Anda di halaman 1dari 6

1. Pokok-‐pokok UU No.

20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran Direktorat Jenderal


Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan September 2013 1
2. Isu Pokok UU Pendidikan Kedokteran : Kondisi Sebelum & Implikasinya
3. TUJUAN UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN UU pendidikan kedokteran diharapkan mampu :
1.  Mengintegrasikan peran pendidikan/akademik dan layanan kesehatan/profesi, dimana
secara operasional dikelola oleh kementerian dibawah sektor pendidikan dan kesehatan. 2. 
mengatasi berbagai problem dalam rangka menjaga mutu, yang terkait dengan proses
seleksi, proses pembelajaran, ketersediaan sarana dan prasarana serta alat- ‐alat
laboratorium, Dosen, tenaga pendidik dan masalah pendanaan pendidikan kedokteran, 3. 
memberi kepasAan hukum, disamping undang-‐undang yang sudah ada yaitu Undang-‐
undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang- ‐
undang Nomor 29 tahun 2004 tentang PrakAk Kedokteran
4. Isu Pokok UU Pendidikan Kedokteran 1.  Program Dokter layanan primer 2.  Integrasi
akademik-‐profesi 3.  Integrasi FK-‐RSP (termasuk wahana pendidikan kedokteran) 4. 
Pembiayaan pendidikan 5.  Seleksi mahasiswa 6.  Kuota mahasiswa 7.  Uji kompetensi 8. 
Internsip (sebagai kelanjutan setelah program profesi dokter) 9.  Sistem penjaminan mutu 10. 
Standar nasional pendidikan kedokteran 11.  Afirmasi (untuk mendukung pemerataan distribusi
dokter)
5. PENGATURAN ISU POKOK UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN PENGATURAN SEBELUMNYA
UU No.12/2012 Og Pendidikan Tinggi ISU POKOK Integrasi akademik- ‐profesi PENGATURAN
UU DIKDOK Program profesi dokter dan profesi dokter gigi merupakan program lanjutan
yang Adak terpisahkan dari program sarjana KEBIJAKAN LANJUTAN Permendikbud Masa
transisi : 2 tahun Implikasi Kebijakan : •  Pembaharuan izin prodi akademik- ‐profesi (satu
surat untuk 2 izin, yaitu prodi akademik dan prodi profesi) •  Pembaharuan instrumen
akreditasi •  Penetapan aturan nomor induk mahasiswa untuk program akademik dan
profesi (apakah akan satu-‐kesatuan atau terpisah) •  Implikasi penyesuaian struktur organisasi
prodi akademik dan profesi terhadap struktur organisasi dekanat •  SeAap prodi harus
menjadi Fakultas dalam waktu 5 tahun (pasal 59)
6. PENGATURAN ISU POKOK UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN PENGATURAN SEBELUMNYA
ISU POKOK PENGATURAN UU DIKDOK •  K e r j a s a m a F K / F K G •  UU No. Integrasi FK- ‐
RSP dengan RSP utama, RSP 44/2009 Og RS (termasuk wahana Afiliasi, RSP Satelit dan
pendidikan w a h a n a p e n d i d i k a n •  UU No. kedokteran) kedokteran 12/2012 Og • 
Kerjasama dilakukan Pendidikan s e c a r a t e r i n t e g r a s i Tinggi (fungsional dan/atau
struktural) Implikasi Kebijakan : KEBIJAKAN LANJUTAN Peraturan Pemerintah Masa
transisi : 3 tahun •  Perlunya aturan lanjutan dan panduan terkait implementasi kerja sama
dan pembagian tugas dan fungsi antara Kemdikbud dan Kemkes •  Perlu sinkronisasi dengan
PP RSP
7. Intregrasi Pendidikan Akademik-‐Profesi, Internsip, Spesialis-‐Subspesialis ORGANISASI
PROFESI PROFESI AKADEMIK Min 7 semester 144 SKS Min 3 semester IN TERN SIP
Sked SPESIALIS Dokter 60%RS + 40 % PKM FAKULTAS KEDOKTERAN RUMAH SAKIT
PENDIDIKAN S u b Sp S u b Sp S u b Sp S S u u b b Sp Sp
8. PENGATURAN ISU POKOK UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN PENGATURAN SEBELUMNYA • 
Perpres No. 72/2012 tentang SKN •  Standar Pendidikan Profesi Dokter yang disahkan oleh
KKI (revisi 2012) ISU POKOK Program Dokter Layanan Primer (DLP) PENGATURAN UU
DIKDOK •  Program DLP merupakan kelanjutan dari program p r o f e s i d o k t e r d a n
