras orangtua
terlebih dahulu baru memutuskan buat memenuhi keinginannya
mendapatkan pengakuan dari orang lain.

4. Kesopanan dan rasa hormat yang mulai


meluntur
Nilai moral pada generasi millennial mulai memudar karena pesatnya arus
informasi yang menyugesti mereka ke arah pemikiran liberal. Karakteristik
mereka yang cenderung bebas dan punya pemikiran sendiri ini seringkali
membuat para orangtua gundah. Meski gak secara langsung diungkapkan,
orangtua sebenarnya takut jika anaknya memiliki pemikiran bebas dan
kesopanan yang mulai meluntur.
Bukan hanya dengan mereka tetapi juga orang lain yang lebih tua seperti guru
di sekolah. Para millennial sepertinya perlu lebih dekat dengan orangtua dan
tetap memperhatikan nilai dasar yang sudah ditanamkan keluarga.

5. Alergi dengan pekerjaan rumah


fourchette-et-bikini.fr
Millennial rata-rata memiliki waktu yang boros untuk berada di depan PC,
smartphone tablet, dan televisi setiap harinya. Tercatat bahwa angka tersebut
meningkat 17 kali per jam dari generasi sebelumnya. Hal ini juga jadi
penyebab kenapa para millennial alergi buat melakukan pekerjaan rumah
seperti sekadar membantu mencuci atau membersihkan rumah.
Seringkali mereka bakal mencari alasan yang beragam saat dimintai bantuan
Ibu, ada yang menunda dan bilang masih membalas chat atau melanjutnya
streaming video di youtube. Kamu juga gak nih?

6. Apatis terhadap dunia nyata, termasuk


interaksi keluarga
psychologytoday.com
Bukan hanya kepekaan dan gaya interaksi di dunia nyata yang mulai
berkurang, tapi juga komunikasi di lingkungan rumah, keluarga, ataupun
tetangga yang makin diabaikan. Para millennial boleh jadi punya ratusan
teman dan ribuan followers di instagram, tapi siapa yang tahu jika teman
mereka di dunia nyata cuma bisa dihitung jari. Hal ini juga salah satu
perilaku yang membuat resah orangtua karena tahu bahwa anaknya kurang
bisa bersosialisasi di dunia nyata.

7. Lebih mendengarkan komentar orang lain


daripada arahan orangtua
Untuk mendapatkan personal branding yang diinginkan, para millennial selalu
terpacu buat menuai komentar atau review positif dari orang lain. Jika
personality yang dimiliki mereka tidak kuat, bukan tidak mungkin social
media pressure atau stress karena komentar negatif di media sosial akan
membuat mereka depresi. Dalam hal ini, terkadang para millennial
mengabaikan arahan orangtua sehingga hal buruk seperti ini kerap terjadi.
Jadi, apakah kamu sudah lebih mengerti kekhawatiran orangtua saat ini?
Mereka hanya ingin melihat anaknya bisa menjaga kepercayaan yang telah
diberikan untuk eksplorasi diri. Sudah sepatutnya kita sebagai generasi
millennial bisa memahami hal ini ya.

Anda mungkin juga menyukai