Peran
Pelaku
Ekonomi
BAB 3
KD 3.3
Menganalisis Peran
Pelaku Ekonomi Dalam
Kegiatan Ekonomi
II
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan Modul Pintar Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X
Semester 1. Modul ini disusun berdasarkan kurikulum 2013 revisi yang lebih menempatkan
peserta didik sebagai pusat kegiatan belajar (student center). Modul ini juga dilengkapi
dengan latihan soal untuk menguji pemahaman peserta didik terkait dengan materi yang
terdapat pada modul. Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan tugas mata kuliah
Pengembangan Bahan Ajar yang diampu oleh ibu Rizza Megasari, S.Pd., M.Pd., selain itu
juga digunakan sebagai bahan ajar peserta didik di SMA kelas X semester 1.
Mendesain pengembangan bahan ajar yang baik, salah satu solusi dalam
meningkatkan daya serap siswa dalam pembelajaran ekonomi yang menonjolkan
kemampuan mengaplikasikan konsep dasar ekonomi untuk menciptakan proses
pemahaman. Salah satu bahan ajar yang dapat di kembangkan adalah modul. Modul yang
dikembangkan dalam buku ini adalah modul berbasis pembelajaran saintifik untuk
peningkatan kemampuan aplikatif dan mencipta siswa dalam proses pembelajaran ekonomi
pada peserta didik SMA yang berisikan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang mengacu
pada pendekatan saintifik. Modul dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara
aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data,
menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan
modul ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
proses penyelesaian modul ini, terutama dosen pengampu mata kuliah pengembangan
Bahan Ajar yang diampu oleh ibu Rizza Megasari, S.Pd., M.Pd., yang telah membimbing
penyusun dalam pembuatan modul ini. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, khususnya para peserta didik.
Penyusun
III
Daftar Isi
Sampul ........................................................................................................................i
Kata Pengantar..........................................................................................................iii
Daftar Isi....................................................................................................................iv
Daftar Tabel................................................................................................................v
Kompetensi Dasar.......................................................................................................1
Tujuan Pembelajaran..................................................................................................1
Materi Pokok..............................................................................................................2
Penugasan.................................................................................................................12
Rangkuman...............................................................................................................13
Latihan Soal..............................................................................................................13
IV
Daftar Tabel
Gambar 2.1.................................................................................................................8
V
Menganalisis Peran Pelaku Ekonomi Dalam Kegiatan Ekonomi
Indikator
Tujuan Pembelajaran
1
KEGIATAN EKONOMI
A. Produksi
1. Pengertian Produksi
Produksi diartikan sebagai kegiatan untuk meningkatkan atau menambah daya
guna suatu barang sehingga lebih bermanfaat. Jadi, Produksi ialah usaha produsen
dalam menciptakan serta meningkatkan nilai guna dari suatu barang atau jasa supaya
dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Tujuan Produksi:
1) Memperbanyak jumlah barang atau jasa
2) Menghasilkan barang atau jasa yang berkualitas tinggi
3) Memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan peradaban dan
kebudayaan
4) Mengganti barang rusak atau habis
5) Memenuhi pasar dalam negeri untuk kebutuhan perusahaan dan rumah
tangga
6) Memenuhi pasar internasional
7) Mendapat keuntungan dan meningkatkan kemakmuran
Produksi juga dapat berupa bermacam-macam jenis, misalnya produksi agraris
yang memanfaatkan sumber daya alam, produksi industri yang mengubah bahan baku
menjadi barang setengah jadi ataupun barang jadi, produksi ekstraktif yang mengambil
sumber daya alam, produksi perdagangan yang berperan menjadi perantara antara
produsen dan konsumen, produksi jasa yang berhubungan dengan keahlian tertentu, serta
produksi pengangkutan yang melayani distribusi barang.
2. Faktor-Faktor Produksi
7. Marginal Costs (MC)
MC adalah biaya tambahan yang terjadi akibat ditambahnya produksi sebanyak satu unit
(MC = ∆TC/∆Q)
Contoh dari biaya produksi jangka pendek dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Biaya produksi jangka pendek
—————————————————————————————————–
Q TFC TVC TC AFC AVC AC MC
—————————————————————————————————–
0 50 0 50 0 0 0
1 50 25 75 50 25 75 25
2 50 35 85 25 17,5 42,5 10
3 50 40 90 16,67 13,33 30 5
4 50 50 100 12,5 12,5 25 10
——————————————————————————————————
Gambar 1.1. Biaya produksi jangka pendek
4
ratanya yang hanya satu, yaitu biaya rata-rata jangka panjang (LAC = Long-run Average
Cost).
b. Penerimaan (Revenue) Perusahaan
Penerimaan perusahaan berasal dari hasil penjualan produk yang diproduksinya.
