Anda di halaman 1dari 14

TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN

BETTY NEUMAN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Falsafah dan Teori Keperawatan

Dosen Pembimbing :
….

Oleh Kelompok 8
Mohamad Nasrukin Salasa
Burhanuddin Nur Susanto

PROGRAM STUDI ALIH JALUR SARJANA KEPERAWATAN


STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
2019
KATA PENGANTAR

Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang
petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dia anak kedua dari tiga bersaudara
dan merupakan anak perempuan satu-satunya. Setelah lulus SMA Neuman
bekerja sebagai teknisi pada perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak
di Ohio dalam rangka menabung untuk pendidikannya dan membantu ibu serta
adiknya. Adanya program militer di keperawatan mempercepat masuknya
Neuman ke sekolah keperawatan.
Neuman menjabarkan modelnya secara komperehensif (menyeluruh) dan
dinamis. Model tersebut merupakan sebuah tinjauan multidimensional terhadap
individu, kelompok (keluarga), dan masyarakat yang selalu berinteraksi dengan
ketegangan-ketegangan lingkungan. Pada prinsipnya, model tersebut
memfokuskan pada reaksi klien terhadap ketegangan dan faktor-faktor yang
mendukung rekonstitusi (mengembalikan keadaan jasmani) dan adaptasi.
Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang
terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara
keseluruhan) meliputi aspek (variabel) fisiologis, psikologis sosiokultural,
perkembangan dan spiritual yang berhubungan dengan adanya respon-respon
sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal.
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap
stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input,
proses output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan
menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu,
kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat
diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan.
Tujuan dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara
optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai
sistem terbuka maka klien akan selalu berupaya untuk memperoleh,
meningkatkan, dan mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor,
baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk mengusahakannya.
Neuman menyebutkan gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor yang
memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial
atau aktual melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam
praktik keperawatan. Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan
professional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan. Ilmu
keperawatan adalah suatu ilmu yang mempelajari pemenuhan kebutuhan dasar
manusia mulai dari biologis, psikologis , social dan spiritual. Pemenuhan dasar
tersebut diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan dalam praktik
keperawatan professional . Untuk tercapainya suatu keperawatan professional
diperlukan suatu pendekatan yang disebut proses keperawatan dan dokumentasi
keperawatan sebagai data tertulis yang menjelaskan tentang penyampaian
informasi, penerapan sesuai standart praktik, dan pelaksanaan proses
keperawatan. Untuk menjalankan tugas keperawatan , banyak teori keperawatan
yang digunakan, salah satunya adalah Betty Neuman. Model konsep dan teori
keperawatan yang dijelaskan oleh Neuman adalah tentang kemampuan dalam
memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar
manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah
kecemasan yang terjadi akibat sakit dan proses interpersonal.
Ilmu keperawatan terus berkembang, karena ilmu keperawatan merupakan
ilmu terapan yang selalu berubah. oleh karena itu penting bagi profesi
keperawatan dalam mengembangkan sebuah teori dan model keperawatan yang
dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan untuk meningkatkan praktik,
penuntun penelitian dan kurikulum, serta mengidentifikasikan bidang dan tujuan
dari praktik keperawatan.

1.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian konsep teori
2. Untuk mengetahui pengertian model keperawatan
3. Untuk mengetahui konsep Teori dan Model Betty Neuman dalam Praktik
Keperawatan
BAB II

