Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Statistik secara umum dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang


pengembagan dan aplikasi metode pengumpulan, pengolahan, penyajian,
analisa/intrepretasi data numeric, sehingga kesalahan dalam pengambilan keputusan
dapat diperhitungkan secara numeric.

Statistik erat kaitannya dengan Pemerintahan, industri, Rumah Sakit,


Perusahaan Swasta dan lain sebagainya, sebagai perencanaan dan penyusunan
program-program yang didasari atas fakta di lapangan, dengan kata lain harus
berdasarkan data real. Dari data tersebut kemudian diolah sehingga menghasilkan
informasi yang dijadikan dasar untuk mengambil keputusan. Data tersebut berbentuk
angka, yang biasanya digunakan untuk penelitian terhadap sifat/karakteristik yang
diteliti. misalnya jumlah karyawan BKKBN, jumlah akseptor KB, Jumlah peserta KB
aktif di desa / kelurahan, jumlah kelompok penimbangan yang melapor pada bulan
tertentu, dan lain sebagainya.

Seiring dengan perkembangan yang pada mulanya statistik hanya menyangkut


unsur-unsur negara. Namun, sekarang statistik telah diperlukan oleh seluruh aspek
kehidupan tidak terkecuali bagi aspek kesehatan yang kita kenal dengan statistik
kesehatan. Secara lebih terinci statistik kesehatan adalah suatu cabang dari statistik
yang berurusan dengan cara-cara pengumpulan, kompilasi, pengolahan dan
interpretasi fakta-fakta numerik sehubungan dengan sehat dan sakit, kelahiran,
kematian, dan faktor-faktor yang berhubungan dengan itu pada populasi manusia
berdasarkan propabilita. Apabila kegiatan pencatatan ini ditujukan khusus pada
kejadian-kejadian kehidupan manusia tertentu, yakni kelahiran, kematian, perkawinan
dan perceraian, disebut statistik vital (vital statistic), atau sering juga disebut statistik
kehidupan (bio statistic).

1
Peluang merupakan teori dasar dalam statistika yang memungkinkan terjadinya
peristiwa dengan nilai peluang tertentu. Nilai-nilai peluang tambahan bisa
membentuk suatu distribusi yang disebut distribusi peluang.

Peluang atau kadang pula disebut dengan probabiltas merupakan suatu derajat
kepastian untuk terjadinya suatu peristiwa dengan ukuran antara 0 sampai dengan 1,
dimana peristiwa tersebut terjadi secara acak.Peluang bukan hanya digunakan dalam
dunia statistik namun digunakan pula dalam bidang-bidang lain seperti fisika, biologi
bahkan pula dalam dunia bisnis yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang dan kasus yang diberikan, dapat di rumuskan


masalah sebagai berikut :

 Apa yang dimaksud dengan Peluang ?


 Apa saja yang termasuk di dalam peluang ?
 Bagaimana cara menyelesaikan kasus yang telah di berikan dengan rumus
peluang ?

1.3. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, dapat dibuat tujuan sebagai berikut :

 Mendeskripsikan apa yang dimaksud dengan Peluang.


 Mendeskripsikan apa saja yang termasuk di dalam peluang.
 Mendeskripsikan bagaimana cara menyelesaikan kasus yang telah di berikan
dengan rumus peluang.

2
1.4. Manfaat

Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini, sebagai berikut :

 Bagi Penulis, menambah wawasan dan pengetahuan di dalam ilmu statistika


dan bisa menerapkan kedalam bidang ilmu kedokteran gigi.
 Bagi pembaca, menambaha pengetahuan dan wawasan tentang statistika
kesehatan.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Peluang

Peluang atau probabilitas adalah kata atau istilah yang sering kita dengar dan
berhubungan pula dengan kehidupan manusia sehari-hari. Contoh yang paling dekat
dan mudah kita temui adalah uang logam. Uang logam itu memiliki dua mata sisi
yaitu gambar dan sisi yang satunya adalah angka. kita mungkin pernah melakukan
permainan dengan uang logam, manakah yang akan muncul jika logam tersebut kita
lempar ke atas ? angka atau logam ? dugaan-dugaan seperti ini lah yang disebut
dengan peluang. Dengan melihat kejadian diatas, peluang memiliki definisi-definisi
yang dapat dijelaskan menurut beberapa ahli yaitu Peluang menurut Sudjana yaitu
dua peristiwa atau lebih dinamakan saling ekslusif atau saling asing jika terjadinya
peristiwa yang satu mencegah terjadinya yang lain.

