Anda di halaman 1dari 12

Critical Jurnal Report

“Profesi Pendidikan”

Disusun oleh
Nama : Indah Ayu Puspita
Dinda Hariani
Putri Indah Permata Sari Daulay
Santa Agustina Sihotang
Dosen Pengampu : Dra. Dina Ampera, M.Si
Nur Basuki, M.Pd M.PdT
Program Studi : Pendidikan Tata Rias S-1

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


TAHUN AJARAN 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
Rahmat dan Penyertaan-Nya, saya masih bisa menyelesaikan tugas Critical Journal Review ini
dengan baik yang mana untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Profesi Kependidikan. Terima
kasih juga kami ucapkan kepada pihak-pihak yang membantu saya dalam mengerjakan tugas ini,
terutama kepada Dosen.
Adapun ulasan-ulasan yang saya peroleh dari jurnal yaitu, mulai dari Identitas Jurnal,
Keunggulan dan Kelemahan Jurnal, serta Kesimpulan dan Saran dari jurnal tersebut. Terlepas
dari itu semua, saya juga menyadari bahwa tugas Critical Journal Review yang saya kerjakan ini
masih ada kekurangan dan kesalahan baik dari segi penyusunan kalimat maupun pembahasan
materi nya serta jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, saya sangat berharap kepada pembaca sekalian yang membaca Tugas
saya ini dengan senang hati saya menerima dan membutuhkan saran, kritik serta ide-ide dari
pembaca sekalian. Demikianlah kata pengantar dari saya, jika ada kesalahan mohon dimaafkan.
Sekian dan Terimakasih.

Medan, Maret 2019

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR..................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CJR.................................................................1

B. Tujuan Penulisan CJR.............................................................................1

C. Manfaat CJR............................................................................................1

D. Identitas Artikel dan Journal yang direview.................................... 2

BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL

A. Pendahuluan ...........................................................................................3

B. Deskripsi isi.............................................................................................4

BAB III PEMBAHASAN.............................................................................5

A. Pembahasan Isi Jurnal............................................................................5


B. Kelebihan & Kelemahan.......................................................................7

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................8
B. Saran........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Critical Journal Review (CJR) adalah sesuatu hal yang penting bagi kalangan mahasiswa
khususnya bagi Universitas yang sudah menetapkan KKNI, dimana hal ini sudah menjadi tugas
rutin bagi setiap mahasiswa karena mengkritik suatu jurnal tujuannya ialah untuk mempermudah
mahasiswa membahas inti hasil penelitian yang telah ada di dalam jurnal tersebut. Adapun
beberapa hal yang perlu di kritik dalam suatu jurnal ialah Judul Jurnal, Identitas
Jurnal/Pengarang, ISSN Jurnal, Subyek dan Metode Jurnal, Langkah Penelitian, Kelebihan dan
Kekurangan Jurnal, Pembahasan Jurnal, serta Kesimpulan dan Saran Jurnal.

B. Tujuan Penulisan CJR

Adapun tujuan penulisan dalam membuat Critical Journal Review ini ialah:

1. Untuk melengkapi salah satu tugas Critical Journal Report dari mata kuliah Profesi
Kependidikan.
2. Untuk menambah pengetahuan tentang suatu hal dari hasil kritik jurnal.
3. Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisa dan mengkritik suatu
jurnal.
4. Untuk menguatkan kemampuan mahasiswa dalam mengerjakan Critical Journal Review

C. Manfaat CJR

Adapun manfaat penulisan dalam membuat Critical Journal Review ini ialah :

1. Membantu semua kalangan khususnya pembaca dalam mengetahui inti dari hasil
penelitian yang terdapat dalam suatu jurnal.
2. Menjadi bahan referensi bagi Kalangan mahasiswa/pembaca.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pada jurnal yang di kritik.
4. Menambah bahan buat evaluasi dalam pembuatuan suatu jurnal.

