Sap Maternitas Kamis
Sap Maternitas Kamis
PENGKAJIAN
Ny. T, 23 tahun seorang ibu rumah tangga dengan pendidikan terakhir Diploma III
Ekonomi baru saja melahirkan pada tanggal 1 januari 2020. Ny. T mengatakan bahwa
belum mengetahui cara perawatan payudara (breast care) dan pijat oksitosin yang benar.
1. Faktor Predisposisi
A. Riwayat Keperawatan
Ny. T berusia 23 tahun berpendidikan terakhir D III Ekonomi, Pasien merupakan
ibu rumah tangga, beragama islam, Pasien baru melahirkan di RSIA Wijaya
Kusuma, Pasien di pindahkan ke ruang anggrek pukul 08.00 WIB, Berat badan
Pasien 65 Kg,Tinggi badan 150 cm (IMT : 28,9) dan Hasil TTV : TD: 110/80
mmhg, N: 78x/menit, RR: 20x/menit , S: 36,8 ℃. , Pasien mengatakan bahwa
baru pertama kali hamil dan melahirkan, Pasien mengatakan jika ASI nya tidak
keluar payudara pasien terasa nyeri dan pasien mengatasinya dengan memberikan
minyak oles.
B. Kesiapan Belajar
Pasien mengatakan semua hal akan dia lakukan asal ASI nya dapat keluar dan
lancar. Pengetahuan pasien dan keluarga tentang perawatan payudara serta pijat
oksitosin kurang, karena pasien belum pernah mendapatkan informasi mengenai
perawatan payudara dan pijat oksitosin. Pasien dapat berkomunikasi dengan
menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik.
C. Motivasi Belajar
Pasien memliki motivasi belajar dengan mengikuti penyuluhan kesehatan yang
akan diberikan mahasiswa keperwatan karena merasa ingin mengetahui perawatan
payudara dan pijat oksitosin.
D. Kemampuan Membaca
Pasien memliki kemampuan membaca dan menulis cukup baik. Ketika diberikan
sebuah contoh bacaan berupa “leaflet” tentang manfaat perawatan payudara dan
pijat oksitosin pasien dapat menjelaskan kembali inti dari isi “leaflet” itu tanpa
menggunakan alat bantu baca. Pasien mengatakan lebih menyukai bahan diskusi
yang bergambar karena dapat mudah dimengerti.
2. Faktor Pemungkin
Pasien mengatakan bahwa produksi ASI nya belum keluar dan tidak mengetahui
bagaimana cara yang benar untuk mengeluarkan ASI,.
3. Faktor Penguat
Pasien mengatakan belum pernah membacca tentang perawatan payudara, dan
suaminya menyarankan untuk pergi ke puskesmas agar mendapatkan penyuluh
kesehatan tentang perawatan payudara dan pijat oksitosin.
4. Diagnosis Keperawatan
Defisit pengetahuan b.d kurangnya tepapar informasi d.d klien tidak banyak
mengetahui tentang perawatan payudara (Breastcare & Pijat Oksitosin).
5. Rencana Keperawatan
Untuk menyelesaikan diagnosis keperawatan tersebut ditetapkan intervensi
keperawatan berupa Edukasi kesehatan mengenai perawatan payudara (Breastcare &
Pijat Oksitosin).
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
PERAWATAN PAYUDARA (BREAST CARE) & PIJAT OKSITOSIN
Pokok Bahasan : Perawatan Payudara Breastcare & Pijat Oksitosin
Hari/Tanggal : Selasa, 14 Januari 2020
Waktu : 08.00 WIB – Selesai
Tempat : Kamar Ny. T
Penyaji : Mahasiswa keperawatan Nur Azizah & Suci Nadia
I. Diagnosis Keperawatan
Defisit pengetahuan b.d kurangnya tepapar informasi d.d klien tidak banyak
mengetahui tentang perawatan payudara (Breastcare & Pijat Oksitosin).
II. Tujuan
A. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, Ny. T diharapkan dapat
melakukan Perawatan Payudara (Breastcare & Pijat Oksitosin).
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, klien akan mampu :
1. Menjelaskan kembali pengertian Perawatan Payudara (Breastcare)
2. Menjelaskan kembali manfaat Perawatan Payudara (Breastcare)
3. Menyebutkan kembali kelainan puting susu
4. Mempraktekan kembali cara Perawatan Payudara (Breastcare )
III. Sasaran
Sasaran penyuluhan kesehatan kepada Ny. T
IV. Media
1. Lembar Balik
2. Leaflet
3. Power Point
V. Metode
Ceramah, demonstrasi dan diskusi (tanya jawab).
VI. Rancangan/Setting Tempat
Keterangan :
v
: Mahasiswa/perawat
: Klien
: Alat peraga/media
Kegiatan
No. Tahapan Waktu
Penyuluhan Audience
1. Fase Pra 2 menit 1. Menyiapkan alat dan materi 1. Duduk dengan
Orientasi 2. Persiapan peserta tenang
2. Mengikuti
instruksi
2. Fase 3 menit 1. Mengucapkan salam. 1. Menjawab
Orientasi 2. Memperkenalkan diri salam.
3. Menyampaikan kontrak 2. Menyimak
waktu. 3. Menyimak.
