PKK III Puskesmas Susanti
PKK III Puskesmas Susanti
Disusun Oleh :
Susanti
NIM : 17.015
POLITEKNIK KUDUS
TAHUN 2020
1
HALAMAN PENGESAHAN
Kudus, 2020
Pembimbing Akademik II
Polieknik Kudus
Mengetahui,
Direkur Politeknik Kudus
2
HALAMAN PERSETUJUAN
Kudus, 2020
Pembimbing Akademik II
Polieknik Kudus
3
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan kasus ini,
sebagai salah satu tugas dalam pelaksanaan praktek klinik kebidanan III B semester
V. Adapun asuhan kebidanan yang diambil adalah Asuhan Kebidanan Pada keluarga,
penyusun laporan kasus ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik saran
informasi dan bimbingan dari berbagai pihak dan sumber sehingga laporan kasus ini
dapat terselesaikan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
yang terhormat :
Kudus yang telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga laporan ini
dapat terselesaikan.
i
5. Wahyu Widyaningsih, S.Kep., M.Kes selaku pembimbing II Lahan
Akhir kata, penulis hanya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
dunia kebidanan pada khususnya dan seluruh pembaca pada umumnya. Dan semoga
pihak yang telah rela membantu selama penulisan laporan ini, mendapat pahala dari
Allah SWT.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………1
B. Tujuan…………………………………………………………………..3
C. Ruang Lingkup…………………………………………………………3
D. Manfaat…………………………………………………………………4
E. Sistematika Penulisan…………………………………………………..4
1.Pengertian………………………………………………………………6
3.Patofisiologi…………………………………………………………...11
5.Tanda-tanda Klinis……………………………………………………14
6.Diagnosis……………………………………………………………...14
7.Penanganan……………………………………………………………17
iii
2.Prinsip Pelayanan Asuhan dan Tanggung Jawab Bidan ……………...20
4.Pemberdayaan Masyarakat……………………………………...…….24
BAB IV PEMBAHASAN…………………………………………………………...40
BAB V PENUTUP
A. Simpulan……………………………………………………………....42
B. Saran………………………………………………………………….42
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
energy dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energy
dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
metabolism tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tentu yang diperlukan saat
suatu keadaan dimana status gizi seseorang buruk yang disebabkan kurangnya
konsumsi pangan sumber energy yang mengandung zat gizi makro. Kebutuhan
wanita akan meningkat dari biasanya jika pertukaran dari hampir semua bahan
itu yang terjadi sangat aktif terutama pada trimester III. Peningkatan jumlah
konsumsi makan sumber energy untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin, maka
Status diet dan nutrisi ibu hamil mempunyai dampak langsung pada
perjalanan kehamilan dan bayi yang akan dilahirkannya. Malnutrisi yang terjadi
untuk bertahan hidup, nutrisi yang buruk pada masa lanjut kehamilan
1
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan
masalah, baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya, antara lain anemia,
perdarahan dan berat badan ibu tidak bertambah secara normal,kurang gizi juga
sulit dan lama, prematur, perdarahan setelahpersalinan, kurang gizi juga dapat
cacat bawaan, dan berat janin bayi baru lahir rendah. (Zulhaida, 2005).
Penyebab utama terjadinya KEK pada ibu hamil yaitu sejak sebelum hamil
ibu sudah mengalami kekurangan energy, karena kebutuhan orang hamil lebih
tinggi dari ibu yang tidak dalam keadaan hamil. Kehamilan menyebabkan
terhadap status gizi keluarga, ibu hamil yang memiliki pengetahuan gizi yang
baik akan mampu memilih jenis makanan yang tepat untuk dirinya dan janinnya
KEK adalah 15-47 % yaitu dengan BMI < 18,5. Adapun negara yang mengalami
urutan keempat terbesar setelah India dengan prevalensi35,5 % dan yang paling
rendah adalah Thailand dengan prevalensi 15-25 %. Jadi Hal ini terjadi karena
2
kurangnya asupan makanan yang dikonsumsi tidak sesuai dengan kebutuhan
mereka.