1
D. Identitas Buku

1. Judul Artikel : Implementasi Kebijakan Tugas Guru Pembimbing


Khusus pada Pendidikan Inklusif di SD Negeri
se-Kecamatan Junrejo Batu
2. Nama Journal : Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan
3. Edisi Terbit : Januari 2013
4. Pengarang Artikel : Prita Indriawati
5. Penerbit :
6. Kota Terbit :
7. Nomor ISSN : 2337-7623
8. Alamat Situs :

htpp://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmkpp/article/view 1508

2
BAB II

RINGKASAN ISI ARTIKEL

A. Pendahuluan
Pendidikan pada dasarnya merupakan bagian dari hak asasi manusia dan hak
setiap warga negara yang usaha pemenuhannya harus direncanakan, dijalankan dan
dievaluasi sebaik mungkin. Pemenuhan atas hak untuk mendapatkan pendidikan yang
bermutu merupakan ukuran keadilan, pemerataan atas hasil pembangunan dan sekaligus
menjadi investasi sumber daya manusia yang diperlukan untuk mendukung
keberlangsungan pembangunan bangsa (Kemendiknas, 2010). Deklarasi universal hak
asasi manusia pada tahun 1948, mengeluarkan pernyataan bahwa pendidikan adalah hak
asasi manusia yang paling dasar (basic human right). Hal tersebut melandasi pemahaman
bahwa setiap orang mempunyai hak atas pendidikan. Pemahaman tersebut kemudian
melahirkan perhatian untuk pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Konteks pendidikan terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (selanjutnya disebut ABK)
dipertegas dengan lahirnya deklarasi the salamanca statement and framework for action
on special needs education tahun 1994 yang memberikan kewajiban bagi sekolah untuk
mengakomodasi semua anak termasuk anak-anak yang memiliki kelainan fisik,
intelektual, sosial, emosional, linguistik maupun kelainan lainnya Deklarasi Internasional
tersebut menjadi cikal bakal lahirnya penyamaan hak ABK untuk mendapatkan
pendidikan tanpa diskriminasi di setiap negara.
Pada pendidikan inklusif dibutuhkan instrument input memadai sebagai
penunjang keberhasilan program inklusifitas. Salah satu diantaranya adalah peran
profesional dari Guru Pembimbing Khusus (GPK). Guru Pembimbing Khusus (GPK)
adalah guru yang bertugas mendampingi di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif
dan memiliki kompetensi dalam menangani siswa berkebutuhan khusus. Hal tersebut
selaras dengan pernyataan dari Scott (1995) bahwa kesuksesan pendidikan inklusif
tergantung pada besarnya keinginan dan kemampuan guru dalam mengakomodasi
kebutuhan individu ABK.
Selanjutnya dalam pendidikan inklusif diperlukan peran serta GPK sebagai center
of education yang mempunyai tugas penting dalam pendampingan ABK. Jabaran

3
mengenai tugas GPK dalam pendidikan inklusif terdapat dalam Permendiknas No. 70.
Tahun 2009 junto Pergub Jatim No. 6 tahun 2011 pasal 10 ayat 1. Kedua grant policy
tersebut menjabarkan tentang tugas dan tanggung jawab Guru Pembimbing Khusus
(GPK) dalam pembelajaran pada pendidikan inklusif yang meliputi: (1) merancang dan
melaksanakan program kekhususan; (2) melakukan proses identifikasi, asesmen dan
menyusun program pembelajaran individual; (3) memodifikasi bahan ajar; (4) melakukan
evaluasi program pembelajaran bersama guru kelas; dan (5) membuat laporan program
dan perkembangan anak berkebutuhan khusus.
B. Deskripsi Isi
Pada jurnal ini akan mengkaji mengenai implementasi tugas Guru Pembimbing
Khusus (GPK) pada pendidikan inklusif di SD Negeri se-Kecamatan Junrejo Batu. Tugas
tersebut berdasarkan kebijakan Permendiknas No 70 tahun 2009 junto Pergub Jatim No 6
tahun 2011 tentang tugas Guru Pembimbing Khusus (GPK) pada pendidikan inklusif.
Sumber data dalam penelitian ini adalah:
1. Guru Pembimbing Khusus (GPK) di SD Negeri se-Kecamatan Junrejo Batu
2. Guru Shadow di SD Negeri se-Kecamatan Junrejo Batu
3. Kepala Sekolah Inklusif di SD Negeri se-Kecamatan Junrejo Batu.

