Penyusun :
Dipl. Ing. M. Kurniadi Rasyid
Febriarga Eka Ramadhan
Judha Adi Nugroho
Rifqi Ramadhan
M. Dwi Hartianto
i
KATA PENGANTAR
PRAKTIKUM PRESTASI MESIN
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT sehingga Buku Panduan Pelaksanaan Praktikum
Prestasi Mesin dapat diselesaikan dengan baik. Buku panduan ini merupakan hasil pengembangan dari
buku panduan sebelumnya dimana edisi juni 2018 ini terdapat beberapa revisi antara lain jenis modul
praktikum, daftar pertanyaan untuk para praktikan, susunan laporan praktikum dan beberapa bagian
yang lain dipandang perlu dikembangkan disesuaikan denan kondisi terkini dan perkembangan ilmu
pengetahuan di bidang prestasi mesin.
Praktikum Prestasi Mesin mempunyai bobot 1sks dengan kode mata kuliah MS-7021 dalam
susunan kurikulum KKNI yang berlaku di Program Studi Teknik Mesin ITI sejak Tahun 2015.
Praktikum ini dilaksanakan setelah mahasiswa setelah mengambil praktikum praktikum sebelumnya.
Tersedia 5 modul praktikum (edisi lengkap). Pada buku panduan ini terdiri dari
1. Modul 1 : Turbin Pelton
2. Modul 2 : Kompresor Torak
3. Modul 3 : Mesin Pendingin
4. Modul 4 : Pompa Sentrifugal
5. Modul 5 : Motor Bakar
Ucapan terima kasih disampaikan kepada bebrapa pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan buku panduan ini anatara lain Kepala Laboratorium Program Studi Teknik Mesin Institut
Teknologi Indonesia, para asisten dan staf administrasi laboratorium. Saran dan kritik sangat diperlukan
dalam rangka penyempurnaan buku panduan ini, yang akan terus dikembangkan disesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan di bidang Prestasi Mesin.
ii
SURAT KEPUTUSAN KETUA PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
Nomor : 98/MS-ITI/SK/VII/2018
TENTANG
PANDUAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM PRESTASI MESIN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
iii
Mengingat : a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301) ;
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004 Tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 4389) ;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3859) ;
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia ;
e. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang
Pendidikan Tinggi ;
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi ;
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi ;
h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 81 Tahun 2014 Tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat
Profesi Pendidikan Tinggi.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : KEPUTUSAN KETUA PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN INSTITUT
TEKNOLOGI INDONESIA TENTANG PANDUAN PELAKSANAAN
PRAKTIKUM PRESTASI MESIN;
KEDUA : Panduan sebagaimana dalam lampiran keputusan ini bersifat rujukan dan
arahan pelaksanaan praktikum yang harus diikuti oleh mahasiswa yang
iv
merupakan peserta Praktikum Prestasi Mesin Program Studi Teknik Mesin-
Institut Teknologi Indonesia ;
KETIGA : Ketentuan lain yang belum cukup diatur dalam panduan ini, sepanjang
mengenai teknis pelaksanaannya, akan diatur lebih lanjut ;
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan ;
KELIMA : Jika dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan
diadakan perbaikan atau perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Serpong
Pada Tanggal 10 Juli 2018