Menurut Harinaldi dalam bukunya yang menyebutkan peluang dengan kata


probabilitas adalah sebuah bilangan yang terletak diantara 0 dan 1 yang berkaitan
denga suatu peristiwa (event) tertentu. Jika peristiwa itu pasti terjadi, maka
probabilitas kejadian atau peristiwa itu adalah 1 dan jika peristiwa itu mustahil terjadi
maka probablitasnya adalah 0.

Menurut Pangestu Subagyo banyak bahasa yang digunakan untuk menyebutkan


istilah probabilitas, misalnya peluang, kemungkinan dan kebolehjadian. Probabilitas
itu mengukur peluang atau kecenderungan terjadinya suatu peristiwa dari penjelasan-
penjelasan diatas kami menyimpulkan bahwa peluang adalah suatu dugaan dalam
peristiwa yang kemungkinannya dapat terjadi dengan ukuran antara 0 dan 1, makin
pasti terjadinya ukurannya adalah 1 dan sebaliknya jika mustahil terjadi maka
ukurannya adalah 0.

4
1. PENDEKATAN KLASIK

Probabilitas/peluang merupakan banyaknya kemungkinan-kemungkinan pada


suatu kejadian berdasarkan frekuensinya.

Jika ada a kemungkinan yang dapat terjadi pada kejadian A dan ada b
kemungkinan yang dapat terjadi pada kejadian A, serta masing-masing kejadian
mempunyai kesempatan yang sama dan saling asing, maka probabilitas/peluang
bahwa akan terjadi a adalah:

P (A) = a/a+b ; dan peluang bahwa akan terjadi b adalah: P (A) = b/a+b

Contoh:

Pelamar pekerjaan terdiri dari 10 orang pria (A) dan 15 orang wanita (B). Jika
yang diterima hanya 1, berapa peluang bahwa ia merupakan wanita?

Jawab: P (A) = 15/10+15 = 3/5

2. PENDEKATAN SUBYEKTIF

Nilai probabilitas/peluang adalah tepat/cocok apabila hanya ada satu


kemungkinan kejadian terjadi dalam suatu kejadian ditentukan berdasarkan tingkat
kepercayaan yang bersifat individual (misalnya berdasarkan pengalaman).

3. PENDEKATAN FREKUENSI RELATIF

Nilai probabilitas/peluang ditentukan atas dasar proporsi dari kemungkinan


yang dapat terjadi dalam suatu observasi/percobaan (pengumpulan data).

Jika pada data sebanyak N terdapat a kejadian yang bersifat A, maka


probabilitas/peluang akan terjadi A untuk N data adalah: P (A) = a/N

Contoh:

5
Dari hasil penelitian diketahui bahwa 5 orang karyawan akan terserang flu pada
musim dingin. Apabila lokakarya diadakan di Puncak, berapa probabilitas terjadi 1
orang sakit flu dari 400 orang karyawan yang ikut serta?

Jawab: P (A) = 5/400 = P (A) = 1/80

Probabilitas disajikan dengan symbol P, sehingga P(A) menyatakan probabilitas


bahwa kejadian A akan terjadi dalam observasi atau percobaan tunggal, dengan 0 ≤
P(A) ≤ 1.

Dalam suatu observasi/percobaan kemungkinan kejadian ada 2, yaitu “terjadi


(P(A)) atau “tidak terjadi” (P(A)’), maka jumlah probabilitas totalnya adalah P(A) +
P(A)’ = 1

2.2. Operasi Himpunan Peluang

a) Irisan (Ç), jika satu atau beberapa peluang pada himpunan A terjadi secara
bersama-sama dengan himpunan B.
b) Gabungan (È), jika semua peluang pada himpunan A dan semua peluang
pada himpunan B terjadi bersama-sama.
c) Komplemen (X’) suatu kejadian A relative terhadap S adalah semua
himpunan S bukan anggota A.