Di Indonesia masih ditemui masalah gizi yang terjadi pada ibu hamil antara
lain ibu hamil yang menderita KEK (Lingkar Lengan Atas < 23,5 cm) masih
tinggi yaitu 35 % dari hasil survei yang dilakukan terhadap ibu hamil pasca
sensus tahun 2009 dan 24 % dari hasil survei kesehatan tahun 2010.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Kaliwungu.
2. Tujuan Khusus
d. Memprioritaskan masalah
C. Ruang Lingkup
1. Tempat
2. Waktu
Pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan KEK dalam kurun
3
3. Sasaran
Keluarga Ny. A
4. Materi
Landasan teori yang mengacu adalah asuhan kebidanan ibu hamil dengan
KEK
D. Manfaat
hamil resti pada Ny. A umur 20 tahun G1P0A0 Hamil 34-35 minggu dengan
KEK
E. Sistematika Penulisan
Laporan ini disususun secara sistematis yang terdiri dari V BAB, yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
sistematika penulisan
4
BAB III : TINJAUAN KASUS
Kaliwungu Kudus
BAB IV : PEMBAHASAN
Berisi tentang kesenjangan antara teori yang ada dengan apa yang
dilakukan dilapangan
BAB V : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil (bumil). (Depkes RI,
2002).
FKMUI, 2010).
KEK atau kurang energi kronik merupakan istilah lain dari Kurang
Energi Protein(KEP) yang diperuntukkan untuk wanita yang kurus dan lemak
akibat kurang energi yang kronis. Definisi ini diperkenalkan oleh World
<23,5 cm.
6
2. Etiologi Kehamilan KEK
Berat badan bayi baru lahir ditentukan oleh status gizi janin. Status gizi
janin ditentukan antara lain oleh status gizi ibu waktu melahirkan dan
keadaan ini dipengaruhi pula oleh status gizi ibu pada waktu konsepsi. Status
a. Penyakit
infeksi misalnya, TBC, parasit usus, sepsis kulit, HIV/AIDS. Status gizi
b. Usia
Usia diperlukan untuk menentukan besaran kalori serta zat gizi yang
akan diberikan (Arisman, 2007). Hal penting yang berkaitan dengan status
gizi seorang ibu adalah kehamilan pada usia muda (< 20 tahun). Lebih
muda umur seorang wanita yang hamil, lebih banyak energi yang
diperlukan, serta pada usia terlalu tua (> 35 tahun) (Departemen Gizi dan
FKMUI, 2010).
7
c. Berat badan selama hamil
Berat badan yang lebih ataupun kurang daripada berat badan rata-rata
Di Negara maju pertambahan berat badan selama hamil sekitar 12-14 kg.
Jika ibu kekurangan gizi pertambahannya hanya 7-8 kg dengan akibat akan
d. Kebiasaan makan
sumber besi heme (hewani) yang rendah dan tinggi sumber besi non heme
(nabati), menu makanan juga banyak mengandung serat dan fitat yang
FKMUI, 2010).
kalori/hari. Jika ibu tidak punya kebiasaan seperti merokok, pecandu, dsb,
maka status gizi bayi yang kelak dilahirkannya juga baik dan sebaliknya
(Arisman, 2007).
e. Jarak kelahiran
jarak antara kelahiran anaknya lebih dari 2 tahun maka anak akan memiliki
8
probabilitas hidup lebih tinggi dan kondisi anaknya lebih sehat dibanding
terlalu dekat akan menyebabkan kualitas janin/anak yang rendah dan juga
kembali maka akan menimbulkan masalah gizi ibu dan janin/bayi berikut
pulih sebelum 2 tahun pasca persalinan sebelumnya, oleh karena itu belum
fisik dan rahim ibu yang masih menyusui sehingga dapat mempengaruhi
KEK pada ibu hamil. Ibu hamil dengan persalinan terakhir > 10 tahun
pertama lagi. Umur ibu biasanya lebih bertambah tua. Apabila asupan gizi
ibu tidak terpenuhi maka dapat mempengaruhi KEK pada ibu hamil.