KETUA PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
v
DAFTAR ISI
HALAMAN
PENGANTAR PRAKTIKUM PRESTASI MESIN ii
DAFTAR ISI iii
TATA TERTIB PRAKTIKUM v
CARA PEMBUATAN LAPORAN vii
1. PENGUJIAN TURBIN PELTON 1
1.1 Tujuan Percobaan 1
1.2 Teori 1
1.3 Metode Percobaan 3
1.3.1 Sistem turbin pelton 3
1.4 Perhitungan 4
1.5 Tugas tugas 5
2. PENGUJIAN KOMPRESOR TORAK 6
2.1 Tujuan Pengujian 6
2.2 Instalasi Pengujian 6
2.2.1 Spesifikasi Kompresor 6
2.3 Prosedur Percobaan 6
2.3.1 Pemeriksaan Sebelum Pengujian 6
2.3.2 Menjalankan dan mematikan kompresor 7
2.3.3 Pengukuran dan pengamatan 7
2.4 Perhitungan 7
2.4.1 Rumus yang digunakan 7
2.4.2 Cara menentukan indeks politropik 8
2.5 Tugas Tugas 9
2.5.1 Tugas yang harus dibuat dalam laporan 9
2.5.2 Cara membuat diagram P-V 9
3. PENGUJIAN MESIN PENDINGIN 12
3.1 Tujuan Praktikum 12
3.2 Deskripsi Mesin 12
3.2.1 Keterangan sistem pengujian mesin pendingin 13
3.3 Prosedur Percobaan 14
3.3.1 Pemeriksaan sebelum melakukan percobaan 14
3.3.2 Cara menjalankan mesin 14
3.3.3 Pengamatan yang dilakukan 14
3.4 Teori 14
3.5 Perhitungan 16
vi
3.6 Tugas tugas 18
4. PENGUJIAN POMPA SENTRIFUGAL SERI DAN PARALEL 19
4.1 Tujuan Percobaan 19
4.2 Instalasi Pengujian 19
4.3 Prosedur Pengujian 20
4.3.1 Pemeriksaan Sebelum pengujian 20
4.3.2 Menjalankan sebelum pengujian 20
4.3.3 Pengukuran dan pengamatan 20
4.4 Beberapa Perhitungan 20
4.5 Tugas Tugas 22
5. PENGUJIAN MOTOR BENSIN 23
5.1 Tujuan Percobaan 23
5.2 Spesifikasi Mesin 23
5.3 Besaran yang diamati & Peralatan ukur 24
5.3.1 Pemakaian Bahan Bakar & udara 24
5.3.2 Daya Poros 24
5.3.3 Kalor yang dibuang oleh mesin 24
5.3.4 Energi yang digunakan untuk mensirkulasikan air pendingin mesin 24
5.4 Proses Pengujian 24
5.4.1 Persiapan sebelum pengujian 24
5.4.2 Menjalankan sebelum pengujian 24
5.4.3 Cara pengujian 25
5.5 Metode Perhitungan 25
5.5.1 Daya poros 25
5.5.2 Tekanan efektif rata rata 26
5.5.3 Pemakaian bahan bakar 26
5.5.4 Pemakaian bahan bakar spesifik 26
5.5.5 laju aliran massa udara 26
5.5.6 perbandingan bahan bakar & udara 28
5.5.7 efisiensi volumetric 28
5.5.8 Efisiensi Termal 28
5.5.9 Neraca Kalor 29
5.5.10 Energi yang hilang 29
5.5.11 Energi yang dipakai untuk mensirkulasi pedinginan air mesin 29
5.6 Tugas tugas 29
vii
TATA TERTIB PRAKTIKUM
(Berlaku untuk asisten dan praktikan)
1. Pelaksanaan praktikum adalah setiap hari kerja dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00
(istirahat pukul 12.00-13.00). Di luar waktu tersebut tidak diperkenankan ada kegiatan praktikum.
2. Pembagian kelompok praktikum akan ditentukan kemudian oleh koordinator praktikum atau ketua
asisten disesuaikan dengan jumlah praktikan.
3. Kehadiran para asisten adalah 30 menit sebelum praktikum dimulai dan kehadiran praktikan adalah
10 menit sebelum praktikum dimulai. Praktikan yang hadir lebih dari pukul 08.10 dianggap absen
(tidak hadir). Asisten yang hadir lebih dari pukul 08.00 dianggap tidak melaksanakan tugasnya dan
fungsinya dirangkap oleh asisten lain yang hadir pada saat itu.
4. Praktikan yang tidak hadir sesuai jadwal harus menyampaikan alasan tertulis (yang masuk akal)
ditujukan kepada koordinator praktikum.
5. Praktikan yang dimaksud tersebut di atas dan praktikan yang dianggap tidak hadir karena
keterlambatannya (lihat point no.3) harus menyisip dengan kelompok lain (ditentukan oleh asisten)
dengan membayar biaya sisipan (yang jumlahnya ditentukan kemudian oleh Kepala Laboratorium).
