SISTEM GASTROINTESTINAL
(Gastrointestinal System)
ISBN no.
BUKU BLOK
SISTEM GASTROINTESTINAL
(Gastrointestinal System)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya penyusunan
buku rancangan pengajaran modul GIT (Gastrointestinal) dapat terlaksana. Modul
ini merupakan salah satu rangkaian modul Ilmu Kedokteran Klinis yang terdapat
dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Fakultas kedokteran Universitas
Malahayati (FK UNIMAL).
Modul Sistem GIT (gastrointestinal) diajarkan pada semester 7 selama 8
minggu. Modul ini berisi dasar-dasar ilmu kedokteran khususnya di bidang sistem
respirasi, yaitu anatomi, Histologi, Patologi Anatomi, Patologi Klinik, Farmakologi,
Parasitologi, Mikrobiologi, Radiologi, Gizi, dan sistem organ terkait.
Tim penyusun berharap modul ini dapat menjadi panduan staf pengajar dan
mahasiswa dalam upaya memberikan pemahaman mahasiswa terhadap ilmu
kedokteran klinis sehingga mahasiswa dapat menerapkannya dalam proses
pembelajaran dan menjadi dokter yang berkompeten sesuai standar kompetensi
dokter Indonesia.
Penyusunan buku rancangan pengajaran modul ini masih memerlukan
perbaikan, karena itu kami tim penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memfasilitasi
penyusunan modul ini, khususnya tim penyusun modul, komisi kurikulum Medical
Education Unit (MEU), rekan-rekan dosen Program Studi Pendidikan Dokter
Universitas Malahayati dan Yayasan Alih Teknologi.
2
DAFTAR ISI
3
TATA TERTIB UMUM
1. Bagi mahasiswa yang tidak mematuhi tata tertib umum tidak dapat
mengikuti setiap kegiatan akademik.
2. Bagi mahasiswa yang terlambat melakukan registrasi tidak berhak
memperoleh pelayanan akademik.
3. Bagi mahasiswa yang tidak mengajukan/merencanakan program studinya
(mengisi KRS) pada waktu yang telah ditentukan sesuai kalender akademik
tidak boleh mengikuti segala aktifitas perkuliahan.
4. Bagi mahasiswa yang terlambat hadir, tidak dapat mengikuti setiap
kegiatan.
5. Bagi mahasiswa yang persentase kehadiran kuliahnya < 75 % dari seluruh
jumlah tatap muka perkuliahan (termasuk diskusi tutorial dan pleno), maka
mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian ( Ujian Teori Sistem).
4
PENDAHULUAN
KARAKTERISTIK MAHASISWA
5
TUJUAN PEMBELAJARAN
SASARAN PEMBELAJARAN
6
POHON TOPIK
SISTEM GASTROINTESTINAL
7
LINGKUP BAHASAN & METODE PENGAJARAN
13
emergensi, dan gangguan
perilaku pada berbagai
tingkatan usia dan jenis
kelamin (Basic Medical
Practice)
Prinsip dasar berbagai
pemeriksaan penunjang
diagnostik (laboratorium
sederhana, USG, EKG, radio
diagnostik, biopsi jaringan)
METODE PENGAJARAN
1. Kuliah Interaktif
Kuliah interaktif dilaksanakan oleh staf pengajar yang memiliki kompetensi
dalam bidang akademik dan topik bahasan. Staf pengajar berperan sebagai
dosen pakar (narasumber) yang menyediakan bahan ajar terkait topik
bahasan. Proses pembelajaran yang diharapkan berlangsung interaktif, tidak
hanya staf pengajar yang memberikan ceramah, namun dengan pemberian
informasi topik bahasan dan rujukan sebelumnya mahasiswa diharapkan
mempersiapkan diri sebelumnya, sehingga terjadi diskusi tanya jawab
seputar topik bahasan. Selain itu mahasiswa diminta mempersiapkan diri
sesuai dengan kegiatan tambahan yang ditentukan dosen pakar seperti
kegiatan bermain peran (role-play/games), menjawab soal individu maupun
dalam kelompok, praktik keterampilan atau penugasan lain yang dilakukan
pada saat kegitan kuliah interaktif berlangsung. Kuliah interaktif ini sangat
14
membantu mahasiswa dalam memahami dan mengintegrasikan
pengetahuan yang diperoleh saat belajar mandiri.