2.3. Jenis Kejadian


A. Berdasarkan peluang terjadinya.
 Kejadian Saling Meniadakan (Mutually Exclusive), yaitu kejadian yang
tidak dapat terjadi secara bersama-sama dengan kejadian lainnya.

Contoh: Hasil Ujian: Lulus vs Tidak lulus

Keadaan : Dingin vs Panas

Cuaca : Hujan vs Tidak Hujan

6
 Kejadian Tidak Saling Meniadakan (Non-Mutually Exclusive), yaitu
kejadian yang dapat terjadi secara bersama-sama dengan kejadian
lainnya.

Contoh: Keadaan vs Cuaca : Dingin vs Tidak hujan

Dingin vs Hujan

Panas vsTidak hujan

Panas vs Hujan

B. Berdasarkan pengaruh/hubungannya
 Kejadian Independen, yaitu apabila terjadi atau tidaknya suatu
kejadian tidak berpengaruh pada probabilitas/peluang kejadian yang
lain.
 Kejadian Dependen, yaitu apabila terjadi atau tidaknya suatu kejadian
berpengaruh pada probabilitas/peluang kejadian yang lain.

2.4. Perhitungan Nilai Peluang

A. HUKUM PENJUMLAHAN

Digunakan apabila kita ingin menghitung probabilitas suatu kejadian tertentu


atau yang lain (atau keduanya) yang terjadi dalam suatu percobaan/kejadian tunggal.

Rumus Penjumlahan untuk kejadian-kejadian yang saling meniadakan:

P(A atau B) = P (AÈB) = P(A) + P(B)

Rumus Penjumlahan untuk kejadian-kejadian yang tidak saling meniadakan:

1. Dua Kejadian

P(A atau B) = P(A) + P(B) – P(A dan B) atau

P(AÈB) = P(A) + P(B) – P(AÇB).

7
2. Tiga Kejadian

P(A atau B atau C) = P(A) + P(B) + P(C) – P(A dan B) – P(A dan C) – P(Bdan
C) + P(A dan B dan C) atau P(AÈBÈC) = P(A) + P(B) + P(C) – P(AÇB) –
P(AÇC) – P(BÇC) + P(AÇBÇC)

B. HUKUM PERKALIAN

Hukum perkalian untuk kejadian Independen: P(A dan B) = P(AÇB) = P(A) x


P(B) Hukum perkalian untuk kejadian dependen: P(A dan B) = P(A) x P(B) atau P(A
dan B) = P(A x P(B|A) atau P(B dan A) = P(B) x P(A|B)

Contoh:

Berdasarkan pengalaman, sebuah produk susu kaleng yang lulus uji dalam hal
berat bersih akan diberi nilai 0.95. Lembaga konsumen membuktikan pernyataan
tersebut dengan cara mengukur 3 kaleng dengan sebuah alat ukur tertentu. Dengan
asumsi bahwa jika kaleng 1 lulus uji, maka kaleng 2 dan 3 belum tentu lulus, maka
tentukan:

a. Berapa probabilitas bahwa ketiga kaleng tsb lulus uji?

b. Berapa probabilitas bahwa hanya dua kaleng yang lulus uji?

c. Berapa probabilitas bahwa tidak ada yang lulus uji?

Jawab:

a. P(3 lulus uji) = P(k1 dan k2 dan k3)

= 0.95 x 0.95 x 0.95 = 0.86

b. P(2 lulus uji) = P(K1 dan K2 dan K3’)+P(K1 dan K2’ dan K3)+P(K1 dan K2
dan K3’)

= (0.95 x 0.95 x0.05) + (0.09 x 0.05 x 0.95 + (0.05 x 0.95 x 0.95)

8
= 0.14

c. P(tidak ada yang lulus uji) = P(K1’ dan K2’ dan K3’)

= 0.05 x 0.05 x 0.05

= 0.000125

C. PERMUTASI DAN KOMBINASI

a. Permutasi

Merupakan setiap susunan yang berbeda dari sehimpunan obyek (n)

nPr = Permutasi dari n obyek yang diambil

= n!/(n-r)! , dimana n = banyaknya obyek

r =obyek yang diambil

Contoh:

6 karyawan sebuah perusahaan yang harus lulus masa percobaan, 3 diantaranya


akan ditugaskan di 3 kota. Berapa kemungkinan susunan yang dapat terjadi
berdasarkan 3 kota tersebut.