6. Seluruh praktikan diwajibkan mengenakan jaslab.
7. Praktikan tidak diperbolehkan menggunakan aksesoris
8. Tidak boleh ada praktikan dan asisten yang keluar masuk selama praktikum berlangsung.
9. Dilarang merokok di dalam ruang laboratorium.
10. Perhatikan keselamatan kerja dengan mematuhi aturan kerja yang disampaikan oleh asisten.
11. Penggunaan alat harus secara bertanggung jawab. Kerusakan alat secara sengaja oleh praktikan atau
asisten berakibat pada penggantian oleh yang merusakkan alat tersebut.
12. Praktikan dan asisten dilarang membuat kegaduhan dan keonaran di dalam laboratorium selama
praktikum berlangsung.
13. Seluruh praktikan wajib mengikuti : pengarahan praktikum, ujian pendahuluan, pelaksanaan
praktikum, penyusunan laporan.
14. Setelah praktikum selesai dilaksanakan, praktikan wajib membereskan ruangan kembali.
15. Laporan dikumpulkan untuk semua modul 2 hari setelah jadwal pelaksanaan praktikan yang
bersangkutan selesai. Pengumpulan laporan dilaksanakan di dalam ruang laboratorium kepada ketua
viii
asisten dengan tanda terima penyerahan laporan (berupa tanda tangan yang menyerahkan dan
penerima laporan).
16. Keterlambatan penyerahan laporan berakibat pada pengurangan nilai 15 point per hari
keterlambatan.
17. Tata tulis laporan dan template laporan akan disampaikan pada bagian akhir panduan ini.
18. Komponen penilaian terdiri dari kehadiran praktikan (tanpa ada keterlambatan dan menyisip),
penyerahan laporan tepat waktu, penyusunan laporan yang baik sesuai template laporan dan
menjawab semua tugas dan pertanyaan dengan benar, penyampaian presentasi yang baik dan tanya
jawab yang lancar.
19. Keputusan akhir mengenai nilai praktikum ditentukan oleh Kepala Laboratorium dengan
mempetimbangkan data-data/komponen nilai yang disampaikan oleh asisten dan koordinator.
ix
1. PENGUJIAN TURBIN PELTON
1.2 Teori
Turbin adalah salah satu dari mesin tenaga atau penggerak mula yang prinsip kerjanya mengubah tenaga
fluida / air menjadi suatu tenaga mekanik.
Sejumlah massa air dari sebuah pompa sentrifugal yang dianalogikan dengan ketinggian air, dialirkan
masuk ke rumah Turbin yang oleh sudu sudu Turbin diubah menjadi tenaga mekanik, berupa putaran
poros. Putaran poros yang dihasilkan oleh suatu turbin, pada umumnya digunakan untuk menggerakan
suatu generator pembangkit listik. Dengan contoh kerja seperti pada Gambar1.1.
1
Alat Turbin Pelton yang digunakan untuk praktikum seperti pada Gambar 1.2.