Sehingga secara umum penerimaan perusahaan merupakan penjumlahan dari jumlah
produk yang dijualnya dikalikan dengan harganya. Penerimaan perusahaan ini
dikategorikan menjadi penerimaan total (TR = Total Revenue), penerimaan rata-rata (AR
= Average Revenue) dan penerimaan marginal (MR = Marginal Revenue).
1. Total Revenue (TR)
TR adalah keseluruhan penerimaan yang diterima perusahaan dari penjualan outputnya
kepada konsumen (TR = P x Q).
2. Average Revenue (AR)
AR adalah penerimaan yang didapatkan perusahaan dari setiap unit output yang terjual (AR
= TR/Q).
3. Marginal Revenue (MR)
MR adalah besarnya kenaikan penerimaan total (TR) yang disebabkan oleh tambahan
penjualan output sebanyak satu unit (MR = ∆TR/∆Q).
Penerimaan Dalam Persamaan Matematis
Misalkan fungsi permintaan : P = 5.100 – 0,25Q
Maka :
TR = PQ = (5100 – 0,25Q)Q
TR = 5100Q – 0,25Q2
MR = ∆TR/∆Q = TR’ = 5.100 – 0,5Q
5
berupa mi, bumbu dan daging sapi dan membuat baso sendiri. Misalkan ia membeli bahan-
bahan jualannya senilai Rp. 200.000,00. Apabila dari hasil penjualan mi baso dengan cara
berkeliling kampung memperoleh pendapatan Rp. 350.000,00, maka apabila ditanya oleh
orang lain ia akan mengatakan bahwa laba yang diperolehnya sebesar Rp. 150.000,00 (=
Rp. 350.000,00 – Rp. 200.000,00). Laba sebesar Rp. 150.000,00 merupakan laba bisnis dan
pengeluaran sebesar Rp. 200.000,00 merupakan biaya eksplisit.
Dari sudut ekonomi, maka laba yang diperolehnya tidak sebesar itu, karena harus
diperhitungkan biaya implisitnya. Biaya implisit yang harus diperhitungkan adalah biaya
pembuatan baso dan biaya untuk menjual mi baso berkeliling kampung. Untuk menghitung
kedua biaya ini didasarkan pada harga pasar, yaitu upah yang biasa dibayarkan untuk
membuat baso dan upah untuk menjualkannya secara berkeliling kampung. Misalnya,
apabila Amir mengupah orang lain membuat baso harus membayar Rp. 30.000,00 dan upah
untuk menjualkan mi baso keliling kampung adalah sebesar Rp. 50.000,00, maka laba
ekonomis sebesar Rp. 70.000,00 (= Rp. 350.000,00 – Rp. 200.000,00 – Rp. 30.000,00 – Rp.
50.000,00), dimana biaya implisit sebesar Rp. 80.000,00.
Perbedaan Laba Normal dan Laba Murni
Laba normal (normal profit) diperoleh apabila TR sama dengan TC, dan TC dihitung
sebagai biaya eksplisit ditambah biaya implisit. Laba murni (pure profit) diperoleh apabila
TR lebih besar dari TC, dan TC dihitung sebagai biaya eksplisit ditambah biaya implisit.
B. DISTRIBUSI
1. Pengertian Distribusi
6
Sebaliknya, semakin sedikit barang yang dihasilkan, semakin sempit jangkauan pemasaran
tersebut sehingga saluran distribusinya cenderung pendek.
d. Sarana komunikasi dan angkutan yang tersedia. Apabila sarana komunikasi dan angkutan
yang tersedia memadai, saluran distribusinya semakin panjang. Sebaliknya, apabila sarana
komunikasi yang tersedia amat terbatas, maka saluran distribusinya semakin pendek.
e. Biaya pengangkutan. Jika biaya pengangkutan mahal maka perusahaan cenderung
memilih saluran distribusi pendek. Sebaliknya, jika biaya pengangkutan murah, perusahaan
cenderung memilih saluran distribusi panjang.
