Anda di halaman 1dari 29

Rohmawati Nurlaila

Peran
Pelaku
Ekonomi

BAB 3
KD 3.3

Menganalisis Peran
Pelaku Ekonomi Dalam
Kegiatan Ekonomi

II
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan Modul Pintar Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X
Semester 1. Modul ini disusun berdasarkan kurikulum 2013 revisi yang lebih menempatkan
peserta didik sebagai pusat kegiatan belajar (student center). Modul ini juga dilengkapi
dengan latihan soal untuk menguji pemahaman peserta didik terkait dengan materi yang
terdapat pada modul. Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan tugas mata kuliah
Pengembangan Bahan Ajar yang diampu oleh ibu Rizza Megasari, S.Pd., M.Pd., selain itu
juga digunakan sebagai bahan ajar peserta didik di SMA kelas X semester 1.
Mendesain pengembangan bahan ajar yang baik, salah satu solusi dalam
meningkatkan daya serap siswa dalam pembelajaran ekonomi yang menonjolkan
kemampuan mengaplikasikan konsep dasar ekonomi untuk menciptakan proses
pemahaman. Salah satu bahan ajar yang dapat di kembangkan adalah modul. Modul yang
dikembangkan dalam buku ini adalah modul berbasis pembelajaran saintifik untuk
peningkatan kemampuan aplikatif dan mencipta siswa dalam proses pembelajaran ekonomi
pada peserta didik SMA yang berisikan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang mengacu
pada pendekatan saintifik. Modul dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara
aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data,
menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan
modul ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
proses penyelesaian modul ini, terutama dosen pengampu mata kuliah pengembangan
Bahan Ajar yang diampu oleh ibu Rizza Megasari, S.Pd., M.Pd., yang telah membimbing
penyusun dalam pembuatan modul ini. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, khususnya para peserta didik.

Malang, 08 April 2019

Penyusun

III
Daftar Isi

Sampul ........................................................................................................................i

Sampul Bab ...............................................................................................................ii

Kata Pengantar..........................................................................................................iii

Daftar Isi....................................................................................................................iv

Daftar Tabel................................................................................................................v

Kompetensi Dasar.......................................................................................................1

Indikator Pencapaian Kompetensi..............................................................................1

Tujuan Pembelajaran..................................................................................................1

Materi Pokok..............................................................................................................2

Penugasan.................................................................................................................12

Rangkuman...............................................................................................................13

Latihan Soal..............................................................................................................13

IV
Daftar Tabel

Gambar 1.1 Biaya Produksi Jangka Pendek................................................................4

Gambar 2.1.................................................................................................................8

V
Menganalisis Peran Pelaku Ekonomi Dalam Kegiatan Ekonomi

Indikator

1. Menjelaskan pengertian produksi


2. Mengidentifikasi faktor-faktor produksi
3. Mendeskripsikan teori perilaku produsen
4. Menjelaskan konsep biaya produksi, penerimaan dan laba
5. Menghitung besarnya biaya produksi, penerimaan dan laba
6. Menjelaskan pengertian distribusi
7. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi
8. Menjelaskan diagram mata rantai distibusi
9. Menjelaskan pelaku kegiatan ekonomi
10. Mengidentifikasi pelaku kegiatan ekonomi
11. Menjelaskan peran pelaku kegiatan ekonomi
12. Menjelaskan diagram arus lingkaran kegiatan ekonomi yang
melibatkan dua sektor ekonomi, tiga sektor ekonomi dan empat
sektor ekonomi

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian produksi dengan benar


2. Peserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor produksi dengan tepat
3. Peserta didik dapat mendeskripsikan teori perilaku produsen dengan jelas
4. Peserta didik dapat menjelaskan konsep biaya produksi, penerimaan dan laba
dengan benar
5. Peserta didik dapat menghitung besarnya biaya produksi, penerimaan dan laba
dengan benar
6. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian distribusi dengan benar
7. Peserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi
dengan tepat
8. Peserta didik dapat menjelaskan diagram mata rantai distribusi dengan benar
9. Peserta didik dapat menjelaskan pelaku kegiatan ekonomi dengan benar
10. Peserta didik dapat mengidentifikasi pelaku kegiatan ekonomi dengan tepat
11. Peserta didik dapat menjelaskan peran pelaku kegiatan ekonomi
dengan benar
12. Peserta didik dapat menjelaskan diagram arus lingkaran kegiatan ekonomi yang
melibatkan dua sektor ekonomi, tiga sektor ekonomi dan empat sektor ekonomi
dengan benar

1
KEGIATAN EKONOMI

A. Produksi

1. Pengertian Produksi
Produksi diartikan sebagai kegiatan untuk meningkatkan atau menambah daya
guna suatu barang sehingga lebih bermanfaat. Jadi, Produksi ialah usaha produsen
dalam menciptakan serta meningkatkan nilai guna dari suatu barang atau jasa supaya
dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Tujuan Produksi:
1) Memperbanyak jumlah barang atau jasa
2) Menghasilkan barang atau jasa yang berkualitas tinggi
3) Memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan peradaban dan
kebudayaan
4) Mengganti barang rusak atau habis
5) Memenuhi pasar dalam negeri untuk kebutuhan perusahaan dan rumah
tangga
6) Memenuhi pasar internasional
7) Mendapat keuntungan dan meningkatkan kemakmuran
Produksi juga dapat berupa bermacam-macam jenis, misalnya produksi agraris
yang memanfaatkan sumber daya alam, produksi industri yang mengubah bahan baku
menjadi barang setengah jadi ataupun barang jadi, produksi ekstraktif yang mengambil
sumber daya alam, produksi perdagangan yang berperan menjadi perantara antara
produsen dan konsumen, produksi jasa yang berhubungan dengan keahlian tertentu, serta
produksi pengangkutan yang melayani distribusi barang.