program internsip yang setara dengan program dokter spesialis •  DLP ditujukan untuk
m e m e n u h i l a y a n a n k e s e h a t a n A n g k a t pertama KEBIJAKAN LANJUTAN
Peraturan Pemerintah Masa transisi : 2 tahun Implikasi Kebijakan : •  Perumusan
learning outcomes, standar kompetensi, kurikulum, kualifikasi dosen, dan uji kompetensi
khusus •  Nomenklatur pendidikan khusus DLP •  Perumusan kebijakan kewenangan pelayanan
untuk DLP
9. PENGATURAN ISU POKOK UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN PENGATURAN SEBELUMNYA
ISU POKOK UU No.12/2012 Pembiayaan Og Pendidikan pendidikan Tinggi PENGATURAN
UU DIKDOK •  Menteri menetapkan standar satuan biaya operasional Pendidikan •  FK &
FKG wajib melaporkan satuan biaya operasional kepada Menteri melalui pemimpin PT
KEBIJAKAN LANJUTAN Permendikbud Masa transisi : 2 tahun Implikasi Kebijakan : • 
Penyesuaian pendanaan pendidikan dengan kebijakan UKT dan BOPTN (untuk PTN) • 
Standardisasi unit cost pendidikan kedokteran untuk program akademik dan program
profesi serta spesialis
10. PENGATURAN ISU POKOK UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN PENGATURAN SEBELUMNYA
•  UU No. 12/2012 Og Pendidikan Tinggi ISU POKOK Seleksi mahasiswa Implikasi Kebijakan :
PENGATURAN UU DIKDOK •  Seleksi penerimaan mahasiswa dilakukan secara nasional • 
Seleksi memperhaAkan prinsip pemerataan akses dan afirmasi melalui jalur khusus
KEBIJAKAN LANJUTAN Permendikbud Masa transisi : 2 tahun •  Penetapan metode,
waktu dan paniAa seleksi serta waktu penerimaan mahasiswa baru baik untuk program
profesi maupun spesialis •  Penyesuaian dengan kebijakan kuota penerimaan mahasiswa
pendidikan kedokteran
11. PENGATURAN ISU POKOK UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN PENGATURAN SEBELUMNYA
ISU POKOK PENGATURAN UU DIKDOK •  UU No.29/2004 Kuota mahasiswa •  Kuota
nasional diatur tentang standar melalui Peraturan pendidikan Menteri setelah profesi
dokter berkoordinasi dengan menteri yang •  UU No.12/2012 menyelenggarakan Og
Pendidikan urusan pemerintahan di Tinggi bidang kesehatan KEBIJAKAN LANJUTAN • 
Permendikbud •  SE Dirjen DikA mengenai Kuota Penerimaan Mahasiswa FK (sebagai aturan
awal) Masa transisi : 2 tahun Implikasi Kebijakan : •  Sanksi moratorium penerimaan
mahasiswa baru bagi FK yang melanggar ketentuan •  Pengurangan kuanAtas lulusan FK,
peningkatan kualitas lulusan FK •  Kemungkinan pembukaan prodi baru yang lebih memenuhi
standar
12. PENGATURAN ISU POKOK UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN PENGATURAN SEBELUMNYA
•  UU No. 29/2004 Og Prak_k Kedokteran •  UU No. 12/2012 Og Pendidikan Tinggi ISU
POKOK PENGATURAN UU DIKDOK Uji Kompetensi •  Uji kompetensi dilaksanakan secara
nasional sebelum mengangkat sumpah Dokter dan Dokter Gigi (exit exam) •  Lulusan
mendapatkan serAfikat kompetensi yang dikeluarkan oleh PT Implikasi Kebijakan :
KEBIJAKAN LANJUTAN Permendikbud Masa transisi : 2 tahun •  Biaya pendidikan
kedokteran lebih besar karena biaya uji kompetensi masuk pada biaya pendidikan •  Perlu
aturan teknis terkait mekanisme pemberikan serAfikat profesi dan serAfikat kompetensi
13. PENGATURAN ISU POKOK UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN PENGATURAN SEBELUMNYA
•  Permenkes No. 299/2010 Og penyelenggaraan program internsip dan penempatan dokter
pasca internship •  Perkonsil No. 1/2010 Og internsip ISU POKOK Internsip PENGATURAN
UU DIKDOK •  Program profesi dokter dilanjutkan dengan program internsip (masuk pada
ranah profesi/pelayanan) •  Internsip sebagai program pemahiran dan pemandirian Dokter
yang merupakan bagian dari program penempatan wajib sementara dan diperhitungkan
sebagai masa kerja KEBIJAKAN LANJUTAN Peraturan Pemerintah Masa transisi : 2 tahun