7
c) Produsen Pedagang Besar Pengecer
Konsumen
Jenis saluran distribusi ini dilaksanakan oleh produsen yang tidak ingin menjual
secara langsung tetapi menginginkan suatu lembaga guna menyalurkan produknya,
sehingga dalam hal ini produsen menjual kepada pedagang besar saja. Kemudian pada
pedagang besarlah yang menjual kembali kepada pengecer dan meneruskannya ke tangan
konsumen. Jadi di sini produsen hanya berhubungan dengan pedagang besar.
d) Produsen Agen Pedagang Besar Pengecer
Konsumen
Jenis saluran distribusi lainnya yang sering dipakai para produsen adalah dengan
melibatkan agen di dalamnya. Di sini agen fungsinya adalah sebagai penyalur yang
kemudian mengatur sistem penjualannya kepada saluran pedagang besar selanjutnya
kepada pengecer dan kemudian sampai ke tangan konsumen. Saluran distribusi ini sering
dipergunakan untuk produk yang tahan lama.
e) Produsen Agen Pengecer Konsumen
Dalam saluran distribusi ini produsen memilih agen yang akan dipertemukan
produsen untuk menjalankan kegiatan penjualan kepada pengecer dan selanjutnya pengecer
menjualnya kepada konsumen. Pada dasarnya saluran distribusi yang dipakai baik itu agen
maupun pengecer tujuannya dalah untuk mendapatkan keuntungan dengan sasaran
konsumennya. Agen di sini bertugas mempertemukan pembeli dengan penjual. Agen tidak
mengambil alih pemilikan dari barang tersebut.
C. Konsumsi
1. Pengertian Konsumsi
Konsumsi diartikan sebagai kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan
nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-
angsur maupun sekaligus habis. Pihak yang melakukan konsumsi disebut konsumen.
Tujuan Konsumsi:
Kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya sehingga
tercapai tingkat kemakmuran. Dengan adanya lapisan masyarakat yang berbeda-beda,
tujuan konsumsi juga berbeda pula.
8
orang yang berpendapatan rendah menghabiskan pendapatannya untuk mengonsumsi
barang kebutuhan pokok (kebutuhan primer).
b. Pola hidup seseorang berpengaruh terhadap tingkat konsumsinya. Jika ia biasa dengan
pola hidup boros maka pengeluaran konsumsinya relatif besar. Sebaliknya jika ia biasa
dengan pola hidup hemat maka tingkat konsumsinya cenderung kecil.
c. Jika harga barang naik, sedangkan pendapatan tetap maka tingkat konsumsi akan turun.
Sebaliknya, jika harga turun, sedangkan pendapatan tetap, maka tingkat konsumsi akan
naik.
d. Usia seseorang akan mempengaruhi tingkat konsumsi. Semakin dewasa seseorang,
tingkat konsumsinya akan semakin tinggi.
e. Adat istiadat. Tiap suku bangsa mempunyai adat istiadat yang berbeda. Perbedaan
tersebut berpengaruh terhadap jenis barang atau jasa yang dibutuhkannya.
3. Perilaku Konsumen
Tujuan utama dari konsumen dalam mengonsumsi suatu produk adalah untuk
memaksimalkan kepuasan total (total utility). Kepuasan total dapat didefinisikan sebagai suatu
keadaan yang mencerminkan kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen dapat terpenuhi melalui
produk yang dikonsumsi. Jika kepuasan total konsumen dapat dimaksimalkan maka barang tersebut
akan memiliki nilai tukar dan nilai pakai yang tinggi. Artinya, jika suatu barang dapat memenuhi
kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen maka konsumen akan bersedia membayar dengan
harga yang lebih tinggi.
PELAKU EKONOMI
Pelaku ekonomi adalah individu atau lembaga yang terlibat dalam proses kegiatan
ekonomi baik itu produksi, distribusi, atau konsumsi. Yang memiliki peran dalam pelaku
ekonomi adalah masyarakat, rumah tangga, perusahaan atau sektor usaha dan pemerintah.