2. Faktor-Faktor Produksi

Dalam ilmu ekonomi faktor produksi terdiri dari empat macam,yaitu:


1) Tanah atau sumber daya alam
2) Tenaga kerja
3) Modal
4) Skill/ kewirausahaan

3. Teori Perilaku Produsen

Pada saat melakukan kegiatan produksinya, pihak produsen akan melakukan


sejumlah hal agar dapat menghasilkan produk secara efisien. Hal-hal inilah yang kemudian
ditelaah lebih lanjut lewat teori perilaku produsen. Secara garis besar, dalam teori ini,
dijelaskan perilaku produsen yang menghasilkan produk untuk mencapai tingkat efisiensi
dalam kegiatan produksi yang dilakukannya. Tentu saja demi mendapatkan keuntungan,
2
produsen akan berupaya untuk menghasilkan produk sebaik-baiknya tanpa menggunakan
faktor produksi secara berlebihan (tetap efisien).
Dalam hal ini, efisiensi dari kegiatan produksi yaitu :
1. What—apa barang yang akan produksi?
2. How—bagaimana cara yang paling efisien untuk memproduksi barang itu?
3. Who—siapa yang akan terlibat dalam proses produksi?
4. Whom—untuk siapakah barang tersebut diproduksi?
Terdapat dua hal penting sebagai penentu perilaku produsen, yaitu sifat dari kegiatan
produksi itu sendiri berupa produksi jangka pendek atau produksi jangka panjang.
Produksi jangka pendek ialah produksi dengan sebagian faktor produksi dengan jumlah
yang tetap dan sebagian lagi tidak. Produksi jangka panjang ialah produksi dengan seluruh
faktor produksi yang tidak tetap. Faktor produksi tetap ialah faktor produksi yang jumlah
penggunaannya tidak bergantung kepada jumlah produksinya. Ada atau tidaknya kegiatan
produksi, faktor tersebut harus tetap tersedia.

4. Biaya Produksi, Penerimaan dan Laba

a. Pengertian Biaya Produksi


Secara sederhana biaya produksi didefinisikan sebagai jumlah uang yang
dikeluarkan perusahaan untuk membeli atau mendapatkan input atau faktor produksi.Dari
sisi akuntansi, biaya produksi ini merupakan biaya eksplisit yaitu sama dengan jumlah uang
yang dicatat perusahaan secara akuntansi atau merupakan pengeluaran tunai yang benar-
benar terjadi. Contohnya biaya untuk membeli bahan baku dari pemasok, biaya untuk
membayar gaji pegawai, biaya untuk membayar listrik, telepon dan lain-lain. Sedangkan
dari sisi ekonomi, biaya produksi ini merupakan biaya eksplisit (explicit costs) ditambah
dengan biaya implisit (implicit costs). Biaya implisit adalah pengeluaran bukan tunai yang
dapat berupa pengorbanan waktu, kerja atau usaha dan pengeluaran ini diukur berdasarkan
harga pasar.  Sehingga dari sisi ekonomi biaya dari input diartikan sebagai balas jasa dari
input tersebut pada pemakaian terbaiknya atau dikenal sebagai opportunity costs. 
 Biaya Jangka Pendek
Biaya produksi jangka pendek diturunkan dari fungsi produksi jangka pendek.
Perbedaan fungsi produksi jangka pendek dengan jangka panjang terletak pada pemakaian
input, dimana di dalam jangka pendek terdapat input yang bersifat tetap (fixed inputs)
sedangkan di dalam jangka panjang tidak terdapat input yang bersifat tetap, semuanya
adalah variabel (variable inputs). Jenis biaya jangka pendek diuraikan di bawah ini:
1. Total Costs (TC)
TC adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli input (faktor
produksi) untuk menghasilkan output atau produk akhir.
2. Total Fixed Costs (TFC)
TFC adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli input yang
bersifat tetap (fixed inputs). TFC jumlahnya tetap berapapun jumlah output diproduksi.
3
3. Total Variable Costs (TVC)
TVC adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli input yang
bersifat variabel (variable inputs). TVC jumlahnya tidak tetap dan sangat tergantung
kepada jumlah output yang diproduksi.
4. Average Costs (AC)
AC adalah biaya rata-rata per-unit output (AC = TC/Q).

5. Average Fixed Costs (AFC)


AFC adalah biaya tetap rata-rata per-unit output (AFC = TFC/Q).

6. Average Variable Costs (AVC)


AVC adalah biaya variabel rata-rata per-unit output (AVC = TVC/Q).

7. Marginal Costs (MC)
MC adalah biaya tambahan yang terjadi akibat ditambahnya produksi sebanyak satu unit
(MC = ∆TC/∆Q)

Contoh dari  biaya produksi jangka pendek dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Biaya produksi jangka pendek
—————————————————————————————————–
Q          TFC           TVC        TC           AFC          AVC         AC            MC
—————————————————————————————————–
0 50               0            50                0              0              0
1           50            25         75             50           25            75           25
2           50         35         85             25           17,5         42,5         10
3           50           40         90             16,67      13,33       30              5
4           50            50        100            12,5        12,5         25             10
——————————————————————————————————
                         Gambar 1.1. Biaya produksi jangka pendek

Biaya  Jangka Pendek Dalam Persamaan Matematis


Misalkan fungsi biaya digambarkan dalam persamaan matematis :
TC =  7.200 + 60Q + 0,2Q2
Maka :
TFC = 7.200
TVC = 60Q + 0,2Q2
AFC = 7.200/Q
AVC = (60Q + 0,2Q2)/Q = 60 + 0,2Q
AC = (7.200 + 60Q + 0,2Q2)/Q
MC = ∆TC/∆Q = TC’ = 60 + 0,4Q

 Biaya  Jangka Panjang


Fungsi produksi dinyatakan berada dalam jangka pendek bila dalam produksinya
masih menggunakan input yang bersifat tetap dan disebut jangka panjang jika semua
inputnya bersifat variabel dan tidak ada input tetap. Dalam jangka panjang semua input
adalah variabel sehingga hanya terdapat satu kurva biaya total, yang disebut biaya total
jangka panjang (LTC = Long-run Total Cost). Demikian juga dengan kurva biaya rata-