4
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Jurnal
Secara konseptual proses identifikasi ABK menurut artikel yang direview pada
dasarnya dilakukan untuk beberapa keperluan, yakni: penjaringan (screening), pengalih
tanganan (referal), klasifikasi, perencanaan pembelajaran dan pemantauan kemajuan
belajar. Sedangkan menurut Swassing (1985), identifikasi mempunyai dua konsep yaitu
konsep penyaringan (screening) dan identifikasi actual (actual identification).
Berdasarkan Kedua Pendapat di atas, bahwa Identifikasi merupakan kegiatan awal yang
mendahului proses asesmen, dimana proses identifikasi merupakan kegiatan
mengenal/menandai sesuatu, yang dimaknai sebagai proses penjaringan atau proses
menemukan anak apakah mempunyai kelainan/masalah, atau proses pendektesia dini
terhadap anak berkebutuhan khusus.
Assesmen menurut artikel yang direview ialah proses untuk mengumpulkan informasi
tentang kebutuhan khusus siswa. Pada dasarnya assesmen dapat difungsikan sebagai
instrumen identifikasi. Dengan kata lain, assesmen itu adalah alatnya, sedangkan
identifikasi adalah tujuannya. Sedangkan menurut Lenner (1988), assesmen ialah sebagai
proses pengumpulan informasi tentang seseorang anak yang akan digunakan untuk
membuat pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan keadaan anak yang
bersangkutan. Berdasarkan Kedua Pendapat di atas, Bahwa assesmen merupakan
kegiatan profesional yang dilakukan secara khusus untuk menentukan diagnose dari
gangguan/kelainan yang dialami seseorang Implementasi tugas Guru Pembimbing
Khusus (GPK) menurut artikel yang direview dalam merancang dan melaksanakan
program kekhususan ditujukan untuk memberikan program pelayanan sesuai dengan
karakteristik kekhususan ABK. Pada dasarnya program kekhususan bagi ABK
merupakan program pembimbingan non-akademis bagi ABK.
Menurut (htpps://www.google.com/amp/s/mellyandayanicyrus.wordpress.com) bahwa
GPK memiliki peran khusus yaitu :
1. Mengembangkan dan memelihara kesepadanan optimal ABK dengan anak
lain.

5
2. Menjaga agar kehadiran ABK tidak mengganggu pelaksanaan program
pendidikan sekolah umum.
3. Mengembangkan dan meningkatkan program pendidikan inklusi.
4. Mengusahakan keserasian suasana pendidikan di sekolah dan di tengah-tengah
keluarga anak berkebutuhan khusus.

Berdasarkan Kedua Pendapat di atas, bahwa tugas daripada GPK memiliki tugas
dan fungsi sebagai pendamping, dan bekerja sama dengan guru kelas atau guru bidang
studi dalam memberikan assesmen, menyusun program pengajaran individuan.
Disamping itu GPK bertugas memberikan layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan
khusus pada sekolah inklusif. Oleh sebab itu, Seorang GPK harus belatar belakang
pendidikan khusus atau guru reguler yang telah mendapatkan pelatihan yang memadai
tentang layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Implementasi tugas Guru
Pembimbing Khusus (GPK) menurut artikel yang direview dalam upaya memodifikasi
bahan ajar berpedoman pada dalam silabus kelas reguler. Dalam proses pembelajaran,
GPK menggunakan media peraga berupa gambar, kartu gambar, dan lain-lain. Untuk
mata pelajaran berhitun dengan menggunakan alat peraga seperti dakon. Untuk mata
pelajaran membaca dengan menggunakan word card, agar ABK mudah dalam mengeja
kata perkata.