Implikasi Kebijakan : •  Penyusunan PP yang mengatur posisi dan pengelolaan program
internsip, pembagian wewenang Kemkes dan Kemdikbud dalam implementasi internsip,
serta pembiayaannya
14. PENGATURAN ISU POKOK UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN PENGATURAN SEBELUMNYA
ISU POKOK PENGATURAN UU DIKDOK KEBIJAKAN LANJUTAN •  UU No.12/2012 Sistem
Pengaturan SPM sesuai Permendikbud Og Pendidikan Penjaminan aturan yang berlaku
Tinggi Mutu Masa transisi : •  Permendikbud 2 tahun Og SPM- ‐PT & SNPT Implikasi
Kebijakan : •  Implementasi sistem penjaminan mutu eksternal dan sistem penjaminan mutu
internal melalui LAM PSKes dan LUK
15. PENGATURAN ISU POKOK UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN PENGATURAN SEBELUMNYA
•  UU No.29/2004 Og Prak_k Kedokteran •  UU No.12/2012 Og Pendidikan Tinggi •  Standar
pendidikan profesi dokter/ dokter gigi, dokter spesialis/dokter gigi spesialis yang disahkan
KKI (revisi 2012) PENGATURAN UU DIKDOK ISU POKOK Standar Nasional Pendidikan
Kedokteran (SNPK) SNPK mengacu pada SNPT dan disusun bersama oleh asosiasi insAtusi
pendidikan, organisasi profesi, asosiasi rumah sakit pendidikan dan kementerian bidang
kesehatan •  SNPK ditetapkan oleh Menteri dengan merujuk pada Standar pendidikan profesi
dokter/dokter gigi, dokter spesialis/dokter gigi spesialis yang disahkan KKI •  FK & FKG wajib
melaksanakan kurikulum berdasarkan SNPK •  KEBIJAKAN LANJUTAN Permendikbud Masa
transisi : 2 tahun Implikasi Kebijakan : •  Harmonisasi SNPK dengan standar pendidikan
profesi dokter/dokter gigi (termasuk dokter spesialis/dokter gigi spesialis ) yang
disahkan/diperAmbangkan oleh KKI dan ditetapkan Menteri •  Perlu pengaturan pola insenAf
untuk program spesialis •  Menjadi aspek legal dari implementasi kebijakan SPM &
standar pendidikan kedokteran secara nasional
16. Standar Pendidikan Tinggi Menurut Pasal 54 UU No. 12 Tahun 2012 Tentang
Pendidikan Tinggi Standar Nasional Standar Nasional Pendidikan Pendidikan
Standar Standar Peneli_an Peneli_an Standar Pengabdian Standar engabdian Kepada
Masyarakat Kepada asyarakat Standar Isi SNPT Ditetapkan oleh Menteri atas usul BSNPT
Standar Hasil Standar Hasil Standar Proses Standar Arah Standar Arah Standar Kompetensi
Lulusan Standar Proses Standar Proses Standar Kompetensi PeneliA Standar Kompetensi
Pelaksana Standar Pendanaan Standar Pendanaan Standar Sarana & Prasarana Standar
Sarana & Prasarana Standar Outcome Standar Outcome Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Standar Sarana & Prasarana Standar Pengelolaan SPT Standar Pembiayaan
Standar Penllaian Pendidikan SPT Ditetetapkan oleh se_ap perguruan _nggi 1. standar
bidang akademik 2. standar bidang non akademik
17. Posisi SNPK pada Pendidikan Kedokteran (Integrasi Pendidikan dan Pelayanan) SNP
SNPT Permendikbud KKI SNPK SPSKD & SPSKDG •  SNPK : Standar Nasional Pendidikan
Kedokteran (+ standar peneliAan + standar pengabdian masyarakat + standar biaya
pendidikan ) •  SPSKD : Standar Pendidikan & Standar Kompetensi Dokter (termasuk spesialis)
•  SPSKDG : Standar Pendidikan & Standar Kompetensi Dokter Gigi (termasuk spesialis)
18. Harmonisasi Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) pada Standar Nasional
Pendidikan Kedokteran (SNPK) SNPT* Isi Proses Kompete nsi SDM Sarpras Kelola Biaya
SNPK X X X X X X X X X X Standar Pendidikan Profesi Dokter/Drg (tmsk spesialis) **
X X X X X X X *) SNPT yang diatur pada UU Pendidikan Tinggi **) standar
yang disahkan oleh KKI Nilai Pene Peng liAan mas
19. PENGATURAN ISU POKOK UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN PENGATURAN SEBELUMNYA
•  UU No.12/2012 Og Pendidikan Tinggi ISU POKOK Afirmasi PENGATURAN UU DIKDOK