4
ratanya yang hanya satu, yaitu biaya rata-rata jangka panjang (LAC = Long-run Average
Cost).
b. Penerimaan (Revenue) Perusahaan
Penerimaan perusahaan berasal dari hasil penjualan produk yang diproduksinya.
Sehingga secara umum penerimaan perusahaan merupakan penjumlahan  dari jumlah
produk yang dijualnya dikalikan dengan harganya. Penerimaan perusahaan ini
dikategorikan menjadi penerimaan total (TR = Total Revenue), penerimaan rata-rata (AR
= Average Revenue) dan penerimaan marginal (MR = Marginal Revenue).
1. Total Revenue (TR)
TR adalah keseluruhan penerimaan yang diterima perusahaan dari penjualan outputnya
kepada konsumen (TR = P x Q).
2. Average Revenue (AR)
AR adalah penerimaan yang didapatkan perusahaan dari setiap unit output yang terjual (AR
= TR/Q).
3. Marginal Revenue (MR)
MR adalah besarnya kenaikan penerimaan total (TR) yang disebabkan oleh tambahan
penjualan output sebanyak satu unit (MR = ∆TR/∆Q).
 
Penerimaan Dalam Persamaan Matematis
Misalkan fungsi permintaan : P = 5.100 – 0,25Q
Maka :
TR = PQ = (5100 – 0,25Q)Q
TR = 5100Q – 0,25Q2
MR = ∆TR/∆Q = TR’ = 5.100 – 0,5Q

c. Laba (Keuntungan = Profit)


Laba adalah perbedaan antara TR dengan TC, yang secara matematis digambarkan sebagai
berikut : ∏ = TR – TC
 Perbedaan Laba Bisnis dan Laba Ekonomis
Laba sering dibedakan menjadi laba bisnis (laba usaha, business profit atau laba
akuntansi) dengan laba ekonomis (economic profit). Laba bisnis adalah laba yang
diperhitungkan di dalam perhitungan bisnis atau akuntansi, sedangkan laba ekonomis
diperhitungkan secara ekonomis. Laba bisnis adalah selisih antara penerimaan total (TR)
dengan total biaya eksplisit (explicit costs). Biaya eksplisit adalah pengeluaran tunai yang
benar-benar terjadi. Sedangkan laba ekonomis adalah selisih antara TR dengan total biaya
eksplisit dan biaya implisit (implicit costs). Biaya implisit adalah pengeluaran bukan tunai
yang dapat berupa pengorbanan waktu, kerja atau usaha. Pengeluaran ini diukur
berdasarkan harga pasar.
 Contoh Perhitungan Laba Bisnis dan Laba Ekonomis
Amir adalah seorang pedagang  mi baso yang menjual mi basonya dengan cara
berkeliling kampung menggunakan gerobak dorong. Ia membeli bahan-bahan jualannya

5
berupa mi, bumbu dan daging sapi dan membuat baso sendiri. Misalkan ia membeli bahan-
bahan jualannya senilai Rp. 200.000,00. Apabila dari hasil penjualan mi baso dengan cara
berkeliling kampung memperoleh pendapatan Rp. 350.000,00, maka apabila ditanya oleh
orang lain ia akan mengatakan bahwa laba yang diperolehnya sebesar Rp. 150.000,00 (=
Rp. 350.000,00 – Rp. 200.000,00). Laba sebesar Rp. 150.000,00 merupakan laba bisnis dan
pengeluaran sebesar Rp. 200.000,00 merupakan biaya eksplisit.
Dari sudut ekonomi, maka laba yang diperolehnya tidak sebesar itu, karena harus
diperhitungkan biaya implisitnya. Biaya implisit yang harus diperhitungkan adalah biaya
pembuatan baso dan biaya  untuk menjual mi baso berkeliling kampung. Untuk menghitung
kedua biaya ini didasarkan pada harga pasar, yaitu upah yang biasa dibayarkan untuk
membuat baso dan upah untuk menjualkannya secara berkeliling kampung. Misalnya,
apabila Amir mengupah orang lain membuat baso harus membayar Rp. 30.000,00 dan upah
untuk menjualkan mi baso keliling kampung adalah sebesar Rp. 50.000,00, maka laba
ekonomis sebesar Rp. 70.000,00 (= Rp. 350.000,00 – Rp. 200.000,00 – Rp. 30.000,00 – Rp.
50.000,00), dimana biaya implisit sebesar Rp. 80.000,00.
 Perbedaan Laba Normal dan Laba Murni
Laba normal (normal profit) diperoleh apabila TR sama dengan TC, dan TC dihitung
sebagai biaya eksplisit ditambah biaya implisit. Laba murni (pure profit) diperoleh apabila
TR lebih besar dari TC, dan TC dihitung sebagai biaya eksplisit ditambah biaya implisit.

B. DISTRIBUSI

1. Pengertian Distribusi

Distribusi adalah kegiatan ekonomi yang tujuannya menyalurkan barang hasil


produksi dari produsen ke konsumen. Kegiatan distribusi meliputi perdagangan,
pengangkutan, penyimpanan dan seterusnya hingga barang atau jasa tersebut sampai pada
konsumen. Dengan kata lain, distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menghubungkan
antara kegiatan produksi dan konsumsi.
2. Faktor-Faktor Distribusi

Banyak faktor yang memengaruhi berjalannya proses distribusi, di antaranya sebagai


berikut:
a. Sifat barang. Apakah barang yang dijual tahan lama ataukah cepat rusak? Untuk barang
yang cepat rusak atau busuk, biasanya disalurkan dengan menempuh saluran distribusi
pendek atau sistem distribusi langsung.
b. Luasnya daerah pemasaran Luasnya daerah pemasaran menyebar ataukah terpusat. Jika
letak konsumennya menyebar, saluran distribusinya cenderung semakin panjang.
c. Jumlah barang yang dihasilkan. Semakin banyak barang yang dihasilkan, semakin luas
jangkauan pemasaran barang tersebut sehingga saluran distribusinya cenderung panjang.