KONSEP DASAR TEORI

2.1 Konsep Teori

Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang abstrak
yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep
keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau
model keperawatan. Teori itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang
membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan
suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah
diobservasi tetapi kurang absolute atau bukti secara langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep
dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi
dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk
menerapkan cara mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang
perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model
praktek keperawatan, mengingat dalam model praktek keperawatan
mengandung komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang
mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam
memberikan pelayanan kepada kebutuhan semua pasien serta adanya
pengetahuan dan keterampilan dalam hal ini dibutuhkan oleh perawat dalam
mengembangkan tujuannya.
Definisi dalam sebuah teori berhubungan dengan arti umum konsep.
Definisi ini menggambarkan aktivitas penting untuk mengukur konsep,
hubungan atau variabel dalam sebuah teori (Tomey dan Alligood, 2006 dalam
Potter dan Perry, 2009). Model Sistem Neuman menggunakan sebuah sistem
pendekatan untuk menggambarkan bagaimana klien mengatasi tekanan
(stressor) dalam lingkungan internal atau eksternal mereka. Perawat yang
menggunakan teori Neuman dalam praktek pelayanan mereka berfokus pada
respons klien terhadap tekanan (Meleis, 2006 dalam Potter dan Perry, 2009).
Model sistem Neuman menyoroti bahwa keadaan sehat dan sakit dari
seseorang itu sebagai sistem yang holistik dan lingkungan mempengaruhi
kesehatan. Klien dengan perawat membuat tujuan dan mengidentifikasi
intervensi preventif yang sesuai. Individu, keluarga atau kelompok lain,
komunitas ataujaringan sosial adalah sistem klien yang dilihat sebagai
gabungan dari interaksi fisiologis, psikologis, sosial budaya, perkembangan,
dan variabel spiritual (Tomey dan Alligood, 2002).

2.2 Teori dan Model Betty Neuman dalam Praktik Keperawatan


Konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah konsep “Health
care System” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan
yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis
pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran
pelayanan adalah komunitas. Betty Neuman mendifinisikan manusia secara
utuh merupakan gabungan dari konsep holistik ( fisiologis, psikologis, social
budaya, perkembangan dan variabel spiritual) dan pendekatan sistem terbuka.
Sebagai sistem terbuka, manusia berinteraksi, beradaptasi dengan dan
disesuaikan oleh lingkungan, yang digambarkan sebagai stressor (Chinn dan
Jacobs, 1995 dalam Potter dan Perry, 2005).
Konsep Mayor yang terdapat dalam model sistem Neuman adalah
(Fitzpatrick & Whall, 1989):
1. Tekanan/ Stressor
2. Garis pertahanan dan perlawanan
3. Tingkatan pencegahan
4. Lima variabel sistem klien
5. Struktur dasar
6. Intervensi, dan
7. Rekonstruksi
Penjelasan dari konsep mayor model sistem Neuman adalah sebagai berikut:
1. Stressor
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan
berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman
mengklasifikasi stressor sebagai berikut (Potter dan Perry, 2005):
1) Stressor intrapersonal
Stressor intrapersonal terjadi dalam diri individu dan berasal dari
dalam diri klien, serta berhubungan dengan lingkungan internal.
Misalnya : respons autoimmun
2) Stressor interpersonal
Lingkungan eksternal, segala sesuatu pengaruh yang berasal di luar
diri klien. Stessor ini terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih
yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran
3) Stressor ekstrapersonal
Stressor yang juga terjadi diluar lingkup sistem atau
individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada
stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.
2. Garis pertahanan dan perlawanan
Garis pertahanan menurut Neuman terdiri dari:
1) Garis pertahanan normal (normal line of defense)
Garis pertahanan normal adalah lingkaran tebal diluar model.
Garis ini memperlihatkan sebuah stabilitas dari individu/sistem. Hal
tersebut dijaga sepanjang waktu dan diberikan sebagai standar untuk
menaksir dari kesejahteraan, wellness klien. Hal itu termasuk sistem
variabel dan tingkah laku seperti pola koping, pola hidup, dan tingkat
perkembangan. Perluasan dari garis pertahanan normal
memperlihatkan peningkatan tahap kesehatan/kesejahteraan
2) Garis pertahanan fleksibel (flexible line of defense)
Garis pertahanan fleksibel adalah lingkaran putus di luar
model. Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal
atau perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh
atau mendekat pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis
pertahanan meningkat maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh
sebab itu untuk mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien,
maka perlu melindungi garis pertahanan normal dan bertindak sebagai
buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu
relatif singkat. Disamping itu hubungan dari berbagai variabel
(fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat
mempengaruhi tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel
terhadap berbagai reaksi terhadap stressor
3. Tingkatan pencegahan
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang
terdiri dari:
1) Pencegahan primer
Pencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh
melalui identifikasi faktor-faktor resiko yang potensial dan aktual
terjadi akibat stressor tertentu. Atau pencegahan ini terjadi sebelum
sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi kesehatan dan
mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada
penguatan flexible lines of defense dengan cara mencegah stress dan
mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau
masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya
mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan perubahan
gaya hidup.
2) Pencegahan sekunder.
Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahanan dan
sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan
pada gejala-gejala yang tampak. Pencegahan ini meliputi berbagai
tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari stressor. Pencegahan
sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance,
mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga
melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai
gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara
optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan sekunder tidak
berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat
mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa
menyebabkan kematian.
3) Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali.
Prinsip dari pencegahan tersier adalah untuk memberikan penguatan
pertahanan tubuh terhadap stressor, dilakukan setelah sistem ditangani
dengan strategi-strategi pencegahan sekunder. Pencegahan tersier
difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien
secara optimal. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistansi
terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi,
sehingga dapat mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung
untuk kembali pada pencegahan primer.