Sedangkan menurut (https://www.google.com/amp/s/asrulywulandari.wordpress.com),


bahwa kurikulum siswa rata-rata/regular disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan/potensi ABK. Modifikasi kurikulum ke bawah diberikan kepada peserta
didik tunagrahita dan modifikasi kurikulum ke atas (eskalasi) untuk peserta didik gifted
and talented. Berdasarkan Kedua Pendapat di atas, bahwa Tugas GPK dalam
memodifikasi bahan ajar adalah menyampaiakan materi ajar ke pada Peserta didik yang
berkebutuhan khusus melalui beberapa modifikasi bahan ajar dengan model-model
pendidikan yang dibutuhkan oleh ABK.

6
B. Kelebihan dan kekurangan isi Artikel Journal
1. Dari aspek ruang lingkup isi artikel :
 Menurut saya bahwa materi yang ada di jurnal tersebut sangat baik dan
mudah dimengerti
 Dari segi pembahasan yang ada di jurnal, bahwa dipaparkan juga antara
perbandingan cara mengajar guru di SD yang satu dengan SD yang satu
lagi. Hal ini membuat jurnal semakin memiliki keunggulan dari sisi
perbandingan.
2. Dari aspek tata bahasa, artikel tersebut merupakan artikel yang menurut saya dari
segi Bahasa sangat mudah dipahami serta penggunaan gaya penulisan Italic
membuat orang yang membaca menjadi lebih paham karena ada nya penggunaan
gaya tulis tersebut.

7
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Dari penjabaran di atas, saya dapat menarik kesimpulan : Identifikasi, assesmen dan PPI
merupakan tiga kegiatan dalam konteks implementasi tugas GPK yang saling berkaitan dan
memiliki fungsi yang saling mendukung. Dalam rangka pelaksanaan tugas tersebut diperlukan
sumber daya manusia maupun sumber daya finansial. Sejauh ini alokasi sumber daya (resources)
yang dimaksud belum terpenuhi. Selain itu struktur birokrasi pada pendidikan inklusif menjadi
kendala mendasar. Kondisi ini berimplikasi pada tidak efektifnya implementasi kebijakan.
Implementasi tugas Guru Pembimbing Khusus (GPK) dalam merancang dan melaksanakan
program kekhususan ditujukan untuk pembimbingan non-akademis bagi ABK. Perbedaan
persepsi dalam pemaknaan (bias) terhadap program kekhususan oleh Guru Pembimbing Khusus
(GPK) menjadikan program ini belum terimplementasi dengan semestinya. Lebih lanjut konteks
kurangnya pembinaan GPK menjadi alasan kaburnya konsep inklusifitas. Hal tersebut
membuktikan bahwa kurang efektifnya implementasi kebijakan berkenaan dengan lemahnya
komunikasi kebijakan tersebut. Modifikasi bahan ajar yang dilakukan Guru Pembimbing Khusus
(GPK) berkaitan dengan cara menemukan dan/atau memberikan bahan ajar yang tepat dalam
pendidikan inklusif sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan individu ABK. Dalam cakupan
tersebut minimnya resource menjadi kendala utama. Belum terpenuhinya kebutuhan finansial
berimplikasi terhadap kebutuhan akses bahan ajar belum terlayani dengan baik.

Rekomendasi

Adapun saran saya selaku pengkritik jurnal ini ialah :

1. Seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah ABK, setidaknya harus memiliki latar
belakang pendidikan yang berhubungan dengan profesi tersebut.
2. Guru pembimbing khusus juga seharusnya sudah kreatif dalam menyampaikan materi
dengan menggunakan modifikasi bahan ajar supaya peserta didik tersebut dapat mengerti
dengan pelajaran yang sama tetapi berbeda pengajarannya

8
DAFTAR PUSTAKA

htpp://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmkpp/article/view 1508

Anda mungkin juga menyukai