6
Sebaliknya, semakin sedikit barang yang dihasilkan, semakin sempit jangkauan pemasaran
tersebut sehingga saluran distribusinya cenderung pendek.
d. Sarana komunikasi dan angkutan yang tersedia. Apabila sarana komunikasi dan angkutan
yang tersedia memadai, saluran distribusinya semakin panjang. Sebaliknya, apabila sarana
komunikasi yang tersedia amat terbatas, maka saluran distribusinya semakin pendek.
e. Biaya pengangkutan. Jika biaya pengangkutan mahal maka perusahaan cenderung
memilih saluran distribusi pendek. Sebaliknya, jika biaya pengangkutan murah, perusahaan
cenderung memilih saluran distribusi panjang.

3. Mata Rantai Distribusi

a. Distribusi Langsung (Direct Channel of Distribution)


Distribusi langsung adalah penyaluran atau penjualan barang yang dilakukan secara
langsung oleh produsen ke konsumen yang dilakukan tanpa perantara. Bentuk saluran
distribusi langsung dapat dibagi dalam empat, yaitu.
 Selling at the point production, yaitu bentuk penjualan langsung dilakukan di
tempat produksi. Contohnya petani buah yang melakukan penjualan buah-buahan yang
dihasilkan di kebunnya kepada konsumen dan usaha pakaian jadi yang menjual hasil
produksinya langsung kepada konsumen di tempat penjahitan.
 Selling at the producers retail store, yaitu penjualan yang dilakukan tempat
pengecer. Bentuk penjualan ini biasanya produsen tidak melakukan penjualan langsung
kepada konsumen tetapi melalui / dilimpahkan kepada pihak pengecer.
 Selling door to door, yaitu penjualan yang dilakukan oleh produsen langsung
kepada konsumen dengan mengerahkan salesmannya ke rumah-rumah atau ke kantor-
kantor konsumen.
 Selling through mail, yaitu penjualan yang dilakukan perusahaan dengan
menggunakan jasa pos.

b. Distribusi Tidak Langsung ( Indirect Channel of Distribution)


Distribusi tidak langsung adalah penyaluran atau penjualan barang dari produsen
kepada konsumen melalui perantara. Saluran distribusi tidak langsung, khususnya untuk
barang konsumsi sebagai berikut.
a) Produsen Konsumen
Bentuk saluran ini adalah bentuk yang paling pendek dan sederhana sebab tanpa
menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkan melalui pos atau
langsung mendatangi rumah konsumen.
b) Produsen Pengecer Konsumen
Dalam saluran distribusi ini produsen menginginkan suatu lembaga lain, maksudnya
dalam hal ini pengecer yang menyampaikan peroduknya ke konsumen, di mana pengecer
langsung membeli produk tanpa melalui pedagang besar dan menjualnya kembali kepada
konsumen.

7
c) Produsen Pedagang Besar Pengecer
Konsumen
Jenis saluran distribusi ini dilaksanakan oleh produsen yang tidak ingin menjual
secara langsung tetapi menginginkan suatu lembaga guna menyalurkan produknya,
sehingga dalam hal ini produsen menjual kepada pedagang besar saja. Kemudian pada
pedagang besarlah yang menjual kembali kepada pengecer dan meneruskannya ke tangan
konsumen. Jadi di sini produsen hanya berhubungan dengan pedagang besar.
d) Produsen Agen Pedagang Besar Pengecer
Konsumen
Jenis saluran distribusi lainnya yang sering dipakai para produsen adalah dengan
melibatkan agen di dalamnya. Di sini agen fungsinya adalah sebagai penyalur yang
kemudian mengatur sistem penjualannya kepada saluran pedagang besar selanjutnya
kepada pengecer dan kemudian sampai ke tangan konsumen. Saluran distribusi ini sering
dipergunakan untuk produk yang tahan lama.
e) Produsen Agen Pengecer Konsumen
Dalam saluran distribusi ini produsen memilih agen yang akan dipertemukan
produsen untuk menjalankan kegiatan penjualan kepada pengecer dan selanjutnya pengecer
menjualnya kepada konsumen. Pada dasarnya saluran distribusi yang dipakai baik itu agen
maupun pengecer tujuannya dalah untuk mendapatkan keuntungan dengan sasaran
konsumennya. Agen di sini bertugas mempertemukan pembeli dengan penjual. Agen tidak
mengambil alih pemilikan dari barang tersebut.

C. Konsumsi

1. Pengertian Konsumsi
Konsumsi diartikan sebagai kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan
nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-
angsur maupun sekaligus habis. Pihak yang melakukan konsumsi disebut konsumen.
Tujuan Konsumsi:
Kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya sehingga
tercapai tingkat kemakmuran. Dengan adanya lapisan masyarakat yang berbeda-beda,
tujuan konsumsi juga berbeda pula.

2. Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi

a. Tingkat Pendapatan Orang yang berpendapatan tinggi menggunakan pendapatannya


untuk memenuhi kebutuhan primer, sekunder, tersier, bahkan sisanya ditabung. Adapun

8
orang yang berpendapatan rendah menghabiskan pendapatannya untuk mengonsumsi
barang kebutuhan pokok (kebutuhan primer).
b. Pola hidup seseorang berpengaruh terhadap tingkat konsumsinya. Jika ia biasa dengan
pola hidup boros maka pengeluaran konsumsinya relatif besar. Sebaliknya jika ia biasa
dengan pola hidup hemat maka tingkat konsumsinya cenderung kecil.
c. Jika harga barang naik, sedangkan pendapatan tetap maka tingkat konsumsi akan turun.
Sebaliknya, jika harga turun, sedangkan pendapatan tetap, maka tingkat konsumsi akan
naik.
d. Usia seseorang akan mempengaruhi tingkat konsumsi. Semakin dewasa seseorang,
tingkat konsumsinya akan semakin tinggi.
e. Adat istiadat. Tiap suku bangsa mempunyai adat istiadat yang berbeda. Perbedaan
tersebut berpengaruh terhadap jenis barang atau jasa yang dibutuhkannya.