4. Sistem klien
Model Sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang
terbuka dan dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk
memberikan suatu kesatuan fokus definisi masalah keperawatan dan
pemahaman terbaik dari interaksi klien dengan lingkungannya. Elemen-
elemen yang ada dalam sistem terbuka mengalami pertukaran energi
informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stres
merupakan komponen dasar dari sistem terbuka. Klien sebagai sistem bisa
individu, keluarga, kelompok, komunitas atau jaringan sosial (Tomey &
Alligood, 2002). Klien sebagai suatu sistem memberikan arti bahwa
adanya keterkaitan antar aspek yang terdapat dalam sistem tersebut.
Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya, kelompoknya,
komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.
Neuman meyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem,
memiliki lima variabel yang membentuk sistem klien yaitu fisik,
psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual. Selanjutnya juga
dijelaskan oleh Neuman bahwa klien merupakan cerminan secara
wholistik dan multidimensional (Fawcett, 2005). Dimana secara wholistik
klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya berada dalam
suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa setiap
orang itu akan memiliki keunikan masing-masing dalam mempersepsikan
dan menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari.
Neuman mengubah ejaan atau istilah dari “Holistik” menjadi “Wholistik”
dalam edisi keduanya untuk meningkatkan pengertian atau pemahaman
terhadap orang secara keseluruhan.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan
baik, sehingga sakit atau kematiantan atau stabilitasasi sistem. perubahan
dapat mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan
fungsional atau harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila
bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud
jika kebutuhan-kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi
ketidakharmonisan di antara bagian-bagian dari sistem, hal ini disebabkan
karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.

5. Struktur dasar (Core)


Struktur dasar berisi seluruh variabel untuk mempertahankan hidup dasar
yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik.
Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan
kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.

6. Intervensi
Intervensi merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk
memperoleh, meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri
dari pencegahan primer, sekunder dan tertier.

7. Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi
yang terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi
dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi stressor..Rekonstitusi
adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal dan
eksternal. Rekonstitusi bisa memperluas normal line defense ke tingkat
sebelumnya, menstabilkan sistem pada tingkat yang lebih rendah, dan
mengembalikannya pada tingkat semula sebelum sakit. Yang termasuk
rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal, intrapersonal,
ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan variabel fisiologis,
psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.

