BUNAWI. 2011. Aristektur Strategik CV Asa Agro Corporation, dibimbing oleh AGUS MAULANA dan IDQAN FAHMI
Perkembangan teknologi informasi digital dan telekomunikasi serta tansportasi
memicu percepatan perubahan lingkungan bisnis global. Tren globalisasi perdagangan dan kerjasama-kerjasama ekonomi regional menciptakan iklim usaha yang semakin kompetitif bagi perusahaan. Hal ini bisa menjadi sebuah peluang atau ancaman bagi suatu perusahaan. Bagi perusahaan yang ingin tetap eksis dan terus berkembang di masa depan tidak cukup mengandalkan kesuksesan masa lalu, karena masa depan bukanlah hasil ekstrapolasi masa lalu. Masa depan tidak cukup hanya diimpikan, tetapi harus dibangun. CV Asa Agro Corporation (CV AAC) yang menjadi obyek penelitian ini memiliki bisnis utamanya budidaya jamur tiram putih sejak tahun 2000. Meskipun saat ini bisnis budidaya jamur tiram putihnya masih profitable, pemilik atau manajemen puncak berkeinginan melakukan ekspansi dan diversifikasi untuk perkembangan perusahaan di masa depan. Rencana ini dipicu oleh beberapa tantangan dan keterbatasan yang dihadapi perusahaan saat ini dengan bisnis jamur tiram putihnya. Produk jamur ini bersifat mudah rusak (perisable), bila tidak bisa dijual dalam 1-4 hari akan membusuk dan mendatangkan risiko kerugian bagi perusahaan. Tren fluktuasi harga jamur jangka panjang yang semakin menurun mencerminkan tingkat persaingan yang semakin meningkat di industri budidaya jamur dan potensi keuntungan masa depan yang semakin menurun. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan suatu perencanaan strategi yang bisa mendukung rencana perkembangan perusahaan di masa depan. Arsitektur strategik adalah salah satu pendekatan manajemen strategik yang bisa digunakan membangun masa depan perusahaan. Tujuan arsitektur strategik adalah memetakan jalan bagi masa depan yang diinginkan perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk membuat arsitektur strategik pada CV AAC. Rumusan masalah penelitian, pertama adalah apakah faktor-faktor lingkungan bisnis eksternal dan internal yang berdampak terhadap perkembangan perusahaan. Kedua, bagaimana gambaran industri masa depannya. Ketiga, masa depan seperti apa yang diimpikan manajemen puncak/pemilik saat ini. Keempat, bagaimana rancangan arsitektur strategik CV AAC untuk mencapai masa depan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menjawab rumusan masalah penelitian yaitu menganalisisfaktor-faktor lingkungan bisnis eksternal dan internal yang berdampak pada perkembangan perusahaan. Kedua adalah menganalisis gambaran industry foresight-nya. Ketiga adalah mengkaji masa depan yang diimpikan manajemen puncak/pemilik saat ini. Dan terakhir adalah merancang arsitektur strategik CV AAC. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada perusahaan CV AAC. Pengumpulkan data-data dan fakta-fakta, baik secara observasi lapangan maupun melalui kuesioner yang dianalisis dan dijadikan dasar untuk memberikan rekomendai bagi perusahaan. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan data dan informasi dengan purposive sampling yaitu menentukan terlebih dahulu pihak-pihak yang akan diwawancarai dan diberi kuesioner. Pertimbangan pemilihan responden untuk wawancara dan pemberian kuesioner adalah mereka yang memiliki keahlian dan kompetensi di bidangnya, baik yang berasal dari pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Berdasarkan hasil analisis PESTE (Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, Teknologi dan Ekologi), perusahaan memilki kemampuan di atas rata-rata untuk merespon atau memanfaatkan peluang peningkatan produktivitas melalui penerapan teknologi. Perusahaan juga dapat meningkatkan bisnisnya dengan memanfaatkan peluang-peluang, seperti: tren kesadaran masyarakat yang semakin memperhatikan kesehatan dan lingkungan hidup. Di samping banyaknya peluang yang bisa dimanfaatkan, beberapa faktor lingkungan eksternal memberikan ancaman bagi perusahaan, antara lain: peningkatan biaya energi yang terus naik (BBM,gas, listrik), fluktuasi harga dan semakin langkanya tanah/air bersih. Skor intensitas persangan industri perusahaan saat ini masih dalam taraf sedang dengan skor komulatif 2,12. Skor yang sedang ini mengindikasikan industrinya masih bertumbuh dan belum dalam siklus bisnis mature. Manajemen perusahaan masih bisa mengandalkan industri jamur sebagai salah satu sumber pertumbuhannya di masa mendatang. Berdasarkan analisis lingkungan internal fungsi manajemen, perusahaan telah menjalankan fungsi manajemen secara memadai, meskipun masih