2
Kecepatan air
½
Vj = Cv (2 H) (2.2)
Dengan :
Vj = kecepatan semburan air (m/det)
Cv = koefisien kecepatan 0,92 – 0,98
H = head (m)
Dengan :
.u = 2 π n r (2.4)
Dengan :
n = putaran roda turbin (rpm)
r = jari jari roda turbin (m)*
*r = 0,170 m
3
Efisiensi Turbin ηT = Np / NT (2.6)
1.4. PERHITUNGAN
Daya teoritis : NT
u = kecepatan linier roda turbin (m/det)
u=2πnr
n = putaran roda turbin (rpm), lihat takometer
r = jari jari roda turbin (m)
Q = debut air (liter/menit), pengukuran pada rotameter
Vj = kecepatan semburan air (m/det)
Vj = Cv (2H)1/2
H = P2 – P1 / ρ g
P1 = tekanan air pada udara sekitarnya
P2 = tekanan air pada pompa, lihat pada panel indicator
ρ = massa jenis air (g/cm3), lihat table pada temperature ruang
g = gaya gravitasi
Daya poros : Np
Np = Mt 2 π / 60 n
Mt = momen punter dinamometer (Nm)
Mt = F . L
Dengan :
F = gaya pada beban (N)
4
L = panjang lengan dinamometer (0,125)
n = putaran poros (rpm) takometer
Efisiensi turbin : ηt
Ηt = NP/NT
Untuk membantu perhitungan pada laporan yang akan dibuat maka praktikan harus mendapat lembar
data pengamatan, data yang didapat pada praktikum dimasukan pada tabel seperi pada tabel 3
5
2.PENGUJIAN KOMPRESOR TORAK
6
e) Periksa tegangan listrik, apakah sesuai dengan kebutuhan
f) Masukan stecker listrik kemudian tekan tombol “ON”
2.4 PERHITUNGAN
2.4.1 Rumus yang digunakan :
Kerja politropik
𝑛 𝑛−1
Wpol = 𝑛−1 𝑚𝑎 𝑅 𝑇1 (𝑟𝑝 − 1) (kW) (4.1)
𝑛
Kerja isothermal
W iso = ma T1 ln (rp) (kW) (4.2)
Kerja mekanis
W mek = V x A (kW) (4.3)
Efisiensi politropik
𝑊 𝑝𝑜𝑙
𝜂𝑝𝑜𝑙 = 𝑊𝑚𝑒𝑘 𝑥 100 (%) (4.4)
Efisiensi isothermal
7
𝑊 𝑖𝑠𝑜
𝜂𝑖𝑠𝑜 = 𝑊𝑚𝑒𝑘 𝑥 100 (%) (4.5)
Efisiensi volumetric
𝑚𝑎
𝜂𝑝𝑜𝑙 = 𝑉 𝑥 𝐴 𝑥 100 (%) (4.6)
Dengan :
n = indeks politropik
R = 0,287 (kJ/kg oK
𝑃2
rp =
𝑃1
P1 = Po – 9,678 x 10-5 P (atm abs)
P2 = Po + 9,869 x 10-1 Pi (atm abs)
P3 = Po + 9,678 x 10-5 Pi (atm abs)
Po = tekanan atmosfir (atm)
8
Dengan logaritma
𝑇 𝑛−1 𝑃
𝑙𝑛 [ 2 ] = [ ] 𝑙𝑛 [ 2 ] (4.10)
𝑇1 𝑛 𝑃1
Misalkan,
𝑇 𝑛−1 𝑃
𝑦𝑖 = 𝑙𝑛 [ 2 ] , 𝑎 = [ ] 𝑑𝑎𝑛 𝑥𝑖 = 𝑙𝑛 [ 2 ]
𝑇1 𝑛 𝑃1
Maka persamaan 4.10 dapat ditulis sebagai berikut
yi = a xi
𝑁 ∑(𝑥𝑖−𝑦𝑖)−(∑𝑥𝑖 ∑𝑦𝑖)
𝑎= (4.11)
𝑁 ∑ 𝑥𝑖 2 −(∑𝑥𝑖 2)
9
Langkah 1-2 dibuat dengan menggunakan hubungan :
n n
P1V1 = P2V2 = A = konstan
𝑛−1
𝑇2 𝑃2 𝑛
[ ]=[ ]
𝑇1 𝑃1
P1, P2, T1 dan T2 dari data pengujian
V1 = Vc + VL
𝐴 1/n
𝑉2 = [ ]
𝑃𝑥𝑖
𝐴 1/n
𝑉𝑥𝑖 = [ ] ,i ≥ 5
𝑃𝑥𝑖
Untuk membantu perhitungan pada laporan yang akan dibuat maka praktikan harus mendapat lembar
data pengamatan, data yang didapat pada praktikum dimasukan pada tabel seperi pada Tabel 1.
10
Tabel 1.1 Tabel kompresor torak
Skema alat dari kompresor torak dapat dilihat pada Gambar 2.2
11
3. PENGUJIAN MESIN PENDINGIN
12
Alat mesin pendingin yang digunakan untuk pengujian ditunjukan pada Gambar 3.2.