4. Menyampaikan tujuan. 4. Menyimak.
Terkadang, puting susu akan masuk ke dalam payudara, Penyebabnya bisa dari
genetik, jaringan parut, atau menyusui. Tidak ada yang salah dengan puting masuk
kedalam, karena puting akan menonjol atau keluar ketika dirangsang.
b. Datar
Jika puting memiliki bagian atas yang datar, dan terlihat samar dengan bagian
lingkaran puting, maka ia dianggap sebagai puting datar. Karena puting merupakan
bagian sensitif pada payudara, maka puting yang datar akan menonjol ketika
terangsang. Namun, ia akan kembali ke bentuk aslinya ketika rangsangan hilang.
c. Menonjol
d. Segitiga
Puting ini berbentuk segitiga yang cenderung menonjol keluar dan memiliki ujung
yang dapat mengeras ketika dirangsang. Stimulus bisa dari apa saja, termasuk suhu
kamar, kebasahan, pakaian tertentu, stimulasi seksual, dan peningkatan aliran darah
pada umumnya.
e. Puting berlebih
Ini pada dasarnya adalah sebuah puting ekstra yang terjadi secara genetik. Puting
yang lebih ini bisa muncul sebagai lingkaran puting datar yang berada di bawah atau
di dekat puting yang aktif, dan biasanya puting ekstra ini hanya ada satu.
f. Berbulu
Setiap orang memiliki folikel rambut di daerah lingkaran puting. Seperti yang
banyak terjadi, beberapa orang yang berbulu lebat akan memiliki bulu di
bagian-bagian tertentu pada tubuh. Memiliki rambut di lingkaran puting dapat
berbahaya bagi beberapa orang, namun ada solusi cepat yang dapat
menghilangkan mereka, yaitu dengan mencabutnya. Jika folikel rambut ini
menjadi menyakitkan, terus tumbuh, atau gatal dan bersisik, periksalah ke
dokter Anda. Ini bisa menjadi tanda infeksi atau kanker.
4. Cara Perawatan Payudara (Breastcare)
Persiapan Alat dan bahan :
a. Minyak kelapa
b. Gelas susu
c. Air panas dan air dingin dalam wadah atau baskom kecil
d. Waslap atau sapu tangan dari handuk
e. Handuk bersih
Pelaksanaan :
1. Kompres kedua payudara dengan waslap hangat selama 2 menit, lalu ganti
dengan kopres waslap dingin selama satu menit, kompres bergantian
selama tiga kali berturut-turut dan akhiri dengan kompres hangat
I. Diagnosis Keperawatan
Defisit pengetahuan b.d kurangnya tepapar informasi d.d klien tidak banyak
mengetahui tentang Pijat Oksitosin.
Tujuan
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, Ny. T diharapkan dapat
melakukan Pijat Oksitosin.
C. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, klien akan mampu :
5. Menjelaskan kembali pengertian Pijat Oksitosin
6. Menjelaskan kembali manfaat Pijat Oksitosin.
7. Mempraktekan kembali cara Pijat Oksitosin.
X. Sasaran
Sasaran penyuluhan kesehatan kepada Ny. T
XI. Media
4. Lembar Balik
5. Leaflet
6. Power Point
XII. Metode
Ceramah, demonstrasi dan diskusi (tanya jawab).
v
: Mahasiswa/perawat
: Klien
: Alat peraga/media
Kegiatan
No. Tahapan Waktu
Penyuluhan Audience
1. Fase Pra 2 menit 3. Menyiapkan alat dan materi 3. Duduk dengan
Orientasi 4. Persiapan peserta tenang
4. Mengikuti
instruksi
2. Fase 3 menit 5. Mengucapkan salam. 5. Menjawab
Orientasi 6. Memperkenalkan diri salam.
7. Menyampaikan kontrak 6. Menyimak
waktu. 7. Menyimak.
8. Menyampaikan tujuan. 8. Menyimak.
4. Fase 5
Terminas menit 4. Mengevaluasi hasil 4. Mengajukan
i pembelajaran dengan pertanyaan.
mengajukan pertanyaan 5. Menerima
sesuai materi pembelajaran. leaflet
5. Memberikan leaflet 6. Menjawab
6. Mengucapkan salam salam
XV. Kriteria Evaluasi
D. Struktur
Adanya koordinasi dengan klien dan suami tentang pelaksanaan pendidikan
kesehatan
E. Proses
4. Klien mengikuti pendidikan kesehatan dari awal hingga akhir
5. Klien akan terlihat antusias dan aktif mengikuti pendidikan kesehatan
6. Klien memberikan respon atau umpan balik berupa pertanyaan atau saran
F. Hasil :
1. Menjelaskan kembali pengertian Pijat Oksitosin
2. Menjelaskan kembali manfaat Pijat Oksitosin.
3. Mempraktekan kembali cara Pijat Oksitosin.
MATERI
1. PENGERTIAN
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran produksi
ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae)
sampai tulang costae kelima- keenam dan merupakan usaha untuk merangsang
hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan (Yohmi & Roesli, 2009)
2. MANFAAT
a. Memberikan kenyamanan pada ibu
b. Mengurangi bengkak (engorgement)
c. Mengurangi sumbatan ASI
d. Merangsang pelepasan hormon oksitosin
e. Mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit (Depkes RI, 2007).
DAFTAR PUSTAKA