terkesan kurang formal dan masih sederhana. Saat ini, perusahaan memiliki lima bagian/departemen fungsional, yaitu: riset dan pengembangan, produksi, pemasaran, admin dan pembelian, serta SDM dan keuangan. Hasil evaluasi faktor internal perusahaan berdasarkan kerangka analisis rantai nilai, mencapai skor 3,63. Hal ini menunjukan kondisi internal perusahaan cukup kuat dan atau di atas rata-rata (skor 2,5). Sementara, hasil analisis kompetensi inti adalah pertama, kemampuan membuat penelitian/riset yang menghasilkan produk-produk unggulan. Kedua, kemampuan melakukan budidaya unik dan lebih efisien dan ketiga adalah kemampuan membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen. Melalui kajian tren PESTE, manajemen perusahaan melihat semakin kuat tren atau konvergensi industri budidaya dengan industri hulunya seperti manufacturing dan jasa.Gambaran industri masa depan(industry foresight) menurut tim FGD atau manajemen perusahaan adalah suatu industri masa depan yang terkonvergensi atau terintegrasi antara industri budidaya, agroindustri dan agroservis. Penulis mengunakan konvergensi/intergrasi industri masa depan ini dengan istilah ‘agribisnis’. Integrasi/konvergensi industri ini juga memberi peluang terciptanya produk-produk bernilai tambah yang besar dan memberikan efek sinergi yang saling melengkapi antar sektor/industri berbeda. Pada akhirnya, integrasi industri ini, tidak hanya melahirkan produk/jasa yang sinergik dan saling melengkapi, tetapi melahirkan produk/jasa yang memberi manfaat yang lebih atau memberi nilai tambah bagi konsumen. Hasil diskusi dalam FGD memberikan visi baru bagi perusahaan yakni menjadi perusahaan agribisnis terpandang di Indonesia melalui inovasi, keunikan kompetensi dan keunggulan produk/jasanya . Sementara strategic intent-nya adalah menjadi pusat rujukan agribisnis terinovatif di Indonesia pada tahun 2020.Arsitektur strategi CV AAC adalah suatu strategik untuk mentransformasikan perusahaan yang bergerak dalam bidang budidaya khususnya jamur tiram putih menjadi perusahaan agribisnis terintegrasi yang meliputi budidaya, agroindustri dan agroservis. Untuk mencapai visi baru atau strategic intent, perusahaan perlu merencanakan pembangunan kompetensi-kompetensi baru khususnya pada bisnis agroindustri dan agroservis. Selain pembangunan kompetensi baru, perusahaan juga perlu membangun infrastruktur dan sistem internalnya agar sanggup mendukung perkembangan perusahaan di masa depan. Implementasi strategic action plan bagi pembangunan infrastuktur dan sistem serta akuisisi kompetensi baru perlu dievaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitasnya. Dukungan manajemen puncak dan antusiasme seluruh anggota organisasi dalam pelaksanaan arsitektur strategik dan strategic action plan juga sangat penting dan menentukan kesuksesan pencapaian strategic intent atau masa depan yang diinginkan perusahaan. Untuk mendukung atmosfir perubahan dan pencapaian masa depan yang diinginkan perusahaan, maka perusahaan perlu mebuat program sosialisasi visi dan misi, nilai-nilai dan budaya perusahaan serta penjelasan perencanaan arsitektur strategik kepada seluruh anggota organisasi agar semua mengetahui dengan jelas arah perusahaan dan apa yang diharapkan perusahaan dari masing-masing karyawan. Perusahaan juga perlu memberdayakan fungsi SDM, tidak hanya mencakup administasi pegawai dan penggajian. Peran bagian SDM menjadi penting dalam menyusun perencanaan sumberdaya yang cocok dengan kompetensi yang dibutuhkan, penyusunan sistem penilaian kinerja yang terkait dengan strategi perusahaan dan pengembangan karyawan, memberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan penguatan nilai-nilai dan budaya perusahaan yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Perusahaan perlu menerapkan manajemen perubahan yang efektif dengan mengantisipasi kendala-kendala yang muncul, khususnya dari kelompok-kelompok status quo atau yang enggan berubah dan memberi insentif bagi atmostif perubahan. Manajemen puncak perlu menciptakan suatu kondisi atau alasan yang dapat menimbulkan sense of urgency akan penting dan perlunya perubahan ini. Penelitian ini hanya terbatas pada perumusan arsitektur strategik CV AAC. Beberapa aspek lain yang bisa menjadi bahan penelitian lanjutan, misalnya: kajian dampak penerapan arsitektur strategi bagi kinerja karyawan atau kinerja perusahaan atau pendekatan operasionalisasi implementasi arsitektur strategik.
Kata kunci: Arstektur Strategik, Industy Foresight, Strategic Intent, Kompetensi Inti dan CV Asa Agro Corporation.