•  Beasiswa dan bantuan biaya pendidikan untuk mahasiswa dan dosen •  Program afirmasi
untuk pemenuhan kebutuhan dokter spesialis melalui penempatan tahap mandiri pendidikan
di RS selain RSP KEBIJAKAN LANJUTAN Permendikbud Masa transisi : 2 tahun Implikasi
Kebijakan : •  Aksesibilitas ‘putra daerah’ untuk mendapatkan pendidikan kedokteran yang
berkualitas baik •  Implementasi harmonisasi kebijakan pemerintah daerah setempat
terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan dan pendidikan kedokteran •  Kontribusi sistem
pendidikan kedokteran terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan di daerah
20. Kekhususan Pengaturan pada UU Pendidikan Kedokteran
21. Pendidikan Pelayanan 9 KONSEP DASAR RUMAH SAKIT PENDIDIKAN (RSP) RS
Pendidikan berfungsi sebagai contoh (pemandu) fasilitas layanan kesehatan yang
mengedepankan pelayanan prima 9 kesehatan, keselamatan pasien dan penghargaan
terhadap hak-‐hak pasien/klien/komunitas/masyarakat yang terjangkau, mudah diakses,
berkeadilan dan berbasis bukA (evidence based) RS Pendidikan menyelenggarakan pelayanan
terintegrasi untuk masalah lansia (penyakit degeneraAf); penyakit akibat perilaku dan budaya;
akibat kerja; akibat disparitas pelayanan/geografis; infeksi (termasuk pinere); traumatologi 8
(kecelakaan) dan beyond health (sebagai provider kesehatan dalam universal coverage/SJSN)
dan Adak berbasis departemen RS Pendidikan digunakan untuk menghasilkan dokter layanan
primer (Angkat dasar) secara holisAk/komprehensif untuk menjawab problem kesehatan
bangsa Indonesia masa kini dan masa depan dengan menekankan juga aspek promoAf dan 7
prevenAf dalam mencapai MDGs, masalah lansia (penyakit degeneraAf); penyakit akibat
perilaku dan budaya; akibat kerja; akibat disparitas pelayanan/geografis; infeksi (termasuk
pinere); traumatologi (kecelakaan) dan beyond health (sebagai provider kesehatan dalam
universal coverage/SJSN) RS Pendidikan merupakan insAtusi utama yang membina jejaring
wahana pendidikan sebagai satu enAtas tersendiri yang sesuai dengan Standar Kompetensi
Dokter Indonesia dan Standar Pendidikan Profesi Dokter, serta Standar Kompetensi 6 tenaga
kesehatan lainnya yang dilengkapi dengan sistem IT dan atau visiAng dosen klinik dalam
rangka koordinasi pencapaian kompetensi sebagaimana buAr (1) dan buAr (2) RS Pendidikan
harus memenuhi profesionalitas inA dari 4 keilmuan klinis dasar (bedah, penyakit dalam,
anak dan 5 kandungan) dan 8 keilmuan klinis lainnya (Radiologi, Anestesi, Patologi, Kulit dan
Kelamin, THT, Mata, Neurologi dan Psikiatri ) RS Pendidikan harus menyediakan real paAent
yang memadai (jenis dan jumlahnya) dan atau simulasi tentang pasien yang relevan untuk
mencapai kompetensi tertentu 3 E_ka Peneli_an 4 RS Pendidikan berfungsi sebagai wahana
pendidikan bagi tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan lainnya baik di RS maupun
jejaringnya untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang berkelanjutan dan pengembangan
profesi berkelanjutan 2 RS Pendidikan merupakan insAtusi yang berfungsi sebagai
pelaksana peneliAan translasional dalam rangka pengembangan pelayanan dan pendidikan
dokter layanan primer dan tenaga kesehatan lain
1 RSP harus mengutamakan aspek medikoeAk dan medikolegal profesi dalam melaksanakan
pelayanan dan pendidikan oleh DPJP
22. RANAH PENDIDIKAN 1.  Nomenklatur prodi : program profesi dokter 2.  Program profesi
(KKNI level 7?/8?) 3.  Uji kompetensi sebagai exit exam 4.  Kurikulum Berbasis Kompetensi :
80% isi kurikulum + 20% muatan unggulan lokal DLP sesuai Standar Pendidikan & Standar
Kompetensi Dokter (revisi 2012) 1.  2.  3.  4.  RANAH PELAYANAN Konsep Program Dokter
Layanan Primer (DLP) Nomenklatur prodi : program DLP Program spesialis (KKNI level 8?/9?)