f. Paritas
dengan jumlah anak yang dilahirkan. Paritas juga merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil. Paritas merupakan faktor
9
g. Psikologis
dasarnya intake makanan dipengaruhi oleh hal internal yaitu berasal dari
h. Pekerjaan fisik
sifat kerja otot (Departemen Gizi dan FKMUI, 2010). Setiap aktifitas
adalah tingkat sosial ekonomi, dalam hal ini adalah daya beli keluarga.
itu sendiri, serta tingkat pengelolaan sumber daya lahan dan pekarangan.
10
Keluarga dengan pendapatan terbatas kemungkinan besar akan kurang
kebutuhan zat gizi dalam tubuhnya, serta kondisi sosial ekonomi yang
(Arisman, 2007)
3. Patofisiologi
a) Terhadap ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi
pada ibu antara lain : anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah
11
4. Gizi pada Ibu Hamil
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai
berikut :
1) Asam folat
Menurut konsep evidence bahwa pemakaian asam folat pada masa pre
spina bifida dan anensepalus, baik pada ibu hamil yang normal maupun
2) Energi
Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein saja
tetapi pada susunan gizi seimbang energy juga protein. Hal ini juga efektif
energy ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh kembang janin
3) Protein
Pembentukan jaringan baru dari janin dan untuk tubuh ibu dibutukan
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin
adalah untuk membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan
12
meningkatkan kebutuhan zat besi. Jumlah zat besi yang diperlukan ibu
mg.
5) Kalsium
a) Terhadap persalinan
2003)
b) Terhadap janin
13
5. Tanda-tanda Klinis
Ibu KEK adalah ibu yang ukuran LILAnya < 23,5 cm dan dengan salah satu
6. Diagnosis
a) Anthropometri
badan, berat badan, lingkar lengan atas, tebal lemak tubuh (triceps, biceps,
misalnya berat badan dan tinggi badan menurut umur (BB&TB/U), berat
badan menurut tinggi badan (BB/TB), lingkar lengan atas menurut umur
b) Biokimia
spesimen jaringan tubuh (darah, urine, tinja, hati dan otot) yang diuji
14
glukosa, dan kolesterol. Pemeriksaan biokimia bertujuan untuk mengetahui
c) Klinis
tissue) seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral. Pemeriksaan klinis
tanda khusus.
d) Biofisik
1) Survei konsumsi
2) Statistik vital
15
3) Faktor ekologi
masyarakat.
antara lain :
Berat badan ideal ibu hamil sebenarnya tidak ada rumusnya, tetapi
rumusannya bisa dibuat yaitu dengan dasar penambahan berat ibu hamil
gram, kemudian berat badan yang ideal untuk seseorang agar dapat
Tinggi badan kurang dari 145 cm atau kurang merupakan salah satu
risti pada ibu hamil. Luas panggul ibu dan besar kepala janin mungkin
tidak proporsional.
16
c) Pengukuran LILA
jaringan lemak dan otot yang tidak berpengaruh banyak oleh cairan
dengan resiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila ukuran kurang
dari 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA, artinya wanita tersebut
7. Penanganan
a) Peningkatan variasi dan jumlah makanan oleh karena itu kandungan zat
gizi pada setiap jenis makanan berbeda-beda, dan tidak ada satupun jenis
makanan yang beragam. Selain itu karena kebutuhan energi dan zat gizi
17
c) Mengurangi beban kerja pada wanita hamil, berbagai penelitian
menunjukkan bahwa beban kerja yang berat pada wanita hamil akan
h) Memperbanyak minum.
i) Tidak merokok.
bersifat individual maupun kelompok. Untuk itu bidan perlu dibekali dengan
18
d. Lingkungan, seperti air bersih, daerah konflik, daerah kantong (daerah
berikut ini.