13
3.3 Prosedur Percobaan
3.3.1 Pemeriksaan sebelum melakukan percobaan
1. Saklar listrik pada papan pengaturan pada posisi “off”
2. Selektor untuk menjalankan kipas dan kompresor pada posisi “off”
3. Periksa air destilasi untuk pengukuran temperature bola basah dari udara yang mengalir dalam
saluran yang melewati evaporator dan kondensor
4. Katup-katup dari instalasi pipa sirkulasi refrijeran untuk membentuk siklus berada dalam keadaan
terbuka (alat ekspansi pipa kapiler dan TXV)
3.4 Teori
Siklus refrijerasi uap bekerja sebagai berikut. Fluida kerja dikompresikan oleh kompresor dan tingkat
keadaan 1 ke tingkat keadaan 2 pada tekanan tinggi difluida kerja diembunkan dalam kondensor
ketingkat ke 3 kemudian di-ekspansikan oleh katup ekspansi ke tingkat 4 dan berevaporasi di dalam
evaporator ke tempat 1.
Apabila untuk proses-proses di atas diterapkan, maka diagram pernyataan proses dari siklus adalah
seperti ditunjukkan dalam Gambar 3.2a.
Sedangkan proses pola dari udara yang mengalami pemanasan di saluran kondensor, dan udara yang
mengalami pendinginan di saluran evaporator, masing-masing ditunjukan pada Gambar 3.2b dan 3.2c.
14
Gambar 3.2a
Proses pola siklus refrijerasi kompresi uap yang sebenarnya
15
Gambar 3.2c Proses pola udara di saluran evaporator
3.5 Perhitungan
Rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan:
Untuk mencari :
mref = laju aliran massa refrijerasi
𝑊𝑘
𝑚𝑟𝑒𝑓 = ℎ (kg/det) (3.1)
2 −ℎ1
PF = Performance Factor
16
𝑄𝑒𝑣 ℎ2 −ℎ3
PF = = (3.5)
𝑊𝑘 ℎ2 −ℎ1
17
Gambar 3.3 Grafik psikometrik
𝑥
BF = (3.10)
𝑦
𝑦
CF = 𝑧 (3.11)
BF + CF = 1 (3.12)
3.6 Tugas-tugas
1. Buktikan rumus-rumus yang dituliskan pada persamaan 1 s/d 6
2. Dari hasil pengamatan buatlah :
- Proses pola dari siklus refrijerasi kompresi uap
- Proses pola dari udara pada saluran kondensor dan saluran evaporator
3. Hitung : mref, Qk, Qev, COP, Pf, Mud.ev, Qud.kon, Qud.ev, BF dan CF Evaporator
4. Analisis dan bandingkan semua besaran pada butir 4.3 diatasuntuk berbagai kondisi pengujian
5. Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan.
18
4. PENGUJIAN POMPA SENTRIFUGAL SERI DAN PARALEL
19
4.3. Prosedur Pengujian
Alat Pompa Sentrifugal yang digunakan untuk praktek terlihat seperti pada Gambar 4.2
20
4.4. Beberapa Perhitungan
Parameter pompa adalah head (H), debit air (Q), daya poros (Np), daya hidrolik dan efisiensi pompa
(ηp). Head pompa dinyatakan dengan persamaan.
𝑃2 −𝑃1
𝐻= (4.1)
𝜌𝑔
dengan :
H = head pompa total
P1 = tekanan pada seksi hisap (Pa)
P2 = tekanan pada seksi tekan (Pa)
ρ = masa jenis air (kg/m3)
g = gaya gravitasi (m/det 2)
Daya hidrolik adalah daya yang diberikan pada fluida sama dengan berat jenis kali debit kali perubahan
head pompa.