Daftar topik bahasan dan dosen pakar terdapat dalam lampiran 1.
2. Diskusi Problem-Based Learning (PBL)
Diskusi PBL dalam kelompok kecil (10-12 orang) yang dipandu oleh
seorang staf pengajar menggunakan 12 langkah membantu mahasiswa
mengidentifikasi masalah dan memenyusun pembahasan atas topik terkait
skenario kasus pemicu yang disajikan. Staf pengajar berperan sebagai
fasilitator mengawasi jalannya diskusi agar dapat mencapai sasaran
pembelajaran, tidak berperan sebagai narasumber. Diskusi terbagi menjadi
2xpertemuan, pertemuan pertama melalui langkah 1-6 menentukan
learning issues yang akan dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa.
Kemudian pertemuan kedua melalui langkah 7-12. Untuk membahas
learning issues dan melakukan diskusi dan pembahasan hingga selesai.
Kegiatan ini sangat membantu mahasiswa menerapkan pengetahuan yang
telah dimiliki saat belajar mandiri dan upaya mengidentifikasi masalah
serta upaya mengatasi masalah terkait topik bahasan.
3. Pleno
Kegiatan ini merupakan pertemuan seluruh mahasiswa dengan dosen pakar
setelah menjalani diskusi PBL dalam kelompok kecil. Perwakilan
kelompok (minimal3 kelompok) mempersiapkan slide presentasi terkait
proses diskusi dan pembahasan skenario kasus pemicu. Dilakukan
presentasi perwakilan kelompok dan diskusi tanya jawab. Perbedaan
persepsi dan pendapat akan mungkin didapatkan sepanjang proses diskusi
tersebut, dosen pakar yang akan memberikan umpan balik terhadap proses
diskusi dan pembahasan terkait skenario kasus pemicu. Kegiatan ini
penting sebagai upaya pemberian umpan balik kepada mahasiswa dalam
upaya mencapai sasaran pembelajaran.
4. Praktikum keterampilan (Skills Lab)
Praktikum keterampilan dilakukan terkait dengan topik bahasan modul
yang bertujuan untuk melatih aspek keterampilan mahasiswa pada kondisi
simulasi yang bertujuan agar mahasiswa mampu menerapkan ilmu
pengetahuannya sesuai dengan keterampilan terkait topik bahasan.
Kegiatan ini dipandu oleh seorang staf pengajar yang berperan sebagai
instruktur yang akan memandu proses pembelajaran. Kegiatan
dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu tahap pertama instruktur
menjelaskan materi, mengajarkan dan memberi penjelasan/contoh,
kemudian memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berlatih dan
mempraktikan keterampilan yang diajarkan. Pada tahap kedua dilakukan
observasi penilaian atas performa mahasiswa. Instruktur akan memberikan
penilaian dan umpan balik atas performa mahasiswa terkait keterampilan
yang dilatihkan pada topik bahasan tersebut. kegiatan ini sangat penting
15
dalam upaya melatih mahasiswa mencapai kompetensi terkait keterampilan
sesuai topik bahasan yang ditentukan.
5. Belajar mandiri
Kegiatan belajar mandiri merupakan upaya mahasiswa menentukan sendiri
apa yang akan dipelajarinya dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran
terkait topik bahasan. Mahasiswa difasilitasi buku student’s guide.