3. Perilaku Konsumen

a. Kepuasan Konsumen terhadap Produk

Tujuan utama dari konsumen dalam mengonsumsi suatu produk adalah untuk
memaksimalkan kepuasan total (total utility). Kepuasan total dapat didefinisikan sebagai suatu
keadaan yang mencerminkan kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen dapat terpenuhi melalui
produk yang dikonsumsi. Jika kepuasan total konsumen dapat dimaksimalkan maka barang tersebut
akan memiliki nilai tukar dan nilai pakai yang tinggi. Artinya, jika suatu barang dapat memenuhi
kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen maka konsumen akan bersedia membayar dengan
harga yang lebih tinggi.

b. Karakteristik produk yang diinginkan konsumen


Konsumen biasanya menginginkan produk yang memiliki karakteristik lebih
murah, lebih cepat, dan lebih baik. Karakteristik lebih murah berkaitan dengan biaya
produksi suatu produk. Artinya, jika produsen dapat menghasilkan produk yang lebih
murah konsumen akan lebih tertarik karena faktor harga merupakan pertimbangan
paling penting bagi konsumen dalam melakukan pembelian. Biasanya produk yang
lebih murah lebih diinginkan oleh konsumen dibandingkan produk yang sama dengan
harga yang lebih mahal.

c. Pengeluaran untuk konsumsi


Besar kecilnya konsumsi yang dilakukan oleh konsumen (perilaku konsumen)
tergantung pada faktor-faktor berikut.
1. Selera (Taste)
Selera adalah keinginan yang muncul dari dalam hati seseorang karena adanya daya
tarik/rangsangan terhadap suatu benda atau jasa sangat dipengaruhi oleh faktor
psikologis konsumen.
2. Tingkat pendapatan
Besar kecilnya tingkat pendapatan yang diterima oleh seseorang sangat berpengaruh
terhadap besar kecilnya pengeluaran untuk konsumsi.
9
3. Kebiasan dan sikap hidup
Hal ini menyangkut perilaku yang sering muncul dan dilakukan oleh konsumen,
misalnya hidup hemat atau sebaliknya hidup senang atau boros.
4. Lingkungan tempat tinggal
Manusia selalu hidup beradaptasi atau dipengaruhi oleh lingkungannya sehingga
pola konsumsi pun dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
5. Alat distribusi
Pengadaan jumlah barang di suatu tempat tergantung pada alat distribusi yang
digunakan.

PELAKU EKONOMI

A. Pengertian Pelaku Ekonomi

Pelaku ekonomi adalah individu atau lembaga yang terlibat dalam proses kegiatan
ekonomi baik itu produksi, distribusi, atau konsumsi. Yang memiliki peran dalam pelaku
ekonomi adalah masyarakat, rumah tangga, perusahaan atau sektor usaha dan pemerintah.
Tujuan Pelaku Ekonomi
1. Memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan
. Kehadiran ekonomi kreatif bertujuan untuk memberikan kontribusi kepada negara
tentunya pada bidang ekonomi. Kontribusi yang diberikan berupa sebuah kemajuan dan
perkembangan dimana bidang ekonomi bisa memberikan tambahan pemasukan bagi
negara. Bukan hanya memberikan tambahan pemasukan negara, ekonomi kreatifpun akan
menjadi alat bagi negera atau pemerintah untuk menerapkan kebijakan yang sesuai dengan
tambahan sesuatu yang baru dan tentunya inovatif sehingga roda perputaran perekomian
akan menjadi lebih cepat dan baik pula. Dengan ini memang terlihat negara membutuhkan
sebuah ekonomi kreatif yang akan membantunya dalam menghadapi segala permasalahan
di zaman globalisasi ini. Tentunya dengan kehadiran ekonomi kreatif inilah pemerintah
menemukan sebuah jalan baru untuk memajukan bidang ekonomi.
2. Menciptakan iklim bisnis yang kondusif dan positif
Bukan untuk menciptakan persaingan yang tidak sehat, monopoli atau kebijakan
seenaknya sendiri, namun kehadiran ekonomi kreatif adalah untuk memberikan dan
menciptakan iklim bisnis yang baik dan kondusif, dimana semua pihak bersaing dengan
sehat yakni dengan mengembangkan bisnisnya dengan sentuhan kreatifitas dan inovasi
yang baik. Maka dengan hal ini persaingan yang terjadi akan berbuah manis dan
menghasilkan manfaat yang luar biasa. Iklim bisnis yang kondusif dan positif ini
10
berdampak positif kepada kemajuan perekonomian karena ada banyak dampak positif dari
iklim ini akan menjadikan perekonomian suatu negara kuat dan berkualitas dengan balutan
kreatifitas dan inovasi serta bisa bersaing dengan pihak lain.
3. Menciptakan masyarakat yang kreatif dan inovatif
Tujuan utama adanya ekonomi kreatif adalah menciptakan dan membentuk mental
kreatif dan inovatif pada diri masyarakat. Kita tahu sendiri bahwasanya masyarakat
merupakan penopang perekonomian negara. Ketika masyarakat memiliki daya saing yang
tinggi dan kreatif maka akan membantu negara atau pemerintah dalam upaya
mengambangkan perekonomiannya. Bukan hanya itu ketika rakyatnya produktif dan
pendapatan per kapita naik maka negarapun akan mendapatkan dampak baiknya yakni
mendapat perhatian dari banyak pihak karena dianggap negara maju dan berkembang dari
sisi perekonomian.