Nh = ρgQH (4.2)
Karena = (ρ g) adalah sama dengan berat jenis (γ), maka daya fluida menjadi
Nh =γQH (4.3)
dengan :
Nh = daya hidrolik (Watt)
γ = berat jenis fluida (N/m2)
Q = fluida yang mengalir dinyatakan dalam satuan volume/detik (m3/detik)
H = head pompa (m)
Daya poros pompa adalah daya ayng diperlukan untuk menjalankan pompa. Besarnya daya poros ini
dapat diukur dari momen punter dan putarannya, jadi
NP = M x ω (4.4)
dengan :
Np = daya poros (watt)
21
M = momen punter dalam (Nm)
ω = kecepatan sudut dari poros dalam (rad/det)
Selain itu daya poros dapat diukur dengan mengukur arus (A) dan tegangan (V) pada motor listrik,
namun harus dikalikan dengan konstanta (k) = 0,6 – 0,8
Np = k x V x A (4.5)
Efisiensi pompa (ηp) adalah perbandingan antara masukan dan keluarn. Masukan merupakan daya
poros dan keluaran daya hidrolik. Jadi efisiensi pompa adalah perbandingan antara daya hidrolik dan
daya poros, dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut :
dengan :
ηp = efisiensi pompa (%)
Nh = daya hidrolik (watt)
Np = daya poros (watt)
Pengukuran wiermeter dengan cara membaca ketinggian aliran air pada skala weirmeter. hasil
pengamatan weirmeter kemudian dihitung debitnya dengan menggunakan rumus :
dengan :
Q = debit air (m3/detik)
g = percepatan grafitasi (m/det 2)
ce = konstanta (0,5765)
hw = tinggi air dalam skala wiermeter (m)
θ = sudut weirmeter (60o)
4.5 Tugas-tugas
1. Hitung head pompa (H), daya hidrolik (Nh), daya poros (Np), debit air (Q) dan efisiensi pompa (ηp)
2. Buat grafik head pompa (H) vs debit air (Q), efisiensi (ηp) vs debit air (Q), daya poros (Np) vs debit
air (Q), dan daya hidrolik (Nh) vs debit air (Q).
22
3. Buat grafik ISO efisiensi
4. Buat lah perhitungan pada nomor 1 dan 2 dengan rangkaian seri dan paralel
23
5. PENGUJIAN MOTOR BENSIN
5.1.TUJUAN PERCOBAAN
Mempelajari karakteristik dan parameter prestasi mesin motor bensin yang antara lain :
1. Daya Poros (NP)
2. Tekanan efektif rata-rata (Po)
3. Efisiensi termal (ηt)
4. Efisiensi volumetric (ηv)
5. Pemakaian bahan bakar (mf)
6. Pemakaian bahan bakar spesifik (Be)
7. Perbandingan bahan bakar udara (F/A)
Untuk berbagai kondisi operasi mesin, nilai dari parameter prestasi tersebut bervariasi dan
menggambarkan kemampuan kerja mesin untuk daerah operasi tertentu.
Yang didefinisikan sebagai kondisi operasi mesin disini adalah :
Putaran poros mesin, n (rpm)
Torsi mesin , Mt (Nm)
Untuk mesin yang sama, kondisi operasi ini dapat di ubah ubah salah satu atau keduanya pada saat yang
bersamaan. Perubahan kondisi operasi tersebut dapat dilakukan dengan mengubah katup gas atau
mengatur beban dinamometer.
24
Gambar 5.1 Alat Motor Bakar Torak
5.3 BESARAN YANG DIAMATI & PERALATAN UKUR
1. Pemakaian bahan bakar & udara
2. Daya poros
3. Kalor yang dibuang oleh mesin
4. Energi yang digunakan untuk mensirkulasikan air pendingin
25
5.3.4 Energi Yang Digunakan Untuk Mensirkulasikan Air pendingin Mesin
Untuk mensirkulasikan air pendingin meisn dibutuhkan energi, dimana energi tersebut diperoleh dari
energi mesin. Untuk mengetahui besarnya energi yang digunakan maka perlu dilakukan pengukuran
terhadap sirkulasi air masuk dan keluar mesin. Alat ukur yang digunakan ialah ratameter dan
thermometer.
5.4.PROSEDUR PERCOBAAN
5.4.1 Persiapan Sebelum Pengujian
Periksa bahan bakar, apakah tersedia dalam tangki bahan bakar, periksa keadaan
Minyak pelumas di dalam mesin tamahkan bila kurang
Air pendingin yang bersih perludialirkan ke dalam ratameter calorimeter. Periksa air
pendingin mesin, tambahkan jika kurang.