Tujuan Pelaku Ekonomi
1. Memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan
. Kehadiran ekonomi kreatif bertujuan untuk memberikan kontribusi kepada negara
tentunya pada bidang ekonomi. Kontribusi yang diberikan berupa sebuah kemajuan dan
perkembangan dimana bidang ekonomi bisa memberikan tambahan pemasukan bagi
negara. Bukan hanya memberikan tambahan pemasukan negara, ekonomi kreatifpun akan
menjadi alat bagi negera atau pemerintah untuk menerapkan kebijakan yang sesuai dengan
tambahan sesuatu yang baru dan tentunya inovatif sehingga roda perputaran perekomian
akan menjadi lebih cepat dan baik pula. Dengan ini memang terlihat negara membutuhkan
sebuah ekonomi kreatif yang akan membantunya dalam menghadapi segala permasalahan
di zaman globalisasi ini. Tentunya dengan kehadiran ekonomi kreatif inilah pemerintah
menemukan sebuah jalan baru untuk memajukan bidang ekonomi.
2. Menciptakan iklim bisnis yang kondusif dan positif
Bukan untuk menciptakan persaingan yang tidak sehat, monopoli atau kebijakan
seenaknya sendiri, namun kehadiran ekonomi kreatif adalah untuk memberikan dan
menciptakan iklim bisnis yang baik dan kondusif, dimana semua pihak bersaing dengan
sehat yakni dengan mengembangkan bisnisnya dengan sentuhan kreatifitas dan inovasi
yang baik. Maka dengan hal ini persaingan yang terjadi akan berbuah manis dan
menghasilkan manfaat yang luar biasa. Iklim bisnis yang kondusif dan positif ini
10
berdampak positif kepada kemajuan perekonomian karena ada banyak dampak positif dari
iklim ini akan menjadikan perekonomian suatu negara kuat dan berkualitas dengan balutan
kreatifitas dan inovasi serta bisa bersaing dengan pihak lain.
3. Menciptakan masyarakat yang kreatif dan inovatif
Tujuan utama adanya ekonomi kreatif adalah menciptakan dan membentuk mental
kreatif dan inovatif pada diri masyarakat. Kita tahu sendiri bahwasanya masyarakat
merupakan penopang perekonomian negara. Ketika masyarakat memiliki daya saing yang
tinggi dan kreatif maka akan membantu negara atau pemerintah dalam upaya
mengambangkan perekonomiannya. Bukan hanya itu ketika rakyatnya produktif dan
pendapatan per kapita naik maka negarapun akan mendapatkan dampak baiknya yakni
mendapat perhatian dari banyak pihak karena dianggap negara maju dan berkembang dari
sisi perekonomian.
11
penelitian dan pengembangan.
3. Pemerintah
Pemerintah merupakan pihak yang mempunyai peranan penting dalam
perekonomian. Pemerintah bertugas untuk mengatur, mengendalikan, serta
mengadakan kontrol terhadap jalannya roda perekonomian agar negara dapat maju
dan rakyat dapat hidup layak dan damai. Peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi
adalah sebagai berikut:
a. Peran pemerintah sebagai pengatur
b. Peran pemerintah sebagai pengontrol
c. Peran pemerintah sebagai penguasa
d. Peran pemerintah sebagai konsumen
e. Peran pemerintah sebagai produsen/ investor
4. Masyarakat Luar Negeri
Masyarakat Luar Negeri merupakan pelaku ekonomi yang harus diperhitungkan,
tanpa hubungan dengan masyarakat luas negeri keadaan ekonomi akan semakin
memburuk, misalnya banyak barang-barang yang harus di impor dari luar negeri karena
kita belum mampu membuatnya. Sebagian barang yang kita produksi juga kita ekspor
ke negara lain karena produksinya terlalu banyak atau karena ekspor ke negara lain
akan memberikan keuntungan yang lebih banyak, kedua kegiatan ini mengharuskan kita
untuk membuka hubungan dengan negara lain. Peranan masyarakat luar negeri dalam
kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut.