B. Peran Pelaku Ekonomi

Peranan Pelaku Ekonomi dalam Kegiatan Ekonomi


1. Rumah Tangga
Rumah tangga adalah kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi
terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri ataupun
keluarga. Pendapatan rumah tangga dapat diperoleh dari perusahaan dengan cara
sebagai berikut.
a. Sewa (rent)
b. Upah (wage)
c. Bunga (interest)
d. Laba (profit)
Dari kegiatan tersebut dapat kita lihat peranan rumah tangga konsumen sebagai
berikut:
a. Rumah tangga berperan sebagai pemasok faktor-faktor produksi kepada perusahaan
untuk kegiatan produksi.
b. Rumah tangga berperan sebagai pemakai (konsumen) barang dan jasa yang
dihasilkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2. Perusahaan/Produsen
Dalam ekonomi, kegiatan produksi adalah usaha ntuk menghasilkan barang dan jasa
guna memenuhi kepentingan orang lain. Kegiatan tersebut dilakukan oleh
perusahaan. Peran perusahaan dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut.
a. Sebagai produsen, dengan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
rumah tangga keluarga, pemerintah, bahkan masyarakat luar negeri.
b. Sebagai distributor, sebagai mata rantai penyaluran barang dalam rangka melayani
konsumen agar barang yang dibutuhkan sampai pada konsumen tepat waktu.
c. Sebagai agen pembangunan, ditujukan untuk meningkatkan produksi melalui

11
penelitian dan pengembangan.
3. Pemerintah
Pemerintah merupakan pihak yang mempunyai peranan penting dalam
perekonomian. Pemerintah bertugas untuk mengatur, mengendalikan, serta
mengadakan kontrol terhadap jalannya roda perekonomian agar negara dapat maju
dan rakyat dapat hidup layak dan damai. Peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi
adalah sebagai berikut:
a. Peran pemerintah sebagai pengatur
b. Peran pemerintah sebagai pengontrol
c. Peran pemerintah sebagai penguasa
d. Peran pemerintah sebagai konsumen
e. Peran pemerintah sebagai produsen/ investor
4. Masyarakat Luar Negeri
Masyarakat Luar Negeri merupakan pelaku ekonomi yang harus diperhitungkan,
tanpa hubungan dengan masyarakat luas negeri keadaan ekonomi akan semakin
memburuk, misalnya banyak barang-barang yang harus di impor dari luar negeri karena
kita belum mampu membuatnya. Sebagian barang yang kita produksi juga kita ekspor
ke negara lain karena produksinya terlalu banyak atau karena ekspor ke negara lain
akan memberikan keuntungan yang lebih banyak, kedua kegiatan ini mengharuskan kita
untuk membuka hubungan dengan negara lain. Peranan masyarakat luar negeri dalam
kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut.
a. Sebagai konsumen
b. Sebagai produsen
c. Sebagai investor
d. Sumber tenaga ahli
Keuntungan yang diperoleh melalui kerjasama dengan masyarakat luar negeri:
1. Pemerintah dapat memperoleh pinjaman untuk membiayai pembangunan
2. Hasil bumi dan hasil kerajinan Indonesia dapat di ekspor ke luar negeri untuk
mendapatkan devisa
3. Memungkinkan pengiriman tenaga kerja untuk bekerja di luar negeri
4. Memungkinkan dilakukannya alih teknologi maju dari masyarakat luar negeri yang
sangat bermanfaat bagi negara kita yang sedang membangun
5. Memungkinkan negara kita untuk melakukan impor berbagai barang kebutuhan
konsumsi dan barang-barang modal untuk menunjang pembangunan

C. Diagram Arus Lingkaran Kegiatan


Ekonomi
Circular Flow Diagram merupakan salah satu model penyederhanaan yang
menjelaskan tentang aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi dalam
perekonomian. Melalui Circular Flow Diagram kita dapat dengan mudah memahami
12
peran dan interaksi dari para pelaku ekonomi dalam sebuah perekonomian. CIRCULAR
Flow Diagram / CIRCULar Flows of Economy Activity adalah suatu diagram yang
menggambarkan bagaimana hubungan/saling keterkaitan diantara berbagai pelaku
ekonomi (economics agent) yaitu sektor rumah tangga (HoUSEhold Sector), sektor
perusahaan (BUsiness Sector), sektor luar negeri (Foreign Sector) dan berbagai
pasar yang ada dalam perekonomian seperti pasar faktor produksi (Factors
Market), pasar produk (ProDUct Market) dan pasar keuangan/kredit (Credit Market).
1. Perekonomian 2 Sektor (Rumah Tangga Konsumen dan Rumah Tangga
Produsen)
s

Keterangan :

Arus 1 : Rumah tangga merupakan sumber dari sumber daya bagi terlaksananya produksi
pada perusahaan. Adanya penawaran faktor produksi seperti tenaga kerja, modal, tanah dan
sebagainya, dapat menghasilkan barang dan jasa.
Arus 2 : Dari perusahaan mengalir arus uang berupa gaji, upah, sewa, laba dan jenis
pendapatan lainnya ke rumah tangga konsumsi sebagai balas jasa penggunaan faktor
produksi oleh perusahaan.
Arus 3 : Pendapatan yang dimiliki rumah tangga kembali mengalir ke perusahaan. Arus
uang ini akan terus berlangsung selama rumah tangga mempunyai pendapatan yang dapat
dibelanjakan dan perusahaan tetap berproduksi.
Arus 4 : Dari perusahaan mengalir arus barang/jasa yang dibutuhkan rumah tangga
konsumsi. Barang atau jasa yang dibutuhkan rumah tangga tersebut bisa saja disalurkan
oleh perantara, pedagang dan lainnya.
Kondisi di atas dapat dikatakan dalam keadaan seimbang. Dikatakan demikian karena
pendapatan konsumen dari balas jasa atas kepemilikan faktor produksi dibelanjakan
seluruhnya untuk barang dan jasa., sehingga sisi pendapatan sama dengan sisi pengeluaran.

