ii
M. Cholil Nafis, Ph D
Editor:
Abdullah Ubaid
iii
WAKAF PILAR PERADABAN:
Dinamika Perwakafan dari Masa Ke Masa Di Indonesia
Hak cipta dilindungi Undang-undang
All rights reserved
Hak cipta dilindungi Undang-undang
All rights reserved
Penulis: M. Cholil Nafis, Ph.D
iv
Pengantar Editor
Bangian Pertama
Di Bawah Bayang Kolonialisme .............................................. 1
A. Bingkai Wakaf dalam Adat Nusantara ........................... 2
B. Dua Jenis Wakaf versi Adat ................................................ 3
C. Harta Benda Wakaf Adat...................................................... 5
D. Tirani Agraria: Kebijakan Domein Verklaring .............. 6
Bagian Kedua
Wakaf di Tengah Upaya „Landreform‟ .............................. 12
A. Meniti Jalan Landreform .................................................... 13
B. Tanah Wakaf Jadi Tanah Milik ....................................... 16
C. Mega Proyek Reformasi Agraria.................................... 18
D. UUPA Jadi “Payung” Wakaf ............................................ 21
E. Hak Milik Beralih, Ganti “Penguasa” ............................ 24
Bagian Ketiga
Menapak Era Wakaf Tanah ................................................... 29
A. Rebutan dan Peralihan Tanah ........................................ 30
B. Eranya Wakaf Tanah ........................................................... 33
Bagian Keempat
Menyongsong Era Wakaf Uang ............................................ 53
A. Menguntit Jalan Mannan .................................................... 55
B. Berbuah Fatwa Ulama ......................................................... 59
C. Usulan Penyusunan RUU Wakaf ................................... 64
D. Fraksi DPR RI Menanggapi .............................................. 68
E. Tanggapan Pihak Pemerintah ......................................... 89
Bagian Kelima
Berdirinya Badan Wakaf Indonesia..................................... 98
A. Kehadiran dan Kedudukan BWI .................................. 100
B. Membuka Perwakilan di Daerah.................................. 104
C. Orientasi Satu Periode ..................................................... 107
D. Analisa Peta Kekuatan dan Kelemahan .................. 115
Bagian Keenam
Arus Gerakan Wakaf Uang .................................................. 130
A. SBY Dorong Wakaf Produktif ........................................ 133
B. Pengelolaan Wakaf Uang ............................................... 141
C. Pendayagunaan dan Penyaluran ............................... 145
D. Kemitraan Nazhir dengan LKS .................................... 148
E. Melindungi dengan Hedging Emas ............................ 158
Bagian Ketujuh
Tipologi Nazhir dan Dinamika „Istibdal‟ .......................... 162
A. Gaya Nazhir Masa Kini .................................................... 165
B. Nazhir, Pekerja Profesional ........................................... 171
C. Rasio Imbalan Bagi Nazhir ............................................ 179
D. Jalan Panjang Tukar Guling .......................................... 181
E. Terjadi Dulu, Lapor Kemudian ...................................... 191
d) Ikrar Wakaf
Ikrar Wakaf berisikan pernyataan kehendak
dari wakif untuk mewakafkan benda miliknya. Isi
dan bentuk Ikrar Wakaf tersebut ditetapkan oleh
Menteri Agama. Dalam melaksanakan ikrar
wakaf, pihak yang mewakafkan (wakif) harus
menyerahkan kepada Pejabat Pembuat Akta
Ikrar Wakaf, surat-surat sebagai berikut:
a. Tanda bukti pemilikan harta benda;
b. Jika benda yang diwakafkan berupa benda tidak
bergerak, maka harus disertai surat keterangan dari
kepala desa, yang diperkuat oleh Camat setempat
3). Peluang
1. Kekuatan umat Islam selaku mayoritas
penduduk In-donesia.
Pengembangan wakaf di Indonesia berpotensi
sangat besar. Hal ini didukung oleh mayoritas
penduduk Indonesia yang beragama Islam. Tapi,
yang perlu dilakukan adalah menyadarkan umat
Islam untuk berbondong-bondong mewakafkan
hartanya untuk kesejahteraan dan kemaslahatan
masyarakat. Sampai saat ini, hanya sebagian kecil
umat Islam In-donesia yang berwakaf. Karena itu,
perlu penyadaran agar hati mereka terketuk
mendermakan hartanya untuk kepentingan
kesejahteraan masyarakat dan sekaligus investasi
akhirat. Seandainya, separuh saja dari jumlah umat
Islam Indonesia berwakaf, maka tidak mustahil dana
triliunan dapat terkumpul per tahun untuk
kesejahteraan dan kemaslahatan rakyat Indonesia.
2. Aset wakaf yang sangat besar, baik bergerak
maupun tak bergerak
Selama ini mayoritas aset wakaf di Indonesia
dikelola secara tidak poduktif, bahkan dibiarkan tidak
dikelola sama sekali. Ini sangat disayangkan. Peluang
yang demikian besar harus dapat dimanfaatkan oleh
BWI selaku lembaga yang punya wewenang penuh
dalam pengembangan perwkafan di Indonesia. BWI
dapat bermitra dengan siapapun untuk dapat
memproduktifkan aset yang demikian banyak tapi