kesejahteraan mas
3. Tujuan Khusus
19
2. PRINSIP PELAYANAN ASUHAN DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN
balita, jumlah lansia) dalam area yang bisa ditentukan sendiri oleh bidan.
d. Ukuran keberhasilan bukan hanya mencakup hasil upaya bidan, tetapi hasil
20
mana tradisi yang baik dan membahayakan, budaya yang sensitif gender dan
tidak, nilai-nilai masyarakat yang adil gender dan tidak, dan hukum serta
norma yang ternyata masih melanggar hak asasi manusia. Disamping itu,
setiap klien termasuk riwayat kesehatan dan pemeriksaaan fisik yang teliti.
21
pemeriksaan Ibu hamil didapatkan konjungtiva pucat dan pemeriksaan
dengan anemia, maka rencana yang paling tepat adalah memberikan tablet
kesehatannya.
berikut.
22
b) Pencegahan (preventif) Salah satu contoh tindakan preventif bidan yang
dapat dilakukan adalah pemberian imunisasi pada bayi dan balita serta ibu
hamil.
caesar.
23
4. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
sebagai berikut.
kesehatan.
24
c. Mengembangkan berbagai cara untuk menggali dan memanfaatkan sumber
BAB III
TINJAUAN KASUS
25
MANAJEMEN KEBIDANAN KOMUNITAS IBU HAMIL RESTI PADA NY A
KALIWUNGU KUDUS
I. IDENTIFIKASI MASALAH
A. Data Umum
1. Nama KK : Tn F
2. Umur KK : 25 tahun
4. Pekerjaan : Swasta
5. Pendidikan : SMA
Pendidi
No Nama Umur L/P TTL Pekerjaan Hubungan
kan
1. F 25 th L 17-09-1995 SMA Swasta suami
2. A 20 th P 05-05-2000 SMA IRT Istri
Genogram
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: garis pernikahan
26
7. Tipe Keluarga
Keluarga Tn F termasuk tipe keluarga kecil yang terdiri atas suami dan
istri
8. Suku Bangsa
9. Agama
a. Makan 3x sehari
b. Membayar listrik
c. Peralatan mandi
27
a. Magic Jar :1
b. TV 20 inc :1
c. Peralatan memasak
menonton TV bersama.
royong
harmonis
28
Tn. F mengatakan bahwa keluarga tidak mempunyai kebiasaan berpindah
C. Struktur Keluarga
sang istri.
3. Struktur peran
29
Tn. F mempunyai peran dalam rumah tangga sebagai pencari nafkah,
Ny. A sebagai ibu rumah tangga dan juga sebagai anggota masyarakat.
D. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
2. Fungsi social
budaya dan perilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di
30
dalam kategori KEK, dan kurangnya pemenuhan nutrisi pada ibu,
yaitu ibu makan sehari 2x dalam sehari, minum 5x dalam sehari dan
ditangani dengan segera, jika ada salah satu anggota keluarga yang
ke puskesmas.
4. Fungsi reproduksi
5. Fungsi ekonomi
31
Tn F mengatakan dari penghasilan setiap bulan cukup tidak cukup untuk
penyelesaian.
E. Status Kesehatan
kronis
Ny. A Ny. A mengatakan tidak pernah menderita
kronis
32
Keluarga
Tn. F Tn. F mengatakan sekarang dalam keadaan sehat dan
3. Informasi kesehatan
F. Pemeriksaan Fisik
R: 22x/menit, N : 80x/menit,
R: 21x/menit
LILA: 21,5 cm
TB : 153 cm.
