Anda di halaman 1dari 12

TUMBUH KEMBANG ANAK

MASALAH GIZI ANAK BALITA

OLEH : KELOMPOK 6
Ni Kadek Putri Agustira (07)
Ni Luh Suniathi Antari (16)
Ida Ayu Nyoman Trisna Ari Santi (30)
Ni Made Sepdianjayanti (31)
Sheylla Tara Audina (34)
Ni Kadek Karisma Diah Saptaningrum (51)

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
JURUSAN GIZI PRODI SARJANA GIZI DAN DIETETIKA
DENPASAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha
Esa karena berkat rahmat-Nya, makalah ini dapat tersusun sesuai dengan rencana. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Tumbuh Kembang Anak. Dalam makalah ini
kami membahas tentang materi terkait Masalah Gizi Anak Balita.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita terkait tentang materi Masalah Gizi Anak Balita. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan selanjutnya, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat.

Denpasar, 16 Agustus 2020


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah ...........................................................................................1
Rumusan Masalah .....................................................................................................1
Tujuan .......................................................................................................................1
Manfaat .....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Masalah Gizi............................................................................................3
Masalah Gizi Pada Balita...........................................................................................3
Faktor-Faktor Penyebab Masalah Gizi......................................................................7
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ...............................................................................................................8
Saran .........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan syarat mutlak menuju
pembangunan di segala bidang. Status gizi merupakan salah satu faktor yang sangat
berpengaruh pada kualitas SDM terutama yang terkait dengan kecerdasan, produktivitas,
dan kreativitas.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada
masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan
anak selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas,
kesadaran sosial, emosional, dan inteligensia berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian
juga dibentuk pada masa ini. Bahkan ada seorang sarjana yang mengatakan bahwa the
child is the father of the man. Sehingga setiap kelainan sekecil apapun apabila tidak
terdeteksi apalagi tidak ditangani dengan baik akan mengurangi kualitas sumber daya
manusia kelak.
Balita termasuk ke dalam kelompok usia beresiko tinggi terhadap penyakit.
Kekurangan maupun kelebihan asupan zat gizi pada balita yang dapat mempengaruhi
status gizi dan status kesehatannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari masalah gizi?
2. Apa saja faktor penyebab masalah gizi?
3. Apa saja masalah gizi pada anak balita?
C. Tujuan
1. Memahami pengertian masalah gizi.
2. Memahami faktor penyebab masalah gizi.
3. Memahami masalah gizi yang dialami pada anak balita.

1
D. Manfaat
Berdasarkan tujuan dari makalah ini, maka maanfaat yang ingin diperoleh adalah
sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
 Mendapatkan ilmu tambahan mengenai pengertian, faktor penyebab,
serta masalah gizi anak balita
 Digunakan sebagai bahan evaluasi dan referensi untuk materi terkait.

2. Manfaat Praktis

 Bagi pembaca, dapat menjadi sumber belajar sebagai referensi materi


tumbuh kembang anak.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MASALAH GIZI

Masalah gizi merupakan masalah kesehatan yang diderita olehbanyak Negara,


terutama Negara-Negara yang sedang berkembang. Masalah Gizi ini muncul dalam bentuk
keadaan kekurangan Gizi dan dalam bentuk kelebihan gizi. Dalam perkembangan sejarah
gizi di Indonesia, bersamaan dengan makin berkembangnya kemajuan diberbagai bidang
kehidupan, terutama sosialekonomi dan budaya serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan
informasi, ternyata maslah kurang gizi tetap terjadi bahkan muncul masalahkelebihan gizi
yang menimbulkan kegemukan dan obesitas. Dengan situasi itu Indonesia kini mengalami
keadaan dua masalah kekurangan dan kelebihan gizi yang sering disebut masalah gizi
ganda. Timbulnya beban masalah gizi sangat kompleks karena terkait berbagai faktor yang
menyangkut genetika, fasilitas kesehatan, perilaku sehat dari masyarakat dan lingkungan
hidupnya.