Katup aliran air pendingin, minyak pelumas harus dibuka sebelum mesin dijalankan
Periksa system dinamometer dan alat ukur lainnya.
Setiap group akan diberi tugas masing masing sesuai dengan salah satu (atau lebih) cara tersebut.
Untuk setipa kondisi operasi, dilakukan pengamatan terhadap :
Momen putar
Putaran mesin
Beda tekanan pada manometer miring
Temperature gas buang masuk dan keluar calorimeter
Temperature air masuk dan keluar kalori meter
Laju aliran air calorimeter
26
Temperature air pendingin masuk dan keluar mesin
Laju aliran air pendingin mesin
2𝜋𝑛
𝑁𝑒 = 𝑀𝑡 (5.1)
60
Dengan :
Ne = daya poros (Nm/det atau watt)
Mt = momen putar poros (rpm)
n = putaran poros (rpm)
Mt = F . r (5.2)
Dengan :
Mt = momen putar (Nm)
F = gaya pada timbangan (N)
r = jarak lengan = 150 mm
5.5.2 Tekanan Efektif Rata-rata
Tekanan efektif rata-rata didefinisikan sebagai tekanan efektif dari fluida kerja terhadap torak
sepanjang langkahnya untuk menghasilkan kerja persiklus.
𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠
𝑃𝑒 = (5.3)
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑟𝑎𝑘
45.000 𝑁𝑒
𝑃𝑒 =
𝑉𝐿 𝑧 𝑛 𝑎
Dengan :
Pe = tekanan efektif rata-rata (kg/cm2)
Ne = daya poros (Nm/det)
z = jumlah silinder mesin
n = putaran poros mesin (rpm)
a = jumlah siklus perputaran
27
5.5.3 pemakaian bahan bakar
Pemakaian bahan bakar didefinisikan dalam kg/jam; misalkan untuk pemakaian 50 cc bakar setiap
detik, maka jumlah bahan bakar yang terpakai dalam kg/jam adalah :
50 3600
𝑚𝑓 = 𝑥 𝑠𝑝 𝑔𝑟 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑥 (kg/jam) (5.4)
𝑡 1000
Dengan :
mf = laju aliran massa bahan bakar (kg/jam)
t = waktu pemakaian bahan bakar (detik)
specific gravity bensin super = 0,7323 gr/cm3
𝑚𝑓
𝐵𝑒 = (5.5)
𝑁𝑒
Dengan :
Be = pemakaian bahan bakar spesifik (kg/jam per kW)
mf = laju aliran masa bahan bakar (kg/jam)
Ne = daya poros (kW)
𝜌𝑎 𝑉𝑎 2
∆𝑝 = (5.6)
2
Dengan :
∆p = beda tekanan (mm H2O)
Va = kecepatan aliran udara (m/det)
ρa = massa udara ruangan (gr/cm3)
Catatan :
1mm H2O = 9,8 N/m2, pada pembacaan skala manometer miring 2 divisi = 1mm H 2O
28
𝑃𝑎
𝜌𝑎 = (5.7)
𝑅 𝑇𝑎
Dengan :
ρa = massa jenis udara (gr/cm3)
Pa = tekanan udara ruangan (barometer) ( mm Hg)
R = konstanta gas universal (286 J/kg oK)
Ta = temperatur ruangan (oC)
𝜋 𝐷2
𝑚𝑣 = 𝐾 𝑉𝑎 (5.8)
4
dengan :
mv = laju aliran udara volumetris (m3/det)
D = diameter orifis = 15 mm
K = konstanta 0,6
Va = kecepatan udara (m/det)
ma = mv ρa (5.9)
dengan :
ma = laju aliran massa udara ( kg/jam )
mv = laju aliran volumetris (m3/det)
ρa = massa udara (kg/cm3)
𝑚𝑓
𝐴𝐹𝑅 = (5.10)
𝑚𝑎
dengan :
AFR = perbandingan bahan bakar dan udara
mf = laju aliran massa bahan bakar
ma = laju aliran massa udara
29
5.5.7 Efisiensi Volumetrik
Efisiensi volumetrik didefinisikan sebagai perbandingan antara laju aliran udara sebenarnya terhadap
laju aliran ideal. laju aliran ideal diperoleh dari persamaan
mia = VL Z n a (5.11)
dengan :
mia = laju aliran ideal
VL = volume langkah
Z = jumlah silinder
n = putaran mesin (rpm)
a = jumlah langkah
Dengan :
𝜂𝑣 = efisiensi volumetrik (%)
.ma = laju aliran massa udara (kg/jam)
.mia = laju aliran ideal (kg/jam)
5.5.8 Efisiensi Termal
Efisiensi termal menyatakan perbandingan antara daya yang dihasilkan terhadap jumlah eergi bahan
bakar yang diperlukan untuk jangka waktu tertentu.