Uji kompetensi khusus oleh kolegium Kurikulum : 80 % (spesialis dokter keluarga) + 20
% (kebutuhan khusus, terutama manajemen kesehatan primer) 1. Kompetensi lulusan :
Profesionalitas yang Luhur, Mawas Diri dan Pengembangan Diri, Komunikasi EfekAf,
Pengelolaan Informasi, Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran, Keterampilan Klinis dan Pengelolaan
Masalah Kesehatan 2. Menjalankan fungsi sebagai gate keeper 3. Masuk pada skema
pembiayaan BPJS ? 1.  Kompetensi khusus DLP : Primary care management, Family
Medicine Approach, Spesific problem solving skill, Comprehensive approach, Community
orientaBon, HolisBc approacH & Team work 2. Menjalankan fungsi sebagai gate keeper
atau hospital based (perlu perumusan sesuai target Kemkes) 3. Masuk pada skema
pembiayaan BPJS DLP sesuai UU Pendidikan Kedokteran
23. Konsep Program Dokter Layanan Primer (DLP) Kebijakan pada masa transisi selama 2
tahun (2014-‐2015) : •  Pembentukan Am khusus pengembang DLP yang terdiri dari unsur
: Ditjen DikA Kemdikbud, Dit. BUK & BPSDM Kemkes, Dekan FK akreditasi A, KDPI • 
Penentuan cuH off period implementasi DLP (lulusan mulai periode kapan?) •  Program
peningkatan kompetensi dokter menjadi DLP melalui CPD terstruktur (dilakukan oleh
organisasi profesi/Kolegium Dokter Primer Indonesia) -  Apakah program CPD terstruktur
akan dilanjutkan (pasca masa transisi), paralel dengan program CPD spesialis ? -  Konversi
kum CPD melalui credit earning •  Diperlukan dukungan dari Ditjen DikA dan Kemkes
untuk pengembangan program DLP terutama yang terkait dengan beasiswa, wahana,
program penempatan, dan lainnya
24. Rencana Tindak Lanjut untuk Implementasi Undang-‐Undang Pendidikan Kedokteran
25. RUMUSAN ATURAN LANJUTAN UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN
26. Peraturan Lanjutan UU Dikdok : PP PASAL PADA UU DIKDOK NORMA PENGATURAN
ATURAN LEBIH LANJUT DARI UU DIKTI/LAINNYA Pasal 6 ayat (6) Syarat dan ketentuan • 
PP Profesi pembentukan •  Permendikbud Fakultas Kedokteran serta penyelenggaraan dan
penambahan program pengelolaan PT studi Pasal 7 ayat (9) Program dokter layanan
primer dan program internsip •  PP Profesi •  Permenkes Internsip
27. Peraturan Lanjutan UU Dikdok : PP PASAL PADA UU DIKDOK NORMA PENGATURAN
ATURAN LEBIH LANJUT DARI UU DIKTI/LAINNYA Pasal 21 ayat (4) Kesetaraan, pengakuan,
•  PP Penugasan dosen & dan angka kredit Dosen pemberian insenAf di Rumah Sakit •  PP
Jabatan fungsional Pendidikan dan Wahana dosen dan angka Pendidikan Kedokteran
kreditnya (Kemenpan) Pasal 45 Kerja sama FK dengan RSP dan wahana pendidikan
kedokteran PP RSP (Kemkes)
28. Peraturan Lanjutan UU Dikdok : Permendikbud PASAL PADA UU DIKDOK NORMA