BB : 38 kg ( sebelum
hamil)
45 kg ( sesudah hamil)
33
tambahan tambahan
3. Sis.Respirasi Normal Normal
4. Sis.Persyarafan Ada respon terhadapAda respon terhadap
rangsangan rangsangan
5. Sis.muskuloskletal Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
6. Sis.Genitalia Tidak dikaji Tidak dikaji
No Data Masalah
1. DS : Ketidaktahuan ibu tentang pentingnya
Ny. A mengatakan sedang hamil nutrisi pada ibu hamil dan dampak bagi
kencing
DO :
DO : KEK
LILA 21,5 cm
34
kesehatannya
DO :
Penghasilan : 30.000
1. Ketidaktahuan ibu tentang pentingnya nutrisi pada ibu hamil dan dampak
bagi kesehatannya
terbatas
1. Ketidaktahuan ibu tentang pentingnya nutrisi pada ibu hamil dan dampak bagi
kesehatannya
untuk diubah
2. Kemungkinan 1/2 X 2 1
terbatas
dapat diubah
3. Potensi masalah untuk 1/2x1 ½
dapat diubah
4. Menonjolnya masalah 1/2x 1 ½
Total Skor 2½
yaitu:
1. Ketidaktahuan ibu hamil tentang pentingnya nutrisi pada ibu hamil dan
terbatas
36
V. INTERVENSI PRIORITAS MASALAH
1. Berikan penkes tentang pentingnya nutrisi pada ibu hamil dan dampak bagi
kesehatannya
2. Berikan penkes tentang resiko tinggi ibu hamil dengan kekurangan energi
kronik
kesehatan terdekat
1. Memberikan KIE tentang pentingnya nutrisi pada ibu hamil dan dampak dari
dari kacang kedelai, daging sapi, daging ayam, ikan, telur, atau susu.
didapatkan buah dan sayur seperti kentang, tomat, brokoli, wortel, apel, dan
jeruk, dll
2. Memberikan KIE tentang resiko tinggi kehamilan dengan KEK yaitu anemia,
37
3. Memberikan pemahaman pada ibu untuk rutin memeriksakan kehamilannya
1. Ibu dan keluarga sudah mengetahui tentang pentingnya nutrisi pada ibu
2. Ibu dan keluarga tahu tentang resiko tinggi kehamilan dengan KEK ditandai
3. Ibu dan keluarga sudah bersedia melaksanakan setiap anjuran yang diberikan
38
BAB IV
PEMBAHASAN
dimana dalam keluarga tersebut terdapat ibu hamil dengan KEK. Kekurangan Energi
gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun. Risiko Kekurangan
bilamana LILA <23,5 cm. Asuhan yang dilakukan pada Ny. A G1 PO AO, umur 20
tahun hamil 34-35 minggu dengan KEK yaitu Asam folat sebanyak 400-600 mcg
(microgram) perhari. Mencegah bayi mengalami cacat tabung saraf. Protein memiliki
didapatkan dari kacang kedelai, daging sapi, daging ayam, ikan, telur, atau susu.
Makanan berserat mencegah konstipasi dan wasir saat hamil, dapat didapatkan buah
dan sayur seperti kentang, tomat, brokoli, wortel, apel, dan jeruk, dll. Memberikan
KIE tentang resiko tinggi kehamilan dengan KEK yaitu anemia, perdarahan,
keluarga mampu mengenali masalahnya, memberi pengertian kepada ibu tentang gizi
39
ibu hamil berupa diperlukan selama hamil,dan menganjurkan ibu untuk
Dari teori dan asuhan kebidanan yang telah dilakukan di lahan praktek
terdapat kesesuaian dalam penanganan ibu hamil dengan KEK diantaranya dengan
memberikan penkes pada ibu tentang ketidaknyamanan trimester III, KIE tentang
40
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
4. Memperioritaskan masalah
B. Saran
1. Untuk Keluarga
41
a. Agar lebih memberikan perhatian khusus kepada Ny. A karena merupakan
tenaga kesehatan.
42
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2002. Laporan Survei Kesehatan Rumah Tangga Studi Tindak Lanjut Ibu
Departeman Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI. Gizi dan Kesehatan
Saraswati, E. 1998. Resiko Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan Anemia
Proverawati. 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Jogyakarta : Muha Medika
43