𝑁𝑒 3600
η𝑡 = 𝑥 100 (5.13)
𝑚𝑓 𝐿𝐻𝑉
dengan :
ηt = efisiensi termal (%)
Ne = daya poros (kW)
mf = laju pemakaian bahan bakar (kg/jam)
LVH = nilai bahan bakar bawah
LVH = bensin super = 42967 kJ/kg
Dengan :
mf = laju aliran massa bahan bakar (kg/jam)
30
LHV = nilai bahan bakar bawah (kJ/kg)
1
𝐻2 = 𝑚𝑎 𝐶𝑝 𝑇𝑎 (kW) (5.15)
3600
Dengan :
ma = laju aliran massa udara
Cp = konstanta udara = 1.004885 kK/kgoK
Ta = temperature (oC)
1
H3 = (ma + mf)Cp To + (Cw Qw ρw ∆Tk 4.2) (kW) (5.16)
3600
Dengan :
To = temperature gas buang (oC)
Cw = konstanta air
ρw = massa jenis air
Qw = laju aliran air calorimeter
∆Tk = beda temperatur air kalorimeter
Untuk membantu perhitungan pada laporan yang akan dibuat maka praktikan harus mendapat lembar
data pengamatan, data yang didapat pada praktikum dimasukan pada tabel seperi pada tabel 2
31
Tabel 2. Tabel motor bakar torak
DATA PENGAMATAN
32
TATA TULIS PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL
1. Laporan disusun per praktikan dalam 1 buku dimana di dalamnya berisi laporan per modul yang
ditulis dengan tulisan tangan di atas kertas folio bergaris, tinta warna biru, tulisan harus jelas terbaca
dan mengikuti sistematika sebagai berikut :
Modul 1
Bab 1. Pendahuluan
Bab 2. Teori Percobaan
Bab 3. Alat dan Bahan Percobaan
Bab 4. Prosedur Pelaksanaan Percobaan
Bab 5. Tugas dan Pertanyaan
Modul 2
Bab 1. Pendahuluan
Bab 2. TeoriPercobaan
Bab 3. Alat dan Bahan Percobaan
Bab 4. Prosedur Pelaksanaan Percobaan
Bab 5. Tugas dan Pertanyaan
Modul 3
Bab 1. Pendahuluan
Bab 2. Teori Percobaan
Bab 3. Alat dan Bahan Percobaan
Bab 4. Prosedur Pelaksanaan Percobaan
Bab 5. Tugas dan Pertanyaan
Dst
33
2. Pendahuluan berisi tentang teori dasar tentang materi percobaan. Dilarang menyalin sama persis dari
panduan. Hendaknya teori dasar dikembangkan sendiri sesuai kebutuhan (maksimum 2 halaman)
3. Demikian juga dengan Bab 2, 3 dan 4, dilarang menyalin persis dari buku panduan. Harus ada
pengembangan dari praktikan (lebih detail dari panduan), maksimum 3 halaman untuk ketiga bab
tersebut.
4. Bab 5 adalah yang paling penting dan menjawab semua tugas serta pertanyaan yang ada di setiap
modul pada buku panduan ini.
5. Jumlah halaman keseluruhan laporan adalah antara 20-40 halaman.
6. Laporan dijilid dengan kawat spiral putih, diberi cover judul dari karton warna putih. Tulisan pada
cover judul harus diketik times new roman, font 14 dengan sistematika :
34