Makalah Taxonomy Beolm Fix
Makalah Taxonomy Beolm Fix
Disusun Oleh:
TAHUN 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Taksonomi pada dasarnya merupakan usaha pengelompokan yang disusun dan diurut
berdasarkan ciri-ciri suatu bidang tertentu. Sebagai contoh, taksonomi dalam bidang ilmu fisika
menghasilkan pengelompokan benda kedalam benda cair, benda padat, dan gas. Taksonomi
dalam bidang ilmu botani mengelompokkan tumbuhan berdasakan karakteristik tertentu,
misalnya kelompok tumbuhan bersel satu dan tumbuhan bersel banyak. Taksonomi tujuan
pembelajaran adalah pengelompokan tujuan pembelajaran dalam kawasan kognitif, afektif dan
psikomotorik
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam
melaksanakan pembelajaran. Sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya
tujuan tersebut. Dilihat dari sejarahnya tujuan pembelajaran pertama kali diperkenalkan oleh B.F.
Skinner pada tahun 1950 yang diterapkannya dalam ilmu perilaku (behavioral science) dengan
maksud untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Kemudian diikuti oleh Robert Mager yang
menulis buku yang berjudul Preparing Instructional Objective pada tahun 1962. Selanjutnya
diterapkan secara meluas pada tahun 1970 di seluruh lembaga pendidikan termasuk di Indonesia
(Uno, 2008).
Keuntungan yang dapat diperoleh melalui penuangan tujuan pembelajaran adalah sebagai
berikut:
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, kami merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian, dan manfaat dari tujuan pembelajaran?
2. Apa tujuan pembelajaran IPS?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, kami merumuskan tujuan masalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Pengertian dan manfat dari tujuan pembelajaran
2. Untuk mengetahui tujuan pembelajaran IPS
BAB II
PEMBAHASAN
Taksonomi berasal dari bahasa Yunani tassein berarti untuk mengklasifikasi dan nomos
yang berarti aturan. Taksonomi berarti klasifikasi berhirarki dari sesuatu atau prinsip yang
mendasari klasifikasi. Semua hal yang bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian-kejadian
sampai pada kemampuan berpikir dapat diklasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi.
Taksonomi tujuan pembelajaran adalah pengelompokan tujuan pembelajaran dalam kawasan
kognitif, afektif dan psikomotorik. Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu
dipertimbangkan dalam melaksanakan pembelajaran. Sebab segala kegiatan pembelajaran
muaranya pada tercapainya tujuan tersebut.
Agar proses pembelajaran dapat terkonsepsikan dengan baik, maka seorang guru dituntut
untuk mampu menyusun dan merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan tegas. Kendati
demikian, dalam kenyataan di lapangan saat ini, tampaknya kita masih dapat menemukan
permasalahan yang dihadapi guru (calon guru) dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang
hendak dilakukannya, yang berujung pada inefektivitas dan inefesiensi pembelajaran (Sudrajat,
2009).
Merujuk pada tulisan Hamzah B. Uno (2008) berikut ini dikemukakan beberapa pengertian
yang dikemukakan oleh para ahli.
1. Robert F. Mager mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak
dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi
tertentu.
2. Kemp dan David E. Kapel menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran suatu pernyataan
yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam
bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.
3. Henry Ellington menyatakan bahwa tujuan pembelajaran adalah pernyataan yang
diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar.
4. Oemar Hamalik (2005) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi
mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung
pembelajaran.
5. Sementara itu, menurut Standar Proses pada Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, tujuan
pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh
peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Ini berarti kemampuan yang dirumuskan
dalam tujuan pembelajaran mencakup kemampuan yang akan dicapai siswa selama proses
belajar dan hasil akhir belajar pada suatu kompetensi dasar.
Meskipun para ahli memberikan rumusan tujuan pembelajaran yang beragam tapi tampaknya
menunjuk pada esensi yang sama, yaitu:
Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku pada siswa setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran
Tujuan dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik.
