Tingkat : 2B
Mata kuliah : Antropologi Kesehatan
Dosen Pengampu : Imelda Emran, S.Kep,M.Kes
A. Kedekatan
B. Kesamaan
Selain kedekatan fisik dan geografis, pembentukan kelompok sosial juga tergantung pada
kesamaan di antara anggota-anggotanya. Pada umumnya, orang memang lebih nyaman
berinteraksi dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan di sini
meliputi kesamaan latar belakang, minat, kepercayaan, nilai, usia, atau karakter-karakter
personal lain. Macam-macam kesamaan tersebut juga bisa dikategorikan menjadi tiga aspek
berikut:
a. Kesamaan Kepentingan
b. Kesamaan Keturunan
Kelompok sosial yang terbentuk dengan persamaan keturunan, akan memiliki tujuan
yang sama yakni menyambung tali persaudaraan. Dampak positifnya, masing-masing
anggotanya secara tidak langsung memiliki komitmen untuk tetap aktif terlibat dalam
kelompok sosial ini untuk menjaga agar tali persaudaraan tidak terputus.
c. Kesamaan Nasib
Adanya persamaan nasib atau pekerjaan, maka dapat terbentuk kelompok sosial yang
mewadahi yang bertujuan meningkatkan taraf hidup amaupun kinerja anggotanya.
Contohnya, perkumpulan informal mitra ojek online yang saat ini sedang marak di berbagai
kota. Adanya perkumpulan ini didasari oleh kesamaan nasib dan profesi para anggotanya
sebagai sesama mitra ojek online yang membutuhkan wadah untuk saling berbagi cerita dan
informasi terbaru terkait penumpang dan kebijakan perusahaan.
1. Keluarga
Sudah disebutkan tadi, keluarga merupakan kelompok sosial. Anggota keluarga
terdiri dari beberapa individu. Anggota keluarga juga saling berinteraksi satu sama
lain. Keluarga nuklir atau inti merupakan salah satu kelompok sosial terkecil.
2. Pertemanan
Ini juga sudah disebutkan di atas. Lingkar teman kamu adalah kelompok sosial
kamu. Dalam lingkar pertamanan, kamu merasa nyaman pergi bareng, belajar
bareng, belanja bareng dan tak jarang saling curhat.
3. Rukun Tetangga
Ini juga bisa dikategorikan sebagai kelompok sosial. Rukun Tetangga dibentuk
tidak hanya oleh kedekatan teritorial, tetapi juga perasaan bersama sebagai warga
RT. Dengan demikian, RW juga merupakan kelompok sosial.
4. Komunitas
Ada berbagai macam jenis komunitas yang berkembang. Misalnya saja, kamu
gabung komunitas pendaki gunung. Anggota komunitas itu saling sharing
informasi mengenai pendakian dan penyewaan perlengkapan camping. Mereka
berada dalam kelompok sosial yang sama.
5. Komunitas virtual
Pikirkan tentang Grup Facebook atau Grup Whatsapp. Keduanya merupakan
contoh kelompok sosial dimana para anggota yang tergabung didalamnya saling
berinteraksi online. Tidak hanya berinteraksi, melainkan sering pula sampai saling
mempengaruhi. Lihat saja bagaimana informasi hoax diperdebatkan mati-matian.
6. Rekan kerja
Kolega atau rekan kerja yang hampir setiap hari bertemu dikantor untuk tujuan
menyelesaikan pekerjaan dan digaji, juga merupakan kelompok sosial. Mereka
saling membutuhkan dalam konteks pembagian kerja.
7. Jamaah Tabligh
Ini satu contoh kelompok sosial yang disatukan oleh nilai-nilai agama. Menjadi
satu jamaah tertentu sudah menunjukkan kebutuhan individu untuk membentuk
kelompok yang didasari oleh nilai atau tujuan bersama
8. Ibu-ibu pengajian
Jika melihat tayangan ceramah religi di TV, kita dapati penontonnya pekai
seragam yang sama. Lalu mereka memperkenalkan diri dan kelompoknya dari
pengajian mana. Kelompok pengajian adalah kelompok sosial.
Contoh kelompok sosial tak terbatas jumlahnya. Ukuran dan levelnya juga bisa
beragam. Ada kelompok sosial yang ukurannya kecil, seperti keluarga inti misalnya, ada pula
yang relatif besar seperti simpatisan partai politik.Individu lahir dalam kelompok yang sudah
eksis sebelumnya. Hal itu menjadi salah satu faktor penting, mengapa kita tidak bisa lepas
dari kelompok sosial. Begitu lahir, kita sudah menjadi bagian dari anggota keluarga. Ketika
beranjak besar sedikit, kita sudah punya teman.Salah satu faktor yang mengikat individu
menjadi bagian dari kelompok adalah adanya sense of belonging, yaitu rasa memiliki.
Misalnya, kamu adalah anggota pecinta alam di sekolah. Kamu merasa bagian tak
terpisahkan dari kegiatan ekstra tersebut, sehingga identitas anak pecinta alam melekat pada
dirimu.Sebagai anak pecinta alam, kamu bergaul dengan anggota pecinta alam lainnya, sering
melakukan aktivitas bersama dan belajar bersama. Kamu kenal orang-orangnya sehingga
ketika kumpul, kamu berada dalam kelompok yang sama. Kamu tidak berada dalam satu
kerumunan yang isinya orang asing.
3. Kenapa kita harus bisa hidup secara berkelompok atau hidup bersosialisasi ?
Dalam buku Pengelolaan Lingkungan Sosial (2005), sebagai makhluk sosial, manusia
tidak pernah bisa hidup seorang diri. Di mana pun dan bila mana pun, manusia senantiasa
memerlukan kerja sama dengan orang lain.