Jawab: Susunan yang berbeda tentang penempatan

nPr = 6!/(6-3)! = 129

b. Kombinasi

Merupakan himpunan/kumpulan obyek dimana urutan tidak diperhatikan.

nCr = n!/r!(n-r)!

Contoh:

6 karyawan yang lulus uji masa percobaan, 3 diantaranya ditempatkan di bagian


pemasaran. Berapa kemungkinan susunan yang dapat terjadi?

Jawab: nCr = 6!/3!(6-3)! = 20

9
BAB III

PEMABAHASAN

3.1. Kasus

 Salah Seorang Pimpinan Rumah Sakit mengatakan bahwa dari 800 pasiennya
terdapat 150 orang yang tidak puas dengan pelayanan rumah sakit. Dari
pasien yang puas 2/8 nya mereka menyatakan tidak puas dengan pelayanan
perawat di rumah sakit tersebut. Pada suatu hari dia bertemu dengan salah
seorang pasien. Berapa probabilitasnya bahwa pasien tersebut puas dengan
pelayanan perawat di rumah sakit?
 Seorang mahasiswa memiliki peluang lulus mata kuliah fisika 2/3, dan
peluang lulus biologi 4/9. Jika peluang lulus paling sedikit satu mata kuliah
4/5 berapakah peluangnya lulus dalam kedua mata kuliah?

3.2. Penyelesaian

Penyelesaian Soal 1 :

Pasien puas dengan pelayanan RS = Total Pasien - Pasien tidak puas

= 800 - 150

= 650 Orang

Pasien tidak puas dengan pelayanan perawat :

2/8 x 650 = 162,5

Pasien yang puas dengan pelayanan perawat :

6/8 x 650 = 487,5

Peluang bertemu salah seorang pasien yang puas dengan pelayanan perawat :

P(A) = X/N

10
P(A) = 650/487,5 = 1.3

Penyelesaian Soal 2 :

Misalkan A menyatakan kejadian lulus mata kuliah fisika dan B kejadian


lulus mata kuliah Biologi maka menurut teorema 1

P(AΩB) = P(A) + P(B)-P(AUB)

= 2/3 + 4/9 – 4/5

= 14/45

= 0,31

11
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dari berbagai ulasan diatas, dapat kami simpulkan bahwa statistik kesehatan
erat kaitannya dengan permasalahan kesahatan saat mengalami kegagalan atau
keberhasilan program guna untuk menganalisa kecenderungannya. Analisa
perbandingan tersebut dapat dilihat antar waktu dan tempat, mempunyai tujuan dalam
menjawab masalah yang ada dalam masyarakat dengan membuktikan suatu dugaan
yang belum terjadi dengan penelitian. Statistik kesehatan merupakan suatu wadah
untuk dapat memonitoring suatu kemajuan status kesehatan di suatu wilayah tertentu,
mengevaluasi program kesehatan masyarakat, serta dapat menentukan prioritas
masalah kesehatan masyarakat dan dapat digunakan dalam bidang kedokteran gigi.

4.2. Saran

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, saran penulis agar dapat dibaca
sumber-sumber yang lainnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Chandra, Budiman. 1995. Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta: EGC.

Harinaldi. 2005. Prinsip-Prinsip Statistik untuk teknik dan sains.Jakarta:Erlangga

Mubarak dan Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi.

Jakarta: SalembaMedika.

Muhammad S , dkk. 2015. Makalah Statistik Kesehatan.

(https://putriyn96.wordpress.com/2015/03/16/makalah-statistik-

kesehatan/) diakses 15 April 2018.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2008. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka

Cipta.

Subagyo, Pangestu. 2004.Statistika Terapan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Sudjana. 2009 .Metoda Statistika. Bandung:Tarsito

13

Anda mungkin juga menyukai