B. MASALAH GIZI PADA BALITA


Masalah gizi pada balita dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Masalah yang telah dapat dikendalikan, antara lain :
a. Kurang Vitamin A
Vitamin A (retinol) terlibat dalam pembentukan, produksi, dan pertumbuhan sel
darah merah, sel limfosit, antibodi juga integritas sel epitel pelapis tubuh.
Suplementasi vitamin A Kapsul Biru (dosis 100.000 IU) diberikan pada bayi umur
6 – 11 bulan dan Kapsul Merah (dosis 200.000 IU) diberikan pada anak umur 12 –
59 bulan. Pemberian vitamin A dapat mencegah rabun senja, xeroftalmia,
kerusakan kornea dan kebutaan.

b. Masalah GAKY
Penyakit yang diakibatkan kekurangan mineral Yodium kronis, menyebabkan
pembesaran kelenjar gondok. Pentingnya iodium dalam tubuh manusia untuk
3
metabolisme terhadap penyakit gondok. Kekurangan mineral iodium pada anak
dapat menyebabkan pembesaran kelenjar gondok, gangguan fungsi mental, dan
perkembangan fisik. Zat iodium penting untuk kecerdasan anak.
Iodium adalah jenis elemen mineral mikro kedua sesudah zat besi yang dianggap
penting bagi kesehatan tubuh manusia walaupun sesungguhnya jumlah kebutuhan
tidak sebanyak zat-zat gizi lainnya. Zat iodium dapat diperoleh dari bahan makanan
dan pada garam yang telah diiodisasi.

c. Anemia Gizi Besi


Anemia adalah penyakit yang disebabkan karena keadaan menurunnya kadar
hemoglobin, hematocrit, dan jumlah sel darah merah di bawah nilai normal.
Anemia pada anak disebabkan kebutuhan Fe yang meningkat akibat pertumbuhan si
anak yang pesat dan infeksi akut berulang. Gejalanya anak tampak lemas, mudah
lelah, dan pucat. Selain itu, anak dengan defisiensi (kurang) zat besi ternyata
memiliki kemampuan mengingat dan memusatkan perhatian lebih rendah
dibandingkan dengan anak yang cukup asupan zat besinya. Untuk meningkatkan
penyerapan zat besi oleh tubuh, kombinasikan bahan makanan sumber zat besi
dengan vitamin C.

4
2. Masalah yang belum selesai (un-finished agenda)
a. Balita Pendek (Stunting)
Stunting adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang
kurang jika dibandingkan dengan umurnya. Kondisi ini diukur dengan panjang atau
tinggi badan yang kurang dari -2 SD pertumbuhan anak dari WHO. Kondisi
kesehatan dan gizi ibu sebelum dan saat kehamilan, serta masa nifas mempengaruhi
pertumbuhan janin dan risiko terjadinya stunting. Faktor lain adalah postur tubuh
ibu (pendek), jarak kehamilan yang terlalu dekat, ibu yang masih remaja serta
asupan nutrisi yang kurang saat kehamilan. Umur kehamilan ibu yang terlalu muda
beresiko melahirkan bayi BBLR, dimana 20% bayi BBLR beresiko stunting.
Upaya yang dilakukan untuk menurunkan prevalensi stunting adalah :
- Ibu Hamil dan Ibu Bersalin
Memberikan intervensi pada 1.000 HPK, mengupayakan jaminan mutu ANC
terpadu, meningkatkan persalinan di fasilitas kesehatan, pemberian PMT pada
bumil KEK, pemberantasan kecacingan, pemberian tablet tambah darah pada
bumil, konseling IMD dan ASI Eksklusif, pelayanan KB.
- Balita
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita, pemberian PMT dan MP-
ASI, menyelenggarakan stimulasi dini perkembangan anak
- Remaja
Pemberian tablet tambah darah, pendidikan kesehatan reproduksi, penyuluhan
PHBS dan Germas

b. Balita Gizi Kurang (Underweight)


Underweight merupakan gabungan dari gizi buruk dan gizi kurang, dimana nilai Z
score BB/U kurang dari -2 SD. Underweight disebabkan oleh banyak faktor yang
saling terkait, baik secara langsung (penyakit infeksi dan tidak cukupnya asupan
gizi secara kuantitas dan kualitas) maupun tidak langsung yaitu jangkauan dan

5
kualitas pelayanan kesehatan, pola asuh anak yang kurang memadai, kurang
baiknya sanitasi lingkungan, dan rendahnya ketahanan pangan di rumah tangga.

c. Balita Kurus (Wasting)


Wasting didasarkan pada indeks Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB)
atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) dengan ambang batas (Z-score)
<-2 SD. Anak yang kurus sangat mudah terkena penyakit infeksi dan apabila
keadaan ini terus berlanjut, maka dapat memengaruhi intellectual performance,
kapasitas kerja, mengganggu pertumbuhan jasmani, kecerdasan anak dan kondisi
kesehatannya di usia selanjutnya. Balita kurus merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang penting karena memiliki dampak yang besar dan meningkatkan
risiko kesakitan dan kematian anak.