PENGATURAN ATURAN LEBIH LANJUT DARI UU DIKTI/LAINNYA Pasal 8 Fakultas Kedokteran
•  PP Profesi ayat (5) yang menyelenggarakan •  Permendikbud program dokter layanan
penyelenggaraan dan primer, dokter spesialis-‐ pengelolaan PT subspesialis, dan dokter gigi
spesialis-‐ subspesialis Pasal 17 Penyelenggaraan ayat (3) program magister dan/ atau
program doktor •  Permendikbud penyelenggaraan dan pengelolaan PT
29. Peraturan Lanjutan UU Dikdok : Permendikbud PASAL PADA UU DIKDOK NORMA
PENGATURAN ATURAN LEBIH LANJUT DARI UU DIKTI/LAINNYA Pasal 9 ayat (2) Kuota
nasional mahasiwa prodi kedokteran •  Permendikbud penerimaan, persyaratan & hak
mahasiswa •  Surat Edaran Dirjen DikA kg kuota mahasiswa kedokteran Pasal 19 ayat (4)
Penempatan Mahasiswa •  Permendikbud program dokter layanan penerimaan, persyaratan
primer, dokter spesialis-‐ & hak mahasiswa subspesialis, dan dokter gigi •  Permenkes tentang
spesialis-‐ subspesialis di program penempatan rumah sakit selain Rumah (Kemkes) Sakit
Pendidikan
30. Peraturan Lanjutan UU Dikdok : Permendikbud PASAL PADA UU DIKDOK NORMA
PENGATURAN ATURAN LEBIH LANJUT DARI UU DIKTI/LAINNYA Pasal 22 ayat (2) Warga
negara asing yang dapat menjadi Dosen atau Revisi permendiknas kg izin pendidik asing
pada satuan pendidikan formal Pasal 27 ayat (6) Seleksi penerimaan calon mahasiswa • 
Permendikbud penerimaan, persyaratan & hak mahasiswa •  Surat Edaran Dirjen DikA kg
kuota mahasiswa baru pendidikan kedokteran dosen tamu
31. Peraturan Lanjutan UU Dikdok : Permendikbud PASAL PADA UU DIKDOK NORMA
PENGATURAN ATURAN LEBIH LANJUT DARI UU DIKTI/LAINNYA Pasal 29 ayat (2) Seleksi
penerimaan mahasiswa program dokter layanan primer, dokter spesialis- ‐ subspesialis,
dan dokter gigi spesialis-‐subspesialis Pasal 30 ayat (5) Calon mahasiswa warga
Permendikbud penerimaan, persyaratan & negara asing hak mahasiswa Pasal 31 ayat (3)
Hak dan kewajiban Mahasiswa
32. Peraturan Lanjutan UU Dikdok : Permendikbud PASAL PADA UU DIKDOK Pasal 35
NORMA PENGATURAN Beasiswa dan/atau bantuan biaya pendidikan Pasal 36 ayat Tata
cara pelaksanaan uji (4) kompetensi ATURAN LEBIH LANJUT DARI UU DIKTI/LAINNYA
Permendikbud beasiswa dan bantuan biaya pendidikan •  Permendikbud SerAfikat
Kompetensi •  SE Dirjen DikA untuk UKDI sbg exit exam
33. Peraturan Lanjutan UU Dikdok : Permendikbud PASAL PADA UU DIKDOK NORMA
PENGATURAN ATURAN LEBIH LANJUT DARI UU DIKTI/LAINNYA Pasal 47 Sistem Penjaminan
Mutu •  Permendikbud SPM PT •  Permendikbud SNPT •  Permendikbud Sistem akreditasi
Pasal 52 ayat (3) Standar satuan biaya operasional Pendidikan Kedokteran yang
diberlakukan untuk semua perguruan Anggi penyelenggara Pendidikan Kedokteran PP
bentuk & mekanisme pendanaan

Anda mungkin juga menyukai