a. Sebagai konsumen
b. Sebagai produsen
c. Sebagai investor
d. Sumber tenaga ahli
Keuntungan yang diperoleh melalui kerjasama dengan masyarakat luar negeri:
1. Pemerintah dapat memperoleh pinjaman untuk membiayai pembangunan
2. Hasil bumi dan hasil kerajinan Indonesia dapat di ekspor ke luar negeri untuk
mendapatkan devisa
3. Memungkinkan pengiriman tenaga kerja untuk bekerja di luar negeri
4. Memungkinkan dilakukannya alih teknologi maju dari masyarakat luar negeri yang
sangat bermanfaat bagi negara kita yang sedang membangun
5. Memungkinkan negara kita untuk melakukan impor berbagai barang kebutuhan
konsumsi dan barang-barang modal untuk menunjang pembangunan
Keterangan :
Arus 1 : Rumah tangga merupakan sumber dari sumber daya bagi terlaksananya produksi
pada perusahaan. Adanya penawaran faktor produksi seperti tenaga kerja, modal, tanah dan
sebagainya, dapat menghasilkan barang dan jasa.
Arus 2 : Dari perusahaan mengalir arus uang berupa gaji, upah, sewa, laba dan jenis
pendapatan lainnya ke rumah tangga konsumsi sebagai balas jasa penggunaan faktor
produksi oleh perusahaan.
Arus 3 : Pendapatan yang dimiliki rumah tangga kembali mengalir ke perusahaan. Arus
uang ini akan terus berlangsung selama rumah tangga mempunyai pendapatan yang dapat
dibelanjakan dan perusahaan tetap berproduksi.
Arus 4 : Dari perusahaan mengalir arus barang/jasa yang dibutuhkan rumah tangga
konsumsi. Barang atau jasa yang dibutuhkan rumah tangga tersebut bisa saja disalurkan
oleh perantara, pedagang dan lainnya.
Kondisi di atas dapat dikatakan dalam keadaan seimbang. Dikatakan demikian karena
pendapatan konsumen dari balas jasa atas kepemilikan faktor produksi dibelanjakan
seluruhnya untuk barang dan jasa., sehingga sisi pendapatan sama dengan sisi pengeluaran.
13
2. Perekonomian 3 Sektor (Rumah Tangga Konsumen, Rumah
Tangga Produsen dan Pemerintah)
Keterangan :
1. Redistribusi dan jasa
pemerintah
2. Pajak
3. Jasa tenaga kerja
4. Jasa pemerintah
2. Pajak
3. Produksi barang dan jasa
Pada model ini perkonomian digambarkan terdiri dari 3 pelaku ekonomi, rumah tangga
produsen, rumah tangga konsumen dan rumah tangga pemerintah. Campur tangan
pemerintah dalam perekonomian akan menimbulkan 3 arus baru dalam kegiatan
perekonomian sebagai berikut :
• Arus pembayaran pajak dari konsumen dan produsen kepada pemerintah. Arus
pembayaran pajak ini sekaligus merupakan pendapatan bagi pemerintah.
• Arus pengeluaran dari pemerintah (government expenditure) untuk pemakaian
barang-barang/jasa–jasa kepada produsen
• Arus pembayaran dari pemerintah atau penggunaan faktor- faktor produksi
kepada konsumen
Komponen penting lainnya setelah campur tangan pemerintah adalah Pajak, Transfer
pemerintah dan pengeluaran pemerintah. Melalui campur tangan pemerintah di dalam
bidang ekonomi ini berarti pemerintah turut campur tangan dalam mengendalikan kegiatan
14
ekonomi. Seandainya perekonomian mengalami gangguan, maka pemerintah melalui
kebijakan ekonomi makronya dapat mengurangi terjadinya gangguan tersebut.
Arus yang terjadi karena adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian dapat
digambarkan sebagai berikut :
1) Terdapat dua arus pembayaran dari perusahaan :
Pembayaran kepada konsumen sebagai balas jasa atas faktor produksi
yang digunakan
Pembayaran pajak kepada pemerintah
2) Terdapat dua arus pendapatan yang diterima oleh konsumen :
Penerimaan balas jasa atas penjualan faktor produksi
Penerimaan dari pemerintah berupa gaji/upah (PNS dan ABRI)
3) Penghasilan diterima oleh pemerintah melalui pajak dari konsumen dan
perusahaan. Penghasilan tersebut digunakan untuk membayar gaji
pegawai dan untuk membeli barang/jasa sebagimana yang diproduksi
perusahaan.
4) Pendapatan konsumen akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
sebagai berikut :
Pembelian barang-barang konsumsi dari perusahaan
Pembayaran pajak kepada pemerintah; dan
Sisa disimpan sebagai tabungan di Bank, untuk kemudian
dipinjamkan kepada pengusaha untuk penanaman modal (investasi).