Kegiatan ini diharapkan dapat digunakan mahasiswa dalam upaya mencari,
memahami, menganalisis serta mengkonstruksi pengetahuan yang baru
dipelajari dengan pengetahuan yang sebelumnya dimiliki.
SUMBER DAYA
MEDIA INSTRUKSIONAL
16
PRASARANA
EVALUASI
17
- Penilaian menggunakan standar penialain acuan patokan (PAP)/criterion
reference
Penilaian Formatif
Evaluasi Proses
Metode Instrumen Frekuensi Domain Keterangan
Tugas tertulis Lembar 4x (pada Kognitif
Menilai dan memberikan
(Rangkuman penilaian pertemuan dan afektif
umpan balik kepada
diskusi PBL) dan umpan kedua mahasiswa terhadap
balik pada diskusi perolehan pengetahuan
buku Log PBL yang didapatkan mahasiswa
skenario 1 pada pertemuan diskusi
dan 2) PBL hari kedua dan juga
umpan balik terhadap sikap
mahasiswa selama diskusi
Observasi Lembar 8x Kognitif, Menilai dan memberikan
praktikum penilaian afektif dan umpan balik kepada
keterampilan dan umpan psikomotor mahasiswa terhadap
(Skills lab) balik pada performa keterampilan
buku Log mahasiswa pada pertemuan
pertama praktikum
keterampilan
Evaluasi Hasil
Metode Instrumen Frekuensi Domain Keterangan
Presentasi Lembar 4x Kognitif, Menilai dan memberikan
pleno umpan afektif dan umpan balik kepada
balik psikomotor mahasiswa terhadap
kemampuan presentasi
mahasiswa dan hasil diskusi
yang diperoleh
18
Penilaian Sumatif
Metode Instrumen Frekuensi Domain Bobot NBL
(%)
Evaluasi proses
Observasi diskusi PBL Lembar 8 Kognitif (C2- 15% 75
penilaian C5), afektif
Observasi praktikum Lembar 5 Kognitif (C2- 15% 75
keterampilan (Skills penilaian C5), afektif dan
lab) psikomotor
Evaluasi Hasil
Ujian tulis MCQ 2 Kognitif (C1- 55% 65
(100 soal) C5)
Ujian Praktikum Lembar 5 Kognitif (C4- 15 % 70
penilaian C5)
TOTAL 100
EVALUASI PROGRAM
RUJUKAN
1. Silvia A.P, Lorraine M.W, Hemoroid, Dalam: Konsep – konsep Klinis Proses
Penyakit, Edisi VI, Patofisiologi Vol.1. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran
EGC. 2005. Hal: 467
2. Susan Galandiuk, MD, Louisville, KY, A Systematic Review of Stapled
Hemorrhoidectomy – Invited Critique, Jama and Archives, Vol. 137 No. 12,
19
December, 2002, http://archsurg.ama.org/egi/content/extract. last update
Desember 2009.
3. Anonim, Hemorhoid, http://www.hemorjoid.net/hemoroid galery.html. 2004,
Last update Desember 2009.
4. Sjamsuhidajat, Wim de Jong. Hemoroid, Dalam: Buku Ajar Ilmu Bedah, Ed.2,
Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2004. Hal: 672 – 675
5. Werner Kahle ( Helmut Leonhardt,werner platzer ), dr Marjadi Hardjasudarma
( alih bahasa ), Berwarna dan teks anatomi Manusia Alat – Alat Dalam, 1998,
Hal: 232
6. Mansjur A dkk ( editor ), Kapita selekta Kedokteran, Jilid II, Edisi III, FK UI,
Jakarta, 1999, pemeriksaan penunjang: 321 – 324.
7. Linchan W.M, Sabiston Buku Ajar Bedah Jilid II,EGC, Jakarta, 1994,hal 56 –
59
8. Brown, John Stuart, Buku Ajar dan Atlas Bedah Minor, alih Bahasa, Devi H,
Ronardy, Melfiawati, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2001.
20