Yang menarik untuk digarisbawahi yaitu dari pemikiran Kemp dan David E. Kapel bahwa
perumusan tujuan pembelajaran harus diwujudkan dalam bentuk tertulis. Hal ini
mengandung implikasi bahwa setiap perencanaan pembelajaran seyogyanya dibuat secara
tertulis (written plan).
Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik bagi guru
maupun siswa.
2. Dalam Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses disebutkan bahwa
tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untuk memilih isi mata pelajaran, menata
urutan topik-topik, mengalokasikan waktu, petunjuk dalam memilih alat-alat bantu
pengajaran dan prosedur pengajaran, serta menyediakan ukuran (standar) untuk mengukur
prestasi belajar siswa.
3. Fitriana Elitawati (2002) menginformasikan hasil studi tentang manfaat tujuan dalam
proses belajar mengajar bahwa perlakuan yang berupa pemberian informasi secara jelas
mengenai tujuan pembelajaran khusus kepada siswa pada awal kegiatan proses belajar-
mengajar, ternyata dapat meningkatkan efektifitas belajar siswa. Memperhatikan
penjelasan di atas, tampak bahwa tujuan pembelajaran merupakan salah satu komponen
penting dalam pembelajaran, yang di dalamnya dapat menentukan mutu dan tingkat
efektivitas pembelajaran.
Tujuan pembelajaran IPS adalah untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi warga negara yang
baik dalam kehidupannya di masyarakat, seperti yang telah dikemukakan oleh Gross, ‘to
prepare students to be well functioning citizens in a democratic society’. Selain itu, tujuan IPS
adalah untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa menggunakan penalaran dalam
mengambil keputusan pada setiap persoalan yang dihadapinya.
Dalam Hal ini, Benjamin S. Bloom, membagi tujuan pembelajaran IPS kedalam 3 bidang yang
disebut dengan Taksonomi Bloom, yaitu:
a) Aspek Kognitif
1) Pengetahuan (Knowledge)
Dalam tingkatan ini, tujuan kognitif pembelajaran IPS mencakup:
Pengenalan mengenai peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan,
metodologi, prinsip dasar, dsb.
Pengetahuan mengenai terminologi (penggunaan kata) secara umum
Pengetahuan mengenai fakta yang spesifik
Pengetahuan mengenai konsep dasar
Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan dalam tujuan kognitif pembelajaran
IPS adalah mengasah kemampuan agar dapat mendefinisikan, mengenal,
mencocokkan, mengingat, mengulang, membedakan, mengidentifikasi, menyebut,
melabel, menghubungkan, mencatat sesuatu dan mengungkap kembali suatu
peristiwa.
Sebagai contoh, seorang dosen yang menerangkan mengenai suatu ilmu yang belum
pernah kita ketahui sebelumnya harus menjelaskan dengan baik akan konsep dasar
ilmu tersebut agar mahasiswanya memiliki pembekalan awal yang cukup untuk
lanjut menerima materi yang lebih kompleks terkait dengan ilmu tersebut.
2) Pemahaman (Comprehension)
Tujuan kognitif pembelajaran IPS pada tingkat pemahaman, yakni:
Kemampuan membaca dan memahami gambaran, laporan, tabel, diagram,
arahan, peraturan, dsb.
Kemampuan menafsirkan chart dan grafik
Pemahaman mengenai fakta yang terjadi
Penyesuaian prosedur dengan metode yang diterapkan
Kemampuan memperkirakan kebutuhan
Dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman dalam tujuan kognitif pembelajaran
IPS adalah menerjemahkan, mengubah, mengatur kembali, mengekspresikan,
memberi contoh, mengilustrasikan, menggeneralisasi, menerjemahkan dan
menyimpulkan suatu keadaan.
Sebagai contoh, sesorang yang dimintai penjelasan mengenai suatu hal oleh
temannya dan ia belajar agar dirinya memiliki pengetahuan akan sesuatu hal, maka
orang tersebut akan paham mengenai pengetahuan yang telah ia pelajari sehingga
apabila pengetahuan tersebut dikembangkan lebih lanjut (misal dengan
mengelompokkan materi menggunakan tabel), orang tersebut dapat menerangkan
dengan baik kepada temannya.
3) Aplikasi (Application)
Tujuan kognitif pembelajaran IPS pada tingkat aplikasi, yakni:
Kemampuan dalam menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dsb.
Aplikasi konsep dan prinsip-prinsip ke dalam situasi yang baru
Pemecahan problem matematika
Penyusunan grafik dan chart
Berpendapat didalam menggunakan metode dan prosedur
Dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman dalam tujuan kognitif pembelajaran
IPS adalah mengaplikasikan, mengorganisasikan, merestrukturisasi, memecahkan,
mentransfer, menggunakan, mengklasifikasi, memilih, mendramatisasi, membuat
sket, mendemonstrasikan, mengilustrasikan, menangani, mengkalkulasi.
Sebagai contoh, ketika seorang siswa diberi soal matematika oleh gurunya, maka
siswa tersebut harus memiliki pengetahuan dan paham akan materi soal yang
diberikan, maka siswa tersebut akan dapat mencari jawaban dari soal matematika
dengan pemahaman yang ia terima oleh gurunya.
4) .Analisis (Analysis)
Tujuan kognitif pembelajaran IPS pada tingkat analisis, yakni:
Analisa informasi yang masuk dan menyusun informasi ke dalam bagian yang
lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya
Kemampuan mengenali dan membedakan faktor penyebab dan akibat dari suatu
keadaan yang rumit
Kemampuan mengenal dan menggunakan logika berfikir untuk menyampaikan
suatu alasan
Mengevaluasi relevansi data
Dapat disimpulkan bahwa tingkat analisis dalam tujuan kognitif pembelajaran IPS
adalah dapat membedakan, memilih, membandingkan, membedakan, membuat
diagram, menjelaskan, menganalisis, mengkategorikan, memeriksa, berdebat,
menguji dan melakukan eksperimen.
Sebagai contoh, pada tingkat ini seseorang akan mampu membanding-bandingkan
tingkat keparahan dari setiap penyebab dan menggolongkan setiap penyebab ke
dalam tingkat keparahan yg ditimbulkan (misalnya saja dalam hal kebijakan
pemerintah).
5) Sintesis (Synthesis)
Tujuan kognitif pembelajaran IPS pada tingkat sintesis, yakni:
Penejelasan mengenai struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya
tidak terlihat
Kemampuan mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk
menghasilkan solusi yg dibutuhkan
Mengungkapkan suatu konsepsi yang terorganisasi secara baik
Merumskan sesuatu konsepsi baru
Dapat disimpulkan bahwa tingkat sintesis dalam tujuan kognitif pembelajaran IPS
adalah memadukan, mengkomposisi, membangun, merencanakan, memodifikasi,
memformulasi.
Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi
untuk menurunkan tingkat reject di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap
semua penyebab turunnya kualitas produk.
6) Evaluasi (Evaluation)
Tujuan kognitif pembelajaran IPS pada tingkat evaluasi, yakni:
Memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dsb dengan
menggunakan kriteria yang cocok atau standar yg ada untuk memastikan nilai
efektivitas atau manfaatnya
Menyesuaikan nilai suatu pekerjaan
Dapat disimpulkan bahwa tingkat evaluasi dalam tujuan kognitif pembelajaran IPS
adalah menyimpulkan, menyesuaikan, meranking, mendukung, mengradasi,
menjelaskan, menilai, menyeleksi, mengapresiasi, membobot, merevisi dan
memperbaiki.
Sebagai contoh, sekelompok mahasiswa yang mengikuti program kreativitas
mahasiswa ditugasi untuk membuat sebuah proposal dengan syarat yang telah
ditantukan oleh DIKTI. Sebelum proposal dikumpulkan ke DIKTI, maka tiap
proposal yang akan dikirim terlebih dahulu di koreksi oleh pihak yang bersangkutan.