13
2. Perekonomian 3 Sektor (Rumah Tangga Konsumen, Rumah
Tangga Produsen dan Pemerintah)

Keterangan :
1. Redistribusi dan jasa
pemerintah
2. Pajak
3. Jasa tenaga kerja
4. Jasa pemerintah
2. Pajak
3. Produksi barang dan jasa

Pada model ini perkonomian digambarkan terdiri dari 3 pelaku ekonomi, rumah tangga
produsen, rumah tangga konsumen dan rumah tangga pemerintah. Campur tangan
pemerintah dalam perekonomian akan menimbulkan 3 arus baru dalam kegiatan
perekonomian sebagai berikut :
• Arus pembayaran pajak dari konsumen dan produsen kepada pemerintah. Arus
pembayaran pajak ini sekaligus merupakan pendapatan bagi pemerintah.
• Arus pengeluaran dari pemerintah (government expenditure) untuk pemakaian
barang-barang/jasa–jasa kepada produsen
• Arus pembayaran dari pemerintah atau penggunaan faktor- faktor produksi
kepada konsumen
Komponen penting lainnya setelah campur tangan pemerintah adalah Pajak, Transfer
pemerintah dan pengeluaran pemerintah. Melalui campur tangan pemerintah di dalam
bidang ekonomi ini berarti pemerintah turut campur tangan dalam mengendalikan kegiatan

14
ekonomi. Seandainya perekonomian mengalami gangguan, maka pemerintah melalui
kebijakan ekonomi makronya dapat mengurangi terjadinya gangguan tersebut.

Arus yang terjadi karena adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian dapat
digambarkan sebagai berikut :
1) Terdapat dua arus pembayaran dari perusahaan :
 Pembayaran kepada konsumen sebagai balas jasa atas faktor produksi
yang digunakan
 Pembayaran pajak kepada pemerintah
2) Terdapat dua arus pendapatan yang diterima oleh konsumen :
 Penerimaan balas jasa atas penjualan faktor produksi
 Penerimaan dari pemerintah berupa gaji/upah (PNS dan ABRI)
3) Penghasilan diterima oleh pemerintah melalui pajak dari konsumen dan
perusahaan. Penghasilan tersebut digunakan untuk membayar gaji
pegawai dan untuk membeli barang/jasa sebagimana yang diproduksi
perusahaan.
4) Pendapatan konsumen akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
sebagai berikut :
 Pembelian barang-barang konsumsi dari perusahaan
 Pembayaran pajak kepada pemerintah; dan
 Sisa disimpan sebagai tabungan di Bank, untuk kemudian
dipinjamkan kepada pengusaha untuk penanaman modal (investasi).

3. Perekonomian 4 Sektor (Rumah Tangga Konsumen, Rumah Tangga


Produsen, Pemerintah dan Rumah Tangga Luar Negeri)

15
Perdagangan luar negeri akan menambah satu arus penerimaan bagi perusahaan, berupa
pendapatan yang diperoleh dari barang/jasa yang diekspor ke luar negeri. Demikian pula
konsumen. Arus perdagangan luar negeri menambah arus peneriman konsumen yang
diperoleh dari pendapatan ekspor barang-barang faktor produksi ke luar negeri. Pemerintah
juga dapat melakukan ekspor ke luar negeri berupa barang-barang publik untuk keperluan
pembangunan. Impor oleh perusahaan adalah berupa bahan mentah dan barang modal dari luar
negeri. Impor oleh konsumen antara lain berupa barang-barang konsumsi yang tidak dihasilkan di
dalam negeri atau yang mutunya lebih baik. Pemerintah juga dapat melakukan impor dari luar
negeri berupa barang-barang untuk keperluan pertahanan dan pembangunan yang dilakukan oleh
pemerintah.
Berikut dapat dirangkum bentuk hubungan antara suatu perekonomian dengan
masyarakat luar negeri :
• Perdagangan
Berbagai produk dalam negeri yang dibutuhkan oleh negara lain apabila diekspor akan
mendatangkan keuntungan berupa devisa. Dengan devisa ini suatu negara dapat
mengimpor berbagai barang/jasa yang dibutuhkan dari negara lain.
• Pertukaran Tenaga Kerja
Suatu negara yang mempunyai kelebihan tenaga kerja dapat mengirimkannya ke
negara lain yang membutuhkan. Ini juga akan mendatangkan devisa bagi negara
tersebut.
Misalnya : Indonesia sudah banyak mengirimkan tenaga kerja (TKI) ke Malaysia,
Arab Saudi dan Taiwan. Sebaliknya Indonesia membutuhkan tenaga-tenaga ahli dari
negara-negara maju untuk mengelola berbagai sumber daya.
• Penanaman Modal
Masyarakat suatu negara juga dapat menanamkan modalnya di negara lain untuk
mengelola usaha.Di Indonesia banyak sekali perusahaan asing yang menanamkan
modalnya, dan ini mendatangkan keuntungan karena dapat menambah kegiatan
ekonomi dan membuka lapangan kerja.
• Pinjaman
Pinjaman luar negeri sangat berguna untuk secara cepat mengatasi masalah
perekonomian yang mendesak. Indonesia memiliki banyak negara donor yang
tergabung dalam CGI (Consultative Group On Indonesia). Selain itu pinjaman dari
beberapa organisasi internasional seperti IMF (International Monetary Fund) dan
World Bank (Bank Dunia).
• Bantuan
Setiap negara sewaktu-waktu membutuhkan bantuan luar negeri. Hal ini terjadi dalam
situasi seperti bencana alam dan perang.

Modul Kelas X ekonomi KD 3.3


Modul Kelas X ekonomi KD 3.3
Manfaat Diagram Interaksi Antar Pelaku Ekonomi

Dari diagram interaksi antar pelaku ekonomi dapat diperoleh


berbagai manfaat, baik bagi pemerintah maupun bagi masyarakat.
Manfaat diagram interaksi antar pelaku ekonomi bagi pemerintah
adalah sebagai berikut.

1. Sebagai alat bantu untuk membuat pola pembangunan nasional.

2. Sebagai sarana untuk mengetahui hak dan kewajiban


pemerintah kepada masyarakat.
3. Sebagai alat bantu untuk mengukur dan mengontrol arus peredaran uang.

4. Sebagai media untuk menentukan struktur ekonomi nasional.

5. Sebagai alat bantu untuk mengatur dan mengontrol arus barang


dan jasa serta faktor-faktor produksi yang terjadi di masyarakat.
6. Sebagai alat bantu untuk mengatur dan mengontrol arus barang
dan jasa dan faktor-faktor produksi dari dan ke luar negeri.
7. Sebagai alat bantu untuk mengatur distribusi pendapatan nasional.

8. Sebagai alat bantu untuk membuat APBN (Anggaran


Pendapatan dan Belanja Negara).
NUGAS ASIK YUK
Kerjakanlah dengan penuh percaya diri dan kesungguhan!
Jelaskan faktor-faktor produksi!
Sebutkan peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi!
Jelaskan Diagram alur kegiatan ekonomi dua sektor!

Paparkan hasil pekerjaan anda pada kelompok lain dan coba analisa ketepatan
setiap jawaban masing-masing kelompok, jika ada jawaban yang kurang tepat
coba kemukakan jawaban yang tepat dengan berkonsultasi kepada guru.
1.

Catatan penting
Rangkuman

Faktor yang memengaruhi perbedaan kegiatan konsumsi yang


terjadi dalam masing- masing rumah tangga keluarga adalah jumlah
pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, tingkat harga barang
atau jasa, dan status sosial ekonomi keluarga. Masyarakat sebagai
produsen mencakup berbagai bentuk kegiatan masyarakat yang dapat
menghasilkan pendapatan.Masyarakat sebagai konsumen memerlukan
barang dan jasa bagi kelangsungan hidup masyarakat.Lalu lintas
perdagangan dan transportasi yang membawa barang-barang
pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan masyarakat merupakan bentuk
kegiatan distribusi yang berlangsung di masyarakat. Sebagai pelaku
ekonomi, perusahaan dapat berperan sebagai produsen, konsumen, dan
distributor. Selain sebagai pengatur perekonomian, pemerintah juga
berperan sebagai pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan produksi,
distribusi, dan konsumsi. Koperasi, yaitu suatu perkumpulan yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum untuk menjalankan
usaha bersama dengan cara bekerja sama secara kekeluargaan untuk
mencapai kesejahteraan anggotanya.
Soal Latihan

Soal Pilihan Ganda


Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a,b,c atau d pada jawaban yang paling
tepat!
1. Mengurangi atau menghabiskan nilai barang dan jasa merupakan…..
a. pengertian distribusi
b. tujuan konsumsi
c. bagian distribusi
d. pengertian produksi
e. pengertian konsumsi

2. Di bawah ini yang bukan termasuk pelaku kegiatan ekonomi adalah ...
a. Konsumen
b. Pemerintah
c. masyarakat luar negeri
d. produsen
e. distributor

3. Semua manusia berusaha agar ia bisa memenuhi berbagai kebutuhan mereka sehingga
masing-masing kebutuhan mendapatkan intensitas yang sama. Pernyataan tersebut
merupakan bunyi hukum ...
a. utilitas batas
b. Gossen I
c. nilai subjektif
d. Nilai obyektif
e. Gossen II

4. Perusahaan tahu membeli kedelai untuk membuat tahu. Hal tersebut merupakan kegiatan
ekonomi….
a. Konsumsi
b. Pemasaran
c. Distribusi
d. Pembelian
e. Produksi

5.   Dalam melakukan kegiatan produksi Rumah Tangga Produsen (RTP) membutuhkan


beberapa faktor produksi. Di bawah ini yang termasuk factor produksi asli yaitu …..
a. Alam dan modal
b. modal dan tenaga kerja
c. modal dan skill
d. Alam dan tenaga kerja
e. alam dan skill

6.   kegiatan ekonomi yang dilakukan RTK adalah….


a. memproduksi barang dan jasa
b. melakukan pembelian barang
c. menyediakan factor produksi
d. menggunakan sarana produksi
e. Melakukan kegiatan ekspor dan impor

7.   Pelaku ekonomi dalam perekonomian dua sektor, terdiri dari …..


a. RTN & RTLN
b. RTP & RTLN
c. RTK & RTN
d. RTP & RTN
e. RTK & RTP

8. Berikut bukan kegiatan yang dilakukan oleh RTP, yaitu….


a. memproduksi barang dan jasa
b. membeli faktor produksi
c. menjual barang dan jasa
d. menerima upah dan bunga modal
e. Membayar pajak kepada pemerintah

9.  Circulair Flow Diagram memperlihatkan adanya arus......


a. penerimaan dan pengeluaran barang dan jasa
b. pengeluaran barang dan jasa serta arus penerimaan pendapatan
c. barang dan jasa serta pengeluran barang dan jasa
d. pengeluaran barang dan jasa
e. penerimaan barang dan jasa

10.   Dalam circulair flow diagram (siklus arus uang dan barang) perusahaan akan
mendapatkan...
a. factor-faktor produksi dr konsumen
b. modal dari konsumen
c. uang dari pemerintah
d. skill dari konsumen    
e. tenaga kerja dari pemerintah

NO KUNCI JAWABAN NO KUNCI JAWABAN


1 E 6 C
2 E 7 E
3 E 8 D
4 E 9 A
5 C 10 A
Rubrik Penilaian

Arti tingkat penguasaan yang dicapai:


100% = sangat baik
80-100% = baik
60-80% = cukup
40-60% = kurang
0-40% = sangat kurang

Daftar Cek Kemampuan


KD 3.3
Menganalisis Peran Pelaku Ekonomi dalam
Kegiatan Ekonomi
Tabel 1. Lembar Ceklis Kemampuan KD 3.3
No. Tanda Indikator
Soal Ceklis
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
Apakah anda telah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
memahami tentang indikator

YA
TIDAK

Anda mungkin juga menyukai