3. Masalah baru yang mengancam kesehatan masyarakat (emerging problem)


- Kegemukan / Obesitas
Kegemukan akan menjadi faktor risiko yang dapat memicu timbulnya gangguan
metabolic dan penyakit degenerative sebagai dampak saat usia lanjut. Dengan
berbagai cara untuk mencegah obesitas berlanjut. Cara untuk mengendalikan
kegemukan adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang, Jika pola ini
dilaksanakan, berat badan bayi relatif normal dan sehat. Selain itu dengan :
1. Orangtua perlu melakukan pencegahan seperti mengendalikan pola makan
anak agar tetap seimbang. Awasi kebiasaan makannya, jangan berikan
makanan yang kandungan lemaknya tinggi.
2. Perbanyak makan sayuran setiap makan. Jangan banyak diberikan masakan
yang mengandung banyak lemak seperti santan yang terlalu kental.
3. Selain itu memberikan cemilan yang sehat seperti buah-buahan.
4. Jangan terlalu banyak memberikan makanan dan minuman manis, karena itu
adalah sumber kalori yang dapat meningkatkan berat badan.
5. Upayakan melibatkan anak pada aktivitas yang bisa mengeluarkan energinya,
terutama di luar ruangan seperti lari, berenang, atau bermain bola, dan lain-lain.

6
6. Dan tentunya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi bagaimana solusinya
yang terbaik bagi anak anda.

C. FAKTOR PENYEBAB MASALAH GIZI


a. Penyebab Langsung
- Asupan zat gizi
- Penyakit infeksi
b. Penyebab Tidak Langsung
- Masalah ekonomi dan politik
- Ketersediaan pangan di rumah tangga
- Kualitas keamanan pangan
- Pola asuh ibu
- Pelayanan Kesehatan

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Status gizi merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada kualitas
SDM terutama yang terkait dengan kecerdasan, produktivitas, dan kreativitas. Periode
penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Namun Balita termasuk ke
dalam kelompok usia beresiko tinggi terhadap penyakit. Kekurangan maupun kelebihan
asupan zat gizi.
Masalah gizi pada anak balita di kelompokkan menjadi 3 yaitu : Masalah yang
telah dapat dikendalikan meliputi (Kurang Vitamin A, Masalah GAKY, Anemia Gizi
Besi). Masalah yang belum selesai (un-finished agenda) dan Masalah baru yang
mengancam kesehatan masyarakat (emerging problem)
Faktor penyebab masalah gizi pada balita ada 2 yaitu Penyebab Langsung
meliputi, Asupan zat gizi dan Penyakit infeksi. Penyebab Tidak Langsung meliputi,
Masalah ekonomi dan politik, Ketersediaan pangan di rumah tangga, Kualitas keamanan
pangan, Pola asuh ibu, Pelayanan Kesehatan

B. Saran
Setelah membaca makalah ini, penulis berharap pembaca lebih mendapatkan
pengetahuan tentang pengertian masalah gizi, faktor penyebab masalah gizi dan masalah
gizi pada anak balita, serta memberikan manfaat baik bagi penulis maupun pembaca
untuk menambah wawasan

8
DAFTAR PUSTAKA

1. http://praktisi-nutrisi-gizi.blogspot.co.id/2014/12/masalah-gizi-balita.html
Diakses Pada : Senin 17 Agustus 2020
2. https://www.scribd.com/document/334259476/Pengertian-Masalah-Gizi
Diakses pada : Senin 17 Agustus 2020

3. Buku Peran Gizi Dalam Siklus Kehidupan, Dr Merryana Adriani, Prof. dr.bambang
Wirjatmadi, Kencana Prenadamedia Group, 2012.
4. Zulfianto ,Nils Aria 2017. Surveilans Gizi Available online :
https://bppsdrnk.kemenkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/11/SURVAILANS-GIZI-FINAL-SC.pdf(diakses pada 17 Agustus
2020)

Anda mungkin juga menyukai