Ternyata, banyak hal yang masih perlu direvisi lagi bila proposal tersebut ingin
diterima oleh DIKTI. Dalam hal ini, apabila orang tersebut sukses dalam merevisi
proposalnya sebelum dikirim ke DIKTI, berarti ia sudah melakukan evaluasi
terhadap hasil pekerjaan kelompok PKM nya.
b) Aspek Afektif
Aspek afektif dalam pembelajaran IPS mencakup perilaku-perilaku yang menekankan pada
aspek perasaan dan emosi serta derajat penerimaan atau penolakan siswa pada materi
pembelajaran IPS yang diberikan.
2. Tanggapan (responding)
Yakni Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya. Meliputi
persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan. Tujuan lainnya
adalah untuk dapat aktif berpartisipasi seperti dalam hal mampu membuktikan,
memberitahukan, menolong, melakukan dengan suka rela serta mengklaim terhadap
sesuatu yang telah menjadi hak kita.
3. Penghargaan (valuating)
Yakni berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu objek,
fenomena, atau tingkah laku. Tujuan afektif pembelajaran IPS pada tingkat
penghargaan, yakni:
Menerima nilai-nilai/ norma
Taat kepada nilai/norma
Memegang teguh nilai/norma
Apabila perilaku seseorang telah mencerminkan perilaku tersebut, maka seseorang
itu patut diberi penghargaan atas apa yang telah ia capai, misalnya saja dengan
pujian, dsb.
4. Pengorganisasian (organization)
Tujuan afektif pembelajaran IPS pada tingkat pengorganisasian, yakni:
Menghubungkan nilai/norma yang dianutnya
Mengintegrasikan nilai/norma kedalam kebiasaan hidup sehari-hari
Memadukan nilai-nilai yang berbeda,
Menyelesaikan konflik di antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang
konsisten.
5. Karakterisasi berdasarkan nilai-nilai (characterization by value)
Yakni internalisasi nilai/norma menjadi pola hidup seperti dalam bertingkah laku.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPS secara khusus adalah melakukan
tindakan, mengajukan pertanyaan, menjelaskan, memilih, menjawab, mengikuti dan
menceritakan.
c) Aspek Psikomotorik
Aspek psikomotorik mencakup perilaku-perilaku yang menekankan pada aspek
keterampilan motorik (gerakan).
PENUTUP
Taksonomi berasal dari bahasa Yunani tassein berarti untuk mengklasifikasi dan nomos
yang berarti aturan. Taksonomi berarti klasifikasi berhirarki dari sesuatu atau prinsip yang
mendasari klasifikasi. Semua hal yang bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian-kejadian
sampai pada kemampuan berpikir dapat diklasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi.
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam
melaksanakan pembelajaran. Sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya
tujuan tersebut.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2002) mengidentifikasi 4 (empat) manfaat dari tujuan
pembelajaran, yaitu:
Tujuan pembelajaran IPS adalah untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi warga negara
yang baik dalam kehidupannya di masyarakat, seperti yang telah dikemukakan oleh Gross, ‘to
prepare students to be well functioning citizens in a democratic society’. Selain itu, tujuan IPS
adalah untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa menggunakan penalaran dalam
mengambil keputusan pada setiap persoalan yang dihadapinya.
Dalam Hal ini, Benjamin S. Bloom, membagi tujuan pembelajaran IPS kedalam 3 bidang
yang disebut dengan Taksonomi Bloom, yaitu: Aspek kognitif, Aspek Afektif, dan Aspek
Psikomotorik
https://www.google.com/amp/s/bungsunda88.wordpress.com/2013/10/09/taksonomi-dalam-
pembelajaran/amp/
http://atikatikaaziz.blogspot.com/2010/09/taksonomi-bloom-sebagai-tujuan.html?m=1
https://dokumen.tips/download/link/taksonomi-bloom-sebagai-tujuan-pembelajaran-ips