15
Perdagangan luar negeri akan menambah satu arus penerimaan bagi perusahaan, berupa
pendapatan yang diperoleh dari barang/jasa yang diekspor ke luar negeri. Demikian pula
konsumen. Arus perdagangan luar negeri menambah arus peneriman konsumen yang
diperoleh dari pendapatan ekspor barang-barang faktor produksi ke luar negeri. Pemerintah
juga dapat melakukan ekspor ke luar negeri berupa barang-barang publik untuk keperluan
pembangunan. Impor oleh perusahaan adalah berupa bahan mentah dan barang modal dari luar
negeri. Impor oleh konsumen antara lain berupa barang-barang konsumsi yang tidak dihasilkan di
dalam negeri atau yang mutunya lebih baik. Pemerintah juga dapat melakukan impor dari luar
negeri berupa barang-barang untuk keperluan pertahanan dan pembangunan yang dilakukan oleh
pemerintah.
Berikut dapat dirangkum bentuk hubungan antara suatu perekonomian dengan
masyarakat luar negeri :
• Perdagangan
Berbagai produk dalam negeri yang dibutuhkan oleh negara lain apabila diekspor akan
mendatangkan keuntungan berupa devisa. Dengan devisa ini suatu negara dapat
mengimpor berbagai barang/jasa yang dibutuhkan dari negara lain.
• Pertukaran Tenaga Kerja
Suatu negara yang mempunyai kelebihan tenaga kerja dapat mengirimkannya ke
negara lain yang membutuhkan. Ini juga akan mendatangkan devisa bagi negara
tersebut.
Misalnya : Indonesia sudah banyak mengirimkan tenaga kerja (TKI) ke Malaysia,
Arab Saudi dan Taiwan. Sebaliknya Indonesia membutuhkan tenaga-tenaga ahli dari
negara-negara maju untuk mengelola berbagai sumber daya.
• Penanaman Modal
Masyarakat suatu negara juga dapat menanamkan modalnya di negara lain untuk
mengelola usaha.Di Indonesia banyak sekali perusahaan asing yang menanamkan
modalnya, dan ini mendatangkan keuntungan karena dapat menambah kegiatan
ekonomi dan membuka lapangan kerja.
• Pinjaman
Pinjaman luar negeri sangat berguna untuk secara cepat mengatasi masalah
perekonomian yang mendesak. Indonesia memiliki banyak negara donor yang
tergabung dalam CGI (Consultative Group On Indonesia). Selain itu pinjaman dari
beberapa organisasi internasional seperti IMF (International Monetary Fund) dan
World Bank (Bank Dunia).
• Bantuan
Setiap negara sewaktu-waktu membutuhkan bantuan luar negeri. Hal ini terjadi dalam
situasi seperti bencana alam dan perang.
Paparkan hasil pekerjaan anda pada kelompok lain dan coba analisa ketepatan
setiap jawaban masing-masing kelompok, jika ada jawaban yang kurang tepat
coba kemukakan jawaban yang tepat dengan berkonsultasi kepada guru.
1.
Catatan penting
Rangkuman
2. Di bawah ini yang bukan termasuk pelaku kegiatan ekonomi adalah ...
a. Konsumen
b. Pemerintah
c. masyarakat luar negeri
d. produsen
e. distributor
3. Semua manusia berusaha agar ia bisa memenuhi berbagai kebutuhan mereka sehingga
masing-masing kebutuhan mendapatkan intensitas yang sama. Pernyataan tersebut
merupakan bunyi hukum ...
a. utilitas batas
b. Gossen I
c. nilai subjektif
d. Nilai obyektif
e. Gossen II
4. Perusahaan tahu membeli kedelai untuk membuat tahu. Hal tersebut merupakan kegiatan
ekonomi….
a. Konsumsi
b. Pemasaran
c. Distribusi
d. Pembelian
e. Produksi
10. Dalam circulair flow diagram (siklus arus uang dan barang) perusahaan akan
mendapatkan...
a. factor-faktor produksi dr konsumen
b. modal dari konsumen
c. uang dari pemerintah
d. skill dari konsumen
e. tenaga kerja dari pemerintah
YA
TIDAK