2.3 Empat komponen Sentral Dalam Paradigma Keperawatan Menurut Teori Betty
Neuman

1. Manusia
Manusia sebagai klien atau sistem klien, model sistem Neuman
menyatakan konsep klien sebagai sistem yang dapat berupa individu,
keluarga, kelompok, komunitas, atau kelompok sosial tertentu. Sistem
klien adalah gabungan hubungan yang dinamik antara faktor fisiologi,
psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual. Sistem klien
digambarkan sebagai perubahan atau pergerakan konstan yang hidup
sebagai system terbuka dalam hubungan timbak balik dengan
lingkungan.
2. Kesehatan
Neuman mempertimbangkan kerjanya sebagai model sejahtera. Dia
memandang kesehatan sebagai kodisi yang terus menerus dari sehat
menuju sakit yang secara alamiah dinamis dan secara konstan seseorang
berubah untuk mencapai kondisi sehat yang optimal atau stabil yang
diindikasikan seluruh kebutuhan sistem terpenuhi. Menurunnya kondisi
sehat merupakan akibat dari tidak terpenuhi kebutuhan sistem. Klien
berada dalam kondisi dinamis baik sehat atau sakit dalam beberapa tahap
yang diberikan pada waktu itu.
3. Keperawatan
Neuman menyatakan bahwa keperawatan adalah memperhatikan semua
aspek manusia. Dia juga menggambarkan bahwa keperawatan adalah
profesi yang unik yang memperhatikan semua variabel yang
mempengaruhi respon individu terhadap stress. Persepsi perawat
mempengaruhi terhadap pelayanan yang diberikan sehingga Neuman
menyatakan bahwa persepsi antara pemberi pelayanan dan pasien harus
dikaji. Dia mengembangkan instrument pengkajian dan intervensi untuk
membantu melakukan tugas tersebut.
4. Lingkungan
Lingkungan dan manusia diidentifikasi sebagai dasar fenomena dari
model sistem Neuman, bahwa hubungan manusia dengan lingkungan
adalah hubungan yang timbal balik. Lingkungan didefinisikan sebagai
semua faktor internal dan eksternal yang berada disekelilingi manusia
dan berinteraksi dengan manusia dan klien. Stressor (intrapersonal,
interpersonal, dan ekstrapersonal) adalah signifikan terhadap konsep
lingkungan dan digambarkan sebagai kekuatan lingkungan yang
berinteraksi dengan dan secara potensial dapat mengubah stabilitas
sistem.
Neuman mengidentifikasi tiga lingkungan yang relevan sebagai
berikut :
a. Lingkungan Internal adalah intrapersonal dengan semua interaksinya
yang terjadi pada klien
b. Lingkungan Eksternal adalah interpersonal atau ekstrapersonal
dengan semua interaksinya yang terjadi di luar klien.
c. Lingkungan yang diciptakan adalah perkembangan tidak sadar dan
digunakan klien untuk membantu mekanisme pertahanan.
Hal ini merupakan komponen utama pada intrapersonal.
Lingkungan yang diciptakan adalah kondisi dinamis yang diatur atau
memobilisasi varibel-variabel sistem untuk menciptakan efek yang
ditentukan sehingga dapat membantu klien mengatasi stressor lingkungan
yang mengancam dengan melakukan perubahan pada diri sendiri atau
situasi. Contohnya respon menolak (variabel fisiologi), dan semangat
untuk survive pada siklus kehidupan (variabel perkembangan).
Lingkungan yang diciptakan secara terus menerus mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh perubahan oleh keadaan sehat yang dipersepsikan klien.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah model
konsep Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan
aktivitas keperawatan yang ditunjukan kepada penekanan penurunan stress
dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun
resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Empat komponen sentral
dalam paradigma keperawatan menurut teori Betty Neuman yaitu Manusia,
kesehatan, keperawatan dan lingkungan.

3.2 Saran
Setelah mempelajari konsep keperawatan model Betty Neuman yang
menekankan pada penurunan stress diharapkan perawat mengetahui tindakan
yang akan diberikan jika menghadapi pasien yang memberikan respon karena
adanya stressor terhadap pasien dan akibat yang kemungkinan apa saja yang
bisa terjadi terhadap pasien tersebut
DAFTAR REFERENSI

1. Potter dan Perry, (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,


Proses dan Praktek Edisi 4. Jakarta: EGC
2. http://rumah-perawat.blogspot.com/2016/11/aplikasi-teory-betty-
neuman.html?m=1
3. Aziz Alimul Hidayat, A. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.
Surabaya: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai